Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret. Pendahuluan Sistem Kualitas - 3

dokumen-dokumen yang mirip
7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

Statistical Process Control

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

Sumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.

BAB II LANDASAN TEORI

PengantarTeknikIndustri

BAB III DIAGRAM SEBAB AKKIBAT (ISHIKAWA DIAGRAM) Diagram sebab akibat dikembangkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa pada tahun

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)

BAB II LANDASAN TEORI

2. 7 Tools of Quality 3. New 7 Tools of Quality

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Statistical Process Control

BAB I PENDAHULUAN. dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi sendiri berasal dari bahsa arab

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i. KATA PENGANTAR ii. DAFTAR ISI..iv. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR GAMBAR.ix. DAFTAR LAMPIRAN..x. 1.1 Latar Belakang Masalah..

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer

MATERI V TEKNIK KENDALI MUTU. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Bab 2 Landasan Teori

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode. Penelitian. kasus. kasus. kasus

BAB III LANDASAN TEORI

Cacat seal Kemasan berkerut Terdapat gelembung udara Pengisian larutan jelly kurang penuh Terdapat kotoran di dalam jelly

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

BAB III SIX SIGMA. Gambar 3.1 Jarak nilai rata-rata terhadap salah satu batas toleransi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Definisi dan Konsep Pengendalian Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan mempunyai perencanaan dan tujuan akhir yang ingin

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Pengertian Mutu 2.2. Pengertian Pengendalian Mutu 2.3. Konsep dan Tujuan Pengendalian Mutu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktivitas tersebut dapat diukur ciri-ciri mutu dari produk yang ada,

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENINGKATAN KEAKURATAN INSPEKSI SUBDEPARTMENT QUALITY CONTROL INCOMING : STUDI KASUS

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. statistik, secara singkat akan diuraikan asal mula perangkat-perangkat tersebut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

Alat dan Teknik Meningkatkan Mutu. idyst 1

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAIN BERMOTIF DI PT RAGAM WARNA UTAMA BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEVEN TOOLS. Jurnal. Oleh: M. LUTFI

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Dalam dunia industri kualitas barang yang dihasilkan merupakan

barang yang dihasilkan. Menurut para ahli, kualitas adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang

TAKARIR. Berikut ini adalah padanan kata bahasa asing dalam bahasa Indonesia yang. : Tidak terjadi produk yang tidak memenuhi persyaratan barang/ jasa

BAB 2 LANDASAN TEORI

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya peningkatan perkembangan industri dan perubahan secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan sekumpulan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERTEMUAN #8 ALAT KUALITAS (TOOLS OF QUALITY) 6623 TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS

BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

LOGO Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret PengantarTeknikIndustri Pendahuluan Sistem Kualitas - 3 Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. E-mail : ekop2003@yahoo.com atau eko@uns.ac.id HP atau WA : 081 2278 3991 Homepage : eko.staff.uns.ac.id

7 AlatKualitas 95% masalah yang berkaitan dengan kualitas dalam lantai produksi dapat diselesaikan menggunakan seven tools Kaoru Ishikawa

7 Alat Kualitas 1. Diagram Sebab-Akibat 7 Alat Kualitas (Seven Quality Tools) 2. Lembar Periksa 3. Peta Kontrol 4. Histogram 5. Diagram Pareto 6. Diagram Tebar 7. Stratifikasi

1. Diagram Sebab-Akibat Disebut juga diagram Ishikawa, dikembangkan oleh Kaoru Ishikawa. Sering kali disebut sebagai fishbone diagram dikarenakan bentuknya yang menyerupai tulang ikan. Diagram sebab-akibat menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukkan hubungan antara akibat dan penyebab suatu masalah. Merupakan langkah pertama.

1. Diagram Sebab-Akibat

2. Lembar Periksa Suatu tipe khusus dari isian untuk pengumpulan data. Lembar pengecekan mempermudah mengumpulkan data, membuat usaha pengumpulan data lebih akurat, dan secara otomatis menghasilkan ringkasan data yang sangat efektif untuk analisis cepat.

2. Lembar Periksa

2. Lembar Periksa

3. PetaKontrol Peta kontrol merupakan grafik yang digunakan untuk mempelajari bagaimana proses produksi berubah seiring waktu. Proses produksi berubah karena adanya variasi. Secara umum ada dua jenis peta kontrol yaitu variabel dan atribut.

