BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu orang di dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

Pendahuluan Perkembangan informasi dewasa ini terjadi dengan cepat dalam dunia usaha. Perkembangan tersebut berpengaruh pada kegiatan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

Bab II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum

1.1 Latar Belakang Masalah

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB II KIBLAT TEORITIS

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. yang mengalami kebangkrutan karena tidak siap akan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB IV METODA PENELITIAN. disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan struktur

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

KUESIONER. Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Kinerja Manajerial (Studi

perusahaan agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Selain sebagai teknologi menjadikan kinerja manajer menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister Akuntansi. Diajukan oleh: Kurniawati Mutmainah. Kepada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia :

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA UNIT BISNIS DAN KEPUASAN KERJA (Studi Pada PT. Dan Liris Sukoharjo)

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi elemen penting dalam aktivitas setiap individu,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi secara efektif dan efisien (Schief dan Lewin,1970; Welsch, Hilton, dan

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan Sistem Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL MODERATING. (Tesis) Oleh REFITA RIASARI

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyeleasikan Program Sarjana (S1) pada Progam Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penggunaan komputer. Perkembangan teknologi informasi. bisnis yang baik agar kinerja manajerial dapat meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. lengkap sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Informasi yang diterima oleh pihak manajemen sangat beraneka ragam

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB 1` PENDAHULUAN. Apapun yang dikerjakan oleh manusia baik secara individu maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Informasi Akuntansi Manajemen Pengertian Informasi Akuntansi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dimana setiap tahun

BAB II. individu atau suatu organisasi pada suatu periode tertentu. Menurut Stoner (1996 :

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (TESIS) Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Ukuran kinerja tradisional menggunakan kinerja keuangan

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. produksi, teknologi informasi, dan struktur organisasi mengakibatkan organisasi untuk

PENGARUH DESENTRALISASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DESMIYAWATI

KUESIONER PENELITIAN. Kuesioner ini digunakan untuk meneliti bagaimana hubungan customization

Prosiding Akuntansi ISSN:

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS BPR DI KABUPATEN DEMAK)

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian dalam suatu organisasi. Dengan kondisi seperti ini

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. kondisi organisasi, namun sebuah sistem pengendalian tertentu hanya efektif

PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan hal itu merupakan suatu

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

MOHON DIISI DENGAN BENAR DAN TERIMA KASIH ATAS

PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. bahasan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

PENDEKATAN KONTINJENSI DALAM PENELITIAN INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAGEMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini ditandai dengan adanya

Analisis Penerapan Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Manajerial pada PT TBIG tbk

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA ORGANISASI DENGAN TINGKAT DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Transkripsi:

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) Sistem informasi akutansi manajemen adalah suatu mekanisne pengendalian organisasi, serta merupakan alat yang efektif dalam menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi dari aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002). Sistem informasi akutansi manajemen menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan manajemen tertentu yang memproses masukan yang berupa kejadian ekonomi untuk menghasilkan output yang mencakup laporan khusus, biaya produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan kinerja, bahkan komunikasi pribadi dalam rangka mencapai tujuan manajemen. Tujuan SIAM adalah: (1) memberikan informasi untuk perhitungan biaya jasa, produk, maupun kepentingan lain yang dibutuhkan manajemen. (2) memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. (3) menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan ini menunjukkan Manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses menuju informasi akuntansi manajemen dan perlu mengetahui cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentivikasi

8 dan menyelesaikan masalah,serta mengevaluasi kinerja. Informasi akuntansi digunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu kebutuhan atas informasi ini tidak terbatas hanya pada perusahaan manufaktur, tetapi juga pada perusahaan perdagangan, jasa, dan nirlaba (Hansen & Mowen,1997). Dalam penelitian ini SIAM dikonsepkan sebagai suatu sistem yang formal yang didesain untuk menyediakan informasi kepada Kepala cabang ataupun kepala unit. Dari hasil penelitian Chenhall & Moriss (1986) ditemukan bukti empiris mengenai karakteristik informasi yang bermanfaat yaitu terdiri dari karakteristik : (1) Broad scope, (2) Aggregation, (3) Integration, (4) Timeliness. Gordon, 1984 dalam budiarto 2004 memberikan definisi keempat karakteristik diatas sebagai berikut: a. Karateristik Broad scope Karakteristik broad scope mempunyai tiga sub dimensi yaitu : fokus, kuantifikasi, dan waktu. Fokus berkaitan dengan informasi yang berasal dari dalam atau luar organisasi, kuantifikasi berkaitan dengan informasi keuangan dan non keuangan, dan waktu berkaitan dengan istimasi peristiwa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. b. Karakteristik Aggregation Karakteristik Aggregation atau pengumpulan merupakan ringkasan informasi menurut fungsi, periode waktu, dan model keputusan.

9 Informasi menurut fungsi akan menyediakan informasi berkaitan dengan hasil keputusan dari unit-unit yang lain. c. Karakteristik Integration Karakteristik terintegrasi atau terpadu memberikan sarana koordinasi antar segmen dalam sub unit atau antar sub unit dalam organisasi. Kompleksitas dan saling kertergantungan antar sub unit akan ditunjukkan dalam informasi terintegrasi dari SIAM (Chenhall & Moris, 1986). Semakin banyak jumlah segmen unit bisnis dalam organisasi akan semakin besar kebutuhan informasi karakteristik integrasi dari SIAM. d. Karakteristik Timeliness Karakteristik timeliness atau ketepatan waktu mempunyai dua sub dimensi yaitu frekuensi pelaporan dan kecepatan pelaporan. Frekuensi berkaitan dengan seberapa sering informasi disediakan untuk Manajer. Sedangkan kecepatan berkaitan dengan tenggang waktu antara kebutuhan akan informasi dengan tersedianya informasi. 2.2. Kinerja Manajer Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerja sama diantara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral

10 maupun etika (Suyadi, 1999). Kinerja Manajerial merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi. Manajer berperan penting dalam mengelola dan menyelenggarakan berbagai pekerjaan dalam organisasi guna mencapai tujuan dari perusahaan. Berdasarkan fungsi manajemen pada teori manajemen klasik kinerja Manajer diartikan dengan seberapa jauh Manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang meliputi; perencanaa, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengukuran staf, negosiasi dan representasi. Disamping itu juga kinerja Manajer diartikan sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja organisasi/perusahaan, Mahoney et.al (1963). 2.3. Pendekatan Kontinjensi Pendekatan kontinjensi pada akuntasi manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) secara universal selalu tepat diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan. Para peneliti telah banyak menerapkan teori kontinjensi untuk menganalisis dan merancang sistem pengendali, khususnya di bidang informasi akuntansi manajemen (Otley, 1980). Berdasarkan teori kontinjensi, maka ada dugaan bahwa terdapat faktor situasional lainya yang mungkin akan saling berinteraksi dalam mempengaruhi suatu kondisi tertentu. berawal dari pendekatan kontinjensi itu ada kemungkinan intensitas kompetisi pasar juga akan menyebabkan

11 perbedaan pada kebutuhan informasi akuntansi manajemen. Kondisi yang sulit diramalkan saat ini memerlukan adanya intensitas kompetisi pasar yang tinggi. Dalam penelitian ini intensitas kompetisi pasar merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) terhadap kinerja Manajer. Pengertian variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) terhadap kinerja Manajer. Pengertian variabel moderating dikatakan oleh Sugiyono (2013) yaitu sebagai tipe variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan dependen. Oleh karena itu variabel moderating dinamakan juga variabel kontinjensi. 2.4. Penelitian Sebelumnya Chenhall dan Morris (1986) menemukan bukti empiris mengenai karakteristik sistem informasi akuntansi manajeman yang terdiri dari empat karakteristik yaitu: (1) Broad scope, (2) Aggregation, (3) Integration, (4) Timeliness. Musmini (2003), melakukan penelitian dalam hal penggunaan SIAM, intensitas kompetisi pasar dengan kinerja unit bisnis. Dan hasilnya terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara intensitas kompetisi pasar dengan kinerja unit bisnis dan SIAM memediasi hubungan tersebut.

