KLIRENS ETIK PENELITIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN HAYATI (IPH)

dokumen-dokumen yang mirip
Perubahan pada diri Anda

1. PENDAHULUAN. 1 P e d o m a n K e l a y a k a n E t i k P e n g g u n a a n H e w a n I n s t i t u t P e r t a n i a n B o g o r

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

SOP PENGAJUAN DAN PENILAIAN KELAYAKAN ETIK PENELITIAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

KODE ETIK AUDITOR IAIN MATARAM

PEMILIHAN KONSULTAN INDEPENDEN

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

MATRIK KONSEP PERUBAHAN AD ART HIMPENINDO MENYESUAIKAN PP 11 /2017 TTG MANAJ PNS DAN KEBUTUHAN ORGANISASI POIN PERUBAHAN AD/ART HIMPENINDO

PERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MANAJEMEN TERMINASI PENELITIAN

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOP No. 004/SF ITB/2015. PEDOMAN PENGGUNAAN HEWAN DI LABORATORIUM PENDIDIKAN SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (Versi Update

kepada masyarakat masyarakat d. Seleksi proposal pengabdian kepada masyarakat e. Pengumuman proposal pengabdian masyarakat

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan pre-post test with

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LABORATORIUM

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2013 All Rights Reserved

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

Standard Operating Procedure PEMBUATAN SKRIPSI

KUNJUNGAN PEMANTAUAN KE LOKASI PENELITIAN Halaman

STANDAR MUTU PENYELESAIAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA FEB UNSOED

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN

Manual Prosedur TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Komite Nasional Akreditasi Penerbit Ilmiah KNAPI. Pusbindiklat Peneliti bersama Tim Penyusun Pedoman Akreditasi Scientific Publishing Houses

MANUAL PROSEDUR. Disetujui oleh. MANUAL PROSEDUR Pengajuan Penelitian oleh Dosen FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. Dekan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/KPPU/KEP/I/2010

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. pendekatan Post Test Only Control Group Design dan metode Rancangan

BAB I KETENTUAN UMUM

TATA CARA PENDAFTARAN DAN AKREDITASI PEMANTAU DALAM PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA BAUBAU TAHUN 2018

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI ETIK PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN NASIONAL

Pedoman Kerja Komite Audit

INTERVENSI TERHADAP KESALAHAN/PENYIMPANGAN PROTOKOL

SURAT PERMOHONAN KELAYAKAN ETIK HEWAN

INSTRUKSI PENGADAAN JASA KONSULTAN EVALUASI PELAKSANAAN DAN TATAKELOLA PROGRAM TFCA-SUMATERA

PEDOMAN HIBAH PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN MUTU AKREDITASI

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

BSK> BADAN STANDARDISASI NASIONAL PERATURAN KERALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN TEKNIS PENERAPAN STANDAR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini

Buku Saku KLIRENS ETIK PENELITIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEMANUSIAAN. Subkomisi Klirens Etik IPSK

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA INFORMASI GEOSPASIAL

Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi PPs Unimed 0

LAMPIRAN II ORGANISASI LEMBAGA, UNIT SERTIFIKASI DAN KESEKRETARIATAN LEMBAGA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

KEPUTUSAN DEWAN LEMBAGA PENGEMBANGAN JASA KONSTRUKSI NASIONAL NOMOR : 71/KPTS/LPJK/D/VIII/ 2001

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAKASSAR,

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR SKEMA SERTIFIKASI PETUGAS PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

PERATURAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KELOLA BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR. Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM INTERNSIP DOKTER DAN DOKTER GIGI INDONESIA

KODE ETIK PENYELENGGARA NEGARA SEBAGAI UPAYA PENEGAKAN ETIKA BAGI PENYELENGGARA NEGARA

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR : 12/H3.1.5/PPd/2009. tentang

SURAT EDARAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

Agar pelaksanaan AMI di universitas sesuai dengan Standar AMI yang ditetapkan universitas.

