Riska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kembang sejak sebelum berdirinya Negara ini. Hal ini patut kita banggakan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Permasalahan. PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan adalah suatu standar

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Materi: 3 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

Materi: 7, 8 & 10 PROSES/SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perekonomian nasional yang dihadapi dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sebagai bentuk integrasi

RINGKASAN SKRIPSI Meireny, Silvia Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP (Studi Kasus Pada Koperasi Pasar Gondanglegi)

Materi: 5 AKUN & MANFAATNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha di Indonesia saat ini sudah semakin pesat. Namun, hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sehat (Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998).

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa menjadikan

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

Materi: 6 JURNAL (JOURNAL)

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. ETAP) diluncurkan resmi pada tanggal 17 juli 2009, berlaku efektif pada tanggal

Penyusunan Laporan Keuangan Pada Stars Auto Care 99 Periode Januari 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PELAPORAN ARUS KAS PADA PT. KEDUNGMADU TROPICAL WOOD DI SAMARINDA

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

1. KONSEP DAN PRISIP AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

BAB I PENDAHULUAN. serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi. Dibuat laporan keuangan ini

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II LANDASAN TEORI

Materi 3: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1 Tahun 2008 mengenai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, pengertian dari Usaha

Materi: 4 PERSAMAAN AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH KEGIATAN PPM. Meningkatkan Akses Permodalan Bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Penyusunan Laporan Keuangan

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penggerak utama kondisi perekonomian negara adalah dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia sendiri telah ditetapkan sebuah peraturan yang mewajibkan

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian UMKM menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2008, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini perkembangan perekonomian merupakan

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

BAB II LANDASAN TEORI

PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan bagi peternak disertai pengembangan kelembagaan. Berbisnis

Implementasi SAK ETAP dalam Penyajian Laporan Keuangan UMKM NukitaFood

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) atas Pencatatan Laporan Keuangan pada UMKM Photo Priyangan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dituntut seluruh elemen masyarakat termasuk perusahaan baik

Riyanto Utomo, Indah Nur Qomariah ABSTRAK

KD 5.7. Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS. karena itu bila perusahaan menggunakan ilmu akuntansi yang baik, maka dapat

01FEB AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. STANDAR AKUNTANSI DAN AKUNTANSI KEUANGAN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN MENURUT SAK ETAP PADA GILANG RAMADHAN STUDIO BAND (GRSB) BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. Sekitar pertengahan hingga akhir tahun 2008, pasar modal Indonesia mengalami

IMPLEMENTASI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NOMER 1 DAN 2 (REVISI 2009) UNTUK PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2010 DAN 2011 PADA PT RA

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Kompetensi Dasar 5.7 Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2017

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEDOMAN TEKNIS PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN USAHA MIKRO DAN KECIL PERORANGAN

PERLAKUAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DELTA MAKMUR SIDOARJO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO

Pengungkapan dalam Laporan Keuangan

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Materi: 13. INTANGIBLE ASSETS (Aset Tidak Berujud)

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu wahana. angka pengangguran, UMKM juga memegang peranan penting bagi

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

PENERAPAN SIKLUS AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH LIPZTICK MOTOR

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

Bab 3 Konsep Penandingan dan Proses Penyesuaian. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Usaha mikro, kecil dan menengah yang dalam penelitian ini disingkat

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

Transkripsi:

Journal Riset Mahasiswa Akuntansi (JRMA) ISSN: 2337-5601.Volume: 01, Nomor: 01 ANALISIS PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA LAYANAN PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI (PA) & SITOLOGI dr. SOEBARKAH BASOEKI, SpPA MALANG Riska Tri Handayani (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang) e-mail: riska3handayani@gmail.com R. Anastasia Endang Susilawati Nanang Purwanto (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang) ABSTRAK: Krisis ekonomi memberikan dampak sangat besar terhadap perekonomian di Indonesia. Perusahaan-perusahaan besar yang ditopang modal asing terpaksa gulung tikar. Sektor riil yang diwakili usaha kecil menengah menjadi penyelamat dan sebagai dinamisator perekonomian. Layanan Pemeriksaan yang merupakan salah satu usaha kecil menengah, yang memerlukan standar khusus sebagai pedoman dalam pembuatan laporan keuangan. Penelitian ini membahas mengenai analisis kemungkinan pemakaian standar keuangan yang baku diperuntukkan untuk usaha kecil menengah, khususnya dalam hal penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang disajikan layanan pemeriksaan PA KG sudah sesuai dengan standar yang berlaku ataukah belum. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang memberikan gambaran mengenai penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Jenis penelitian yang digunakan yaitu studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi, dan juga studi literatur. Hasil analisis menunjukkan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh Layanan pemeriksaan ini masih sangat sederhana dan belum sesuai dengan standar yang berlaku. Proses pencatatan yang digunakan masih menggunakan cash basis. Laporan yang disajikan hanya berupa laporan pemasukan dan pengeluaran kas saja. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu usaha tersebut dalam hal penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar yang berlaku agar dapat digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan secara lebih tepat. Penelitian ini hanya menganalisis 3 laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan neraca saja. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, khususnya untuk penelitian di Layanan PA KG, dapat melanjutkan untuk menganalisis laporan keuangan lainnya, serta dapat lebih spesifik lagi dalam menganalisis. Kata kunci - Usaha Kecil Menengah, Laporan Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik PENDAHULUAN Tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi yang memberikan dampak negatif sangat besar tehadap perekonomian di Indonesia. Banyaknya perusahaan-perusahaan berskala menengah maupun besar yang modal usahanya ditopang oleh modal asing terpaksa gulung tikar, karena para investor asing menarik modal mereka. Perusahaan-perusahaan tersebut terpaksa melakukan http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 1

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia. Hal tersebut berimbas pada jumlah kemiskinan yang semakin meningkat. Dampak tersebut membuat tingkat inflasi menjadi melonjak sehingga krisis moneter yang dialami menjadi stagflasi. Sektor riil yang diwakili oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang awalnya dipandang hanya sebagai potret rendahan di dunia bisnis, muncul menyelamatkan perekonomian Indonesia. UMKM telah teruji dan terbukti mampu bertahan di tengah krisis moneter serta mampu menjadi dinamisator perekonomian setelah krisis berakhir. Kemampuannya tersebut membuktikan bahwa sektor UMKM ini merupakan bagian dari industri yang kuat. Keberhasilan pembangunan ditunjukkan dengan nilai tambah, kesempatan kerja serta pemerataan kesempatan usaha, sehingga UMKM semakin efektif menjadi dinamisator utama dalam pembangunan di Indonesia. Kendala utama yang sering dihadapi oleh usaha kecil menengah selain kendala dalam hal permodalan juga permasalahan dalam hal pengelolaan (management) yang profesional. Banyak usaha kecil menengah yang kurang memahami mengenai keuangan dan akuntansi, yang seharusnya merupakan hal sangat penting untuk diterapkan dalam kegiatan operasionalnya. Sistem pembukuannya pun selama ini masih sangat sederhana dan cenderung mengabaikan kaidah administrasi keuangan yang baku. Terkadang pembukuan yang digunakan tidak uptodate sehingga sulit untuk menilai kinerja keuangannya. Padahal, laporan keuangan yang akurat dan baku akan sangat membantu dalam pengembangan bisnis yang mereka jalankan. Informasi akuntansi yang tertuang dalam laporan keuangan tersebut mempunyai peranan penting, salah satunya sebagai dasar yang andal bagi pengambilan keputusan ekonomis dalam pengelolaan usaha, seperti keputusan pengembangan pasar, penetapan harga dan lain-lain. Sehubungan dengan pentingnya laporan keuangan bagi suatu entitas, termasuk pada usaha kecil, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) meluncurkan Standar Akuntansi Keuangan yang diperuntukkan bagi usaha tanpa akuntabilitas publik yang signifikan. Standar tersebut dinamakan dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang diluncurkan pada tanggal 17 Juli 2009 dan mulai diberlakukan secara efektif pada 1 Januari 2011. Peluncuran tersebut merupakan suatu jawaban atas tuntunan publik terutama bagi entitas tanpa akuntabilitas publik yang selama ini sangat membutuhkan standar khusus. Standar yang diperlukan bagi usaha-usaha kecil menengah tersebut digunakan untuk mengatur keuangan yang sesuai dengan karakteristik usaha mereka. Sehingga dapat membantu khususnya dalam hal penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang relevan dan andal. Layanan Pemeriksaan Histopatologi (PA) & Sitologi dr. Soebarkah Basoeki, SpPA Malang merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang penyedia pelayanan jasa pemeriksaan medis. Usaha ini merupakan entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Sistem pembukuan dalam usaha ini masih tergolong sederhana dan belum sesuai dengan kaidah administrasi keuangan yang baku. Pencatatan keuangannya hanya sebatas pada kas masuk yang berisi pendapatan dari pemberian jasa medis dan kas keluar yang berisi pembelian perlengkapan kantor, pembelian bahan-bahan untuk proses pemeriksaan, pembelian peralatan, dan upah tenaga kerja. http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 2

Penyajian laporan keuangan pada layanan pemeriksaan ini sebatas laporan pemasukan dan pengeluaran kas selama 1 bulan. Informasi yang disajikan dalam laporan tersebut berupa total penerimaan pendapatan dikurangi dengan total pengeluaran kas, yang menghasilkan jumlah keuntungan atau kerugian selama satu bulan. Pos-pos pendapatan dan biaya yang disajikan dalam laporan tersebut belum terklasifikasikan sesuai dengan standar yang berlaku. Sedangkan untuk informasi mengenai jumlah keuntungan (laba bersih) yang diharapkan selama 1 tahun berjalan belum disajikan. Laporan perubahan ekuitas dan laporan mengenai posisi keuangan perusahaan juga belum disajikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kondisi laporan keuangan Layanan Pemeriksaan, apakah sudah sesuai ataukah belum dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), dan juga kemungkinan penerapan standar tersebut serta kendala yang dihadapi dalam penerapannya. TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Teoritik a. Laporan Keuangan Pemahaman mengenai laporan keuangan serta dapat dibandingkannya suatu laporan keuangan antar perusahaan akan dapat lebih meningkat apabila laporan keuangan yang disajikan dalam format yang seragam dan menggunakan deskripsi yang sama untuk pos-pos yang sejenis. Namun dalam kenyataannya, keseragaman tersebut tidak dapat dengan mudah diterapkan. Bahkan hal tersebut dapat menghalangi perusahaan untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan sesuai dengan kondisi masing-masing perusahaan. b. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Di Indonesia sendiri ada empat standar akuntansi yang sering disebut dengan 4 Pilar Standar Akuntansi. Empat pilar tersebut yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah), dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Masing-masing standar memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda baik dari sisi entitas, perlakuan akuntansi maupun cara menggunakannya. c. Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP Laporan keuangan yang penyusunannya berdasarkan SAK ETAP terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Masing-masing jenis laporan keuangan tersebut mempunyai tujuan yang berbeda. 1. Elemen Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2009), laporan keuangan terdiri dari: a. Neraca b. Laporan Laba Rugi c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan Arus Kas e. Catatan atas Laporan Keuangan http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 3

2. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Menurut SAK ETAP Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK ETAP (2009), unsur-unsur laporan keuangan terdiri atas: a. Aset b. Kewajiban c. Pendapatan d. Beban e. Ekuitas d. Perusahaan Jasa Perusahaan jasa adalah perusahaan yang mempunyai kegiatan utama memberikan pelayanan, kemudahan, dan kenyamanan kepada masyarakat untuk memperlancar aktivitas produksi maupun konsumsi. Contoh perusahaan jasa adalah perusahaan jasa kesehatan, telekomunikasi, transportasi, kantor akuntan, bengkel, salon, ataupun asuransi. e. Cash Basis dan Accrual Basis Menurut Weygant, et al. (2007:125), cash basis adalah pendapatan dicatat ketika uangnya (kas) diterima dan beban dicatat ketika uang (kas) dibayarkan. Dari definisi tersebut diketahui bahwa apabila yang digunakan adalah akuntansi cash basis maka tidak ada akun-akun terkait dengan utang maupun piutang karena semua transaksi dicatat pada saat adanya uang keluar atau uang masuk. Dalam cash basis seluruh penerimaan kas dianggap sebagai pendapatan dan seluruh pengeluaran kas dianggap sebagai beban. Accrual basis adalah pengakuan pendapatan dilakukan ketika menghasilkan atau terjadinya transaksi dan pengakuan beban pada periodenya, tanpa memperhatikan waktu penerimaan atau pembayaran kas. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan accrual basis maka transaksi dicatat pada saat terjadinya transaksi tersebut walaupun kas belum diterima atau dikeluarkan. f. Konversi Cash Basis Menjadi Accrual Basis Kieso, et al. (2007:100) terdapat teknik mengubah dasar pengakuan yang semula menggunakan cash basis menjadi accrual basis. Berikut adalah konversi tersebut. Konversi penerimaan kas menjadi pendapatan akrual Jumlah Kas (diterima pada periode berjalan) xxx Jumlah Piutang Awal (xxx) Jumlah Piutang Akhir xxx Jumlah Pendapatan diterima di muka awal xxx Jumlah Pendapatan diterima di muka akhir (xxx) Total Pendapatan Operasional Akrual xxx Konversi pengeluaran kas menjadi beban akrual Jumlah Kas (dibayar pada periode berjalan) xxx Jumlah Utang Awal (xxx) Jumlah Utang Akhir xxx Jumlah Beban dibayar di muka awal xxx Jumlah Beban dibayar di muka akhir (xxx) Total Beban Akrual xxx Laba Akrual = Pendapatan Akrual Beban Akrual http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 4

2. Tinjauan Empirik No Nama (tahun) 1. Sofiningsih (2013) 2. Arum Puspita Sari (2014) 3. Dessy Etsapatria (2012) Judul Persamaan Perbedaan Perlakuan akuntansi Atas Pendapaan dan Beban Berdasarkan Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) (Studi Kasus UMKM XX Ceramics) Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok Trubus Alami Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) (Studi Kasus pada Badan Keswadayaan Masyarakat Insan Mandiri Kelurahan Mojolangu Malang) Menganalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang memusatkan perhatian pada pendapatan dan beban yang sesuai dengan SAK ETAP. Menganalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan mengenai penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang berbasis SAK ETAP. Menganalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus mengenai penerapan SAK ETAP dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. - Terkait dengan jenis perusahan yang ditelili. - Terkait dengan elemen yang dianalisis digunakan untuk mengetahui perlakuan akuntansi atas pendapatan dan beban. - Terkait dengan jenis perusahan yang ditelili. - Terkait dengan jenis perusahan yang ditelili. http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 5

