BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

TA-134 Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro 94

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB 5 KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Ruang Kapasitas Unit Ruang

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

Transkripsi:

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Kelompok Kegiatan Utama Ruang Rincian Ruang Luas Total (m²) Teaching Lab Lab. Basah 120,00 Lab. Ekologi 120,00 Lab. Marine Biology 120,00 R. Persiapan 94,00 R. Penyimpanan Bahan Kimia Mudah Tebakar 9,00 R. Penyimpanan Cairan Asam 9,00 R. Penyimpanan Tabung Gas 9,00 R. Cuci & Sterilisasi 38,00 Jumlah 519,00 Sirkulasi 30% 155,70 TOTAL 674,70 Research Lab Lab. Kering 25,00 Lab. Fisika Oseanografi 25,00 Lab. Komputasi 25,00 Lab. Optik 25,00 Lab. Marine Culture 25,00 Lab. Mikrobiologi/Alga 25,00 Lab. Bioteknologi 25,00 Lab. Fish Nutrition 25,00 Lab. Fisiologi Histologi 25,00 Lab. Kimia Oseanografi 25,00 R. Persiapan 282,00 R. Kultur Jaringan 9,00 R. Ultraflow Freezer 18,50 R. Penyimpanan Bahan Kimia Mudah Tebakar 9,00 R. Penyimpanan Cairan Asam 9,00 R. Penyimpanan Tabung Gas 9,00 R. Cuci & Sterilisasi 38,00 Jumlah 624,50 Sirkulasi 30% 187,35 TOTAL 811,85 Mini Hatchery 216,00 R. Kuliah Kelas Sedang 160,00 Kelas Besar 120,00 R. Dosen 480,00 JUMLAH 2.462,55 SIRKULASI 30% 738,76 TOTAL LUAS BANGUNAN KELOMPOK KEGIATAN PENDUKUNG 3201,31 Tabel 5.1. Program Ruang Kelompok Kegiatan Utama Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 95

Kelompok Kegiatan Pendukung Ruang Rincian Ruang Luas Total (m²) BANGUNAN Lobby & Resepsionis 63,00 R. Unit Selam 46,00 Kolam diving 449,44 Garasi Kapal 50,00 R. Ganti & Bilas 33,75 Penyelam Theater 120,00 R. Serbaguna 500,00 Perpustakaan 224,00 R. Kepala Laboratorium 25,00 R. Kepala Sub 280,00 Laboratorium R. Laboran 210,00 R. Nahkoda 20,00 R. Pengelola Unit 20,00 Selam R. Pengelola Asrama 20,00 R. Pengelola 20,00 Penginapan R. Administrasi 20,00 R. Karyawan R. Teknisi 6,00 R. Staff Keamanan 12,00 R. Staff Kebersihan 18,00 R. Rapat 80,00 JUMLAH 2217,19 SIRKULASI 30% 665,15 TOTAL LUAS BANGUNAN KELOMPOK KEGIATAN PENDUKUNG 2882,34 NON BANGUNAN Dermaga Slipway 96,25 Dermaga 126,00 TOTAL LUAS NON BANGUNAN KELOMPOK KEGIATAN PENDUKUNG 222.25 Tabel 5.2. Program Ruang Kelompok Kegiatan Pendukung Kelompok Kegiatan Penunjang Ruang Rincian Ruang Luas Total (m²) BANGUNAN Asrama Mahasiswa 346,50 Penginapan 819,00 Rumah Dinas Pengelola 225,00 Aquarium & showroom 200,00 Cafetaria 98,00 Toilet Toilet Peneliti/Pengunjung 44,44 Toilet Pengelola 16,27 Mushola 61,75 R. Kesehatan 12,25 JUMLAH 1823,21 SIRKULASI 30% 546,96 Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 96

