PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOORDINASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH DISIPLIN DAN KOORDINASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PADA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada PT Paser Tambang Harmonis Samarinda) Tahun 2010

II. LANDASAN TEORI. oleh Malayu S.P. Hasibuan (2003 : 1), yang mengartikan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

ANALISIS PENILAIAN PESERTA DIKLAT TERHADAP WIDYAISWARA DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO By : Drs. Swengli Umar, M.Si

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

ANALISIS PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GOWA

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN...

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

Penilaian Kinerja Oleh Kepala di Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah VI Tasikmalaya. Dejan Saputra ABSTRAK

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

II. TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan SDM

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 12 TAHUN 2000 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 67 TAHUN 2008 TENTANG

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI KANTOR CAMAT MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya. Apabila sumberdaya manusia tersebut diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Atas dasar hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen

PENGARUH KOMPETENSI DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI KANTOR KECAMATAN LONG HUBUNG KABUPATEN MAHAKAM ULU

BAB V KESIMPULAN. 1. Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Dinas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk pelayanan publik

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. A. Latar Belakang Masalah...

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB II LANDASAN TEORI. upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi pemerintah mempunyai andil yang cukup besar dalam menentukan

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

ARIEF KURNIAWAN AMSRI NIM. B

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. BENTOEL PRIMA BANDAR LAMPUNG. Oleh Jhon Nasyaroeka ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

Mengingat. 1. Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera Tengah Jis Undang-Undang Nomor 21 Drt. Tahun 1957 Jo Undang- 2.

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN DIKLAT TERHADAP KINERJA DOSEN UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA. Oleh : M.Asbullah

Pengaruh Komunikasi Kepala Desa Tehadap Kinerja Aparat Desa di Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis. Patimah. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi begitu cepat

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

INSPEKTORAT AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI WILAYAH SUNGAI KALIMANTAN III DI MARINDA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. Organisasi dan Tata Kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting bagi

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

PERANAN PENGAWASAN DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. ANANDA PUTRA PALEMBANG. Oktariansyah *) ABSTRAK

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KOORDINASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN MANADO Seska Vonny Langitan, S.Th,M.Si NIP. 197008162005012004 PENATA, III/c WIDYAISWARA MUDA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO ABSTRAK Pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado dalam pelaksanaan kegiatan perkantoran, dari observasi awal tentang efektivitas kerja, beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian efektivitas kerja yang maksimal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, yaitu Motivasi yang mendorong pegawai untuk bekerja dengan ikhlas dan sadar akan pencapaian tujuan organisasi yang rendah, disiplin kerja pegawai belum berjalan dengan baik, koordinasi masih rendah, indikasinya yaitu panitia yang satu dengan yang lain sering kali salah dalam menyusun jadwal kegiatan diklat. Hasil regresi berganda yaitu Y = 1,27 + 0,26X 1 + 0,55X 2 + 0,30X 3 dan korelasi bergandanya yaitu 0,84. Secara simultan faktor motivasi, disiplin, dan koordinasi kerja pegawai berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado. Selanjutnya untuk menguji masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat digunakan uji-t, hasil yang diperoleh yaitu pengaruh masing-masing antara motivasi kerja, disiplin kerja, koordinasi kerja dengan efektivitas kerja pegawai adalah positif dan signifikan. Hasil analisis data ternyata di dari tiga variabel bebas tersebut yang paling berpengaruh adalah variabel disiplin kerja pegawai (X 2 ) dengan nilai koefisiennya yaitu 0,55. Dari hasil kajian secara keseluruhan pengaruh antara motivasi kerja, disiplin kerja, dan koordinasi kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Walaupun dari 3 (tiga) variabel bebas ini yang paling rendah pengaruhnya yaitu variabel koordinasi kerja. Kata Kunci : Efektivitas Kerja, Motivasi, Disiplin Kerja, Koordinasi Kerja. 1

