BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB III PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DAN AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan agama anak di sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran jalaluddin

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Bab ini, penulis menyajikan data yang diperoleh dari lokasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi serta masuknya budaya-budaya asing telah mempengaruhi gaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP. dalam penelitian novel Saya Mujahid Bukan Teroris karya Muhammad B.

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENDIDIK AKHLAK ANAK. Adapun dalam bab ini, penulis akan menganalisis tentang penggunaan

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH YMI WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. beberapa ayat di dalam al-quran. Penanaman nilai-nilai akhlak mulia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diingat bahwa tidak semua informasi yang diperoleh anak dari

BAB IV ANALISIS DAMPAK PERILAKU PERANTAU TERHADAP MORALITAS REMAJA DESA KANDANGSERANG PEKALONGAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB V PENUTUP. anak pada keluarga akitivis islam di Kaliurang dapat ditarik kesimpulan. terhadap suatu kejadian yang menimpanya.

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERANAN MADRASAH DINIYAH AL HIKMAH DALAM MORALITAS REMAJA DI BOYONG SARI KELURAHAN PANJANG BARU PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

RETNONINGSIH SUHARNO, S.Pd

BAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. individu memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Namun krisis moral

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2009), hlm Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB IV PAPARAN DATA HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan potensi- potensi yang dimiliki agar senantiasa

BAB VI PENUTUP. Pada bab ini akan dikemukakan mengenai A) Kesimpulan; B) Implikasi; dan C) Saran.

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia terutama Negara-negara yang sedang berkembang banyak

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Soetjipto. Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, hlm. 59 Ibid, hlm. 60

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB V PEMBAHASAN. yang ditegaskan dalam teknik analisis. Penelitian ini menggunakan analisis

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat (Muchtar, 2005:

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MORAL SISWA. DI MTs HASBULLAH KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga Pada prinsipnya pendidikan agama yang dilaksanakan di lingkungan sekolah, masyarakat dan keluarga itu sama saja, hanya sistem pendidikan dan pengajarannya yang berbeda. Pendidkan di lingkungan sekolah menggunakan sistem pendidikan yang segalanya serba formal, sedangkan di lingkungan masyarakat dan keluarga menggunakan sistem pendidikan yang ada di lingkungan keluarga dan masyarakat. Keluarga sebagai lembaga pendidikan informal berfungsi untuk memelihara kelangsungan keturunan dari generasi ke generasi berikutnya. Disamping itu, keluarga juga merupakan sumber pendidikan pertama dan terutama, dimana semua pengetahuan maupun kecerdasan manusia dibentuk untuk pertama kalinya. Keluarga merupakan wadah pembentukan nilai-nilai sosial, budaya maupun mentalitas. Pelaksanaan pendidikan agama Islam di lingkungan keluarga ini lebih menekankan pada pendidikan ibadah, dimana pelaksanaan pendidikan ibadah merupakan salah satu materi pendidikan Islam di lingkungan keluarga. Misalnya ketika bapak Nur Falaq hendak sholat maka beliau mengajak serta anak-anaknya untuk sholat berjamaah, sehingga anak akan terbiasa 77

78 melaksanakan sholat, khususnya sholat berjamaah. Ibu Roaenah mengajarkan anak membaca Al-Qur an setiap selesai sholat maghrib serta menyuruh anak untuk ikut serta dalam pengajian di musholla setempat. Selain pendidikan ibadah, sebagian besar pendidikan yang ditekankan adalah pendidikan akhlak, misalnya harus hormat dan patuh kepada orang tua, berbuat baik pada orang lain, sopan santun ketika berbicara, mengajarkan anak untuk tidak menggunjing, dan menjaga omongan agar tidak menyakiti hati orang lain. Sebagaimana yang diajarkan oleh Ibu Khasanah dan Ibu Firly yang mengajarkan anak-anaknya untuk selalu menjaga kata-katanya agar tidak menyakiti hati dan selalu berbicara dengan menggunakan bahasa krama ketika berbicara pada orang yang lebih tua. Kebiasaan-kebiasan ini sudah diajarkan oleh orang tua sejak anak mereka berusia dini, sehingga ketika dewasa anak akan melakukan segala sesuatu yang baik itu tanpa paksaan dari siapapun. Pendidikan akhlak merupakan salah satu bagian pendidikan dalam Islam yang sangat diperlukan agar anak memiliki akhlak yang baik. Akhlak yang baik dari seorang anak akan melahirkan generasi yang baik pula, yaitu generasi muda atau remaja yang taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua dan memperhatikan hak-hak bagi saudara muslim yang lain. Keluarga disamping sebagai sumber inspirasi yang banyak memberikan dasar-dasar ajaran kepada anaknya, juga merupakan faktor terpenting dalam membentuk kepribadian akhlak anak. Sebelum seorang anak keluar dari lingkungan keluarganya, terlebih dahulu ia menerima pengalaman dari kedua orang tua di lingkungan keluarganya, terutama dari pihak ibu.

