BUKU KOMUNIKASI MAHASISWA - PEMBIMBING AKADEMIK Fakultas Kedokteran UI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia diharapkan memiliki kemampuan untuk beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

Implementasinya dalampbl. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Departemen Pendidikan Kedokteran FKUI

Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSIK FK UMY) menggunakan

STANDAR PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER (S P P A)

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

Manual Prosedur. Pembelajaran Metode Problem Based Learning PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

No Pengaturan mengenai program Internsip diperlukan untuk menjamin penyelenggaraan program Internsip yang bermutu. Mengingat program Internsip

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. 1. Telah dikembangkan model 6 langkah pembelajaran reflektif klinik yang

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

PENDIDIKAN PANCASILA (Pendahuluan) Modul 1

Perpustakaan Informasi mengenai perpustakaan di UB.

BAB 1 PENDAHULUAN. quality teaching and learning (Halpern, 1997 dalam Supratiknya & Kristiyani,

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

Pembelajaran pendidikan klinik di wahana Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah (problem solving skill) serta berfokus pada mahasiswa

SISTEM REGISTRASI DAN PERIJINAN

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI UJIAN KETERAMPILAN KLINIK DASAR MODUL GASTROINTESTINAL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ANGKATAN

AKREDITASI PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

Kata Kunci: Dasar Hukum implementasi KBK, Implementasi KBK.

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

Komentar dan Rekomendasi

Draft Naskah Akademik Pengembangan Staf Dosen Pendidik Klinis Menggunakan Metode e-learning. Perkembangan jumlah institusi pendidikan kedokteran,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kurikulum dan ilmu pendidikan (Anonim, 2014).

DEPARTEMEN BIOSTATISTIKA DAN KEPENDUDUKAN

PANDUAN AINEC RESEARCH AWARD 2012

KULIAH PENGANTAR MODUL RISET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan melibatkan sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan yang

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI PSIKOLOGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan suatu keadaan, sehingga masa depan dapat diketahui dari

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta (FKIK UMY) telah menggunakan beberapa metode pembelajaran

Buku Log P2KB PERDAFKI dan Borang Pengisian BP2KB PERDAFKI

AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 61/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang KODE ETIK DOSEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB I PENDAHULUAN. dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendahuluan. Implementasi Program Information Skills di Universitas Indonesia 1. Mohamad Aries 2

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

J. Suasana Akademik 1. Sarana yang Tersedia untuk Memelihara Interaksi Dosen-Mahasiswa

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan

Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi

LAMPIRAN 2-ESTIMASI DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DALAM ASESMEN ASEAN UNIVERSITY NETWORK (AUN) PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER FKUI 2-4 Desember 2014

Bab 1 KURIKUKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN PROBLEM-BASED LEARNING

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HIBAH PEMBELAJARAN DENGAN METODE PBL Disusun oleh Elsa Krisanti, Ph.D. dan Kamarza Mulia, Ph.D.

Contoh Pendidikan Karakter Dalam Mata Kuliah: Sikap Mental Etika Profesi

Manual Mutu Akademik

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

BAB I PENDAHULUAN. dan daya saing dalam pencarian, perolehan dan penciptaan pekerjaan. Pada

Pancasila dalam Makna dan. Aktualisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Adult Learning dan Berpikir Kritis. By : Kelompok 6

II. KAJIAN PUSTAKA. Efektivitas dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata dasar efektif yang diartikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

BAB II TINJAUAN PUSATAKA. sebagai satu kesatuan pada jenjang pendidikan tinggi yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN tentang guru, yang menyebutkan bahwa, guru adalah pendidik profesional

Dr. Katharina Rustipa, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Menengah Pertama

CURRICULUM VITAE. : Fisiologi dan Pendidikan Kedokteran

Melakukan Pendampingan yang Efektif

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat. Pengertian pendidikan menurut Undang Undang SISDIKNAS no 20

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

Prosiding Seminar Nasional Prodi Teknik Busana PTBB FT UNY Tahun 2005 PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME DALAM MATA KULIAH PENGETAHUAN TEKSTIL

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNIN (PBL) DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

HUBUNGAN PRIOR KNOWLEDGE TERHADAP KEEFEKTIFAN KELOMPOK PADA METODE BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING DI PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIK IMMANUEL

Standard Operating Procedure. PEMBUATAN BPF (Buku Panduan Fasilitator)

