Program KMDM, Langkah Strategis Wujudkan Revolusi Mental. Oleh : Endang Dwi Hastuti*

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Ryke L.S. Siswari *)

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIA

PETUNJUK EVALUASI PENCAPAIAN ADIWIYATA

Tersusunnya Visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/ atau, mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

KRITERIA PENILAIAN ADIWIYATA

PEDOMAN PEMBINAAN ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Yang Ramah lingkungan. Tujuan Kegiatan Sasaran Output Waktu I II III IV

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG DAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN MENANAM POHON BELITUNG TIMUR PELANGI

PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PROFIL UKS SMA NEGERI 3 KUNINGAN. Mewujudkan warga SMA Negeri 3 Kuningan yang sehat lahir dan batin. 2. Mewujudkan pendidikan kesehatan yang optimal.

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN HUTAN LINDUNG NOMOR : P.8/PDASHL-SET/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

ISLAM NOMOR : P.7/PDASHL-SET/2015 NOMOR : DJ:II/555 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 407 /KPTS/013/2015 TENTANG TIM PENILAI LOMBA WANA LESTARI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang

6 NAMA KEPALA SEKOLAH : II : II : 0.00

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 63/Dik-2/2012. t e n t a n g

Peserta yang Terlibat dalam Aksi Tanam Pohon Bersama Para Pihak

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK PELAKSANAAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2016

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

PANDUAN PROGRAM ABDIMAS PENGHIJAUAN UT

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 29 MEDAN

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

OLIMPIADE MATEMATIKA DAN IPA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

PEDOMAN UMUM PENILAIAN LOMBA PENGHIJAUAN DAN KONSERVASI ALAM WANA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.16/Menhut-II/2012 TENTANG PANDUAN PENANAMAN SATU MILYAR POHON TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 07/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.42/Menhut-II/2012 TENTANG PENYULUH KEHUTANAN SWASTA DAN PENYULUH KEHUTANAN SWADAYA MASYARAKAT

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN WONOGIRI

Pelayanan Administrasi Perkantoran. Tersedianya pemiliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana perkantoran dan aparatur

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara

MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR

KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) RIMBA MAS Tetap Hijau Dimusim Kemarau Oleh : Endang Dwi Hastuti

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PROFIL TOKOH. Berikut adalah hasil wawancara tim redaksi :

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

Olimpiade Sains Nasional

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

PANDUAN PROGRAM ABDIMAS PENGHIJAUAN

PERAN PENDIDIK DAN SEKOLAH DALAM PENDIDIKAN KARAKTER ANAK. Oleh : S.Wisni Septiarti, M.Si Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP IKLAN. 3.1 Strategi Promosi

BAB IV ANALISIS DATA. kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik learning activities yang ada di Sekolah

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 106 /Dik-1/2010. T e n t a n g KURIKULUM DIKLAT PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013

Suplemen. PHBS di Sekolah. Suplemen 2011

PEDOMAN PELAKSANAAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

Transkripsi:

Program KMDM, Langkah Strategis Wujudkan Revolusi Mental Oleh : Endang Dwi Hastuti* Revolusi mental pada dasarnya adalah pembentukan karakter, oleh karenanya upaya mewujudkan melalui jalur pendidikan merupakan salah satu strategi handal. Dalam rangka membangun karakter anak untuk cinta lingkungan dan kehutanan, pada tahun 2005 Pusat Penyuluhan Kehutanan meluncurkan program Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM) yang diatur dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.41/Menhut-II/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kecil Menanam Dewasa Memanen KMDM adalah program penyuluhan yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran cinta lingkungan kepada murid-murid sekolah dasar atau yang sederajad agar kelak tumbuh menjadi generasi muda yang cinta lingkungan. Pemikiran yang mendasari program KMDM adalah bahwa kepedulian akan lingkungan hidup dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran sejak tingkat sekolah dasar yang diawali dengan pengenalan pohon dan memberikan pemahaman tentang manfaat hutan. Murid perlu diajarkan keterampilan tanam-menanam yang meliputi cara-cara membuat bibit, menanam pohon, merawat atau memelihara sampai dengan memanen. Melalui kegiatan tanam-menanam ini, diharapkan akan tumbuh perasaan cinta pohon dan lingkungan pada murid yang selanjutnya akan menjadi suatu kebutuhan di dalam hidupnya. KMDM diselenggarakan oleh sekolah-sekolah yang mempunyai komitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Penyelenggaraan KMDM oleh sekolah mencakup beberapa kegiatan sebagai berikut : A. Menyusun Rencana KMDM Sekolah Rencana KMDM Sekolah yaitu rencana kegiatan KMDM yang dibuat oleh sekolah penyelenggara KMDM. Rencana Kegiatan KMDM memuat antara lain : gambaran umum