79 Di lingkungan keluarga metode yang biasa digunakan oleh para orang tua ketika mengajarkan agama antara lain: metode pembiasaan, metode nasihat dan metode tauladan. Namun yang paling banyak di pakai adalah metode pembiasaan. Pembiasaan menjadi salah satu kunci suksesnya seseorang dalam mendidik putera-puterinya. Dalam hal pendidikan iman, pembiasaan ini dapat dilakukan caranya melalui sikap tauladan dengan membiasakan diri berperilaku yang baik. Sikap tauladan daan pembiasaan ini yang tidak mungkin dilakukan disekolah dan hanya kedua orang tuanyalah yang dapat melakukan hal tersebut. Inti ajaran Islam ialah iman, karenanya sangat diperlukan oleh anak-anak untuk dijadikan pondasi perilaku yang baik (akhlaqul karimah) pada masa mendatang. Pembiasaan adalah upaya praktis dan ampuh dalam pendidikan dan pembinaan anak. Berawal dari pembiasaan sejak kecil itulah, remaja akan membiasakan dirinya melakukan sesuatu yang lebih baik. Menumbuhkan kebiasaan yang baik ini tidaklah mudah, akan memakan waktu yang panjang. Tetapi bila sudah menjadi kebiasaan, akan sulit pula untuk berubah dari kebiasaan tersebut. Seorang anak yang terbiasa mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam lebih dapat diharapkan dalam kehidupannya nanti akan menjadi seorang Muslim yang saleh. Maka dari itu sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab orang tua untuk membiasakan anak dengan perilaku-perilaku yang berlandaskan agama sejak mereka berusia dini. Disamping itu, tujuan yang ingin dicapai oleh orang tua dalam mendidik dan memberikan pendidikan agama tidak lain hanyalah agar anak selalu beriman dan bertaqwa pada Allah, paham ajaran-ajaran agama, dan

80 dalam berperilakupun sesuai dengan norma agama. Sehingga kehidupannya akan selalu tenang dan damai karena setiap langkah dan perbuatannya dilakukan atas dasar berpegang teguh pada agama Islam. B. Analisis Tentang Akhlaqul Karimah pada Remaja di Dusun Kauman Petarukan Keluarga sebagai wahana pengembangan akhlak mulia menempatkan orang tua sebagai pendidik dalam keluarga guna menghadirkan anak-anak yang beriman, cerdas, berkualitas, berakhlak mulia. Akhlak pada dasarnya melekat dalam jiwa seseorang dalam bentuk perilaku atau perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu baik, maka itu disebut akhlaqul karimah. Akhlak tidak terlepas dari aqidah dan syariah, karena itu akhlaqul karimah akan tergambarkan dalam perilaku yang baik. Akhlak merupakan perilaku yang tampak dengan jelas, baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang di motivasi oleh dorongan karena Allah. Sasaran akhlak melalui pendidikan agama Islam dalam lingkungan keluarga adalah untuk membentuk pribadi anak agar menjadi lebih baik. Akhlak yang baik (akhlaqul karimah) yaitu bertingkah laku yang terpuji terhadap Allah SWT, baik melalui ibadah langsung kepada Allah, seperti shalat, puasa dan sebagainya maupun melalui perilaku-perilaku tertentu yang mencerminkan hubungan atau komunikasi dengan Allah diluar ibadah. Di era globalisai ini, banyak terjadi perubahan yang mengindikasikan kemajuan umat manusia dan juga di sisi lain mengindikasikan kemunduran akhlak manusia, khususnya remaja. Era globalisasi membawa remaja kepada

