Cahaya. Cermin. A. 5 cm B. 10 cm C. 20 cm D. 30 cm E. 40 cm

dokumen-dokumen yang mirip
CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

CAHAYA SEBAGAI GELOMBANG

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

KUMPULAN SOAL UJIAN NASIONAL DAN SPMB

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 10 8 m/s.

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

*cermin datar terpendek yang diperlukan untuk dapat melihat seluruh bayangan adalah: SETENGAH dari TINGGI benda itu.

11/4/2011 KOHERENSI. koheren : memiliki θ yang tetap (tidak berubah terhadap waktu) y 1 y 2

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

fisika CAHAYA DAN OPTIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

Untuk terang ke 3 maka Maka diperoleh : adalah

ALAT-ALAT OPTIK B A B B A B

OPTIKA. Gb.1. Pemantulan teratur. i p. Gb.3. Hukum pemantulan A A B B C C. Gb.4. Pembentukan bayangan oleh cermin datar A.

ALAT OPTIK. Bagian-bagian Mata

Halaman (2)

Antiremed Kelas 12 Fisika

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

ALAT-ALAT OPTIK. Beberapa jenis alat optik yang akan kita pelajari dalam konteks ini adalah:

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

Apakah Gelombang Elektromagnetik?? Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

kacamata lup mikroskop teropong 2. menerapkan prnsip kerja lup dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan

ALAT ALAT OPTIK MATA KAMERA DAN PROYEKTOR LUP MIKROSKOP TEROPONG

Latihan Soal Optik Geometrik SMK Negeri 1 Balikpapan Kelas XI Semua Jurusan

1. Apabila cahaya dipancarkan ke dalam botol bening yang tertutup cahaya tersebut akan... a. dipantulkan botol

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

g. Lensa Cembung Jadi kalau pada cermin pembahasan hanya pada pemantulan maka pada lensa pembahasan hanya pada pembiasan

biasanya dialami benda yang tidak tembus cahaya, sedangkan pembiasan terjadi pada benda yang transparan atau tembus cahaya. garis normal sinar bias

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

Alat-Alat Optik. Bab. Peta Konsep. Gambar 18.1 Pengamatan dengan menggunakan mikroskop. Bagian-bagian mata. rusak Mata. Cacat mata dibantu.

PENDALAMAN MATERI CAHAYA

ALAT - ALAT OPTIK. Bintik Kuning. Pupil Lensa. Syaraf Optik

Gelombang Cahaya. Spektrum Gelombang Cahaya

15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

Kumpulan Soal Fisika Dasar II.

BAHAN AJAR. 1. Mata. Diagram susunan mata dapat dilihat pada gambar berikut.

Cahaya. Bab. Peta Konsep. Gambar 17.1 Pensil yang dicelupkan ke dalam air. Cermin datar. pada. Pemantulan cahaya. Cermin lengkung.

3.1.3 menganalisis pembentukan bayangan pada lup,kacamata, mikroskop dan teropong

BIMBEL ONLINE 2016 FISIKA

c n = v Konsep Cahaya Normal cahaya datang udara air cahaya bias Normal cahaya bias udara air i cahaya datang Tabel Indeks Bias Beberapa zat Medium

ALAT OPTIK ALAT OPTIK

BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI II LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMP/MTS SEDERAJAT

2. MATA DAN KACAMATA A. Bagian Bagian Mata Diagram mata manusia ditunjukkan pada gambar berikut.

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB III OPTIK. 2. Pemantulan teratur : terjadi jika suatu berkas cahaya sejajar datang pada permukaan yang halus atau rata.

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Cahaya Pemantulan Pembiasan Cermin lengkung Lensa Alat optik lain Cacat mata Kata Kunci 236 Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII

Macam-macam berkas cahaya: 1. Berkas mengumpul (Konvergen) 2. Berkas Menyebar ( divergen) 3. Berkas Sejajar.

