BAB I PENDAHULUAN. karena dari keluargalah dasar pembentukan tingkah laku, watak, dan moral anak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB I PENDAHULUAN. mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. (2015:7) yang menjelaskan pengertian dari pembelajaran sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengasuhan anak merupakan kebutuhan pokok bagi orang tua dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menyelenggarakan pendidikan selalu di hadapkan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap aspek kehidupan selalu berkaitan erat dengan masalah belajar.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

NILAI ANAK BAGI ORANG TUA DAN DAMPAK TERHADAP PENGASUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari tiga definisi yaitu secara luas, sempit dan umum.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan generasi penerus dan aset pembangunan. Anak menjadi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dewasa adalah merupakan tugas utama seorang ibu, karena para ibu mempunyai andil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama semakin berkembang dan merupakan kebutuhan mutlak yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH IPA KELAS TINGGI MAHASISWA PGSD TRANSFER D-II TA 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 memaparkan beberapa cakupan yang dibahas dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.belajar ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan lingkungan sosial bagi anak, karena dalam keluarga untuk pertama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara yang maju seperti Amerika, Jepang, atau Korea menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. peranan tripusat pendidikan itu, baik sendiri-sendiri maupun bersam-sama, pembangunan yang bermutu. (Komariah.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasannya sendiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu unsur sosial yang paling awal mendapat dampak dari setiap

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

BAB I PENDAHULUAN. mendapat tempat terdepan dan terutama. Pendidikan merupakan faktor yang sangat esensial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERFIKIR

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal. Sekolah sebagai tempat siswa untuk melaksanakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun pendidikan nonformal. Salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Akan tetapi, perkembangan teknologi dan industri yang menghasilkan budaya teknokrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. hak-hak serta kewajibannya (Abdulsyani, 2007:92) lain, hal ini sangat mempengaruhi peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dilandasi nilai-nilai agama, moral, dan budaya luhur bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan keluarga mempunyai peranan yang paling utama dalam pendidikan anak. Keluarga merupakan lembaga pertama dalam pendidikan anak, karena dari keluargalah dasar pembentukan tingkah laku, watak, dan moral anak. Mewujudkan tujuan pendidikan tidak lepas adanya partisipasi serta bimbingan orang tua. Bahwa keluarga disebut sebagai lingkungan pertama, sebab dalam lingkungan inilah pertama-tama anak mendapatkan pendidikan, bimbingan, asuhan, pembiasaan, dan latihan. Keluarga bukan hanya menjadi tempat anak dipelihara dan dibesarkan, tetapi juga tempat anak hidup dan dididik pertama kali (Sukmadinata, 2004:6). Peran keluarga dalam hal ini merupakan pengembangan tugas serta mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pencapaian tujuan pendidikan umum. Tugas dan tanggung jawab keluarga (orang tua) adalah menciptakan situasi dan kondisi mengenai hal-hal yang dihayati anak untuk memperdalam makna-makna esensial yang ada. Upaya untuk mempengaruhi hasil belajar anak yang lebih baik yaitu dengan bimbingan orang tua. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menanggung bebannya sendiri (Crow & Crow dalam 1

2 Prayitno, 2004:94). Menurut Walgito (2004:5) bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti memberikan tanggapan bahwa bimbingan adalah salah satu bentuk proses pemberian bantuan kepada individu atau sekumpulan individu dalam memecahkan masalahnya, sehingga masingmasing individu akan mampu untuk mengoptimalkan potensi dan keterampilan dalam mengatasi setiap permasalahan, serta mencapai penyesuaian diri dalam kehidupannya. Orang tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara, dan sebagai pendidik anak-anaknya. Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi orang yang cerdas, pandai dan berakhlak untuk mewujudkan keberhasilan anak. Peran bimbingan orang tua sangat besar terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pengetahuan orang tua, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang tau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu merupakan turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak (Dalyono, 2009:59). Kenyataannya, gejala meningkatnya kepedulian orang tua terhadap pendidikan anak-anak belum disertai dengan meningkatnya kesadaran orang tua atas perannya sebagai pendidik di dalam keluarga. Hal ini terbukti orang tua hanya menyerahkan anak-anaknya pada pendidikan formal maupun nonformal. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat

3 menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalambelajarnya. Hasil yang didapatkan, nilai atau hasil belajarnya tidakmemuaskan atau bahkan mungkin gagal dalam studinya. Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tuanya terlalu sibuk mengurus pekerjaan mereka (Slameto, 2003:61). Menanggapi peryataan tersebut peneliti berpendapat kesibukan orang tua dalam mencari nafkah keluarga, hendaknya tidak mengorbankan masa depan anaknya. Sebelum terlambat sebaiknya orangtua dapat mengatur waktunya, karena hal itu lebih penting daripada menangisi kesalahan dimasa yang akan datang, Karena masa depan anak sangat erat hubungannya dengan apa dan bagaimana kehidupan belajar yang dibiasakan dalam kehidupan belajar yang diterapkan oleh orangtua. Sebagaimana diketahui, bahwa orang tua dalam membimbing anak pasti memiliki model berbeda dapat dilihat dari pendidikan orang tua, dan keadaan ekonomi keluarga hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Dari berbagai ragam model bimbingan orang tua tersebut akan memberikan hasil belajar siswa yang berbeda pula. Berdasarkan observasi di SDN Mojolangu 2 malang peran bimbingan orang tua saat di rumah masih belum maksimal. Hal ini dapat dibuktikan saat siswa menerima pelajaran di kelas terkesan diam seperti tidak siap menerima materi yang diajarkan guru. Pada saat guru memberikan pertanyaan hanya sebagian kecil saja yang ingin menjawab pertanyaan dari guru, dan siswa yang lainnya hanya diam saja. Disini peran orang tua sangat diharapkan dalam membantu dan membimbing anak untuk belajar di rumah, karena peran orang tua sangat membantu dalam membimbing anak untuk belajar sehingga anak dapat

4 mendapatkan hasil belajar yag baik. Selain itu pengetahuan orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak masih rendah, orang tua juga kurang menyadari bahwa peran bimbingan orang tua itu sangat penting untuk kemajuan hasil belajar anak-anaknya. Padahal dalam kenyataannya peran orang tua sangat diharapkan dalam membantu dan membimbing anaknya untuk belajar di rumah, karena usia anak di kelas III masih tergolong manja dan belum bisa menjalankan tanggung jawab sepenuhnya khususnya dalam hal belajar dan masih bergantung kepada orang tuanya. Oleh karena itu, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam membantu dan membimbing anak untuk belajar sehingga anak dapat mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian lebih mendalam yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul: Analisis Peran Bimbingan Orangtua Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mojolangu 2 Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana peran bimbingan orang tua terhadap hasil belajar siswa di kelas III SDN Mojolangu 2 kota Malang? 2. Bagaimana model bimbingan orang tua terhadap hasil belajar siswa di kelas III SDN Mojolangu 2 kota Malang?

5 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan peran bimbingan orang tua terhadap hasil belajar siswa di kelas III SDN Mojolangu 2 kota Malang. 2. Mendeskripsikan dan melakukan analisis tentang model bimbingan orang tua terhadap hasil belajar siswa di kelas III SDN Mojolangu 2 kota Malang. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada orangtua khususnya, bahwa peran bimbingan orang tua sangat menentukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah, Meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua untuk meningkatkan hasil belajar siswa. b. Bagi orang tua Sadar akan pentingnya peran bimbingan orang tua sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa

6 c. Bagi peneliti Penelitian ini berguna untuk menambah pemahaman dan penguasaan materi, membandingkan antara teori yang didapat dari bangku kuliah dengan praktek di lapangan serta memperoleh pengalaman dari penelitian ini. E. Penegasan Istilah Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut. 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia orang tua adalah ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua atau dituakan (cerdik, pandai, ahli dan sebagaianya) atau orang yang dihormati dan disegani. 2. Anak belajar memerlukan bimbingan dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung jawab belajar tambah tumbuh pada diri anak (Ahmadi dalam Heru, 2010). 3. Peran orang tua merupakan suatu yang kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap yang mempunyai tanggung jawab dalam keluarga (Ahmadi, 2004:43). 4. Hasil belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat (Nasution dalam Heru, 2011). 5. SDN Mojolangu 2 Malang merupakan objek yang digunakan sebagai lokasi penelitian tentang Analisis Peran Bimbingan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar di Kelas III.