kondisi sekolah, kondisi lingkungan sekitar sekolah, rencana pendampingan oleh pendamping KMDM, rencana pembelajaran bina cinta lingkungan dan keterampilan tanam-menanam yang dikaitkan dengan mata pelajaran wajib /Muatan Lokal (Mulok)/ ekstra kurikuler, rencana kebutuhan jumlah dan jenis bibit benih serta rencana pembiayaan KMDM sekolah. B. Membentuk Kelompok Kerja (Pokja ) KMDM Pokja KMDM adalah wadah yang dibentuk untuk menyelenggarakan KMDM. Pokja ini beranggotakan instansi atau unsur-unsur yang terkait dalam mendukung penyelenggaraan KMDM. Pokja sekolah merupakan lembaga pelaksana kegiatan KMDM di sekolah. Penanggung jawab KMDM di sekolah adalah kepala Sekolah yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Guru, Komite Sekolah dan Pendamping KMDM. Pokja KMDM Sekolah bertugas : a. Menyusun rencana kegiatan KMDM sekolah b. Mengatur jadwal dan melaksanakan pembelajaran bina cinta lingkungan dan keterampilan tanam-menanam kepada murid. c. Melakukan penilaian prestasi murid dalam pembelajaran KMDM. d. Mengadakan pertemuan dengan orang tua murid untuk membahas perkembangan kegiatan dan permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan KMDM e. Melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan kepada guru dan murid yang berprestasi dalam kegiatan KMDM di tingkat sekolah C. Melaksanakan KMDM 1. Sosialisasi dan Koordinasi Guna penyamaan visi, persepsi dan interpretasi untuk mencapai keberhasilan kegiatan secara keseluruhan, sekolah penyelenggara KMDM perlu melakukan soaialisasi dan koordinasi dengan guru, murid, orang tua dan komite sekolah. Disamping itu perlu dilakukan sosialisasi dan koordinasi dengan pemegang kebijakan dan para pihak yang terlibat baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/ kota dalam rangka pemantapan pelaksanaan ditingkat operasional untuk mensinergikan

KMDM dengan program-program yang ada di instansi terkait. 2. Pelatihan KMDM Pelatihan KMDM diberikan kepada Guru dan pendamping KMDM. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pendamping dalam melakukan fasilitasi pembelajaran murid serta melakukan bimbingan teknis dan pendampingan dalam kegiatan tanam menanam kepada para murid dan orang tuanya. 3. Pembelajaran Murid Pembelajaran KMDM kepada murid dilakukan oleh Guru, yang diintegrasikan melalui kurikulum mata pelajaran wajib sekolah atau Muatan Lokal (Mulok) atau ekstrakurikuler. Materi pembelajaran murid meliputi bina cinta lingkungan (pengenalan hutan dan lingkungan alam sekitar; pengenalan pohon dan manfaatnya; keterampilan pengenalan biji dan benih) dan ketrampilan tanam-menanam (teknik pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan). Metoda pembelajaran di dalam kelas diberikan dengan cara membangun kebersamaan, membangkitkan kegembiraan, rasa senang, rasa ingin mengetahui, semangat belajar, dan semangat berkompetisi. Diluar kelas pembelajaran dilakukan melalui : kunjungan lapangan, widyawisata/outbond atau mengunjungi rumah murid. 4. Pengadaan Bibit Kebutuhan bibit untuk kegiatan KMDM dapat dipenuhi dari hasil Kebun Bibit Sekolah (KBS), Kebun Bibit Desa (KBD), bantuan bibit dari pemerintah (Kementerian Kehutanan), Dunia Usaha atau pihak lainnya. Untuk bibit bantuan dari Kementerian Kehutanan dapat menghubungi kantor Dinas Kehutanan atau Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) atau intansi kehutanan setempat lainnya. Bibit yang digunakan adalah dari jenis kayu-kayuan dan atau buah-buahan. 5. Pembuatan KBS Pembuatan KBS dilakukan oleh murid dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menghasilkan bibit yang berkualitas. Pelaksanaan

pembuatan KBS dibimbing oleh pendamping KMDM. Bibit dari hasil KBS ditanam oleh murid pada lokasi yang ditetapkan oleh sekolah atau dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya yang diatur oleh sekolah. KMDM Perlu Pendampingan Pelaksanaan program KMDM memerlukan pendampingan dari sekolah yaitu guru dan tenaga pendamping yang berasal dari luar sekolah, yaitu Penyuluh Kehutanan, PKSM, Penyuluh Swasta, Pramuka, Kader Konservasi Alam, Petani maju, LSM, serta pendamping lainnya yang ditugaskan oleh sekolah penyelenggara KMDM atau instansi kehutanan setempat. Kebutuhan tenaga pendamping dalam penyelenggaraan KMDM disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga pendamping. Pendamping berperan penting dalam proses pembelajaran KMDM. Guru berperan dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya pelestarian lingkungan serta menumbuh kembangkan sikap murid terhadap fungsi dan manfaat pohon. Pendamping lainnya, misalnya penyuluh kehutanan berperan dalam memberikan bimbingan teknis kepada murid tentang keterampilan tanam menanam. Peran Orang Tua Murid Orang tua murid berperan penting dalam kegiatan KMDM, yaitu membimbing dan mengarahkan putra/ putrinya dalam menentukan lokasi penanaman, jumlah serta jenis bibit yang akan ditanam; membiimbing pelaksanaan kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon, serta menanamkan pengertian dan pemahaman terhadap pentingnya menanam pohon bagi kelestarian lingkungan. Belajar dari Pengalaman Sekolah Dasar Madania Berlokasi di Perumahan Telaga Kahuripan, Parung, Bogor, SD Madania adalah sekolah yang mempunyai komitmen tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Sejak tahun 2004 Sekolah Madania mulai mencanangkan program Sekolah Hijau dan pada tahun 2012, Sekolah Madania berprestasi sebagai Terbaik Pertama Tingkat Nasional Lomba PKA Wana Lestari, untuk kategori KMDM.

Penyelenggaraan KMDM di SDN Madania mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan No: P.41/Menhut II/2005 tentang Pedoman KMDM. Pelaksanaan kegiatan KMDM Sekolah Madania diawali dengan menyusun perencanaan KMDM yang mencakup rencana lokasi tanam, jenis tanaman yang akan ditanam, kebutuhan bibit, pembuatan Kebun Bibit Sekolah (KBS), rencana pembelajaran bina cinta lingkungan dan keterampilan tanammenanam, rencana pendampingan, serta rencana pembiayaan kegiatan KMDM. Selanjutnya guna mendukung pelaksanaan program KMDM Sekolah Dasar Madania di tingkat kabupaten dibentuk kelompok kerja (Pokja) Tingkat Kabupaten yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Bogor yang beranggotakan Instansi terkait yang turut mendukung pelaksanaan program ini. Di tingkat sekolah juga dibentuk Pokja Sekolah yang beranggotakan guru, komite sekolah, serta penyuluh kehutanan. Dalam rangka membangun kesepahaman dalam melaksanakan KMDM dan untuk mencapai keberhasilan program KMDM ini secara keseluruhan, sebelum pelaksanaan program Sekolah Dasar Madania melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi kepada pihak terkait dan masyarakat luas. Sedikitnya 5 media yang digunakan untuk kegiatan ini, misalnya Radio Gontor, TV Space Toon, serta rekaman Lagu KMDM. Sosialisasi melalui media cetak juga dilakukan melalui: www.madania.net; www.grade6.jimdo.com; www.seputarbogor.com; poster, Manadia News (tabloid Mingguan Madania), brosur, leaflet, banner, sticker yang dibuat siswa, kalender, dll. Penyebaran informasi melalui website Sekolah Madania, Seputar Bogor, serta Tabloid Sekolah Madania News dan mendapatkan respon yang baik dari keluarga besar Madania, Manajemen, guru dan orang tua siswa. Selain melalui media tersebut Sosialisasi dan Penyebaran informasi KMDM juga dilakukan secara langsung. Sekolah Madania telah mengundang 35 sekolah, Guru dan Kepala Sekolah serta 300 orang siswa untuk memperoleh informasi tentang KMDM. Setelah sosialisasi KMDM Sekolah Madania melaksanakan penyuluhan dan pelatihan KMDM yang diberikan kepada yaitu Guru, Kepala Sekolah, Komite/Orang tua, murid sekolah, serta masyarakat luas. Pembelajaran KMDM di Sekolah Dasar Madania dilaksanakan secara terintegrasi dalam pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup yang merupakan salah satu muatan lokal dalam kurikulum. Pembelajaran KMDM di sekolah Madania merupakan implementasi dari mata

