BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Reza, 2012) Tjuju dan Suwarno (2008)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. membekali perusahaan dengan pengetahuan dalam rangka memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memilih produk perbankan. Hal tersebut menjadikan para pelaku industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB 1 PENDAHULUAN. niversitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia dengan terus diiringi oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting bagi kelangsungan sebagian besar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas dan produktivitas adalah kata kunci (keywords) untuk

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan. Agar dapat mencapai tujuannya, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna menghadapi tuntutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan Era globalisasi yang telah berjalan selama beberapa

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan melihat kualitas dan kuantitas pekerjaan mereka. karena Allah SWT. Dengan bekerja, individu bisa memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syariah yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan, hingga Januari 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta didirikan karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masukan selama periode tersebut (Dossett dan Greenberg, 1981). a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil.

Bab I. Pengantar. tujuan untuk mengetahui hubungan dari budaya kerja terhadap kinerja dosen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. maraknya perusahaan pembiayaan yang bergerak di bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin meningkat (Kotter, 1995). Dalam iklim persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas karyawan.setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis keuangan global tak hanya berdampak pada sektor riil, tapi juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, antara lain adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Bappenas,2006)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN UPAH, JAMINAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PO. ROSALIA INDAH PALUR

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan- perubahan mendasar, baik yang terjadi secara nasional maupun

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pasti memiliki kebudayaan yang menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karyawan untuk berfikir, bersikap dan berperilaku. Budaya organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sumber daya manusia yang kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin pesatnya perkembangan lingkungan bisnis yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun untuk

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kesatuan yang komplek yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

I. PENDAHULUAN. Perjalanan ekonomi Indonesia telah berlangsung hampir sepuluh tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut yaitu untuk meningkatkan kinerja karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna menghadapi tuntutan perubahan dan berupaya menyusun kebijakan yang selaras dengan perubahan lingkungan. Suatu perusahaan harus mampu menyusun kebijakan yang tepat untuk mengatasi setiap perubahan yang akan terjadi. Penyusunan kebijakan yang menjadi perhatian manajemen salah satunya menyangkut pemberdayaan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Sumber daya manusia merupakan faktor sangat penting dalam aktivitas kehidupan. Berhasil dan tidaknya suatu organisasi atau perusahaan biasanya tergantung pada sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi akan berpengaruh tinggi terhadap kesusksesan sebuah perusahaan, akan tetapi kualitas sumber daya manusia yang rendah akan berpengaruh rendah terhadap tingkat kesuksesan suatu perusahaan. Dalam hal ini, manusia sebagai motor penggerak sebuah perusahaan dalam membangun perusahaan yang sukses. Mereka membuat strategi, sasaran, menciptakan inovasi, dan mencapai tujuan perusahaan. Karyawan pada hakekatnya merupakan salah satu unsur yang menjadi sumber daya dalam perusahaan. Sumber daya manusia inilah yang menjalankan kegiatan sehari-hari. Karyawan merupakan living organism memungkinkan berfungsinya suatu organisasi atau perusahaan dan menjadi unsur penting dalam manajemen. Setiap individu memiliki kepribadian yang unik dan berbeda antara satu dengan lainnya. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan kehidupan organisasi atau perusahaan. Loyalitas dan semangat kerja dapat dilihat dari mereka merasa senang dengan pekerjaannya. 1