Elyas Narantika NIM

Alat-Alat Optik dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari

ALAT - ALAT OPTIK MATA

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Fisika

Referensi : 1.Fisika Universitas edisi kesepuluh, schaum 2.Optics, Sears 3.Fundamental of Optics, Jenkin and White

O L E H : B H E K T I K U M O R O W AT I T R I W A H Y U N I W I N D Y S E T Y O R I N I M A R I A M A G D A L E N A T I T I S A N I N G R O H A N I

2. Lup (Kaca Pembesar) Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt

7.4 Alat-Alat Optik. A. Mata. Latihan 7.3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan

Sifat-Sifat Cahaya dan Hubungannya dengan Berbagai Alat-Alat Optik

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

A. SIFAT-SIFAT CAHAYA

A. MATA Merupakan alat Indra kita untuk melihat keadaan disekitar kita. Bagian-bagian mata No Bagian Mata Fungsinya 1 Lensa mata Memfokuskan bayangan

A. ALAT-ALAT OPTIK Alat-Alat Optik Bagian-bagian mata Kornea mata: Otot siliar: Iris: Pupil: Lensa mata: Retina:

FIS 1 A. PENDAHULUAN C. PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN B. PEMANTULAN CAHAYA

Alat-Alat Optik. B a b 6. A. Mata dan Kacamata B. Kamera C. Lup D. Mikroskop E. Teropong

memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.

dan juga urutan jalannya cahaya ketika cahaya yang dipantulkan benda masuk ke mata sehingga benda bisa dilihat. Kornea, merupakan bagian paling depan

Alat Optik dalam Kehidupan

OPTIKA FISIS. Celah Ganda Young Layar Putih

SOAL BABAK PENYISIHAN OLIMPIADE FISIKA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

A. PENGERTIAN difraksi Difraksi

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XII (DUA BELAS) FISIKA GELOMBANG WARNA CAHAYA. DISPERSI CAHAYA.

BAB IV BIOOPTIK FISIKA KESEHATAN

FISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

D. massa E. volume. D. mhv E. h/(mv) 3. Warna-warna yang tampak pada gelembung sabun menunjukkan gejala : A. diraksi B. refraksi C.

Antiremed Kelas 08 Fisika

spektrometer yang terbatas. Alat yang sulit untuk diperoleh membuat penelitian tentang spektrum cahaya jarang dilakukan. Padahal penelitian tentang

OPTIKA CERMIN, LENSA ALAT, ALAT OPTIK. PAMUJI WASKITO R, S.Pd GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN

13. Cahaya; Optika geometri

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA

Fisika EBTANAS Tahun 1997

OPTIK GEOMETRI. 1. Pemantulan pada cermin datar

6.4! LIGHT ( B. LENSA ) NOOR

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

Penyelesaian Ujian Kenaikan Kelas - Fisika Kelas X Kode Soal 01

SPMB/Fisika/UMPTN Tahun 1992

ALAT OPTIK. Oleh : Ir. ARIANTO MATA SEBAGAI ALAT OPTIK CACAT PADA MATA KACA MATA LOUPE MIKROSKOP TEROPONG BINTANG TEROPONG BUMI TEROPONG PANGGUNG

BAB 4 Difraksi. Difraksi celah tunggal

2 A (C) - (D) - (E) -

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Transkripsi:

Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0- Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung ari sebuah bena setinggi h yang itempatkan paa jarak lebih kecil ari f (f = jarak fokus cermin) bersifat A. maya, tegak, iperkecil B. maya, tegak, iperbesar C. nyata, tegak, iperkecil D. nyata terbalik, iperbesar E. nyata, terbalik, iperkecil 0. UAN-04-0 Jika bena iletakkan paa pertengahan i antara titik api an permukaan cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk : () iperbesar ua kali () tegak (3) mempunyai jarak bayangan = jarak fokus (4) maya Pernyataan yang benar aalah A., an 3 B. an 3 C. an 4 D. hanya 4 E. semua benar 03. EBTANAS-89-6 Paa gambar i bawah ini, sinar yang atang ipantulkan.. M F O A. sejajar sumbu utama B. melalui pusat kelengkungan (M) C. melalui titik fokus (F) D. kembali berimpit engan sinar atang E. seakan-akan berasal ari titik fokus (F) 04. EBTANAS-99-9 Sebuah bena terletak paa jarak 5 cm i epan sebuah cermin cekung yang berjari-jari 0 cm. Sifat bayangan bena yang terbentuk oleh cermin aalah A. nyata, terbalik, iperbesar B. nyata, terbalik, iperkecil C. nyata, tegak, iperbesar D. maya, tegak, iperbesar E. maya, tegak, iperkecil 05. EBTANAS-88-36 Suatu bena terletak 5 cm i epan cermin sferis (lengkung) an membentuk bayangan semu paa jarak 0 cm ari cermin. Pernyataan yang benar aalah () cermin cekung engan jari-jari kelengkungan 0 cm () bayangan tegak (3) cermin cekung, engan jarak fokus 0 cm (4) tinggi bayangan kali tinggi bena 06. EBTANAS-96-4 Bayangan maya yang terbentuk oleh sebuah cermin cekung tiga kali lebih besar ari benanya. Bila jarak fokus cermin 30 cm, maka jarak bena i epan cermin aalah A. 5 cm B. 0 cm C. 0 cm D. 30 cm E. 40 cm 07. EBTANAS-87-0 Jika bena riil terletak i epan cermin cembung, bayangannya akan selalu A. maya i muka cermin B. terbalik iperbesar C. terbalik iperkecil D. nyata i muka cermin E. tegak iperkecil 08. EBTANAS-05-3 Bayangan ari sebuah bena yang i bentuk oleh cermin cembung aalah... A. selalu i belakang cermin B. selalu i perbesar C. kaang-kaang iperkecil D. kaang-kaang terbalik E. kaang-kaang nyata 09. EBTANAS-97-5 Sebuah bena iletakkan 0 cm i epan cermin cembung yang jarak fokusnya 30 cm. Letak an sifat bayangan yang ibentuk oleh cermin tersebut aalah A. 60 cm i epan cermin, maya, tegak B. 60 cm i belakang cermin, nyata, tegak C. 60 cm i epan cermin, maya, terbalik D. cm i belakang cermin, maya, tegak E. cm i epan cermin, nyata, tegak 0. EBTANAS-87-3 Sebuah bena tingginya 8 cm iletakkan paa jarak 50 cm i muka sebuah cermin cembung yang jari-jari kelengkungannya 5 cm. Sifat cermin an bayangan aalah () titik api cermin =,5 cm () jarak bayangan 0 cm i belakang cermin (3) bayangannya maya (4) tinggi bayangan,5 cm 55

. EBTANAS-00-7 Sebuah cermin cembung itempatkan i tikungan jalan. Ketika terapat bena yang jaraknya m ari cermin, bayangan yang terbentuk kali tinggi bena. 6 Jarak fokus cermin aalah A. B. C. D. E. 5 m 7 m 5 8 m 5 m 7 m Pembiasan paa permukaan atar 0. EBTANAS-86-7 Suatu sinar atang ari meium yang ineks biasnya p engan suut atang = a an membias alam meium engan ineks biasnya q, suut bias = b. Peristiwa ini apat isrumuskan sebagai A. a sin p = b sin q B. a sin b = p sin q C. p sin a = q sin b D. p sin b = q sin a E. a sin b + p sin q = 0 0. EBTANAS-97-06 Berkas cahaya merambat ari uara ibiaskan ke suatu meium yang mempunyai ineks bias 6 engan anah seperti gambar i samping. Suut α paa gambar tersebut aalah A. 5 o B. 30 o 60 o C. 45 o D. 57 o α E. 60 o 03. EBTANAS-05-4 Perhatikan berkas sinar AO yang merambat ari uara (meium ) menuju gelas (meium ) an ibiaskan sepanjang OB. Maka hubungan antara ineks bias ke ua meium tersebut aalah... n A. u q = ng q n n u g B. = sin q sin q n C. u q = sin ng q n sin D. u q = n sin q g 04. UAN-04-9 Seberkas sinar monokromatik AB ijatuhkan tegak lurus paa salah satu prisma siku- A B C siku yang suut puncaknya 30 0 an ineks biasnya,5. uara prisma uara Di titik C sinar akan A. ibiaskan engan suut bias > 30 o B. ibiaskan engan suut bias < 30 o C. ipantulkan an ibiaskan D. ipantulkan sempurna E. ipantulkan ke arah A 05. EBTANAS-94-4 Peristiwa pembiasan cahaya monokromatik oleh prisma iperlihatkan paa gambar. Cahaya mengalami eviasi minimum apabila A. i = r β B. r = β r r` C. i = i' r i` D. r = β E. i = r' 06. EBTANAS-89-9 Balok kaca akan menghasilkan sinar pantul terpolarisasi linier, bila sinar pantul an sinar bias membentuk suut A. 30 0 B. 45 0 C. 60 0 D. 90 0 E. 0 0 07. EBTANAS-98-5 Grafik i samping menyatakan hubungan D (eviasi) terhaap i (suut atang) pembiasan cahaya paa prisma. Besar suut pembias prisma aalah A. 30 o D B. 45 o C. 60 o 35 D. 75 o i E. 90 o 0 40 08. EBTANAS-94-5 Jika sinar putih melewati prisma, maka eviasi sinar ungu lebih besar ari paa sinar biru. Hal ini isebabkan karena A. ineks bias sinar ungu lebih kecil aripaa ineks bias sinar biru B. ineks bias sinar ungu sama engan ineks bias sinar biru C. kecepatan cahaya ungu lebih besar aripaa kecepatan cahaya biru D. frekuensi sinar ungu lebih kecil aripaa frekuensi biru E. ineks bias ungu lebih besar aripaa ineks bias biru E. n u sin q = n g sin q 56

