JURNAL. Oleh: TARTILA YARIZQI 16766/2010

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MEGA MENTARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN USAHA BOGA MAHASISWA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PENGETAHUAN TENTANG KOSMETIKA PERAWATAN KULIT WAJAH DAN RIASAN PADA MAHASISWI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA ILUNI PRODI D3 JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI (PLI) PADA MAHASISWA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

JURNAL SKRIPSI. Disusun oleh : Taufiana C. Muna. Bambang Sutjiroso PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK SPIL DAN PERENCANAAN

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

HAMBATAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA D4 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG JURNAL

PENDAHULUAN. CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

DESSY ARISANDI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

PENDAHULUAN. (Oon Zekri *, Revian Body **, Zahrul Harmen ***

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

HUBUNGAN PROMOSI DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR TAMU DI HOTEL BUMIMINANG PADANG

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

KONTRIBUSI CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA BANGUNAN SISWA KELAS XI TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Hubungan Motivasi Belajar Dengan Minat Wirausaha Pada Siswa Jurusan Tata Kecantikan SMKN 7 Padang JURNAL

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

JURNAL PENELITIAN. Oleh: MUHAMMAD ARIF NIM.87735/2007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

HUBUNGAN INFORMASI IKLAN KOSMETIKA DENGAN SIKAP MAHASISWI MEMBELI PRODUK KOSMETIKA PADA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga

Abstract

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PERAWATAN KULIT WAJAH BERMASALAH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 6 PADANG RODIYAH

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

PENGARUH PEMANFAATAN BEASISWA DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN MANAJEMEN USAHA SALON KECANTIKAN DI KECAMATAN PADANG TIMUR. Oleh METSY RIANDA 2010/55805

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN

RATIH DEWI PUSPITASARI K

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENGARUH FASILITAS WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG KE OBJEK WISATA AIR TERJUN BAYANG SANI KABUPATEN PESISIR SELATAN GUSNELI

ALKADRA MASNUR 2009 / PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN STUDI BANDING DALAM RANGKA PENINGKATAN MUTU JURUSAN TEKNIK MESIN SMK NEGERI 2 SOLOK

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

MOTIVASI MAHASISWA MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

REVIEW OF INTEREST STUDENT LEARNING AND CORRELATION WITH CITIZENS HOMESTEADER LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY SMP N 38 DISTRICT TEBO, JAMBI

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN MOTIF AFILIASI PADA SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Disajikan pada Seminar Nasional dan Kongres Himpunan Pendidik dan Peneliti Biologi Indonesia, Mataram 30 September 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN KOMUNIKASI GURU-SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 27 BATAM

HUBUNGAN PENGUASAAN TEORI KOREKSI WAJAH DENGAN PRAKTEK RIAS WAJAH PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MERIAS WAJAH KARAKTER MELALUI PELATIHAN BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 LAMONGAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN MINAT DENGAN PRESTASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMESINAN

Diajukan Oleh: Yosi Antyaningrum A

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN KOREKSI BENTUK WAJAH DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK RIAS WAJAH PADA MAHASISWI ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FT UNP JURNAL Oleh: TARTILA YARIZQI 16766/2010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Juni 2015 1

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN KOREKSI BENTUK WAJAH DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK RIAS WAJAH PADA MAHASISWI ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FT UNP TARTILA YARIZQI NIM. 16766 Artikel ini disusun berdasarkan skripsi Tartila Yarizqi untuk persyaratan wisuda periode Juni 2015 dan telah diperiksa/disetujui oleh kedua pembimbing. Padang, Mei 2015

