ANALISIS DATA KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT PENGARUH DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TANAMAN PADI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DATA KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT PENGARUH DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TANAMAN PADI

ANALISIS DATA KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT PENGARUH DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TANAMAN PADI

ANALISIS DATA KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN OPT TANAMAN PADI MT.2012/2013 (Oktober - Maret) DIWILAYAH IP3OPT/LPHP PINRANG

NOTA DINAS banjir OPT banjir kekeringan OPT banjir kekeringan OPT

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

Laporan Singkat Kejadian Serangan Tikus di Desa Mallongilongi, Kec.Lanrisang, Kab.Pinrang

HASIL DAN PEMBAHASAN

5. Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

LAPORAN KEGIATAN MT.2012 TAKSASI KEHILANGAN HASIL OPT

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

LAPORAN AKHIR PENDAMPINGAN SLPTT PADI DAN JAGUNG KABUPATEN ENREKANG. Ir. Syamsu Bahar, MSi, dkk

ANGKA SEMENTARA HASIL SENSUS PERTANIAN 2013

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN

DI Wilayah IP3OPT PINRANG MT.2011/2012

TAKSASI KEHILANGAN HASIL AKIBAT OPT DESA LAMPOKO, KECAMATAN BALUSU, KABUPATEN BARRU, MT.2012


BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH

Gbr1. Lokasi kejadian Banjir dan sebaran Pos Hujan di Kabupaten Sidrap

Rekomendasi Penggunaan Pupuk Majemuk (NPK Phonska) di Provinsi Sulawesi Selatan

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

Rekomendasi Penggunaan Pupuk Majemuk (NPK Pelangi) + Jerami 2 ton/ha di Provinsi Sulawesi Selatan

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

PENDAMPINGAN SL-PTT PADI JAGUNG DAN KEDELAI DI KABUPATEN PINRANG Matheus Sariubang, dkk. ABSTRAK

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Maks. Vegetatif (41-54 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Maks. Vegetatif (41-54 HST)

Press Release Katam Terpadu MT I 2013/2014 untuk Pencapaian Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai Jakarta, 26 September 2013

SULAWESI SELATAN. Total Kabupaten/Kota

Potensi Sumber Daya Alam Kab. Enrekang Tahun 2017

POTENSI LIMBAH TANAMAN PANGAN SEBAGAI SUMBER PAKAN SAPI POTONG DALAM MENDUKUNG INTEGRASI TERNAK-TANAMAN DI KABUPATEN PINRANG, SULAWESI SELATAN

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

LAMPIRAN 2 : POTENSI SUMBER DAYA ALAM SEKTOR PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN ENREKANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PINRANG

17. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN ENREKANG UNIT LAYANAN PENGADAAN KELOMPOK KERJA JASA KONSULTANSI Alamat : Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Enrekang

5.1 AREA BERESIKO SANITASI

2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Geografis

2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

TAKSASI KEHILANGAN HASIL AKIBAT OPT DESA PASSENO, KECAMATAN BARANTI, KABUPATEN SIDRAP, MT.2012

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PINRANG TAHUN

a. Kepala Balai ; b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha; c. Kepala Seksi Proteksi Tanaman Pangan; d. Kepala Seksi Proteksi Hortikultura; e. Kelompok Jabatan

Dihasilkan : 23-Feb

1

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU VERSI 1.3

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2011 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP KERAWANAN PANGAN TEMPORER/MUSIMAN

PENDAHULUAN. swasembada beras. Produksi yang melebihi kebutuhan konsumsi penduduk, menempatkan daerah ini sebagai daerah suplai beras dan penyangga

Dihasilkan : 23-Feb-2013

SOSIALISASI KALENDER TANAM MT II TIM GUGUS KATAM BPTP Kep. Bangka Belitung

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

KAJIAN KEBIJAKAN PERBERASAN

STUDI PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN KABUPATEN DI KABUPATEN PINRANG SULAWESI SELATAN BERBASIS METODE ANALISIS MULTI KRITERIA

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

DATA AGREGAT PERKECAMATAN

Dicetak : 19-Sep-2013

LAPORAN AKHIR. Penyusunan Revisi RTRW Kabupaten Pinrang Tahun I - 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dihasilkan : 23-Feb-2013

b) Struktur Organisasi BKD Kabupaten Enrekang; SEKRETARIS Kasubag. Kabid. Mutasi /Informasi Pegawai Kasubid. Mutasi Tenaga Administrasi

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN ENREKANG TAHUN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

PENDAHULUAN II. UJICOBA ASURANSI PERTANIAN:

KAJIAN DAYA TAHAN SEKTOR PERTANIAN TERHADAP GANGGUAN FAKTOR EKSTERNAL DAN KEBIJAKAN YANG DIPERLUKAN. Bambang Sayaka

KATA PENGANTAR. RPJMD KAB. SIDENRENG RAPPANG i

Tinjauan Pustaka Organisme Pengganggu Tanaman Endemis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

DAK BIDANG KEDAULATAN PANGAN SUB BIDANG PERTANIAN TAHUN 2017

RICE GARDEN. KEGIATAN UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS TANAMAN PADI DI KEBUN IP3OPT PINRANG MT.2012 (Kelurahan Marawi, Kec.Tiroang, Kab.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

MITIGASI DAERAH RENTAN GERAKAN TANAH DI KABUPATEN ENREKANG

Journal of Economic Education

Observasi perkembangan populasi/serangan OPT Penggerek batang padi terhadap waktu tanam padi di Kecamatan Baranti, Kabupaten Sidrap MT.2012.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

LAMPIRAN - LAMPIRAN. Wawancara dengan Bapak Sahat M. Pasaribu selaku Kelompok Kerja Asuransi Pertanian.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 5 TAHUN 2008 PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN II 2016