Lensa 0. UAN-03-9 Seberkas cahaya sejajar ijatuhkan paa sebuah lensa cekung. Paa lensa berkas cahaya tersebuy mengalami A. pembiasan sehingga sinar menyebar B. pemantulan sehingga sinar menyebar C. pembiasan sehingga sinar mengumpul D. pemantulan sehingga sinar mengumpul E. pembiasan tetapi sinarnya tetap sejajar 0. EBTANAS-93-7 Seberkas cahaya sejajar ijatuhkan paa sebuah lensa cekung. Paa lensa berkas cahaya itu mengalami A. pembiasan sehingga sinar menyebar B. pemantulan sehingga sinar menyebar C. pembiasan sehingga sinar mengumpul D. pemantulan sehingga sinar mengumpul E. pembiasan tetapi sinar tetap sejajar 03. EBTANAS-87-3 Berkas sinar sejajar jatuh paa lensa bikonkaf, maka sinar yang meninggalkan lensa itu A. selalu konvergen B. selalu sejajar sumbu utama C. selalu ivergen D. ikumpulkan i pusat optik E. ikumpulkan i titik api 04. EBTANAS-99-0 Sebuah lensa i uara mempunyai jarak fokus 5 cm. Ineks bias bahan lensa,5. Paa saat lensa beraa i alam air yang ineks biasnya 4, jarak fokus lensa 3 menjai A. 0 cm B. 5 cm C.,5 cm D. 60 cm E. 0 cm 05. EBTANAS-95-7 Di bawah ini aalah grafik kekuatan lensa (P) terhaap jarak fokus (f) P P P P P f f f f () () (3) (4) (5) Grafik yang menyatakan hubungan P an f aalah A. () B. () C. (3) D. (4) E. (5) 06. EBTANAS-9-6 Suatu bayangan terbentuk paa jarak meter i belakang lensa yang berkekuatan 5 ioptri. Letak benanya terhaap lensa tersebut aalah A. 0,5 meter B. 0,30 meter C. 0,35 meter D. 0,40 meter E. 0,45 meter 07. EBTANAS-88- Untuk menapatkan bayangan yang terletak paa jarak 5 cm i belakang lensa positip yang jarak titik apinya 7,5 cm maka bena harus iletakkan i epan lensa tersebut paa jarak A.,5 cm B. 7,5 cm C. 5 cm D.,5 cm E. 30,0 cm 08. EBTANAS-89- Sebuah bena beraa 36 cm ari sebuah layar. Antara bena an layar itempatkan lensa cembung yang jarak fokusnya 8 cm. Bayangan yang ihasilkan nyata an tepat paa layar. Berapa jarak lensa ari layar A. 9 cm atau 7 cm B. cm atau 4 cm C. 6 cm atau 0 cm D. cm E. 4 cm 09. EBTANAS-90-8 Grafik i samping menunjukkan hasil percobaan engan sebuah lensa cembung. Berasarkan grafik tersebut apat itentukan jarak fokus lensa yakni A. 5 cm s (m ) B. 8 cm 4 C. 4 cm D. 0,5 cm E. 0,5 cm 0 4 s ' (m ) 0. EBTANAS-9-5 Percobaan paa sebuah cermin cembung ihasilkan grafik hubungan antara an s s' ` seperti paa gambar i bawah (s = jarak bena, s = jarak bayangan). Dari grafik tersebut, agar lensa apat menghasilkan bayangan nyata paa jarak 0 cm, obyek harus iletakkan i muka lensa paa jarak s (cm ) A. 3 cm 0, B. 5 cm C. 7 cm D. 8 cm s ' (cm ) E. 0 cm 0 0, 57