2 Budaya memungkinkan orang untuk melihat keselarasan tujuan dan memotivasi mereka untuk tingkat yang lebih tinggi, sebagai nilai-nilai bersama membuat orang merasa baik tentang organisasi dan potensi kemampuan mereka tulus bagi perusahaan. Budaya dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian yang terbaik. Organisasi pada dasarnya memiliki budaya yang tertanam untuk menghasilkan kemantapan atau kemapanan. Pada suatu organisasi, pekerjaan telah didesain sedemikian rupa untuk dilaksanakan, para pegawai telah dibekali pelatihan dan keterampilan, job description yang jelas dan prosedur yang sudah tertanam pada semua anggota organisasi. Budaya perusahaan merupakan suatu ciri khas yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Lebih dari itu budaya perusahaan digunakan untuk membentuk karakter dan perilaku serta kebiasaan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan sebuah organisasi. Adanya perilaku yang khas inilah yang akan menjadi ciri khas suatu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Untuk membentuk sikap dan perilaku seseorang dalam suatu perusahaan maka diperlukan suatu pedoman atau prinsip yang dianut dan dipahami secara bersama-sama untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Sikap dan perilaku akan terbentuk dari adanya nilai-nilai atau prinsip yang mendasari para karyawan dalam suatu perusahaan untuk sebagai landasan mereka bertindak. Budaya organisasi telah lama dikenal oleh umat manusia, namun manusia belum menyadari bahwa suatu keberhasilan kerja itu berakar dari nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilai-nilai tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma, dan kaidah yang menjadi keyakinannya dan menjadi suatu kebiasaan dalam perilaku suatu organisasi. Budaya organisasi yang kuat akan membantu perusahaan dalam memberikan kepastian kepada seluruh karyawan untuk berkembang bersama, tumbuh dan berkembangnya perusahaan. Budaya organisasi memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku SDM.

3 Greenberg dan Baron dalam Winarno (2009) mendefinisikan budaya organisasi sebagai kerangka kognitif yang terdiri dari sikap-sikap, kumpulan nilainilai, peraturan, norma-norma, sikap dan harapan yang menjadi milik bersama anggota organisasi dan karakteristik yang dimiliki perusahaan agar karyawan dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Dalam jurnal Herliany (2008), Supriyadi dan Triguno (2006:8) menyatakan bahwa, budaya organisasi adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. Program budaya organisasi akan menjadi kenyataan melalui proses panjang, karena perubahan nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru akan memakan waktu untuk menjadi kebiasaan dan tidak henti-hentinya terus melakukan penyempurnaan dan perbaikan. Budaya organisasi memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi berperan penting dalam pencapaian suatu tujuan organisasi karena budaya organisasi merupakan suatu cara kerja yang bermutu dan didasari oleh nilai yang penuh makna, dan memberikan motivasi serta inspirasi untuk bekerja lebih baik. Dengan adanya budaya organisasi juga dapat mengubah sikap dan perilaku individu untuk mencapai suatu produktivitas kerja. Barkow (2002) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa faktor kemampuan beradaptasi, faktor integrasi sosial, faktor moral, serta faktor persepsi terhadap kerja merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi budaya organisasi. Jika faktor-faktor tersebut lebih diperhatikan lebih baik lagi akan dapat menumbuhkan kinerja karyawan untuk bekerja lebih keras guna membantu keberhasilan Bank. Salah satu tujuan perusahaan membuat budaya organisasi adalah untuk mencapai tujuan organisasi dengan menerapkan disiplin dalam bekerja dan semangat kerja yang membuat seorang pegawai kinerjanya menjadi baik, budaya organisasi yang baik dapat tercermin dari sikap dan penampilan yang ditunjukkan oleh karyawan di perusahaan sehingga budaya perusahaan yang baik dapat menjaga nama baik perusahaan.

