PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENALAN CITRA WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACK-PROPAGATION

BAB 4 IMPLEMENTASI DATA SPEKTROFOTOMETER DAN ANALISA DENGAN BACKPROPAGATION DAN ALGORITMA PCA

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ORTHOGONAL LAPLACIANFACES. Luhur Pribudhi ( )

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN METODE MINIMUM DISTANCE PATTERN CLASSIFIER DAN NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION DALAM MENGENALI WAJAH MANUSIA DENGAN EKSPRESI YANG BERBEDA

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

PEMANFAATAN NEURAL NETWORK PERCEPTRON PADA PENGENALAN POLA KARAKTER

BAB 2 Landasan Teori

PENGENALAN POLA GARIS DASAR KALIMAT PADA TULISAN TANGAN UNTUK MENGETAHUI KARAKTER SESEORANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILIENT BACKPROPAGATION

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

IMPLEMENTASI ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS DALAM SISTEM PENGENALAN CITRA WAJAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

Menurut Ming-Hsuan, Kriegman dan Ahuja (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah sistem pengenalan wajah dapat digolongkan sebagai berikut:

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PENGENALAN KARAKTER DENGAN MENGGUNAKAN HAMMING NETWORK

ANALISIS KOMPONEN UTAMA PADA PENERAPAN APLIKASI PEMBELAJARAN METODE GLENN DOMAN

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN GLOBAL FEATURE EXTRACTION, MOMEN INVARIAN DAN ALGORITMA FORWARD-ONLY COUNTER PROPAGATION

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

ODOR RECOGNITION DENGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN NEAREST NEIGHBOUR CLASSIFIER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Journal of Control and Network Systems

PERBANDINGAN KINERJA BEBERAPA METODE KLASIFIKASI HASIL REDUKSI DATA BERDIMENSI TINGGI

ABSTRAK. Michael Parlindungan ( ) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF)

PEMANFAATAN TRANSFORMASI WAVELET SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI PADA KLASIFIKASI BERTINGKAT SINYAL EKG

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

Kombinasi KPCA dan Euclidean Distance untuk Pengenalan Citra Wajah

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

IMPLEMENTASI ALGORITMA FRACTAL NEIGHBOUR DISTANCE UNTUK FACE RECOGNITION

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM :

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

Aplikasi Principle Component Analysis (PCA) Untuk Mempercepat Proses Pendeteksian Obyek Pada Sebuah Image

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

EVALUASI PENGARUH FUNGSI AKTIFASI DAN PARAMETER KEMIRINGANNYA TERHADAP UNJUKKERJA PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Implementasi Principal Component Analysis (PCA) Untuk Pengenalan Wajah Manusia

METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PENJEJAKAN BALIK UNTUK PENGENALAN HURUF CETAK PADA CITRA DIGITAL

Identifikasi Gender Berdasarkan Citra Wajah Menggunakan Deteksi Tepi dan Backpropagation

PERBANDINGAN METODE KDDA MENGGUNAKAN KERNEL RBF, KERNEL POLINOMIAL DAN METODE PCA UNTUK PENGENALAN WAJAH AKIBAT VARIASI PENCAHAYAAN ABSTRAK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STMIK MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN DALAM SEBUAH CITRA MENGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ABSTRAK

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BANYAKNYA JUMLAH KELAS POLA YANG DIKENALI DAN TINGKAT KERUMITAN POLANYA

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT DAN ALGORITMA BACK PROPAGATION ABSTRAK

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL

Implementasi Pengenalan Wajah Berbasis Algoritma Nearest Feature Midpoint

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN GUI DALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN CITRA WAJAH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE EIGENFACES

SEGMENTASI HURUF TULISAN TANGAN BERSAMBUNG DENGAN VALIDASI JARINGAN SYARAF TIRUAN. Evelyn Evangelista ( )

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

NOISE REMOVAL PADA TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perancangan Perangkat Lunak Pengenal Tulisan Tangan Sambung Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dengan Metode Hopfield

ISSN (Media Cetak) ISSN (Media Online) Implementasi Metode Eliminasi Gauss Pada Rangkaian Listrik Menggunakan Matlab

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

Pamampatan dan Rekonstruksi Citra Menggunakan Analisis Komponen Utama.