. EBTANAS-0-9 (cm ) s 4 3 0 3 4 s ' (cm ) Dari grafik lensa cembung i atas, perbesaran bayangan paa s = 3 aalah A.,5 kali B. kali C. 3 kali D. 4 kali E. 6 kali. EBTANAS-87-4 Lensa cembung engan fokus 9 cm an lensa cekung engan fokus 6 cm isusun saling berhimpit, jarak titik fokus susunan lensa aalah A. 8 cm B. 3 cm C. 3,6 cm D. 5 cm E. 8 cm 3. EBTANAS-86-8 Bila : Sn = jarak baca normal ari pengamat, r = jarak titik api lup m = perbesaran maka paa pengamatan engan lup tanpa akomoasi A. m = Sn. f f B. m = Sn C. m = Sn f Sn D. m = f f E. m = Sn 4. EBTANAS-0-0 Sebuah lensa berjarak fokus 5 cm igunakan sebagai lup. Jika mata normal menggunakan lup tersebut engan berakomoasi maksimum, maka perbesaran anguler lup aalah A. 3 kali B. 4 kali C. 5 kali D. 6 kali E. 8 kali 5. EBTANAS-93- Sebuah lensa berjarak fokus 4 cm igunakan sebagai lup. Agar mata melihat tanpa berakomoasi, maka letak bena tersebut ari lup aalah A. cm B. 3 cm C. 4 cm D. 6 cm E. 8 cm 6. EBTANAS-93-0 Seseorang yang miopi titik ekatnya 0 cm seang titik jauhnya 50 cm. Agar ia apat melihat jelas bena yang jauh, ia harus memakai kacamata yang kekuatannya A. - 0,5 ioptri B. -0, ioptri C. -,0 ioptri D. -5,0 ioptri E. +,0 ioptri 7. EBTANAS-96-6 Seseorang memiliki punctum proximum 50 cm an punctum remotum tak terhingga. Agar apat membaca paa jarak normal, orang tersebut haruslah memakai kacamata yang berlensa A. positif engan jarak fokus 0,5 m B. positif engan jarak fokus 0,5 m C. negatif engan jarak fokus 0,5 m D. negatif engan jarak fokus 0,5 m E. positif engan jarak fokus 0, m 8. UAN-03-0 Seorang penerita presbiopi memiliki titik ekat 50 cm, henak membaca paa jarak baca normal, maka ia memerlukan kaca mata berkekuatan A. ioptri B. ioptri C. + ioptri D. + ioptri E. +4 ioptri 9. EBTANAS-90- Seorang penerita presbiopi engan titik ekat 75 cm. Agar apat membaca paa jarak baca normal (5cm), orang itu harus memakai kacamata engan ukuran A. 3 ioptri B. ioptri C. 3 ioptri D. 3 ioptri E. 3 3 ioptri 58

