Laporan Hasil Monitoring & Evaluasi Penerapan Program BERMUTU di Kab. Majalengka ( )

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Mengajar sudah biasa dilakukan. Umumnya hanya untuk pemenuhan tuntutan administrasi. Bukan untuk bahan refleksi perbaikan pembelajaran.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP

CALON PENERIMA BLOCK GRANT TAHUN 2010 LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN JAWA TENGAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

Melakukan Pendampingan yang Efektif

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I merupakan bagian pendahuluan dari penelitian. Pada bagian pendahuluan ini, akan

PELITA Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Kabupaten Sumedang

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Berikut daftar untuk mempelajari praktik yang baik di tingkat sekolah dan kabupaten yang dapat digunakan sebagai panduan.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BK DENGAN METODE ORIENTASI FORMAT KLASIKAL. Herna Mikawati SMP 4 Kajen Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

MATERI KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM MULOK. By: Estuhono, S.Pd, M.Pd

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik pada Sekolah Dasar yang duduk di kelas-kelas awal (kelas

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SDN 1 WRINGINREJO KEC. GAMBIRAN KAB

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian


BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M)

2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya

RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

WORKSHOP PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS LESSON STUDY BAGI GURU SDN 12 AMPENAN

PENGARUH PENGGUNAAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR SAINS KELAS IV DI SDN NO. 25/I KAMPUNG BARU SKRIPSI

Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah itu sendiri sehingga pembelajaran akan lebih terpusat pada siswa untuk

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti merencanakan tahap awal sebelum melakukan siklus yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Penyebab Sebagian Besar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga SKRIPSI. Oleh SUKARMAN NIM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab V ini dikemukakan simpulan dan saran-saran yang didasarkan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

BAB V PENUTUP. SMP Negeri 2 Tulungagung, maka melalui penelitian ini dapat. 1. a. Pelaksanaan KTSP mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP

Pedoman Wawancara. Pemahaman Guru Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tingkat. SMP Terhadap Kurikulum 2013 di Kabupaten Sleman

PERSIAPAN KEGIATAN ADIWIYATA TAHUN 2014 DAN STRATEGI MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA

Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar IPS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kebijakan pengembangan kurikulum yang bersifat desentralistis (kewenangan pengembangan kurikulum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB I PENDAHULUAN. tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya hapalan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

Transkripsi:

Laporan Hasil Monitoring & Evaluasi Penerapan Program BERMUTU di Kab. Majalengka (11-12-2009) Tempat : di SD Palabuan 1 Desa Sukahaji Instrumen 3 : (Wawancara dengan guru peserta KKG) Jumlah peserta yang hadir : 51 orang (berasal dari 7 SD anggota KKG) 1. Materi yang telah diterima beserta fasilitatornya (lihat di jadwal pelaks. Inservice tgl 2-3 Desember 2009) 2. Waktu penyajian materi tagl 2-3 Desember 2009 di Kecamatan Sukahaji, Cigasong Kabupaten Majalengka. (Jadwal terlampir). 3. Pemahaman guru peserta KKG terhadap materi yang telah dibahas dalam pertemuan KKG: Pemahaman terhadap tujuan program Bermutu sudah dipahami oleh sebagian peserta, sebagian lainnya masih belum merasa jelas dengan struktur, alur dan tujuan KKG BERMUTU. Beberapa orang guru menyatakan bahwa tujuan dari KKG BERMUTU adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dan perbaikan kinerja guru. Sedangkan lainnya menyatakan bahwa KKG BERMUTU berorientasi pada peningkatan kualitas siswa melalui pembelajaran. 4. Kegiatan tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri yang telah ditugaskan Kegiatan tatap muka (yang 16 kali pertemuan) baru hari ini terlaksana jadi belum ada tugas terstruktur lain selain membuat judul untuk PTK yang diberikan pada kelompok guru kelas 1,2,3,4,5,6. Pertemuan sebelumnhya diadakan tanggal 2-3 Desember 2009. Pada saat itu hanya ada kegiatan penyampaian materi dan penjelasan awal tentang kegiatan KKG BERMUTU, jadi belum ada penugasan. Pada saat pelaksanaan kegiatan in-service telah disampaikan tentang program pola pembinaan guru melalui BERMUTU, PTK, implementasi PAKEM, model pembelajaran Tematik, pembelajaran Mulok Agribisnis, analisis KTSP, dan profesionalisme guru. Semua materi tersebut disampaikan oleh para Pengawas/Pejabat Dinas Pendidikan setempat yang telah mengikuti Pelatihan Program BERMUTU. Keterlibatan narasumber lain dari Perguruan Tinggi yang terlibat dalam program BERMUTU belum ada. Ketika ditanyakan tentang hal tersebut, baik pengurus KKG maupun pengawas menyatakan belum sempat menghubungi, tidak memiliki daftar nama nara sumber dari Perguruan Tinggi yang terlibat dalam program BERMUTU, tidak punya nomor kontak, dan agak ragu karena masalah akomodasi dan jadwal. Penyampaian materi pelatihan secara oral disertai dengan hand-out yang sumbernya berasal dari materi pelatihan BERMUTU yang diikuti oleh para pengawas sebelumnya. 5. Ada tidaknya bimbingan oleh fasilitator/ guru pemandu Pertemuan on-service baru mulai hari ini jadi belum ada bimbingan oleh fasilitator kecuali dalam hal memfasilitasi penyusunan jadwal kegiatan KKG yang akan datang. Guru pemandu hanya ada 1 orang (ibu Hendrayati S.Pd dari SD Palabuan 1) dan baru akan dilatih jadi belum melaksanakan tugasnya sebagai pemandu. 6. Kesan-kesan peserta terhadap kegiatan pembinaan Karena kegiatan on-service baru dimulai jadi belum ada kesan terhadap kegiatan yang melibatkan proses pembinaan. Akan tetapi kesan yang didapat selama in-service secara umum