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara pengetahuan koreksi bentuk wajah dengan hasil belajar praktek rias wajah mahasiswa program studi pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif dengan pendekatan jenis korelasional, dengan jumlah populasi 37 orang. Sedangkan sampel adalah semua populasi di jadikan sampel yakni 37 mahasiswa angkatan 2014 atau Total Sampling. Instrument penelitian menggunakan angket (kuisioner) dalam bentuk tes objektif yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan teknik persentase tingkat pencapaian responden (TCR), korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dan dilanjutkan dengan Uji t untuk dasar pengambilan keputusan hipotesis yang diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai persentase pencapaian responden variabel Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah (X) adalah 80% dengan kategori tinggi dan variabel Hasil belajar praktek rias wajah (Y) adalah 77% dengan kategori sedang. Hubungan antara kedua variabel berada pada skor 0.760 dengan interpretasi hubungan yang kuat, uji t menyatakan bahwa Hipotesis alternatif yang berbunyi Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah dengan Hasil Belajar Praktek Rias Wajah mahasiswa prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan KK FT UNP diterima pada taraf signifikansi 95% karena nilai t hitung > t tabel (123.215 > 2.021). Kata kunci : Pengetahuan koreksi, bentuk wajah, hasil belajar, rias wajah Abstract This study aims to reveal the relationship between facial shape correction knowledge with practical learning outcomes makeup education student of Makeup and Beauty Family Welfare Department of the Faculty of Engineering, State University of Padang. This study uses a quantitative method with a correlation type approach, with a population of 37 people. While the samples are all made in the sample population which is 37 student class of 2014 or Total Sampling. Instrument research using a questionnaire (questionnaire) in the form of objective test that has been tested for validity and reliability. Data analysis was performed using the percentage level of achievement of the respondents (TCR), correlation using Product Moment formula followed by t test for basic decisions accepted hypothesis. The results showed that the percentage achievement of respondents Knowledge Correction Face Shape variable (X) is 80% with high and variable categories of practice learning outcomes makeup (Y) was 77% with medium category. The relationship between the two variables are at a score of 0760 with interpretation strong relationships, t test stating that the alternative hypothesis which says There is a positive and significant relationship between knowledge Correction Face Shape with Learning Outcomes Practice Student Makeup Makeup Education study program and Beauty KK FT UNP " received at the 95% significance level because the t count > t table (123 215> 2,021). Keywords: Knowledge correction, face shape, learning outcomes, makeup i

HUBUNGAN PENGETAHUAN KOREKSI BENTUK WAJAH DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK RIAS WAJAH PADA MAHASISWI ANGKATAN 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FT UNP Tartila Yarizqi 1, Rostamailis 2, Murni Astuti 3 Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan FT Univerrsitas Negeri Padang e-mail: ytartila@ymail.com Abstract This study aims to reveal the relationship between facial shape correction knowledge with practical learning outcomes makeup education student of Makeup and Beauty Family Welfare Department of the Faculty of Engineering, State University of Padang. This study uses a quantitative method with a correlation type approach, with a population of 37 people. While the samples are all made in the sample population which is 37 student class of 2014 or Total Sampling. Instrument research using a questionnaire (questionnaire) in the form of objective test that has been tested for validity and reliability. Data analysis was performed using the percentage level of achievement of the respondents (TCR), correlation using Product Moment formula followed by t test for basic decisions accepted hypothesis. The results showed that the percentage achievement of respondents Knowledge Correction Face Shape variable (X) is 80% with high and variable categories of practice learning outcomes makeup (Y) was 77% with medium category. The relationship between the two variables are at a score of 0760 with interpretation strong relationships, t test stating that the alternative hypothesis which says There is a positive and significant relationship between knowledge Correction Face Shape with Learning Outcomes Practice Student Makeup Makeup Education study program and Beauty KK FT UNP " received at the 95% significance level because the t count > t table (123 215> 2,021). Keywords: Knowledge correction, face shape, learning outcomes, makeup A. Pendahuluan Tilaar, (2009:9) menjelaskan bahwa; Pada dasarnya semua wanita itu cantik dan unik, kecantikan yang terpancar itu meliputi kecantikan dari luar dan dari dalam. Kecantikan dari luar di tunjang oleh penampilan fisik, sedangkan 1 Prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan untuk wisuda periode Juni 2015 2 Pembimbing I, dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-Universitas Negeri Padang 3 Pembimbing II, dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT-Universitas Negeri Padang 1