0. EBTANAS-95-9 Seorang kakek apat membaca bila obyek itempatkan paa jarak 50 cm i epan matanya. Ia akan apat membaca normal bila memakai kaca mata yang berukuran A. 6 ioptri B.,5 ioptri C. ioptri D.,5 ioptri E. 0,6 ioptri. EBTANAS-00-8 Sebuah mikroskop mempunyai lensa obyektif an okuler yang jarak fokusnya masing-masing 0,9 cm an 5 cm. Seseorang memasang preparat 0 mm i epan lensa obyektif untuk iamati melalui lensa okuler tanpa akomoasi. Bila obyek preparat mempunyai panjang 0,5 mm an jarak baca normal orang tersebut 5 cm, maka panjang obyek tersebut akan terlihat menjai A. 7,5 mm B. 0 mm C.,5 mm D. 5 mm E. 0 mm. EBTANAS-97-4 Sebuah mikroskop jarak fokus obyektifnya 0 mm an jarak fokus okuler 5 cm. Sebuah bayangan nyata terbentuk ari lensa obyektif paa jarak cm i belakang-nya. Bila mata berakomoasi maksimum paa 5 cm, tentukan panjang mikroskop! 3. EBTANAS-05-5 Pengamat bermata normal menggunakan mikroskop. Preparat iletakan,5 cm i epan lensa obyektif yang mempunyai jarak fokus cm, jika jarak fokus lensa okuler yang igunakan 5 cm, maka perbesaran mikros-kop saat pengamat berakomoasi maksimum (f ok = 5 cm) aalah A. 80 kali B. 60 kali C. 50 kali D. 40 kali E. 0 kali 4. EBTANAS-0- Sebuah mikroskop memiliki jarak titik api obyektif,0 cm. Sebuah bena iletakkan i bawah obyektif paa jarak, cm. Panjang mikroskop 4,5 cm an pengamat ilakukan tanpa akomoasi. Jika pengamat bermata normal maka perbesaran total mikroskop bernilai A. 0 kali B. 5 kali C. 50 kali D. 75 kali E. 00 kali 5. EBTANAS-90- Sifat an keuukan bayangan yang ihasilkan oleh lensa obyektif sebuah teropong bintang A. nyata, terbalik an tepat i titik fokus lensa obyektif B. nyata, tegak an tepat i titik fokus lensa okuler C. nyata, tegak an tepat i titik fokus lensa obyektif D. maya, terbalik an tepat i titik fokus lensa okuler E. maya, terbalik an tepat i titik fokus lensa obyektif 6. EBTANAS-98-4 Sebuah teropong bintang memiliki lensa obyektif engan jarak fokus 00 cm an lensa okuler engan jarak fokus 5 cm. Teropong itu igunakan untuk mengamati bena langit engan mata tak berakomoasi. Berapa cm lensa okuler harus igeser agar bayangan apat itangkap engan jelas paa sebuah layar yang ipasang paa jarak 0 cm i belakang okuler an kemana arah per-geserannya? 7. EBTANAS-94-6 Sebuah teropong iarahkan ke bintang, menghasilkan perbesaran anguler 0 kali. Jika jarak fokus obyektifnya 00 cm, maka jarak antara lensa obyektif an lensa okuler teropong tersebut aalah A. 0 cm B. 05 cm C. 00 cm D. 90 cm E. 80 cm 8. EBTANAS-05-6 Sebuah teropong ipakai untuk melihat bintang yang menghasilkan perbesaran anguler 6 kali. Jarak fokus lensa obyektif 30 cm, jarak fokus okulernya (mata tak berakomoasi) aalah... A. 3,5 cm B. 5 cm C. 7 cm D. 0 cm E. 30 cm 9. EBTANAS-89-0 Teropong bintang engan perbesaran anguler 0 kali. Bila jarak titik api obyektifnya 50 cm, maka panjang teropong A. 5 cm B. 35 cm C. 45 cm D. 50 cm E. 55 cm 59

Optika Fisis 0. EBTANAS-06- Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat ipaukan C. Dapat ilenturkani D. Dapat ipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung 0. EBTANAS-0-37 Gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang terpenek aalah A. sinar gamma B. gelombang raio C. sinar inframerah D. sinar X E. sinar ultra ungu 03. EBTANAS-93-9 Cahaya merupakan gelombang transversal, karena apat mengalami A. interferensi B. polarisasi C. ifraksi D. refraksi E. ispersi 04. EBTANAS-9-4 Seberkas sinar putih berturut-turut ilewatkan paa ua filter cyan an hijau. Sinar yang iteruskan oleh keua filter ijatuhkan paa layar kuning sehingga telau cahaya yang tampak paa layar berwarna A. merah B. hijau C. kuning D. cyan E. biru 05. EBTANAS-87-30 Dalam peristiwa peruraian cahaya oleh prisma, warna ungu ibelokkan paling jauh SEBAB Ineks bias warna ungu aalah yang terbesar 06. EBTANAS-90-9 Cahaya monokromatik melewati ua filter Sian (S) an Biru (B). Cahaya yang iteruskan aalah A. hijau B. biru C. kuning D. merah E. magenta 07. EBTANAS-89-7 Apabila cahaya putih ilewatkan alam suatu gas akan ihasilkan spektrum A. absorsi B. emisi C. pita D. warna E. garis 08. EBTANAS-9-7 Salah satu pasangan warna komplementer ialah A. kuning engan sian B. kuning engan merah C. kuning engan hijau D. sian engan hijau E. sian engan merah 09. EBTANAS-9-6 Jika benera berwarna merah isinari engan lampu berwarna hijau, maka akan tampak berwarna A. hijau B. merah C. hitam D. kuning E. magenta 0. EBTANAS-86-33 Percobaan lenturan cahaya paa kisi-kisi apat iketahui bahwa penyimpangan cahaya biru lebih kecil ari cahaya kuning. Seangkan penyimpangan kuning lebih kecil ari paa penyimpangan cahaya merah. Urutan cahaya ari panjang gelombang yang besar ke yang kecil aalah A. biru kuning - merah B. kuning merah - biru C. merah biru - kuning D. merah kuning - biru E. kuning biru - merah. EBTANAS-87-05 Yang termasuk pasangan komplementer ialah A. kuning an hijau B. kuning an biru C. hijau an jingga D. merah an biru E. magenta an biru. EBTANAS-89-8 Pasangan warna yang menghasilkan warna putih aalah A. Magenta -Sian B. Kuning - Biru C. Merah -Biru D. Merah - Hijau E. Hijau - Biru 60