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR HASIL PENELITIAN

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 004/ PP.IAI/1418/VII/2014. Tentang

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I. UMUM 1.1 DEFINISI

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR. Program Studi Ilmu Gizi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur Tesis

AKREDITASI PENERBIT BUKU ILMIAH. Rahmi Lestari Helmy, M.Si

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

Manual Prosedur MONITORING DAN EVALUASI PENULISAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

KODE ETIK GERAKAN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA ( GNPK-RI ) MUKADIMAH

SOP TUGAS AKHIR DAN KELULUSAN

MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Luar Negeri. Pengawasan.

KODE ETIK PENELITIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

KOMISI STUDI AKHIR (KSA) Deskripsi: Struktur Organisasi: Tugas dan Wewenang: Tata Tertib Rapat KSA:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.01/2014 TENTANG AKUNTAN BEREGISTER NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN PENGAJUAN ETHICAL CLEARANCE BAGI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

2018, No.4-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

MANUAL PROSEDUR PENDAFTARAN DAN PELAKSANAAN SEMINAR HASIL PENELITIAN (SHP)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

Memperhatikan : 1. Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 30 Juli 2012.

Transkripsi:

KLIRENS ETIK PENELITIAN BIDANG ILMU PENGETAHUAN HAYATI (IPH) Enny Sudarmonowati Ketua Sub Komisi Klirens Etik Penelitian Bidang IPH dan Tim Sub Komisi Klirens Etik Penelitian Bidang IPH Sosialisasi 3 Pilar Kode Etika Ilmu Pengetahuan, Klirens Etik Penelitian, Implementasi E-Peneliti, Jakarta, 28 Juli 2016

TATA SAJI I. KLIRENS ETIK: TUJUAN DAN KEGUNAAN II. KLIRENS ETIK PENELITIAN III. SUB KOMISI KLIRENS ETIK PENELITIAN BIDANG IPH IV. PANDUAN PENGAJUAN: DRAFT BUKU SAKU V. PENUTUP

KLIRENS ETIK (Perka Kepala LIPI No. 8/2013) Tujuan: (i) Menjaga Peneliti agar mawas diri sebelum tersandung persoalan etika. (ii) Membantu Peneliti menghindari kesalahan dan penyalahgunaan yang berujung pada pelanggaran Kode Etika Peneliti; EA, 01/04/2015 3

KEGUNAAN KLIRENS ETIK MEMBANTU PENELITI DALAM CHECKING : kebersihan etika dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan penelitian serta publikasi ilmiah kepatuhan etika untuk menghindari pelanggaran kode etika penelitian; pemahaman terhadap kaidah etika dan mengatasinya sebelum menjadi masalah etika /upaya preventif. EA, 01/04/2015 4

ACUAN KLIRENS ETIK (Perka: Kode Etika peneliti) Butir: 1.1.3.2 Perka Kepala LIPI No 6/E/2013, tentang Kode Etika Peneliti Moralitas peneliti dipertanyakan yang tidak tampak dapat terjadi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan penelitian ilmiah yang dengan sengaja menentang hati nurani atau mengorbankan integritas peneliti, yaitu keteguhan bulat hati untuk berpendirian tetap mempertahankan nilai-nilai baku penelitian ilmiah. Persoalan moralitas tidak tampak di awal, dapat menjadi persolan moralitas tampak di akhir proses penelitian, seperti tampak dalam gugatan pihak yang dirugikan karena mengabaikan klirens etik dalam penelitian (ethical clearance). EA, 2015. 01/04/2015 5

KLIRENS ETIK PENELITIAN Pedoman Klirens Etik Penelitian dan Klirens Etik Publikasi Ilmiah Perka LIPI No. 08/E/2013 2014: Dibentuk Sub Komisi Klirens Etik Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati SK Kepala LIPI terdiri dari: Ketua (ex officio Deputi Bidang IPH + Sekretaris (Kapusbindiklat) + 5 anggota termasuk 2 dokter hewan). Sekretariat: Pusbindiklat LIPI 2015: membuat SOP pengajuan (berdasar kajian membandingkan instansi lain DN/LN), rapat2 (dihadiri orang Hukum dan mewakili masyarakat), mengevaluasi 6 proposal (dipresentasikan, kunjungan ke lokasi, mengeluarkan Surat Penelitian dapat dimulai). Proposal: masih dari IPH LIPI!!! 2016: monitoring ke lokasi, presentasi penelitian yang sudah berakhir, membuat draft Buku Saku Panduan Pengajuan

TUGAS SUB KOMISI KLIRENS ETIK PENELITIAN BIDANG IPH MELAKUKAN seleksi, pengawasan, pembimbingan, pendampingan, dan penindakan pelanggaran penggunaan hewan baik untuk penelitian, pengujian, maupun pendidikan di dalam suatu institusi.