PENDAHULUAN Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Manado sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 345 Tahun 2004 tanggal 14 Juni 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Agama yang sebelum itu nomenklaturnya Balai Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Teknis Keagamaan Manado, mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi dan tenaga teknis keagamaan sesuai dengan wilayah kerja masing-masing. Dalam melaksanakan tugas, Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Keagamaan Manado menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan Visi, Misi dan Kebijakan Balai Diklat Keagamaan. 2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi, dan tenaga teknis keagamaan. 3. Pelayanan dibidang pendidikan dan pelatihan keagamaan. 4. Penyiapan dan penyajian laporan hasil pelaksanaan tugas Balai Diklat Keagamaan. 5. Pelaksanaan koordinasi dan pengembangan kemitraan dengan satuan organisasi atau satuan kerja dilingkungan Kementerian Agama dan pemerintah daerah serta lembaga terkait lainnya. Sejalan dengan hal tersebut Balai Diklat Keagamaan Manado dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pegawai sebanyak 45 orang sesuai tugasnya masing-masing dengan susunan organisasi, yaitu : 1. Sub Bagian Tata Usaha 2. Seksi Diklat Tenaga Administrasi 3. Seksi Diklat Tenaga Teknis Keagamaan 4. Kelompok Jabatan Fungsional Balai Diklat Keagamaan Manado sebagai unsur pelaksana Badan Penelitian dan Pengembangan Agama dan Diklat Keagamaan yang berada dibawah Kementerian Agama tetap eksis dalam menjalankan tugasnya didaerah yang wilayahnya mencakup Proponsi Sulawesi Utara, Propinsi Gorontalo dan Propinsi Maluku Utara. Balai Diklat Keagamaan Manado sebagai salah satu Balai Diklat Keagamaan yang keseluruhan berjumlah 13 (tiga belas) di seluruh Indonesia, melakukan pendidikan dan pelatihan di jajaran aparatur keagamaan untuk menciptakan sumber daya aparat yang berdayaguna dan berhasilguna. Sangatlah urgen bilamana sebagai lembaga penyelenggara diklat kurang memiliki Pegawai yang berpotensial, padahal sebagai lembaga yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan pelatihan aparatur dituntut adanya etos kerja pegawai yang optimal untuk pencapaian tujuan lembaga sesuai dengan tugas dan fungsi yang di emban. Kenyataan di lapangan sering menemui kendala/hambatan dalam melaksanakan fungsinya sebagai aparatur yang menangani bidang pendidikan dan pelatihan keagamaan. Indikasinya ialah penyajian laporan yang kurang akuntable, penanganan arsip masih terbengkalai, barang inventaris kantor baik untuk kebutuhan kantor maupun kebutuhan pendidikan dan pelatihan tidak tertata dengan baik. Dengan kata lain belum tercapainya efektivitas kerja yang optimal dari Pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado dalam pelaksanaan kegiatan perkantoran. Dari pengamatan sementara penulis, ada beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam pencapaian efektivitas kerja yang maksimal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Diklat Keagamaan Manado. Faktor-faktor tersebut yaitu : 2

1. Motivasi yang mendorong pegawai untuk bekerja dengan ikhlas dan sadar akan pencapaian tujuan organisasi yang sangat rendah. 2. Disiplin kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado yang tampaknya belum berjalan dengan baik. 3. Koordinasi masih rendah, indikasinya yaitu panitia yang satu dengan yang lain sering kali salah dalam menyusun jadwal kegiatan diklat. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, sehingga yang menjadi fokus adalah motivasi pegawai, semangat kerja pegawai, dan koordinasi di kantor Balai Diklat Keagamaan Manado. Dimana pada observasi awal dianggap masih perlu ditingkatkan dalam upaya meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas sehingga rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah motivasi berpengaruh pada efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado? 2. Apakah disiplin kerja berpengaruh pada efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado? 3. Apakah koordinasi berpengaruh pada efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado? 4. Apakah motivasi, disiplin dan koordinasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado? Berdasarkan rumusan masalah diatas sehingga tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dengan efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. 2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dengan efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. 3. Untuk mengetahui pengaruh koordinasi dengan efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. 4. Untuk mengetahui motivasi, disiplin kerja dan koordinasi secara bersamasama berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. Manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lainnya yang berminat meneliti tentang efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado dari faktor-faktor yang sudah di teliti maupun yang belum di teliti; 2. Sebagai sumbangan pikiran untuk pengembangan disiplin ilmu sumberdaya manusia, khususnya kepada pembaca yang berminat; 3. Untuk memberikan informasi kepada para penentu kebijakan dalam merumuskan langkah-langkah perbaikan terhadap faktor-faktor yang di teliti guna peningkatan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Diklat Keagamaan; 4. Untuk memberikan landasan pengembangan kualitas sumberdaya manusia bagi manajemen pemerintah khususnya Balai Diklat Keagamaan Manado. 3