3. EBTANAS-00-47 Besaran yang tetap paa cahaya sewaktu melalui perbatasan ua meium, baik cahaya ipanang sebagai gelombang maupun sebagai partikel aalah A. energi B. amplituo C. momentum D. percepatan E. kecepatan 4. EBTANAS-97-3 Paa percobaan Young igunakan ua celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu engan lainnya. Jika jarak layar engan celah m an jarak garis terang pertama ari terang pusat,5 mm, maka panjang gelombang cahaya aalah A. 4,5 0 3 m B. 4,5 0 4 m C. 4,5 0 5 m D. 4,5 0 6 m E. 4,5 0 7 m 5. UAN-04-33 Untuk menentukan panjang gelombang sinar monokhromatik igunakan percobaan Young yang ata-atanya sebagai berikut : jarak antara keua celah = 0,3 mm jarak celah ke layar = 50 cm jarak antara garis gelap ke- engan garis gelap ke-3 paa layar = mm Panjang gelombang sinar monokhromatik tersebut aalah A. 400 nm B. 480 nm C. 500 nm D. 580 nm E. 600 nm 6. EBTANAS-90-0 Paa percobaan Young, ua celah berjarak mm iletak kan paa jarak meter ari sebuah layar. Bila jarak terekat antara pola interferensi garis terang pertama an garis terang kesebelas aalah 4 mm, maka panjang gelombang cahaya yang menyinari aalah A. 000 Å B. 000 Å C. 3500 Å D. 4000 Å E. 5000 Å 7. EBTANAS-88- Dua celah sempit yang terpisah paa jarak 0, mm isinari tegak lurus. Garis terang ketiga terletak 7,5 mm ari garis terang ke nol paa layar yang jaraknya m ari ce-lah. Panjang gelombang sinar yang ipakai aalah A.,5. 0 4 mm B. 5,0 0 4 mm C.,5 0 3 mm D.,5 0 3 mm E. 5,0 0 3 mm 8. EBTANAS-96-5 Seberkas cahaya jatuh tegak lurus mengenai celah yang berjarak 0,4 mmm. Garis terang tingkat ke-3 yang ihasilkan paa layar berjarak 0,5 mm ari terang pusat. Bila jarak layar engan celah aalah 40 cm, maka panjang gelombang cahaya tersebut aalah A.,0 0 7 m B., 0 7 m C.,7 0 7 m D.,0 0 7 m E. 4,0 0 7 m 9. EBTANAS-0-38 Diameter pupil mata () sangat kecil menyebabkan batas panang untuk terbatas membeakan lampu mobil i tempat sejauh (L). Fenomena tersebut merupakan inter-ferensi cahaya oleh mata isebut aya urai (D) irumus-kan,. λ. L A. D =,. λ. D B. = L,.L.D C. λ =.λ D. L =,. L,.. D E. L = λ 0. EBTANAS-0-44 Jarak ua lampu sebuah mobil cm. Panjang gelombang rata-rata cahaya yang ipancarkan keua lampu itu 500 nm. Jika ternyata keua lampu itu iamati oleh seseorang yang iameter pupil matanya mm, maka jarak maksimum mobil engan orang tersebut supaya nyala keua lampu masih tampak terpisah aalah A. 50 m B. 400 m C..500 m D. 4.000 m E. 5.000 m. EBTANAS-98-35 Jarak lampu mobil =,5 m. Lampu iamati oleh orang yang iameter pupil matanya, mm. Panjang gelombang cahaya yang ipancarkan keua lampu mobil itu rata-rata 4500 A. Jarak mobil maksimum supaya nyala lampu itu masih apat ipisahkan oleh mata aalah A. 4,5 0 3 m B. 3,3 0 3 m C.,8 0 3 m D.,5 0 3 m E., 0 3 m 6

