Metode pengukuran Tekanan Blow by Engine

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENGUKURAN BLOW-BY MENGGUNAKAN U-TUBE AIR BERBASIS PERSAMAAN BERNOULLI TERHADAP DIESEL ENGINE BULDOZER

TRANSFER MOMENTUM FLUIDA STATIK

Fluida atau zat alir adalah zat yang dapat mengalir. Zat cair dan gas adalah fluida. Karena jarak antara dua partikel di dalam fluida tidaklah tetap.

Materi Fluida Statik Siklus 1.

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

MODUL- 9 Fluida Science Center U i n versit itas Brawijijaya

MODUL- 2. HIDRODINAMIKA Kode : IKK.365 Materi Belajar -2

MEKANIKA FLUIDA A. Statika Fluida

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

Rumus Minimal. Debit Q = V/t Q = Av

MEKANIKA ZALIR (FLUIDA)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II SISTEM VAKUM. Vakum berasal dari kata latin, Vacuus, berarti Kosong. Kata dasar dari

MEKANIKA FLUIDA DI SUSUN OLEH : ADE IRMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut.

Dengan P = selisih tekanan. Gambar 2.2 Bejana Berhubungan (2.1) (2.2) (2.3)

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

P = W/A P = F/A. Sistem satuan MKS: F = kgf P = kgf/m 2. Sistem satuan SI : F = N A = m 2 P = N/m 2

Oleh: STAVINI BELIA

2. FLUIDA STATIS (FLUID AT REST)

MANOMETER MEKANIKA FLUIDA. Alat Ukur Aliran Fluida P O L I T E K N I K N E G E R I S R I W I J A Y A

Antiremed Kelas 11 Fisika

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA Mengukur Perubahan Tekanan Udara Akibat Perubahan Volume. Oleh :

Rancang Bangun Sistem Kalibrasi Alat Ukur Tekanan Rendah

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK

FLUIDA. Standar Kompetensi : 8. Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu (benda tegar dan fluida) dalam penyelesaian masalah.

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

Principles of thermo-fluid In fluid system. Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng Mechanical Engineering Department Faculty of Engineering University of Indonesia

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

FLUIDA DINAMIS. Ciri-ciri umum dari aliran fluida :

FIsika FLUIDA DINAMIK

FLUID MACHINES LABORATORY MECHANICAL ENGINEERING BRAWIJAYA UNIVERSITY JL. MAYJEN HARYONO 167 MALANG TELP/FAX :

FLUIDA DINAMIS. GARIS ALIR ( Fluida yang mengalir) ada 2

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM MESIN-MESIN FLUIDA

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

CHAPTER -1 PRESSURE / TEKANAN

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pokok Bahasan. Fluida statik. Prinsip Pascal Prinsip Archimedes Fluida dinamik Persamaan Bernoulli

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

BAB FLUIDA A. 150 N.

1.2. Tekanan dan Satuannya. Konsep Tekanan. Satuan-Satuan Tekanan

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PERHITUNGAN PARAMETER PENSTOCK

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

8. FLUIDA. Materi Kuliah. Staf Pengajar Fisika Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

PENGERTIAN HIDROLIKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

BAB I KONSEP DASAR. massa (m ) kg lbm 1 lbm = 0,454 kg. panjang (L) m ft 1 ft = 0,3048 m. gaya N lbf 1N=1kg m /s 2. kerja J Btu 1 J = 1 Nm

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

UJI COBA SOAL Keseimbangan Benda Tegar & Fluida

BAB III PERANCANGAN ALAT

Menghitung Pressure Drop

F L U I D A TIM FISIKA

contoh soal dan pembahasan fluida dinamis

KISI-KISI DAN RUBRIK PENILAIAN (Tes Sumatif) PERTEMUAN PERTAMA. 1. Apakah yang dimaksud dengan fluida ideal? 2. Perhatikan gambar berikut!

BIDANG STUDI : FISIKA

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP TEMPERATUR BOLA BASAH, TEMPERATUR BOLA KERING PADA MENARA PENDINGIN

Fisika Dasar I (FI-321)

FLUIDA BERGERAK. Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu : Aliran laminar / stasioner / streamline.

Panduan Praktikum 2009

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Persamaan Kontinuitas dan Persamaan Gerak

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR SISTEM. Masing- masing besaran diatas menentukan persamaan tenaga, sehingga hukum kekekalan tenaga adalah sebagai berikut:

F A. Soal dan Pembahasan UAS Fisika X T.P.2014/2015

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET

Klasisifikasi Aliran:

Soal No. 2 Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar berikut!


Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

RANGKUMAN MATERI TEKANAN MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

PENGARUH JUMLAH BLADE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

BAB 3 METODE PENELITIAN

MAKALAH FISIKA Tabung Venturi dan Tabung Pitot

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

JENIS JENIS FIELD INSTRUMENT. ditulis oleh Rekayasa Listrik - 21 December 2014

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

MODUL I TEKANAN HIDROSTATIS

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

Bab VII Mekanika Fluida

FLUIDA DINAMIS. 1. PERSAMAAN KONTINUITAS Q = A 1.V 1 = A 2.V 2 = konstanta

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

Transkripsi:

Metode pengukuran Tekanan Blow by Engine Setiap kali kita melakukan PPM unit, khususnya pada engine, untuk mengetahui performance sebuah engine, salah satu item pengukuran yang dilakukan adalah mengukur seberapa besar tekanan blow by. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar tingkat kebocoran udara dari crankcase engine yang keluar melalui engine breather. Mengapa itu perlu kita ukur? Lebih lanjut, hal ini digunakan sebagai dasar untuk mengetahui apakah tingkat kebocoran udara saat piston melakukan kompresi, masih standard atau tidak. Jika hasil pengukuran tekanan blow by yang kita lakukan ternyata melebihi batas maksimum, maka hal ini akan mempengaruhi proses kompresi udara saat akan terjadinya pembakaran. Tekanan blow by tinggi bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah keausan pada ring piston yang besar, valve & valve seat yang aus, atau terjadi kebocoran udara pada system turbocharger. Keakuratan hasil pengukuran menjadi penting ketika kita gunakan sebagai dasar untuk menganalisa dimana kerusakan yang terjadi? Apakah pada sistem udara atau mekanisme piston assy & cylinder block yang mengalami kerusakan? Oleh karena itu, metode pengukuran yang tepat akan menghasilkan data yang akurat sehingga kesimpulan dari analisa yang kita lakukan juga akan benar. Dari alasan itulah pada kolom ini penulis mencoba membahas mengenai Metode pengukuran tekanan Blow by. Juga karena suatu saat peserta training menanyakan, bagaimana metode pembacaan tekanan blow by engine yang benar? Pada dasarnya ada dua cara pengukuran yang sering kita lakukan, yaitu : 1. Pengukuran menggunakan gauge dalam satuan mmaq (Gambar 1.) 2. Pengukuran menggunakan sistem U tube manometer air (Gambar 2.) Kedua cara tersebut pada dasarnya adalah sama, hanya tool nya saja yang berbeda. Persamaanya adalah sama sama membaca berapa besar tekanan absolut dari udara yang keluar dari engine breather, karena keduanya sama sama terhubung langsung dengan atmosfer yang memiliki tekanan sebesar 1 atm atau setara dengan 760 mmhg. Namun pada metode nomor 2, mungkin ada diantara

kita yang masih ragu mengenai pembacaan mmh2o yang benar. Seperti pada Gambar 2, yang mana sih metode pembacaan mmh2o yang benar? Yang A atau yang B? Berikut penulis coba membahas untuk menjawab pertanyaan tersebut. Sebenarnya, yang kita baca adalah bukan berapa tekanan udaranya, tetapi berapa perbedaan pressure udara yang keluar melalui engine breather dengan tekanan udara atmosfer, sesuai hukum Bernoulli pada sistem Manometer terbuka berikut ini : inviscid (tidak terjadi friksi dinding). Pada sistem Manometer, selalu dalam kondisi setimbang (steady state) artinya kondisi air dalam tabung setimbang. Maka, nilai V1 dan V2 sama dengan nol sehingga persamaanya bisa disederhanakan menjadi,..persamaan 2. Atau bila kedua suku dibagi dengan g, persamaanya dapat dituliskan menjadi,.persamaan 3. Dimana, ρ.g = γ Adalah berat jenis fluida, (N/m³)..Persamaan 4. Sehingga dapat disederhanakan menjadi,..persamaan 5. Gambar 3. U tube Manometer Jika kedua suku dikalikan dengan γ, maka persamaanya menjadi,...persamaan 6. Dengan : P = tekanan absolute, (Pa) ρ = densitas fluida, (kg/m³) v = kecepatan fluida, (m/s) g = gravitasi, (m/s²) h = elevasi terhadap lokasi 1 & 2 pada jalur aliran, (m) Persamaan 1. Persamaan Bernoulli adalah representasi dari hukum konservasi (kekekalan) momentum untuk fluida tak mampat dalam kondisi mantap (steady state) dan Persamaan (6) diatas membuktikan bahwa dua titik dalam pipa U akan memiliki tekanan yang sama, bila keduanya berada pada level yang sama. Karena berat jenis fluida (air) pada kedua sisi tabung U tube manometer adalah selalu sama, maka persamaanya dapat disederhanakan menjadi,. <=> P1 P2 = h2 h1..persamaan 8. Jika P1 kita asumsikan sebagai tekanan blow by engine dan P2 adalah tekanan atmosfer, maka selisih antara keduanya

adalah sebanding dengan selisih dari ketinggian kedua permukaan air dalam tabung manometer (h2 h1) tersebut. Dari turunan rumus asas Bernoulli tersebut, jika kita aplikasikan pada metode pengukuran Blow by engine maka dapat disimpulkan bahwa : Tekanan Blow by yang sebenarnya adalah bukan seberapa besar pergerakan naik atau turunnya permukaan air, tetapi sebanding dengan berapa besar perbedaan ketinggian permukaan air yang mengakibatkan perbedaan energi potensial antara kedua sisi tabung manometer. Demikian yang dapat penulis bahas, semoga bermanfaat. Pekanbaru, Juli 2010 Jarwo W./80107111 Ref : http://www.physicsforums.com/showthre ad.php?t=412819&page=2 http://en.wikipedia.org/wiki/pressure_me asurement http://www.edukasi.net/mapok/mp_full.php?id=248&f name=materi05.html http://katalog.pdii.lipi.go.id/index.php/se archkatalog/downloaddatabyid/5412/54 13.pdf http://web.ipb.ac.id/~erizal/mekflud/mod ul2.pdf for reply : Dear all. Terimakasih atas masukannya. Berikut penulis coba mengulas contoh perhitungan untuk membuktikan rumus turunan asas Bernoulli tersebut diatas. Dari formula berikut : Kesimpulannya adalah :...Persamaan 6. 1. dua titik dalam pipa U akan memiliki tekanan yang sama, bila keduanya berada pada level yang sama. 2. jika permukaan air/udara tidak sama, maka sesuai formula tsb, dipastikan tekanan P1 & P2 akan berbeda (terjadi differential pressure antara keduanya). Nah, berapa beda tekanan antara keduanya? Berikut kita lakukan iterasi angka/nilai untuk kita ambil kesimpulan. Karena berat jenis fluida (air) pada kedua sisi tabung U tube manometer adalah selalu sama, maka persamaanya dapat disederhanakan menjadi, Dimana, P1 : tekanan blow by dari breather engine Contoh : P2 : tekanan atmosfer h1 : tinggi permukaan air di pipa kiri h2 : tinggi permukaan air di pipa kanan Misalkan kita tentukan 4 buah garis a,b,c, & d yang berbeda tetapi menghubungkan dua titik

pada pipa U yang levelnya sama (sebagai parameter nol) sbb : <=> P1 + ( 20 mmh2o) = P2 + 20 mmh2o <=> P1 20 mmh2o = P2 + 20 mmh2o Maka, Gambar 1. <=> P1 P2 = 20 mmh2o + 20 mmh2o <=> P1 P2 = 40 mmh2o (resultan 1) 2. Sepanjang garis b, tekanan udara di pipa kiri serta tekanan udara & air di pipa kanan 1. Sepanjang garis a, tekanan udara di pipa kiri & tekanan air di pipa kanan akan bernilai sama. Garis ini bisa kita gunakan sebagai parameter nol untuk menghitung berapa perbedaan tekanan antara P1 & P2 yang mengakibatkan perbedaan ketinggian permukaan air pada pipa sisi kiri & kanan. Ilustrasinya sbb: Gambar 3. = 40mmH2O) & tinggi permukaan air di pipa kanan (h2 = 0mmH2O). Subtitusikan nilai tersebut ke : Gambar 2. Jika kita asumsikan garis a sebagai acuan permukaan air sebelum tekanan Blow by masuk di pipa kiri, maka setelah tekanan Blow by dari breather engine masuk di pipa kiri, permukaan air yang tadinya selevel, akan berubah. Permukaan air di pipa kiri akan turun sebesar h1 (kita asumsikan = 20 mmh2o) sedangkan permukaan air di pipa kanan naik sebesar (kita asumsikan = 20 mmh2o). Maka dapat kita hitung dengan : Sehingga didapat : P1 + ( 40mmH2O) = P2 + 0mmH2O <=> P1 40mmH2O = P2 <=> P1 P2 = 40mmH2O (resultan 2) 3. Sepanjang garis c, tekanan udara & air di pipa kiri serta tekanan air di pipa kanan

Sehingga didapat : P1 + 5mmH2O = P2 + 45mmH2O <=> P1 P2 = 45mmH2O 5mmH2O <=> P1 P2 = 40mmH2O (resultan 4) Note : Gambar 4. = 0 mmh2o) & tinggi permukaan air di pipa kanan (h2 = 40mmH2O). Subtitusikan nilai tersebut ke : Sehingga didapat : P1 + 0mmH2O = P2 + 40mmH2O <=> P1 = P2 + 40mmH2O <=> P1 P2 = 40mmH2O (resultan 3) 4. Sepanjang garis c, tekanan udara & air di pipa kiri serta tekanan air di pipa kanan Dari 4 iterasi (no. 1,2,3&4) tersebut menghasilkan resultan 1,2,3&4 yang bernilai sama yaitu : P1 P2 = 40 mmh2o <=> P1 = 40 mmh2o + P2 <=> Tekanan blow by = h (selisih tinggi permukaan air) + tekanan atmosfer <=> absolute pressure Hal ini membuktikan bahwa : Perbedaan tekanan permukaan yang terjadi pada kedua level air yang berbeda adalah sebanding & selalu sama dengan selisih ketinggian kedua permukaan air tersebut. Demikian yang dapat penulis bahas. Mohon feedback, tambahan & sarannya kembali untuk melengkapi tulisan ini. Salam Jarwo W. Gambar 5. = 5mmH2O) & tinggi permukaan air di pipa kanan (h2 = 45mmH2O). Subtitusikan nilai tersebut ke :