PENGARUH FIXED ASSET INVESTMENT TERHADAP OPERATIONAL INCOME PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK ANDRI HELMI MUNAWAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas ini, perubahan dan mobilitas keuangan

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap PT Astra International Tbk. Muhammad Dzulqarnain

PENGARUH EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) TBK. Andriyanto Pakaya 1

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA, FASILITAS DAN PELAYANAN PADA YAMIEN 88 CIJANTUNG

PENGARUH ARUS KAS OPERASI TERHADAP RETAINED EARNING PADA P.T. FEDERAL INTERNASIONAL FINANCE TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH RISIKO INVESTASI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUBSEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING

ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

STUDI KOMPARASI AKTIVITAS PENDANAAN YANG MEMPENGARUHI ARUS KAS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

PENGARUH RETURN ON ASSETS

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL. (Studi Kasus pada PT. Aksa Reksa Jaya Tasikmalaya)

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

bebas yang diberi simbol X. Data selisih kurs diperoleh dari Laporan

Oleh: ZULIA HANUM,SE,M.Si

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif bertujuan untuk menjelaskan distribusi atau sebaran

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN EARNING PER SHARE TERHADAP DIVIDEND PAY OUT RATIO (Kasus pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk)

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI (Kasus pada PT Bank Mandiri Tbk)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT XL AXIATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

Christine Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH NET PROFIT MARGIN DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CAR, DPK, NPL, DAN ROA TERHADAP LDR. (Studi Kasus Pada Bank LQ 45 Periode Tahun )

Lampiran i. Jadwal Penelitian Nov Des Jan Feb Mar Apr. Tahapan Penelitian Pengajuan Proposal Skripsi

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hal tersebut disebabkan oleh adanya pertimbangan-pertimbangan yang berbeda dalam membuat keputusan kebijakan dan pembayaran dividen dalam setiap perus

:Anggun Kartika Wati Npm :

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

PENGARUH ROA, ROE, DAN PER TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR

Analisis Pengaruh Kompensasi Langsung Dan Kompensasi tidak Langsung Terhadap Kinerja Karyawan Apartemen Nifarro

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KESENANGAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (STUDI KASUS TAKSI BLUE BIRD)

PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP LABA KOTOR (Studi Kasus Pada PT. Gudang Garam, Tbk.) DERIS REGIANTO PURNAMA NPM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

ABSTRAK Rahmawati Arjun.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN MOBIL: STUDI KASUS PADA PT. SERASI AUTO RAYA

WENI APRILIA / / 4eb15 Dr. RENNY NUR AINY

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PENJUALAN DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK

PENGARUH PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT TERHADAP LABA PADA INDUSTRI BENGKEL LAS DIANA DI PALOPO. Pasoni Mustafa Muhani¹ Sumiati²

Muhammad Syukri Hamdi

ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

PENGARUH BIAYA PROMOSI GUDANG GARAM. TBK JEKSON TUA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Unilever Indonesia, Tbk, didapatkan informasi Earning Per Share Tahun Tabel 4.1

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN EARNING PER SHARE TERHADAP DIVIDEND PAY OUT RATIO (Kasus pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk)

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN:

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi pada Perusahaan Sektor Manufaktur Subsektor Logam dan Sejenisnya)

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN LQ45 MUHAMAD YASIN MARASABESSY

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

Transkripsi:

PENGARUH FIXED ASSET INVESTMENT TERHADAP OPERATIONAL INCOME PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK ANDRI HELMI MUNAWAR The purpose research of this is to know and analyze fixed asset investment, operational profit and the influence of fixed asset investment on operational profit in PT Telekomunikasi Indonesia TBK The method used in this research is descriptive, while the data analysis technique used is a simple regression using a significance test. PENDAHULUAN Berdasarkan pengembangan perusahaan umunya dapat diketahui bahwa masalah investasi merupakan masalah penting, disamping masalah-masalah pemasaran, sumber daya manusia, produksi dan yang lainnya. Hal ini menjadi tanggung jawab bagi manajer keuangan dalam mengambil keputusan. Persoalan mengenai investasi ini sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut masalah sumber dana investasi, umur ekonomis dan yang terpenting adalah mengenai expected return dari investasi tersebut. Setiap perusahaan tentu tidak ingin dana atau modal yang dimiliki terbuang percuma tanpa mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dari itu keputusan mengenai investasi sangat menunjang terhadap kinerja perusahaan. Jika salah dalam mengambil keputusan investasi maka akan mengakibatkan kinerja perusahaan menurun, sebaliknya jika keputusan investasi diambil dengan tepat dan bijak, maka akan mengakibatkan kinerja perusahaan meningkat. Selain beberapa hal yang telah dijelaskan sebelumnya, ada hal lain yang menjadi perhatian penulis, yaitu aktiva tetap yang merupakan investasi yang menyerap bagian terbesar dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan, bahkan dalam beberapa hal tertentu merupakan keharusan bagi perusahaan, karena tanpa aktiva tersebut proses produksi yang dilakukan perusahaan tidak akan bisa berjalan. Aktiva tetap seringkali disebut sebagai the earning asset yaitu aktiva yang sesungguhnya menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, oleh karena itu melalui aktiva tetap inilah yang memberikan dasar bagi earning power perusahaan. Perusahaan melakukan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan akan mendapatkan Return yang lebih besar dibandingkan sebelum melakukan investasi. Investasi dalam aktiva tetap dapat ditujukan untuk mengembangkan produk dan jasa perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jika kekurangan aset untuk mengembangkan produk dan jasa perusahaan sedangkan permintaan semakin besar, maka perusahaan akan kehilangan konsumen. Tetapi jika terlalu banyak aset yang dimiliki akan mengakibatkan idle fixed asset dimana 1

aktiva tetap yang dimiliki tidak dapat digunakan secara optimal. Oleh karena itu, ketepatan dalam menentukan investasi aktiva tetap akan mengakibatkan keuntungan dan kelangsungan perusahaan. Setiap perusahaan berinvestasi dalam aktiva tetap salah satu tujuannya adalah ingin mengembangkan produk dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk tetap bisa bertahan dalam ketatnya persaingan antar perusahaan. Di Indonesia, persaingan di dunia bisnis sangatlah ketat, yang paling menonjol adalah persaingan antar perusahaan telekomunikasi. Sehubungan dengan hal itu, penulis tertarik untuk mengamati perkembangan tingkat laba atau profitabilitas pada perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Penulis memilih PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk karena pelanggan yang sudah menggunakan jasa telekomunikasi pada TELKOM telah banyak dan legal. Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler. Maka dengan banyaknya konsumen membuat perusahaan tersebut lebih berkembang pesat. Selain itu, juga PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang tingkat volume penjualan yang selalu meningkat. Berdasarkan data historis laba bersih PT Telkom sepanjang 2011 merosot hingga 4,96% seiring kenaikan sejumlah beban yang lebih besar dibandingkan pertumbuhan angka pendapatan. Sesuai dengan laporan keuangan 2011 laba bersih BUMN telekomunikasi tercatat sebesar Rp10,97 triliun turun dibandingkan perolehan tahun sebelumnya yaitu Rp11,54 triliun. Beban total perseroan mengalami kenaikan sebesar 8,03% menjadi Rp49,97 triliun dari Rp46,25 triliun. Hal ini mengakibatkan laba sebelum pajak penghasilan turun sebesar 2,61% (http://www.neraca.co.id). Investasi aktiva tetap akan melibatkan serangkaian masalah yang relatif kompleks, yang harus ditangani oleh manajemen perusahaan, karena investasi aktiva tetap biasanya merupakan komitmen jangka panjang (Long term dan Financing) dan memerlukan dana yang cukup besar oleh karena itu sebelum perusahaan mengeluarkan uang dalam jumlah besar, perusahaan harus menyusun rencana yang matang. Investasi yang berlebihan dalam aktiva yang sifatnya hanya mendukung kegiatan operasional perusahaan atau investasi yang tidak mencukupi dalam aktiva yang sifatnya mutlak diperlukan untuk menjalankan kegiatan perusahaan akan mempunyai konsekuensi yang serius terhadap masa depan perusahaan. Aktiva tetap (fixed asset) merupakan aktiva yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:(1) masa manfaat lebih dari satu tahun, (2) digunakan dalam kegiatan perusahaan, (3) bukan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, (4) memiliki nominal yang cukup besar (Soemarsono 2003: 20). Adapun aktiva tetap yang ada pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk di antaranya terdiri dari aktiva tetap untuk mendukung kelancaran kegiatan usaha yang sifatnya mutlak diperlukan dan tidak dapat digantikan seperti jaringan, tower, peralatan, mesin dan kendaraan operasional. Aktiva tetap tersebut dimaksudkan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-hari untuk menjaga dan memberikan yang terbaik kepada pelanggan dalam mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba yang optimal. 2

