BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dahlia Veronika Sitanggang, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan sekarang ini mengalami peningkatan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa pada waktu yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi tersebut adalah internet. menjadi fenomena masa modern ini adalah facebook.

BAB I PENDAHULUAN. sepi dari pembaharuan-pembaharuan. Pembaharuan itu dapat berasal dari berbagai

OPTIMALISASI FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya memiliki kontribusi dalam menciptakan keberagaman media.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dan individu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepuasan yang tinggi pula terhadap aktivitas belajar (Chang, 2012), sehingga apa pun yang

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia.

KATA PENGANTAR. rahmatnya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Dampak. Psikologis Facebook Terhadap Kesehatan Mental Seorang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN FACEBOOK DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA (Studi di SMK Negeri 1 Ampana Kota) Nurhani 1 Muh. Mansyur Thalib Ridwan Syahran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. awal/early adolescence usia tahun, remaja menengah/middle

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk dioperasikan. Tak terkecuali anak-anak juga ikut merasakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan

BAB II OBJEK PENELITIAN. gambaran singkat Group SMA Stella Duce 2 Yogyakarta di Facebook dan gambaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber dan media informasi, internet mampu menyampaikan berbagai bentuk

ANALISIS SWOT PADA FACEBOOK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang sering terjadi di tengah-tengah masyarakat. Banyak hal yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di bidang komunikasi semakin maju pada era globalisasi

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal 8.5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pada mahkluk-makhluk lainnya di muka bumi ini. Manusia memiliki akal dan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan teman baru, 20% menganggap instant massaging paling cepat

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU SOPAN SANTUN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA

ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semakin canggih. Permainan yang dahulu tradisonal, kini sudah beralih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PATH SEBAGAI SARANA PENGAKUAN SOSIAL

Susilowati NIM Pembimbing: (I) Yogi Prasetyo, S.Pd.SH., MH (II) Drs. Sariyono, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. serta menerima perubahan yang ada. Dampak yang terlihat adalah trend

BAB I PENDAHULUAN. materialistis yang tercipta dalam dunia maya. berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

BAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Perspektif Sosiologis Situs Facebook yang Menimbulkan Ketergantungan Pengguna

2015 PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tugas utama seorang siswa. Seorang siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, maupun masyarakat. Menurut Walgito (2001:71) dorongan atau motif

BAB I PENDAHULUAN. gunakan, seperti halnya Bahasa Jawa. Bahasa Jawa digunakan sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan inovasi media komunikasi di bidang teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknologi berlomba-lomba mengeluarkan alat-alat elektronik terbaru dan

BAB I PENDAHULUAN. baik di negara maju maupun di negara berkembang salah satunya di Indonesia.

Dua Sisi Mata Uang Dampak Teknologi Jumat, 14 Februari :15. Oleh Ahmad Turmudzi*

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. pengguna jejaring sosial yang bahkan tidak dapat dibatasi cakupannya, dapat. dibutuhkan oleh sebuah organisasi tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuju masa dewasa. Pada masa remaja banyak sekali permasalahan yang

PENGARUH FACEBOOK TERHADAP SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, teknologi adalah suatu kreasi yang telah menjadi bagian

BAB IV DESKRIPSI PENGGUNAAN INTERNET

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

Setiap hal punya masalah, demikian pula halnya lingkungan. Namun, apakah setiap orang tahu?

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan penggunaan teknologi informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku asertif, disadari atau tidak remaja akan kehilangan hak-hak pribadi

BAB I. 1.1 Latar Belakang. untuk berinteraksi dengan individu lain, dan hal ini telah dimulai semenjak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang menentukan dalam pembinaan manusia Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Internet menjadi salah satu teknologi informasi yang fenomenal belakangan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar. bersosialisasi maupun mencari informasi misalnya pendidikan, ilmu

