Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali

dokumen-dokumen yang mirip
Subject 3. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Subject 3. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Subject 3. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Subject 3. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah BAB VI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

Subject 4. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

Perpajakan 2 PPN & PPnBM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

SANDINGAN UU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TAHUN 2000 DAN TAHUN 2009

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

BAB II TEORI PERPAJAKAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, PENGADILAN PAJAK DAN BANDING PAJAK

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2011

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) penerimaan negara, dan mendorong produk ekspor.

PENGANTAR. Dasar Hukum : UU Nomor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU Nomor 42 Tahun Presented by M.

BAB II LANDASAN TEORI

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. undang-undang oleh pemerintah, yang sebagian dipakai untuk menyediakan barang

KARYA ILMIAH WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB PPAT ATAS PAJAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPn BM)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II LANDASAN TEORI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: Pertemuan 2. 02Fakultas EKONOMI. Perpajakan I. Program Studi AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI. yang berbeda tentang definisi dari pajak itu sendiri. Soemitro dalam bukunya Dasardasar

PANITIA SUMPAH PEMUDA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014

Pajak. Definisi Pajak Pembagian Jenis Pajak Menurut Sifat Menurut Sasaran Menurut Pengelola

Pengertian. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kelebihan PPN 30/04/2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian pajak berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun. atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Pajak Pertambahan Nilai. yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.

Objek Pajak. Objek PPN: Pasal 4 ayat 1. Objek PPN Pasal 16 C: Kegiatan Membangun Sendiri

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 8, NO 1, Edisi Februari 2016 (ISSN : )

BAB II LANDASAN TEORI. dikemukakan para ahli sebagai berikut: a. Prof. Dr. Rochmat Soemitro SH (2002:1)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

GAMBARAN BEBAN PAJAK DI RS. ISLAM DAN PROSPEK KEDEPANNYA SERTA KONSESI PAJAK *)

Subject 2 Income Tax Article 21

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1) Menurut Rochmat Soemitro pajak adalah iuran rakyat kepada kas

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

Subject 2 Income Tax Article 21

Pokok-Pokok Ketentuan UU PPN. Sesuai dengan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

BAB II LANDASAN TEORI. memperoleh atau mendapatkan dana dari masyarakat. Dana tersebut digunakan untuk

Objek Pajak. Objek PPN: Pasal 4 ayat penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian Pengusaha menurut Mardiasmo (2008:36), Pengusaha merupakan

LANDASAN TEORI. dalam buku Perpajakan Indonesia karangan Waluyo (2008, h3),

ASPEK PAJAK DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM OLEH INSTANSI PEMERINTAH

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

S-425/PJ.312/2006 PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS SPONSORSHIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak ialah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) (STUDI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK DI KABUPATEN BULELENG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa

Penjelasan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.03/2010

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1 dari 4 11/07/ :43

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) yang langsung dapat

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI JILID 2

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak berdasarkan undang-undang dan dari berbagai pakar pajak

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PENERAPAN PER-11/PJ./2013 TERHADAP PELAPORAN SPT MASA PPN TAHUN 2013 PADA PT. ALPHA UTAMA SURABAYA SKRIPSI. Oleh : RISKI APRILIA PURWANTI

BAB II TELAAH PUSTAKA. dimiliki oleh masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan berdasarkan

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

PROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

BAB III PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) DALAM UNDANG-UDANG NO. 18 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG

FAKTUR PAJAK STANDAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. berbagai faktor pendukung terutama stabilitas ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. sudah saatnya diletakkan suatu landasan yang dapat menjamin tersedianya dana

Faktur pajak (tax invoice) merupakan sarana administrasi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB II LANDASAN TEORI. Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi saat ini di negara

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

Transkripsi:

Topik 4 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Oleh : I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., Ak. BKP. Politeknik Negeri Bali 2012 http://elearning.pnb.ac.id www.nyomandarmayasa.com

Sub Topik 1. UU PPN 2. Pengertian dalam Undang- Undang No. 42 Tahun 2009 3. Pengusaha Kena Pajak (PKP) 4. Bukan BKP dan Bukan JKP 5. Tarif PPN dan PPnBM 6. Faktur Pajak (FP) 7. Mekanisme Pemungutan PPN 8. Kegiatan Membangun Sendiri

Tujuan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar mahasiswa mengetahui : Pengertian-pengertian berkaitan dengan PPN. Pengusaha Kena Pajak Non BKP & Non JKP Tarif PPN & PPnBM Pajak masukan dan pajak keluaran, & Faktur Pajak

Undang-Undang PPN & PPnBM 1. UU No. 8 Tahun 1983 2. UU No. 11 Tahun 1994 3. UU No. 18 Tahun 2000 4. UU No. 42 Tahun 2009 Berlaku 1 April 2010

Pengertian dalam Undang- Undang No. 42 Tahun 2009 a. Daerah Pabean b. Barang c. Barang Kena Pajak (BKP) d. Jasa e. Jasa Kena Pajak (JKP) f. Pengusaha g. Pengusaha Kena Pajak (PKP) h. Faktur Pajak (FP) i. Pajak Masukan (PM) j. Pajak Keluaran (PK)

Daerah Pabean, BKP & JKP Daerah Pabean Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang- Undang yang mengatur mengenai kepabeanan. BKP Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN JKP Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN

PKP dan Faktur Pajak Pengusaha Kena Pajak (PKP) PKP adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN. Faktur Pajak Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak.

Pengusaha Kena Pajak (PKP) PMK 68/PMK.03/2010 Tgl 23 Maret 2011 (berlaku mulai 1 April 2010) mengenai Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai sesuai Pasal 3A (1) UU PPN No. 42 Tahun 2009. PMK 68/PMK.03/2010 Pasal 1 (1) Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).

PPN dikenakan atas : (Pasal 4-1) a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha b. impor Barang Kena Pajak c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean f. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak g. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak

Non BKP a. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya b. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan d. uang, emas batangan, dan surat berharga.

Non JKP (1) a. jasa pelayanan kesehatan medis b. jasa pelayanan sosial c. jasa pengiriman surat dengan perangko d. jasa keuangan e. jasa asuransi f. jasa keagamaan g. jasa pendidikan h. jasa kesenian dan hiburan i. jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan

Non JKP (2) j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri. k. jasa tenaga kerja l. jasa perhotelan m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan secara umum n. jasa penyediaan tempat parkir o. jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam p. jasa pengiriman uang dengan wesel pos q. jasa boga atau katering

Tarif PPN dan PPnBM Pasal 7 UU PPN & PPn BM 1. PPN : 10 % 2. 0 % terhadap ekspor Barang Kena Pajak Berwujud ekspor BKP Tidak Berwujud ekspor Jasa Kena Pajak Pasal 8 UU PPn & PPnBM 1. Tarif PPnBM terrendah 10 % dan tertinggi 200 % 2. Ekspor BKP yang tergolong mewah dikenai pajak dengan tarif 0%

Pasal 13 UU PPN Faktur Pajak (1) Pengusaha Kena Pajak wajib membuat Faktur Pajak untuk setiap (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembuatan Faktur Pajak dan tata cara pembetulan atau penggantian Faktur Pajak diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan PMK 38/PMK.03/2010 (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan ukuran formulir Faktur Pajak diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Per 13/PJ/2010 jo Per 65/PJ/2010

Per 13/PJ/2010 jo Per 65/PJ/2010 (2) -1 Faktur Pajak harus dibuat pada : a. saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak b. saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak c. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau d. saat Pengusaha Kena Pajak rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai. -2 Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan BKP dan/atau JKP

Mekanisme Pemungutan PPN a. Mekanisme kredit pajak Bila Pajak Masukan > Pajak Keluaran = lebih bayar yang dapat dikompensasi atau direstitusi Bila Pajak Masukan < Pajak Keluaran = kurang bayar yang harus disetor ke kas negara b. Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan PMK 74/PMK.03/2010

Peraturan Terkait dengan PPN a. PMK 74/PMK.03/2010 Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak Yang Mempunyai Peredaran Usaha Tidak Melebihi Jumlah Tertentu b. PMK 75/PMK.03/2010 Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak c. PMK 76/PMK.03/2010 jo PMK 18/PMK.03/2011 Tata Cara Pengajuan Dan Penyelesaian Permintaan Kembali Pajak Pertambahan Nilai Barang Bawaan Orang Pribadi Pemegang Paspor Luar Negeri

Kegiatan Membangun Sendiri (KMS) PMK No. 39/PMK.03/2010 Tgl 22 Pebruari 2010 (berlaku 1 April 2010) mengenai Batasan dan Tata Cara Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Atas Kegiatan Membangun Sendiri (KMS) sesuai dengan Pasal 16 C UU PPN No. 42 Tahun 2009. PMK No. 39/PMK.03/2010 pasal 2 (4c) luas keseluruhan paling sedikit 300 M2 (tiga ratus meter persegi)

Rangkuman BKP Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN JKP Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN Mekanisme Pemungutan PPN : a. Mekanisme Kredit Pajak b. Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan

Soal - Soal 1. Sebutkan syarat-syarat Pengusaha Kecil! 2. Berikan Contoh Non BKP! 3. Berikan Contoh Non JKP! 4. Jelaskan kapan Faktur Pajak harus dibuat! 5. Sebutkan Mekanisme Pemungutan PPN!

Daftar Pustaka IKPI, 2009, Kumpulan Soal & Jawab Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak "A", PT Cipta Bina Parama, Jakarta IKPI, 2011, Rangkuman Undang- Undang Perpajakan, PT Cipta Bina Parama, Jakarta Mardiasmo, 2009, Perpajakan, Edisi Revisi, Andi Yogyakarta Taf Consulting, 2008, Executive Tax Program Pendidikan Pajak Terapan Komprehensif Brevet A-B-C, PT. Taf Consulting, Jakarta