. EBTANAS-00-45 Jika pupil mata memiliki iameter 4 mm, panjang gelombang cahaya rata-rata i uara 500 nm an ineks bias mata,33. Jarak minimum antara ua sumber titik (aya urai) yang masih apat ibeakan oleh mata paa jarak 50 cm ari mata aalah A.,5 0 5 m B.,4 0 5 m C. 5,75 0 5 m D. 7,63 0 5 m E. 3,5 0 5 m 3. EBTANAS-95-8 Di bawah ini aalah pola interferensi paa celah gana bila igunakan cahaya monokromatis engan panjang gelombang λ. celah terang celah p L Jarak antara ua titik terang yang berurutan ari iagram interferensi cahaya paa celah gana i atas aalah A. λl p = B. λ p = L C. p = λl D. p = λ E. p = λl 4. EBTANAS-93-8 Seberkas cahaya melewati celah tunggal yang sempit, menghasilkan interferensi minimum ore ketiga engan suut eviasi 30 o. Jika cahaya yang ipergunakan mempunyai panjang gelombang 6000 A, maka lebar celahnya aalah A.,3 0 6 m B.,8 0 6 m C., 0 6 m D.,6 0 6 m E. 3,6 0 6 m 5. EBTANAS-9-8 Seberkas cahaya lewat celah sempit an menghasilkan interferensi minimum ore ke ua. Apabila lebar celah,4 0 4 cm maka panjang gelombang cahaya tersebut aalah A. 4800 Å layar B. 6000 Å C. 9600 Å 30 0 D. 4400 Å E. 900 Å 6. EBTANAS-05-33 Cahaya monokromatik jatuh tegak lurus paa kisi efraksi engan 4.000 celah per cm. Bila spektrum ore keua membentuk suut 30 o terhaap garis normal maka panjang gelombang cahaya yang igunakan aalah A. 6.500 A B. 6.50 A C. 6.000 A D. 5.500 A E. 4.000 A 7. EBTANAS-06-34 Seberkas sinar yang mempunyai panjang gelombang sebesar 8.350 A itujukan secara tegak lurus paa sebuah kisi ifraksi, jika interferensi maksimum terjai engan membentuk suut 30, berapakah banyak goresan paa kisi tersebut setiap cm? 8. UAN-04-43 Sebuah kisi yang mempunyai 3000 garis tiap cm, kita gunakan untuk menentukan panjang gelombang cahaya. Suut antara garis pusat an garis ore aalah 8 o (sin 8 o = 0,40). Dari hasil i atas, berapakah panjang gelombang cahaya tersebut? 9. EBTANAS-9-7 Jika seberkas cahaya monokromatis iarahkan paa sebuah kisi yang mempunyai 0 4 garis/cm, garis terang per tama terjai paa suut eviasi 30 o, maka panjang gelom bang cahaya yang ipakai aalah A. 000 Å B. 000 Å C. 3000 Å D. 4000 Å E. 5000 Å 30. EBTANAS-0-43 Seberkas cahaya yang melalui kisi ifraksi engan 5000 celah/cm menghasilkan spektrum garis terang ore keua yang membentuk suut 30 o terhaap garis normalnya. Panjang gelombang cahaya yang igunakan aalah A. 5 0 7 m B.,5 0 7 m C. 5 0 6 m D.,5 0 6 m E. 4 0 4 m 6

3. EBTANAS-9-44 Jika E aalah kuat penerangan i suatu titik an aalah jarak titik tersebut ke sumber cahaya, maka grafik yang bersesuaian untuk menyatakan hubungan E terhaap aalah A. E D. E B. E E. E C. E 63