3. Kerangka Berpikir Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu mengenai penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada Layanan Pemeriksaan Histopatologi (PA) & Sitologi dr. Soebarkah Basoeki, SpPA Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa: wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Langkah-langkah teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Menganalisis kondisi keuangan pada Layanan Pemeriksaan Histopatologi (PA) & Sitologi dr. Soebarkah Basoeki, SpPA Malang, dalam hal penyusunan dan penyajian laporan keuangan selama satu periode berjalan. 2. Mengidentifikasi laporan keuangan apa saja yang disajikan pada setiap akhir periode. 3. Melaksanakan penerapan SAK ETAP pada laporan keuangan, yang telah teridentifikasi belum sesuai dengan standar yang berlaku. 4. Menyusun dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. 5. Menganalisis hasil perbandingan laporan keuangan yang disajikan Layanan Pemeriksaan Histopatologi (PA) & Sitologi dr. Soebarkah Basoeki, SpPA dengan laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. 6. Melakukan analisis kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan SAK ETAP pada penyajian laporan keuangan. 7. Peneliti menarik kesimpulan dari hasil perbandingan tersebut. 8. Peneliti memberikan saran dengan harapan dapat memberikan dampak yang baik untuk keberlangsungan usaha. http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 6

PEMBAHASAN a. Analisis Laporan Keuangan Layanan PA KG dengan Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP 1. Siklus Akuntansi Siklus akuntansi yang diterapkan Layanan PA KG sangat sederhana. Tidak adanya tahaptahap yang terbagi seperti dalam siklus akuntansi pada umumnya. Dalam siklus ini, transaksi yang terjadi langsung dibukukan ke dalam buku kas harian. Kemudian dibuat laporan harian atas penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Laporan harian yang dibuat, dijadikan pedoman dalam pembuatan laporan keuangan selama periode 1 bulan. Laporan yang dihasilkan oleh Layanan PA KG ini berupa Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Seharusnya Layanan PA KG mengimplementasikan siklus yang sesuai standar keuangan dalam proses akuntansinya. Pembuatan jurnal dengan mengklasifikasikan transaksi yang ada ke dalam akun-akun yang sesuai, dapat memberikan kemudahan perusahaan dalam mengidentifikasi transaksi yang ada. Pemindahbukuan dari jurnal ke dalam buku besar, hingga adanya neraca saldo yang disesuaikan akan sangat diperlukan dalam dalam porses akuntansi, Sehingga dalam penyusunan laporan keuangan dapat lebih terbantu dengan adanya neraca saldo telah disesuaikan. Penyajian laporan keuangannya pun dapat lebih baik dan sesuai dengan standar yang berlaku saat ini. Sehingga dalam pengambilan keputusan lebih dapat sesuai dengan permasalahan keuangan perusahaan. 2. Neraca Layanan PA KG tidak menyajikan neraca sebagai hasil dari proses kegiatan operasional perusahaan. Layanan PA KG hanya menyajikan laporan pengadaan barang, alat dan bahan laboratorium saja. Aktiva yang dimiliki perusahaan hanya dicatat jumlah yang digunakan dalam setahun, tanpa adanya jumlah yang pasti selama satu periode tertentu. Perusahaan beranggapan bahwa kas yang ada saat ini, baik berupa kas di tangan maupun di bank, sudah merupakan aset dari perusahaan. Sedangkan aktiva lainnya, seperti piutang usaha, perlengkapan, peralatan, dan lain sebagainya, hanya sebatas apa yang dimiliki oleh perusahaan, bukan sebagai bagian dari kekayaan perusahaan. 3. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi merupakan salah satu laporan yang diharuskan tercantum dan dibuat secara berkala menurut SAK ETAP, namun Layanan PA KG tidak membuat laporan laba rugi sesuai dengan standar yang berlaku. Layanan PA KG hanya membuat laporan laba rugi berdasarkan pemasukan dan pengeluaran kas selama satu periode, tanpa pengklasifikasikan sesuai dengan akun pendapatan atau beban. Perhitungan laba atau rugi perusahaan selama periode tertentu dihitung dari besarnya penerimaan kas dikurangi dengan besarnya pengeluaran kas. Sehingga walaupun itu pengambilan pribadi pemilik (prive), dianggap merupakan bagian dari pengeluaran kas perusahaan yang dapat mengurangi laba operasional perusahaan. 4. Laporan Perubahan Ekuitas Layanan PA KG tidak membuat laporan perubahan ekuitas. Layanan PA KG berasumsi bahwa kas yang ada saat ini sudah cukup sebagai modal usaha untuk kegiatan operasional di periode selanjutnya. Untuk pengambilan pribadi pemilik (prive), Layanan PA KG memasukkan ke dalam pengeluaran kas, sehingga prive termasuk komponen dari perhitungan laba bersih perusahaan. Pada layanan yang dibuat oleh Layanan PA KG ini, prive tidak tercatata sebagain http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 7

