Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

7. URUSAN PERDAGANGAN

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

Tabel IV.B.11.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp)

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

IV.B.26. Urusan Wajib Perpustakaan

,00 (Belanja Langsung maupun Belanja Tidak Langsung diluar belanja hibah. IV.B.11. Urusan Wajib Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

IV.B.14. Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

RENCANA STRATEGIS TAHUN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN LAMONGAN

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

RINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT ACEH PEMERINTAH ACEH TAHUN ANGGARAN 2016

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2012 dan Capaian Renstra SKPD

Kode Rekening Program Kegiatan Anggaran Setelah Belanja Pegawai Belanja Barang Jasa Belanja Modal Penyerapan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

IV.C.3 Urusan Pilihan Kehutanan

Tabel IV.B.12.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Ketenagakerjaan tahun 2010

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 3 unit roda empat, 5 unit roda dua Rp ,00 APBD awal: akhir:

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KABUPATEN PULANG PISAU. Target Capaian Kinerja

IV.B.25. Urusan Wajib Kearsipan 25. URUSAN KEARSIPAN

REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MALANG BULAN MARET 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG ANGGARAN KAS

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

REKAPITULASI BELANJA LANGSUNG BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

Evaluasi Hasil Renja SKPD Provinsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Triwulan IV

Evaluasi Hasil Renja SKPD Perangkat Daerah : Dinas Kebudayaan dan Priwisata Kota Bima Periode Pelaksanaan: 2016

11. URUSAN KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR, DAN PENDANAAN INDIKATIF

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SEKRETARIAT DPRD KAB. BLORA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI TAHUN ANGGARAN 2014

6. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2017

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KABUPATEN BULELENG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN AKHIR TAHUN 2017 DINAS STATISTIK KABUPATEN BULELENG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

SKPD : DINAS PERHUBUNGAN, PARIWISATA,

I. P E N D A H U L U A N. Penyusunan Rencana Kerja didasarkan pada skala prioritas dengan tetap

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

18,834,337,021 9,954,964, % % 5,397,317, % % 4,557,646, % %

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

RENCANA kerja DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA ) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2011 PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

LAPORAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Jasa Lainnya 1 Kajian Rp ,00 APBD ( )

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEADAAN 31 JULI 2015 DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH

PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2014

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN PILIHAN PARIWISATA KONDISI UMUM

: PERENCANAAN PEMBANGUNAN ORGANISASI : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Halaman. 78. sebelum perubahan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB III AKUNTABILITAS KERJA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

URAIAN PENDAPATAN , Pendapatan Asli Daerah ,00

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

PAGU Progaram Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik

Transkripsi:

5. URUSAN KEPARIWISATAAN Sektor pariwisata sebagai salah satu kegiatan ekonomi yang cukup penting mempunyai peran dalam memacu pembangunan. Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa dampak terhadap perkembangan disektor lainnya seperti perdagangan, akomodasi, jasa-jasa bahkan sektor pertanian dan industri sehingga mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Besarnya potensi destinasi wisata di Kabupaten Wonosobo, apabila dikelola dengan baik akan dapat menjadi sektor yang dapat menggerakkan perekonomian daerah. Hal ini dimungkinkan karena sektor pariwisata dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Pengembangan Desa Wisata baru seperti Desa Wisata Sembungan, Desa Wisata Erorejo dan Desa Wisata Wilayu merupakan salah satu upaya memperkenalkan potensi destinasi wisata selain Dieng dan Waduk Wadaslintang yang sudah lama dikenal wisatawan. Untuk itu pembangunan kepariwisataan harus memberi perhatian pada pariwisata alternatif, seperti pariwisata minat khusus dan pariwisata yang berbasis komunitas seperti adventure travel, cultural travel dan ecotourism. Pengembangan sektor pariwisata dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik masyarakat, swasta dan pemerintah itu sendiri. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, serta informasi lokasi wisata, akses jalan, tempat penginapan yang mendukung pariwisata. Selain itu perlu diperhatikan adanya peningkatan promosi wisata juga faktor keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. Dalam RPJMD 2010-2015 telah ditegaskan bahwa arah kebijakan urusan kepariwisataan adalah pengembangan industry pariwisata yang berdaya saing, melalui pengembangan kemitraan, pengembangan pemasaran pariwisata dan pengembangan destinasi pariwisata. Hal ini sejalan dengan prioritas pembangunan berdasarkan RKPD Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 yaitu 1) meningkatkan kualitas perlindungan pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya; 2) mengembangkan industri pariwisata. a. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pelaksanaan urusan Kepariwisataan, pada tahun 2013 telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 6.056.743.650,- dan terealisasi sebesar Rp 5.624.565.665,-. Proporsi realisasi belanja tersebut 0,57% dari total realisasi belanja APBD Tahun 2013 yang berjumlah Rp 988.103.772.409,-. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013 No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) A Belanja Langsung 3.310.580.650 3.058.694.669 1 Pengembangan Pemasaran Pariwisata 765.000.000 710.298.000 2 Pengembangan Destinasi Pariwisata 1.795.000.000 1.640.827.100 3 Pelayanan Administrasi Perkantoran 231.334.000 202.966.469 4 Peningkatan Sarana Prasarana aparatur 519.246.650 504.603.100 B Belanja Tidak langsung 2.746.163.000 2.565.870.996 LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 269