Investasi aktiva tetap harus dialokasikan dengan sebaik-baiknya agar keuntungan perusahaan dapat tercapai. Investasi aktiva tetap berpengaruh terhadap laba operasional perusahaan, jika aktivitas perusahaan semakin tinggi maka pendapatan atau laba operasional perusahaan juga akan semakin meningkat, karena laba atau profit merupakan indikasi kesuksesan perusahaan dari suatu badan usaha serta merupakan salah satu tujuan yang mendorong suatu perusahaan untuk dapat berkembang lebih lanjut, suatu perusahaan tidak akan mampu mencapai tujuan apabila perusahaan tersebut tidak mampu menghasilkan pendapatan dan laba. Namun belum tahu dengan pasti apakah benar dengan adanya investasi dalam aktiva tetap tersebut akan berpengaruh terhadap laba operasional. Berdasarkan data historis, aktiva tetap PT Telkom cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2012 meningkat sebesar 13,39% dari 2011 (http://www.telkom.co.id). Hal ini menunjukkan performa perusahaan lebih baik, namun bagaimana implikasinya terhadap laba yang secara historis cenderung menurun seiring dengan naiknya beban total perseroan. Berdasarkan masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Investasi Aktiva Tetap Terhadap Laba Operasional pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.. LANDASAN TEORI Aktiva tetap merupakan modal yang penting bagi pelaksanaan kegiatankegiatan dalam perusahaan pada umumnya. Tanpa adanya aktiva tetap perusahaan akan menemui kesulitan untuk melakukan kegiatan operasionalnya, atau bahkan dapat dikatakan perusahaan yang tidak mempunyai aktiva tetap tidak mungkin dapat melakukan kegiatan operasionalnya. Begitu penting kehadiran aktiva tetap didalam suatu perusahaan, sehingga tanpa adanya aktiva tetap tersebut proses produksi dapat terhambat atau bahkan tidak dapat dilakukan. Hartanto (2003: 314), mengemukakan bahwa aktiva tetap adalah: Setiap barang yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan yang dipakai atau digunakan secara aktif dalam operasi normal dan mempunyai umur atau masa kegunaan yang relatif permanen. Aktiva tetap menurut Soemarsono S.R (2003: 20) adalah sebagai berikut: Aktiva berwujud (Tangible Fixed Asset) yang: (1) masa manfaatnya lebih dari satu tahun, (2) digunakan dalam kegiatan perusahaan, (3) dimiliki tidak untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan serta, (4) nilainya cukup besar. Munawir (2001: 139) mengemukakan bahwa aktiva tetap adalah: Aktiva berwujud yang mempunyai umur relatif permanen (memberikan manfaat kepada perusahaan selama bertahun-tahun) dan tidak dimaksudkan untuk dijual (bukan barang dagangan) serta nilainya relatif material. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dari aktiva dapat digolongkan ke dalam aktiva tetap harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan 2. Mempunyai wujud 3. Dimiliki tidak untuk dijual 4. Mempunyai masa manfaat jangka panjang 3

Pada umumnya tujuan perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap adalah dengan harapan untuk memperoleh pengembalian di masa yang akan datang di antaranya dalam bentuk kenaikan pendapatan/ laba. Bambang Hariadi (2002: 120) mengemukakan bahwa: Investasi dalam aktiva tetap dapat diartikan sebagai suatu bentuk investasi jangka panjang dimana perusahaan mengalokasikan dananya untuk pengadaan atau penambahan aktiva yang digunakan untuk mendukung kegiatan perusahaan. Investasi aktiva tetap menurut E. Tandelilin (2002: 3) adalah sebagai berikut: Suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan yaitu menginvestasikan sejumlah dananya pada aset riil. Definisi invetasi aktiva tetap menurut Apandi Nasehatun (1999: 64) adalah: Investasi aktiva tetap adalah pengadaan atau pembelian barang dengan tujuan untuk digunakan secara aktif dalam operasi perusahaan atau sebagai penggerak kegiatan produksi. Barang-barang mana bersifat tidak cepat habis terpakai atau mempunyai masa kegunaan relatif permanen, dan umur teknis dan ekonomis relatif panjang (di atas satu tahun). Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa investasi aktiva tetap merupakan penanaman dana dalam bentuk aktiva tetap yang mempunyai masa jangka panjang untuk menjalankan dan mendukung kegiatan operasional perusahaan. Amir Abadi Jusuf menjabarkan pengertian laba operasional (2000: 84) adalah sebagai berikut: Laba operasional adalah selisih lebih pendapatan yang merupakan hasil langsung dari kegiatan usaha perusahaan dikurangi dengan beban usaha langsung dari kegiatan operasional. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komponen yang berkaitan langsung dalam perhitungan laba operasional adalah pendapatan dan beban usaha. OBJEK DAN METODE PENELITIAN Adapun yang menjadi objek penelitian adalah bagian keuangan laporan neraca dan laporan laba rugi PT. Telekomunikasi Indonesia yang telah Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2012, dengan ruang lingkup yang dikaji adalah mengenai pengaruh investasi aktiva tetap terhadap laba operasional. Untuk mengetahui lebih jauh tentang objek penelitian berikut gambaran perusahaan. Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh Nazir (2003: 54) mengemukakan metode deskriptif adalah suatu metode yang berusaha menyimpulkan, menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberi gambaran yang cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan menarik kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan. Tujuan dari deskriptif ini adalah membuat deskriptif secara otomatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan hubungan antara fenomena yang diselidiki. 4

HASIL PENELITIAN Untuk menganalisis pengaruh Investasi Aktiva Tetap Terhadap Laba Operasional PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, digunakan annalisis regresi, analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi. Data perkembangan Investasi Aktiva Tetap dan Laba Operasional PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 4.3 Investasi Aktiva Tetap dan Laba Operasional PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Periode 2003-2012 Tahun Fixed Assets (Jutaan Rp) Laba Operasional (Jutaan Rp) 2003 35,080,181 11,975,939 2004 40,071,226 14,587,880 2005 46,192,648 17,170,750 2006 48,436,605 21,593,241 2007 60,075,808 26,472,708 2008 71,066,244 22,307,475 2009 76,419,897 22,603,141 2010 75,832,408 22,491,120 2011 74,897,000 21,948,000 2012 77,047,000 25,698,000 Sumber: Pojok Bursa FE Unsil (data diolah kembali) Analisis Regresi Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk periode 2003-2012. Data tersebut merupakan data sekunder yang telah diterbitkan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Laporan keuangan tersebut digunakan untuk menghitung rasio-rasio keuangan. Oleh karena itu, dilakukan pengujian dan analisis terhadap rasio keuangan yang telah dihitung. Untuk mengetahui pola pengaruh variabel bebas dalam penelitian ini, maka disusun suatu persamaan regresi linier. Regresi linier dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (Investasi aktiva tetap) terhadap variabel terikat (Laba operasional). Analisis regresi tersebut menghasilkan koefisien-koefisien regresi yang menunjukkan arah hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan perhitungan komputer program statistik SPSS (Statistical Program Solution Service) Windows release 19.0, hasilnya adalah sebagai berikut: 5

