PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
Cynthia Dewi Sudarno Putri. Universitas Sebalas Maret Surakarta

Soraya Wendi Merdeka Sari

AJENG FIKA FATMA CANDRA WATI K

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

Wiwit Maharesti. Program Studi Sosiologi dan Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh : A FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

Oleh : Sri Handayani NIM K

KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KOMPETENSI KEAHLIAN DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

SEMINAR NASIONAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

PENGARUH INTENSITAS DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN KOMPETENSI DASAR OTOMOTIF

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Akuntansi.

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Indiyah Rosiana Rochmaningtyas. Universitas Sebelas Maret Surakarta

LAMPIRAN III PERHITUNGAN MEAN, MEDIAN, MODUS STANDAR DEVIASI DAN DISTRIBUSIFREKUENSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

Kata kunci : Fasilitas Belajar, Lingkungan Belajar, prestasi belajar Sosiologi

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

Yunita Budi Astuti. Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK. Kata kunci: kegiatan kesiswaan, sikap kedisiplinan belajar. 1. Pendahuluan Sekolah perlu memberikan. muka, dilaksanakan di sekolah agar

HUBUNGAN MINAT MENGIKUTI PENDIDIKAN DIII KEBIDANAN DENGAN PRESASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan oleh: DEWI TRI UTAMI A

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN KESADARAN MENYEKOLAHKAN ANAK PADA PEDAGANG KAKI LIMA DI BELAKANG THR SRIWEDARI SURAKARTA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

DESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI TRANSFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

Dheska Arthyka Palifiana ABSTRAK

JURNAL PENELITIAN HUBUNGAN PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang

ABSTRAK. Kata Kunci: pemilihan kompetensi keahlian akuntansi, persepsi peluang kerja, dukungan orang tua ISSN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, PENDAPATAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP N 3 PARIAMAN JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

PENGARUH KONSEP DIRI DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI MAN 2 BATUSANGKAR E-JURNAL

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KIMIA SISWA SMA DI KOTA MANOKWARI

Irnaningsih; Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH METODE EKSPERIMEN DAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS

Pengaruh Kegiatan Belajar Mengajar. Terhadap Prestasi Belajar Diklat Motor Bensin Pada Siswa

Kata kunci: Perhatian Orang Tua, Kebiasaan Belajar, Nilai UAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar berkulitas guna

KOMPARASI PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA YANG MENERAPKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALOPO

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

ISSN Pedagogy Volume 1 Nomor 1

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE NUMBERD HEAD TOGETHER DENGAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN DALAM PEMBELAJARAN BELADIRI SMA Se KAB. BANTUL.

BAB I PENDAHULUAN. kelulusan peserta didik di berbagai jenjeng pendidikan di Indonesia mulai dari

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015

PENGARUH POLA BELAJAR DAN FREKUENSI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI JUMAPOLO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. banyak hal. Mulai dari yang sederhana hingga yang paling kompleks. Namun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

MOTIVASI BELAJAR BAHASA JEPANG MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UMY. -Studi Survey pada mahasiswa PBJ UMY angkatan

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SALIMAH A

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

PERBANDINGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KADER MUHAMMADIYAH DAN MAHASISWA REGULER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Deskripsi SMP Negeri 4 Yogyakarta. no.18 Yogyakarta Luas tanah SMP Negeri 4 Yogyakarta adalah

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

MINAT MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DITINJAU DARI MINAT MENJADI GURU DAN PERSEPSI PELUANG KERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

Keywords: Interest in learning, Learning, Discipline and readiness Study

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN KARTASURA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN SISWA DALAM ORGANISASI SEKOLAH NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

PERBEDAAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP PEMILIHAN SEKOLAH LANJUTAN ATAS DI SMP NEGERI 1 SAMBIREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Rini Mukti Hadiati Program Studi Sosiologi Antropologi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) minat belajar siswa di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. (2) perbedaan minat belajar dan prestasi belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. (3) apakah minat belajar dan prestasi belajar siswa berpengaruh terhadap pemilihan sekolah lanjutan atas pada siswa di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif komparasi. Populasi penelitian adalah siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8 kelas dan berjumlah 256 siwa. Sampel yang digunakan sebanyak 76 siswa. Teknik sampling yang digunakan multi proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hipotesis pertama Ada terdapat perbedaan signifikan minat belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014, diterima. Hal ini dapat dilihat dari analisis data yang menunjukkan nilai chi square (X 2 ) sebesar 7,982 > 5,991. Hipotesis kedua Ada perbedaan signifikan prestasi belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014, diterima. Hal ini dapat dilihat dari analisis data yang menunjukkan nilai chi square (X 2 ) sebesar 13,411 > 5,991. Hipotesis ketiga Ada perbedaan signifikan minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap pemilihan sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014, diterima. Hal ini dapat dilihat dari analisis data yang menunjukkan nilai chi square (X 2 ) sebesar 17,644 > 12,592. Kata kunci : Minat Belajar, Prestasi Belajar, Pemilihan Sekolah Lanjutan Atas PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas kehidupan suatu bangsa sangat erat dengan tingkat pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak di kemudian hari. Menurut 1

