I. PENDAHULUAN. Menghaadapi tahun sektor pertanian masih dihadapkan pada

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM UPSUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pedesaan yang telah lama berperan dalam pengembangan cadangan pangan.

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2015 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc NIP

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI DI LOKASI SENTRA PANGAN TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

DAFTAR ISI. PENGANTAR... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup.. 2

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat :

PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS)

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

No.1903, 2014 KEMENTAN. Hubungan Kerja. Pertanian Produksi Pangan. Mekanisme. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PT.PSP.A PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN TA. 2015

PENGANTAR. Ir. Suprapti

KEMENTERIAN PERTANIAN

STRATEGI DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN PASER BIDANG INDUSTRI TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

Pedoman Teknis. PENDAMpINGAN PENYULUHAN. PADA PROGRAM PERCEpATAN OpTIMALISASI LAHAN

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM

BUPATI POLEWALI MANDAR

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, DAN PANGAN)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

PEMERINTAH KABUPATEN

Sosialisasi Undang-Undang 41/2009 beserta Peraturan Perundangan Turunannya

Dukungan Komisi IV DPR RI dalam Pencapaian Sergap, Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan dan Luas Tambah Tanam (LTT)

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

LAPORAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

MENGAWAL PELAKU UTAMA dengan ROADMAP BAKORLUH SULAWESI TENGGARA

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS BADAN PPSDMP TA 2017

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PENYULUHAN DAN SDM PERTANIAN TAHUN 2018

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

GUBERNUR LAMPUNG. GUBERl'fUR LAMPUl'fG,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013

BAB I. PENDAHULUAN. melalui kontribusi nyata dalam pembentukan capital, penyediaan bahan pangan,

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD): Rekomendasi Kebijakan Penyempurnaan Pelaksanaan Program UPSUS Pajale ke Depan: Evaluasi UPSUS Pajale 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2015 TANGGAL : 27 Maret 2015

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

TOR (Term of Reference)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2016

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

RUMUSAN RAPAT REGIONAL DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2016 Yogyakarta, Juni 2015

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Kepala Badan PPSDMP KEMENTERIAN PERTANIAN. Disampaikan pada Rapat Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, 28 April 2016

Notulensi. Peserta (Daerah dan Pusat) Prov. DKI Jakarta, Aceh, Lampung dan Bengkulu. Nama. Penanggung Jawab Sekretaris Badan Ketahanan Pangan

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PPSDMP TAHUN 2016 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA)

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA) B P P S D M P TA 2016

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghaadapi tahun 2015 2019 sektor pertanian masih dihadapkan pada berbagai kendala, antara lain berupa: jumlah penduduk yang terus meningkat, kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, terbatasnya infrastruktur (jaringan irigasi, jalan usahatani, jalan produksi, pelabuhan yang dilengkapi dengan pergudangan), belum cukup tersedianya benih/bibit unggul bermutu, pupuk, pakan, pestisida/obat-obatan, alat dan mesin pertanian hingga ke tingkat usahatani, konversi lahan pertanian produktif ke penggunaan non-pertanian yang tidak terkendali, ketergantungan konsumsi beras, kompetisi pemanfaatan air dan status kepemilikan lahan. Disamping sejumlah kendala tersebut, pertanian kita ke depan juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diantisipasi, antara lain: (1) Masyarakat Ekonomi ASEAN; (2) Otonomi Daerah; (3) Perubahan Pola Konsumsi; dan (4) Dinamika Pasar Pangan. Dalam menghadapi kendala dan tantangan yang ada, Kabinet Kerja telah menetapkan Pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta Swasembada Kedelai yang harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun. Adapun target produksi yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah produksi padi sebesar 73,40 juta ton dengan pertumbuhan 2,21%; jagung sebesar 20,33 juta ton dengan pertumbuhan 5,57%; dan kedelai sebesar 1,27 juta ton dengan pertumbuhan 26,47%. Untuk mencapai swasembada berkelanjutan padi dan jagung serta swasembada kedelai, Kementerian Pertanian melakukan upaya khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. Guna mensukseskan UPSUS tersebut, penyuluh dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan salah satu unsur penting dalam menggerakkan para petani (pelaku utama) untuk dapat menerapkan teknologi. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 1

