JURNAL STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V JURNAL STANDARD

JURNAL STANDAR. 1. Jurnal Standar APBN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

INFORMASI TENTANG LAPORAN ARUS KAS DI DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

INFORMASI TENTANG LAPORAN OPERASIONAL YANG DISAJIKAN DALAM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

LAPORAN ARUS KAS ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI. Untuk Tahun yang berakhir Sampai Dengan 31 Desember 20x0 (1) (2) (3)

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

PEDOMAN ANALISA A. Latar Belakang Analisa B. Ruang Lingkup Analisa C. Prosedur Analisa Analisa Laporan Tingkat KPPN Analisa LAK

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BAB AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

Penjurnalan dalam Akuntansi Pemerintahan

PEMERINTAH ACEH NERACA Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

PEMERINTAH ACEH NERACA Per 31 Desember 2012 dan 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

JUMLAH ASET LANCAR , ,94

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

LAPORAN KEUANGAN 2014

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Anda layak terpilih menjadi Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Jember & Lumajang.

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN POKOK

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI SUATU SUMBER INFORMASI KEUANGAN DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan

BAGAN AKUN STANDAR (BAS)

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAPORAN REALISASI ANGGARAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

TAHUN ANGGARAN Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per 31 Desember 2015 (audited).

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BERBASIS KAS

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2015 (Audited)

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 02 LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KOTA BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2012

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Akuntansi Neraca. Entries)

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2017 (Audited) LKPP TAHUN 2017 AUDITED

Transkripsi:

JURNAL STANDAR ATANSI PEMERINTAH PUSAT Andry Kurniawan Mulyono 1), Puput Waryanto 2), Rudy Antoni Panjaitan 3), Stephanus Manovan Setyanta 4) 1) Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan Email: andrymblink@gmail.com 2) Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan Email: nataprojo@gmail.com 3) Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan Email: rudy060389@gmail.com 4) Program Diploma IV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan Email: smanovans@gmail.com Abstract Dalam pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah perlu dibuat suatu jurnal standar dan posting rules. Penjurnalan dan pembuatan posting dilakukan terhadap masing-masing transaksi keuangan baik dalam akuntansi pemerintahan maupun akuntansi swasta. Jurnal Standar bertujuan sebagai dasar pelaksanaan pencatatan dan pemrosesan transaksi anggaran, realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran serta transaksi non anggaran. Jurnal standar adalah salah satu tahap dalam siklus akuntansi, yang berfungsi untuk merekam transaksi-transaksi yang terjadi pada periode pelaporan. Masalah yang timbul adalah ketika pemerintah telah menetapkan penggunaan basis akrual dalam standar akuntansinya, sehingga penyusunan laporan keuangan harus didukung oleh sistem pencatatan keuangan yang jelas mengenai penandingan pendapatan dan biayanya, sesuai dengan periode akuntansinya. Untuk membuat sebuah keteraturan dalam penjurnalan, diperlukan sebuah standar yang digunakan, jurnal inilah yang dinamakan jurnal standar yang berlaku di pemerintahan maupun sektor komersial. Kata Kunci: Akuntansi, Jurnal, Pemerintahan, Pusat, Transaksi. 1. PENDAHULUAN Dalam akuntansi dikenal dengan istilah jurnal, sebagaimana kita ketahui, bahwa setiap transaksi keuangan harus dilakukan penjurnalan. Penjurnalan dilakukan sebagai alat bantu untuk pengelompokan transaksi keuangan ke akun-akun dalam laporan keuangan untuk proses penyusunan laporan keuangan. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) terdiri dari Sistem Akuntansi Pusat dan Sistem Akuntansi Instansi. Dalam pelaksanaan sistem akuntasi sebagaimana dimaksud, perlu dilakukan penjurnalan terhadap masing-masing transaksi keuangan yang dilakukan. Akuntansi pemerintahan mengenal istilah Jurnal Standar, yang bertujuan sebagai dasar pelaksanaan pencatatan dan pemrosesan transaksi anggaran, realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran serta transaksi non anggaran. Jurnal Standar yang dipergunakan dalam memproses transaksi-transaksi keuangan SA dan SAU dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu : 1. Jurnal standar APBN. 2. Jurnal standar DIPA. 3. Jurnal standar Saldo Awal. 4. Jurnal standar Realisasi. 5. Jurnal standar Penutup. Masing masing Jurnal Standar akan dikelompokkan lagi kedalam Jurnal Standar untuk Sistem Akuntansi Umum (SAU) dan Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SA). 2. PEMBAHASAN A. Jurnal Standar APBN Jurnal Standar APBN terdiri dari Estimasi Pendapatan, Appropriasi belanja, Estimasi Penerimaan Pembiayaan dan Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan. 1. Estimasi Penerimaan Jurnal Standar untuk Estimasi Pendapatan dilakukan dengan mendebet perkiraan Estimasi Pendapatan masing-masing jenis pendapatan, dan mengkredit Surplus/defisit dengan jumlah yang sama dengan besarnya estimasi pendapatan dalam APBN. Jurnal Standar untuk estimasi pendapatan hanya dilakukan oleh SA, sedangkan pada SAU transaksi ini tidak dijurnal. Jurnal standar dimaksud adalah: a. Estimasi Penerimaan Perpajakan. DR. Estimasi Pendapatan Pajak + uraian CR. Surplus/Defisit b. Estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak. DR. Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian CR. Surplus/Defisit c. Estimasi Penerimaan Hibah. DR. Estimasi Pendapatan Hibah+ uraian CR. Surplus/Defisit