12 Syam (2006) menganalisis hubungan SIAM, persepsi ketidakpastian lingkungan, desentralisasi, dan kinerja. Hasil penelitiannya menunjukkan SIAM berhubungan positif terhadap kinerja yang dimediasi oleh ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi. Susanto (2007) meneliti tentang pengaruh intensitas kompetisi pasar dan hubungan antara pengguna SIAM terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Hasil dari penelitiannya dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Imaniar dan Meiranto (2009) melihat peran moderasi intensitas kompetisi pasar pada pengguna SIAM terhadap kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja, dan hasilnya: (1) Terdapat pengaruh langsung antara intensitas kompetisi pasar terhadap kinerja unit bisnis. (2) Semakin tinggi intensitas kompetisi pasar, maka penggunaan informasi SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis. (3) Terdapat pengaruh langsung antara intensitas kompetisi pasar terhadap kepuasankerja. (4) Semakin tinggi intensitas kompetisi pasar, maka penggunaan informasi SAM akan meningkatkan kepuasan kerja. Iba (2012) menganalisis hubungan karakteristik SIAM terhadap kinerja Manajer, dan hasilnya karakteristik SIAM broad scoop, agregation, timeliness, integration secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja Manajer.

13 Widodo (2012) meneliti penggunaan SIAM dalam intensitas pasar untuk peningkatan kinerja, dan hasilnya Di dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang canggih akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Tabel 2.1. Rangkuman Penelitian Terdahulu Peneliti Musmini (2003) Syam (2006) Susanto dan Gundono (2007) Imaniar & Meiranto (2009) Model Penelitian SIAM sebagai variabel intervening, intensitas kompetisi pasar sebagai variabel independen dan kinerja unit bisnis sebagai variabel dependen. SIAM sebagai variabel independen, persepsi ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi sebagai variabel intervening, dan kinerja organisasi sebagai variabel dependen. Intensitas kompetisi pasar sebagai variabel moderating, SIAM sebagai variabel independen, kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja sebagai variabel dependen. Intensitas kompetisi pasar sebagai variabel moderating, SIAM sebagai variabel independen, kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja sebagai Temuan Hasil Penelitian Dan hasilnya terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara intensitas kompetisi pasar dengan kinerja unit bisnis dan SIAM memediasi hubungan tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan SIAM berhubungan positif terhadap kinerja yang dimediasi oleh ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi. Hasil dari penelitiannya dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. (1) Terdapat pengaruhlangsung antara intensitas kompetisi pasar terhadap kinerja unit bisnis. (2) Semakin tinggi intensitas kompetisi pasar, maka

14 Peneliti Zainudin (2012) Widodo (2012) Model Penelitian variabel dependen Karakteristik SIAM sebagai variabel independen, kinerja Manajer sebagai variabel dependen. SIAMsebagai variabel independen, intensitas pasar sebagai variabel moderating dan kinerja sebagai variabel dependen. Temuan Hasil Penelitian penggunaaninformasi SAM akan meningkatkan kinerja unit bisnis. (3) Terdapat pengaruh langsung antaraintensitas kompetisi pasar terhadap kepuasankerja. (4) Semakin tinggi intensitas kompetisi pasar, maka penggunaan informasi SAM akan meningkatkan kepuasan kerja. karakteristik SIAM broad scoop, agregation, timeliness, integration secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja Manajer. Di dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi penggunaan informasi SAM yang canggih akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. 2.5. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Sesuai dengan tujuan penelitian, dimana peneliti ingin menemukan bukti empiris untuk menguji pengaruh penerapan SIAM terhadap kinerja Manajer, menguji secara empiris pengaruh intensitas kompetisi pasar dengan kinerja Manajer, dan pengaruh penerapan SIAM terhadap kinerja Manajer dengan intensitas kompetisi pasar sebagai variabel moderating. Maka untuk menjelaskan ekspektasi tersebut dibangun suatu kerangka pemikiran teoritis yaitu:

15 2.5.1 Pengaruh Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) dengan Kinerja Manajer Perusahaan mendesain sistem akuntansi manajemen untuk organisasi melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengambil keputusan. Para manajer membutuhkan dukungan informasi untuk menjalankan aktivitasnya sehingga kinerja manajer akan meningkat. Pada Organisasi manajer memerlukan informasi broad scope sebagai salah satu implikasi dari meningkatnya otoritas dan tanggung jawab mereka serta fungsinya sebagai pengendali (Hansiadi, 2002). Informasi yang teragregasi dengan tepat akan memberikan masukan penting dalam pengambilan keputusan, karena waktu yang diperlukan relatif lebih pendek dibandingkan dengan informasi yang masih mentah dan belum tersusun (Chia, 1995 dalam Budiarto, 2004). Dengan informasi yang jelas mengenai area tanggung jawab fungsional masing-masing manajer, maka akan mengurangi terjadinya konflik (Chenhall & Morris, 1986). Informasi yang terintegrasi akan memberikan peran pengkoordinasian dalam berbagai keputusan pada organisasi. Informasi terintegrasi juga dipandang sebagai pembangkit moral bagi manajer dan meindikasikan bahwa informasi ini memberikan andil dalam meningkatkan kinerja (Chia, 1995 dalam Budiarto, 2004). Informasi tepat waktu akan mempengaruhi kemampuan Manajer dalam merespon kejadian atau permasalahan. Apabila informasi

16 tersebut tidak disampaikan tepat waktu, maka informasi tersebut akan kehilangan nilai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dapat tepat waktu juga akan mendukung Manajer menghadapi ketidakpastian dalam lingkungan kerja mereka Gordon & Narayana (1984) dalam Syam (2006). Berangkat dari hal tersebut, diajukan rumusan hipotesa dan kerangka pemikiran sebagai berikut: H 1 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik broad scope berpengaruh terhadap kinerja Manajer. H 2 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik agregation berpengaruh terhadap kinerja Manajer. H 3 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik timeliness berpengaruh terhadap kinerja Manajer. H 4 : Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik integration berpengaruh terhadap kinerja Manajer.

17 Gambar 2.1 menyajikan kerangka pikiran model 1 mengenai hubungan karakteristik SIAM dengan kinerja Manajer. Broad scoope H 1 Agregation Timeliness H 2 H 3 H 4 Kinerja Manajer Integration Gambar 2.1 Hubungan Karakteristik SIAM Dengan Kinerja Manajer 2.5.2 Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap Kinerja Manajer De Geus (1998); Senge (1990); Day (1991) dalam Imaniar, 2009 mengemukakan bahwa dalam rangka mempertahankan keunggulan bersaing, sebuah organisasi perlu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap lingkungan pasar. Jika suatu entitas dihadapkan pada persaingan pasar yang kompetitif, namun gagal mengadopsi dan mengimplementasikan strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan tersebut, maka berdampak pada kinerja yang memburuk. Strategi bersaing merupakan hal yang berbeda dari para pesaing dalam industri yang sama (Porter, 1985 dalam Imaniar, 2009). Setiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan strategi mana yang akan dipergunakan dalam bersaing, sehingga kompetisi pasar akan berpengaruh terhadap kinerja mereka.

18 Semakin meningkatnya persaingan pasar, perusahaan-perusahaan juga meningkatkan produk dan mengurangi siklus hidup produk, memperkenalkan saluran distribusi saluran baru yang mempengaruhi rantai suplai konsumen, menghadapi sensitivitas pasar, dan menargetkan produk serta jasa kepada segmen-segmen pelanggan kecil (Rolfe, 1992 dalam Rasdianto 2005). Perubahan ini menciptakan ancaman kompetitif dan tantangan. Rasdianto, 2005 menyebutkan bahwa dalam rangka mempertahankan keunggulan bersaing, organisasi perlu menyesuaika diri dengan cepat terhadap lingkungan pasar mereka. Informasi yang relevan dapat membantu seorang manajer dalam mengidentifikasi para pelanggan. Intensitas kompetisi pasar direspon oleh manajer dengan mengambil manfaat yang besar dari pengguna SIAM yang tersedia, yang nantinya akan berpengaruh terhadap kinerja manajer. Berdasarkan dari hal tersbut, diajukan rumusan hipotesa dan kerangka pemikiran sebagai berikut: H 5 : Intensitas kompetisi pasar berpengaruh terhadap kinerja Manajer.

19 Gambar 2.2 menyajikan kerangka pikiran model 2 mengenai pengaruh intensitas kompetisi pasar terhadap kinerja Manajer. HIntensitas 5 Kompetisi Pasar Kinerja Manajer Gambar 2.2 Hubungan Antara Intensitas Kompetisi Pasar Dengan Kinerja Manajer 2.5.3 Pengaruh Intensitas Kompetisi Pasar terhadap hubungan SIAM dengan Kinerja Manajer Chenhall dan Moris (1986) menyebutkan bahwa SIAM mempunyai peran penting untuk mengambil keputusan dalam kondisi lingkungan yang tidak pasti. Intensitas kompetisi pasar merupakan salah satu faktor ketidakpastian lingkungan, Gul (1991) dalam Susanto (2007). Semakin intensif kompentensi pasar, organisasi akan meningkatkan diferensiasi produk, memperkenalkan saluran baru, menghadapi peningkatan sensitivitas pasar, serta meningkatkan target (Rasdianto, 2005; Susanto, 2007; Maya & Wahyu, 2009). Susanto (2007), menyebutkan bahwa kompetisi pasar mempengaruhi penggunaan SIAM yang dapat meningkatkan kinerja. Konsekuensinya mereka membutuhkan sistem informasi akuntansi manjemen (SIAM) guna menghasilkan tingkat kinerja Manajerial yang lebih tinggi. Sistem akuntansi manajemen tidak hanya bertindak sebagai mekanisme operasi tetapi membantu dengan penilaian dan evaluasi kinerja organisasi menuju tujuan operasinya dengan cara yang rasional, Watson (1975) dalam Susanto (2007).

20 Setelah mengikuti pendapat diatas, penulis mengatakan bahwa dengan adanya kompetisi pasar, manajer akan mendapatkan manfaat yang lebih terhadap pengguna sistem informasi akuntansi manajemen. Dengan demikian penulis membangun sebuah kerangka pemikiran dan hipotesis sebagai berikut: Gambar 2.3 menyajikan kerangka pemikiran model 3 mengenai pengaruh intensitas kompetisi pasar terhadap hubungan karakteristik SIAM dengan kinerja Manajer. Broad scoope agregation H 6 H 7 Kinerja Manajer timeliness H 8 H 9 Integration Intensitas Kompetisi Pasar Gambar 2.3 Hubungan Antara Implementasi Siam, Intensitas Kompetisi Pasar, Kinerja Manajer Berdasarkan dari kerangka pemikiran teoritis tersebut, diajukan rumusan hipotesa sebagai berikut: H 6 : Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik broad scope terhadap kinerja Manajer.

21 H 7 : Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik aggregation terhadap kinerja Manajer. H 8 : Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik timeliness terhadap kinerja Manajer. H 9 : Intensitas kompetisi pasar yang tinggi akan memperkuat pengaruh pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) dengan karakteristik integration terhadap kinerja Manajer.