Penyuluh dan Babinsa dapat berperan aktif sebagai komunikator, fasilitator, advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator dalam rangka terlaksananya kegiatan UPSUS peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai untuk mencapai swasembada berkelanjutan. Guna mencapai swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai, maka melalui APBN-P Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Tahun Anggaran 2015 telah dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT tahun 2015. 1.2. Tujuan Tujuan dari Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Membahas kegiatan pengawalan dan pendampingan terpadu Penyuluh dalam rangka Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015; 2. Membahas pelaksanaan dan pengelolaan anggaran APBN-P dalam rangka UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015; 3. Terpadunya pelaksanaan kegiatan dan anggaran pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang bersumber dari APBN maupun APBD bersamasama dengan Dinas teknis lingkup pertanian tingkat Provinsi, Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh)/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT. 1.3. Sasaran Sasaran dari Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan Kelembagaan teknis Pertanian di Provinsi dan Kabupaten/Kota 2. Pimpinan kelembagaan Penilitian dan Pengembangan Pertanian di Provinsi NTT LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 2

3. Pimpinan Bapeluh/Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Provinsi dan Kabupaten serta Pejabat Penanggungjawab Kegiatan Kabupaten/Kota. 1.4. Output 1. Percepatan pelaksanaan kegiatan pendampingan terpadu Penyuluh dan Babinsa dalam rangka Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015 ; 2. Tertatanya mekanisme penggunaan anggaran APBN-P Tahun 2015 dalam rangka mendukung Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai; 3. Terciptanya sinkronisasi kegiatan dan anggaran pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang bersumber dari APBN maupun APBD bersamasama dengan Dinas teknis lingkup pertanian tingkat provinsi, Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh)/Kelembagaan yang membidangi penyuluhan pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 3

II. METODELOGI 2.1. Waktu dan Tempat Rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian dalam rangka UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015 telah dilaksanakan pada tanggal 29-30 April 2015 bertempat di Hotel Sasando, Jalan RA. Kartini-Kupang. 2.2. Peserta Peserta rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 berjumlah 76 orang yang terdiri dari : 1. Pimpinan Badan Ketahanan Pangan yang menangani Kelembagaan Penyuluhan sebanyak 22 Kab/Kota; 2. Pimpinan Dinas Pertanian dan Perkebunan Tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 22 Kabupaten/Kota; 3. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker pada 22 Kabupaten/Kota; 4. Korem 161 Wirasakti Kupang; 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTT; 6. Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT; 7. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT; 8. Balai Pengkajian dan Teknologi pertanian; 9. Balai Pelatihan Peternakan Swadaya Kupang; 10. Komisi Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan; 11. Penyuluh Pertanian Tingkat Provinsi NTT Daftar peserta terlampir. 2.3. Materi Materi yang diberikan pada rapat koordinasi ini antara lain : 1. Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi NTT dalam Mendukung UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai 2. Pemaparan Kegiatan Dukungan Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015 LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 4

3. Mekanisme dan tata Hubungan kerja antar kelembagaan lingkup Pertanian dalam mendukung Peningkatan Produksi pangan Strategis Nasional 4. Kebijakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam mendukung Program Upsus Padi, jagung dan kedelai 5. Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi NTT dalam Mendukung UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai 6. Upaya Peningkatan Produktivitas dan Peran Babinsa 7. Rambu-rambu penyusunan anggaran Kementerian Pertanian RI 8. Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh dalam Pelaksanaan GP.PTT Padi, Jagung dan Kedelai di NTT Satker Distanbun 9. Kegiatan Produksi Tanaman pangan mendukung UPSUS Peningkatan Produksi Pajale di NTT. Materi Terlampir 2.4. Narasumber Narasumber pada rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi Tahun 2015 berasal dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian RI, Korem 161 Wirasakti Kupang dan dinas terkait yakni Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT dengan rincian sebagai berikut : 1. Drs. Hadji Husen : Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Prov. NTT 2. Ir. Yohanes Tay Ruba, MM : Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT 3. Lazarus Kanisius Ladja : Fungsional Penyuluhan pada BPPSDMP Kementan 4. Rini Saptorini, STP, Msi : Kasubag Program dan Kerjasama pada BPPSDMP Kementan 5. Ridwan Santoso, ST, Msi : Kasubag Anggaran pada BPPSDMP Kementan 6. Yuli Tiksanto : Korem 161 Wirasakti Kupang 7. Yohanes Buang, SH : Kabid Kelembagaan pada BKPP Provinsi NTT 8. Ir. Robert Onggo, MM : Kabid Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 5