2. Appropriasi Belanja Jurnal Standar untuk Appropriasi Belanja dilakukan dengan mendebet perkiraan Surplus/defisit, dan mengkredit Appropriasi belanja dari masing-masing jenis belanja dengan jumlah yang sama dengan besarnya apropriasi belanja dalam APBN. Jurnal Standar aprropriasi belanja hanya dilakukan oleh SA, sedangkan pada SAU transaksi ini tidak dijurnal. Jurnal standar dimaksud adalah: a. Appropriasi Belanja Pegawai. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Pegawai + b. Appropriasi Belanja Barang. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Barang + c. Appropriasi Belanja Modal. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Modal + d. Appropriasi Belanja Pembayaran Bunga Utang. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Pemabayaran Bunga Utang + e. Appropriasi Belanja Subsidi. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Subsidi + f. Appropriasi Belanja Hibah. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Hibah + g. Appropriasi Belanja Bantuan Sosial. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Bantuan Sosial + h. Appropriasi Belanja Lain-lain. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Lainlain + i. Appropriasi Belanja Dana Perimbangan. DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Dana Perimbangan + j. Appropriasi Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian DR. Surplus/Defisit CR. Appropriasi Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian + 3. Estimasi Penerimaan Pembiayaan. Jurnal Standar untuk Estimasi Penerimaan Pembiayaan dilakukan dengan mendebet perkiraan Estimasi Penerimaan Pembiayaan masing-masing jenis penerimaan pembiayaan, dan mengkredit Pembiayaan Netto dengan jumlah yang sama dengan besarnya estimasi penerimaan pembiayaan dalam APBN. Jurnal Standar ini hanya dilakukan oleh SA, sedangkan pada SAU transaksi ini tidak dijurnal. Jurnal standar dimaksud adalah: DR. Estimasi Penerimaan Pembiayaan + uraian CR. Pembiayaan Netto 4. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal Standar untuk Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan dilakukan dengan mendebet perkiraan Pembiayaan Netto, dan mengkredit Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan dengan jumlah yang sama. Jurnal Standar ini hanya dilakukan oleh SA, sedangkan pada SAU transaksi ini tidak dijurnal. Jurnal standar dimaksud adalah: DR. Pembiayaan Netto CR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan + B. Jurnal Standar DIPA Jurnal Standar DIPA terdiri dari Estimasi Pendapatan yang, Allotment belanja, Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang dan Allotment Pengeluaran Pembiayaan. 1. Estimasi Penerimaan yang. Jurnal Standar untuk Estimasi Pendapatan yang dilakukan pada sistem SAU, sedangkan pada SA transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAU, transaksi ini dijurnal dengan mendebet Estimasi Pendapatan yang, dan mengkredit Utang Kepada dengan jumlah yang sama dengan jenis pendapatan yang ada dalam DIPA. Jurnal standar dimaksud pada SAU: a. Estimasi Penerimaan Perpajakan yang. DR. Estimasi Pendapatan Pajak yang + uraian CR. Utang kepada b. Estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang DAPKlokasikan. DR. Estimasi Pendapatan Negara