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 pasal 1 menyatakan bahwa Jenjang pendidikan adalah tahapan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang ingin dicapai dari kemampuan yang dikembangkan. Dengan adanya jenjang pendidikan tersebut, merupakan wujud perhatian dari pemerintah kepada dunia pendidikan, untuk itu di Indonesia ada tidak jenjang pendidikan yaitu: Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Pembelajaran di Indonesia dalam prosesnya melalui beberapa tingkatan sekolah. Setiap kenaikan jenjang pendidikan memiliki proses masingmasing dan melalui pemikiran yang matang oleh peserta didik yang akan melanjutkan sekolah dimana proses ini terjadi dari lulusan SMP yang nantinya akan memilih sekolah ke SMA atau SMK. Di SMA, siswa yang lulus diharapkan dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi (PT) yang bertujuan mendalami bidang keilmuan secara khusus. Sedangkan SMK, bertujuan untuk mempersiapkan siswa dapat terjun langsung ke dunia kerja, tetapi juga tidak menutup kemungkinan bagi siswa yang mempunyai minat untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Di SMP Negeri 1 Sambirejo dari tahun ke tahun tingkat kelulusan siswanya berbedabeda. Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 tingkat kelulusan mencapai 100% yaitu dengan jumlah 277 siswa. Tahun Pelajaran 2011/2013 tingkat kelulusan mengalami penurunan yaitu dari jumlah siswa 274 yang tidak lulus mencapai 3 siswa. Pada tahun ajaran 2012/2013, tingkat kelulusan siswa adalah sebesar 99%, yaitu dari jumlah keseluruhan 247 siswa yang lulus 245 siswa. Dari total jumlah tersebut diperoleh laporan bahwa tidak semuanya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari data total jumlah siswa lulus tiga tahun terakhir sebanyak 793 siswa yang lulus diperoleh informasi bahwa 40% siswa melanjutkan ke sekolah menengah atas, 30% siswa melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan, dan 30% diperkirakan tidak melanjutkan sekolah dikarenakan faktor sosial orang tua. Perencanaan dalam pemilihan sekolah lanjutan atas perlu dipikirkan matang-matang oleh peserta didik supaya pada nantinya mereka tidak salah 2

memilih sekolah yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan peserta didik itu sendiri. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan siswa lulusan SMP untuk memilih sekolah lanjutan yang mereka inginkan. Antara lain faktor minat belajar yang merupakan faktor yang berada dari dalam diri siswa sendiri. Sumadi Suryabrata menyatakan bahwa: minat adalah suatu kondisi psikologis yang mempengaruhi proses dan hasil belajar. (1990:10). Minat merupakan pemacu aktivitas seseorang, minat yang ada dalam diri seseorang besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang, termasuk kegiatan proses belajar. Ada perbedaan minat antara siswa yang satu dengan yang lain., ada siswa yang berminat tinggi dan ada siswa yang berminat rendah. dimana minat siswa untuk melanjutkan belajarnya di sekolah lanjutan atas sangatlah berbeda. Dalam pemilihan sekolah lanjut tentu minat dalam memilih berbeda-beda. Ada mereka yang ingin melanjutkan ke sekolah lanjutan atas dengan tujuan nantinya akan melanjutkan lagi ke perguruan tinggi. Dan ada juga dari mereka memilih melanjutkan pendidikan ke sekolah lanjutan atas dengan tujuan untuk segera bekerja dimana mereka mengandalkan keterampilan yang mereka miliki dengan belajar terlebih dahulu di sekolah yang menyediakan program yang dapat meningkatkan keterampilannya tersebut. Faktor yang ke dua yaitu prestasi yang dimiliki setiap siswa. Prestasi setiap siswa tentu semua berbeda dan disitu dapat dilihat dengan hasil belajar yang dimiliki siswa melalui peringkat atau nilai yang mereka terima. Faktor prestasi merupakan penentu siswa dapat masuk ke sekolah yang berkualitas bagus, baik itu SMA ataupun SMK. Pendidikan merupakan proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan tingkah laku. Melalui pendidikan siswa di sekolah diharapkan dapat mencapai perkembangan yang optimal, sehingga nantinya dapat ditunjukkan dengan tercapainya suatu prestasi pendidikan yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian, nilai ulangan umum dan nilai rapor. Ketika seseorang akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, maka perlu mempertimbangkan beberapa hal yang berhubungan dengan sekolah atau pendidikan yang akan ditempuh. Berkaitan dengan hal ini ada beberapa 3