81 hal-hal yang negatif, walaupun banyak juga nilai positif di era perkembangan ini. Namun hanya segelintir remaja saja yang sanggup menghadapinya. Remaja itu masanya mencari identitas, makanya banyak tingkah laku remaja yang dianggap mengganggu karena tidak sesuai yang orangtua inginkan, padahal niat mereka hanya ingin mencari yang pas dengan kepribadiannya. Mereka beranggapan aku adalah aku. Jadi banyak remaja yang sukar diatur oleh orang tuanya. Mereka biasanya lebih patuh ajakan dan perintah temantemannya daripada perintah orang tua. Karena pada dasarnya masa remaja adalah masa mencari jati diri, dan masa ingin terbebas dari keiginan orang tua yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Maka dari itu banyak sekali remaja pada zaman sekarang ini yang bobrok akhlaknya, karena mereka mencari jati diri tidak dilandasi dengan pondasi agama yang kokoh. Namun demikian, akhlak yang dimiliki oleh remaja-remaja dusun Kauman, khususnya di Kauman Barat dan Kauman Timur cukup baik. Namun, menurut penuturan Ketua RT Bapak Salim, akhlak remaja di Dusun Kauman Tengah belum baik, karena ada yang masih suka minum-minuman, namun itu hanya beberapa remaja saja, tidak semuanya berakhlak buruk. Hal ini sangat berlawanan dengan remaja-remaja di Dusun Kauman Barat dan Timur, sebagian besar akhlak yang mereka miliki sudah sesuai dengan ajaran agama. Seperti patuh dan berbakti dengan kedua orang tua, sabar, jujur, empati, saling tolong menolong dan melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib, Remaja-remaja ini berusaha menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai hamba Allah, mereka berusaha untuk tidak meninggalkan kewajiban dan tanggung jawabnya, seperti menjalankan sholat 5 waktu, berpuasa, dan

82 membaca Al-Qur an. Dalam perihal akhlaknyapun mereka berusaha untuk selalu melakukan akhlak mulia yang di ridhoi oleh Allah, sehingga tidak bertentangan dengan norma agama dan norma sosial. Remaja yang berakhlak terpuji ini karena sudah dibiasakan dari kecil oleh keluarganya, khususnya dari kedua orang tua untuk selalu menjaga setiap perilaku dan tutur katanya agar tidak menyakiti hati orang lain, sebagaimana yang diajarkan oleh Ibu Khasanah dan Ibu Firly kepada anak-anaknya. Dengan kebiasaan yang baik dari keluarga, maka remaja ketika terjun di masyarakat akan bersikap lebih hati-hati dan terkontrol sebagaimana kebiasaan baik yang diterapkan oleh orang tuanya ketika berada dirumah. C. Analisis Tentang Peran Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Keluarga dalam Membentuk Akhlaqul Karimah pada Remaja di Dusun Kauman Petarukan Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Manusia pertama kali belajar memperhatikan keinginankeinginan orang lain adalah dari keluarga. Pengalaman berinteraksi dalam keluarga akan menentukan tingkah laku dalam kehidupan sosial di luar keluarga. Pendidikan keluarga dapat menjadi sarana pembentukan karakter dan kepribadian anak menjadi manusia yang utuh, yaitu manusia yang berbudi luhur, cerdas, dan terampil. Lingkungan keluarga mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan pendidikan seseorang, karena perkembangan seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarganya. Lingkungan dapat

