Modul Training PLC untuk Semua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN

Materi. Siswa Mampu :

2. Prinsip dan aplikasi Relay

Pertemuan ke-11 P PLC LC Timer & C t oun er

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

Timer : teori dan aplikasi. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Gambar 2.1. Diagram pewaktuan Timer dengan ON-delay Ladder Diagram dari fungsi pewaktuan (on-delay) ditunjukkan dalam gambar 2.2. berikut ini.

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

Buku Instruksi Outseal PLC 1.0.1

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

Bab 3 PLC s Hardware

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BASIC PLC TWIDO BASIC INSTRUCTION SET TIMER COUNTER

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

APLIKASI ZELIO SOFT 2 PADA SISTEM KEAMANAN SMART ROOM DENGAN MENGGUNAKAN SMART RELAY

MAKALAH. TIMER / TDR (Time Delay Relay)

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB III LANDASAN TEORI. mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe

PERANCANGAN SIMULATOR PLC MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TEORI PENUNJANG. a. SILO 1 Tujuannya untuk pengisian awal material dan mengalirkan material menuju silo 2 secara auto / manual.

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

Lembaran Laporan Sementara Praktikum PLC (V2.75)

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

BAB II LANDASAN TEORI

Dasar - Dasar Pemrograman PLC (Bagian 3) Lanjutan dari Bagian 2. B. Example Problem Lighting Control

BAB III LANDASAN TEORI. yang dapat mengontrol berbagai aplikasi otomasi. Gambar 3.1. menunjukkan Micro PLC S7-200 tersebut. Sebuah desain yang kompak,

Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan fungsi-fungsi khusus dalam pemrograman Programmable Logic Controller (PLC)

PEMANFAATAN APLIKASI ELECTRONIC WORKBENCH (EWB) PADA MATA KULIAH LOGIKA INFORMATIKA MATERI GERBANG LOGIKA

TK3434 Sistem PLC. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan. Nama : Kelas :

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

Pertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

TE Programmable Logic Controller Petunjuk Praktikum PLC

OMRON PCM1A. Programmable Logic Controller (PLC) ( Instruksi Dasar Pemrograman dengan Ladder Diagram )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

Materi 7: Introduction to PLC Programming Language

DIAGRAM LADDER. Dr. Fatchul Arifin, MT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB I LANDASAN TEORI

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC )

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Materi 6: Logic Concepts

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

Laporan Sementara Praktikum PLC Percobaan 1 Kelas: Kelompok: d.1. Sketsa Tata Letak Konfigurasi PLC yang digunakan untuk Praktikum:

BAB III RANCANG BANGUN

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB III TEORI PENUNJANG

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

MODUL 3 GERBANG LOGIKA DASAR

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

BAB IV : RANGKAIAN LOGIKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

27 Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Monitoring Cara kerja keseluruhan sistem ini dimulai dari rangkaian catu daya sebagai power atau daya yang akan disalur

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

BAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

Fungsi-fungsi Khusus

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK RELAY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

Abstrak. Achmad Ulul Azmy - L2F Halaman 1

Implementasi Automatic Transfer Switch Berbasis PLC pada Laboratorium Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung

Sudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

TE Otomasi Sistem dengan PLC (Prak. PLC) Petunjuk Praktikum PLC

Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram

BAB III LANDASAN TEORI

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

RANCANG BANGUN SISTEM PENCAHAYAAN OTOMATIS BERBASIS PEMROGRAMAN LADDER PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) ZELIO

O L E H : H I DAYAT J U R U SA N TEKNIK KO M P U TER U N I KO M 2012

TM PLC & Otomasi (Praktikum PLC) Petunjuk Praktikum PLC

Teknik Otomasi [PengenalanPLC]

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. Praktikum Programmable Logic Controler

BAB II LANDASAN TEORI

B. TIPE SISTEM KONTROL BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC.

ZELIO LOGIC. Smart Relay

Pertemuan ke. Tujuan pembelajaran khusus (performansi/ indikator) Pokok bahasan dan rincian materi 1 Mahasiswa dapat 1.