Model Tabel 4.4 Analisis Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.120 3.720 1.914.092 AktivaTetap.224.059.800 3.769.005 a. Dependent Variable: LabaOperasi Dari data di atas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 7.120 + 0,224 X Dimana: Y = Laba Operasional X = Investasi Aktiva tetap Penjelasan dari persamaan: a. Konstanta sebesar 7.120 menyatakan bahwa jika tidak ada perubahan investasi aktiva tetap (x = 0), maka laba operasional adalah sebesar 7.120. b. aktiva tetap memiliki nilai positif sebesar 0,224, menunjukkan bahwa perubahan variabel aktiva tetap sebesar (x = Rp1), akan meningkatkan laba operasional sebesar Rp0,224. Untuk mengetahui lebih jelasnya hasil analisis regresi yang diolah, dapat disajikan hasil perhitungannya sebagai berikut: a. Korelasi dan Determinasi Tabel 4.5 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.800 a.640.595 2.97108 a. Predictors: (Constant), AktivaTetap t Sig. R Pada tabel koefisien korelasi di atas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel investasi aktiva tetap dan laba operasional yaitu sebesar 0,800. R square (R²) Koefisien determinasi sebesar 0.640, maka besarnya pengaruh investasi aktiva tetap terhadap laba operasional sebesar 64%. Sisanya sebesar 36% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti. Faktor-faktor tersebut diantaranya faktor struktur modal, aktiva lancar, kebijakan perusahaan dan sebagainya. 6

b. Uji Signifikansi Tabel 4.6 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 125.376 1 125.376 14.203.005 a Residual 70.619 8 8.827 Total 195.994 9 a. Predictors: (Constant), AktivaTetap b. Dependent Variable: LabaOperasi Diperoleh harga signifikansi sebesar 0,005. Karena harga signifikansi kurang dari 0.05, atau nilai Sig. 0,005 < α (0,05) sehingga terima Ha dan tolak Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan investasi aktiva tetap terhadap laba operasional pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dari hasil analisis dan pengujian analisis regresi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan investasi aktiva tetap terhadap laba operasional pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Hal ini sesuai dengan teori, terdapat pengaruh linier investasi aktiva tetap terhadap laba operasional. Bentuk dari investasi aktiva tetap bagi perusahaan untuk mendukung kelancaran kegiatan usaha seperti tanah, bangunan, kantor, gedung dan aktiva tetap berupa inventaris untuk menjalankan kegiatan usaha yang sifatnya mutlak dan tidak dapat digantikan seperti tower, jaringan, mesin, peralatan dan kendaraan operasional yang semuanya mempunyai nilai relatif besar. Hal ini merupakan pemenuhan kebutuhan para pelanggan, sehingga perusahaan dapat memperluas jaringan, apabila perusahaan dapat memperluas jaringan maka diharapkan pendapatan operasional akan ikut meningkat. Dengan pendapatan operasional yang meningkat akan mengoptimalkan laba operasional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi aktiva tetap akan mempengaruhi pendapatan operasional dan besar kecilnya pendapatan operasional akan berpengaruh terhadap laba operasional. DAFTAR PUSTAKA Amir Abadi Yusuf. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia, Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Bambang Hariadi. 2002 Struktur Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP YPKN. Bambang Riyanto. 1997. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan Edisi keempat cetakan ketujuh. Yogyakarta: BPFE. Eduardus Tandelilin. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. 7

Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: BPFE. Kasmir, Jakfar. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media. Mulyadi. 2000. Akuntansi biaya. Edisi kelima. Yogyakarta: Penerbit STIE. Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBER Smith, Jay. M & Skousen K. Fred. 2002. Akuntansi Intermediate. Terjemahan Tim Penerjemah Erlangga. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Soemarso S.R. 2003. Akuntansi suatu Pengantar, Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat. Supriyono. 2001. Akuntansi Manajemen dan Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Syahrul & muhammad Afdi Nizar. 2003. Kamus Akuntansi cetakan kedua. Jakarta: Gagas Promosindo. Taswan. 2003. Akuntansi Perbankan. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YPKN. Weston & Thomas E. Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi kesembilan Jilid satu Jaka Wasana. Jakarta: Binarupa Aksara. Zaki Baridwan. Akuntansi Intermediate, Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE. 8