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMENT INVARIANT DAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON

Transkripsi:

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS Kartika Gunadi Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra e-mail: kgunadi@peter.petra.ac.id, Sonny Reinard Pongsitanan Alumnus Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra e-mail : sy_reinard_p@hotmail.com ABSTRAK: Pengenalan wajah manusia merupakan salah satu bidang penelitian yang penting, dan dewasa ini banyak aplikasi yang dapat menerapkannya. Melalui pengembangan suatu teknik seperti Principal Components Analysis (PCA), komputer sekarang dapat melebihi kemampuan otak manusia dalam berbagai tugas pengenalan wajah, terutama tugas-tugas yang membutuhkan pencarian pada database wajah yang besar. Principal Components Analysis digunakan untuk mereduksi dimensi gambar wajah sehingga menghasilkan variabel yang lebih sedikit yang lebih mudah untuk diobsevasi dan ditangani. Hasil yang diperoleh kemudian akan dimasukkan ke suatu jaringan saraf tiruan dengan metode Backpropagation untuk mengenali gambar wajah yang telah diinputkan ke dalam sistem. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa penggunaan PCA untuk pengenalan wajah dapat memberikan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Untuk gambar wajah yang diikutsertakankan dalam latihan, dapat diperoleh 100% identifikasi yang benar. Dari beberapa kombinasi jaringan yang diujikan dapat diperoleh rata-rata terbaik 91,11% identifikasi yang benar sedangkan hasil rata-rata terburuk adalah 46,67% identifikasi yang benar. Kata kunci: Pengenalan Wajah, Principal Components Analysis, Jaringan Saraf Tiruan, Metode Backpropagation. ABSTRACT: Face recognition is one of many important researches, and today, many applications have implemented it. Through development of techniques like Principal Components Analysis (PCA), computers can now outperform human in many face recognition tasks, particularly those in which large database of faces must be searched. Principal Components Analysis was used to reduce facial image dimension into fewer variables, which are easier to observe and handle. Those variables then fed into artificial neural networks using backpropagation method to recognise the given facial image. The test results show that PCA can provide high face recognition accuracy. For the training faces, a correct identification of 100% could be obtained. From some of network combinations that have been tested, a best average correct identification of 91,11% could be obtained for the test faces while the worst average result is 46,67 % correct identification Keywords: Face Recognition, Principal Components Analysis, Artificial Neural Network, Backpropagation Method. 1. PENDAHULUAN Pengenalan wajah manusia adalah salah satu bidang penelitian penting dengan banyak aplikasi yang dapat menerapkannya. Penelitian terhadap pengenalan wajah manusia sudah banyak dilakukan dengan kelebihan dan kekurangan tertentu. Hal ini disebabkan karena wajah manusia mempresentasikan sesuatu yang kompleks, sehingga untuk mengembangkan model komputasi yang ideal untuk pengenalan wajah manusia adalah sesuatu hal yang sulit. Pengenalan wajah manusia mendapatkan banyak perhatian beberapa tahun terakhir ini, hal ini karena banyak aplikasi yang menerapkannya, antara lain dalam pengamanan gedung, alat identifikasi, ATM, Tele-Conference, alat bantu dalam pelacakan pelaku kriminal dan lain-lain. Ada banyak teknik pengenalan wajah yang dapat dipakai dan salah satunya adalah http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/ 57