Apa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri

MODEL SISTEM PARKIR INFORMATIF BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

Transkripsi:

[Type the company name] Modul Training PLC untuk Semua Sabtu 26 Mei 2012 TimeLineX

I. DEFINISI -Programmable Dapat diprogram (software based). -Logic Bekerja berdasar logika yang dibuat. Logika disini menunjukan pada logika Boolean yang terdiri 2 keadaan, yaitu ON ( 1 ) dan OFF ( 0 ). -Controller Pengendali otak dari suatu system. Menurut NEMA (National Electrical Manufacturers Assocation USA), definisi PLC adalah: Alat elektronika digital yang menggunakan programmable memory untuk menyimpan instruksi dan untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus seperti logika, sequence (urutan), timing (pewaktuan), penghitungan, dan operasi aritmatika untuk mengendalikan mesin dan proses. 1. Pahami kebutuhan kontrol sistem 5. Simulasikan program di PLC 2. Buat flowchart umum 4. Terjemahkan flowchart ke program PLC 3. Masukan input dan output sistem

II. DASAR PEMROGRAMAN DAN KOMPONEN PLC Komponen-komponen dasar ladder diagram: 1. Contact/input 2. Coil/output 3. Timer 4. Counter CONTACT DAN COIL Contact atau input digunakan untuk memberikan masukan yang akan diteruskan pada coil/output. Contact terdiri dari 2, yaitu: 1. Normally Open Contact (NO), artinya dalam keadaan normal contact terbuka/tidak ditekan sehingga logika bernilai 0. 2. Normally Close Contact (NC), artinya dalam keadaan normal contact tertutup/ditekan sehingga logika bernilai 1. Contoh ladder NO: Contoh ladder NC: Dengan menggunakan NO dan NC, kita bias menggunakan gerbang logika umum seperti AND, OR, NAND, NOR, dan XOR, contohnya sebagai berikut:

AND OR NAND NOR XOR *highlight kuning artinya input dalam kondisi logika 1 ATURAN-ATURAN PADA PEMROGRAMAN INPUT & OUTPUT PLC : Output dapat menjadi nilai input, namun input tidak dapat menjadi output Output pada PLC bisa dirubah jadi input, artinya nilai yang didapat oleh output tersebut kemudian nilainya di-update pada output yang dijadikan input. Jadi yang dimanipulasi disini adalah alamat outputnya bukan peralatan output secara fisik, contohnya:

Input dapat muncul berkali-kali, namun output hanya muncul sekali Hal ini dimaksudkan untuk mencegah adanya nilai ganda/tidak jelas disebabkan output yang sama ada lebih dari satu. Contoh output yang salah: mungkin maksudnya agar O:2/0(output0) bisa dinyalakan dari input I:1/0(input0) atau input I:1/1(input1), namun sebaiknya rangkaian yang benar seperti ini: Pada saat membuat ladder, kita ingin mengaktifkan sebuah output yang terus menerus menyala melalui input push button yang aktif sebentar saja. Untuk membuatnya kita gunakan prinsip self holding, artinya output akan ditahan aktif dengan cara menjadikan output sebagai input. Contohnya: Pada saat input I:1/0 ditekan sebentar, maka output O:2/0 akan aktif. Pada saat itu juga nilai output O:2/0 akan diupdate nilainya pada input O:2/0 dan terus menahannya sehingga output terus menyala. PLC tidaklah bekerja secara sequential (berurutan) dimana program paling atas akan dieksekusi terlebih dahulu kemudian program dibawahnya. Sebenarnya PLC bekerja secara simultan, dimana intstruksi dengan alamat yang sama akan dikerjakan secara simultan (scanning). Output diletakan di baris paling akhir.

TIMER Timer adalah salah satu komponen yang melakukan instruksi timer berfungsi untuk menunda terjadinya suatu aksi. Cara kerja timer: Timer akan bekerja jika timer coil mendapat logika 1 dari inputnya. Timer akan menghitung sampai preset value dan timer contact. Timer akan mati (kembali ke awal nilainya) jika inputnya dimatikan. Pada tutorial ini akan dipelajari 2 macam timer, yaitu: 1. Timer On Delay (TON), timer ini bekerja dengan menunda waktu pengaktifan output selama beberapa waktu tertentu setelah input pemicu diaktifkan. Komponen TON sebagai berikut : Enable, Indikator apakah timer mendapat input Nama timer, buat dengan format T4:[angka] Done, apabila timer telah selesai akan member input DN Time base, waktu patokannya 0.1 s Accumulation, pada saat timer mendapat input accum akan menghitung maju sesuai nilai preset Preset, waktu yang akan dieksekusi, bila kita isikan 50 maka waktunya menjadi 50 x 0.1s= 5 s Contoh addressing pada timer TON:

Timing diagram pada timer TON: 2. Timer Off Delay (TOF), timer ini bekerja dengan menunda matinya output selama beberapa waktu tertentu setelah input diaktifkan. Komponen TOF sbb: *Penjelasannya sama seperti TON Contoh addressing pada timer TOF:

Timing diagram pada TOF:

COUNTER Counter adalah salah satu komponen yang berfungsi untuk menghitung jumlah input yang masuk. Counter terdiri dari 2 jenis, yaitu : 1. Counter Up ( CTU ), yaitu counter yang akan bekerja hanya jika nilai counter sudah memenuhi nilai preset yang telah ditentukan. Saat nilai counter sudah memenuhi nilai preset, maka DONE akan menyala. Komponen dari Counter-Up : CU, Indikator apakah counter mendapat input Nama counter, buat dengan format C5:[angka] Done, apabila counter telah mencapai nilai yang di preset. Accumulation, pada saat counter mendapat input accum akan menghitung maju Preset, adalah nilai yang ditetapkan/nilai batas

Contoh Addresing Counter Up : 2. Counter Down ( CTD ), yaitu counter yang bekerja saat nilai accum lebih besar sama dengan dibandingkan dengan nilai preset. Saat nilai accum lebih kecil dari nilai preset, indikator DONE akan mati. CD, Indikator apakah counter down mendapat input Nama counter, buat dengan format C5:[angka] DONE, apabila counter telah mencapai nilai yang di preset. Preset, adalah nilai yang ditetapkan/nilai batas Accumulation, pada saat counter mendapat input accum akan menghitung mundur

Contoh Addresing Counter Down :

Contoh Kasus (Tingkat Kesulitan meningkat sesuai urutan nomor) 1. Rancanglah sebuah Ladder Eksklusif OR (Rangkaian dimana jika hanya akan bernilai 1 apabila hanya salah satu saja yang enable) dengan menggunakan dua input toggle button! 2. Pada suatu Pabrik digunakan sebuah pushbutton yang digunakan untuk menyalakan dan mematikan sebuah motor. Rancanglah Ladder dengan hanya menggunakan satu input push button dimana ketika ditekan akan menyalakan motor dan apabila ditekan lagi dapat mematikan motor! 3. Pada suatu sistem pengamanan kebakaran pada hotel berbintang memiliki tiga unit sensor kebakaran dengan cara kerja sebagai berikut: -Apabila satu sensor saja yang nyala maka hanya lampu peringatan menyala -Apabila dua sensor yang nyala maka hanya sirine saja yang berbunyi -Apabila tiga sensor yang nyala maka sprinkle air saja yang akan menyala Rancanglah ladder sesuai skenario diatas! 4. Rancanglah sistem sesuai dengan skema sebagai berikut: -Pada awal sistem lampu 1 menyala selama dua sekon -lalu selanjutnya lampu 1 mati sedangkan lampu 2 menyala selama 2 sekon -lalu selanjutnya lampu 2 mati sedangkan lampu 3 menyala selama 2 sekon -lalu selanjutnya lampu 3 mati sedangkan lampu 4 menyala selama 2 sekon -Setelah lampu 4 mati maka sistem kembali ke awal, (terus berulang) (Dikenal secara mudah dengan rangkaian kedap-kedip bergantian) Hint : Mainkan fungsi Timer