4 Budaya organisasi menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan suatu perusahaan. Hal ini di karenakan menurut Edy (2012:1) budaya organisasi digunakan untuk mencapai efisiensi, efektivitas, produktifitas, dan etos kerja. Salah satu fungsi utama dari budaya organisasi adalah sebagai perekat sosial dalam mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Hal ini berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku karyawan. Dunia perbankan juga tidak ingin ketinggalan dalam euphoria budaya organisasi. Untuk mempertahankan eksistensinya bank dituntut untuk memiliki visi dan misi yang jelas dan strategik, dan setiap komponen di dalamnya juga dituntut untuk dapat merealisasikan visi dan misi perusahaan. Visi dan misi inilah yang kemudian melahirkan budaya organisasi. Maka untuk mencapai profesionalisme kerja, Manajemen puncak dan Divisi Sumber Daya Manusia dituntut untuk menciptakan budaya organisasi yang berkualitas melalui penerapan sistem manajemen yang baik. Tentunya semua ini dilakukan tidak hanya untuk perbaikan budaya organisasi tetapi juga dalam rangka menciptakan knowledge worker, yaitu karyawan yang selalu ingin memperbaiki diri dengan terus belajar untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya. Dengan didukung para knowledge worker, bukan hanya kinerja karyawan yang meningkat tetapi prestasi keuangan bank akan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pendanaan dan pertumbuhan pembiayaan. Pemberdayaan, ketegasan, sikap belajar, dan tim kerja adalah beberapa atribut budaya organisasi yang kuat. Budaya pada tingkat ini adalah driver nyata untuk kinerja karyawan yang unggul dan sumber pasti keunggulan kompetitif yang sangat sulit bagi pesaing untuk meniru. Perubahan membawa dampak pada perubahan budaya organisasi yang mau tidak mau harus menghadapi serangkaian adaptasi. Pengelolaan dan penggunaan keuangan sendiri harus cukup memadai untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah. Demikian halnya budaya organisasi yang ada perlu diperbaiki sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja.

5 Dalam menjalankan sebuah organisasi tidak terlepas dari kontribusi para karyawan dalam mencapai tujuan organisasi, sebagaimana dikemukakan oleh Maltis dan Jackson (2000) bahwa sumber daya manusia pada era sekarang ini semakin besar peranannya dalam mencapai sukses organisasi. Kinerja mengacu pada prestasi karyawan yang diukur berdasarkan standar yang ditetapkan. Kinerja seorang pegawai berperan penting bagi suatu organisasi, karena kinerja setiap pegawai merupakan sumbangan bagi tercapainya kinerja setiap fungsi organisasi dan pada gilirannya kinerja fungsi-fungsi organisasi memberi sumbangan terhadap pencapaian kinerja organisasi atau perusahaan. Rendahnya kinerja pegawai dalam suatu organisasi dapat mengakibatkan terhambatnya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Dengan kinerja yang baik juga dapat mencerminkan budaya yang baik pula dalam perusahaan tersebut. (Sedarmayanti, 2007:21). Kinerja karyawan sebagai salah satu faktor penerapan dari budaya organisasi. Budaya organisasi ini dibuat agar karyawan memiliki kemampuan untuk memiliki proses perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan, dan perbaikan secara terus menerus yang mampu membuat kinerja perusahaan meningkat. Karyawan yang mampu mengaplikasikan budaya organisasi akan memiliki mental yang kuat untuk menjadi yang terbaik layaknya seorang juara, dengan selalu berfikir positif dan cerdik dalam kegiatan sehari-hari. Kinerja adalah hasil yang dicapai melalui serangkaian kegiatan dan tata cara tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran perusahaan yang ditetapkan (Mangkunegara, 2007:43). Sementara, kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Suatu budaya organisasi akan berdampak pada kinerja diawali dari input organisasi yang meliputi inovasi dan pengembangan risiko, perhatian ke rincian, orientasi hasil, orientasi manusia, orientasi tim, keagresifan, dan kemantapan yang kemudian dipersepsikan sebagai budaya organisasi yang akan menjadi sebuah kekuatan yang tinggi atau rendah yang berdampak pada tingkat kinerja dan kepuasan karyawan (Robbins dalam Widuri dan Paramita, 2007).