JURNAL INFORMATIKA Vol. 2, No. 2, November 2001: 57-61 Principal Component Analysis (PCA) yang juga disebut Karhunen-Loeve transform. 2. ALGORITMA 2.1 Principal Components Analysis Sebuah wajah, yang merupakan sebuah gambar, dapat dilihat sebagai sebuah vektor. Jika panjang dan lebar dari gambar tersebut adalah w dan h pixel maka jumlah komponen dari vektor ini adalah w * h. Setiap pixel dikodekan oleh satu komponen vektor. 58 Gambar 1. Formasi Vektor Wajah dari Gambar Wajah Vektor wajah yang disebut di atas berada dalam suatu ruang, yaitu ruang wajah yang merupakan ruang dari semua gambar yang memiliki dimensi w * h pixel. Setiap wajah terlihat mirip satu dengan yang lain. Semua memiliki dua mata, satu hidung, satu mulut dan lain-lain, yang berada pada tempat yang sama, sehingga semua vektor wajah terletak pada kumpulan yang sempit pada ruang gambar. Oleh karena itu, keseluruhan ruang gambar bukanlah ruang yang optimal untuk menggambarkan wajah. Tugas yang disampaikan disini bertujuan untuk membentuk sebuah ruang wajah yang dapat menggambarkan wajah dengan lebih baik. Vektor basis dari ruang wajah ini disebut principal components. Dimensi dari ruang gambar adalah w * h, dimana semua pixel dari sebuah wajah tidak berhubungan, dan setiap pixel bergantung pada pixel lain didekatnya. Jadi, dimensi dari ruang wajah lebih kecil daripada dimensi ruang gambar. Dimensi dari ruang wajah tidak dapat ditentukan, tetapi yang dapat dipastikan adalah dimensinya jauh lebih kecil daripada dimensi ruang gambar. Principal Components Analysis (PCA) digunakan untuk mereduksi dimensi dari sekumpulan atau ruang gambar sehingga basis atau sistem koordinat yang baru dapat menggambarkan model yang khas dari kumpulan tersebut dengan lebih baik. Dalam hal ini model yang diinginkan merupakan sekumpulan wajah-wajah yang dilatihkan (training faces). Basis yang baru tersebut akan dibentuk melalui kombinasi linear. Komponen dari basis ruang wajah ini tidak akan saling berkorelasi dan akan memaksimalkan perbedaan yang ada di dalam variabel aslinya. Sasaran dari Principal Components Analysis adalah untuk menangkap variasi total di dalam kumpulan wajah yang dilatihkan, dan untuk menjelaskan variasi ini dengan variabel yang sedikit. Suatu observasi yang dijabarkan dengan variabel yang sedikit akan lebih mudah untuk ditangani dan dimengerti daripada jika dijabarkan dengan variabel yang banyak. Hal ini tidak hanya berarti mengurangi kompleksitas dan waktu komputasi tetapi juga mengatur skala setiap variabel sesuai dengan kedudukan dan kepentingan relatifnya di dalam menjabarkan observasi tersebut. Sebelum PCA dapat dilakukan, maka dilakukan lexicographical ordering untuk setiap wajah yang akan dilatihkan dimana baris yang satu diletakkan disamping baris yang lain untuk membentuk vektor wajah yang merupakan vektor kolom. Vektorvektor wajah tersebut disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu matriks X dengan orde n x m, dimana n adalah jumlah pixel (w * h) dan m adalah banyaknya gambar wajah. Matriks inilah yang akan digunakan sebagai input bagi PCA. Algoritma PCA adalah sebagai berikut : 1. Normalisasi. X k = X k / Length(X k ) Dimana X k adalah vektor kolom ke-k dari matriks X. 2. Bangun matriks kovarian. W = X T * X 3. Hitung nilai eigen (E) dan vektor eigen (Q) dari matriks kovarian W. 4. Urutkan nilai eigen (E) dan vektor eigen (Q) dari besar ke kecil berdasarkan urutan nilai eigen. 5. Hitung principal component. P = X * Q * E -1/2 6. Transformasikan gambar ke ruang wajah. http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/