pertimbangan yang mempengaruhi berlangsungnya pemilihan sekolah atau pendidikan bagi anak setelah lulus dari sekolah menengah pertama ke sekolah lanjutan atas. Hal ini dapat dilihat berdasarkan kenyataan yang banyak dijumpai dalam masyarakat Indonesia. Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain adalah keadaan ekonomi orang tua yang dapat dilihat dari tingkat pendapatan atau penghasilan orang tua, bakat yang dimiliki anak untuk dapat memasuki ranah pendidikan yang sesuai dengan bakat, dan juga keterampilan yang dimiliki anak. Kegiatan pembelajaran di kelas, setiap guru pasti mengharapkan peserta didiknya dapat mengikuti pelajaran yang baik dan tertib, sehingga materi yang disampaikan guru dapat dipahami dan di mengerti peserta didik. Pada kenyataannya menunjukkan bahwa tidak semua peserta didik tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan guru, karena kadang-kadang masih ada peserta didik yang kurang serius di dalam mengikuti pembelajaran di kelas seperti, kurang memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi, ngobrol dengan temannya saat sedang belajar, keluar masuk kelas di saat proses pembelajaran, ditanya oleh guru namun tidak mampu untuk menjawab, tidak mengerjakan tugas, dan acuh tak acuh dalam proses belajar. Kegiatan proses pembelajaran, dalam kegiatan tersebut minat merupakan aspek yang sangat penting, hal ini dikarenakan, minat memberi semangat terhadap seorang peserta didik dalam kegiatan-kegiatan belajarnya, minat perbuatan merupakan pemilih dari tipe kegiatan-kegiatan di mana seseorang berkeinginan untuk melakukannya, dan minat juga memberi petunjuk pada tingkah laku (Rusyan, dkk. 1989: 96-97). Minat siswa dalam memilih sekolah lanjutan atas didasarkan pada tujuan siswa yang nantinya akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau mereka akan langsung bekerja, dimana minat setiap siswa berbeda-beda. Minat berkaitan erat dengan prestasi siswa yang keduanya memiliki perbedaan dalam menentukan pemilihan sekolah lanjutan atas. Ada mereka yang memiliki prestasi dalam bidang sains, tapi ada pula dimana banyak siswa yang memiliki prestasi di bidang keterampilan. Dari prestasi yang 4

di capai siswa itulah berawal dari minat belajar yang diingini siswa sejak awal masuk di dalam ranah pendidikan di Sekolah. Menurut Kartono (1995) Kalau seorang siswa mempunyai minat pada pelajaran tertentu dia akan memperhatikannya. Namun sebaliknya jika siswa tidak berminat, maka perhatian pada mata pelajaran yang sedang diajarkan biasanya dia malas untuk mengerjakannya. Demikian juga dengan siswa yang tidak menaruh perhatian yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu mempengaruhi hasil belajarnya. Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua dan persepsi masyarakat terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya (Slameto, 1995). Berkaitan dengan teori minat belajar menurut para ahli tersebut, pada dasarnya pemilihan sekolah lanjutan atas pada siswa tergantung pada minat siswa masingmasing. Minat dan pemilihan sekolah lanjutan atas sangat berhubungan karena minat memiliki peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga dan kurikulum pembelajarannya. Siswa akan lebih aktif dan merespon sebuah kurikulum pembelajaran sekolah yang diminati. Apabila siswa sudah memiliki minat untuk memasuki sekolah lanjutan atas yang mereka minati, maka siswa akan cenderung semangat dalam melaksanakan kurikulum dalam sekolah tersebut, karena disini siswa sudah memiliki pandangan ke depan untuk kelangsungan hidup mereka. Hal ini jelas dikemukakan oleh Hardjana (1994), minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa atau tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang sesuatu barang atau kegiatan dalam bidangbidang tertentu (Lockmono, 1994). 5

Pemilihan untuk masuk ke SMA ataupun SMK sudah dipikirkan secara matang oleh siswa dengan pengetahuan mereka tentang tujuan dari sekolah masingmasing. Untuk memilih SMA atau SMK tergantung dari minat siswa masingmasing. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang deskriptif komparasi. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Sambirejo yang beralamat di Jl. Raya Sragen-Balong Km.12 Kec. Sambirejo Kab. Sragen. Populasi penelitian adalah siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8 kelas dan berjumlah 256 siwa. Sampel yang digunakan sebanyak 76 siswa. Teknik sampling yang digunakan multi proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan uji chi square HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian A. Skor Variabel Minat Belajar Hasil analisa statistik hasil pengukuran variabel minat dengan skor terendah sebesar 53 dan skor tertinggi sebesar 83. Rata-rata (means) sebesar 63.39, modus (Mo) sebesar 66,00, median (Me) sebesar 66,00, dan standar deviasi (SD) sebesar 6.03 dengan range 30. frekuensi tertinggi terletak pada interval 64,5 70,5 dan frekuensi terendah terletak pada interval 82,5-88,5. B. Skor Variabel Prestasi Belajar Hasil analisa statistik hasil prestasi belajar dengan skor terendah sebesar 54,25 dan skor tertinggi sebesar 89,67 Rata-rata (means) sebesar 80,07, modus (Mo) sebesar 77,58, median (Me) sebesar 79,54, dan standar deviasi (SD) sebesar 5,96 dengan range 35,42. Frekuensi tertinggi terletak pada interval 78,5 83,5 dan frekuensi terendah terletak pada interval 58,5 68,5. 6

C. Pemilihan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Hasil analisa statistik tentang pemilihan sekolah lanjutan tingkat atas ketahui rata-rata siswa memilih melalanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). square, adapun hasil uji chi square dengan nilai 2 2 X hitung 13, 411 X tabel (0,05,2) 5, 991 sehingga disimpulkan ada perbedaan signifikan prestasi belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. D. Analisa Data 1. Perbedaan Minat Belajar Siswa dalam Memilih Sekolah Lanjutan Atas Perbedaan Minat belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014 diketahui dengan menggunakan uji chi square, adapun hasil uji chi square 2 2 X hitung 7, 982 X tabel (0,05,2) 5, 991 sehingga disimpulkan ada perbedaan signifikan minat belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. 3. Perbedaan Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Pemilihan Sekolah Lanjutan Atas Perbedaan Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Pemilihan Sekolah Lanjutan Atas diketahui dengan menggunakan uji chi square, adapun hasil uji chi square 2 dengan nilai X hitung 17, 644 X 2 tabel(0,05,6) 12,592 sehingga disimpulkan ada perbedaan signifikan minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap pemilihan sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. 2. Perbedaan Prestasi Belajar Siswa dalam Memilih Sekolah Lanjutan Atas Perbedaan prestasi belajar untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014 diketahui dengan menggunakan uji chi 7

PEMBAHASAN 1. Perbedaan Minat Belajar Siswa dalam Memilih Sekolah Lanjutan Atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014 Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan minat belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan data diketahui pada siswa yang minat belajar tinggi mempunyai kecenderungan memilih SMA sedangkan sedang siswa yang minat belajarnya rendah mempunyai kecendrungan memilih SMK. Siswa SMP yang mempunyai minat tinggi lebih memilih ke SMA disebabkan adanya alasan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi, anganangan untuk melanjutkan kuliah setelah lulus SMA. Sedangkan siswa yang memupunyai minat belajar rendah, merasa lebih cocok melanjutkan sekolah kejuruan dan keinginan untuk segera bekerja. Minat dan pemilihan sekolah lanjutan atas sangat berhubungan karena minat memiliki peranan penting bila dikaitkan dalam lembaga dan kurikulum pembelajarannya. Siswa akan lebih aktif dan merespon sebuah kurikulum pembelajaran sekolah yang diminati. Apabila siswa sudah memiliki minat untuk memasuki sekolah lanjutan atas yang mereka minati, maka siswa akan cenderung semangat dalam melaksanakan kurikulum dalam sekolah tersebut, karena disini siswa sudah memiliki pandangan ke depan untuk kelangsungan hidup mereka Minat siswa untuk melanjutkan ke sekolah lanjutan atas dipengaruhi beberapa faktor yang memungkinkan siswa tersebut memilih masuk ke Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan. Minat siswa untuk memilih Sekolah Menengah Atas sangat dipengaruhi beberapa faktor yaitu, faktor nilai, faktor kesehatan siswa, faktor ekonomi orang tua dan faktor fasilitas belajar yang diberikan keluarga. Sedangkan faktor yang mempengaruhi siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK selain minat siswa itu sendiri antara lain yaitu persepsi siswa terhadap SMK dan faktor sekolah yang berpengaruh besar terhadap informasi yang benar tentang SMK. Faktor Keluarga juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan ke SMK., minat siswa SMP untuk melanjutkan ke SMK yaitu faktor pemahaman diri, 8