pelajaran muatan lokal (mulok) Pendidikan Lingkungan Hidup yang tercantum dalam jadwal mata pelajaran 2 x 40 menit perminggu dan ekstrakurikuler Madania Ranger 1 x 60 menit per minggu. Materi yang diberikan kepada murid meliputi teori dan praktek ketrampilan tanammenanam, mulai dari teknik pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Metode yang digunakan oleh guru dan penyuluh pendamping dalam pembelajaran juga bervariasi. Proses belajar-mengajar dilakukan dengan cara yang menyenangkan, dengan dasar kasih sayang dan kepedulian, misalnya murid melakukan kegiatan presentasi di kelas, mengikuti outbond ke Putat Nutug Ciseeng, kunjungan pendidikan ke Istana Cipanas, Kebun Raya Bogor, serta praktek menanam di Kebun Bibit Sekolah. Pembuatan Kebun Bibit Sekolah (KBS) dilakukan oleh seluruh murid kelas 1-6 dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan murid dalam menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas. Secara teknis kegiatan ini dilaksanakan dengan pendampingan Penyuluh Kehutanan dan guru pengajar pendidikan lingkungan hidup. Praktek Kegiatan Tanam-menanam Dibimbing Penyuluh Kehutanan Masing-masing siswa menanam pohonnya di area tanam sekolah yang telah ditentukan sesuai rencana tanam. Beberapa siswa yang mempunyai lahan di rumahnya juga telah menanam di rumah mereka. Disamping itu bibit tanaman juga ditanam di area bermain sekolah, kebun dan Green House.

Pemeliharaan KBS dilakukan oleh seluruh murid kelas 1-6 dan dimonitor oleh guru, orang tua, maupun penyuluh kehutanan pendamping. Kegiatan pemeliharaan tanaman mencakup penyiraman, pemupukan, pembersihan, pemangkasan, penyulaman dan pemindahan bibit. Jadwal pemeliharaan KBS dibuat oleh murid dan guru serta ditetapkan oleh Kepala sekolah. Siswa Madania menunjukkan antusiasnya dalam kegiatan pemeliharaan KBS. Mereka saling mengingatkan satu sama lain untuk menjaga dan memelihara KBS milik mereka. Melalui kegiatan pemeliharaan KBS siswa juga mengamati pohon yang mereka pelihara sesuai kemampuan masing-masing kelas dan menuliskan laporannya. Sekolah Madania memasukkan mata pelajaran KMDM yang diintegrasikan dengan PLH dalam laporan belajar/rapot siswa. Guna mengetahui efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan program KMDM dilakukan monitoring dan evaluasi secara berjenjang yaitu monitoring dan evaluasi oleh sekolah dan Pokja KMDM. Praktek Pengamatan Pohon Kegiatan Penunjang KMDM Berbagai kegiatan dilaksanakan oleh Sekolah Madania sebagai wujud dukungannya terhadap program KMDM dan pelestarian lingkungan, misalnya Kegiatan Siswa Menanam, Green Day, Environment Day dan Bogor Menanam. Kegiatan Siswa menanam melibatkan 200 siswa Sekolah Madania dan siswa di luar Sekolah Madania. Siswa bergabung untuk mendapatkan penyuluhan tentang cara pembibitan yang baik dari BP4K dan Dinas Kehutanan Kab. Bogor, kemudian siswa menanam bibit pohon di KBS. Pada acara tersebut siswa Sekolah Madania juga menampilkan Lagu Mars KMDM dan yel-yel Ayo Menanam.