bagian dari pengurang modal, tetapi dicatat sebagai pengurang pendapatan perusahaan. Sehingga masuk dalam kategori beban usaha yang berpengaruh dalam penghitungan laba atau rugi perusahaan. b. Kendala bagi Layanan PA KG dalam menerapkan SAK ETAP 1. Terdapat kekurangan sumber daya yang dimiliki oleh Layanan PA KG, baik kualitas maupun kuantitas. 2. Adanya rangkap jabatan, yaitu koordinator pelaksana manajemen merangkap menjadi bagian keuangan yang menyusun laporan keuangan. 3. Ketidaktahuan pemilik mengenai standar akuntansi yang berlaku untuk keuangan, khususnya mengenai SAK ETAP 4. Kurangnya kesadaran pihak perusahaan terhadap pentingnya laporan keuangan yang lengkap dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku saat ini. KESIMPULAN Hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan tentang penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada Layanan berdasarkan SAK ETAP, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan keuangan yang disusun dan disajikan belum sesuai dengan standar yang berlaku saat ini, yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Laporan yang disusun oleh Layanan PA KG hanya laporan harian dan laporan bulanan. Sedangkan dalam laporan bulanan tersebut hanya berupa laporan pemasukan dan pengeluaran kas. Layanan PA KG juga masih menggunakan cash basis dalam kegiatan operasionalnya. Pengakuan kas, pendapatan, dan beban belum diakui secara akrual. Sehingga adanya selisih laba bersih perusahaan yang dapat berimbas pada kesalahan dalam pengambilan keputusan manajerial. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP dimulai dari mengumpulkan bukti transaksi, menganalisis transaksi, mencatat transaksi dalam bentuk jurnal, memposting ke buku besar, membuat neraca saldo, membuat ayat jurnal penyesuaian, menyusun neraca saldo setelah disesuaikan, kemudian membuat laporan keuangan yang dimulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Siklus akuntansi yang baik dan sesuai dengan standar akan dapat membantu perusahaan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan setiap akhir periode akuntansi. Tetapi Layanan PA KG masih belum menerapakn siklus akuntansi yang sesuai standar. Sehingga laporan keuangan yang disajikan pun belum memenuhi standar yang berlaku saat ini. DAFTAR PUSTAKA. 2014. Pengertian Perusahaan Jasa dan Ciri-cirinya. http://www.zakapedia.com/2014/10/pengertian-perusahaan-jasa-dan-ciri.html. Diakses pada tanggal 16 Desember 2015. Etsapatria, Dessy. 2012. Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Studi Kasus pada Badan Keswadayaan Masyarakat Insan Mandiri Kelurahan Mojolangu Malang). Skripsi : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Sarjana (S1), Universitas Brawijaya. http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 8

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta : Salemba Empat. Kieso, Donald E. Jerry J. Weygandt. Terry D. Warfield. 2007. Akuntansi Intermediate Edisi Keduabela., Jakarta : Erlangga. Sari, Arum Puspita. 2014. Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok Trubus Alami). Jurnal Ekonomi. Vol.1. Sofiningsih. 2013. Perlakuan Akuntansi Atas Pendapatan Dan Beban Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) (Studi Kasus UMKM XX Ceramics). Jurnal Ekonomi. Vol.1. Weygandt, Jerry J. Donald Kieso. Paul D. Kimmel. 2007. Pengantar Akuntansi Edisi Tujuh. Jakarta : Salemba Empat. http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id Hal 9