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KEBIJAKAN AKSELERASI PERTUMBUHAN PRODUKSI PADI DI LUAR PULAU JAWA

Sistem Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tanaman Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing Berbasis Google Map

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SOSIALISASI REKOMENDASI TEKNOLOGI PTT BERDASARKAN KALENDER TANAM TERPADU MT II TAHUN 2014 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Indikator Sosial Ekonomi Makro Kabupaten Pinrang 2015

Potensi Sumber Daya Alam Kab. Enrekang Tahun 2017

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAPERATURAN DAERAH

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

POTENSI LAHAN PERTANIAN BAGI PENGEMBANGAN PALAWIJA DI LAMPUNG

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

STRATEGY DAN INOVASI IPTEK MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN SEKTOR PERTANIAN BADAN LITBANG PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

DAMPAK PERUBAHAN KARAKTERISTIK HUJAN TERHADAP FENOMENA BANJIR DI AMBON

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016

Transkripsi:

ANALISIS DATA KRITERIA KERUSAKAN AKIBAT PENGARUH DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TANAMAN PADI DIWILAYAH IP3OPT/LPHP PINRANG PROP. SULAWESI SELATAN Data 2001 2011 INSTALASI PENGAMATAN PERAMALAN DAN PENGENDALIAN OPT (IP3OPT) TIROANG PINRANG DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA UPTD.BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROPINSI SULAWESI SELATAN Mei 2012

KATA PENGANTAR Pengaruh Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah salah satu resiko dalam budidaya tanaman dan merupakan salah satu factor pembatas dalam usaha peningkatan produksi tanaman pangan. Untuk menentukan langkah langkah dalam rangka mengantisipasi terjadinya pengaruh DPI di suatu daerah diperlukan informasi tentang penyebaran dan kriteria tingkat kerusakan tanaman yang menjadi ancaman pada pertanaman padi. Dengan informasi tersebut usaha pencegahan dan pengendalian dalam rangka persiapan ancaman DPI dapat dilaksanakan dengan lebih terencana dan hasilnya akan lebih efektif dan dapat menekan kerusakan yang akan terjadi. Oleh karenanya, dalam rangka keperluan tersebut maka kami pimpinan IP3OPT/LPHP Tiroang Pinrang membuat pengolahan data/analisis data untuk membuat Peta kriteria Daerah/lokasi yang rawan terkena DPI untuk pertasnaman padii di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang Prop. Sulawese Selatan. Semoga hasil kerja ini bisa bermamfaat bagi kita semua, khususnya di bidang Perlindungan Tanaman khususnya dalam mengantisipasi bencana Banjir dan Kekeringan pada tanaman padi. Pinrang, 19 April 2012 Penyusun ( Ir.H. RUSLAN PATIHONG ) NIP. 19580925 198303 1 009

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR.. DAFTAR ISI... i ii PENDAHULUAN.. 1 Latar Belakang... 1 Tujuan.. 1 PELAKSANAAN.. 2 Waktu dan Tempat. 2 Istilah dan Batasan.... 2 Pengolahan Data.. 3 Analisis Data. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.. 9 Kategori Daerah Bencana alam dan Serangan OPT Tanaman Padi... 10 LAMPIRAN LAMPIRAN....

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dampak Perubahan Iklim (DPI) merupakan salah satu hambatan dalam usaha peningkatan produksi pangan selama ini. Berdasarkan tingkat kerusakan yang diakibatkan pengaruh DPI di Wilayah IP3OPT Pinrang Propinsi Sulawesi Selatan, ada 2 kendala pada tanaman padi diantaranya adalah banjir dan Kekeringan. Berdasarkan frekuensi dan tingkat kerusakan pengaruh DPI, pada wilayah Kecamatan dari setiap Kabupaten mempunyai kategori kerusakan yang berbeda beda. Oleh karena itu, tindakan yang paling tepat dalam mengantisipasi dan pengendaliannya adalah didasarkan pada prioritas kategori tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu disusun strategi dalam mengantisipasi dan pengendalian pengaruh DPI yang tepat, terencana berdasarkan kategori daerah /lokasi sehingga akan lebih efektif dan efisien dalam penanganan. Sebelum menyusun strategi pengendalian dilapang, maka akan dilakukan analisis data kategori kerusakan banjir dan kekeringan untuk menentukan kategori adalah kerusakan berdasarkan kriteria criteria yang telah ditetapkan. Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk peta penyebaran OPT yang dilengkapi dengan tabulasi data yang disusun menurut Kecamatan disetiap Kabupaten/Kota di Wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan. TUJUAN - Menganalisis dan mengidentifikasi daerah sumber yang rawan terjadi kerusakan tanaman padi akibat pengaruh DPI di seluruh Kecamatan disetiap Kabupaten/Kota di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan. - Menyusun peta penyebaran daerah berdasarkan kategori serangannya (endemis, sporadic, potensial dan aman) terhadap pengaruh akibat DPI.