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi yang semakin canggih memudahkan semua orang untuk memperoleh informasi yang mereka inginkan. Teknologi informasi (information technology) dalam era modernisasi dan globalisasi mengambil peranan yang sangat penting dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang pendidikan sebagai media pembelajaran atau sumber belajar. Teknologi yang semakin canggih memudahkan semua orang untuk memperoleh informasi yang mereka inginkan. Di Indonesia sendiri, sekarang semua orang dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi dari seluruh belahan dunia dengan adanya fasilitas internet. Salah satu perkembangan internet yang paling mencolok dibandingkan dengan layanan lain adalah social media. Dengan social media orang mengakses internet tidak hanya untuk mencari informasi tetapi juga dapat berkomunikasi. Situs jejaring sosial yang paling populer saat ini adalah facebook. Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa ilmu komputer Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hugles. Keangotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan tinggi lain di Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, dan akhirnya untuk setiap orang yang berusia minimal 13 tahun (Hilmi, 2010). Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukkan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal seharihari sampai dengan keluarga. Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di 1

2 media cetak dan elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook) dan kasus-kasus yang lain. Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut (Intan, 2012). Facebook adalah jejaring sosial dimana pengikut terbanyak adalah kalangan remaja. Facebook adalah sesuatu yang mengagumkan kata seorang anak laki-laki berusia lima belas tahun yang dikutip dalam Teenage Life Online, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Internet dan American Life Project. Menggunakan facebook telah menjadi bagian lazim, sebuah kajian tahun 2009 yang dilakukan oleh Harris Interaktive and Teenage research Unlimitied mengemukakan bahwa anak muda berusia 13-24 tahun menghabiskan lebih banyak menghabiskan waktu online setiap minggu di bandingkan menonton televisi, rata-rata 17 banding 14 jam. Dengan diperkenalkannya facebook pada tahun 2004, teknologi telah pindah ke penggunaan sehari-hari. Facebook telah menembus sebagai situs jejaring utama di kalangan siswa. Facebook memiliki pengaruh negatif pada siswa. Studi ini menunjukkan bahwa ketika remaja menggunakan facebook terutama untuk hiburan, mereka cenderung kurang sehat (Amuche, 2011: Vol 02 No 01). Pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa

3 tidak perlu lagi ke warung internet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan. Tidak hanya siswa, mahasiswa pun tidak luput dari dampak situs jejaring sosial facebook ini. Facebook sudah menjadi bagian dari kehidupan remaja zaman sekarang. Facebook dianggap menarik dan menyenangkan bagi mereka. Sering kali, mereka menggunakan facebook untuk menumpang popularitas agar tidak dianggap ketinggalan zaman oleh temantemannya. Mereka bertingkah aneh-aneh di dunia maya. Misalnya, mengunggah foto-foto yang tidak senonoh di tampilan facebook, mengkritik orang dengan seenaknya. Hal tersebut adalah hasil dari rasa ingin tahu yang berlebih dari remaja. Kemudian dengan mudahnya, para remaja berteman dengan orang yang tidak dikenal di facebook. Facebook juga dapat menimbulkan tindakan kriminalitas seperti: penculikan, penipuan, dan pencemaran nama baik. Kalau ini dibiarkan secara terus-menerus dapat membuat generasi penerus bangsa terjebak dengan sesuatu yang tidak berguna dan berakhir dengan masa depan yang suram (Ubaya, 2008). Badan Pengamat Teknologi Indonesia (Puput: 2010) juga mengemukakan bahwa 40% remaja mengakses facebook saat pelajaran berlangsung. Ini menandakan bahwa mereka lebih sering online daripada mendengarkan pelajaran yang diterangkan guru mereka. Oleh karena itu, facebook dengan remaja merupakan suatu hubungan yang tak dapat di pisahkan, padahal akhir-akhir ini banyak kejadian-kejadian yang penyebabnya juga karena facebook. Hal seperti ini harus segera dicari jalan keluar yang terbaik agar para remaja tidak telalu larut dalam kemajuan teknologi yang ada. Sehingga remaja nantinya bisa memilah dengan baik antara waktu belajar mereka dengan waktu online sehingga mereka tidak menyesal dikemudian hari. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran yang mengatakan bahwa siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung sering mengakses facebook ketika jam pelajaran berlangsung (hasil wawancara tanggal 21 Januari 2013). Berdasarkan