Y = P T * X k Hasil transformasi ini merupakan gambar wajah yang telah direduksi menjadi beberapa variabel yang diperlukan saja yang akan diinputkan ke jaringan saraf tiruan. 2.2 Algoritma Jaringan Saraf Tiruan Dengan Metode Backpropagation Jaringan backpropagation dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam berbagai hal. Aplikasi yang menggunakan jaringan tersebut dapat ditemukan secara nyata dalam setiap bagian yang menggunakan jaringan saraf untuk masalah yang memecahkan pemetaan pada sekumpulan input yang diberikan untuk menspesifikasikan output target. Dalam kasus dengan jaringan saraf umumnya, masalahnya adalah untuk melatih jaringan untuk mencapai keseimbangan antara kemampuan untuk merespon secara benar pola input yang digunakan untuk latihan (memorization) dan kemampuan untuk memberikan respon yang baik pada input yang mirip, namun tidak sama dengan yang digunakan dalam latihan (generalization). Pelatihan jaringan dengan menggunakan backpropagation dibagi menjadi tiga tahap, yaitu feedfoward dari input pola latihan, kalkulasi dan backpropagation dari error yang berhubungan, dan pengaturan bobot berdasarkan bobot sebelumnya. Setelah dilatih, aplikasi dari jaringan hanya terdapat pada tahap komputasi dari feedforward. Meskipun latihan yang dilakukan lambat, jaringan yang telah dilatih dapat menghasilkan outputnya dengan sangat cepat. Gambar 2. Proses Pengenalan Wajah Proses awal terdiri dari pengambilan data wajah sampai pembentukan principal components (eigenfaces) melalui PCA, dan proses latihan hanya terdiri dari pembuatan data (reduksi wajah) untuk latihan dan melatih jaringan backpropagation, sedangkan proses identifikasi wajah terdiri dari pengambilan gambar input yang akan diidentifikasi, reduksi data, memasukkan data yang tereduksi ke dalam jaringan backpropagation, membandingkan hasil output dari jaringan backpropagation dengan database yang ada dan terakhir adalah menampilkan hasil identifikasi. Fungsi aktivasi yang dipakai untuk jaringan backpropagation adalah fungsi aktivasi Gaussian dimana daerah hasilnya berkisar antara 0 sampai 1 dengan daerah input antara 2 sampai 2. Gambar input yang dipakai berukuran 50 x 61 pixel dengan tipe greyscale (256 warna hitam putih). 3. IMPLEMENTASI Proses pengenalan wajah dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu proses awal (preprocessing), proses latihan (training) dan untuk proses identifikasi wajah. Secara umum proses pengenalan wajah digambarkan oleh gambar 2. 4. PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem menggunakan gambar wajah dari kumpulan gambar foto dari Olivetti Research Laboratory (ORL) di Cambridge, Inggris, yang diambil antara April 1992 dan April 1994, yang mempunyai beberapa variasi dalam ekspresi wajah, pencahayaan, jenis kelamin, ras dan detil wajah (berkacamata atau tidak berkacamata, berjanggut atau tidak berjanggut). Dari 40 orang yang ada diambil 15 orang secara acak dan kemudian diambil 7 gambar http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/ 59