TOTAL LUAS BANGUNAN KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG 2370,17 KEGIATAN PARKIR Lapangan Parkir Lapangan Parkir Bus 108,00 Lapangan Parkir Mobil 500,00 Lapangan Parkir Motor 100.00 JUMLAH 708.00 SIRKULASI 100% 708,00 TOTAL LUAS BANGUNAN KEGIATAN PARKIR 1416,00 Tabel 5.3. Program Ruang Kelompok Kegiatan Penunjang Kelompok Kegiatan Servis Ruang Rincian Ruang Luas Total (m²) Pos Keamanan 7,50 Janitor 15,00 Gudang 10,00 R. Genset 8,75 R. MEE 12,25 R. AC 75,00 R. Pompa 8,75 JUMLAH 137,25 SIRKULASI 20% 27,45 TOTAL LUAS BANGUNAN KELOMPOK KEGIATAN SERVIS 164.70 Tabel 5.4. Program Ruang Kelompok Kegiatan Servis Luas Total Kelompok Kegiatan Total Luas Total Luas Non Bangunan (m²) Bangunan (m²) Kelompok Kegiatan Utama 3201,31 Kelompok Kegiatan Pendukung 2882,34 222.25 Kelompok Kegiatan Penunjang 2370,17 Kegiatan Parkir 1416,00 Kelompok Kegiatan Servis 164.70 Jumlah 10034.52 222.25 Dibulatkan 10035 223 Tabel 5.5. Luas Total yang Dibutuhkan 5.1.2. Tapak Terpilih Tapak yang dipilih untuk perencanaan dan perancangan UNDIP Marine Station Laboratory adalah tapak LPWP (Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai) milik FPIK UNDIP. Data Tapak LPWP Posisi : 6 35' 27" Lintang Selatan dan 110 38' 57" Bujur Timur. Alamat : Jalan A.E. Suryani Nomor 1, Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara Kota. Luas : 13.400 m² ha Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 97

KDB : 70 %. Batas Tapak o Utara o Timur o Selatan o Barat : Jalan A.E. Suryani, BBPBAP : Permukiman warga Kelurahan Bulu : Laut Jawa : Kawasan wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini Optimasi Lahan Optimasi lahan dilakukan untuk memperoleh luasan tapak yang diijinkan, mengingat kebutuhan luas bangunan yang besar sedangkan ukuran lahan terbilang sempit. Selain itu karena terdapat alasan pertimbangan revitalisasi yang akan mempertahankan potensi eksisting lahan. Luas tapak (T) = 13.400 m² GSB jalan (J) = 1.267 m² Sempadan Pantai (P) = 1.897 m² KDB 70% (KDB) = (100-70)% x (T-GSB-S) = 30% x (13.400-1.267-1.897) = 30% x 10.236 = 3.070 m² Luas bangunan yang dikonservasi (B) Gedung Guess House = 416 m² Tambak = 333 m² Area BMKG = 211 m² Total = 416 + 425 + 211 = 960 m² Luas kanal (K) = 159 m² Luas tapak yang diijinkan (I) I = T - (J+P+KDB+B+K) I = 13.400 - (1.267+1.897+3.070+960+159) I = 13.400 7.353 I = 6.047 m² Luas bangunan yang dibutuhkan sebesar 10035 m², maka untuk menentukan jumlah lantai bangunan, dapat ditentukan sebagai berikut: 10035 : 6047 = 1,6 2 lantai 5.2. PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.2.1. Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan menggunakan sistem pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami memanfaatkan sinar matahari, dan diperuntukkan bagi ruang-ruang publik seperti lobby, perpustakaan, kantin, dll. Selain itu sistem pencahayaan alami juga digunakan untuk ruang-ruang lain yang memungkinkan memperoleh sinar matahari sebagai upaya penghematan energi. Untuk pencahayaan buatan diterapkan pada ruang-ruang yang kurang terjangkau sinar matahari, ruangruang yang digunakan pada malam hari, dan pada saat matahari tidak stabil (kondisi Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 98