2.5. Metode Pelaksanaan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT TA. 2015 ini dilakukan dengan menggunakan metode Pembelajaran Orang Dewasa yaitu ceramah, diikuti dengan dengar pendapat, diskusi, rumusan hasil serta rencana tindak lanjut. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemaparan materi dengan metode ceramah LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 7

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 8

Diskusi Dari hasil pengamatan dan diskusi selama kegiatan saat penyampaian materi respon peserta terhadap semua materi yang disampaikan baik yang teknis maupun yang non teknis cukup baik. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 9

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 10

Rumusan Hasil Berdasarkan arahan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT, para Narasumber dan hasil diskusi peserta telah menghasilkan rumusan sebagai rekomendasi dari hasil Rapat Koordinasi ini adalah : 1. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi NTT (Gubernur) untuk melakukan Pertemuan Khusus Tingkat Provinsi dengan melibatkan pimpinan daerah (Bupati/Walikota, Sekda dan DPR untuk membahas Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai). 2. Badan Ketahanan pangan dan Penyuluhan atau lembaga yang menangani penyuluhan pertanian Provinsi/kab/kota se NTT agar dapat menggerakan seluruh Penyuluh Pertanian di masing masing unit sampai ke tingkat lapangan untuk membangun kerja sama dalam mendukung percepatan pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai tahun 2015-2017; 3. Kunci keberhasilan UPSUS terletak antara lain pada kinerja para penyuluh dan babinsa dalam menjabarkan dan memproyeksikan target produksi dan produktivitas padi, jagung dan kedelai sampai ke tingkat desa dalam bentuk data luas areal sawah, luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas. Selain itu, ditentukan pula oleh penyediaan teknologi dari jajaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, desiminasi teknologi dan implementasinya di lapangan. 4. Dalam rangka mendukung UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai terdapat kegiatan penyuluhan yang harus segera dilaksanakan berkenaan dengan APBN-P 2015, yaitu pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra produksi padi, jagung dan kedelai pada 49 lokasi BP3K yang di tersebar di 22 kabupaten/kota yang meliputi Peningkatan Kapasitas Balai Penyuluhan Kecamatan (BP3K) sebagai POSKO Pelaksana Pembangunan Pertanian, Pengembangan Penyuluh Swadaya, Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten, Administrasi dan Monitoring serta evaluasi kegiatan UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai. 5. BP3K sebagai pusat data dan informasi ditingkat kecamatan perlu didukung alokasi anggaran untuk memfasilitasi khususnya alokasi dana Dekon Pusluh dan APBN-P Tahun 2016 untuk BP3K di NTT yang berjumlah 306. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 11

6. Untuk mencapai target peningkatan produksi pajale maka ketersediaan sarana produksi pajale menjadi syarat mutlak, untuk itu perlu didukung data CPCL yang akurat. 7. Masing masing Tim Pelaksana harus konsisten terhadap tugas dan tanggung jawab keberhasilan pelaksanaan kegiatan UPSUS Pajale di tingkat wilayah masing masing 8. Pemberian rangsangan atau reward and punishment bagi penyuluh guna peningkatan kinerja antara lain melalui menaikan honor bagi THL-TBPP, insentif Penyuluh Swadaya dan BOP Penyuluh PNS. 9. Aspek pendampingan, pengawalan dan pelaporan UPSUS Pajale harus mengikuti petunjuk yang sudah ditetapkan. Rencana Tindak Lanjut (RTL) sebagai berikut : 1. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi NTT segera menyampaikan naskah JUKLAK Pengawalan dan Pendampingan Penyuluh PNS, THL-TBPP dan dukungan kelembagaan. 2. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi NTT (Gubernur) untuk melakukan Pertemuan Khusus Tingkat Provinsi dengan melibatkan pimpinan daerah (Bupati/Walikota, Sekda dan DPR untuk membahas Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. 3. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi bersama dengan Bapeluh Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten/ Kota agar berperan aktif dalam pengawalan dan pendampingan kegiatan UPSUS Pajale berkaitan data luas areal, luas tanam, luas panen, luas produksi dan produktifitas. 4. Bapeluh Kabupaten/Kota dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota untuk segera membentuk Tim Pelaksana Tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan. 5. Untuk Anggaran Tahun 2016, diharapkan Bakorluh, Bapeluh dapat mengajukan usulan anggaran Diklat Pendidikan dan Pelatihan Penyuluh, dan perlu dukungan sarana dan prasarana agar dapat memberikan penghargaan bagi penyuluh berprestasi serta memfasilitasi penambahan honor THL-TBPP. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 12

6. Tiga Kunci keberhasilan pelaksanaan UPSUS terletak pada : a. Membangun hubungan yang harmonis dengan stakeholder dilandasi dengan sinergisitas dan koordinasi. b. Kerja keras sesuai pedoman pelaksanaan kegiatan (Permentan nomor 131 tahun 2015, Permentan 03 tahun 2015 tentang UPSUS, Permentan 1243 tahun 2015 tentang pembagian tugas dan tanggung jawab dari Pusat sampai Kabupaten, Permentan nomor 14 tahun 2015 tentang Pengawalan dan pendampingan (tugas-tugas penyuluh dan babinsa). c. Dalam rangka pencapaian Swasembada Pangan Nasional hendaknya kita berpikir untuk mencapai peningkatan produksi, ekonomi untuk kesejahteraan petani didaerah kita sendiri. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 13

IV. PENYELENGGARA Pelaksana kegiatan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT TA. 2015 adalah berdasarkan SK Kepala Badan Ketahanan dan Penyuluhan Provinsi NTT Tahun 2015 Nomor : BKPP. 188.86/165 /IV/2015, tanggal 21 April 2015 tentang Pembentukan Panitia, Narasumber dan Moderator dalam rangka Kegiatan Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Padi Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT Tahun 2015 dengan rincian sebagai berikut : Pelindung : Drs. Hadji Husen (Kepala BKPP Provinsi NTT.) Penanggungjawab : Yohanes Buang, SH (Kabid. Kelembagaan Penyuluhan P2K) Ketua : Selfiana Malada, SP (Kasubid. Pengembangan Kelembagaan) Sekretaris : Martina Sara, SP (Staf Bidang Kelembagaan P3K) Anggota : 1. Henderika Bhiju 2. Jumiaty Nge, SP 3. Marselina Jello 4. Sevrinus Bisilissin LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 14

V. PEMBIAYAAN Pembiayaan kegiatan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat provinsi NTT TA. 2015 bersumber dari Daftar Isian Pelaksana Anggaran Satuan Kerja 249165 Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Nomor SP DIPA-018.08.4.249165/2015 tanggal 06 Maret 2015. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 15

VI. PENUTUP Demikian laporan pelaksanaan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi TA. 2015 ini dibuat sebagai hasil dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pada Bidang Kelembagaan P3K. LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 16

Lampiran 1 : Jadwal Tentatif Rapat. Waktu Materi Narasumber Moderator Ket Rabu, 29 April 2015 12.00 15.00 Registrasi Panitia 15.00 16.00 Pembukaan Panitia 16.00-16.30 Snack Sore Panitia 16.30-18.45 Kebijakan Pembangunan Drs. Hadji Husen Ketahanan Pangan dan Kaban BKPP Penyuluhan Pertanian, Provinsi NTT Perikanan dan Kehutanan Provinsi NTT dalam Mendukung UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai 18.45-20.00 Upaya Peningkatan Yuli Tiksanto Produktivitas dan Peran Korem 161 babinsa Wirasakti Kupang 20.00-selesai ISHOMA Panitia Kamis, 30 April 2015 07.30 09.00 Pemaparan Kegiatan Dukungan Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai TA. 2015 09.00-09.30 Snack Pagi Panitia 09.30-10.15 Mekanisme dan tata Hubungan kerja antar kelembagaan lingkup Pertanian dalam mendukung Peningkatan Produksi pangan Strategis Nasional 10.15-12.45 Kebijakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dalam mendukung Program Upsus Padi, jagung, kedelai 12.45-13.30 ISHOMA Panitia 13.30-15.45 Rambu rambu Penyusun anggaran Kementerian Pertanian RI 15.45-16.15 Snack Sore Panitia Lazarus Kanisius LadjaFungsional Penyuluhan pada BPPSDMP Kementan Rini Saptorini, STP, Msi Kasubag Program dan Kerjasama pada BPPSDMP Kementan Rini Saptorini, STP, Msi Kasubag Program dan Kerjasama pada BPPSDMP Kementan Ridwan Santoso, ST, Msi Kasubag Anggaran pada BPPSDMP Kementan Kabid Kelembagaan P3K Kabid Ketengaan P3K Sekretaris Bakorluh Sekretaris Bakorluh Sekretaris Bakorluh Kabid Penyelengaraan P3K - Notulen - Tim Perumus - - Notulen - Tim Perumus LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 17

16.15-17.45 Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi NTT dalam Mendukung UPSUS Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai 17.45-19.15 Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh dalam Pelaksanaan GP.PTT Padi, Jagung dan Kedelai di NTT 19.15-20.45 Kegiatan Produksi Tanaman pangan mendukung UPSUS Peningkatan Produksi Pajale di NTT. 20.45-21.30 ISHOMA Panitia 21-30- selesai Penutupan Ir. Yohanes Tay Ruba, MM Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Yohanes Buang, SH Kabid Kelembagaan pada BKPP Provinsi NTT Kabid Produksi Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT Panitia Kabid Kelembagaan P3K Kasubid Pengembangan Kerjasama Penyuluhan Kasubid Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 18

KATA PENGANTAR Dalam mewujudkan Pencapaian swasembada komoditas pangan stretegis nasional (padi, jagung dan kedelai) dilakukan upaya khusus (UPSUS) melalui kegiatan (1) pembangunan/perbaikan jaringan irigasi tersier (PJIT), (2) optimasi lahan dan air, (3) Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT), (4) penyaluran pupuk dan benih bersubsidi, (5) pengadaan alat dan mesin pertanian pra/pasca panen (alsintan) dan (6) pengawalan dan pendampingan terpadu oleh penyuluh dan Bintara Pembina Desa (Babinsa). Tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan peran serta penyuluh pendamping, maka kegiatan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah peranan kelembagaan penyuluhan, kelembagaan teknis dan kelembagaan penelitian serta kelembagaan yang menangani distribusi pupuk dan benih dalam bersinergi dan berkoordinasi dalam upaya pencapaian target tersebut. Kegiatan pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra lokasi padi, jagung dan kedelai merupakan kegiatan untuk mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai yang dilaksanakan di 49 BP3K yang difasilitasi di 22 Kabupaten/Kota dari Dana APBN-P Ditjen Prasarana dan Sarana Satker Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT tahun 2015. Laporan ini menguraikan hasil pelaksanaan rapat koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan SDM Pertanian dalam rangka UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tingkat Provinsi NTT TA. 2015. Mudah-mudahan kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat/petani. Apabila ada kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan lapaoran ini, kami menerima saran dan kritik guna penyempurnaan lebih lanjut. Kupang, Mei 2015 Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan/ Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluhahan Provisi Nusa Tenggara Timur, Drs. Hadji Husen Pembina Utama Muda NIP. 19590911 198602 1 003 LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 19

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR LAMPIRAN... iii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 2 1.3 Sasaran... 2 1.4 Keluaran... 3 II. METODELOGI... 4 2.1 Waktu dan Tempat... 4 2.2 Peserta... 4 2.3 Materi... 4 2.4 Narasumber... 5 2.5 Metode... 6 III. HASIL DAN PEMBAHASAN... 7 - Pemaparan Materi... 7 - Diskusi... 9 - Rumusan Hasil... 11 - Rencana Tindak Lanjut... 12 IV. PENYELENGGARA... 14 V. PEMBIAYAAN... 15 VI. PENUTUP... 16 LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 20

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rumusan dan RTL... Lampiran 2. Jadwal Kegiatan... Lampiran 3. SK Pelaksana... Lampiran 4. Materi... Lampiran 5. Daftar Hadir peserta... 17 19 23 25 70 LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 21

LAPORAN PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN UPAYA KHUSUS (UPSUS) PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TINGKAT PROVINSI NTT TAHUN 2015 LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 22

LAPORAN Rakor Pengawalan dan Pendampingan Luhtan dalam rangka UPSUS Pajale Tahun 2015 23