PELAKSANAAN Waktu dan Tempat Penentuan kategori kerusakan/serangan dianalisis berdasarkan data historis Kumulatif Luas Tambah Serangan (KLTS) bulanan selama kurun waktu 10 tahun (2002 2011). Data yang dianalisis berasal dari 43 Kecamatan, 5 Kabupaten/Kota, yang merupakan hasil pengamatan selama kurun waktu 10 tahun. Istilah dan Batasan - Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah semua pengaruh iklim/cuaca yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kerusakan/kematian pada tanaman; termasuk didalamnya adalah Bencana Banjir dan kekeringan. - Luas Serangan (LS) adalah luas tanaman terserang yang dinyatakan dalam hektar, rumpun atau pohon. - Luas Tambah Serangan (LTS) adalah luas serangan baru yang terjadi atau yang ditemukan pada periode laporan. - Kumulatif Luas Tambah Serangan (KLTS) adalah penjumlahan luas tambah serangan pada tiap tiap periode laporan; baik bulanan, musiman maupun tahunan. - Tingkat Serangan adalah tingkat kerusakan tanaman akibat serangan OPT yang ditentukan berdasarkan intensitas kerusakannya yang selanjutnya dikelompokkan ke dalam intensitas Ringan(R ), Sedang (S), Berat (B), dan Puso (P). - Terkena Serangan (T) adalah total luas kerusakan tanaman karena serangan DPI, termasuk didalamnya puso. - Puso (P) adalah tanaman yang menunjukkan gejala kematian akibat serangan DPIdengan tingkat kerusakan akibat DPI. 75 100%. - Daerah Serangan adalah lokasi serangan DPI yang ditetapkan berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan. endemis, Daerah serangan dibagi ke dalam kategori daerah

3 - sporadic, potensial, dan aman berdasarkan Krtiteria rata rata luas terkena,frekuensi serangan, dan proporsi puso. - Kecamatan (KK) adalah batas wilayah administrasi pemerintahan yang menjadi satuan dalam analisis data dan pembuatan pemetaan disetiap Kabupaten/Kota. Pengolahan Data 1. Rekapitulkasi dan tabulasi data Data direkap dalam bentuk tabulasi database yang disesuaikan dengan kebutuhan analisis. Tabulasi disusun dalam bentuk data historis bulanan selama 10 (sepuluh) tahun dalam kolom table dan banyaknya data (nama KK) disusun dalam baris. 2. Verifikasi data Verifikasi data sangat diperlukan dalam manajemen database, untuk mengidentifikasi adanya kehilangan dan/atau kesalahan data, yang selanjutnya dilakukan perbaikan atau melengkapi data yang hilang. 3. Menghitung KLTS berdasarkan kategori Terkena dan Puso Jumlah dari seluruh tingkatan serangan (RSBP) dikelompokkan kedalam kategori Terkena (T), dan untuk tingkat serangan Puso dikelompokkan tersendiri dalam kategori Puso (P). 4. Perhitungan data serangan berdasarkan Musim tanam Untuk masing masing data T dan P bulanan di jumlahkan menjadi data serangan musim hujan (MH) bulan April sampai September data musim kemarau (MK) bulan Oktober sampai Maret

4 ANALISIS DATA 1. Klasipikasi Rata rata Terkena a. Menghitung rata rata Terkena Rata rata T dari masing masing KK dihitung berdasarkan banyaknya musim yang Disertakan dengan rumus : 1 m RTj = ---------------------- E Tij M i=1 RTj M Tij I J = Rata rata T untuk masing masing KK-j = Banyaknya musim tanam yang disertakan dalam analisis = Luas T pada masing masing KK-j disetiap musim I = 1,2,3,.., m musim = 1,2,3,., k KK b. Menentukan kisaran klasifikasi rata-rata Terkena Kisaran klasifikasi RTj ditentukan berdasarkan ambang T (AT = rata rata T propinsi) yang dihitung dari rata rata T berdasarkan banyaknya KK di propinsi Sulawesi Selatan yang di laporkan adanya serangan. Ambang T dihitung denan rumus : 1 k AT = ---------------------- E RTj K j=1 5

AT = Ambang T (rata rata T Propinsi RTj = Rata rat T untuk masing masing KK-j K J = Banyaknya KK yang dilaporkan terjadi serangan = 1,2,3., k KK c. Menghitung Standar Error dari Ambang Kendali Terkena Untuk menetapkan batasan kisaran RTj perlu dihitung standar Error (SE) dari AT sebagai batasan interval dengan rumus : S SE = ---------------- k SE = Standar Error dari AT S K = Standar deviasi dari AT = Banyaknya KK yang dilaporkan terjadi serangan d. Menentukan Kelas, Kisaran, Kriteria Rata rata Terkena Berdasarkan nilai AT dan SE dapat ditentukan kelas, kisaran dan criteria RTj sebagai berikut : Kelas RTj Kisaran RTj Kriteria 0 0 Tidak pernah terjadi 1 0 sampai AT SE Jauh dibawah rata-rata 2 AT SE sampai AT Dibawah rata rata 3 AT sampai AT + SE Di atas Rata rata 6

2. Klasifikasi Frekuensi Serangan Banyaknya musim yang dilaporkan terjadi serangan pada masing masing KK-j disebut frekuensi serangan (Fj). Dari 10 musim yang dianalisa maka nilai maksimal Fj adalah 10, maka berdasarkan nilai tersebut di buat kelas, kisaran dan criteria Fj sebagai berikut Kelas F Kisaran Fj Kriteria 0 0 Tidak pernah terjadi 1 1 3 Pernah terjadi 2 4 6 Beberapa kali terjadi 3 7-10 Sering/terus terjadi 3. Klasifikasi Rasio Puso a. Analisa Rasio Puso Menghitung rasio P dari T untuk masing masing kabupaten j pada setiap musim (RPiJ) yang diikutkan dalam analisis dengan rumus : Pij RPij = ---------------------- Tij RPij = Rasio puso untuk masing masing KK-j setiap musim i Pij = Luas P dimasing masing KK-j pada setiap musim i Tij = Luas T dimasing masing KK-j pada setiap musim i I = 1,2,3, m musim J = 1,2,3,, k KK 7

Nilai RPij berkisar antara o (nol = tidak pernah terjadi puso atau serangan yang terjadi termasuk intensitas ringan, sedang, berat) sampai 1 (satu = serangan dilaporkan seluruhnya terjadi puso). b. Analisis Rata rata rasio puso Menghitung rata rata rasio P untuk masing masing KK (RRPj) berdasarkan banyaknya musim yang dilaporkan terjadi serangan (Fj) dengan Rumus M E RPij I = 1 RRPj = ---------------------- Fj RRPj = Rata rata rasio Puso masing masing KK-j RPij Fj I J = Rasio puso untuk masi g masing KK-j setiap musim i = Frekuensi serangan masing masing KK-j = 1,2,3,, m musim = 1,2,3,., k KK c. Menentukan kelas rasio Puso Berdasarkan nilai RRpj dapat ditentukan kelas rasio puso untuk masing masing KK-j (KRRPj) sebagai berikut : Kelas, kisaran dan criteria rata rata rasio puso : Kelas RTj Kisaran RTj Kriteria 0 0 Tidak pernah terjadi 1 >0 0,25 Luas Puso 25 % 2 >0,25 0,50 Luas puso 25 50 % 3 >0,50 + 0,75 Luas Puso 50 75 % 8

4. Analisis Kategori Daerah Serangan Analisa kategori daerah serangan OPT untuk masing masing KK-j ditentukan berdasrkan nilai klasiupikasi RTj, Fj, dan RRPj melalui 2 tahap berikur ini : a. Menghitung rata rata kelas daerah serangan untuk masing masing KK j (RKDS) dengan rumus sebagai berikut : RKDSj = ( KRTj + KFj + KRRPj ) /3 RKDSj = Rata rata kisaran daerah serangan masing masing KK-j KRTj = Kelas rata rata Terkena masing masing KK-j KFj = Kelas frekuensi serangan masing masing KK-j KRRPj = Kelas rata rata Rasio Puso masing masing KK-j J = 1,2,3, k KK b. Menentukan kelas, kisaran dan criteria daerah serangan Berdasrkan nilai RKDSj maka dapat ditentukan kelas daerah serangan (kelas DSj), kisaran rata rata kelas daerah serangan (Kisaran RKDSj) dan criteria daerah serangan untuk masing masing kabupaten sbb : Kelas DSj Kisaran RKDSj Kriteria 0 0 Aman 1 >0 1 Ptensial 2 >1 2 Sporadik 3 >2 + 3 Endemik

HASIL DAN PEMBAHASAN Kriteria daerah yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) Bencana alam banjir dan kekeringan pada tanaman padi untuk masing masing kecamatan disetiap kabupaten/kota di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, propinsi Sulawesi Selatan diperoleh dengan melihat kisaran nilai rata rata kelas daerah serangan (RKDS) adapun kriteria daerah serangan yang ditentukan berdasarkan kisaran RKDS adalah Aman, Potensial, Sporadic, dan Endemic. Penilaian criteria daerah yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) tanaman Padi untuk masing masing kecamatan disetiap Kabupaten/kota dilakukan dengan memperhatikan yaitu aspek yaitu: Luas terkena DPI, frekuensi serangan dan proporsi puso terhadap luas serangan. Berdasrkan hasil analisis data yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) Padi selama sepuluh tahun yang telah dilaksanakan, didapatkan hasil bahwa dari 43 Kecamatan dalam 5 Kabupaten / Kota di wilayah IP3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawese Selatan pada umumnya beberapa kecamatan disetiap Kabupaten ada yang termasuk criteria daerah endemic terhadap bencana alam dan serangan OPT utama Padi baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Hasil selengkapnya analisis data yang terkena pengaruh Dampak Pengaruh Iklim (DPI) padi dapat dilihat pada table dan Lampiran setiap kabupaten. Criteria daerah bencana alam dan serangan OPT utama Padi di wilayah Ip3OPT/LPHP Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan pada Musim hujan dan musim kemarau adalah sebagai berikut :

Kriteria lokasi Kecamatan rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-September Kab. Sidrap 2012 SIDRAP Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Baranti 6 552.1 64.5 0.12 3 1.471 1.61 1.09 7.17 3 Endemis P.Rijang 6 744 34.7 0.05 3 1.98 0.86 0.44 6.28 2 Sporadis Kulo 5 1125.8 70.7 0.06 2.5 3.00 1.76 0.59 7.85 3 Endemis MaritengaE 5 278.6 0 0.00 2.5 0.74 0.00 0.00 3.24 2 Sporadis Sidenreng 6 922.7 19.2 0.02 3 2.46 0.48 0.19 6.13 2 Sporadis Wt.Pulu 6 775.7 120.5 0.16 3 2.07 3.00 1.45 9.52 3 Endemis Pitu Riase 3 261.7 0 0.00 1.5 0.70 0.00 0.00 2.20 1 Potensil Pitu Riawa 4 122 0 0.00 2 0.33 0.00 0.00 2.33 1 Potensil Dua Pitue 1 124.6 0 0.00 0.5 0.33 0.00 0.00 0.83 1 Potensil T.Limpoe 5 528.4 0 0.00 2.5 1.41 0.00 0.00 3.91 2 Sporadis P.Lautang 6 862.3 5.8 0.01 3 2.30 0.14 0.06 5.51 2 Sporadis Jumlah 53 6297.9 315.4 0.41 26.5 16.78 7.85 3.82 54.96 Rata rata 4.82 572.54 28.67 0.04 2.41 1.53 0.71 0.35 5.00 Nilai Max 6 1125.8 120.5 0.16 3.0 3.0 3.0 1.5 9.52 Nilai Selang 2.00 375.27 40.17 0.05 1 1 1 0.48 3.17 14 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-September 2012 Kab. Sidrap SIDRAP Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Baranti 4 237 67.3 0.28 0.58 1.554 7.41 4.77 14.32 1 Potensil P.Rijang 2 37.2 0 0.00 1.17 9.90 0.00 0.00 11.07 1 Potensil Kulo 5 62.2 6 0.10 0.47 5.92 83.16 14.04 103.59 3 Endemis MaritengaE 4 91.1 54.1 0.59 0.58 4.04 9.22 2.28 16.13 1 Potensil Sidenreng 4 452.4 606.3 1.34 0.58 0.81 0.823 1.01 3.23 1 Potensil Wt.Pulu 4 110 63 0.57 0.58 3.35 7.92 2.36 14.22 1 Potensil Pitu Riase 1 70.7 0 0.00 2.33 5.21 0 0 7.54 1 Potensil Pitu Riawa 7 1105.2 1496.9 1.35 0.33 0.33 0.33 1.00 2.00 1 Potensil Dua Pitue 4 756.1 603.3 0.80 0.58 0.49 0.83 1.70 3.60 1 Potensil T.Limpoe 5 349.9 507.3 1.45 0.47 1.05 0.98 0.93 3.44 1 Potensil P.Lautang 5 111.3 148.3 1.33 0.4667 3.31 3.36 1.02 8.16 1 Potensil Jumlah 45 3383.1 3552.5 7.82 8.15 35.98 114.05 29.11 187.30 Rata rata 4.09 307.55 322.95 0.71 0.74 3.27 10.37 2.65 17.03 Nilai Max 7 1105.2 1496.9 1.45 2.3 9.9 83.2 14.0 103.59 Nilai Selang 2.33 368.40 498.97 0.48 0.78 3.301 27.72 4.68 34.53

Kriteria lokasi Kecamatan rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-September Kab. Pinrang 2012 PINRANG Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Wt. Sawitto 5 118.8 12.7 0.11 1.875 1.013076 0.37 0.37 3.63 2 sporadis Tiroang 4 260.9 1.7 0.01 1.5 2.22 0.05 0.02 3.80 2 sporadis Paleteang 1 0.5 0.2 0.40 0.375 0.00 0.01 1.37 1.76 1 Potensil Cempa 7 38.5 1.3 0.03 2.625 0.33 0.04 0.12 3.11 2 sporadis Duampanua 5 259.4 96.4 0.37 1.88 2.21 2.82 1.28 8.18 3 Endemis Patampanua 5 351.8 102.5 0.29 1.88 3.00 3.00 1.00 8.88 3 Endemis Lembang 3 131.3 38.5 0.29 1.13 1.12 1.13 1.01 4.38 2 sporadis B. Lappa 4 26.8 2 0.07 1.5 0.23 0.06 0.26 2.04 1 Potensil Mt. Sompe 8 173.8 27.8 0.16 3 1.48 0.81 0.55 5.84 2 sporadis Mt. Bulu 8 139.9 42.9 0.31 3 1.19 1.26 1.05 6.50 3 Endemis Lanrisang 6 114.58 28.78 0.25 2.25 0.98 0.84 0.86 4.93 2 sporadis Suppa 2 4.7 4.5 0.96 0.75 0.04 0.13 3.29 4.21 2 sporadis Jumlah 58 1620.98 359.28 3.25 21.75 13.82 10.52 11.17 57.25 Rata rata 4.83 135.08 29.94 0.27 1.8 1.2 0.9 0.9 4.77 Nilai Max 8.00 351.80 102.50 0.96 3 3 3 3.29 8.88 Nilai Selang 2.67 117.27 34.17 0.32 1 1 1 1.10 2.96 12 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-September 2012 Kab. Pinrang PINRANG Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Wt. Sawitto 4 318.3 90.6 0.28 1.71 0.53 0.36 0.68 3.28 1 potensil Tiroang 7 1792.7 753.6 0.42 3 3.00 3.00 1.00 10 3 Endemos Paleteang 4 113.1 92.6 0.82 1.71 0.19 0.37 1.95 4.22 2 Sporadis Cempa 5 636.6 353.11 0.55 2.14 1.07 1.41 1.32 5.93 2 Sporadis Duampanua 5 334.6 40.735 0.12 2.14 0.56 0.16 0.29 3.15 1 potensil Patampanua 4 747.3 19 0.03 1.71 1.25 0.08 0.06 3.10 1 potensil Lembang 2 163.4 32.5 0.20 0.86 0.27 0.13 0.47 1.73 1 potensil B. Lappa 1 30.6 55.2 1.80 0.43 0.05 0.22 4.29 4.99 2 Sporadis Mt. Sompe 2 134.6 46 0.34 0.86 0.23 0.18 0.81 2.08 1 potensil Mt. Bulu 4 532.3 218.6 0.41 1.71 0.89 0.87 0.98 4.45 2 Sporadis Lanrisang 1 20.50 20.50 1.00 0.43 0.03 0.08 2.38 2.92 1 potensil Suppa 2 372 85.8 0.23 0.86 0.62 0.34 0.55 2.37 1 potensil Jumlah 41 5196.00 1808.25 6.21 17.57 8.70 7.20 14.78 48.24 Rata rata 3.42 433.00 150.69 0.52 1.5 0.7 0.6 1.2 4.02 Nilai Max 7.00 1792.70 753.60 1.80 3 3 3 4.29 10 Nilai Selang 2.33 597.57 251.20 0.60 1 1 1 1.43 3.33

Kriteria lokasi Kec. rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-september MT. 2012 Kab. Barru BARRU Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria T. Riaja 6 165.2 22.6 0 2.57 2.26 1 0 6.12 3 Endemis T.Tilau 7 45.2 6.9 0.15 3 0.62 0.27 0.44 4.33 2 Sporadis Barru 5 219 76 0 2.14 3.00 3 1 9.14 3 Endemis Sop.Riaja 5 70.6 22.5 0.32 2.14 0.97 0.89 0.92 4.92 2 Sporadis Mal.Tasi 5 25.8 1.5 0 2.14 0 0.05 0 3 1 Potensil Balusu 6 170.8 64.9 0.38 2.57 2.34 2.56 1.09 8.57 3 Endemis Pujanantin 1 1.8 0.8 0.44 0.42 0.02 0.03 1.28 1.77 1 Potensil Jumlah 35 698.4 195.2 1.84 15 10 8 5 37.57 Rata rata 5 99.77 27.89 0.26 2.1429 1.37 1.10 0.76 5.37 Nilai Max. 7 219 76 0.44 3 3 3 1.28 9.14 Nilai Selang 2.33 73.00 25.33 0.15 1 1 1 0.43 3.05 16 Kriteria lokasi Kec. rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-september MT. 2012 Kab. Barru BARRU Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria T. Riaja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman T.Tilau 1 0.5 0 0 3 3 0 0 6 3 Endemis Barru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman Sop.Riaja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman Mal.Tasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman Balusu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman Pujanantin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman Jumlah 1 0.5 0 0 3 3 0 0 6 Rata rata 0.1429 0.0714 0 0 0.43 0.43 0 0 0.86 Nilai Max. 1 0.5 0 0 3 3 0 0 6 Nilai Selang 0.3333 0.1667 0 0 1 1 0 0 2

18 Kriteria lokasi Kec. rawan Kekeringan pada Tanaman Padi MT. April-september Kab. Enrekang 2012 ENREKANG Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Alla 2 11.3 0 0 1 0.165 0 0 1.16 1 Potensil Baraka 6 37.9 2.7 0.07 3 0.55 0.40 0.73 4.68 2 Sporadis Anggeraja 3 6.2 0 0 1.5 0.09 0 0 1.59 1 Potensil Curio 2 4.3 0.3 0.07 1 0.06 0.04 0.71 1.82 1 Potensil Masalle 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman Enrekang 3 43.2 6 0.14 1.5 0.63 0.89 1.42 4.44 2 Sporadis Cendana 4 75.6 2 0.03 2 1.10 0.30 0.27 3.67 2 Sporadis Maiwa 5 205.8 20.2 0.10 2.5 3 3 1 9.50 3 Endemis Bungin 1 12 3 0.25 0.5 0.17 0.45 2.55 3.67 2 Sporadis Baroko 1 178.2 0 0 0.5 2.60 0 0 3.10 1 Potensil Jumlah 27 574.5 34.2 0.65 13.5 8.37 5.08 6.67 33.62 Rata rata 2.7 57.45 3.42 0.07 1.35 0.837 0.51 0.67 3.36 Nilai Max 6 205.80 20.20 0.25 3.00 3.00 3.00 2.55 9.50 Nilai Selang 2 68.6 6.73 0.08 1.0 1.0 1.0 0.8 3.17 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Banjir pada Tanaman Padi MT. April-september 2012 Kab. Enrekang ENREKANG Kriteria Rerata Analisa Klasifikasi Kecamatan Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Alla 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 Aman Baraka 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0 0 0 Aman Anggeraja 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0 0 0 Aman Curio 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0 0 0 Aman Masalle 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 Aman Enrekang 4 10.5 2 0.19 3 0.53 0.67 1.28 5.48 2 Sporadis Cendana 2 13 1 0.08 1.5 0.65 0.34 0.52 3.01 1 Potensil Maiwa 4 59.7 8.9 0.15 3 3.00 3.00 1 10 3 Endemis Bungin 2 2.5 1 0.40 1.5 0.13 0.34 2.68 4.65 2 Sporadis Baroko 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Aman Jumlah 12 85.7 12.9 0.82 9 4.31 4.35 5.48 23.13 Rata rata 1.2 8.57 1.29 0.08 0.9 0.431 0.43 0.55 2.31 Nilai Max 4 59.70 8.90 0.40 3 3 3 2.68 10 Nilai Selang 1.33 19.9 2.9667 0.13 1 1 1 1 3.33

20 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Bencana Kekeringan pada Tanaman Padi MT.2012 Kodya Parepare KRETERIA A N A L I S A Kecamatan Rerata Klasifikasi Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Soreang 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Ujung 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Bacukiki 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Jumlah 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Rata rata 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Nilai Max 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Nilai Selang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Kriteria lokasi Kecamatan rawan Bencana Banjir pada Tanaman Padi MT.2012 Kodya Parepare KRETERIA A N A L I S A Kecamatan Rerata Klasifikasi Freq Terkena Puso RP Freq Terkena Puso RP Jum DE Kriteria Soreang 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Ujung 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Bacukiki 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Jumlah 0 0 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.00 0 Aman Rata rata 0.0 0.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Nilai Max 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Nilai Selang 0.00 0.00 0.00 0.00 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

KABUPATEN ENREKANG

Tabel 1. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April September) di Kabupaten Pinrang Kecamatan Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Wt. Sawitto Sporadis Sporadis Sporadis Sporadis Endemis Endemis Endemis Aman Aman Tiroang Endemis Sporadis Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Endemis Aman Aman Paleteang Potensil Potensil Sporadis Sporadis Potensil Sporadis Potensil Aman Aman Cempa Sporadis Sporadis Endemis Sporadis Sporadis Sporadis Endemis Aman Aman Duampanua Sporadis Endemis Potensil Endemis Sporadis Sporadis Sporadis Aman Aman Patampanua Potensil Sporadis Sporadis Potensil Potensil Endemis Potensil Aman Aman Lembang Potensil Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Aman Potensil Aman Aman B. Lappa Aman Potensil Sporadis Potensil Potensil Aman Potensil Aman Aman Mt. Sompe Potensil Endemis Endemis Endemis Potensil Aman Endemis Aman Aman Mt. Bulu Sporadis Sporadis Endemis Endemis Endemis Aman Endemis Aman Aman Lanrisang Aman Sporadis Endemis Endemis Potensil Aman Endemis Aman Aman Suppa Sporadis Sporadis Potensil Sporadis Potensil Sporadis Aman Aman Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 2. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Pinrang Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Wt. Sawitto Potensil Sporadis Sporadis Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Endemis Aman Tiroang Endemis Potensil Sporadis Sporadis Endemis Potensil Potensil Sporadis Aman Paleteang Sporadis Potensil Potensil Sporadis Potensil Potensil Aman Potensil Aman Cempa Sporadis Sporadis Sporadis Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Potensil Aman Duampanua Potensil Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Sporadis Sporadis Endemis Aman Patampanua Potensil Potensil Endemis Endemis Potensil Endemis Potensil Aman Aman Lembang Potensil Potensil Potensil Sporadis Potensil Aman Aman Aman Aman B. Lappa Potensil Potensil Potensil Potensil Aman Aman Potensil Aman Aman Mt. Sompe Potensil Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Aman Endemis Aman Aman Mt. Bulu Potensil Endemis Sporadis Sporadis Endemis Aman Endemis Endemis Aman Lanrisang Aman Potensil Endemis Sporadis Potensil Aman Potensil Aman Aman Suppa Aman Potensil Potensil Potensil Aman Aman Potensil Aman Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran

Tabel 3. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April September) di Kabupaten Sidrap Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Banjir Kekeringa Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan n Baranti Sporadis Endemis Endemis Sporadis Sporadis Potensil Endemis Aman Aman P.Rijang Potensil Endemis Endemis Endemis Sporadis Aman Sporadis Aman Aman Kulo Potensil Endemis Endemis Sporadis Potensil Potensil Endemis Sporadis Aman Maritengae Sporadis Endemis Endemis Sporadis Endemis Potensil Sporadis Endemis Aman Sidenreng Endemis Endemis Endemis Sporadis Endemis Potensil Endemis Aman Aman Wt.Pulu Sporadis Sporadis Sporadis Endemis Sporadis Potensil Endemis Potensil Aman Pitu Riase Potensil Sporadis Sporadis Endemis Endemis Potensil Sporadis Sporadis Aman Pitu Riawa Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Sporadis Aman Dua Pitue Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Sporadis Sporadis Aman T.Limpoe Endemis Sporadis Sporadis Endemis Potensil Aman Sporadis Potensil Aman P.Lautang Sporadis Potensil Potensil Endemis Sporadis Aman Sporadis Sporadis Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) Tabel 4. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Sidrap Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Baranti Sporadis Endemis Sporadis Sporadis Aman Aman Endemis Aman Aman P.Rijang Sporadis Endemis Endemis Endemis Endemis Aman Potensil Aman Aman Kulo Aman Endemis Endemis Endemis Sporadis Aman Aman Aman Aman Maritengae Sporadis Sporadis Endemis Endemis Potensil Endemis Sporadis Aman Aman Sidenreng Endemis Endemis Endemis Sporadis Potensil Sporadis Aman Aman Aman Wt.Pulu Endemis Sporadis Endemis Endemis Potensil Aman Aman Aman Aman Pitu Riase Aman Potensil Sporadis Sporadis Sporadis Aman Aman Aman Aman Pitu Riawa Endemis Endemis Sporadis Endemis Endemis Sporadis Aman Aman Aman Dua Pitue Endemis Sporadis Endemis Endemis Sporadis Potensil Aman Aman Aman T.Limpoe Sporadis Endemis Sporadis Sporadis Endemis Aman Aman Aman Aman P.Lautang Potensil Sporadis Sporadis Endemis Sporadis Aman Aman Aman Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran

Tabel 5. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April September) di Kabupaten Barru Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Tanete Riaja Aman Sporadis Sporadis Endemis Endemis Aman Aman Aman Aman Tanete Rilau Endemis Sporadis Endemis Sporadis Aman Aman Aman Aman Aman Barru Aman Endemis Endemis Endemis Aman Aman Aman Aman Aman Soppeng Riaja Aman Sporadis Endemis Sporadis Aman Aman Aman Aman Aman Mallusettasi Aman Potensil Sporadis Sporadis Aman Aman Aman Aman Aman Balusu Aman Sporadis Potensil Endemis Aman Aman Aman Aman Aman Pujananting Aman Aman Potensil Potensil Aman Aman Aman Aman Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 6. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Barru Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Tanete Riaja Sporadis Aman Sporadis Endemis Endemis Endemis Aman Sporadis Aman Tanete Rilau Endemis Potensil Endemis Endemis Sporadis Endemis Aman Endemis Aman Barru Endemis Aman Endemis Sporadis Sporadis Endemis Aman Endemis Aman Soppeng Riaja Endemis Potensil Endemis Endemis Sporadis Potensil Aman Sporadis Aman Mallusettasi Endemis Potensil Potensil Endemis Potensil Potensil Aman Aman Aman Balusu Sporadis Aman Endemis Sporadis Sporadis Aman Aman Sporadis Aman Pujananting Potensil Aman Potensil Potensil Aman Potensil Aman Aman Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 7. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (April September) di Kabupaten Enrekang Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Alla Aman Sporadis Sporadis Sporadis Endemis Aman Aman Aman Endemis Baraka Aman Endemis Sporadis Potensil Endemis Aman Aman Aman Sporadis Anggeraja Aman Endemis Sporadis Sporadis Sporadis Aman Aman Aman Endemis Curio Aman Potensil Potensil Potensil Sporadis Aman Aman Aman Potensil Masalle Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Enrekang Potensil Sporadis Endemis Endemis Endemis Aman Aman Aman Potensil Cendana Potensil Endemis Potensil Sporadis Endemis Potensil Endemis Aman Aman Maiwa Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Sporadis Aman Aman Bungin Sporadis Aman Potensil Potensil Aman Aman Endemis Aman Aman Baroko Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Malua Aman Aman Potensil Potensil Sporadis Aman Aman Aman Potensil Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran

Tabel 8. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Enrekang Kecamatan Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Alla Aman Sporadis Sporadis Potensil Sporadis Endemis Aman Aman Sporadis Baraka Aman Endemis Sporadis Sporadis Endemis Aman Aman Aman Potensil Anggeraja Aman Endemis Sporadis Potensil Potensil Aman Aman Aman Sporadis Curio Aman Potensil Potensil Potensil Aman Sporadis Aman Aman Endemis Masalle Potensil Aman Aman Potensil Aman Aman Aman Aman Aman Enrekang Potensil Endemis Potensil Sporadis Endemis Potensil Sporadis Aman Aman Cendana Endemis Aman Potensil Potensil Potensil Aman Endemis Aman Aman Maiwa Aman Sporadis Endemis Endemis Endemis Potensil Endemis Endemis Potensil Bungin Endemis Potensil Potensil Potensil Aman Aman Aman Aman Potensil Baroko Aman Aman Aman Malua Aman Aman Sporadis Aman Aman Aman Endemis Endemis Potensil Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2000 sampai 2009) dapat dilihat pada Lampiran Tabel 1. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (Oktober - Maret) di Kabupaten Pinrang Kecamatan Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Wt. Sawitto Tiroang Paleteang Cempa Duampanua Patampanua Lembang B. Lappa Mt. Sompe Mt. Bulu Lanrisang Suppa Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Potensil Potensil Sporadis Endemis Sporadis Potensil Potensil Endemis Potensil Potensil Sporadis Endemis Endemis Aman Potensil Sporadis Potensil Endemis Sporadis Sporadis Potensil Potensil Aman Sporadis Potensil Potensil Sporadis Sporadis Endemis Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Potensil Sporadis Sporadis Potensil Endemis Sporadis Sporadis Potensil Potensil Sporadis Endemis Endemis Endemis Aman Endemis Endemis Potensil Sporadis Sporadis Potensil Potensil Aman Aman Potensil Potensil Endemis Potensil Aman Aman Aman Aman Endemis Potensil Sporadis Endemis Potensil Aman Endemis Aman Potensil Potensil Sporadis Endemis Endemis Aman Endemis Sporadis Aman Potensil Endemis Endemis Potensil Aman Potensil Aman Aman Potensil Sporadis Potensil Aman Aman Potensil Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) dapat dilihat pada Lampiran

Tabel 2. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (Oktober - Maret) di Kabupaten Sidrap Kecamatan Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek W.sangit Baranti Potensil Endemis Sporadis Sporadis Potensil Aman Endemis Potensil Aman P.Rijang Sporadis Endemis Sporadis Sporadis Endemis Aman Potensil Potensil Endemis Kulo Potensil Endemis Endemis Endemis Endemis Aman Endemis Sporadis Aman MaritengaE Sporadis Sporadis Endemis Endemis Potensil Endemis Endemis Endemis Aman Sidenreng Endemis Endemis Endemis Sporadis Potensil Sporadis Potensil Amaan Sporadis Wt.Pulu Potensil Sporadis Endemis Endemis Potensil Aman Potensil Sporadis Endemis Pitu Riase Aman Sporadis Sporadis Sporadis Potensil Aman Aman Potensil Aman Pitu Riawa Endemis Endemis Sporadis Endemis Endemis Sporadis Aman Sporadis Aman Dua Pitue Potensil Sporadis Endemis Endemis Sporadis Sporadis Aman Potensil Aman T.Limpoe Sporadis Endemis Sporadis Endemis Endemis Aman Potensil Potensil Potensil P.Lautang Potensil Endemis Sporadis Endemis Endemis Aman Sporadis Sporadis Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) Tabel 3. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim hujan (Oktober - Maret) di Kabupaten Barru Kecamatan Tanete Riaja Tanete Rilau Barru Soppeng Riaja Mallusettasi Balusu Pujananting Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Sporadis Aman Endemis Endemis Sporadis Sporadis Sporadis Endemis Endemis Endemis Endemis Potensil Endemis Endemis Endemis Aman Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Endemis Potensil Potensil Sporadis Endemis Endemis Endemis Endemis Potensil Potensil Potensil Sporadis Aman Endemis Endemis Potensil Aman Sporadis Potensil Aman Sporadis Endemis Aman Aman Potensil Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) dapat dilihat pada Lampiran

Tabel 4. Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan terserang OPT utama pada Musim kemarau (Oktober - Maret) di Kabupaten Enrekang Kriteria lokasi tanaman padi yang rawan kerusakan akibat Kecamatan Banjir Kekeringan Tikus P.Batang Grayak W.coklat Tungro Kresek Cendawan Alla Aman Sporadis Sporadis Potensil Aman Endemis Aman Aman Sporadis Baraka Aman Sporadis Sporadis Potensil Potensil Aman Aman Aman Potensil Anggeraja Potensil Endemis Sporadis Potensil Potensil Aman Aman Aman Sporadis Curio Aman Potensia Sporadis Potensil Aman Sporadis Aman Aman Sporadis Masalle Sporadis Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Enrekang Sporadis Aman Sporadis Sporadis Endemid Potensil Endemis Aman Aman Cendana Endemis Aman Endemis Potensil Aman Aman Endemis Aman Aman Maiwa Aman Endemis Endemis Endemis Endemid Potensil Endemis Endemis Potensil Bungin Potensil Potensia Potensil Aman Aman Aman Endemis Sporadis Potensil Malua Aman Aman Sporadis Potensil Aman Aman Aman Aman Endemis Baroko Aman Aman Aman Aman Aman Aman Aman Analisis data 10 tahun terakhir (mulai tahun 2001 sampai 2010) dapat dilihat pada Lampiran