Bukan Pajak yang + uraian CR. Utang kepada CR. Allotment Belanja Hibah + c. Estimasi Penerimaan Hibah yang. DR. Estimasi Pendapatan Hibah yang + uraian CR. Utang Kepada 2. Allotment Belanja. Jurnal Standar untuk Allotment Belanja dilakukan pada sistem SAU, sedangkan pada SA transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAU, jurnal yang dibuat yaitu dengan mendebet Piutang dari, dan mengkredit Allotment Belanja dengan jumlah yang sama dengan jenis belanja dalam DIPA. Jurnal standar dimaksud pada SAU: a. Allotment Belanja Pegawai. DR. Piutang dari Belanja Pegawai + b. Allotment Belanja Barang. DR. Piutang dari Belanja Barang + c. Allotment Belanja Modal. Piutang dari Belanja Modal + d. Allotment Belanja Pembayaran Bunga Utang. DR. Piutang dari Belanja Pemabayaran Bungan Utang + e. Allotment Belanja Subsidi. DR. Piutang dari Belanja Subsidi + g. Allotment Belanja Bantuan Sosial. DR. Piutang dari Belanja Bantuan Sosial + h. Allotment Belanja Lain-lain. DR. Piutang dari Belanja Lainlain + uraian MAK i. Allotment Belanja Dana Perimbangan. DR. Piutang dari Belanja Dana Perimbangan + j. Allotment Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian DR. Piutang dari Belanja Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian + 3. Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang. Jurnal Standar untuk Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang dilakukan pada sistem SAU, sedangkan pada SA transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAU transaksi ini dijurnal dengan mendebet Estimasi Penerimaan pembiayaan yang, dan mengkredit Utang Kepada dengan jumlah yang sama dengan jenis penerimaan pembiayaan dalam DIPA. Jurnal standar dimaksud pada SAU: DR. Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang DAPKlokasikan+ uraian CR. Utang kepada f. Allotment Belanja Hibah. DR. Piutang dari 4. Allotment Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal Standar untuk Allotment Pengeluaran Pembiayaan dilakukan pada sistem SAU, sedangkan pada SA transaksi ini tidak dijurnal. Pada SAU,