faktor keluarga, faktor sekolah dan minat melanjutkan ke SMK. Kaitanya dengan penelitian ini dapat diketahui bahwa persepsi siswa dan ekonomi keluarga sangat berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke SMK. 2. Perbedaan Prestasi Belajar Siswa dalam Memilih Sekolah Lanjutan Atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014 Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan prestasi belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian di mana siswa yang prestasinya tinggi akan lebih memilih melanjutkan ke SMA sedangkan siswa yang prestasinya rendah akan lebih memilih melanjutkan ke SMK. Prestasi belajar adalah salah satu penentu siswa untuk dapat melanjutkan sekolah yang di cita-citakan. Pada siswa SMP prestasi berpengaruh terhadap penentu kelanjutan tingkat pendidikan siswa. Prestasi belajar siswa yang baik akan menjadikan siswa lebih mudah memilih sekolah lanjutan yang di inginkan karena memiliki nilai yang sangat mencukupi. Sedangkan siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah akan menyulitkan siswa untuk memilih sekolah lanjutan yang sesuai dengan nilai yang tidak mencukupi tersebut. Pada siswa yang prestasinya tinggi akan merasa mampu dan sesuai dengan kemampuannya untuk melanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah sekolah lanjutan setelah SMP yang bersifat umum. Peserta didik yang mempunyai cita-cita untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi (kuliah). Sedangkan siswa yang prestasinya rendah akan memilih Sekolah Menengah Kejuruan karena SMK merupakan jenjang sekolah yang bersifat khusus, sehingga diharapkan setelah lulus jenjang ini peserta didik bisa langsung memasuki dunia kerja. 3. Perbedaan Minat Belajar dan Prestasi Belajar Siswa terhadap Pemilihan Sekolah Lanjutan Atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014 Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap pemilihan sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. 9

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya kombinasi antara minat belajar dan prestasi belajar. Siswa SMP yang mempunyai minat belajar tinggi dan didukungan prestasi tinggi akan memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas. Sedangkan siswa yang mempunyai minat sedang dan prestasi sedang menuju rendah akan lebih memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kombinasi minat belajar dan prestasi belajar menentukan siswa dalam memilih sesuai dengan kemampuannya. Jika siswa minat belajarnya tinggi dan didukung prestasi belajar yang baik akan lebih memilih ke SMA sebab adanya keinginan untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah SMA dan mereka merasa mampu untuk mencapainya. Siswa yang mempunyai minat dan prestasi rendah akan merasa tidak mampu jika melanjutkan ke SMA atau jenjang yang lebih tinggi, sehingga akan lebih memilih SMK, dengan alasan pelajaran lebih khusus dan mudah serta siap bekerja nantinya. Siswa yang lebih memilih SMK memandang SMK akan lebih mengutamakan keterampilan dan kesiapan kerja bukan pada prestasi akademik seperti di SMA. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dari perhitungan analisis yang dilakukan, terdapat perbedaan signifikan minat belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. Siswa yang minat belajarnya tinggi akan memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) dan siswa yang minat belajarnya rendah akan memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 2. Dari perhitungan analisis yang dilakukan, terdapat perbedaan signifikan prestasi belajar siswa untuk memilih sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. Siswa yang prestasi belajarnya tinggi akan memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) dan siswa yang prestasi belajarnya rendah akan memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 3. Dari perhitungan analisis yang dilakukan, terdapat perbedaan signifikan minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap pemilihan 10

sekolah lanjutan atas di SMP N 1 Sambirejo tahun pelajaran 2013/2014. Siswa yang minat belajarnya tinggi didukung dengan prestasi belajar yang tinggi akan memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) sedangkan siswa yang mempunyai minat belajar sedang dan prestasi sedang atau rendah akan memilih melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). REFERENSI Humalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara Nana Sudjana. 1999. CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algresindo. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sumardi Suryabrata. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UGM Press 11