No. Program Alokasi (Rp) Realisasi (Rp) 1 Belanja Pegawai 2.746.163.000 2.565.870.996 a. Belanja Gaji dan Tunjangan 2.339.360.000 2.234.982.836 b. Belanja Tambahan penghasilan 323.963.000 248.049.160 c. Belanja Insentif Pajak/Retribusi Daerah 82.840.000 82.839.000 2 Belanja Hibah dan Bantuan Sosial - - 3 Belanja Tak Terduga - - Jumlah total 6.056.743.650 5.624.565.665 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2013 (diolah) b. Realisasi Program dan Kegiatan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Tujuan dan sasaran program ini adalah untuk mendorong terjadinya peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan peningkatan penerimaan devisa negara serta peningkatan perjalanan wisatawan nusantara. Dalam rangka meningkatkan akses pengembangan pemasaran pariwisata agar pariwisata Kabupaten Wonosobo bisa dikenal lebih luas, pada tahun 2013 telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka promosi pariwisata dan meningkatkan pelayanan pada wisatawan. Kegiatan tersebut meliputi : 1) Pembuatan Brosur, Peta Wisata, Kalender Wisata CD Interaktif dan DVD Pariwisata sebagai sarana untuk promosi pariwisata, 2) Promosi lewat Forum Java Promo, merupakan kegiatan rutin untuk promosi bersama 14 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY 3) Jateng Promo, merupakan kegiatan promosi pariwisata, dilaksanakan di Jakarta. 4) Pemilihan Duta Wisata dan Pokdarwis di Tingkat Kabupaten dan Duta Wisata Tingkat Provinsi, kegiatan penggalian potensi remaja/pemuda sebagai wakil daerah untuk promosi Kabupaten Wonosobo. 5) Pengadaan Sarana dan Prasarana Promosi Pariwisata, berupa pengadaan alat-alat studio sebagai sarana promosi 6) Travel Dialogue, merupakan kegiatan temu wicara antara pihak pemerintah dengan para pelaku wisata/agen perjalanan wisata dari Yogyakarta dan Semarang sebagai langkah awal menjalin kemitraan di sektor pariwisata. 7) Penguatan Kelembagaan Pokdarwis Desa Sembungan dan Desa Erorejo, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan SDM Pokdarwis. 8) Fasilitasi Pameran Wisata dan Budaya, merupakan pelaksanaan pameran di Bali, Malang dan Semarang dengan mengirimkan duta budaya. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Tujuan dan sasaran program ini adalah terlaksananya revitalisasi peraturan dan daya tarik wisata di destinasi pariwisata unggulan, berkembangnya destinasi pariwisata baru yang berbasis ekowisata dan desa wisata melalui peningkatan kapasitas dan pelayanan usaha pariwisata, serta peningkatan jaringan kerjasama antar pelaku pariwisata dan antara pelaku pariwisata dan pelaku ekonomi-potensial lainnya dalam pengembangan destinasi pariwisata baru. Dalam rangka pengembangan pariwisata Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 270

kegiatan yang terkait dengan peningkatan sarana prasarana maupun fasilitas obyek wisata sehingga akan meningkatkan arus kunjungan wisatawan di Kabupaten Wonosobo. Kegiatan tersebut meliputi : 1) Penataan dan Pengelolaan Obyek Wisata Dieng, Kalianget, Pemandian Mangli, Waduk Wadaslintang, Pemandian Air Panas Somogede dan Telaga Menjer, 2) Penataan Kawasan Tol Garung, 3)Rehab Area Parkir Obyek Wisata Telaga Warna Dieng, Kecamatan Kejajar, 4)Pengembangan Desa Wisata, 5) Pengembangan Sarana dan Prasarana Wisata Ziarah, 6)Fasilitasi dan Pembangunan Sarana dan Prasarana Rest Area Potensial Kabupaten Wonosobo, 7)Pengadaan Sarana dan Prasarana Anjungan Maerokoco, 8)Pengaspalan dan Rehab Kawasan Lembah Dieng (Tol Garung), 9) Pelaksanaan Survey Peningkatan Pembangunan Infrastruktur di Obyekobyek Wisata, 10) Fasilitasi dan Penataan Bukit Sikunir, 11) Operasional Obyek Waduk Wadaslintang dan Pekan Lebaran 5 Obyek Wisata, 12) Pelatihan dan Pembinaan Pemandu Wisata. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kualitas administrasi perkantoran yang tertib dan lancar serta terlaksananya tugas kedinasan dengan cepat dan akurat yaitu melalui : Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan, Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah, Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor Kota dan Pasar, Penyelesaian Pekerjaan Kantor, Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Pemerintahan. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini ditetapkan untuk dapat tercapainya tujuan organisasi dalam jangka panjang yaitu terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas kedinasan yaitu dengan melalui : Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, Pengadaan Mebelair, Pengadaan Komputer/Laptop Printer, Pemeliharaan Rutin/Berkala Ge dung Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-alat Kantor, Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Kantor. c. Capaian Kinerja Urusan Pariwisata No. Tabel IV.C.5.2 Capaian Kinerja Urusan Kepariwisataan Tahun 2013 Berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD Capaian Kinerja 2012 2013 1 Kunjungan wisata (orang) 412.727 483.428 2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB tahun 2013 (Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor Pariwisata/ Jumlah total PDRB x 100%) Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan BPS 1,24% 27.393,99 x 100% 2.179.015,39 = 1,26% LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 271

Penyelenggaraan urusan kepariwisataan di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat dari kunjungan wisatawan, yang pada tahun 2013 sebesar 483.428 orang. Jika dibandingkan tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 17,13%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata Wonosobo semakin mendapat perhatian masyarakat baik lokal maupun mancanegara. Apabila dilihat dari kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB, pada tahun 2013 rata-rata menyumbang 1,26%, mengalami kenaikan 0,02% jika dibandingkan tahun 2012. Tabel IV.C.5.3 Data Indikator Kinerja Urusan Kepariwisataan berdasarkan RPJMD 2010-2015 No. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Capaian Pembangunan 2012 2013 1 Lama tinggal wisatawan mancanegara dan 2 2 nusantara 2 Jumlah penerimaan obyek-obyek wisata (juta) 1.542,27 1.769,83 3 Jumlah wisman 19.089 10.335 4 Jumlah wisnu 393.638 473.093 5 Jumlah tenaga kerja yang diserap di industri pariwisata 803 583 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Penyelenggaraan urusan kepariwisataan berdasarkan target capaian RPJMD 2010-2015 sebagian indikator sudah melampaui target awal yang ditetapkan dalam RPJMD. Hanya indikator jumlah tenaga kerja yang diserap di industri pariwisata pada tahun 2013 sebanyak 583 orang. Data tersebut mengalami penurunan karena data pada tahun 2013 adalah data tenaga kerja formal sedangkan data pada tahun 2012 adalah semua tenaga kerja sektor pariwisata baik formal maupun non formal. Hal ini disebabkan karena data tersebut hanya tenaga kerja dari penginapan/hotel dan rumah makan/restoran sementara tenaga kerja yang mendukung sektor pariwisata seperti jasa biro perjalanan, industri kerajinan/souvenir dan industri makanan oleh-oleh belum terdata. Hasil yang diharapkan dari sektor ini adalah agar pariwisata menjadi sektor utama dan berhasil mendatangkan investasi, sehingga pariwisata merupakan sektor dengan pertumbuhan yang cepat dan dinamis dalam perekonomian dan mampu menjadi pemicu dinamika pembangunan serta mampu menggerakkan perekonomian rakyat. d. Permasalahan dan Solusi Permasalahan umum yang dihadapi dalam urusan kepariwisataan adalah: Masih perlunya kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat akan manfaat pariwisata guna menunjang dan memacu pertumbuhan ekonomi yang berguna bagi pembangunan. Masih sedikitnya SDM di bidang pariwisata. Pengembangan sektor pertanian tanpa adanya kesadaran dari masyarakat terhadap lingkungan dan alam sehingga membawa akibat terhadap kegiatan kepariwisataan. Masyarakat kurang peduli untuk ikut serta memelihara dan menjaga lokasi pariwisata, LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 272

Upaya yang perlu dilakukan untuk pengembangan kepariwisataan ke depan antara lain: Peningkatan pemahaman bahwa sektor pariwisata memberikan dampak yang sangat berarti bagi semua baik sektor pertanian, perdagangan, industri, bisnis jasa dan lain sebagainya sehingga kerjasama antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata dapat terjalin. Peningkatan promosi wisata melalui website dan paket-paket wisata. Peningkatan kualitas SDM industri pariwisata. Pengembangan kegiatan pariwisata harus memperhatikan arahan dalam rencana tata ruang wilayah serta memperhatikan daya dukung lingkungan LKPJ 2013 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 273