baik. Materi yang diberikan saat itu bermanfaat dan cukup menimbulkan minat serta motivasi guru peserta untuk tahu lebih jauh. Terutama materi tentang PTK dan Tematik, sebab dua hal tersebut merupakan tuntutan bagi guru professional tetapi dilain pihak para guru belum jelas bentuk produk dan bagaimana cara membuatnya. Jadi tampaknya bimbingan sangat diperlukan oleh guru terutama dalam hal pembuatan laporan PTK dan prosedur implementasi pendektan tematik. Guru peserta sangat mengharapkan untuk dibimbing oleh orang yang ahli, sehingga guru mendapatkan bimbingan yang bersifat penerapan bukan hanya teori saja. Untuk keperluan itu, guru peserta juga mengharapkan adanya bahan tertulis untuk dipelajari entah berupa modul atau hand-out supaya mereka dapat mempelajari lebih mendalam di luar pertemuan KKG. Adanya kegiatan open lesson menimbulkan antusiasme tersendiri, semua setuju bahwa hal tersebut akan memotivasi dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di tempat masing-masing. 7. Hal-hal yang harus diperbaiki dalam : a. Pelatihan Peserta sangat membutuhkan buku panduan, buku pegangan, hand out untuk melengkapi pelatihan. Selain itu juga membutuhkan contoh-contoh yang konkrit sebagai acuan dalam menyusun PTK maupun RPP menggunakan pendekatan Tematik. Pada saat in-service dibagikan hand-out, tapi belum ada tuntutan untuk membacanya. Kesempatan bertanya dan mengemukakan masalah yang terjadi di sekolah masing-masing diminta untuk diberi porsi lebih banyak. Peserta juga memohon untuk segera dibuatkan jadwal yang lebih jelas dan terstruktur untuk pertemuan pertemuan selanjutnya. b. Pembinaan Pembinaan sangat diharapkan oleh guru peserta terutama oleh orang yang memang ahlinya supaya tidak membingungkan ketika sudah diterapkan. Pengurus KKG diharapkan lebih selektif dan memfasilitasi penyediaan nara sumber yang ahli di bidangnya terutama dalam hal PTK & Pendekatan Tematik. Peserta berharap agar materi yang disampaikan dalam pertemuan KKG selanjutnya lebih mengarah ke penerapan dan dibimbing oleh orang yang benar-benar mengetahui /ahlinya supaya produk yang dihasilkan benar-benar bisa dimanfaatkan oleh guru baik untuk pribadi maupun untuk peningkatan mutu pembelajaran.

Dokumentasi Kegiatan Monitoring & Evaluasi BERMUTU