2 kecantikan dari dalam terpancar bila kondisi psikis sehat dan budi pekertinya baik. Berdasarkan wawancara penulis dengan dosen pembina mata kuliah rias wajah dan pengamatan yang penulis lakukan pada tanggal 23 Maret 2015 terhadap Program Studi Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan yang mempelajari rias wajah, kenyataan dilapangan masih ditemukan mahasiswa yang kurang mampu dalam melakukan koreksi bentuk wajah sesuai dengan bentuk-bentuk wajah. Karena hal ini dapat mengganggu untuk kelancaran proses praktek rias wajah yang lain seperti rias wajah sehari-hari, rias wajah malam, rias wajah foto film, rias wajah karakter, dan rias wajah lainnya. Berdasarkan pengamatan pada Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan diketahui bahwa mahasiswa angkatan 2013 yang berjumlah 58 orang, mahasiswa yang mendapatkan nilai dari 85 100 tidak ada, nilai 80 84 berjumlah 5 mahasiswa (8,6%), nilai 75 79 berjumlah 40 mahasiswa (68,9%), nilai 70 74 berjumlah 8 mahasiswa (13,9%), nilai 65 69 berjumlah 5 mahasiswa (8,6%) dan nilai 60 64 tidak ada. Artinya sebagian besar (68,9%) mahasiswi Program Studi Tata Rias Dan Kecantikan angkatan 2013 di kategorikan baik dalam mata kuliah rias wajah materi koreksi bentuk wajah. Dari hasil wawancara dan pengamatan, dapat diduga bahwa pengetahuan mahasiswa angkatan 2013 saat praktek rias wajah masih tidak tahu saat pengaplikasian shading dan tin dalam melakukan koreksi bentuk wajah sesuai bentuk wajah. Namun hasil belajar praktek rias wajah dalam melakukan koreksi bentuk wajah di kategorikan sedang yang berkisar dari 75 79. Oleh karena

3 peneliti tertarik untuk meneliti pengetahuan mahasiswa yang mengoreksi bentuk wajah dengan judul Hubungan Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah Dengan Hasil Belajar Praktek Rias Wajah Pada Mahasiswi Angkatan 2014 Program Studi Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan Jurusan Kesejahteran Keluarga FT UNP. 1. Hasil Belajar Praktek Rias Wajah Hasil belajar mahasiswa juga digunakan untuk memberikan stimulasi kepada mahasiswa dalam menempuh program pendidikan. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan intruksional menggunakan klasifikasi hasil belajar dari kutipan Bloom dalam Sudijono (1996:49) yang secara garis besar membaginya menjadi 3 ranah yaitu; 1)Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual (pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi analisis, sistematis dan evaluasi), 2) Ranah Afektif berkenaan dengan sikap (penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi), 3) Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak (gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif). Arikunto (2008:6) mengemukakan bahwa dengan diadakannya penilaian, maka mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasilnya mengikuti perkuliahan yang diberikan dosen. Hasil yang diperoleh dari menilai, ada dua kemungkinan yaitu mahasiswa yang memperoleh hasil yang memuaskan

4 2. Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah Menurut Reni (2008:7) tata rias wajah adalah suatu tindakan untuk mempercantik muka, memperbaiki dan menyempurnakan bentuk bentuk muka yang menampilkan bagian yang cantik dan menyamarkan bagian yang kurang cantik. Rias wajah yang sempurna di butuhkan koreksi bentuk wajah. Hal ini di tunjang oleh pendapat Tilaar (2009:58) menjelaskan bahwa; Rias wajah yang menekankan prinsip koreksi bentuk wajah dengan menyamarkan bentuk-bentuk atau bagian wajah yang kurang sempurna dan menonjolkan bagian-bagian yang sudah indah dengan menerapkan teknik shading (memberi bayang gelap) dan tinting (memberi bayangan terang) dari base make up yang diaplikasikan. Sebelum melakukan koreksi wajah, harus diketahui bentuk wajah yang dimiliki dan teknik koreksinya. Lebih jauh Kusantati (2008:419) menyatakan bahwa; bentuk wajah merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tata rias wajah, karena setiap orang memiliki bentuk wajah yang unik dan berbeda. Secara umum terdapat beberapa tipe bentuk wajah, bentuk wajah oval dipandang sebagai bentuk wajah yang paling ideal. Tipe bentuk wajah ditentukan oleh kedudukan dan menonjolnya tulang-tulang muka. Hal tersebut didukung oleh Reni (2008) yang menyatakan bahwa, bentuk wajah tidaklah sama setiap orang karena wajah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda. Kusantati (2008: 432) menjelaskan bahwa; teknik mengoreksi bentuk wajah sesuai tipe bentuk wajah yakni 1) oval, 2), segitiga, 3) diamond, 4) bulat,