transaksi ini dijurnal dengan mendebet Piutang dari, dan mengkredit Allotment Pengeluaran Pembiayaan dari masing-masing jenis pembiayaan dalam DIPA. Jurnal standar dimaksud pada SAU: DR. Piutang dari CR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan + C. Jurnal Standar Saldo Awal Jurnal Standar Saldo awal terdiri dari beberapa jurnal untuk saldo awal neraca, antara lain saldo awal Kas, Piutang, Persediaan, Aset Tetap, Aset Lainnya, Investasi Jangka Pendek, Investasi jangka Panjang, Utang PFK, Bagian Lancar Hutang, dan Hutang jangka Panjang 1. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Kas terdiri dari: Kas di Bendahara Pembayar: Jurnal SAU adalah : Jurnal SA: DR Kas di Bendahara Pembayar CR Uang Muka dari DR Kas di Bendahara Pembayar CR SAL Kas di Bendahara Penerima: Jurnal SAU adalah : DR Kas di Bendahara Penerima CR Pendapatan yang ditangguhkan Jurnal SA: Tidak ada jurnal Kas di BI, KPPN. Jurnal SAU : Tidak ada Jurnal Jurnal SA adalah: DR Kas di Bank Indonesia CR SAL DR Kas di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara CR SAL 2. Jurnal Standar untuk Saldo awal Piutang Jurnal Standar untuk Saldo awal Piutang, hanya dilakukan di SAU, sedangkan SA tidak ada jurnal. Jurnal untuk SAU dilakukan dengan mendebet akun Piutang dan mengkredit akun Cadangan Piutang dengan jumlah yang sama. Jurnal standar saldo awal piutang adalah: DR Piutang CR Cadangan Piutang 3. Jurnal Standar untuk Saldo awal Persediaan Jurnal Standar untuk Saldo awal Persediaan hanya dilakukan pada SAU, jurnal untuk saldo awal piutang dilakukan dengan mendebet akun Persediaan, dan mengkredit akun Cadangan Persediaan. Jurnal standar saldo awal persediaan adalah: DR Persediaan CR Cadangan Persediaan 4. Jurnal Standar untuk Saldo awal Aset Tetap Jurnal Standar untuk Saldo awal Aset Tetap hanya dilakukan di SAU, sedangkan pada SA saldo awal tidak ada jurnal. Jurnal untuk SAU dilakukan dengan mendebet masing-masing akun Asset Tetap serta mengkredit akun Diinvestasikan dalam Aset tetap dengan jumlah yang sama. Jurnal Standar untuk saldo awal ini adalah: DR Tanah DR Peralatan dan Mesin DR Gedung dan Bangunan DR Jalan, Irigasi dan Jaringan DR Aset tetap Lainnya DR Kontruksi dalm Pengerjaan CR Diinvestasikan dalam Aset Tetap 5. Jurnal Standar Saldo Awal Aset Lainnya Jurnal Standar untuk Saldo Awal Aset Lainnya seperti TGR, Tagihan Penjualan Angsuran dan lain sebagainya hanya dilakukan di SAU. Jurnal Standar untuk hal ini dilakukan dengan mendebet akun Aset Lainnya, dan mengkredit akun Diinvestasikan dalam asset tetap lainnya. Jurnal standar saldo awal aset tetap lainnya adalah: DR Aset Lainnya CR Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 6. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Investasi

Jurnal Standar untuk Saldo Awal Investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang hanya dilakukan di SAU. Jurnal Standar dilakukan dengan mendebet akun saldo awal masing-masing investasi dan mengkredit akun Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang atau Investasi jangka pendek dengan jumlah yang sama. Jurnal saldo awal Investasi adalah: DR Investasi Jangka Pendek CR Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Pendek DR Investasi Jangka Panjang CR Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 7. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Hutang Jangka Pendek Jurnal Standar untuk Saldo Awal Hutang Jangka Pendek dilakukan di SAU maupun SA. Jurnal yang dilakukan di SA hanya menyangkut untuk Hutang PFK. Jurnal dilakukan dengan mendebet Dana yang disediakan untuk pembayaran Hutang Jangka Pendek dan mengkredit masing-masing akun hutang jangka pendek dengan jumlah yang sama. Jurnal standarnya adalah: Jurnal untuk SAU dan SA: DR Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek CR Kewajiban Jangka Pendek 8. Jurnal Standar untuk Saldo Awal Hutang Jangka Panjang Jurnal Standar untuk Saldo Awal Hutang Jangka Panjang dilakukan di SAU, dengan mendebet akun Dana Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Hutang Jangka Panjang dan mengkredit akun masingmasing saldo hutang jangka panjang. DR Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Hutang Jangka Panjang CR Kewajiban Jangka Panjang D. Jurnal Standar Realisasi Anggaran Jurnal Standar untuk realisasi anggaran dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis antara lain: Jurnal Standar UYHD, Realisasi Pendapatan, Belanja, Penerimaan Pembiayaan, Pengeluaran Pembiayaan serta Jurnal Standar Non Anggaran. Jurnal Standar untuk UYHD antara lain terdiri dari: 1. Jurnal Standar Penyediaan Uang Persediaan Jurnal Standar ini dilakukan baik pada SAU dan SA. Jurnal Standar untuk SAU dilakukan dengan mendebet akun Kas di Bendaharawan Pembayar dan mengkredit Uang Muka Dari KPPN/BUN/Reksus. Sedangkan untuk SA dilakukan dengan mendebet perkiraan Pengeluaran Transito dan mengkredit Kas di KPPN/BUN/Reksus. Jurnal Standar SAU adalah: DR Kas di Bendaharawan Pembayar CR Uang Muka dari Jurnal Standar SA DR Pengeluaran Transito CR Kas di KPPN/BUN/Reksus 2. Jurnal Standar Pengembalian/Setoran Uang Persediaan. Jurnal Standar ini dilakukan baik pada SAU maupun SA. Jurnal Standar untuk SAU dilakukan dengan mendebet Uang Muka dari KPPN/BUN/Reksus dan mengkredit Kas di Bendaharawan Pembayar sejumlah dana UYHD yang dikembalikan/disetor. Sedangkan untuk SA dilakukan dengan mendebet Kas di KPPN/BUN/Reksus dan mengkredit Penerimaan Transito. Jurnal Standar SAU: DR Uang Muka dari CR Kas di Bendaharawan Pembayar Jurnal Standar SA: DR Kas di CR Penerimaan Transito 3. Jurnal Standar Realisasi Pendapatan. Jurnal untuk transaksi ini dilakukan baik pada SAU maupun SA. Jurnal Standar SAU untuk realisasi pendapatan dilakukan dengan mendebet akun Hutang Kepada dan mengkredit masing-masing jenis akun realisasi pendapatan. Jurnal untuk SAU adalah: DR Hutang Kepada CR Pendapatan Pajak + uraian CR Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian Untuk SA penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di dan mengkredit akun masing-masing jenis akun realisasi Pendapatan. Jurnal untuk SA adalah: DR Kas di