6 Dalam budaya organisasi perilaku positif karyawan dengan sendirinya akan menentukan bagaimana kinerja yang dapat ditampilkan oleh para karyawannya, karena bagaimanapun keberhasilan perusahaan tidak lepas dari kinerja para karyawannya. Dengan demikian, budaya organisasi dapat menjadi keunggulan kompetitif yang utama bila budaya organisasi tersebut mendukung strategi organisasi dan dapat menjawab tantangan lingkungan perbankan syariah. Lembaga keuangan syariah yang dibentuk sejak tiga dekade terakhir sebagai alternatif bagi lembaga keuangan konvensional, terutama ditujukkan untuk menawarkan kesempatan investasi, pembiayaan dan perniagaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Bank BJB syariah merupakan salah satu bank yang berbasis syariah dimana hukum yang melandasi segala proses aktivitas terjadi di bank kesemuanya itu berdasarkan hukum Al-Qur an dan As-sunnah. Perkembangan Bank BJB Syariah semakin meningkat, hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang sangat signifikan dari masyarakat yang percaya untuk menjadi nasabahnya baik dalam hal pendanaan maupun pembiayaan, dan peningkatan perkembangan Bank BJB Syariah berarti dengan demikian respon masyarakat terhadap Bank BJB Syariah semakin meningkat. Pertumbuhan Perusahaan tidak akan tercapai jika tidak mempunyai kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan yang baik. Jika karyawan tidak memiliki budaya organisasi dan kinerja yang baik maka perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Sehingga manajer selalu memberikan bimbingan dan peringatan bagi karyawannya. Bank bjb Syariah merupakan salah satu Bank Umum Syariah Indonesia yang telah memiliki dan menerapkan budaya perusahaan. Budaya perusahaan bagian dari upaya mengubah mind set karyawan. Penguatan budaya perusahaan dinilai penting sebelum melakukan eksplorasi bisnis. Persaingan bisnis di dunia perbankan syariah cukup ketat. Persaingan akan semakin ketat saat bergulir pasar bebas di Asia Tenggara yang akan bergulir pada tahun 2020 untuk perbankan. Bank BJB Syariah harus mempersiapkan pondasi yang kuat agar dapat bersaing.

7 Budaya perusahaan ini seperti sebuah analisis internal terkait kelebihan Bank BJB Syariah maupun kekurangnnya, serta analisis kesempatan dan peluang juga mengubah perilaku untuk mengembangkan Bank BJB Syariah lebih besar lagi. Keberadaan budaya perusahaan sangat penting untuk menyatukan visi dan misi seluruh karyawan. Pasalnya, karyawan Bank BJB Syariah sangat heterogen dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pada tahun 2014, Bank BJB Syariah mengembangkan suatu budaya organisasi baru. Budaya organisasi baru Bank BJB Syariah disebut Maslahah. Penguatan budaya perusahaan ini diharapkan mendorong kinerja dengan menerapkan budaya Maslahah (Militan, Amanah, Solusi, Layanan, Harmoni, Holistik). Maslahah dipilih karena menjadi ikon Bank BJB Syariah. Terminologi ini semakin kuat melalui budaya perusahaan. Maslahah diharapkan dapat menjadi budaya perusahaan yang akan berimbas pada kinerja karyawan. Semua karyawan Bank BJB Syariah harus dapat memahami dengan benar budaya perusahaannya, karena pemahaman ini berkaitan dengan setiap langkah ataupun kegiatan yang dilakukan, baik perencanaan yang bersifat strategis maupun taktikal. Untuk mengukur efektivitas budaya perusahaan, Bank BJB Syariah akan rutin melakukan evaluasi. Pada tahap awal, evaluasi dilakukan setiap 2 minggu sekali, kemudian dilanjutkan setiap triwulan dan enam bulan. Demi mengoptimalkan budaya perusahaan, dibentuk tim khusus yang terdiri atas 12 orang karyawan. Bank BJB Syariah juga memiliki seorang change agent di setiap kantor cabang dan change leader yang berposisi sebagai kepala divisi, kepala cabang, dan pimpinan grup. Para agen akan memberikan contoh kepada karyawan lain. Hal ini seiring dengan penerapan sistem top down dimana penerapan budaya perusahaan dilakukan mulai dari jajaran direksi dan komisaris. Berdasarkan hasil wawancara dengan staf Budaya perusahaan Bank BJB Syariah masih terdapat beberapa masalah yang sering timbul dan dapat mempengaruhi kinerja kerja pegawai seperti kurangnya inisiatif dari pegawai dalam bekerja, pekerjaan yang tidak selesai tepat waktu dan masih banyaknya kesalahan yang dilakukan pegawai dalam bekerja.