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

KURIKULUM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk mengembangkan

Daftar Pokok Bahasan. Lampiran 4 SKDI. Pokja Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BUKU KOMUNIKASI MAHASISWA - PEMBIMBING AKADEMIK Fakultas Kedokteran UI

nama mahasiswa nama pembimbing akademik

Foto 4 x 6

DATA DIRI Nama: NPM: Tempat/Tanggal lahir: Asal SMU: Alamat mahasiswa: No. Telp/HP mahasiswa: E-mail: Nama Orang Tua : Alamat Orang Tua: No Telp Orang Tua:

Kata Pengantar Pembimbing Akademik (PA) adalah seorang staf pendidik yang ditetapkan untuk membimbing seorang atau lebih mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada pola pendidikan yang lama yaitu dengan metode pembelajaran pasif, mahasiswa belajar secara individual dengan serius yang dibayangi adanya ancaman dan hukuman atas proses pembelajarannya atau suatu penghargaan atas keberhasilannya. Ada para ahli pendidikan yang berpendapat bahwa dalam proses belajar terjadi kegiatan berpikir yang hanya melibatkan otak. Tetapi pada saat ini berkembang suatu pemikiran dimana dalam proses belajar selain melibatkan otak juga diperlukan aktivitas gerakan tubuh. Dampaknya adalah terjadinya peningkatkan sirkulasi darah dan peningkatan zat kimia aktif yang mempengaruhi jaringan saraf di dalam otak. Oleh karena itu metode pembelajaran yang digunakan di FKUI adalah active learning, adult learning dan aktif mengikuti diskusi dalam kelompok belajar sesuai dengan paradigma baru Pendidikan Tinggi. Akibat metode pembelajaran active learning ini, banyak mahasiswa yang merasa ragu-ragu atas kuantitas maupun kualitas informasi yang didapatkannya. Perubahan metode pembelajaran active learning ini mempunyai dampak yang secara tidak langsung pada faktor non akademik. Seorang Pembimbing Akademik diharapkan dapat membantu mahasiswa mengatasi masalah-masalah, baik yang bersifat akademik maupun non akademik. Belajarlah dalam suasana tetap bergembira dr. Muzakkir Tanzil, SpM(K) Medical Education Unit FKUI

PANDUAN PEMBIMBING AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2006 Pendahuluan Mulai tahun akademik 2005-2006, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengimplementasikan Kurikulum Fakultas (KURFAK) 2005 yang menerapkan beberapa perubahan yang mendasar dalam pendidikan. Kurikulum Fakultas menerapkan paradigma baru pendidikan tinggi yaitu konsep SPICES : Student centered Problem-based Integrated Community-based Elective Systematic Selain itu, terdapat pula pengurangan waktu pendidikan yang semula 6 tahun menjadi 5 tahun. Paradigma pendidikan baru ini meletakkan mahasiswa sebagai subjek yang harus active and self directed learning dan bertanggung jawab atas pembelajarannya. Perlu dipahami bahwa hal ini merupakan sesuatu yang baru bagi kebanyakan mahasiswa. Usaha peningkatan active and self directed learning ini membutuhkan : mahasiswa yang ingin belajar willing students guru yang bersimpati pada mahasiswa sympathetic teachers institusi yang memfasilitasi interaksi antara keduanya Keberhasilan metode ini akan sangat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satu diantaranya adalah hubungan dan suasana yang baik (academic atmosphere) antara mahasiswa dan staf akademik. Berdasarkan hal tersebut, FKUI merasa perlu mengembangkan program Pembimbing Akademik (PA) yang diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam berbagai aspek sehingga selanjutnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kinerja pendidikan. Hubungan yang baik antara keduanya academic atmosphere terbukti meningkatkan kualitas lulusan suatu program pendidikan serta secara tidak langsung juga akan meningkatkan kualitas program pendidikan.

Tujuan Tujuan Umum Meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa Tujuan Khusus a. Membantu mahasiswa dalam meningkatkan kinerja belajarnya. b. Memberikan bantuan untuk mengatasi masalah-masalah mahasiswa pada umumnya / non akademik serta masalah-masalah pendidikan pada khususnya / akademik. Masalah yang umumnya dihadapi mahasiswa Dent & Rennie (2005) mengemukakan bahwa masalah yang dihadapi oleh mahasiswa kedokteran umumnya dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu akademik, karier, profesional, personal dan administratif. Dukungan atau bantuan yang diberikan oleh pembimbing akademik kepada mahasiswa dapat meliputi kelima kategori masalah tersebut. Konsultasi akademik, dapat meliputi identifikasi dan memberikan bantuan bagi mahasiswa dalam menghadapi masalah/kesulitan akademik, memberi umpan balik atau saran setelah ujian, memberi saran mengenai ketrampilan belajar (study skills), serta membimbing mahasiswa dalam memilih komponen elektif selama masa pendidikannya. Konsultasi karier, yaitu memberikan saran mengenai kesempatan magang/training setelah lulus, pilihan karir yang sesuai dengan kemampuan dan minat mahasiswa serta jenjang karir yang dapat diperolehnya. Selain itu, dapat pula membantu menyiapkan curriculum vitae dan memberi saran mengenai teknik wawancara kerja. Konsultasi profesional, yaitu membantu mahasiswa mengembangkan perilaku dan sikap yang etis dan profesional dan sesuai sebagai dokter. Sangat penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan pendekatan profesional terhadap pasien sedini mungkin dalam proses pendidikannya. Konsultasi pribadi atau personal yang dapat dialami oleh mahasiswa antara lain adaptasi atau penyesuaian pada pendidikan kedokteran, masalah hubungan pribadi, kesulitan keuangan, dan lain-lain. Konsultasi administratif umumnya berhubungan dengan pertanyaan apa, bagaimana, siapa, dimana, kapan mengenai administrasi dan organisasi pendidikan. Pertanyaan ini mungkin terlihat sepele namun sering menimbulkan masalah yang tidak perlu. Pembimbing Akademik Pembimbing Akademik sebaiknya adalah seorang staf pengajar yang antusias, memiliki motivasi dan komitmen tinggi terhadap mahasiswa. Pembimbing yang baik harus menjadi pendengar yang efektif dan berempati kepada mahasiswa karena seringkali hanya ini yang dibutuhkannya. (Dent & Rennie, 2005) the best advisors are individuals who are warm, empathetic, and spontaneous, who have constructive, sound judgment, and who get satisfaction out of watching medical students grow into mature adults as well as competent physician Eckenfels, Blacklow and Gottererm 1984

Syarat Pembimbing Akademik 1. Pembimbing akademik adalah medical teacher FKUI. 2. Pembimbing akademik harus memiliki dedikasi dan komitmen tinggi terhadap proses pembelajaran mahasiswanya. 3. Pembimbing akademik harus memperlakukan mahasiswanya seperti anak sendiri. Tugas Pembimbing Akademik 1. Merupakan role model sebagai seorang medical teacher 2. Menanamkan nilai-nilai luhur etika kedokteran, norma keagamaan dan kaidah profesional yang baik kepada mahasiswa dalam menjalankan profesinya sebagai dokter. 3. Menciptakan suasana yang hangat dan baik dengan mahasiswa bimbingannya sehingga dapat menambah kegairahan proses pembelajaran mahasiswa. 4. Pembimbing akademik diharapkan dapat senantiasa memberikan apresiasi dan positive reward yang menumbuhkan semangat pembelajaran mahasiswa (empowering) 5. Memfasilitasi informasi akademik yang sesuai untuk mahasiswanya 6. Merangsang motivasi belajar mahasiswa dan membimbing mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan belajarnya. 7. Memonitor perkembangan atau kemajuan akademik mahasiswa. 8. Mengidentifikasi dan berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa sedini mungkin. 9. Membimbing mahasiswa dalam menjalani kegiatan akademisnya dan membantu mahasiswa dalam menghadapi masalah-masalah akademis. 10. Membimbing mahasiswa dalam kegiatan di luar tugas akademis seperti berorganisasi, pengabdian masyarakat dan lain-lain. 11. Mengarahkan mahasiswa dalam mencari ide penelitian dan mencari dosen pembimbing riset. 12. Membantu mahasiswa dalam mencari penyelesaian masalah non akademis yang juga dapat mempengaruhi proses pendidikan mahasiswa, seperti masalah keuangan, akomodasi, hubungan interpersonal, dan lain-lain. 13. Memantau keberhasilan mahasiswa dalam mencapai 7 kompetesi Utama dan 3 kompetensi pendukung yang tercantum dalam KURFAK 2005.

KOMPETENSI UTAMA DAN PENDUKUNG : A. Kompetensi utama 1. Ketrampilan komunikasi efektif 2. Ketrampilan klinik dasar 3. Ketrampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga 4. Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga maupun masyarakat dengan cara komprehensif holistik, berkesinambungan, terkoordinir dan bekerjasama dalam konteks pelayanan kesehatan primer. 5. Memanfaatkan dan menilai secara kritis teknologi informasi. 6. Mawas diri dan pengembangan diri dengan belajar sepanjang hayat. 7. Etika, moral dan profesional dalam praktek B. Kompetensi Pendukung ; 8. Riset 9. Pengelolaan kegawat-daruratan kedokteran dan kesehatan 10. Manajemen pelayanan kesehatan Pembimbing akademik harus memiliki pengetahuan mengenai struktur dan isi kurikulum, memahami tujuan serta serangkaian pilihan komponen program elektif yang tersedia bagi mahasiswa. Selain itu, pembimbing akademik mengetahui organisasi pelaksana pendidikan serta beberapa nama penting sebagai pelaksana pendidikan. (Dent & Rennie, 2005) Pada keadaan seorang Pembimbing Akademik belum mampu membantu mahasiswa dalam menyelesaikan masalahnya, Pembimbing Akademik melalui akses pengetahuan dan informasi yang dimilikinya, dapat merujuk mahasiswa ke bagian yang lebih tepat dan kompeten dalam menyelesaikan masalahnya.

Metode Pelaksanaan 1. Seorang Pembimbing Akademik akan membimbing hingga 10 (sepuluh) orang mahasiswa selama masa pendidikan, mulai dari tahun pertama hingga lulus dokter. 2. Pembimbing akademik diharapkan dapat bertemu/berkomunikasi dengan mahasiswa bimbingannya secara rutin setidaknya pada setiap pertengahan kegiatan modul sehingga tidak terlambat memberikan bimbingannya. 3. Pembimbing akademik diharapkan dapat membuka diri sehingga mahasiswa tidak merasa segan untuk meminta pertemuan dengan pembimbing akademik. 4. Pertemuan sebaiknya dilaksanakan di luar jam kegiatan akademik sehingga tidak mengganggu kegiatan akademik yang telah dijadwalkan. 5. Setiap kali pertemuan, mahasiswa harus membawa Buku Komunikasi/Lembar Catatan Pertemuan yang harus ditandatangani oleh pembimbing akademik. Buku/lembar catatan tersebut berisi tanggal pertemuan dan catatan mengenai hasil pertemuan mahasiswa dengan pembimbing akademik 6. Tempat dan waktu pertemuan ditentukan dan disepakati oleh mahasiswa dan pembimbing akademik yang bersangkutan. 7. Pembimbing akademik diharapkan memiliki akses informasi yang luas, khususnya terhadap sarana/prasarana atau fasilitas lain yang dapat membantu menyelesaikan masalah mahasiswa, misalnya program beasiswa apa saja yang tersedia bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan. 8. Pembimbing akademik memberikan hasil telaahannya mengenai masalah mahasiswa bimbingannya kepada konselor pendidikan FKUI/Ketua Modul. Jika diperlukan pembimbing akademik dapat meminta data tentang kinerja mahasiswa bimbingannya kepada Ketua Modul. 9. Pembimbing akademik mengingatkan mahasiswa untuk selalu melengkapi portfolionya. 10. Nama Pembimbing Akademik akan diberikan pada mahasiswa pada awal tahun akademik..

LAMPIRAN P O R T F O L I O Portfolio mahasiswa terdiri dari : 1. Buku Catatan Mahasiswa dalam Problem Based Learning (PBL) 2. Log book yang berisi laporan keterampilan klinik yang sudah dilakukan mahasiswa di Skills Lab dan ditandatangani oleh instrukturnya 3. Catatan lain yang dibuat sendiri oleh mahasiswa dapat berupa: 3.1. laporan praktikum/praktek 3.2. makalah 3.3. tugas (assignment) 3.4. proposal dan laporan riset 3.5. laporan kasus 3.6. video interaksi dengan pasien 3.7. skripsi 4. Lembar evaluasi oleh fasilitator 5. Refleksi diri

LAMPIRAN B U K U C A T A T A N M A H A S I S W A D A L A M P B L ( B C M - P B L ) 1. Pemicu, berisi kutipan pemicu yang diberikan oleh pengelola modul secara utuh 2. Klarifikasi terminologi istilah yang belum diketahui (clarifying term) 3. Mencatat seluruh masalah yang dikemukakan oleh anggota kelompok saat brainstorming berdasarkan pemicu 4. Mencatat masalah yang disepakati kelompok 5. Mencatat hipotesis yang merupakan jawaban sementara yang diformulasi kelompok 6. Mencatat semua learning issues yang disepakati oleh kelompok dan mencari informasi untuk memahami masalah yang ditetapkan di atas 7. Mencatat learning issues yang menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan 8. Membuat catatan tentang informasi yang didapat sesuai dengan learning issues yang menjadi tanggung jawabnya disertai rujukannya 9. Mencatat informasi yang didapat dari kawan-kawannya tentang learning issues lainnya 10. Mencatat learning issues yang baru atau yang belum terpelajari (refleksi diri) 11. Seluruh catatan tersebut harus disimpan oleh mahasiswa dan ditandatangani oleh fasilitator

LAMPIRAN SEMESTER KEGIATAN URAIAN 1 1. Pengalaman dalam organisasi Baik di dalam maupun di luar kampus -pengurus -anggota 2. Pengalaman dalam bakti sosial Contoh: 1. Mengorganisir bakti sosial 2. Mengumpulkan sumbangan 3. Mendistribusikan sumbangan dll 3. Menulis dalam majalah kampus, Jelas koran atau majalah kesehatan.kedokteran 4. Presentasi masalah di bidang Bisa di lingkungan FKUI, UI, nasional, internasional kesehatan 5. Mengikuti seminar/konggres di Jelas dalam atau di luar negeri 2-10 1. Pengalaman dalam organisasi Baik di dalam maupun di luar kampus -pengurus -anggota 2. Pengalaman dalam bakti sosial Sama dengan di atas, ditambah dengan menyelenggarakan pelayanan pengobatan atau penyuluhan kesehatan dengan bimbingan staf pengajar 3. Menulis dalam majalah kampus, Jelas koran atau majalah kesehatan.kedokteran 4. Presentasi masalah di bidang Bisa di lingkungan FKUI, UI, nasional, internasional kesehatan 5. Mengikuti seminar/konggres di Jelas dalam atau di luar negeri 6. Mengunjungi LSM atau institusi lainnya sehubungan dengan pengembangan profesi Contoh: 1. Mengunjungi MKEK 2. Mengunjungi YLKI 7. Mengunjungi panti atau sekolah luar biasa sehubungan dengan pengembangan empati dan nilai yang diperlukan oleh dokter 8. Mengorganisir atau mengikuti kegiatan yang sifatnya untuk meningkatkan profesionalisme 9. Memberikan minat terhadap masalah komunikasi, etik dan pengembangan profesi 3. Mengunjungi BPOM Contoh: 1. Donor darah 2. SLB 3. Panti Wreda Contoh: 1. Menyelenggarakan kegiatan bersama dengan mahasiswa keperawatan, kebidanan atau profesi lainnya, misalanya seminar, symposium 2. Membuat komunitas dengan beberapa profesi lainnya misalnya mahasiswa keperawatan, kebidanan dll. Contoh: 1. Menghadiri seminar/workshop 2. Mengumpulkan kliping 3. Menulis di koran/majalah

Catatan Pertemuan Pembimbing Akademik dan Mahasiswa Pertemuan ke :. Tanggal : KEGIATAN AKADEMIK UMUM Catatan Pertemuan Pembimbing Akademik dan Mahasiswa EBP3KH (ceritakan kegiatan saudara yang berkaitan dengan empati dan bioetik untuk pengembangan pribadi dan profesi kedokteran dalam konteks humaniora) Catatan: lampirkan foto, surat keterangan, dll. Target Semester Modul KKD Lengkap Tidak lengkap Keterangan Kegiatan Keterangan 1 2 3 4 5 6 1. Mendapatkan topik 2. Membentuk Kelompok 3. Mempunyai pembimbing 4. Penyusunan Proposal 5. Pengumpulan Data 6. Pengolahan Data 7. Penyusunan Laporan 8. Ujian Akhir RISET Tanda Tangan Pembimbing Akademik KKD Tanda Tangan Mahasiswa