CR CR Pendapatan Pajak + uraian Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian 4. Jurnal Standar Pengembalian Pendapatan. Jurnal dilakukan pada SAI dan SAU dengan cara mendebet akun Pengembalian Pendapatan ditambah uraian serta mengkredit akun Hutang Kepada. Jurnal untuk SAU adalah: DR Pengembalian Pendapatan Pajak + uraian DR Pengembalian Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian CR Hutang Kepada Untuk SA, penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Pengembalian Pendapatan + uraian dan mengkredit akun Kas di KPPN. Jurnal SA adalah: DR Pengembalian Pendapatan Pajak + uraian DR Pengembalian Pendapatan Negara Bukan Pajak + uraian CR Kas di 5. Jurnal Standar Realisasi Belanja. Jurnal pada SAU dilakukan dengan mendebet masing-masing akun Belanja, dan mengkredit Piutang dari. Jurnal SAU adalah: DR Belanja + Uraian MAK CR Piutang dari Untuk SA penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet masing-masing akun Belanja, dan mengkredit akun Kas di KPKN/BUN. Jurnal SA adalah: DR Belanja + Uraian MAK CR Kas di KPPN/BUN Khusus realisasi Belanja Modal, terdapat perlakuan khusus dalam pencatatan transaksi ini karena pada saat belanja modal direalisasikan tidak hanya transaksi keuangan yang terkait namun juga transaksi asset. Pencatatan ini seringkali disebut dengan jurnal ikutan atau jurnal korolari yang mengikuti setiap ada belanja modal. Jurnal korolari ini hanya dicatat dalam SAU dengan cara mendebet akun Aset Tetap Sebelum disesuaikan, dan mengkredit akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap. Jurnal untuk SAU adalah: DR Belanja Modal + Uraian MAK CR Kas di KPPN/BUN Jurnal kololari SAU adalah: DR Aset Tetap Sebelum Disesuaikan CR Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 6. Jurnal Standar Realisasi Perngembalian Belanja. Jurnal pada SAU dilakukan dengan mendebet akun Piutang dari, dan mengkredit Pengembalian Belanja. Jurnal pada SAU adalah: DR Piutang dari CR Pengembalian Belanja + Untuk SA penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di KPPN/BUN, dan mengkredit akun Pengembalian Belanja. Jurnal pada SA adalah: DR Kas di KPPN/BUN CR Pengembalian Belanja + 7. Jurnal Standar Realisasi Penerimaan Pembiayaan. Jurnal dilakukan baik pada SAU maupun SA. Jurnal Standar SAU untuk realisasi penerimaan Pembiayaan dilakukan dengan mendebet akun Hutang Kepada dan mengkredit masingmasing jenis akun Penerimaan Pembiayaan. Jurnal pada SAU adalah: DR Hutang Kepada CR Penerimaan Pembiayaan + uraian Untuk SA penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di BI dan mengkredit akun masing-masing jenis akun penerimaan Pembiayaan. Jurnal pada SA adalah: DR Kas di Bank Indonesia CR Penerimaan Pembiayaan + uraian 8. Jurnal Standar Pengembalian Penerimaan Pembiayaan. Jurnal pada SAU dilakukan dengan cara mendebet akun Pengembalian Penerimaan Pembiayaan serta mengkredit akun Hutang Kepada. Jurnal SAU adalah: DR Pengembalian Penerimaan