JURNAL INFORMATIKA Vol. 2, No. 2, November 2001: 57-61 dari setiap orang untuk dimasukkan ke dalam database (sebagai training face), sehingga total gambar dalam database adalah 105 gambar. Tiga gambar sisanya (dari setiap orang) akan digunakan sebagai wajah uji (test face) yang lebih lanjut (total 45 gambar). Nilai eigen yang dihasilkan dari principal component yang pertama untuk 105 gambar tersebut adalah 94,3656 yang mewakili 89,87% variasi data, sedang nilai eigen untuk principal component yang kedua adalah 2,1804 yang hanya mewakili 2,07% variasi data. Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan berbagai kombinasi untuk jaringan backpropagation-nya, yaitu 10, 15, 20, 25 dan 30 unit input; 20, 30 dan 40 hidden unit. Toleransi output yang dipakai adalah 0,05, 0,10, 0,15 dan 0,20. Toleransi output menunjukkan tingkat generalisasi dari sistem, dimana bila toleransi outputnya besar maka sistem dapat mengenali seseorang meskipun perbedaaannya cukup besar tetapi akan sulit membedakan dua orang dengan wajah yang mirip, dan sebaliknya untuk toleransi output yang kecil. Tiap-tiap kombinasi dilatih dengan error tujuan 0,001, learning rate 0,25 dan momentum 0,25 dengan jenis error mean absolute error. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa penggunaan PCA untuk pengenalan wajah dapat memberikan tingkat akurasi yang cukup tinggi. Untuk gambar wajah yang diikutsertakankan dalam latihan, dapat diperoleh 100% identifikasi yang benar. Dari beberapa kombinasi jaringan yang diujikan diperoleh suatu kombinasi yang paling optimal, yaitu kombinasi 25 unit input - 40 hidden unit dan toleransi output sebesar 0,20 untuk jaringan backpropagationnya, dimana untuk gambar-gambar wajah yang tidak ikut dilatih, dapat diperoleh rata-rata terbaik 91,11% identifikasi yang benar. Hasil rata-rata terburuk adalah 46,67% identifikasi yang benar pada kombinasi 10 unit input - 30 hidden unit atau 30 unit input - 20 hidden unit dengan toleransi output sebesar 0,05. 5. KESIMPULAN 60 Gambar 3. Contoh Gambar Input yang Dipakai 1. Principal Components Analysis (PCA) dapat digunakan untuk mereduksi dimensi gambar wajah dengan relatif cukup baik. Dari pengujian dengan 105 wajah dan dimensi gambar 50x61 pixel (3050 pixel), dapat direduksi menjadi maksimum 105 komponen untuk setiap gambar wajah. 2. Penggunaan PCA untuk pengenalan wajah ternyata sangat baik dimana dapat diperoleh hasil identifikasi 100% benar untuk wajah-wajah yang diikutkan dalam latihan. Hasil identifikasi untuk wajah yang lain tergantung dari kombinasi jaringan yang dipakai dan toleransi outputnya. 3. Kombinasi yang optimal dari seluruh kombinasi yang diujikan adalah kombinasi 25 unit input dan 40 hidden unit. Dengan menggunakan toleransi output 0,20 dapat diperoleh hasil identifikasi terbaik sebesar 91,11% untuk wajahwajah yang tidak pernah dilatihkan. Kombinasi ini juga cukup tahan terhadap noise. 4. PCA dapat digunakan sebagai filter untuk mengetahui tingkat kewajahan (faceness) suatu gambar. 5. Masalah utama dari yang timbul adalah waktu pembangunan principal component yang cukup lama dan setiap kali data untuk latihan berubah maka principal component harus dibangun lagi. DAFTAR PUSTAKA 1. Antia, H. M. Numerical Methods for Scientists and Engineers, Tata McGraw- Hill Publishing Company Limited, 1991. 2. Cendrillon, Raphael. Real Time Face Recognition using Eigenfaces, Http://student.uq.edu.au/~s341268/thesis. pdf, 1999. http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/

3. Fausett, Laurene. Fundamental of Neural Networks, Prentice Hall, Inc., 1994. 4. Hager, William W. Applied Numerical Linear Algebra, Prentice-Hall International, Inc., 1988. 5. Jennings, Alan. Matrix Computation for Engineers and Scientists, John Wiley & Sons, Ltd., 1977. 6. Kolman, Bernard. Introductory to Linear Algebra with Application, Prentice Hall, Inc., 1993. 7. Nakamura, Shoichiro. Applied Numerical Methods with Software, Prentice-Hall International,Inc, 1991. 8. Nelson, Marilyn McCord and Illingworth, W.T. A Practical Guide to Neural Nets, Texas Instruments, Addison- Wesley Publishing Company, Inc., 1993. 9. Romdhani, Sami. Face Recognition Using Principal Components Analysis, Http://WWW.elec.gla.ac.uk/~romdhani/p ca.htm. 10. Stark, Henry and Woods, John W. Probability, Random Processes, and Estimation Theory for Engineers, Prentice-Hall International, Inc., 1994. http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/ 61