KATA PENGANTAR Tujuan penerbitan Buku Panduan: untuk membantu peneliti mempersiapkan penelitiannya sesuai dengan Pedoman Klirens Etik Penelitian Penelitian dan Publikasi Ilmiah yang berlaku yaitu Peraturan Kepala LIPI No. 08/E/2013, khususnya yang menggunakan hewan coba atau penelitian yang berkaitan dengan material hayati lainnya. Isi Buku Panduan meliputi tata cara pengajuan, format proposal, proses penilaian, monitoring dan evaluasi, pembiayaan, dan lampiran formulir-formulir seperti tertuang pada Peraturan Kepala LIPI No. 08/E/2013.

BAB I PENDAHULUAN Penggunaan hewan sebagai model riset biomedis telah dimulai sejak peradaban Yunani oleh ilmuwan Aristoteles (384-322 SM) dan Erasistrasus (304-258 SM). Pemanfaatan hewan sebagai hewan coba harus dengan perawatan, penggunaan dan perlakuan secara manusiawi serta memenuhi azas kesejahteraan hewan

5 prinsip kesejahteraan hewan (Five Freedom Animal Welfare) menurut Asosiasi Dokter Hewan Amerika (American Veterinary Medical Association AVMA): 1. Bebas dari rasa haus, lapar dan malnutrisi; 2. Bebas dari ketidaknyamanan; 3. Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit; 4. Bebas untuk mengekspresikan perilaku normal 5. Bebas dari rasa takut dan stress Kampanye 3R: 3 prinsip etik penelitian hewan laboratorium: 1. Replacement: mengganti hewan dengan organ atau jaringan yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH) atau mengganti dengan hewan yang lebih rendah ordonya, atau mengganti hewan dengan kultur/jaringan atau dengan program komputer 2. Reduction: mengurangi penggunaan hewan coba dengan tetap memberikan hasil yang valid/sahih 3. Refinement: mengurangi stress /rasa nyeri dengan prosedur yang benar dan orang yang terlatih, serta bila memungkinkan menggunakan metoda non invasif.

Implementasi paham kesejahteraan dan penggunaan hewan yang manusiawi dalam dunia ilmiah ditegakkan dan diawasi oleh Komisi Klirens Etik Penelitian. Komisi ini bertugas dalam seleksi, pengawasan, pembimbingan, pendampingan, dan penindakan pelanggaran penggunaan hewan baik untuk penelitian, pengujian, maupun pendidikan di dalam suatu institusi. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) nomor 08/E/2013 tentang Pedoman Klirens Etik Penelitian dan Publikasi Ilmiah, menyebutkan Klirens Etik Penelitian adalah instrumen untuk mengukur keberterimaan secara etik suatu rangkaian proses penelitian dan kelaikan isi publikasi ilmiah. Penelitian di bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) tidak dapat terlepas dari penggunaan materi biologi, yaitu tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Di antara materi biologi tersebut, penggunaan hewan dalam penelitian memerlukan Surat Keterangan Klirens Etik Penelitian, sebelum penelitian dimulai.