4 hasil wawancara ditemukan adanya sikap belajar yang kurang baik, yang diakibatkan karena kebiasaan belajar yang kurang baik. Menurut pengamatan guru mata pelajaran di sekolah tersebut masih sering ditemukan siswa yang sikap dan kebiasaan belajarnya negatif, seperti: masih adanya siswa yang memiliki kebiasaan membolos pada mata pelajaran tertentu, tidak masuk sekolah tanpa keterangan, terlambat datang ke sekolah, ribut/ tidak memperhatikan disaat guru mengajar, tidak mengerjakan perkerjaan rumah, terlambat mengumpulkan tugastugas, siswa lebih suka berlama-lama di kantin untuk mengakses facebook ketika jam istirahat sudah habis. Sebuah penelitian terbaru dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset, 148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 5 jam sampai 11 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain jejaring sosial di internet (Juditha, 2011:vol 13 no 01). Berdasarkan penelitian di kelas XI IPA 1, SMAN 1 Sewon (Intan, 2012) Hampir 100% remaja mengerti dan mengetahui apa itu facebook. Tidak diragukan lagi bahwasanya facebook sudah menjadi hal yang tidak asing lagi bagi mereka. Tetapi 2 dari 15 remaja mengaku tidak mempunyai akun facebook seperti teman yang lainnya. Ada beberapa pendapat mengenai kepemilikan facebook di kalangan remaja SMAN 1 Sewon. Ada 66,7% remaja di kelas XI IPA 1(SMA Negeri 1 Sewon) mengatakan bahwa facebook sangatlah penting dan suatu keharusan untuk memilikinya. Dan ada 33,3% remaja berpendapat bahwa memiliki facebook hanya untuk menyesuaikan perkembangan zaman. Dan apabila tidak memiliki akun facebook akan menemui kendala dalam mencari informasi. Dari pendapat tersebut secara tidak langsung mereka mengatakan bahwa

5 mempunyai akun facebook itu penting, hanya saja ada berbagai alasan yang mereka gunakan untuk mengungkapkannya. Dari 15 siswa yang menjadi sampel, mereka mengatakan bahwa mereka memiliki handphone untuk membuka akun facebook dan membawanya ke sekolah. Mereka mengatakan, handphone adalah alat komunikasi yang sangat praktis dan modern sehingga mereka dapat mengakses akun facebook disela-sela pelajaran. Dan ada 40% remaja yang bereaksi berlebihan, seperti bingung sendiri, gelisah, bahkan merasa sepi apabila mereka tidak membuka akun facebook dan meng-update status 1 hari saja. Namun ada 60% remaja lainnya menanggapi dengan biasa saja. Selain itu 40% remaja di kelas XI IPA 1 memanfaatkan facebook sebagai sarana untuk tanya jawab dan mendiskusikan tugas di sekolah. Sebuah penelitian dari University Putra Malasyia mengatakan bahwa sebanyak 51,1% mahasiswa perempuan fakultas bahasa dan komunikasi mengalami kecanduan mengakses facebook. Mereka cenderung malas untuk belajar, sehingga mereka mendapatkan nilai sangat buruk (Sofiah, 2013:vol.01 no 01). Dari beberapa pendapat disimpulkan bahwa facebook sangat berdampak dibandingkan dengan media sosial lainnya. Senada dengan yang dituturkan (Gaary, 2010) bahwa perilaku siswa yang mengakses facebook ketika jam pelajaran masih berlangsung apabila dibiarkan begitu saja dapat memicu terjadinya perilaku kecanduan dalam mengakses facebook, yang akan berdampak buruk bagi kebiasaan belajar anak. Dari pemaparan diatas, maka penelitian yang dilakukan akan difokuskan pada Pengaruh Addiction Facebook terhadap Kebiasaan Belajar Siswa (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Facebook berbeda dengan situs-situs jejaring sosial yang lebih dulu ada. Perbedaannya adalah facebook dapat saling mengomentari postingan yang tidak

