BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini Surface Mount Technology (SMT) telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

MIKROKONTROLER. Oleh : Aldo Bona Hasudungan NIM :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB II SISTEM PEMATRIAN KOMPONEN SMD

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. Stirring bar length

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Permasalahan

BAB III PERANCANGAN. pembuatan tugas akhir. Maka untuk memenuhi syarat tersebut, penulis mencoba

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan berkembang dari segala bidang khususnya di negara-negara maju,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III. Perencanaan Alat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. campuran susu madu dan lain lain. kamar dengan kelembaban relatif berkisar 80% maksimum hanya mampu

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT PENGERING JAMUR KUPING DENGAN PEMANAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER AT89C51

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat di dunia industri saat ini, menuntut sebuah

3. METODOLOGI PENELITIAN. Persiapan dan pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM KENDALI SUHU DAN KELEMBABAN UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN TEMPE BERBASIS MIKROKONTROLER SKRIPSI. Disusun oleh : ADI KURNIAWAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHARGER OTOMATIS UNTUK TELEPON GENGGAM (HP)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sensor dengan output toggle adalah sensor yang memiliki output biner dalam bentuk pulsa.

INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI MELALUI JARINGAN RS 485

BAB I PENDAHULUAN. kematian per 1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROTOTIPE PALANG PINTU OTOMATIS UNTUK BUSWAY BERBASIS INFRA RED

RANCANG BANGUN PENGONTROL SUHU SOLDER OVEN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

MODUL 07 PENGUAT DAYA

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BABI PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia elektronika yang sangat maju dewasa ini,

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

Pemanas Listrik Menggunakan Prinsip Induksi Elektromagnetik

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEaM apengendalian SUHU PADA DINDING BIOREAKTOR ANAEROB BERBASIS KOMPUTER PERSONAL (PC)

RANCANG BANGUN SISTEM PASTEURISASI SUSU MENTAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

PENCATATAN DAFTAR PRESENSI MAHASISWA MEMANFAATKAN BARCODE KTM MELALUI JARINGAN ETHERNET

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS. Pada bab ini dibahas mengenai pengujian alat. Pengujian dilakukan untuk

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

Rancang Bangun Sistem Pegontrolan Temperatur dan Waktu untuk Proses Heat Treatmet

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

INSTALASI DAN PENGUJIAN SISTEM KONTROL TEMPERATUR FURNACE MULTI STEP RAMP/SOAK FUJI PXR 9

BAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

ALAT UKUR TEMPERATUR LINGKUNGAN MELALUI DISPLAY BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 LAPORAN TUGAS AKHIR DWI AGUNG SETIONO

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam beberapa tahun terakhir ini Surface Mount Technology (SMT) telah menjadi pilihan dari teknologi manufaktur. Ini dikarenakan SMT lebih murah dibanding proses through-hole klasik, dan ukuran pcb yang dibutuhkan menjadi lebih kecil atau minimalis. Hal ini sangat berguna untuk pembuatan perangkat jinjing, rangkaian digital berkecepatan tinggi serta peralatan yang memanfaatkan frekuensi radio [16, h.1]. SMT adalah teknologi mengenai cara atau metode untuk menyusun komponen-komponen elektronik secara langsung pada permukaan PCB. Sedangkan komponen-komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dioda, transistor, IC, yang terpasang pada PCB dengan menggunakan SMT ini disebut sebagai Surface Mount Device (SMD). Dilihat dari segi ukuran, komponen SMD berukuran lebih kecil daripada komponen yang sama [14]. Sebagai contoh, dapat dilihat pada Gambar 1.1 dan Gambar 1.2. Melakukan penyolderan komponen SMD menggunakan alat solder klasik memang bukanlah hal yang tidak mungkin. Namun berdasarkan sangatlah rumit serta membutuhkan ketelitian yang tinggi. Teknik penyolderan dengan menggunakan blower merupakan solusi yang banyak digunakan saat ini dalam melakukan penyolderan komponen SMD. 1

2 Gambar 1.1. LED jenis SMD [5] Gambar 1.2. Resistor jenis SMD [13] Blower merupakan salah satu varian dari solder. Disebut blower karena proses penggunaannya menggunakan udara. Umumnya terdapat 2 pengaturan pada solder blower. Pengaturan pertama merupakan kekuatan panas (heating)

3 yang akan dikeluarkan melalui mata solder, dan pengaturan berikutnya merupakan tekanan udara yang akan dipancarkan. Kedua pengatur ini bekerja secara linier satu sama lain. Semakin tinggi suhu udara yang dipancarkan, akan bertambah kuat lagi jika dinaikkan tekanan udara yang akan dikeluarkan. Adapun spesifikasi blower yang umum digunakan adalah: Solder uap welding remover untuk soldering dan desoldering komponen SMD yang sangat kecil. Dapat digunakan untuk heat shirt tube. Heat energy test dan heat processing. Temperatur dapat diatur dari 100ºC sampai 540ºC. Dengan rangkaian anti-statik untuk melindungi kerusakan komponen. Namun penyolderan komponen SMD menggunakan teknik blower memiliki beberapa kelemahan, yaitu: Penyolderan dilakukan per komponen, tidak secara keseluruhan PCB. Masih bersifat manual atau dengan kata lain tidak memiliki kontrol umpan balik secara otomatis. Penentuan selesai dilakukannya penyolderan masih berdasarkan hasil dari penerimaan indera penglihatan dari si penyolder Untuk itu pada skripsi ini akan dibuat sebuah reflow oven soldering memanfaatkan oven listrik, menggunakan ceramic infrared heater sebagai elemen pemanas berbasis mikrokontroler untuk memudahkan penyolderan komponen

4 SMD dengan mengacu pada standard reflow profile yang dikeluarkan oleh Actel Corporation [18]. 1.2 Tujuan Merancang dan merealisasikan infrared reflowsoldering dengan memanfaatkan oven listrik, menggunakan ceramic infrared heater sebagai elemen pemanas dan mikrokontroler sebagai pengendali utamanya. 1.3 Spesifikasi Alat Sesuai dengan surat tugas skripsi yang telah dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Program Studi Teknik Elektronika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga nomor 02/I.3/FTEK/II/2012 dan Surat Keputusan Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer nomor 07/Kep/D/FTEK/V/2012 tentang Perubahan Judul dan Spesifikasi Surat Tugas Skripsi serta mengacu pada Surat Keputusan Fakultas Teknik dengan nomor 01/Kep./B/FT/IV/2008 tentang Kolokium Lanjut Skripsi Fakultas Teknik Universitas Kristen Satya Wacana, spesifikasi tugas akhir dalam bentuk perancangan sebagai berikut : 1. Metode pemanasan adalah memanfaatkan oven yang diubah fungsi menjadi infrared reflow oven. 2. Menggunakan mikrokontroler sebagai control utama dari keseluruhan sistem. 3. Mempunyai dua mode pengoperasian, yaitu mode default dan mode manual. Proses penyolderan mode default beroperasi sesuai dengan nilainilai parameter suhu dan waktu yang berdasarkan standar reflow oven dari

5 Actel Co. Proses penyolderan mode manual beroperasi sesuai dengan nilai-nilai parameter suhu dan waktu yang ditentukan oleh si pengguna. 4. Parameter nilai-nilai suhu dan waktu yang ditentukan pada mode manual meliputi preheating, heating, soldering, keep, cooling down, dengan kriteria sebagai berikut: Suhu saat operasi preheating berkisar antara 100 C-150 C. Waktu operasi preheating berkisar antara 60-120 detik dengan rata-rata kenaikan suhu maksimum 3 C/detik. Suhu saat operasi heating berkisar antara 183 C-217 C. Waktu operasi heating berkisar antara 60-150 detik dengan rata-rata kenaikan suhu maksimum 3 C/detik. Suhu saat operasi soldering dan keep berkisar antara 225 C-250 C selama 30 detik. 5. Target suhu saat operasi cooling down adalah 25 C dengan rata-rata penurunan suhu maksimum 6 C/detik. 6. Dimensi modul pengendali utama adalah 25 cm 20 cm 20 cm. 7. Menggunakan catu daya dari PLN yaitu 220-230 VAC, 50 Hz. 8. Menggunakan LCD grafik sebagai penampil grafik perubahan suhu terhadap waktu secara real-time. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini secara garis besar terdiri dari lima bab, yaitu : 1. BAB I PENDAHULUAN

6 Berisi latar belakang permasalahan, tujuan, spesifikasi sistem, dan sistematika penulisan. 2. BAB II LANDASAN TEORI Berisi pembahasan teori teori penunjang perancangan sistem. 3. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Berisi perancangan sistem yang meliputi perangkat keras maupun perangkat lunak. 4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Berisi pengujian sistem beserta analisa sebagai pengukur tingkat keberhasilan sistem terhadap spesifikasi sistem. 5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran pengembangan sistem.