VOL. IX Nomor 25 Maret 2014 ISSN :

dokumen-dokumen yang mirip
UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG. Abstract. Intisari

METODE PENGENALAN POLA TRABEKULA MANDIBULA PADA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL UNTUK DETEKSI DINI RISIKO OSTEOPOROSIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan fraksi area trabekula anterior mandibula dengan kepadatan tulang lumbar spine untuk deteksi dini osteoporosis

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang. menjadi permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis atau keropos tulang adalah penyakit silent epidemic, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mineral tulang disertai dengan perubahan mikroarsitektural tulang,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakatakan hidup sehat. menyebabkan jumlah usia lanjut menjadi semakin banyak, tak terkecuali di

Ketetapan resmi terkini ISCD tahun 2013 (pasien anak-anak) Dibawah ini adalah ketetapan resmi ISCD yang telah diperbaruhi tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK KORELASI UMUR, JUMLAH ANAK, DAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL TERHADAP KEPADATAN MASSA TULANG PADA WANITA DEWASA

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

DIAGNOSIS OF OSTEOPOROSIS FROM DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPHS CASE REPORT

BAB II KEROPOS TULANG (OSTEOPOROSIS)

KETENTUAN PENULISAN JURNAL EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN JAREE (JOURNAL OF AGRICULTURE, RESOURCE AND ENVIRONMENTAL ECONOMICS)

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL DI JURNAL NOMINAL

SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum

Gambaran Kepadatan Tulang Wanita Menopause Pada Kelompok X di Bandung

Perancangan Sistem Aplikasi Terhadap Penentuan Tulang Osteoporosis Pada Citra X-Ray Tulang Paha Dengan Thresholding Metode Otsu

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknik radiografi yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi ada dua yaitu teknik intraoral dan ekstraoral.

PENGUKURAN DOSIS RADIASI PADA PASIEN PEMERIKSAAN PANORAMIK. Abdul Rahayuddin H INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

OSTEOPOROSIS DEFINISI

PETUNJUK UNTUK PRESENTASI ORAL

Abstract. Osteoporosis merupakan penyakit yang tersembunyi (silent disease) tanpa adanya tanda-tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa remaja memberikan dampak pada masalah kesehatan. Salah satu

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencegahannya. Osteoporosis merupakan salah satu penyakit

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

FORMULIR PENDAFTARAN PEMAKALAH

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

TATA TULIS BUKU TUGAS AKHIR. Fakultas Teknik Elektro 1

SUSUNAN TIM JATI JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya patah tulang. Selama ini osteoporosis indentik dengan orang tua tapi

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI LENGKAP Disiapkan oleh: Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

SEGMENTASI CORTICAL BONE PADA CITRA DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPH MENGGUNAKAN WATERSHED BERINTEGRASI DENGAN ACTIVE CONTOUR BERBASIS LEVEL SET

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MAKALAH PUBLIKASI ILMIAH DALAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB OSTEOPOROSIS. Paulus Budi Santoso ( ) Pembimbing : David Gunawan T., dr

ABSTRAK. Jimmy Wahyu Pembimbing: Aming Tohardi, dr. MS. Wawan Kustiawan, dr., SpRad., M. Kes., DFM.

Kriteria Kontributor. Materi Naskah dan Proses Seleksi

SOP Validasi dan Publikasi Karya Ilmiah Dalam E-Journal

BAB I PENDAHULUAN. Radiografi baik intra maupun ekstra oral sangat banyak pemakaiannya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat,

Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro

UNDANGAN TERBUKA. Naskah dapat dikirimkan atau diserahkan secara langsung kepada: Redaksi Jurnal RechtsVinding

PANDUAN LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA D3 FARMASI SE-INDONESIA PHARMODIA 2017 JURUSAN FARMASI POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

S O P Unggah Karya Artikel Ilmiah (Hasil Skripsi/Tesis) Pada Repository ISI Denpasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL BIS A (BISNIS ADMINISTRASI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Para ahli tulang Indonesia sepakat bahwa dengan meningkatnya harapan

Veterinary Scientific Competition 2016

HUBUNGAN PERSENTASE BODY FAT

LINGUA, Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya p-issn: dan e-issn: X