6 terbatas pada postingan yang berupa foto melainkan juga postingan berupa status, catatan (notes), artikel yang didapat dari alamat web lain. Pengguna facebook dapat menampilkan identitas mereka secara rinci baik itu berkaitan dengan identitas pribadi mereka mengenai keluarga mereka, hubungan dengan anggota keluarga mereka yang akan dapat dikaitkan dalam bentuk link apabila merekamereka terdapat dalam daftar friendlist di facebook mereka. Selain informasi pribadi mereka juga dapat mencantumkan informasi tentang aktivitas mereka baik itu yang masih sekolah maupun yang sudah bekerja. Informasi yang akan ditampilkan merupakan pilihan dari para pengguna, sebagai contoh pilihan mencantumkan jabatan mereka atau tidak. Di kalangan remaja facebook sangat diminati, terlihat dari antusias mereka yang sangat sering menggunakan jaringan sosial ini untuk berkomunikasi dengan teman-teman mereka. Bahkan terkadang sampai ada yang lupa waktu jika telah bermain dengan jaringan sosial yang satu ini. Hal ini tentu saja dapat berdampak pada diri remaja tersebut. Misalnya saja bagi mereka yang lupa waktu jika sudah kecanduan facebook, hal ini tentu saja dapat membuang waktu mereka, hal ini akan mengakibatkan penurunan prestasi yang dimiliki remaja tersebut. Namun sisi lain facebook juga memiliki dampak positif, diantaranya adalah bahwa dengan facebook seseorang dapat berkomunikasi kembali dengan teman lamanya yang mungkin saja sudah lama tidak bertemu. Dengan facebook juga dapat membentuk suatu obrolan antar teman yang tentu saja hal ini dapat menjaga hubungan silaturahmi seseorang. Melihat dari dampak negatif dan positif yang ditimbulkan oleh facebook kini tergantung dari bagaimana kita menyikapi serta menggunakan facebook tersebut secara bijak. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana gambaran kecanduan mengakses facebook siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung? 2. Bagaimana gambaran kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung?

7 3. Bagaimana pengaruh kecanduan mengakses facebook dengan kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui gambaran kecanduan mengakses facebook siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung. 2. Mengetahui tentang gambaran kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung. 3. Mengetahui pengaruh kecanduan mengakses facebook dengan kebiasaan belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Bandung. D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang digunakan dengan cara menganalisa peristiwa-peristiwa atau masalah-masalah yang terjadi pada saat penelitian berlangsung, dengan menggunakan metode deskriptif, peneliti menghasilkan dan memperoleh informasi yang tepat dan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai pengaruh facebook addiction terhadap kebiasaan belajar siswa (Sugiyono, 2009:10). Metode diawali dengan pengumpulan data mengenai kebiasaan belajar siswa dan kegiatan mengakses media sosial facebook. Data selanjutnya diolah, ditafsirkan dan disimpulkan. E. Manfaat Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian maka manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Penelitian yang dilakukan dapat bermanfaat untuk menambah keilmuan mengenai dampak mengakses facebook terhadap kebiasaan belajar siswa. 2. Manfaat Praktis

8 a. Bagi Guru BK/Konselor 1) Memberi masukan kepada Guru BK/Konselor untuk mengetahui sejauh mana dampak kecanduan facebook terhadap kebiasaan belajar siswa; dan 2) Melaksanakan bimbingan dan konseling yang diarahkan pada pembentukan kebiasaan belajar siswa. b. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan kembali program yang telah dibuat secara hipotetik untuk menganalisis efektifitas program bimbingan belajar dalam upaya meningkatkan kebiasaan belajar siswa F. Struktur Organisasi Skripsi Bab I Pendahuluan Latar Belakang Penelitian Identifikasi dan Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Metode Penelitian Manfaat Penelitian Struktur Organisasi Skripsi Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian Bab III Metode Penelitian Lokasi dan Subjek Populasi/sampel Penelitian Desain Penelitian Metode Penelitian Definisi Operasional Instrumen Penelitian Pengembangan Instrumen Teknik Pengumpulan Data Analisis Data Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V Kesimpulan dan Saran

9