5 5) panjang, 6) persegi dapat dilakukan dengan menggunakan shading, tin, blush on dan foundation. 3. Koreksi bagian bagian bentuk wajah Dalam merias wajah tidak hanya bentuk - bentuk wajah saja yang di lakukan koreksi, tetapi ada bagian bagian wajah lain yang di koreksi dalam merias wajah seperti koreksi bagian bagian bibir, mata, alis, hidung, dan dagu agar riasan wajah tersebut terlihat ideal. 4. Hubungan pengetahuan koreksi bentuk wajah Dengan Hasil Belajar rias wajah Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara sederhana belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan itu harus secara relatif menetap dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang. Irwanto, dkk (1991:166). Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan dapat keterampilan, kecerdasan, dan pengetahuan yang baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam hasil belajarnya. Gambaran mengenai hasil belajar tersebut biasanya dapat diperoleh melalui nilai yang berupa angka atau huruf yang akan di bagikan kepada mahasiswa pada waktu-waktu tertentu. Murjono (1996:175) Hasil belajar seseorang mahasiswa berkaitan dengan berbagai hal yang meliputi pengetahuan anak tersebut. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar mahasiswa yaitu: faktor yang bersifat internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa, diantaranya: kondisi fisik dan kondisi

6 psikologis mahasiswa. Sedangkan faktor yang bersifat eksternal adalah faktorfaktor yang berhubungan dengan lingkungan di sekitar mahasiswa. Muhibbin Syah (2008:132) mengugkapkan bahwa; Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan sesuatu. Dengan memiliki pengetahuan yang luas mahasiswa yang awalnya tidak tahu tentang koreksi bentuk wajah akan menjadi tahu dan dapat melakukan proses belajar praktek rias wajah dengan baik. Pengetahuan yang di miliki mahasiswa bukan hanya di dapatkan dari dosen mata kuliah rias wajah saja, tetapi juga bisa menambah pengetahuannya dengan memilki majalah atau buku buku tentang koreksi bentuk wajah dalam make up, mengikuti seminar make up dan membuka internet yang berhubungan dengan rias wajah. Dengan demikian pengetahuan mahasiswa dapat bertambah luas dan mengetahui banyak hal tentang koreksi bentuk wajah dalam melakukan rias wajah apapun dan dapat mengaplikasikannya dengan sempurna. Jadi semakin luas pengetahuan mahasiswa tentang koreksi bentuk wajah maka hasil belajar rias wajah yang tercapai akan semakin tinggi. Bila mahasiswa kurang pengetahuannya dalam koreksi bentuk wajah maka hasil belajar di perkuliahan rias wajah akan mendapatkan nilai yang rendah. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini dilakukan pada Program Studi Pendidikan Tata Rias Dan Kecantikan Jurusan Kesejahteraan Keluarga FT UNP yang dilakukan pada akhir bulan Maret 2015. Pada penelitian ini yang menjadi variabel X adalah pengetahuan koreksi bentuk wajah mahasiswi angkatan 2014 program studi tata rias dan kecantikan, Variabel Y dari penelitian ini adalah hasil belajar praktek rias wajah.

7 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 2014 program studi Tata Rias dan Kecantikan yang berjumlah 37 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi Sugiyono (2009). Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 orang yaitu 37 orang mahasiswi angkatan 2014 maka semua populasi di jadikan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswi program studi tata rias dan kecantikan angkatan 2014 berjumlah 37 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang relevan, akurat, dan reliabel. Selain itu penentuan metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti akan memperlancar tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Belajar Praktek Rias Wajah (Y) Gambaran tentang Hasil Belajar Praktek Rias Wajah diperoleh dari nilai rata-rata mata kuliah rias wajah materi koreksi bentuk wajah dari dokumentasi hasil belajar. Berdasarkan dokumentasi yang diperoleh diketahui rata-rata hasil belajar terendah adalah 69 sedangkan hasil belajar tertinggi adalah 82, dengan skor rata-rata (mean) 77.19, nilai tengah (median) 78, nilai yang sering muncul (mode) 78, simpangan baku (standart deviation) 2.767 dan total nilai (sum) 2.856.