Pembiayaan + uraian CR Hutang Kepada CR Pengembalian Pengeluaran Pembiayaan + Untuk SA, penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Pengembalian Penerimaan Pembiayaan mengkredit akun Kas di BI. Jurnal pada SA adalah: DR Pengembalian Penerimaan Pembiayaan + uraian CR Kas di Bank Indonesia 9. Jurnal Standar Realisasi Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal SAU dilakukan dengan mendebet masing-masing akun Pengeluaran Pembiayaan, dan mengkredit Piutang dari. Jurnal SAU adalah: DR Pengeluaran Pembiayaan + CR Piutang dari Untuk SA penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet masing-masing akun Pengeluaran Pembiayaan, dan mengkredit akun Kas di BI. Jurnal SA adalah: DR Pengeluaran Pembiayaan + CR Kas di Bank Indonesia Khusus realisasi Pengeluaran Pembiayaan, terdapat perlakuan khusus dalam pencatatan transaksi ini karena pada saat terjadi belanja yang bersumber dari Pinjaman direalisasikan tidak hanya transaksi keuangan yang terkait namun juga transaksi Kewajiban. Pencatatan ini seringkali disebut dengan jurnal ikutan atau jurnal korolari yang mengikuti setiap ada Belanja yang bersumber dari pinjaman. Jurnal korolari ini hanya dicatat dalam SAU dengan cara mendebet akun Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek/panjang, dan mengkredit akun Utang jangka pendek/panjang. Jurnal untuk SAU adalah: DR Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang (Jangka Pendek/Jangka Panjang) CR Utang Jangka Pendek/Panjang 10. Jurnal Standar Realisasi Perngembalian Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal SAU dilakukan dengan mendebet akun Piutang dari, dan mengkredit Pengembalian Pengeluaran Pembiayaan. Jurnal SAU adalah: DR Piutang dari Untuk SA penjurnalan transaksi ini dilakukan dengan mendebet akun Kas di BI, dan mengkredit akun Pengembalian Belanja. Jurnal SA adalah: DR Kas di Bank Indonesia CR Pengembalian Pengeluaran Pembiayaan + 11. Jurnal Standar Transaksi non Anggaran. Jurnal untuk transaksi non Anggaran hanya terdapat di SA saja, sedangkan pada SAU tidak dijurnal. Jurnal untuk transaksi non Anggaran antara lain jurnal Perhitungan Pihak Ketiga dan Kiriman Uang. Jurnal tersebut terdiri dari jurnal penerimaan dan pengeluaran adapun standar jurnal dimaksud adalah: Jurnal Standar Penerimaan Non Anggaran: DR. Kas Di KPKN CR Penerimaan FPK CR Penerimaan Kiriman Uang CR Penerimaan Wesel Pemerintah Jurnal Standar Pengeluaran Non Anggaran : DR. Pengeluaran PFK DR. Pengeluaran Kiriman Uang DR. Penerimaan Wesel Pemerintah CR. Kas di KPKN E. Jurnal Standar Penutup Jurnal penutup mencakup SAU dan SA dimana bertujuan untuk menutup seluruh perkiraan perkiraan sementara yang bertujuan untuk penyusunan laporan keuangan. Jurnal penutup dimaksud akan terdiri dari jurnal penutup Anggaran dengan Realisasinya. Untuk perkiraan perkiraan yang akan masuk kedalam unsur Neraca tidak dilakukan penutupan. 1. Jurnal Penutup SA. Jurnal yang ditutup dalam SA adalah seluruh jurnal APBN, Pembiayaan Neto dan SILPA. Jurnal penutup SA dilakukan dengan mendebet seluruh akun yang berada di sisi kredit dan mengkredit seluruh akun yang berada di sisi debet. Jurnal standar dimaksud adalah: a. Jurnal Penutup Estimasi Pendapatan Jurnal ini ditutup dengan cara mendebet masingmasing akun Pendapatan dan mengkredit Estimasi Pendapatan yang bersangkutan, serta memasukkan selisihnya pada akun Surplus/Defisit. Jurnal dimaksud adalah: DR. Pendapatan Pajak DR. Pendapatan Negara Bukan Pajak DR. Pendapatan HibaH DR. Surplus/ Defisit CR Estimasi Pendapatan Pajak