cuaca). Untuk ruang laboratorium mutlak memerlukan pencahayaan buatan dengan kebutuhan terang cahaya yang berbeda, disesuaikan dengan jenis laboratoriumnya. Untuk laboratorium yang berbasis kimia membutuhkan pencahayaan yang paling besar daripada laboratorium lain. Sistem Penghawaan/Pengkondisian Ruang Sistem penghawaan menggunakan penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami memanfaatkan sirkulasi udara alami dari ruang luar melalui bukaan pada bagian dinding atau atap. Untuk beberapa jenis laboratorium memerlukan sirkulasi udara segar non AC, menggunakan exhaust fan. Posisi bukaan perlu diperhatikan agar tidak terkena efek langsung dari angin/udara tepi laut yang biasanya membawa uap air laut yang bisa mengakibatkan korosi pada material berbahan besi atau stainlesssteel. Penghawaan buatan menggunakan AC split untuk beberapa ruang tertentu, antara lain untuk ruang kantor, theater, tempat penginapan, dll. Untuk beberapa jenis ruang laboratorium mengharuskan menggunakan sistem penghawaan buatan agar karena membutuhkan kondisi udara yang stabil sehingga sterilisasi dan peralatan laboratorium terjaga. Khusus untuk laboratorium kimia pengkondisian udara harus menggunakan sistem tersendiri, terdapat instalasi gas asam. Sistem Jaringan Air Bersih Sumber air bersih didapat dari Perusahaan Air Minum (PAM) dan sumur. Sistem pendistribusian air bersih yang bisa digunakan adalah dengan sistem down feed untuk mengantisipasi jika terjadi kekurangan air. Pada perencanaan laboratorium ini diperlukan instalasi jaringan air laut (seawater system) untuk memenuhi kebutuhan air laut untuk kegiatan praktikum di lab basah dan hatchery. Air laut dialirkan langsung dari laut dengan menggunakan pompa yang kemudian difilterisasi dan ditampung terlebih dahulu. Sistem Pembuangan Air Kotor Jaringan air kotor meliputi pembuangan air kotor dari kloset, sink dapur, washtafel, kamar mandi, dan jaringan pembuangan air hujan. Untuk air kotor berupa black water yang berasal dari kloset dapat masuk ke sistem septictank yang kemudian masuk ke saluran kota. Air kotor yang berupa grey water yaitu air sisa dari wastafel, tempat wudhu, floor drain dimanfaatkan kembali untuk keperluan menyiram tanaman dengan difilterisasi terlebih dahulu kemudian disalurkan menuju sprinkler penyiram tanaman. Khusus untuk air limbah yang berasal dari kegiatan di laboratorium memerlukan penanganan khusus, karena kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun dan berbahaya. Untuk pengolahannya air limbah laboratorium disalurkan ke penampungan ke aeration tank di mana mengalami proses aerasi, lalu masuk ke sedimentation tank di mana diendapkan melalui saringan berbentuk sarang tawon untuk selanjutnya masuk ke chlorination tank untuk dijernihkan lantas masuk ke saluran kota. Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 99

Sistem Jaringan Listrik Sumber utama daya listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sumber daya listrik cadangan berasal dari generator yang dilengkapi dengan automatic switch system untuk mengatasi kondisi darurat. Sumber listrik ini akan melayani beban penerangan, peralatan elektronik untuk mendukung kegiatan di laboratorium, pompa-pompa, dan peralatan MEE yang lain. Untuk menghemat energi, ditambah dengan sumber listrik alternatif yang berasal dari pemanfaatan solar cell yang mengubah energi panas matahari menjadi energi listrik. Selain itu sumber listrik alternatif juga didapatkan dari turbin angin savonius yang mengubah energy gerak menjadi energi listrik. Energi listrik alternatif. yang didapat kemudian disimpan di dalam baterai terlebih dahulu, sebelum dimanfaatkan. Kebutuhan daya listrik untuk tiap ruang laboratorium berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis laboratoriumnya. Untuk laboratorium yang berbasis kimia membutuhkan daya listrik yang paling besar daripada laboratorium lain. Sistem Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah yang digunakan adalah collection system dimana sampah dikumpulkan secara bertingkat. Collection system dapat dijelaskan sebagai berikut: Sampah dibuang pada tempat sampak yang sudah tersedia. Sampah diangkut menuju bak sampah induk yang sudah dibedakan menurut jenis sampahnya. Dari bak induk tersebut sampah diangkut oleh mobil pengangkut sampah menuju TPA. Untuk sampah khusus yang berasal dari limbah laboratorium, pembuangannya dipisahkan dan diangkut/dibuang secara berkala. Sistem Pencegahan Kebakaran Beberapa peralatan untuk sistem pemadam kebakaran yang akan digunakan pada bangunan food court ini adalah : Sistem pendeteksian bahaya kebakaran menggunakan smoke and heat detector, luas pelayanan 75 m² dan dihubungkan dengan alarm untuk mendeteksi kemungkinan adanya kebakaran. Hydrant box dengan jarak maksimal penempatan 30 m dengan luas pelayanan 800 m2 dan ditempatkan pada ruang-ruang yang mudah dicapai. Water sprinkler, menyala setelah terindikasi adanya kebakaran oleh smoke and heat detector. Thermathic sprinkler, sprinkler dengan bahan pemadam merupakan gas CO2, digunakan untuk ruang laboratorium yang peralatannya riskan jika terkena air. Hydrant pylar, digunakan untuk memadamkan api diluar bangunan. Tabung pemadam Alarm Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 100