Kegiatan Environment Day diselenggarakan secara rutin setiap akhir semester dengan melibatkan siswa, guru, orang tua dan warga lingkungan sekitar. Kegiatan ini merupakan wujud implementasi nyata Sekolah Madania yang menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Bentuk kegiatannya adalah : Membuat poster, puisi, sticker dan mewarnai, kegiatan menanam, menyiram, memelihara dan merawat tanaman, observasi ke alam sekitar, games, quiz, dll, serta sosialisasi cinta lingkungan dengan mendatangkan berbagai narasumber. Gren Day merupakan kegiatan reguler yang dilakukan siswa kelas 4,5 dan 6 SD dalam mengintegrasikan pelajaran PLH dan IPA. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bumi sedunia. Mirip dengan Environtment Day namun kegiatan Green Day lebih difokuskan pada kegiatan Hijaukan Bumi. Kegiatan ini dilatarbelakangi pemanasan global, penghijauan, kerusakan hutan, dan kegiatan lain. Bentuk kegiatannya adalah ; Lomba poster, Banner dan artikel; presentasi dari narasumber, penyemaian bibit di Kebun Bibit Sekolah/Green House Madania, aksi tanam bibit, membuat kompos, biopori, kunjungan ke lembah padi di sekitar Madania, games dan gathering. Kegiatan Green Day Membentuk Karakter Cinta Lingkungan dan Hutan Dampak positif telah dirasakan oleh Keluarga Besar Madania setelah progam KMDM ini. Siswa menunjukkan peduli terhadap lingkungannya. Selain sikap cinta terhadap lingkungan adanya program KMDM juga telah menumbuhkan pembiasaan yang positif terhadap siswa untuk memelihara tanaman. Lingkungan yang terjaga, sejuk dan nyaman membuat siswa dapat lebih konsentrasi dan nyaman dalam bermain.

Metoda yang menyenangkan dalam program KMDM menambah semangat belajar siswa karena pelajaran jadi tidak membosankan. Sikap percaya diri juga tertanam pada siswa untuk berbagi tentang materi KMDM dan dalam mempengaruhi siswa lain untuk mencintai lingkungan. Siswa dapat mengajak orang lain untuk mendukung program KMDM melalui presentasi dengan materi yang dibuat sendiri oleh siswa baik dengan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Melalui program KMDM juga terbentuk jiwa kewirausahaan siswa ketika siswa sudah dapat membuat pupuk buatan mereka sendirin, sehingga sudah dalam 2 tahun ini Sekolah Madania tidak membeli pupuk dari pihak luar. Kegiatan KMDM Sekolah Madania juga telah diikuti oleh sekolah lain di sekitarnya. Terdapat 5 Sekolah sekitar Madania yang telah memiliki Kebun Bibit Sekolah dan melaksanakan program tanam-menanam. Disamping itu, sebanyak 35 sekolah dan 300 siswa sekolah sekitar di lingkup Kecamatan Kemang telah memperoleh penyuluhan dan pelatihan KMDM. Program KMDM merupakan langkah strategis untuk membangun karakter anak untuk cinta lingkungan dan kehutanan. KMDM Wujudkan Revolusi Mental KMDM merupakan program pendidikan yang berbasis nilai untuk membentuk karakter siswa. Program ini tidak hanya menanamkan cinta lingkungan tetapi juga dalam membentuk karakter siswa. Melalui KMDM program pelestarian lingkungan lebih terstruktur karena ada tahapan-tahapannya. Melalui program KMDM kegiatan diatur sesuai dengan tingkat kemampuan siswa sehingga mereka dapat melakukannya dengan lebih baik. Disamping itu melalui kegiatan tanam-menam dimana siswa melakukan sendiri proses tanam-menam maka siswa belajar berempati bahwa tanaman juga makhluk hidup yang harus disayangi. Hasi akhir yang diharapkan dari program KMDM adalah terbentuknya karakter anak antara lain memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, kreatif dan inovatif, serta peduli dan menyayangi lingkungan, yang selanjutnya anak akan tumbuh menjadi generasi muda yang cinta lingkungan. Dengan demikian diharapkan lingkungan akan terjaga, terpelihara, serta tumbuh menjadi ingkungan yang lebih baik. Melalui program KMDM juga diharapkan

akan terbangunnya jiwa kewirausahaan pada anak serta keberlanjutan pendidikan anakanak untuk mewujudkan cita-citanya. Penyuluh pada Pusat Penyuluhan, BP2SDM