CR Estimasi Pendapatan Negara Bukan Pajak CR Estimasi Hibah b. Jurnal Penutup Appropriasi Belanja Jurnal ini dilakukan dengan cara mendebet masingmasing akun Appropriasi Belanja dan mengkredit masing-masing akun belanja, serta memasukkan selisihnya pada akun Surplus Defisit. Jurnal dimaksud adalah: DR. Appropriasi Belanja Pegawai DR. Appropriasi Belanja Barang DR. Appropriasi Belanja Modal DR. Appropriasi Belanja Pembayaran Bunga Htg DR. Appropriasi Belanja Subsidi DR. Appropriasi Belanja Hibah DR. Appropriasi Belanja Lain-lain DR. Appropriasi Bantuan Sosial CR Surplus/Defisit c. Jurnal Penutup Penerimaan Pembiayaan Jurnal standar ini dilakukan dengan cara mendebet masing-masing akun Penerimaan Pembiayaan dan mengkredit masing-masing akun Estimasi Penerimaan Pembiayaan, serta memasukkan selisihnya pada akun Pembiayaan Netto. Jurnal dimaksud adalah: DR. Penerimaan Pembiayaan Dlm Negri DR. Penerimaan Pembiayaan Dlm Negri Non DR. Penerimaan Pembiayaan Pinjaman Luar Negri DR Pembiayaan Neto CR Est. Pener Pembiayaan DN CR. Est. Pener Pembiayaan DN Non CR. Est. Penerimaan Pembiayaan PLN d. Jurnal Penutup Pengeluaran Pembiayaan Jurnal Standar ini dilakukan dengan cara mendebet akun Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan dan mengkredit akun Pengeluaran Pembiayaan serta memasukkan selisihnya pada akun Pembiayaan Neto. Jurnal tersebut adalah: DR. Appropriasi Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok HLN DR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan DN DR. Appropriasi Pengeluaran Pembiayaan DN Non CR. Pembiayaan Neto CR. Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok HLN CR. Pengeluaran Pembiayaan DN CR. Pengeluaran Pembiayaan DN Non e. Jurnal Penutup Pembiayaan Neto dan Surplus Defisit serta SILPA Jurnal Standar dilakukan dengan membalik masingmasing akun surplus/defisit dan pembiayaan neto kemudian memasukkannya pada akun SILPA. Jurnal dimaksud adalah: DR. Pembiayaan Neto DR. Surplus/Defisit CR SILPA Jurnal standar untuk menutup SILPA adalah: DR. SILPA CR SAL f. Jurnal Penutup transaksi Non Anggaran Jurnal Standar ini terdiri dari jurnal penutup untuk penerimaan dan pengeluaran transito, Kiriman Uang serta PFK. Jurnal tersebut adalah: Jurnal penutup penerimaan dan pengeluaran transito: DR. Penerimaan Transito DR. Kas Di Bendaharawan Pembayar CR. Pengeluaran Transito Jurnal penutup Kiriman Uang: DR. Penerimaan Kiriman Uang DR. Kas dalam Transito CR. Pengeluaran Kiriman Uang Jurnal Penutup PFK: DR. Penerimaan PFK CR. Hutang PFK CR. Pengeluaran PFK 2. Jurnal Penutup SAU. Jurnal yang ditutup dalam SAU adalah seluruh estimasi pendapatan yang, seluruh Allotment Belanja, estimasi penerimaan pembiayaan, serta allotment pengeluaran pembiayaan. Jurnal tersebut adalah: a. Jurnal penutup Estimasi Pendapatan Yang Jurnal ini ditutup dengan cara mendebet masingmasing akun Pendapatan dan mengkredit Estimasi Pendapatan yang, serta memasukkan selisihnya pada akun Hutang Kepada. Jurnal dimaksud adalah: DR. Pendapatan Pajak DR. Pendapatan PNBP DR. Hutang Kepada CR Estimasi Pendapatan Pajak yg CR Estimasi Pendapatan PNBP yg b. Jurnal penutup Allotment Belanja Jurnal ini ditutup dengan cara mendebet seluruh allotment belanja dan mengkredit masingmasing akun belanja serta memasukkan selisihnya pada Piutang dari. Jurnal dimaksud adalah:

DR. Allotment Belanja Pegawai DR. Allotment Belanja Barang DR. Allotment Belanja Modal CR Belanja Pegawai CR. Belanja Barang CR. Belanja Modal CR. Piutang Dari c. Jurnal penutup Penerimaan Pembiayaan yang Jurnal standar ini dilakukan dengan cara mendebet masing-masing akun Penerimaan Pembiayaan dan mengkredit masing-masing akun Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang, serta memasukkan selisihnya pada akun Hutang Kepada. Jurnal dimaksud adalah: DR. Penerimaan Pembiayaan DR. Hutang Kepada CR. Estimasi Penerimaan Pembiayaan yang [1] Kieso dkk, Intermediate Accounting IFRS Edition Volume 1, United States: John Wiley & Sons, Inc., 2011. [2] Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2012. [3] Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2013. [4] Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. [5] Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. [6] Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. [7] Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan stdd. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011. d. Jurnal Penutup Pengeluaran Pembiayaan Jurnal Standar ini dilakukan dengan cara mendebet akun Allotment Pengeluaran Pembiayaan dan mengkredit akun Pengeluaran Pembiayaan serta memasukkan selisihnya pada akun Piutang dari. Jurnal tersebut adalah: DR. Allotment Pengeluaran Pemb Cicilan Pokok HLN DR. Allotment Pengeluaran Pembiayaan DR Allotment Pembiayaan DN Non CR. Piutang Dari CR. Pengeluaran Pembayaran Cicilan Pokok HLN CR. Pengeluaran Pembiayaan DN CR. Pengeluaran Pembiayaan DN Non 3. KESIMPULAN 1) Penjurnalan dilakukan sebagai alat bantu untuk pengelompokan transaksi keuangan ke akun-akun dalam laporan keuangan untuk proses penyusunan laporan keuangan. 2) Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) terdiri dari Sistem Akuntansi Pusat dan Sistem Akuntansi Instansi. Jurnal Standar adalah dasar pelaksanaan pencatatan dan pemrosesan transaksi anggaran, realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran serta transaksi non anggaran. 3) Jurnal standar terdiri dari: 1) Jurnal standar APBN; 2) Jurnal standar DIPA; 3) Jurnal standar Saldo Awal; 4) Jurnal standar Realisasi; 5) Jurnal standar Penutup. 4. DAFTAR REFERENSI