Tangga darurat, jarak pencapaian ke tangga darurat dari setiap titik dalam ruang efektif, maksimal 25 m apabila tidak dilengkapi dengan spinkler dan maksimal 40 m apabila dilengkapi dengan spinkler. Pintu darurat Sistem Komunikasi Sistem komunikasi yang digunakan meliputi sistem komunikasi eksternal dan internal. Sistem komunikasi eksternal, meliputi: o Telepon dengan PABX sebagai pengendali komunikasi keluar masuk, faksimili, serta internet o Hotspot area pada zona tertentu seperti perpustakaan, kantin, dll. Sistem komunikasi internal, dengan media interkom yang menghubungkan antar ruang/bangunan tanpa bisa melakukan koneksi dengan pihak luar antara lain : o Interkom/ HT untuk penggunaan individual 2 arah o Jaringan antar komputer (Local Area Nerwork), sistem komunikasi data berupa pertukaran informasi antar komputer secara internal Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir merupakan sebuah jalur rangkaian kabel tembaga yang difungsikan sebagai jalan atau aliran bagi petir menuju ke permukaan bumi, sehingga petir tidak akan merusak benda-benda yang dilewatinya. Alternatif sistem penangkal petir yang umum dipakai adalah sistem Franklin yang efektif untuk bangunan dengan atap yang tidak lebar karena bekerja melindungi area kerucut dengan sudut 120 pada puncaknya, ataupun sistem Faraday yang cocok diterapkan pada bangunan dengan atap lebar. Sistem Keamanan Sistem keamanan menggunakan Visitor Management System dan CCTV. Visitor Management System adalah sebuah sistem yang dipergunakan untuk melakukan manajemen tamu atau pengunjung untuk mendapatkan data kunjungan meliputi nama tamu, keperluan kunjungan, waktu kunjungan, dll. Sedangkan CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor. CCTV dipasang di setiap sudut ruang yang membutuhkan pengawasan khusus. Sistem Transportasi Vertikal Dalam perencanaan marine station laboratory ini menggunakan sistem trasportasi vertikal berupa tangga dan ramp, karena jumlah lantai hanya berkisar 2 s.d. 4 lantai. Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 101

5.2.2. Aspek Teknis Sistem Struktur Karena bangunan hanya terdiri dari lantai, maka sistem struktur yang digunakan adalah sistem rangka. Struktur rangka bangunan berfungsi untuk meneruskan beban vertikal maupun beban horizontal, baik berupa beban tetap, beban hidup maupun beban sementara ke tanah. Sistem struktur rangka yang digunakan adalah rangka beton bertulang. Beberapa keuntungan menggunakan beton bertulang antara lain: kekuatannya menahan beban yang sangat tinggi, mudah dibentuk sesuai kebutuhan, keawetannya, dan ketahanan terhadap api yang lebih baik dari struktur baja. Bahan Bangunan Bahan bangunan/material yang digunakan dalam perancangan ini menghindari material yang mudah terkena korosi (pengkaatan), mengingat bangunan yang didesain merupakan bangunan di tepi laut. Jika harus menggunakan material berbahan metal atau logam maka material perlu diberi dengan pelapis anti karat. 5.2.3. Aspek Visual Aristektural Aspek visual arsitektural yang akan ditampilkan disesuaikan berdasarkan penekanan desain yang diusung, yaitu konsep eko-arsitektur. Dengan penekanan desain eko-arsitektur didapatkan karakter bangunan yang selaras dengan lingkungan sekitarnya. Dengan adanya kegiatan revitalisasi, tampilan bangunan lama dipertahankan sedangkan bangunan baru tampilannya didesain lebih modern dan dinamis. Dua tampilan bangunan yang berbeda ini dapat menjadi konsep desain yang kontras. Konsep yang kontras ini dijadikan daya tarik desain, sehingga tampilan bangunan yang tercipta lebih variatif. Revitalisasi LPWP UNDIP untuk Marine Station Laboratory Jepara 102