83 memberikan pengaruh yang positif dan pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan sikap, akhlak dan perasaan agama. Dapat dipahami bahwa penerapan pendidikan Islam secara baik pada lingkungan keluarga, memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian anak. Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang sangat sesuai untuk diterapkan dalam rangka pembentukan karakter (akhlak) anak. Karena di dalam pendidikan agama Islam mencakup pendidikan nilai budi pekerti, nilai keyakinan (aqidah), dan nilai pengabdian (ibadah). Dalam suatu pendidikan jangan hanya dituangkan pengetahuan semata-mata kepada anak, tetapi harus juga diperhatikan pembinaan moral, sikap dan tingkah laku. Maka dari itu pembinaan dan pendidikan dilingkungan keluarga ini sangat penting bagi seorang anak. Pendidikan agama dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh peran dan pola pendidikan orang tua, karena orang tua merupakan figur atau teladan bagi anak-anaknya. Seperti yang telah disebutkan dalam sebuah hadist, setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani dan Majusi. Dari hadist diatas dapat disimpulkan bahwa baik buruknya anak sangat bergantung pada sikap dan didikan dari orang tuanya. Anak dilahirkan ke bumi ini dalam keadaan fitrah. Orang tua berperan sebagai pengembang potensi religius yang dimiliki oleh anak, sekaligus pengarah kepribadian dan akhlak anak. Keluarga, khususnya orang tua harus membiasakan anak sedari dini dengan kebiasan-kebiasaan yang baik, memberikan contoh dengan

84 menjalankan kewajiban dan ajaran agama dengan taat seperti dalam hal sholat, puasa, mengaji, bersedekah, toleransi serta berkakhlak mulia terhadap semua orang. Sehingga anak akan selalu menirunya sampai dewasa. Seorang remaja tidak mau disuruh sholat atau menjalankan ibadah itu bisa dikarenakan orang tuanya tidak membiasakannya sejak kecil, dan dia cenderung akan mengikuti kebiasan orang tuanya itu. Dalam kehidupan sehari-hari pembiasaan itu sangat penting, karena banyak orang yang berbuat atau bertingkah laku hanya karena kebiasaan semata- mata. Tanpa itu hidup seseorang akan berjalan lambat sekali, sebab sebelum melakukan sesuatu ia harus memikirkan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan. Kalau seseorang sudah terbiasa shalat berjamaah, ia tak akan berpikir panjang ketika mendengar kumandang adzan, langsung akan pergi ke masjid untuk sholat berjamaah. Maka dari itu diwajibkan kepada setiap orang tua untuk selalu membiasakan anak-anaknya mengerjakan kewajiban-kewajibannya sebagai umat muslim. Dan apabila orang tua ketika dirumah mengajarkan anak untuk selalu berperilaku baik, maka ketika diluar rumah anak akan baik pula akhlaknya. Orang tua wajib mendidik anaknya untuk melakukan segala sesuatu berdasarkan atas ajaran agama yang tertuang dalam Al-Qur an dan Hadist. Dengan pembiasaan itulah diharapkan anak mengamalkan ajaran agamanya secara berkelanjutan. Maka dari itu, orang tua harus membekali anak dengan pengetahuan, pemahaman dan pembinaan moral sebelum memasukkan anak ke sekolah, sehingga ketika anak beranjak remaja dia akan terbiasa berperilaku sesuai dengan ajaran Islam dan tidak melanggar norma agama serta sosial.

85 Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa peran orang tua sangatlah penting dalam menerapkan pendidikan agama kepada anak-anaknya sebelum mereka mendapat pendidikan di luar lingkungan keluarga. Remaja yang terdidik dengan ajaran agama akan memilki pemikiran yang positif dan akhlak yang mulia dibandingkan dengan remaja yang sama sekali tidak pernah mendapat pendidikan agama. Peran pendidikan agama Islam di lingkungan keluarga adalah untuk membangun keluarga sakinah, yang mengharapkan keturunannya menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah, yang ingin mewujudkan ketentraman dan ketenangan, yang ingin mewujudkan sunnah Rasulullah SAW dengan berketurunan dan memenuhi kebutuhan terhadap cinta dan kasih sayang antara lawan jenis. Selain itu, peran pendidikan agama Islam dalam lingkungan keluarga ialah untuk membentuk pribadi anak dan menanamkan nilai-nilai akhlaqul karimah pada anak, karena pendidikan agama Islam itu memiliki dasar moral dan kemasyarakatan, yang dapat mengarahkan dan memberi petunjuk yang meliputi seluruh aspek kehidupan dunia dan akhirat. Di samping seseorang dapat memiliki suatu kepribadian yang mulia di sisi Allah SWT.

86