8 Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan budaya Maslahah, yaitu susahnya mengubah mindset pegawai lama yang sudah merasa nyaman dengan nilai dan perilaku yang sudah ada sebelumnya. Selain itu untuk menerapkan perilaku yang konsisten karena nilai-nilai hidup seseorang seringkali tidak konsisten dan sangat dipengaruhi oleh kondisi psikis. Menurut salah satu staf Budaya perusahaan Bank BJB Syariah, yang menjadi permasalahan di sini adalah produktivitas Bank BJB Syariah mengalami penurunan dalam satu tahun terakhir. Hal ini tidak terlepas dari tingkat kinerja karyawan yang sedang menurun. Fenomena yang terjadi pada Bank BJB Syariah Cabang Bandung adalah menurunnya kinerja karyawan yang terlihat dari penurunan kinerja perusahaan. Masalah tersebut terjadi diduga karena pelaksanaan budaya organisasi dalam hal ini pengimplementasian nilai-nilai yang belum optimal, hal tersebut terlihat dari masih kurangnya rasa disiplin pegawai, kurang pedulinya dalam merawat barang-barang perusahaan, selain itu kurangnya kerja sama antar sesama pegawai menjadi masalah juga bagi perusahaan. Didasari oleh latar belakang diatas, penulis merasa perlu dan tertarik untuk meneliti budaya organisasi yang diterapkan pada Bank BJB Syariah Cabang Bandung, maka dari itu penelitian ini diberi judul : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Bank BJB Syariah Cabang Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Dengan latar belakang penelitian tersebut, maka selanjutnya dapat diidentifikasikan masalah penelitian bahwa dalam peningkatan kinerja karyawan, budaya organisasi memberikan peranannya sendiri. Dengan melihat permasalahan-permasalahan diatas maka penulis merumuskan beberapa masalah di bawah ini: 1. Bagaimana budaya organisasi pada Bank BJB syariah cabang Bandung? 2. Bagaimana kinerja karyawan pada Bank BJB syariah cabang Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Bank BJB Syariah cabang Bandung?

9 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penulis melakukan penelitian ini dengan maksud untuk mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada Bank BJB syariah kantor cabang Bandung. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang budaya organisasi pada Bank BJB syariah kantor cabang Bandung. 2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang kinerja karyawan pada bank BJB Syariah kantor cabang Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Bank BJB syariah kantor cabang Bandung? 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara akademis, perusahaan maupun pihak-pihak terkait lainnya. Berikut manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat Akademik Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian yang lain terutama menyangkut variabel budaya organisasi dan kinerja karyawan. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai aset pustaka yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswa, dalam upaya memberikan pengetahuan, informasi, dan sebagai proses pembelajaran mengenai budaya organisasi yang diterapkan di perbankan. 2. Manfaat Perusahaan a. Perusahaan bisa menjadikan penelitian ini sebagai masukan dan saran untuk dapat memacu proses perbaikan budaya perusahaan dan peningkatan profesionalisme kerja karyawan. b. Perusahaan bisa menjadikan penelitian ini sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja karyawan. c. Perusahaan bisa mengambil kebijakan yang lebih baik dalam upaya peningkatan kinerja karyawan.

10 d. Perusahaan dapat mengetahui arti penting dari sebuah kinerja yang dihasilkan oleh karyawan. 3. Manfaat bagi pihak-pihak terkait Hasil penelitian ini dapat membantu pihak-pihak terkait untuk mengetahui tentang arti penting sebuah budaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja.