Rancang Bangun Attenuator 105 MHz-990 MHz

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I FILTER I. 1. Judul Percobaan. Rangkaian Band Pass Filter. 2. Tujuan Percobaan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB III METODE PENELITIAN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

JOBSHEET PRAKTIKUM 8 HIGH PASS FILTER

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

Filter Frekuensi. f 50

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT

Penguat Oprasional FE UDINUS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 4 (LOW PASS FILTER )

Filter Gelombang Mikro (1) TTG4D3 Rekayasa Gelombang Mikro Oleh Budi Syihabuddin Erfansyah Ali

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN TUNABLE BAND PASS FILTER AKTIF UNTUK APLIKASI ANALISIS SINYAL DENGAN DERET FOURIER

LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Penyesuai Impedansi antara RF Uplink dengan Antena Pemancar pada Portable Transceiver Satelit Iinusat-01

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

ANALISIS PENGUJIAN S-PARAMETER PADA PERANGKAT DUPLEXER DAN KABEL COAXIAL DENGAN FREKUENSI MHz

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Instrumentasi Medis Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi

Osiloskop (Gambar 1) merupakan alat ukur dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur akan tergambar pada layer tabung sinar katoda.

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

RANCANG BANGUN PENGUAT DAYA RF

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

PROPOSAL EC6030 PERANCANGAN SENSOR INFRA RED (IR) UNTUK NAVIGASI ROBOT BERBASIS FPGA DAN up LEON

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

BAB III PERANCANGAN ALAT

Politeknik Negeri Bandung

Perancangan Mixer Untuk Mobile WiMax Pada Frekuensi 2,3 GHz

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Perancangan Prototipe Receiver Beacon Black Box Locator Acoustic 37,5 khz Pingers

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG

Simulasi Perancangan Filter Analog dengan Respon Chebyshev

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

Modul 6 PENGUAT DAYA. Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

PERANCANGAN RECTENNA (RECTIFIER ANTENNA) SEBAGAI PENGUBAH DAYA ELEKTROMAGNETIK MENJADI OUTPUT DC PADA FREKUENSI WIFI 2,4 GHZ JURNAL SKRIPSI

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

Perancangan Sistim Elektronika Analog

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Modul 1. Elektronika Komunikasi. RANGKAIAN RESONATOR (Resonator Circuit / Tune Circuit)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

KOMUNIKASI DATA VIA JALA JALA LISTRIK

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

Elektronika Telekomunikasi Modul 2

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth

BAB 1 RESONATOR Oleh : M. Ramdhani

LAB PTE - 05 (PTEL626) JOBSHEET 5 (BAND STOP FILTER)

Mono Amplifier Class D menggunakan Semikron SKHI 22B dan IGBT Module Semikron SKM75GB128DN

Osilator Wien Bridge Pembangkit Gelombang Sinus Dengan Frekuensi Ultrasonik

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan dan Pembuatan Transmitter untuk Satelit ITS-SAT pada Frekuensi 436,9 MHz

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

Modul 02: Elektronika Dasar

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Penguat Inverting dan Non Inverting

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

penulisan ini dengan Perancangan Anti-Aliasing Filter Dengan Menggunakan Metode Perhitungan Butterworth. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Sampling Teori Sampl

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF

PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP

ANALISIS FILTER INDUKTIF DAN KAPASITIF PADA CATU DAYA DC

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN JUDUL

EL2005 Elektronika PR#03

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 436,9 Mhz untuk Portable Transceiver Ground Station Satelit Iinusat-01

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

MODUL 5 RANGKAIAN AC

PENGENALAN DAN PENGUKURAN KOMPONEN ELEKTRONIKA DASAR PONSEL

RESPON FREKUENSI PENGUAT CE

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

Transkripsi:

Rancang Bangun Attenuator 05 MHz-990 MHz * Agus Mulya Permana, PriyoWibowo, Dwi Mandaris Gunarwan Prayitno, Kun Fayakun, R. Harry Harjadi aboratorium Telekomunikasi dan Instrumen Program Studi Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta Jalan imau II, Kebayoran Baru, Jakarta 30. Indonesia. Email: hramza@yahoo.com. Telp: +6--756659., Fax: +6--7 aboratorium Electromagnetic Compatibility (EMC) Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian - IPI. 40 Building, Jalan Raya Puspiptek Serpong, Tangerng 534 Banten, INDONESIA. Telp: +6--756056 ext. 3063, Fax: +6--75607 *Email of corresponding author: casablanca_permana@yahoo.com Abstrak Penggunaan Band Stop Filter pada Attenuator banyak digunakan karena rentang frekuensi attenuasi yang besar, serta perhitungan komponen yang tidak rumit. Penggunaan dioda pada rangkaian digunakan sebagai pemotong level tegangan pada sisi rangkaian pararel dan penahan arus DC pada sisi rangkaian serial. Model tipe π digunakan dengan cara pemberian arus pada baterai agar dapat memberikan level attenuasi yang besar. Rangkaian didalam attenuator ini menggunakan komponen pasif dimana komponen yang digunakan adalah sebuah dioda sebagai penyearah, kapasitor, resistor dan induktansi dan lain-lain. Metode pembuatan alat ini dengan cara merancang sebuah rangkaian yang telah ditentukan nilai komponennya. Di dalam pengujian alat ini digunakan sebuah spectrum analyzer atau function generator untuk melihat frekuensi gelombang radio yang sudah diredam. Kata kunci: attenuator, band stop filter, rangkaian tipe π PENDAHUUAN Salah satu pemecahan yang dipandang tepat untuk mengembangkan dan mengatasi gangguan pada tingginya amplitudo gelombang radio maka dibutuhkan suatu alat yang dinamakan Attenuator, karena didalam rangkaian attenuator ada yang dinamakan sebuah filter yaitu berfungsi untuk meloloskan atau meredam sinyal pada suatu batas frekuensi tertentu. Rangkaian attenuator ini beroperasi pada frekuensi 05 MHz sampai dengan 990 MHz. Suatu keuntungan dari alat ini dirancang dengan sederhana dengan menggunakan komponen elektronik yang mudah didapat tetapi dapat bekerja secara maksimal. ATTENUATOR TIPE π Attenuator tipe π merupakan rangkaian pasif yang di bentuk dari performa π yang menggunakan komponen pasif seperti inductor, resistor dan kapasitor. Di dalam attenuator ini terbagi dalam dua jenis tipe yaitu simetris dan asimetris. Attenuator π simetris mempunyai nilai yang sama antara sisi kanan dan sisi kiri pada rangkaian, sedangkan attenuator π asimetris sebaliknya dari attenuator π simetris. Attenuator tipe π simetris terlihat pada gambar dibawah ini, 4

Rangkaian low pas filter tipe π -C Rangkaian low pass filter tipe π menggunakan C yang mempunyai nilai simetris antara dan, seperti gambar di bawah ini. Gambar Attenuator tipe π simetris Pada gambar rangkaian di atas adalah attenuator tipe π simetris yang terdapat 3 komponen kapasitor, dengan nilai R dan R yang bernilai sama. Attenuator tipe π simetris ini, impedansi input lebih besar dari pada impedansi output karena rangkaian ini merupakan rangkaian pasif. Dari gambar. dapat dinyatakan persamaan masing-masing komponen yaitu, R. 0 3 0 0 Kemudian, R dan, in out 0 0 0 + 0 out 0 0 0 + 0 in 0 R3 R3...()...() R...(3) Dimana, in : Impedansi Input (Ohm) out : Impedansi Output (Ohm) : Redaman/attenuasi (db) Pada gambar.8 diatas adalah jenis rangkaian low pass filter tipe π yang terdiri dari komponen inductor yang dilambangkan dengan kapasitor dilambangkan C. Dalam hal ini komponen C dirubah menjadi tahanan yaitu XC dan komponen yang dirubah menjadi tahanan yaitu X seperti persamaan dibawah ini, XC πfc...(4) X πf...(5) Dari gambar.8 diatas, rangkaian low pass filter tipe π C masing-masing komponen mempunyai persamaan yaitu,. 0 3 0 0 in out 0 0 0 + 0 out 0 3...(6) (7)... (8) 0 0 + 0 in 0 3 5

Dari persamaan (.0,.,.) di atas, maka frekuensi cut off dapat ditentukan melalui persamaan yaitu, Fc Spesifikasi yang diberikan adalah,. oss : 30 db. Impedansi Input : 50 Ω 3. Impedansi Output : 50 Ω... (9) 4. Frekuensi :0.70 π ( C) MHz-5.75 MHz Rangkaian low pass Filter tipe π -C Didalam rangkaian attenuator 05 MHz sampai dengan 990 MHz terdapat sebuah filter yang digunakan untuk meloloskan atau meredam sinyal pada suatu batas frekuensi tertentu, adapun jenis filternya yaitu low pass filter seperti terlihat pada gambar 3 dibawah ini Asumsi komponen kapasitor lengan kiri dan kanan dipararelkan menjadi, Xctotal C+C nf Xctotal C3+C4 nf Dimana, 3X. 0 3 0 0 in out 0 30 0 3 0 50.50. 0 30 0 3 [ 0 ] 3 500. 000 3 ( 999)(. 58) 3 789.70 Kemudian, Gambar 3 Rangkaian low pass filter Pada gambar 3 (a) diatas merupakan rangkaian filter lolos bawah yang terdiri dari buah komponen inductor dan 4 buah kapasitor yang dihubungkan pararel. Dan pada gambar 3 (b) rangkaian low pass filter dengan kapasitor yang telah dipararelkan, Kemudian dari gambar rangkaian 3 diatas, dapat dihitung impedansi setiap sisi kiri, sisi kanan dan tengah dengan menggunakan persamaan (. 0), (. ) dan (. ). Persamaan tersebut dihitung dengan menggunakan asumsi bahwa kondisi rangkaian adalah simetris, dimana inout. XC 0 0 + 0 out 0 3 0 50 + 789. ( 999) 70 3 6

00 49950 789.70 6 3,694X0 f 0,70 _ MHz 0.0.66.0 3 0.087 53.48 Selanjutnya, XC 0 0 + 3 0 in 0 3 0 + 50( 999) 789. 70 00 49950 789.70 3 0.0.66.0 0.087 53.48 Jadi 3 : π f 789,70 789,70 f X 3.4X.0 789,70 4,386X0 f 5,75 _ GHz 6 : 53,48 πfc f X 3,4X 53,48X.0 6 3,694X0 f 0,70 _ MHz 9 Untuk mencari frekuensi cut off maka digunakan rumus, Fc π ( C) Fc 397054, 7KHz π 6 9 (.0..0 ) 3 HASI PERANCANGAN Dari rangkaian gambar di atas diperoleh hasil dari perancangan dan pengujian alat yaitu sebagai berikut. Perancangan rangkaian Pada pembuatan alat ini digunakan PCB bolong agar mudah pada saat penyolderan tetapi disaat melakukan penyolderan diusahakan panas pada solder disesuaikan jangan terlalu lama disolder karena komponen sangat sensitif terhadap panas, berikut ini adalah rangkaian yang dihasilkan skema rangkaian attenuator pada gambar diatas yaitu, : 53,48 πfc f X 3,4X 53,48X.0 9 7

Pengujian Alat Setelah perancangan attenuator selesai dilakukan, maka tahap berikutnya adalah pengujian alat. Pengujian alat dilakukan dengan menggunakan spectrum analyzer. Dengan alat ini maka redaman dapat ditampilkan berbentuk gelombang. Seperti terlihat pada gambar 6 yaitu, Gambar 4 Hasil rancangan rangkaian Attenuator Pada gambar 4 di atas adalah bentuk hasil rancangan yang diperoleh dari proses pembuatan dari rangkaian attenuator melalui pemasangan komponen dan pembuatan jalur PCB. Perancangan kotak (Box) Di dalam pembuatan box haruslah terbuat dari bahan almunium karena almunium bersifat konduktif atau dapat memantulkan gelombang pada saat komponen bekerja. Seperti terlihat pada gambar 5 dibawah ini Gambar 6 Respon Frekuensi Pada gambar 6 di atas adalah respon frekuensi yang dihasilkan pada sebuah rangkaian attenuator, adapun jenis respon frekuensi ini yaitu band stop Filter yang mempunyai fungsi untuk meloloskan sinyal antara frekuensi tertentu dan memblok sinyal yang lain tanpa mempengaruhi panjang gelombang Spesifikasi Alat Gambar 5 Hasil perancangan box Pada gambar 5 diatas adalah bentuk hasil pembuatan box yang diperoleh dari proses pembuatan. Satu hal yang harus diperhatikan saat pemasangan rangkaian pada box yaitu kerapatan, didalam box ini harus senantiasa rapat karena jika ada ruang, komponen pada rangkaian tidak dapat bekerja dengan baik. Tegangan kerja rangkaian 9 V Rentang frekuensi 05 MHz sampai dengan 990 MHz Impedansi input dan Output 50 Ω Rentang frekuensi cut off 645 MHz sampai dengan 855 MHz Redaman(Attenuasi) 50 db. Cara Pengoperasian Alat Menghubungkan rangkaian Attenuator dari konektor BNC melalui kabel menuju spectrum analyzer dan dibangkitkan oleh signal generator Menghubungkan alat ke tegangan kerja (baterai 9 V) 8

Menggatur attenuasi dengan menggunakan potensio meter didalam attenuator. 4 HASI PENGUKURAN Sumber pengukuran pada attenuator dilakukan dengan cara menggunakan signal generator dan spectrum analyzer. Pengukuran ini dilaksanakan di aboratorium Satellite Operation Engginering, PT. Media Citra Indostar (Indovision). Skema hasil pengukuran dapat dilihat pada bentuk gambar 4.. dibawah ini. Pengukuran dilakukan secara bertahap dari frekuensi 05 MHz sampai dengan 990 MHz. Hasil keluaran dilihat melalui perangkat spectrum analyzer. Spesifikasi pengujian berupa: Interval pengukuran: 5 db Amplitudo signal generator (gelombangt sinus): -5 dbm Amplitudo spektrum analizer: 6.99 db Amplitudo spekrum analizer+amplitudo signal generator:.99 db Amplitudo signal generator+kabel: - 5 db Amplitudo spektrum analizer+kabel: 7,7 db Kabel + signal generator + spektrum analizer:.7 db. Dari spesifikasi diatas maka akan didapat data dari hasil pengukuran berupa tabel seperti dibawah ini. Tabel Data Hasil Pengukuran Attenuator 05 MHz-990 MHz Bentuk pengukuran pada gambar 4. diatas, dari input attenuator dihubungkan ke Output pembangkit gelombang melalui kabel dengan nilai redaman kabel ditambah konektor sebesar 0, db, kemudian Output attenuator dihubungkan dengan Input Spektrum Analyzer melalui kabel ditambah dengan konektor sebesar,6 db. Sehingga total redaman diluar Attenuator ditentukan, total _ Att redaman _ kabel + konektor,8_ db...... (0) Data Pengukuran. Data pengukuran diperoleh dari hasil pengukuran antara spektum analyzer dan pembangkit gelombang. Dibawah ini adalah data pengujian yang dihasilkan dari spectrum analyzer. Frekuensi Attenuasi (db) (MHz) Dgn Kabel Tanpa Kabel 05-9.45-7.46 0-9.4-7.5 35-8.33-6.34 50-7. -5.3 65-8.57-6.58 80-7.6-5.7 95-9.7-7.8 0-8.67-6.68 5-7.7-5.8 40-8.63-6.64 55-8.90-6.9 70-9.9-7.9 85-3.5 -.6 300 -. -0. 35 -.53-0.54 330 -.06-9.07 345-0.04-8.05 360-0.69-8.70 375 -.8-9.8 390 -.73-9.74 405-5.50-3.5 40-4.7 -.73 435-5.5-3.53 450-7.54-5.55 465-6.7-4.8 480-33.59-3.60 9

495-3.9-30.30 50-3.94-9.95 55-33.45-3.46 540-9.77-7.78 555-34.03-3.04 570-3.7-9.8 585-30.95-8.96 600-3.7-9.73 65-30. -8.3 630-3.09-9.0 645-3.44-9.45 660-9.75-7.76 675-33.4-3.5 690-34.4-3.5 705-38.39-36.40 70-43.74-4.75 Gambar 8 Rentang frekuensi attenuator 05 MHz-990 MHz 735-5.4-49.43 750-48.09-46.0 765-46.7-44.73 780-48.5-46.6 795-9.6-7.6 80-6.70-4.7 85 -.90-0.9 840-4.34 -.35 855 -.75-0.76 870-3.6 -.7 885-3.90 -.9 Spesifikasi pengujian berupa: 900 -.56-0.57 95-4.06 -.07. Interval pengukuran: 5 db Gambar di atas menunjukan respon frekuensi yang dilakukan dari rentang frekuensi antara 05 MHz sampai dengan 990 MHz, sedangkan rentang frekuensi cut off terjadi pada saat frekuensi 645 MHz sampai dengan 885 MHz. Di bawah ini adalah data pengujian yang dihasilkan dari spectrum analyzer pada rentang frekuensi cut off 645 Mhz sampai dengan 885 MHz. 930-4.40 -.4. Amplitudo signal generator: -5 dbm 945-6.0-4.03 3. Amplitudo spektrum analizer:-7.96 db 960-7.93-5.94 4. Amplitudo signal generator + Amplitudo 975-9.60-7.6 signal generator:.96 db 990-7.0-5.03 5. Amplitudo signal generator+kabel: -5 db Pada pengujian diatas merupakan data 6. Amplitudo spektrum analizer + kabel: yang dihasilkan dengan sebuah alat 7,7 db. perangkat elektronik dari signal generator 7. Kabel+signal generator+spektrum dan spectrum analyzer, adapun respon analizer: -.7 db. frekuensi yang dapat ditampilkan pada spekrum analyzer adalah seperti gambar 8 dibawah ini, Dari spesifikasi diatas maka akan didapat data dari hasil pengukuran berupa tabel seperti dibawah ini, Pada hasil pengujian pada tabel diatas merupakan data dari rentang attenuasi frekuensi cut off yang dihasilkan dengan sebuah alat perangkat elektronik dari signal generator dan spectrum analyzer. Adapun bentuk rentang frekuensi cut off terlihat pada gambar 9 di bawah ini, 0

5 SIMPUAN Dari pembahasan bab-bab dan hasil data pengujian yang diperoleh serta eksperimen dapat disimpulkan bahwa : Gambar 9 Rentang frekuensi cut off 645 MHz- 855 MHz Gambar 9 di atas menggambarkan bahwa hasil pengukuran dengan kabel dan tanpa kabel dalam kondisi grafik yang tidak beraturan karena rentang frekuensi pengukuran yang besar. Agar grafik yang dihasilkan memberikan gambar yang sesuai, maka digunakan persamaan polynomial, persamaan ini bertujuan untuk membentuk grafik yang beraturan dengan memperkecil rentang frekuensi pengukuran, hasil ini merupakan bentuk grafik ideal didalam pengukuran attenuator. Adapun persamaan polynomial tanpa kabel ditunjukan pada bentuk gelombang berwarna hitam dan polynomial dengan kabel ditunjukan pada bentuk gelombang berwarna merah. Persamaan polynomial tanpa kabel yaitu, 7 4 3 y 4.0 X + 0.00X.8X + 63.66X 675... () Sedangkan persamaan polynomial dengan kabel yaitu,. Didalam pembuatan attenuator ini banyak ketidakakuratan yang disebabkan tidak maksimalnya kerja komponen didalam rangkaian attenuator.. Bentuk gelombang yang ditampilkan pada spektum analyzer membuktikan bahwa, gelombang yang dihasilkan adalah jenis band stop filter. 3. Berdasarkan hasil pengukuran pada bab 4 terlihat bahwa rentang attenuasi adalah 05 MHz sampai dengan 990 MHz dengan rentang frekuensi cut off 645 MHz sampai dengan 855 MHz. DAFTAR KEPUSTAKAAN [] Smith, Jack R., Modern Communication Circuits, nd Edition, Mc Graw Hill, New York, 998. [] Mudrik Alydrus, Dr.Ing., Sinyal dan Sistem, Diktat Kuliah., Teknik Elektro., Penerbit Universitas Mercu Buana, Jakarta.,99. [3] Bondan,http://elektroanalog.blogspot.co m/search/label/eektro%0a dengan NAOG., 008. [4] RF, RFIC and Microwave Theory, Design.http://www.zen83.zen.co.uk. [5] John Bird, Electrical Circuit Theory nd And Technology., Edition,, Newnes Publisher, 00. [6] Roger. Freeman, Fundamentals of Telecommunications, Publisher: Wiley- IEEE Press; nd edition, 005. [7] The Pin Diode Circuit Designers Handbook, Microsemi Corporation, 998. y 4.0 7 X + 0.0X + 63.66X 673 4 3.8X ()