KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI, DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

, No Usaha Kecil dan Menengah Nomor 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi sudah ti

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KOPERASI PEGAWAI NEGERI REPUBLIK INDONESIA ( KPRI... ) BOJONEGORO Nomor : /27-15/ I /2015 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR USAHA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Karya Mulia. hanya mempunyai anggota sebanyak 44 orang.

2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Kepala Desa Jatilor Nomor : 5 Tahun 2012 Tanggal : 22 Oktober Form 1

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 08/Per/M.KUKM/II/2007 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN KEPALA DESA JATILOR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

PENDAHULUAN Dengan adanya perkembangan di bidang ekonomi saat ini, penyedia modal sangat dibutuhkan. Adanya penyedia modal mendukung jalannya

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG, KANTOR CABANG PEMBANTU DAN KANTOR KAS KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KOTA SURABAYA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BUPATI PAKPAK BHARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB III METODOLOGI ANALISIS

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA KOPERASI SARI BHAKTI

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG. KEWENANGAN PERIKATAN PINJAMAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

POLA KEBIJAKAN TAHUN 2012

Job Description Pengurus Koperasi, Badan Pengawas dan Penasehat KOPERASI HPLPD SD PLTU SURALAYA Wukir Retawu Masa Bakti A.

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

(3) Nota Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

KEPUTUSAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa) "PODHO JOYO" DESA SUKOREJO KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK NOMOR : 01/KEP/BUMDesa-PJ/2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 28/POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan adalah perusahan pembiayaan dan perusaha

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN MODAL USAHA POLA SYARI AH UNTUK KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah Singkat PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir Cabang

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

POLA KEBIJAKAN TAHUN BUKU 2017 KOPDIT PADAT ASIH

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Purworejo, berdiri pada tanggal 25 Mei 1960 di desa Cangkrep Kabupaten

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri. Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.74, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pengelolaan. Pinjaman. Badan Layanan Umum.

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JARING PENGAMAN SISTEM KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.05/2016 TENTANG USAHA PERGADAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 1976 TENTANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA NOMOR KEP-236/MBU/2003 TENTANG

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN

Transkripsi:

KOPERASI... Badan Hukum No. : Alamat :... KEPUTUSAN PENGURUS Nomor : 01/KEP/Kop / / 2013 Tentang : Peraturan Khusus Usaha Simpan Pinjam Koperasi 1. Menimbang : a. Perlu terus dikembangkan unit simpan pinjam yang akan dapat mendorong anggota dalam memperluan bantuan pelayanan permodalan untuk kegiatan produktif guna memberikan nilai Tambah perkenomian keluarga. b. Koperasi sebagai lembaga ekonomi perlu melengkapi jaringan usahanya untuk mendorong pertumbuhan usaha anggota. c. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b perlu mengeluarkan Keputusan Pengurus tentang Peraturan khusus Bidang Simpan Pinjam. 2. Mengingat : 1. Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian 2. Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi 3. Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor : 351/KEP/M/XII/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi 4. Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Nomor : 194/KEP/M/IX/1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. 5. Peraturan Menteri Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 19/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. 6. Peraturan Menteri Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi 7. Peraturan Menteri Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor : 21/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi 8. Anggaran Dasar KOPERASI Desa...Kecamatan... Kabupaten Bojonegoro.

3. Memperhatikan : Hasil Rapat Gabungan Pengurus dan Pengawas KOPERASI... Desa... Kecamatan... Kabupaten Bojonegoro tanggal 03 Maret 2013. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN PENGURUS KOPERASI... TENTANG PEDOMAN PERATURAN KHUSUS SIMPAN PINJAM DENGAN KETENTUAN SEBAGAI BERIKUT : Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Kegiatan Usaha Simpan Pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota, calon anggota yang bersangkutan, Koperasi lain dan atau anggotanya. 2. Unit Usaha Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan yang selanjutnya dalam keputusan ini disebut USP. 3. Peraturan khusus adalah suatu rencana organisasi dan semua sistem, prosedur serta ketentuan yang terkoordinasi yang dianut oleh suatu organisasi untuk menjamin keamanan harta kekayaan organisasi, keakuratan data akuntansi, mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas, serta mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. BAB II TUJUAN, SASARAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 Tujuan Peraturan khusus USP Koperasi adalah : 1. Melindungi harta kekayaan USP Koperasi, 2. Meningkatkan dayaguna unsur unsur manajemen USP Koperasi dalam setiap kegiatan, 3. Memperoleh data yang akurat dalam setiap transaksi, 4. Menunjang pimpinan dalam ketaatan pelaku terhadap kebijakan USP Koperasi yang ditetapkan, 5. Menunjang tercapainya tujuan dan sasaran lembaga USP Koperasi. Pasal 3 Sasaran dari penyusunan pedoman Peraturan Khusus adalah sebagai berikut : a. Terwujudnya pengelolaan USP yang sehat dan mantap melalui pengelolaan yang profesional dan pelayanan yang prima kepada anggota. b. Terwujudnya pengelolaan USP Koperasi yang efektif dan efisien.

Pasal 4 Ruang lingkup Peraturan khusus USP Koperasi meliputi : a. Peraturan khusus pada bagian personalia. b. Peraturan khusus pada bagian pinjaman c. Peraturan khusus pada bagian kasir d. Peraturan khusus pada bagian persyaratan pinjaman BAB III KARYAWAN Pasal 5 Dalam pengadaan personalia USP dilaksanakan melalui prosedur : a. Teknis rekruitmen disebar luaskan melalui Media Massa. b. Memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan dalam AD/ART Koperasi yang terdiri atas usia maksimal 30 tahun, pendidikan minimal sarjana dan pengalaman kerja minimal 1 tahun dibidangnya. c. Memiliki sertifikat Uji Kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Koperasi Jasa Keuangan (LSP-KJK) d. Prosedur dalam rekruitmen karyawan Koperasi meliputi al : Test Administrasi, Tes tertulis dan tes wawancara oleh pengurus dan pengawas. Pasal 6 Job Discriptions : 1. Tugas Manajer a. Bertanggung jawab untuk mengelola keuangan b. Memimpin rapat kerja c. Menanda tangani setiap transaksi d. Melaporkan pekerjaannya kepada Pengurus. e. Melakukan penarikan uang di bank masksimal sebesar Rp 50.000.000,- bersama kasir/juru buku, apabila lebih dari nilai nominal tersebut di atas maka penarikan uang bersama bendahara pengurus. f. Menyiapkan bahan-bahan rapat yang diperlukan Pengurus. 2. Tugas Kasir a. Mencatat / menerima dan mengeluarkan uang atas persetujuan manajer b. Bertanggung jawab atas keamanan, keselamatan dan kebenaran atas uang yang dikelolanya c. Menyimpan uang di brankas maksimal sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan selebihnya disetorkan ke bank bersama manajer dan atau petugas lain yang ditunjuk manajer. d. Melaporkan hasil pekerjaannya kepada Manajer. 3. Larangan bagi petugas Kasir a. Kasir tidak boleh mengisi pembukuan / menjurnal, membuat laporan keuangan, menulis kas bon dan kas keluar serta voucer-voucer lainnya. b. Kasir tidak boleh membacakan perjanjian kredit. c. Kasir tidak boleh melakukan pengarsipan dokumen d. tidak boleh masuk ke ruang kasir kecuali kasir sendiri e. Kasir tidak boleh memegang buku Bank.

4. Tugas Juru Buku a. Mencatat semua transaksi pembukuan (tunai dan tidak tunai) dan menyiapkan laporan keuangan serta menyimpan (arsip) berkas keuangan tsb b. Menyusun laporan keuangan secara berkala (mingguan, bulanan dan triwulan serta tahunan) sesui dengan ketentuan yang berlaku. c. Melaporkan hasil tugasnya kepda Manajet. 5. Tugas Petugas Lapangan a. Menagih, mensurvey dan memberi pembinaan bagi anggota yang kurang baik b. Secara berkala memberikan penyuluhan kepada anggota dengan materi yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan saat itu. Pasal 7 Kewajiban Karyawan 1. Masuk kerja harus tepat waktu, ada absensi harian 2. Harus konsekuen terhadap aturan intern / standar operasional manajemen yang berlau 3. Bersifat ramah tamah dan jaga sopan santun kepada anggota 4. Rapi dalam segala hal 5. Harus diikat dengan perjanjian kerja 6. Sehat jasmani dan rohani 7. Punya itikad baik untuk bekerja 8. Cuti harus seijin manajer 9. Menjaga rahasia internal Koperasi 10. Akses data intern oleh pihak luar harus ada ijin manajer 11. Ada job discription yang jelas 12. Juru buku, teller dan petugas lapangan harus bertanggung jawab kepada manajer BAB IV TATA CARA PEMINJAMAN DAN PENYIMPANAN BAGI ANGGOTA Pasal Bagi calon peminjam disyaratkan untuk : a. Mengisi formulir permohonan pinjaman yang ditanda tangani oleh pemohon b. Melengkapi persyaratan permohonan pinjaman (Photo Copy identitas suami isteri, PC KSK, PC Surat Jaminan / BPKB, STNK) c. Survey Petugas Lapangan USP dengan sasaran (Data usaha, Perencanaan penggunaan pinjaman, Rencana pengembalian pinjaman/ kesanggupan dan Data tambahan menyangkut karakter calon peminjam) d. Analisa kredit atas dasar survey guna menentukan usulan kepada manajer e. Manajer mengevaluasi hasil survey dan usulan besar pinjamanuntuk memutuskan besarnya pinjaman yang akan direalisasikan f. Petugas lapangan mempersiapkan administrasi untuk realisasi pinjaman antara lain : Kuitansi pemberian pinjaman, Surat pengikatan pinjaman/viducial, Surat perjanjian pinjaman dan surat kuasa untuk menjual g. Penerimaan keuangan kepada anggota peminjam langsung h. Petugas lapangan melakukan pembinaan secara berkala dan sekaligus memantau perkembangan usahanya

Pasal 9 Bagi calon Penyimpan disyaratkan untuk : 1. Harus sudah menjadi anggota/calon penabung mengisi formulir tabungan yang telah disediakan dan dilengkapi photo copy identitas diri 2. Calon penabung menanda tangani formulir contoh tanda tangan yang telah disediakan 3. Setoran awal ditetapkan minimal Rp. 10.000,- untuk setoran berikutnya minimal Rp. 5.000,- 4. Jasa bunga ditetapkan 1% / bulan dari saldo terendah pada bulan taqwin 5. Penarikan simpanan bisa dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja berdasar saldo kecukupan tabungan 6. Untuk penarikan tabungan diatas Rp. 10.000,000,- harus melalui pemberitahuan terlebih dahulu 3 (tiga) hari sebelumnya. 7. Apabila ada selisih saldo di buku tabungan, maka yang berlaku saldo menurut catatan USP Pasal 10 Jenis pinjaman yang diberikan kepada anggota antara lain : 1. Pinjaman angsuran, yaitu merupakan pinjaman yang cara pembayarannya diangsur tiap bulan berupa pokok danjasa pinjaman. 2. Pinjaman musiman, yaitu merupakan pinjaman yang cara pembayarannya dibayar jasa pinjamnya saja setiap bulan dan pokok dibayarkan pada saat jatuh tempo. BAB V PENGGUNAAN INVENTARIS KOPERASI Pasal 11 Inventaris : 1. Kendaraan kantor hanya dipakai untuk keperluan kantor 2. Fasilitas kantor hanya untuk kantor 3. Telephon digunakan harus seijin ketua Pengurus dan atau Manajer Koperasi 4. Ada penomeran/register inventaris kantor 5. ATK digunakan sebagaimana mestinya (efisien) 6. Setiap karyawan berpartisipasi dalam merawat inventaris kantor 7. Kepentingan koperasi atas inventaris barang tidak bergerak harus dilindungi (tanah dan bangunan) BAB VI PERLAKUAN KEGIATAN AKUNTANSI Pasal 12 1. Setiap transaksi harus ada bukti berupa slip 2. Slip harus ada nomor dan tanggal 3. Slip dianggap syah apabila ada tanda tangan Teller dan pihak eksternal dengan mengetahui manajer (stempel). 4. Slip harus dibuat rangkap 5. Ada pemisahan jenis-jenis transaksi yang masing-masing jenis mempunyai buku bantu 6. Harus dibuat pembukuan rangkap, slip transaksi dicatat dilembar kerja Teller dan jurnal harian pengelola / manajer dan dibuat setiap hari 7. Teller harus bertanggung jawab terhadap uang tunai sesuai slip transaksi sebelum ada peralihan atau penyetoran 8. Pembukaan rekening di Bank harus 2 orang (cq).

BAB III PENUTUP Pasal 13 1. Peraturan khusus ini dibuat untuk pedoman pelaksanaan bagi petugas, dan jika dikemudian hari terjadi perubahan akan diadakan peninjauan kembali. 2. Peraturan ini berlaku mulai 01 April 2013 sampai dengan disusunnya peraturan khusus yang baru. Dikeluarkan di :... Pada Tanggal : 2013. KOPERASI... KETUA SEKRETARIS......