8 Distribusi Frekuensi data Variabel Hasil Belajar Praktek Rias Wajah (X) BK Titik Kelas Interval Tengah Fo 1 69 70 69,5 1 2 71 72 71,5 0 3 73 74 73,5 6 4 75 76 75,5 7 5 777 78 77,5 9 6 79 82 79,5 14 Total 37 %Fo 3 0 16 19 24 38 100 Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa; frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 79 82 dengan frekuensi sebesar 14 (38%) orang mahasiswa, sedangkan frekuensi terendah berada pada kelas interval 71 72 dengan frekuensi hanya sebesar 0 (0%) orang mahasiswa. Untuk lebih jelasnya kelas interval dapat dilihat pada histogram berikut ini: Frekuensi yang Muncul 16 14 12 10 8 6 4 2 0 14 9 7 6 1 0 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 82 Kelas Interval Kelas Interval Variabel Hasil Belajar Praktek Rias Wajah

9 2. Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah (X) Gambaran tentang Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah dinilai melalui 33 butir soal tes objektif. Angket disebarkan kepada 37 orang responden penelitian. Melalui jawaban angket yang berjumlah 33 butir, maka secara ideal skor minimal yang dapat dicapai adalah 0 dan skor maksimal 33. Dari jawaban responden diperoleh nilai terendah 17 sedangkan nilai tertinggi adalah 32, dengan skor ratarata (mean) 26.41, nilai tengah (median) 28.00, nilai yang sering muncul (mode) 28, simpangan baku (standart deviation) 3.848 dan total nilai (sum) 977. Distribusi frekuensi data berdasarkan kelas interval dapat diuraikan dalam tabel berikut ini. Distribusi Frekuensi data Variabel Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah (X) BK Kelas Interval Titik Tengah Fo %Fo 1 17 19 18 2 6 2 20 22 21 2 6 3 23 25 24 13 39 4 26 28 27 8 24 5 29 31 29 9 27 6 32 34 33 3 9 Total 37 100 Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa; frekuensi tertinggi berada pada kelas interval 23 25 dengan frekuensi sebesar 13 (39%) mahasiswi, sedangkan frekuensi terendah berada pada kelas interval 17 19 dan 20 22 dengan frekuensi sebesar 2 (6%) orang mahasiswi. Untuk lebih jelasnya kelas interval dapat dilihat pada histogram berikut ini:

10 Frekuensi yang Muncul 14 12 10 8 6 4 2 0 13 8 9 2 2 3 17 19 20 22 23 25 26 28 29 31 32 34 Kelas Interval Kelas Interval Variabel Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah 3. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi secara normal atau tidak. Pengujian normalitas penyebaran skor atau data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Taraf signifikansi yang digunakan sebagai dasar menolak atau menerima keputusan normal atau tidaknyaa suatu distribusi data adalah 0.05. Dengan pernyataan bahwa jika nilai Signifikansii pada Asymp. Sig (2-tailed) menunjukkan skor > 0.05 maka data dikatakan berdistribusi data normal. Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test N Normal Parameters 26.41 3.848 37 77.19 2.767 Most Extreme Differences.174.102 -.174.210.101 -.210 Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. 1.060.211 X Y 37 78.39 7.082.119.119 -.077 1.276.077

11 Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig untuk variabel Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah (X) adalah 0.211 dan untuk variabael Hasil Belajar Praktek Rias Wajah (Y) adalah 0.077. Kedua angka ini bernilai > dari 0.05, maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel data berdistribusi data normal. Data di atas diperkuat dengan Histogram kurva normal dari masing-masing indikator penelitian seperti tertera pada histogram-histogram dibawah ini: Histogram Kurva Normal Variabel X Histogram Kurva Normal Variabel Hasil Belajar (Y)

12 Berdasarkan deskripsi data pada hasil penelitian yang telah di uraikan di atas maka dapat dijelaskan pembahasan persentase pencapaian responden variabel Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah adalah 80% dengan kategori, hal ini di duga tingkatan pengetahuannya berkategori tinggi sedangkan variabel Hasil belajar praktek rias wajah adalah 77% dengan kategori sedang. Hubungan antara kedua variabel berada pada skor 0.760 menggunakan rumus product moment dengan interpretasi hubungan yang kuat, uji t menyatakan bahwa Hipotesis alternatif yang berbunyi Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah dengan Hasil Belajar Praktek Rias Wajah mahasiswa prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan KK FT UNP diterima pada taraf signifikansi 95% karena nilai t hitung > t table (123.215 > 2.021) dengan hasil skor 0.760. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat dijelaskan bahwa hasil belajar mahasiswa yang berada pada kategori sedang berhubungan kuat dengan pengetahuan koreksi bentuk wajah yang berkategori tinggi. Karena arah hubungan positif, jika pengetahuan tentang koreksi bentuk wajah lebih ditingkatkan maka nilai hasil belajar yang sedang akan dapat ditingkatkan. Meningkatkan hasil belajar dapat melalui peningkatan pengetahun. Dengan demikian salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar adalah melalui peningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang koreksi bentuk wajah dan bagian-bagian wajah, karena pengetahuan yang diperoleh mahasiswa akan menentukan kemampuannya dalam melaksanakan praktek rias wajah. Sebagaimana penjelasan-penjelasan yang telah diungkapkan pada kajian teori tentang pentingnya peningkatan pengetahuan yang