Sensivisitas, spesifisitas dan akurasi pengukuran sudut antegonial pada radiografik panoramik penderita osteoporosis

Informasi Pelaksanaan Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2017

JURNAL HPJI HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PENDAFTARAN PASIEN BERBASIS WEB PADA TEMPAT PRAKTEK DR. MURSIT P.W WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Segmentasi Tulang Kortikal pada Citra Dental Panoramic Radiograph

Deteksi Penyakit Tulang Osteopenia dan Osteoporosis Menggunakan Metode Threshold Otsu

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF FEMUR PROKSIMAL DAN TORAKS UNTUK PENENTUAN KUALITAS DAN DENSITAS TULANG SEBAGAI PENDETEKSI RESIKO FRAKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Osteoporosis merupakan masalah kesehatan nomor dua di dunia seperti yang dinyatakan oleh WHO (World Health

JURNAL HPJI HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

Jurnal Sistem Komputer Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro

POSITRON, Vol. III, No. 2 (2013), Hal ISSN :

UNIVERSITAS AIRLANGGA DIREKTORAT PENDIDIKAN Tim Pengembangan Jurnal Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya

Halaman. Vol. 2 No Surakarta.

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI TAHUN AKADEMIK

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN LOMBA ESAI YOUTH STRATEGIC TO GOLD GENERATION TANRI ABENG UNIVERSITY TAHUN 2017

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PPM PRIORITAS UNIVERSITAS PADJADJARAN

PENGARUH BEBAN KERJA CODER DAN KETEPATAN TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PENYAKIT GIGI DI RSJ GRHASIA DIY TAHUN 2012

Pedoman Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan

REDAKSI. Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Penasehat. Ketua Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Penanggung Jawab Redaksi

ABSTRAK HUBUNGAN OBESITAS YANG DINILAI BERDASARKAN BMI DAN WHR DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PRIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang yang banyak diderita

Analisis Pendidikan Terhadap PAD ( Pendapatan Asli Daerah ) Di Kabupaten Lamongan Periode Tahun Abid Muhtarom

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

UJI IMAGE UNIFORMITY PERANGKAT COMPUTED RADIOGRAPHY DENGAN METODE PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

KETENTUAN CALL FOR PAPERS SEMIKNAS 2017

HUBUNGAN KELENGKAPAN ANAMNESIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PASIEN KASUS KECELAKAAN BERDASARKAN ICD-10 DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH LAMA WAKTU KEMATIAN TERHADAP KEMAMPUAN PERGERAKAN SILIA NASOPHARYNX HEWAN COBA POST MORTEM YANG DIPERIKSA PADA SUHU KAMAR DAN SUHU DINGIN

CALL for PAPERS JURNAL SATI SAMPAJANNA

Volume 1 No. 1, April 2017 Halaman 1 46 ISSN : DEWAN REDAKSI. Penanggung Jawab. Hikmatul Khoiriyah, SST., M.Kes.

PETUNJUK PENULISAN NASKAH

PETUNJUK PENULISAN MANUSKRIP

Transkripsi:

VOL. IX Nomor 25 Maret 2014 ISSN : 1907-2430 1. SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PEMETAAN BENCANA ALAM MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS Agus Qomaruddin Munir 2. PERANCANGAN SISTEM TELEMETRI SUHU PADA INKUBATOR BAYI Evrita Lusiana Utari 3. UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG Sri Lestari 4. PENERAPAN TEKNIK NON PHOTOREALISTIC RENDERING DALAM PEMBUATAN EFEK WARNA GORESAN PENSIL PADA CITRA Afnan Rosyidi 1), M. Suyanto 2), Amir Fatah Sofyan 3) 5. PENERAPAN METODE MORFOLOGI GRADIEN UNTUK PERBAIKAN KUALITAS DETEKSI TEPI PADA CITRA MOTIF BATIK Arif Sutikno 1), Ema Utami 2), Andi Sunyoto 3) 6. PERANCANGAN E-LEARNING DI MTI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Rumini 1, Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma. 2, Sudarmawan, M.T. 3 (63-76) 7. ANALISA DAN RANCANGAN LAYANAN SMS GATEWAY BAGI SURVEILENCE AKTIF DALAM PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT UNTUK KUNJUNGAN IBU HAMIL Muhammad Diqi 8. PENGEMBANGAN E-JOURNAL HASIL PENELITIAN MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Nur Hadi Wijaya 9. SISTEM INFORMASI E-DOCUMENT PADA BADAN PENJAMIN MUTU AKADEMIK UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Sri Hasta Mulyani 10. SISTEM INFORMASI LAYANAN SMS GATEWAY BAGI BIDAN DALAM PROGRAM PWS-KIA Hamzah 1), Sugeng Winardi 2) UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA F a k u l t a s S a i n s & T e k n o l o g i Jl. Laksda Adisucipto Km 6,3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : (0274) 7499596 <<< RisEt dan Studi kepustakaan Teknologi Informasi >>>

SUSUNAN REDAKSI PELINDUNG/PENANGGUNG JAWAB Dekan Fakultas Sains dan Teknologi PIMPINAN REDAKSI I Wayan Odiaksa, S.Kom, MT DEWAN REDAKSI Hamzah, ST Ir. Ajie Wibowo Soejono REDAKSI PELAKSANA Ahmad Sahal, S.Kom Fajar Zebua, S.Kom M. Zaidir, S.Kom Jurnal Teknologi Informasi RESPATI diterbitkan secara periodis empat bulan sekali, sebagai wahana penyampaian hasil riset dan studi kepustakaan yang berhubungan dengan teknologi informasi. Terbuka kesempatan bagi siapa saja yang memiliki tulisan ilmiah untuk dimuat dalam jurnal ini. Naskah dalam bentuk softcopy dapat dikirimkan ke redaksi dengan alamat: Jurnal Teknologi Informasi RESPATI Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta Jl. Laksda Adi Sucipto KM 6,3 Yogyakarta Website: journal.respati.ac.id e-mail: p3munriyo@yahoo.co.id

ATURAN PENULISAN NASKAH JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI RESPATI Aturan : 1. Naskah adalah karya asli yang belum pernah dipublikasikan di media lain. Bisa ditulis oleh lebih dari satu orang. 2. Ditulis menggunakan program Microsoft Word dan disimpan dengan tipe RTF. 3. Jenis huruf adalah Time New Roman 10 4. Ukuran yang dipakai yaitu kertas kuarto dengan jarak antar baris berupa 1,5 spasi. 5. Menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar. 6. Ditulis dengan margin atas 4 cm, bawah 3 cm, samping kiri 4 cm, dan samping kanan 3 cm. 7. Jumlah naskah berkisar antara 12 s/d 20 halaman; tidak termasuk daftar pustaka. 8. Halaman tabel, gambar dan lampiran diberi nomor urut dan untuk tabel atau gambar harus diberi keterangan (judul) 9. Setiap gambar perlu dijadikan menjadi sebuah objek; bisa dibuat dengan menggunakan Word Picture. 10. Pada halaman terakhir naskah harap dicantumkan biodata singkat dengan format mengikuti contoh artikel. Perlu juga dicantumkan foto dalam bentuk digital. 11. Naskah ditulis dengan menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut : - Halaman Abstraksi (dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, dengan penjang abstraksi sekitar 100-250 kata, berisi antara lain seputar pertanyaan atas permasalahan, metodologi, temuan serta kontribusi atas naskah) - Halaman pendahuluan, berisi latar belakang permasalahan - Bagian isi menyatakan inti pembahasan - Penutup, berisi kesimpulan dan/atau saran - Ucapan terima kasih, bila diperlukan - Referensi, berisi daftar pustaka - Biodata penulis Dokumentasi A. Acuan Apabila penulis mengacu pada suatu referensi tertentu diharuskan mencantumkan bodynote dalam tanda kurung dengan urutan berupa nama akhir penulis, tahun dan nomor halaman. Contoh : 1. Satu referensi : (Owner, 1998, h. 100) 2. Dua referensi : (Romeo, 1998, h. 190; Juliet, 2000, h. 10) 3. Apabila acuan berasal dari suatu institusi ditulis sebagai berikut : (BPD Statistik Industri, 1991, h.9) Dalam hal ini, angka di belakang h. menyatakan nomor halaman. B. Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis alpabetis sesuai dengan nama akhir/keluarga (tanpa gelar akademik), baik untuk penulis asing maupun penulis Indonesia. Satu Pengarang (bernama Ahmad Jazuli): Jazuli, Ahmad; 2004; Panduan Praktis Menggunakan SQL; Penerbit Andi; Yogyakarta. Dua Pengarang (bernama Ahmad Jazuli dan Dian Nugraha): Jazuli, Ahmad; Nugraha, Dian; 2005; Panduan MySQL; Penerbit Rahmat; Jakarta. Referensi dari makalah seminar: Jazuli, Ahmad; 2001; Data Integration for Tourism Information in Indonesia; Journal of Web Integration 4; I&T Publisher; Yogyakarta.