BAB II TATA CARA PENGAJUAN 1. Peneliti utama mengajukan permohonan Klirens Etik Penelitian ke Ketua Komisi Klirens Etik Penelitian (KKEP) melalui Sekertariat Sub KKE Bidang IPH LIPI berupa proposal penelitian dengan melampirkan Formulir seperti pada Lampiran 2. Sekertariat Sub KKEP Bidang IPH LIPI akan memeriksa kelengkapan administrasi dokumen paling lama 7 (tujuh) hari. Dokumen yang dinyatakan tidak lengkap dikembalikan ke peneliti utama untuk dilengkapi. 3. Proposal yang dinyatakan lengkap akan dinilai aspek etik penelitiannya oleh Sub KKEP Bidang IPH LIPI, dan bila diperlukan Sub KKEP berhak meninjau aspek ilmiahnya, sehingga secara etik dapat diterima. Proses ini berlangsung paling lama 14 (empat belas) hari. 4. Proposal yang disetujui oleh Sub KKEP Bidang IPH LIPI akan dilanjutkan dengan klarifikasi/presentasi proposal oleh peneliti utama, sedangkan proposal yang tidak disetujui akan dikembalikan kepada peneliti utama untuk perbaikan proposal paling lama 7 (tujuh) hari. 5. Sub KKEP Bidang IPH LIPI akan mengumumkan secara lisan hasil evaluasi kelayakan etiknya kepada Peneliti utama yang telah mengklarifikasi proposalnya dan akan dikeluarkan Surat Keputusan Pelaksanaan Penelitian paling lama 7 (tujuh) hari. 6. Sub KKEP Bidang IPH akan melakukan peninjauan/monitoring selama penelitian berlangsung (Pengusul harus menginformasikan waktu dimulai penggunaan hewan coba) 7. Peneliti utama wajib menyerahkan laporan hasil penelitiannya kepada Sub KKEP Bidang IPH LIPI, setelah penelitiannya berakhir. 8. Apabila akan dilakukan perubahan pada protokol penelitian yang terkait dengan penggunaan hewan coba, tim peneliti wajib mengajukan Adendum kepada Sub KKE Bidang IPH LIPI untuk penelaahan kembali

BAB III PROPOSAL Proposal yang diajukan memiliki komponen minimal sebagai berikut: Judul Kegiatan/Penelitian Abstrak Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan dan Sasaran Hipotesis Tahapan, Sasaran, Luaran, dan Metodologi. Khusus penelitian yang menggunakan hewan coba, maka dalam metodologi harus menjelaskan secara rinci sesuai dengan Lampiran Perka LIPI No. 08/E/2013. Pelaksana Penelitian Jadwal Kegiatan (dalam satu tahun) Pembiayaan (lengkap dengan perinciannya) Selengkapnya Format Proposal dapat dilihat pada Lampiran...

BAB 4 PROSES PENILAIAN Komisi Klirens Etik Penelitian bertugas me-review proposal yang diajukan, memberikan saran perbaikan, memonitoring penggunaan hewan dalam riset serta melakukan evaluasi. Aspek-aspek yang menjadi sasaran pengawasan komisi etik yang berhubungan langsung dengan hewan antara lain: 1. Pemilihan Hewan Pemilihan hewan coba harus sesuai dengan prinsip 3R (replacement, reduction, refinement). 2. Pemeliharaan Hewan Pemeliharaan hewan coba harus sesuai dengan asas lima kebebasan kesejahteraan hewan. 3. 3. Perlakuan Penelitian Tindakan perlakuan terhadap hewan harus sesuai dengan prinsip ketiga 3R yakni refinement. Prinsip ini menitikberatkan pada teknik perlakuan penelitian dengan rasa sakit dan stres yang timbul adalah minimal.

PROSES PENILAIAN 4. Terminasi Komisi etik akan me-review dan memonitor metode terminasi yang akan dilakukan oleh peneliti. Sesuai dengan regulasi teknik euthanasia yang telah disetujui secara internasional (contoh: AVMA Guidelines for the Euthanasia of Animals; Guidelines of the American Society of Mammalogists for the Use of Wild Mammals in Research; IACUC Guidelines: Euthanasia) 5. Paska Penelitian Komisi etik akan mengulas mengenai penanganan hewan coba paska penelitian termasuk penanganan bangkai hewan. Hewan yang akan kembali digunakan untuk penelitian lain maupun hewan yang akan diterminasi masal paska penelitian harus disertai penjelasan pengambilan tindakan tersebut.

BAB V MONITORING DAN EVALUASI Monitoring dan evaluasi dilakukan saat penelitian berjalan berupa kunjungan ke lokasi penelitian baik melalui pemberitahuan resmi maupun tanpa pemberitahuan sebelumnya. Evaluasi akhir berupa presentasi hasil akan dilakukan saat penelitian selesai (dapat berupa tele-conference). Subkomisi Klirens Etik Penelitian dapat mencabut Surat Keterangan Klirens Etik apabila pada pelaksanaan penelitian protokol yang digunakan tidak sesuai dengan proposal, tanpa mengajukan adendum. Sebagai contoh: Hewan yang digunakan untuk penelitian berbeda dengan yang diajukan pada proposal (jenis, jenis kelamin, umur, dan sebagainya) Protokol penanganan hewan percobaan berbeda dengan proposal yang diajukan (manajemen pemeliharaan, protokol perlakuan dan sebagainya) Penggunaan bahan kimia/obatyang diberikan pada hewan tidak sesuai dengan proposal Penambahan hewan coba Penambahan atau pergantian personel tanpa pemberitahuan

BAB VII PEMBIAYAAN Pembiayaan untuk meninjau lokasi dan hewan penelitian sebelum penelitian dimulai, serta untuk monitoring saat penelitian berlangsung, ditanggung oleh instansi pengusul (biaya transportasi dan akomodasi). Pembiayaan paling sedikit untuk tiga orang yaitu: ketua atau yangditunjhuk mewakili dan dua orang anggota Sub Komisi Klirens Etik Bidang IPH.

BAB VIII Dokumen Klirens Etik Berdasarkan proses penilaian dari proposal dan pemaparan rencana penelitian, apabila penelitan disetujui Subkomisi Klirens Etik akan mengeluarkan Surat Keterangan Klirens Etik Penelitian Dapat Dilakukan Setelah penelitian berakhir berdasarkan hasil monitoring, laporan penelitian dan evaluasi akhir, Subkomisi Klirens Etik akan mengeluarkan Surat Keterangan Klirens Etik Penelitian diperlukan untuk publikasi ilmiah

BIDANG IPH CONTOH Surat Keterangan Klirens Etik (Percobaan pada Hewan)

BAB IX PENUTUP Panduan Pengajuan Klirens Etik Penelitian Bidang IPH berupa buku saku ini dibuat untuk membantu peneliti di bidang IPH dalam mengajukan permohonan klirens etik penelitiannya. Melalui pemahaman atas pentingnya penerapan klirens etik penelitian diharapkan peneliti dapat melakukan penelitian dengan benar dan terhindar dari kesulitan publikasi hasil penelitiannya. K lirens etik penelitian menitik beratkan pada pemahaman atas prosedur-prosedur yang harus diikuti terutama pada bagian metodologi penelitian yang berkaitan dengan penggunaan hewan percobaan. Implementasi klirens etik penelitian secara umum merupakan perwujudan kemajuan penelitian di Indonesia. Dengan demikian, tidak ada kesulitan atau hambatan yang dihadapi untuk mempublikasikan hasil penelitian dari peneliti di Indonesia di tingkat global.

LAMPIRAN Tautan Referensi Regulasi tentang Kesejahteraan Hewan dan Euthanasia AVMA Guidelines on Euthanasia https://www.aphis.usda.gov/animal_welfare/downloads/reports_out/euthanasia. pdf Institutional Animal Care and Use Committe Guidebook https://grants.nih.gov/grants/olaw/guidebook.pdf Guidelines on the Care and Use of Animals for Scientific Purposes http://www3.ntu.edu.sg/research2/grants%20handbook/naclarguide%20lines.pdf 2016 Guidelines of The American Society of Mammalogists for The Use of Wild Mammals in Research and Education. https://iacuc.wsu.edu/documents/2016/07/guidelines-for-use-of-wild-animals.pdf Template Proposal Formulir Cheklist Klirens Etik Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 08/E/2013 Tentang Pedoman Klirens Etik Penelitian Dan Publikasi Ilmiah http://pusbindiklat.lipi.go.id/wp-content/uploads/perka-lipi-no.-8-tahun-2013- tentang-pedoman-klirens-etik-penelitian-dan-publikasi-ilmiah-copy.pdf

PENUTUP Semua penelitian berkaitan dengan makhluk hidup (kecuali manusia) harus ajukan proposal ke Sub Komisi Klirens Etik Penelitian Bidang IPH Perlu sosialisasi di instansi masing-masing

Terima kasih