PEMBAHASAN Motivasi Harahap (1996) mengartikan motivasi sebagai : objek tindakan seseorang atau hal yang menggerakkan seseorang untuk bertindak atau niat atau sesuatu yang memberkan tenaga, mengarah dan mempertahankan gelagat (perilaku) manusia, usaha dalaman (inner strivings) Dengan mengetahui penyebab munculnya motivasi ini maka manajer dapat menggerakkan karyawannya untuk bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi (Harahap, 1996). Disiplin Kerja Menurut Nitisemitro (1997) menyatakan masalah kedisiplinan kerja, merupakan masalah yang perlu diperhatikan, sebab dengan adanya kedisiplinan, dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi perlu memiliki berbagai ketentuan yang harus ditaati oleh para anggotanya, maupun standar yang harus dipenuhi. Disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut (Siagian, 1999). Ditegaskan pula bahwa pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan prilaku karyawan sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya. Koordinasi Menurut Tisnawati dan Kurniawan (2006) Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai departemen atau bagian dlaam organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif. Tanpa koordinasi, berbagai kegiatan yang dilakukan di setiap bagian organisasi tidak akan terarah dan cenderung hanya membawa misi masing-masing bagian. Dikhawatirkan, tidak terkoordinasinya setiap bagian pada giliran berikutnya justru akan menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya. Ketika kegiatan-kegiatan organisasi mulai terjadi keterlambatan inilah akan menjadi awal perubahan menujua kehancuran (kolaps). Menurut Stoner dalam bukunya Sugandha (1991) pengertian koordinasi adalah proses penyatupaduan sasasran-sasaran dan kegiatan-kegiatan dari unitunit yang terpisah (bagian atau bidang fungsional) dari suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Fungsi koordinasi sedemikian pentingnya, apalagi bila administrasi harus berjalan sebagai suatu sistem, sebagai suatu kesatuan yang bulat dari bagian-bagian (sub sistem) yang saling berhubungan, saling menunjang, dan saling bergantung agar administrasi berjalan mencapai tujuannya. Pandangna sepeti ini yang disebut pendekatan sistem merupakan alat dan teknik yang dapat membantuk administrator. Efektivitas Kerja Pada dasarnya pengertian Efektivitas yang umum menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan antara input dan outputnya (Hasibuan, 1996). 4

Menurut Reksohadiprodjo dan Handoko (1983), pengertian efektif dikaitkan dengan system kerjasama seperti dalam organisasi perusahaan atau lembaga pemerintahan, sebagai berikut : Efektivitas dari usaha kerjasama (antar individu) berhubungan dengan pelaksanaan yang dapat mencapai suatu tujuan dalam suatu system, dan hal itu ditentukan dengan suatu pandangan dapat memenuhi kebutuhan sistem itu sendiri. Dalam bahasa dan kalimat yang mudah hal tersebut dapat dijelaskan bahwa : Efektivitas dari kelompok (organisasi perusahaan) adalah bila tujuan kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Efektif lebih Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa Efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Artinya apakah pelaksanaan sesuatu tugas dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bilamana tugas itu diselesaikan dan tidak, terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakannya dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu. ambaran tentang efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. Efektivitas kerja pegawai dilihat dari aspek disiplin kerja, realisasi kerja pegawai, serta kesesuaian antara tugas yang diberikan dengan spesialiasi kerja pegawai. Untuk lebih jelasnya diuraikan pada tabel berikut ini : Frekuensi Tentang Efektif Kerja Pegawai Balai Diklat Keagamana Manado Efektivitas Kerja Pegawai Frekuensi Persentase (%) Tinggi Sedang Rendah 6 36 3 13 80 7 Jumlah 45 100 Efektivitas kerja pegawai pada kategori rendah sebesar 3 responden (7%), dalam kategori sedang sebesar 36 responden (80 %), dan kategori tinggi sebesar 3 responden (7%). Hal ini bermakna bahwa rata-rata efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado relatif sedang. Selanjutnya pengolahan data tentang variabel motivasi kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado, yaitu : Frekuensi Tentang Motivasi Kerja Pegawai Pada Balai Diklat Keagamaan Manado Motivasi Kerja Pegawai Frekuensi Presentase (%) Tinggi Sedang Rendah 6 35 4 13 78 9 Jumlah 45 100 Motivasi kerja tinggi sebanyak 6 (enam) responden (13%), mengatakan sedang 35 (tiga puluh lima belas) responden (78%), mengatakan kurang 4 responden (9%). Berdasarkan data tersebut motivasi kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado relatif sedang. Gambaran tentang disiplin kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado, seperti terlihat dalam tabel berikut ini : 5

Frekuensi Tentang Disiplin Kerja Pegawai Pada Balai Diklat Keagamaan Manado Disiplin Kerja Pegawai Frekuensi Presentase (%) Tinggi Sedang Rendah 0 36 9 0 80 20 Jumlah 45 100 Disiplin kerja tinggi tidak ada (0%), mengatakan sedang 36 (tiga puluh enam) responden (80%), mengatakan kurang 9 responden (20%). Jadi ratarata disiplin kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado relatif sedang. Hasil pengukuran koordinasi kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado, yaitu: Frekuensi Koordinasi Kerja Pegawai Pada Balai Diklat Keagamaan Manado Koordinasi Kerja Pegawai Frekuensi Persentase (%) Tinggi Sedang Rendah 6 36 3 13 80 7 Jumlah 45 100 Gambaran koordinasi pegawai yaitu 6 responden (13%) menyatakan tinggi, 36 responden (80%) sedang, sedangkan yang mengatakan rendah 3 responden (7%). Ini menunjukkan bawah rata-rata responden menganggap koordinasi kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado masih masih relatif sedang. Analisis Regresi Hubungan secara komprehensif antara variabel motivasi, disiplin, dan koordinai kerja terhadap efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado. Data hasil rekapitulasi pengaruh secara komprehensif sebagaimana diuraikan di bawah ini, yaitu : Rekapitulasi Data Regresi Secara Komprehensif Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, dan Koordinasi Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai No Uraian Hasil Perhitungan 1 Regresi Berganda Y= 1,27 + 0,26X 1 + 0,55X 2 + 0,30X 3 2 Korelasi Berganda (R) 0,84 3 Determinasi Multiple (R 2 ) 0,71 atau 71 % 4 F hitung 32,72 Hasil rekapitulasi data nilai korelasi 0,84 ini dianggap sangat signifikan, koefisien determinasi multiple yaitu sebesar 0,71 atau 71%. Jadi dengan koefisien determinasi multipel maka dapat dijelaskan Variasi atau perubahan variabel efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja (X 1 ), disiplin kerja (X 2 ), dan koordinasi kerja (X 3 ) sebesar 0,71 atau 71%, sedangkan yang sisanya 29% adalah variasi atau 6

perubahan disebabkan oleh variabel lain. Jadi dalam mempertahankan dan bahkan meningkatkan efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado, bukan hanya dipengaruhi oleh motivasi kerja, disiplin kerja, dan koordinasi kerja akan tetapi ada variabel lain yang dapat mempengaruhi efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado. Selanjutnya dari regresi yang mempunyai hubungan positif artinya jika salah satu variabel bebas naik maka variabel terikat juga akan naik dan begitu juga sebaliknya. Hasil regresi yang diperoleh yaitu motivasi kerja 0,26 (X 1 ), disiplin kerja 0,55 (X 2 ), dan koordinasi kerja 0,30 (X 3 ) dari hasil tersebut terlihat jelas yang paling berpengaruh terhadap peningkatan efektivitas kerja pegawai yaitu disiplin kerja, selanjutnya yaitu koordinasi kerja dan yang terakhir adalah motivasi kerja. Namun secara umum ketiga variabel bebas tersebut sangat berpengaruh terhadap perubahan efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado. Kiggundu (1989) mengemukakan Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional. Menurut Soedjadi (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah bagaimana meningkatkan kontribusi yang positif dari orang-orang yang dilibatkan untuk pencapaian tujuan organisasi melalui suatu sistem kerja yang bertanggung jawab secara strategis, etis, sosial. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan, Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai pengelolaan organisasional baik individual maupun kolektif terhadap manusia untuk memberikan kontribusi optimal dalam mencapai sasaran organisasi. Kegiatan MSDM merupakan penjabaran dari fungsi manajerial MSDM yang secara terinci meliputi perencanaan SDM, penarikan dan seleksi, orientasi dan penempatan, penggajian, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja, hubungan antar pegawai maupun pegawai dengan organisasi, dan pemutusan hubungan kerja (Davis, 1996). PENUTUP Kesimpulan: 1. Mempunyai pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja pegawai dengan efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. 2. Mempunyai pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja pegawai dengan efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. 3. Mempunyai pengaruh yang signifikan antara koordinasi kerja pegawai dengan efektivitas kerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Manado. 4. Mempunyai pengaruh secara komprehensif antara motivasi, disiplin, dan koordinasi kerja pegawai terhadap efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado. Saran: 1. Motivasi kerja pegawai harus ditingkatkan dengan cara pemberian insentif seperti honor panitia dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan pelaksanaan Diklat. Serta tetap melaksanakan sistem roling pekerjaan, hal ini dimaksudkan untuk membuat persaingan yang positif antar pegawai dalam bekerja. 7

2. Disiplin kerja pegawai harus ditingkatkan terutama berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan kantor sebagaimana yang ditugaskan oleh atasan, serta fungsi pejabat struktural untuk terus mengawasi pekerjaanpekerjaan yang dilakukan oleh stafnya. 3. Koordinasi kerja juga harus ditingkatkan baik dari atasan dan bawahan (koordinasi vertikal) maupun sesama panitia (koordinasi horisontal). Hal ini dimaksudkan agar supaya terjadi sinkronisasi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat). 4. Karena motivasi kerja, disiplin kerja, dan koordinasi kerja sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai pada Balai Diklat Keagamaan Manado. Untuk itu 3 (tiga) variabel bebas ini harus diperhatikan oleh manajemen yang ada di Balai Diklat Keagamaan Manado. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai kebijakan dan program yang pada akhirnya akan memberikan perubahan yang signifikan terhadap Balai Diklat Keagamaan Manado dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Implikasi 1. Dengan pemberian insentif seperti honor panitia dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan, sistem roling pekerjaan, berimplikasi pada pelaksanaan suasana yang kompetitif sehingga berimplikasi pada pelaksanaan diklat yang efektif. 2. Dengan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kantor sebagaimana yang ditugaskan oleh atasan serta fungsi pejabat struktural untuk terus mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh stafnya, sehingga berimplikasi pada sistem administrasi yang semakin baik, serta pekerjaan yang diselesaikan benar-benar sesuai dengan yang diharapkan. 3. Dengan dilaksanakan koordinasi baik atasan maupun bawahan, maka akan implikasinya akan tercipta sinkronisasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Balai Diklat Keagamaan Manado, disamping itu juga dengan koordinasi yang baik maka pelaksanaan diklat akan semakin terkontrol dan tidak tumpang tindih pekerjaan, sehingga apa yang diharapkan dapat dicapai dengan baik. 4. Dengan motivasi, disiplin dan koordinasi kerja yang baik sesama pegawai maka akan berimplikasi pada efektivitas kerja pada Kantor BDK Manado, seperti pelaksanaan pekerjaan tepat waktu, instruksi yang diberikan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan oleh staf, serta sistem pelaporan yang tepat waktu yang tersedia setiap berkala. 8

DAFTAR PUSTAKA Armstrong R. 1998. Performance Management. Clays.Ltd.St.Ives ple. England. Kurniawan. 1999. Manajemen Sumber Daya Efektif dan Efisien. Edisi Pertama. Penerbit Rosda Karya. Bandung. Mathis. R.L. and J.H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Salemba Emban. Jakarta. Miftahul.1996. Perilaku Manajemen Kepemimpinan. Penerbit Alfabetha. Bandung. Mulyono. 2001. Manajemen Perubahan.Penerbit PT.Rosda Karya. Bandung. Nawawi M. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Nitisemitro S S.I. 1997. Manajemen Personalia. Penerbit Yayasan Kanisius. Jakarta. Paramita E dan Budi S. 1990. Struktur Organisasi di Indonesia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Reksohadiprodjo dan Handoko. 1983. Teori dan Perilaku Organisasi Perusahaan. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta. Sastrohadiwiryo D. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta. Sedarmayanti A. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT Refika Aditama Bandung. Siagian.P. 1983. Organisasi. Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi. Penerbit PT. Gunung Agung. Jakarta. Siagian. P. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit : Bina Aksara Jakarta. Soedjadi.2000. Manajemen Kinerja Perusahaan. Edisi Ke Dua. Penerbit Ganesha. Jakarta Sugandha. 1991. Koordinasi Alat Pemersatu Gerak Administrasi. Penerbit Intermedia. Jakarta. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Cahaya Alfabeta. Bandung. 9