UJI KORELASI NILAI TEKSTUR CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL DIGITAL DENGAN NILAI KEPADATAN MASSA TULANG Sri Lestari Prodi Teknik Elektro Fakultas Sains & Teknologi Universitas Respati Yogyakarta Jl. Laksda Adisucipto km 6,3 Depok Sleman Yogyakarta 55281 E-mail : lestari2411@gmail.com Abstract Research has been conducted to determine the correlation between the texture of the mandible trabecular bone mass density values. There are 18 post-menopausal women as subjects in this study. From each subject's image of periapical radiograph taken in the anterior mandible, and DEXA scans performed on the femoral neck (hip) and spine. The purpose of this study was to determine the relationship between the texture parameter values i.e. run percentage (RP) with a value of mandible trabecular bone mass density DEXA measurement results. Correlation test was conducted to determine the relationship of texture parameter values run percentage (RP) with a value of mandibular trabecular bone density DEXA measurement results as an indicator of osteoporosis. Results of correlation test showed that there is a negative correlation between the value of the parameter RP with bone mass density values in the hip and positively correlated between the value of RP with bone mass density in the spine strength of the correlation is very weak and not statistically significant ( p > 0,05 ). Keywords : Radiography, periapical, BMD, texture, run length Intisari Telah dilakukan penelitian untuk menentukan korelasi antara tekstur trabekula mandibula dengan nilai densitas massa tulang. Terdapat 18 wanita post-menopause sebagai subyek dalam penelitian ini. Dari masing-masing subyek diambil citra radiograf periapikal di mandibula anterior, dan dilakukan scan DEXA pada tulang pangkal paha (hip) dan tulang belakang (spine). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai parameter tekstur run precentage (RP) trabekula mandibula dengan nilai densitas massa tulang hasil pengukuran DEXA. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan nilai parameter tekstur run precentage (RP) trabekula mandibula dengan nilai densitas massa tulang hasil pengukuran DEXA sebagai indikator osteoporosis. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara nilai parameter RP dengan nilai densitas massa tulang pada pangkal paha (hip) dan berkorelasi positif antara nilai RP dengan densitas massa tulang pada tulang belakang (spine) kekuatan korelasi sangat lemah dan tidak signifikan secara statistik (p > 0,05). Kata Kunci : Radiografi, periapikal, BMD, tekstur, run length A. PENDAHULUAN Osteoporosis adalah suatu penyakit skeletal sistemik yang dicirikan oleh penurunan massa tulang, perubahan arsitektur tulang dan memberikan konsekuensi klinis berupa rentan terhadap

fraktur (patah tulang) dengan trauma yang ringan atau tanpa trauma. Pada umumnya, fraktur terjadi pada tulang yang memiliki banyak trabekula, yaitu pergelangan tangan (wrist), tulang belakang (spine), dan pangkal paha (femur) (Adams, 2008). Hasil analisa data risiko Osteoporosis pada tahun 2005 dengan jumlah sampel 65.727 orang yang dilakukan oleh Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan RI dan sebuah perusahaan nutrisi dengan metode pemeriksaan DMT (densitas massa tulang) menunjukkan bahwa 2 dari 5 penduduk Indonesia memiliki risiko untuk terkena osteoporosis. Salah satu dari program pengendalian osteoporosis oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI adalah penemuan dan tatalaksana kasus (termasuk deteksi dini osteoporosis). Tujuan dari program ini adalah untuk pelaksanaan deteksi dini pada kelompok masyarakat beresiko osteoporosis, sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat osteoporosis (Kemenkes RI, 2008). Sementara itu, beberapa penelitian di bidang kedokteran gigi membuktikan bahwa terjadinya osteoporosis pada tulang paha dan tulang belakang, akan diindikasikan juga dengan osteoporosis pada tulang rahang. Pemeriksaan bone mineral density (BMD) pada kelompok yang beresiko tinggi merupakan upaya penting untuk mengurangi prevalensi osteoporosis di Indonesia (Priyana, 2007). Dual Energy X-Ray Arbsorptiometry (DEXA) merupakan metode pemeriksaan BMD yang dijadikan standar baku emas oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) (Blake dan Fogelman, 2007). Hasil pengukuran densitas massa tulang menggunakan teknik DEXA adalah nilai BMD dan T-score yang mencerminkan kepadatan tulang berdasarkan kandungan mineral dalam tulang. Menururt D Elia et al (2009). Perbedaan antara korteks dan trabekula tidak dapat ditunjukkan melalui hasil DEXA, oleh karena itu diperlukan metode yang dapat mencerminkan mikroarsitektur tulang sebagai indikator kualitas tulang selain densitas massa tulang. Radiografi periapikal merupakan salah satu teknik radiografi dental yang mencitrakan empat hingga lima gigi geligi dan daerah apikalnya (Whaites, 2007). Secara radiografis, ciri tekstur merupakan salah satu informasi penting untuk mengetahui arsitektur tulang, termasuk didalamnya adalah tulang rahang bawah (mandibula). Terdapat berbagai metode untuk ekstraksi informasi tekstur dari suatu citra, salah satunya adalah metode run length. B. KERANGKA TEORITIK Tulang adalah organ yang dinamis dan terus melakukan pemodelan kembali (remodel) di dalam dirinya selama hidup. Faktor yang berperan dalam modulasi proses remodelling ini meliputi sistem hormon dan faktor parakrin lokal seperti gravitasi, aktivitas fisik, dan pembebanan. Sel-sel yang bekerja dalam proses remodelling meliputi osteoblas sebagai sel-sel pembentuk tulang dan osteoklas sebagai sel-sel penghancur tulang (Simon, 2007). Sebuah citra radiograf dapat merefleksikan kepadatan massa tulang, histologi, dan morfologi bagian skeletal yang diperiksa. Prinsip deteksi osteoporosis adalah peningkatan

radiolusens, perubahan mikrostruktur tulang yang meliputi pembentukan banyak lubang trabekula, penipisan korteks yang pada akhirnya berakibat pada perubahan morfologi tulang, yaitu perubahan bentuk dan fraktur (Jergas, 2008). Adapun Gambar 1 merupakan deskripsi pola trabekula untuk tulang normal dan tulang yang mengalami osteoporosis. a Gambar 1. Tulang trabekula pada (a) tulang normal dan (b) tulang yang mengalami osteoporosis (Sumber: National Osteoporosis Foundation, 2008) DEXA merupakan teknik radiografi yang dijadikan standard baku emas pengukuran BMD (kepadatan tulang) untuk diagnosa osteoporosis. Adapun klasifikasi osteoporosis berdasarkan nilai T-score menurut world health organization (WHO) disajikan dalam Tabel 1. Gambar 2 menunjukkan skema dan perangkat DEXA yang menjadi gold standard untuk pemeriksaan osteoporosis. B Tabel 1. Definisi WHO mengenai osteoporosis dan osteopenia untuk interpretasi spine, hip, dan lengan hasil DEXA (sumber: Blake & Fogelman sit Kanis et al, 2007) Diagnosis T-Score Normal T -1,0 Osteopenia -2,5 < T < -1,0 Osteoporosis T -2,5 Osteoporosis berat -2,5 disertai fraktur karena penurunan kekuatan tulang

a Gambar 2. (a) skema perangkat DEXA dan (b) perangkat DEXA (Sumber: www.wikibooks.org). b Tekstur merupakan fungsi variasi gray level secara spasial, dimana terjadi pengulangan elemen-elemen tekstur dasar (texel). Run gray level adalah suatu set titik-titik pada citra yang berturutan dan berhubungan yang mempunyai nilai gray level sama. Matriks GLRL p(i,j) menyatakan berapa kali dalam satu citra muncul run dengan panjang l, dalam arah yang ditentukan, terdiri dari titik-titik dengan gray level g. (Indriyani et al, 2007; Nailon, 2010). Nilai s adalah jumlah total run dalam citra. Parameter Run percentage (RP) adalah rasio dari jumlah total run terhadap jumlah total run yang mungkin jika semua run memiliki panjang sama dengan 1. Nilai RP terendah dicapai ketika citra dengan struktur mendekati linear. M N N RP p( i, j) / n r( j) / n i 1 j 1 j 1 Parameter RP di definisikan oleh r(j), yaitu jumlah total run dengan panjang j untuk semua nilai keabuan yang mungkin. Adapun formula RP dirumuskan dalam persamaan 2.6. (2.6) C. BAHAN DAN METODE Adapun bahan adalah radiograf periapikal yang memenuhi quality assurance dan hasil pemeriksaan densitas massa tulang menggunakan DEXA untuk ke-18 subyek. Subyek adalah wanita postmenopause yang tidak menderita penyakit metabolik dan tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi metabolisme tulang.

b a Gambar 3. Seleksi ROI pada citra radiograf periapikal. (a) area persegi kecil adalah region of interest (ROI) yang dipilih di regio anterior, (b) hasil seleksi ROI Seleksi region of interest (ROI) 128 piksel x 128 piksel dari citra radiograf periapikal ditunjukkan dalam Gambar 3. Matriks gray level ditransformasi ke dalam matriks gray level run length. Ekstraksi tekstur menggunakan Matlab 2010a, yang meliputi 1(satu) parameter, yaitu RP. Uji korelasi dilakukan terhadap RP dengan nilai BMD dan T-score menggunakan software SPSS 15.0. Uji korelasi Pearson dilakukan jika data yang diuji terdistribusi normal (p>0,05), sedangkan uji korelasi Spearman dilakukan jika distribusi data tidak normal (p<0,05). D. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dilaksanakan setelah memperoleh keterangan kelaikan etik penelitian dari Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Subyek telah menandatangani informed consent. Adapun hasil DEXA untuk nilai BMD dan hasil ekstraksi parameter tekstur citra radiograf periapikal digital, disajikan dalam Tabel 2. Uji korelasi Pearson dilakukan terhadap nilai RP dengan BMD hip dan lumbar spine. Tabel 3 adalah tabel yang menunjukkan hasil uji korelasi Pearson. Berdasarkan uji korelasi pada Tabel 2. diperoleh informasi bahwa parameter RP memiliki korelasi negatif dengan kekuatan korelasi sangat lemah dengan nilai BMD hip. BMD hip merupakan nilai kepadatan massa tulang pada pangkal paha. Korelasi bernilai negatif menunjukkan bahawa nilai parameter RP berbanding terbalik dengan nilai BMD pada pangkal paha. Dengan kekuatan korelasi r = 0,033, maka korelasi tersebut tidak signifikan secara statistik (p > 0,05). BMD spine memiliki korelasi yang lemah dengan RP (r = 0,289) dan tidak signifikan secara statistik (p > 0,05). BMD spine merupakan nilai kepadatan massa tulang pada tulang belakang (lumbar spine). Adapun hubungan antara nilai parameter RP dengan BMD hip dan BMD spine ditunjukkan dalam Gambar 4 dan Gambar 5.

Parameter Run percentage (RP) adalah rasio dari jumlah total run terhadap jumlah total run yang mungkin jika semua run memiliki panjang sama dengan 1. Nilai RP terendah dicapai ketika citra dengan struktur mendekati linear. Pada tulang pangkal paha, semakin tinggi nilai BMD maka semakin rendah RP. Sebaliknya, pada tulang belakang semakin tinggi nilai BMD maka semakin tinggi pula nilai RP. Semakin tinggi nilai BMD, maka kepadatan tulang juga semakin tinggi. Nilai BMD diinterpretasikan dengan pola trabekula. Semakin menurun nilai BMD maka semakin renggang pula kepadatan pola trabekula yang dapat ditunjukkan pada radiograf. Menurut Bonnick (2004), persentase trabekula pada spine (66%) lebih tinggi daripada persentase trabekula di femoral neck (25%), sehingga tekstur trabekula pada mandibula berkorelasi lebih kuat dengan densitas massa tulang di spine. Tabel 2. Nilai BMD hip, BMD lumbar spine, dan parameter run precentage No. BMDH BMDL RP 1 0,759 1,144 0,0767 2 0,756 0,927 0,048 3 0,824 1,186 0,0845 4 0,882 0,843 0,0728 5 0,663 0,959 0,0856 6 0,837 0,953 0,0696 7 0,984 1,053 0,0686 8 0,913 0,853 0,0711 9 0,76 0,859 0,0569 10 1,008 1,212 0,0837 11 0,523 1,321 0,0842 12 0,878 1,126 0,0664 13 0,352 0,763 0,0743 14 0,751 1,118 0,0912 15 0,797 0,795 0,1083 16 0,66 0,874 0,0485 17 0,912 0,912 0,0543 18 0,671 0,84 0,0617 Table 3. Hasil uji korelasi Pearson parameter RP dengan BMD RP BMD hip r -0,033 p 0,898 BMD spine r 0,289 p 0,246

RP RP Vol. IX Nomor 25 Maret 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430 0.12 0.1 0.08 Grafik RP terhadap BMD lumbar spine 0.06 0.04 0.02 0 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 BMDL Gambar 4. Grafik hubungan antara nilai RP dengan nilai BMD lumbar spine Grafik RP terhadap nilai BMD hip 0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 BMDH Gambar 5. Grafik hubungan antara nilai RP dengan nilai BMD hip Dalam penelitian ini seleksi ROI hanya dilakukan pada satu tempat saja pada citra periapikal. Minimalnya ROI yang digunakan memungkinkan hasil korelasi yang lemah antara nilai RP dengan nilai BMD, mengingat aktivitas pembebanan adalah slah satu gaya mekanika yang dialami oleh tulang, termasuk tulang pada mandibula. E. KESIMPULAN Parameter tekstur run precentage berkorelasi terbalik dan berkekuatan sangat lemah dengan BMD hip (r = - 0,033) dan berkorelasi searah lemah dengan BMD lumbar spine (r = 0,289). Namun korelasi RP dengan BMD hip dan lumbar spine tidak signifikan secara statistik (p > 0,05).

F. DAFTAR PUSTAKA Adams, J.E., 2008. Dual-Energy X-Ray Absorptiometry. In Baert, A.L., Brady, L.W., Heilmann, H.P., Knauth, M., Molls, M., Nieder, C., and Sartor, K. (eds), Medical Radiology. Diagnostic Imaging and Radiation Oncology, pp.105-124. Spinger, Heidelberg. Blake, G.M., dan Fogelman I, 2007. The role of DXA bone density scans in the diagnosis and treatment of osteoporosis. Postgrad Med J. 2007; 83:509-517, dalam Kanis, J.A., Borgstrom, F., Johnell, O., et al. 2005. Cost-effectiveness of the treatment of osteoporosis: an international perspective. Osteoporos Int 16: 15-25. D Elia, G., Caracchini, G., Cavalli, L., dan Innocenti, P., 2009. Bone fragility and imaging techniques. Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism 6:234-246. Indriyani, M., Santoso, I., dan Chirstyono, Y., 2007. Analisis tekstur Menggunakan Metode Run Length. Makalah seminar tugas akhir, UNDIP Semarang. Jergas, M., 2008. Radiology of osteoporosis. In Baert, A.L., Brady, L.W., Heilmann, H.P., Knauth, M., Molls, M., Nieder, C., dan Sartor, K. (eds), Medical Radiology. Diagnostic Imaging and Radiation Oncology, pp.77-104. Spinger, Heidelberg. Kemenkes RI, 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1142/Menkes/SK/XII/2008 tentang Pedoman Pengendalian Osteoporosis. Nailon, W.H., 2010. Texture Analysis methods for Medical Image Characterisation. In-teh, Croatia. Simon, L.S., 2007. Osteoporosis.Rheum Dis Clin N Am 33: 149-176. Whaites, E. 2007. Essential of Dental Radiography and Radiology. 4th edition. Churchill Livingstone elsevier, London.