3.1. PetaKontrolVariabel Variabel adalah karakteristik kualitas yang dapat diukur dan digambarkan dalam skala yang berkelanjutan, misalnya berat, panjang, waktu, temperatur, tegangan, dan sebagainya. Alat untuk memantau perubahan proses adalah rata-rata ( ukuran pemusatan) dan variansi (ukuran penyebaran) data.

3.1. PetaKontrolVariabel Rata-rata Variansi

3.1. PetaKontrolVariabel Untuk memonitor kualitas berdasarkan rata-rata Peta kontrol X Untuk memonitor kualitas berdasarkan variabilitas Peta kontrol S Peta kontrol R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R Peta Kontrol X Peta Kontrol R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R Tabel Untuk Membuat peta kontrol X dan R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R

3.1. PetaKontrolVariabel Membuat peta kontrol X dan R

3.2. PetaKontrolAtribut Atribut adalah data yang dapat dihitung dan digambarkan sebagai peristiwa atau keadaan terpisah/diskret. Misalnya jumlah cat yang cacat, jumlah lubang pada panjang kabel listrik, dan sebagainya.

3.2. PetaKontrolAtribut Keuntungan dan kekurangan Peta Kontrol Atribut dibandingkan Peta Kontrol Variabel Keuntungan Karakteristik kualitas tertentu hanya dapat di observasi sebagai atribut Dapat menganalisis banyak karakteristik kualitas Peta Kontrol Atribut dapat dipahami oleh semua level Peta Kontrol Atribut dapat dipahami oleh semua level Kerugian Informasi dari Peta Kontrol Atribut tidak mengambarkan tingkat kesesuaian dengan spesifikasi Membutuhkan ukuran yang lebih besar dari Peta Kontrol Variabel

3.2. PetaKontrolAtribut Jenis Peta Kontrol Atribut 1. Peta kontrol p dan np berbasis pada dist binomial 2. Peta kontrol c berbasis pada dist poisson 3. Peta kontrol u ketidaksesuaian per unit 4. Peta kontrol U kombinasi ketidaksesuaian dengan beban yang berbeda

3.2. PetaKontrolAtribut Membuat peta kontrol p Rumus

3.2. PetaKontrolAtribut Membuat peta kontrol p

3.2. PetaKontrolAtribut Membuat peta kontrol p

3.2. PetaKontrolAtribut Membuat peta kontrol p

3.2. PetaKontrolAtribut Membuat peta kontrol p

4. Histogram Histogram adalah alat untuk menggambarkan secara grafis distribusi frekuensi. Histogram membuat pengguna mendapatkan informasi yang berguna mengenai bentuk dan penyebaran dari suatu set data. Memberikan informasi sangat ringkas dalam format diagram batang.

4. Histogram

5. Diagram Pareto Prinsip Pareto menyatakan bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Prinsip ini diajukkan oleh pemikir manajemen bisnis Joseph M. Juran, yang menamakannya berdasarkan ekonom Italia Vilfredo Pareto (15 July 1848 19 August 1923), yang pada 1906 mengamati bahwa 80% dari pendapatan di Italia dimiliki oleh 20% dari jumlah populasi.

5. Diagram Pareto Dalam implementasinya, prisip 80/20 ini dapat diterapkan untuk hampir semua hal: 80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa. 80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan. 20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan. 20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari pendapatan perusahaan. 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.

5. Diagram Pareto

5. Diagram Pareto

6. Diagram Tebar Diagram penyebaran merupakan cara yang paling sederhana untuk menentukan hubungan antara sebab dan akibat dalam dua variabel. Cara membuatnya adalah data dikumpulkan dalam bentuk pasangan titik (x, y). Jika variabelnya berhubungan, titik-titik akan membentuk sebuah garis atau kurva. Semakin baik hubungannya, semakin rapat titik mendekati garis.

6. Diagram Tebar

6. Diagram Tebar

7. Stratifikasi Stratifikasi adalah teknik yang digunakan dengan kombinasi alat analisis data lainnya. Ketika data dari berbagai sumber atau kategori telah dikumpulkan, arti dari data bisa tidak dapat dilihat. Teknik ini memisahkan data sehingga polanya dapat dilihat.

7. Stratifikasi

Kata motivasi pertemuan ini TINDAKAN Tanpa tindakan tidak pernah ada sukses. Sukses harus bertindak. Sebab bagian terpenting dari kesuksesan adalah keberanian bertindak. Sekarang Juga!