13 terkait dengan koreksi bentuk wajah dalam melakukan rias wajah. Hal tersebut seiring dengan penjelasan Bloom yang dikutip Sukardi (2011:75) bahwa;pengetahuan merupakan kemampuan, tingkah laku dan situasi yang menekankan tentang pengingatan yang dapat merubah atau meningkatkan kemampuan dengan mengenal tingkah laku, mengungkapkan ide-ide dan mengembangkan potensi seseorang. Dengan demikian pengetahuan dapat mengembangkan potensi dan kemampuan secara maksimum untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang. Dengan pengetahuan yang tinggi dapat meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pendapat dari Bloom dalam Sudjana (2010:22) bahwa hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu: ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, tiga ranah ini saling berkaitan agar hasil belajar maksimal. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan koreksi bentuk wajah, yang mencakup koreksi bentuk wajah, bentuk-bentuk wajah, alat lenan dan kosmetik yang digunakan rias wajah, dan teknik koreksi bentuk wajah yang dilihat dari pengetahuan yang pernah diajarkan oleh dosen. Karena pengetahuan koreksi bentuk wajah diketahui memiliki kategori yang cukup tinggi, teliti dan super hati-hati agar tidak salah dalam mengambil keputusan atau penentuan bentuk wajah. Dari kondisi tersebut di atas, maka di harapkan ke setiap mahasiswa Program Studi Tata Rias Dan Kecantikan Angkatan 2014 agar lebih hati-hati di dalam melakukan koreksi bentuk wajah sebelum mulai merias wajah seseorang.

14 Karena dengan demikian tentu akan di peroleh hasil yang maksimal dan memuaskan. D. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan, maka dapat diambil kesimpulan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Persentase pencapaian responden variabel Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah adalah 80% dengan kategori tinggi; 2) Persentase pencapaian responden variabel Hasil belajar praktek rias wajah adalah 77% dengan kategori sedang.; 3) Hubungan antara kedua variabel berada pada skor korelasi sebesar 0,760 dengan interpretasi hubungan yang kuat. Uji t menyatakan bahwa Hipotesis alternatife yang berbunyi terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengetahuan Koreksi Bentuk Wajah dengan Hasil Belajar Praktek Rias Wajah mahasiswa prodi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan KK FT UNP diterima pada taraf signifikansi 95% karena nilai t hitung > t tabel. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dikemukakan beberapa saran kepada pihak-pihak sebagai berikut: 1) Terhadap mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan dalam materi koreksi bentuk wajah karena diketahui agar dapat memiliki kemampuan praktek rias wajah pengetahuan memiliki hubungan yang positif terhadap kemampuan praktek dalam melakukan rias wajah; 2) Bagi dosen untuk dapat lebih meningkatkan hasil belajar mahasiswa melalui metode-metode pembelajaran praktek yang lebih menuntut untuk meningkatkan aktifitas belajar mahasiswa seperti menggunakan media pembelajaran CD interaktif atau

15 menggunakan video visual yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan praktek; 3) Disarankan kepada masyarakat agar lebih memiliki pengetahuan yang luas tentang rias wajah dalam koreksi bentuk wajah agar hasil rias wajahnya terlihat maksimal; 4) Disarankan kepada peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian untuk dapat mengkaji variabel lain yang terkait dengan hasil belajar praktek rias wajah diluar dari variabel yang telah peneliti bahas dalam penelitian ini seperti, motivasi, minat, kreatifitas, pengetahuan awal, dan sebagainya. Catatan : artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dra. Rostamailis, M.Pd. dan pembimbing II Murni Astuti, S.Pd., M.Pd T.

16 Daftar Rujukan Arikunto, Suharsimi. 1997. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Irwanto, dkk. (1991).Piskologi Umum. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum Kusantati, Herni. 2008. Tata Kecantikan Kulit Untuk Smk Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Reni, K.2008. Let s Make Up. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Sudjana, Nana. 1994. Dasar-Dasar Proses Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.. (1991). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Offset. (2003). Penilaian Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2001.Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru