BAB II SISTEM PEMATRIAN KOMPONEN SMD
|
|
- Sucianty Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II SISTEM PEMATRIAN KOMPONEN SMD Dalam merancang suatu alat diperlukan dasar untuk menunjang alat yang akan dirancang, sehingga segala sesuatunya dapat diperhitungkan dan dipertanggungjawabkan. Pada bab ini akan di bahas dasar-dasar yang digunakan untuk merealisasikan alatpematrian komponen SMD dengan mikrokontroler sebagai pengendali utamanya Surface Mount Technology (SMT) Surface-Mount Technology (SMT) merupakan sebuah perubahan yang revolusioner dalam industri elektronika. Pada pertengahan tahun 1960an, SMT mulai diminati karena komponen-komponen elektronika dari untai yang akan dibuat dapat ditempatkan pada kedua sisi dari Printed Circuit Board (PCB). Namun SMT belum menjadi pilihan utama hingga 15 tahun setelahnya. Pada akhir tahun 1970an Through-Hole Technology (THT) mengalami kesulitan didalam memenuhi kebutuhan pasar elektronika, terutama disebabkan adanya peningkatan biaya untuk pengeboran lubang pada PCB, dan kesulitan melakukan pengeboran untuk ukuran lebih kecil dari 0,1 inci. Saat itulah penggunaan SMT meningkat pesat serta menjadi pilihan utama dalam teknologi perakitan perangkat elektronika. Adapun teknologi SMT mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan dengan teknologi Through Hole klasik antara lain Ukuran dari komponen yang jauh lebih kecil daripada ukuran komponen biasa selain itu jarak komponen yang lebih rapat sehingga mengurangi disipasi daya. Adapun komponen dapat ditempatkan pada dua sisi PCB. Resistansi dan induksi yang semakin kecil. Untuk bidang industri dikarenakan harga komponen yang lebih murah sehingga dapat mengurangi untuk biaya bahan dalam proses produksi. 5
2 2.2 Jenis-jenis komponen SMD Untuk standarisasi industri elektronika oleh Joint Electron Devices Engineering Council (JEDEC), berdasarkan kemasan dan ukurannya jenis-jenis komponen SMT adalah: 1. Kemasan 2 terminal Contoh dari kemasan 2 terminal ini adalah: a. Rectangular Passive Components Komponen ini kebanyakan berupa resistor dan kapasitor dengan kode misalnya untuk kode 0402 berarti secara metric ukurannya adalah 0.4 mm x 0.2 mm Gambar 2.1 Contoh rectangular passive component b. Tantalum Capasitor Jenis tantalum capasitor Gambar 2.2 Tantalum kapasitor 6
3 Dari Gambar 2.2 dapat dijelaskan yaitu blok hitam di paling atas adalah indikator polaritasnya. Angka 22 pada baris pertama yaitu besarnya muatan kapasitor. Angka 6 adalah menunjukkan nilai farad yaitu piko. Baris kedua angka 20 adalah menunjukan tegangan maksimal yang biasa digunakan untuk kapasitor tersebut yaitu 20 V. Dan huruf K adalah inisial dari perusahaan pembuat serta pada baris ketiga adalah tahun pada angka pertama dan untuk angka kedua serta ketiga adalah minggu pembuatan. c. Aluminium Capasitor Untuk aluminium kapasitor kode ukuran sesuai dengan merek sepertiditunjukkan pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Jenis dan ukuran Almunium Capasitor Jenis Ukuran Panasonic / CDE A, Chemi-Con B 3.3 mm 3.3 mm Panasonic B, Chemi-Con D 4.3 mm 4.3 mm Panasonic C, Chemi-Con E 5.3 mm 5.3 mm Panasonic D, Chemi-Con F 6.6 mm 6.6 mm Panasonic E/F, Chemi-Con H 8.3 mm 8.3 mm Panasonic G, Chemi-Con J 10.3 mm 10.3 mm Chemi-Con K 13.0 mm 13.0 mm Panasonic H 13.5 mm 13.5 mm Panasonic J, Chemi-Con L 17.0 mm 17.0 mm Panasonic K, Chemi-Con M 19.0 mm 19.0 mm d. Small Outline Diode SOD-523: 1,25 mm 0,85 mm 0,65 mm SOD-323 (SC-90): 1,7 mm 1,25 mm 0,95 mm SOD-128: 5 mm 2,7 mm 1,1 mm SOD 123: 3,68 mm 1,17 mm 1,60 mm SOD-80C: 3,50 mm 1,50 mm 7
4 e. Metal Electric Leadless Face (MELF) MicroMELF (MMU) MiniMELF (MMA) 3. MELF (MMB) Gambar2.3 Contoh resistor jenis MELF 2. Kemasan 3 terminal a. Small Outline Transistor (SOT) 1. SOT-223: 6,7 mm 3,7 mm 1,8 mm 2. SOT-89: 4,5 mm 2,5 mm 1,5 mm SOT-23: 2,9 mm 1,3/1,75 mm 1,1mm SOT-323: 2 mm 1,25 mm 0,95 mm SOT-416: 1,6 mm 0,8 mm 0,8 mm SOT-663: 1,6 mm 1,6 mm 0,55 mm SOT-723: 1,2 mm 0,8 mm 0,5 mm SOT-883: 1 mm 0,6 mm 0,5 mm b. DPAK (TO-252) c. D2PAK (TO-263) d. D3PAK (TO-268) 8
5 Gambar 2.4 Contohfisik SOT 3. Kemasan 5 dan 6 terminal Kemasan 5 terminal a. SOT-23-5: 2,9 mm 1,3/1,75 mm 1,3 mm b. SOT-353: 2 mm 1,25 mm 0,95 mm c. SOT-891: 1,05 mm 1,05 mm 0,5 mm d. SOT-953: 1 mm 1 mm 0,5 mm Kemasan 6 terminal a. SOT-23-6: 2,9 mm 1,3/1,75 mm 1,3 mm b. SOT-363: 2 mm 1,25 mm 0,95 mm c. SOT-563: 1,6 mm 1,2 mm 0,6 mm d. SOT-665: 1,6 mm 1,6 mm 0,55 mm e. SOT-666: 1,6 mm 1,6 mm 0,55 mm f. SOT-886: 1,5 mm 1,05 mm 0,5 mm g. SOT-963: 1 mm 1 mm 0,5 mm Gambar 2.5 Contoh kemasan 6 terminal 9
6 4. Kemasan banyak terminal a. Dual-in-line SOIC (Small-Outline Integrated Circuit) SOJ (Small-Outline Package, J leaded) TSOP (Thin Small-Outline Package) SSOP (Shrink Small-Outline Package) TSSOP (Thin Shrink Small-Outline Package) QSOP (Quarter-size Small-Outline Package) b.quad-in-line 1. PLCC (Plastic Leaded Chip Carrier) 2. QFP (Quad Flat Package) 3. LQFP (Low-profile Quad Flat Package) 4. PQFP (Plastic Quad Flat-Pack) 5. CQFP (Ceramic Quad Flat-Pack) 6. MQFP (Metric Quad Flat-Pack) 7. TQFP (Thin Quad Flat Pack) 8. QFN (Quad Flat No-lead) 9. LCC (Leadless Chip Carrier) 10. MLP (Micro Lead Frame Package) 11. PQFN (Power Quad Flat No-lead) c. Grid Arrays PGA (Pin Grid Array) BGA (Ball Grid Array) LGA (Land Grid Array) FBGA (Fine pitch Ball Grid Array) LFBGA (Low profile Fine pitch Ball Grid Array) TFBGA (Thin Fine Pitch Ball Grid Array) CGA (Column Grid Array) CCGA (Ceramic Column Grid Array) 10
7 d. non packaged devices 1. COB (Chip-On-Board) 2. COF (Chip-On-Flex) 3. COG (Chip-On- Glass) 2.3 Sistem Pematrian Komponen SMD Pematrian komponen SMD ini agak sedikit berbeda dengan pematrian through hole klasik. Untuk pematrian pada SMD harus dipanaskan sesuai dengan grafik dan langkah-langkah yang sudah distandarisasi. Dalam alat yang dibuat benda kerja dalam hal ini PCB akan digunakan akan digerakkan melewati pemanas seperti Gambar 2.6 (a) dan (b). a. b. Gambar2.(6)a. Pematrian dengan blower (b). Pematrian dengan pemanas keramik Pada Gambar 2.6(a). menggunakan blower biasa dengan blower yang bergerak di atas permukaan PCB dan pada Gambar2.6(b). pemanas tidak bergerak dan PCB yang digerakkan melewati pemanas. Pematrian ini menggunakan Pemanas yang mempunyai beberapa tahapan kerja untuk memenuhi hasil yang baik 1. Preheat : Merupakan fungsi ramp terlama dengan kenaikan suhu maksimal 3 C/detik.Lama waktu operasi berkisar antara detik.bertujuan untuk menghindari kerusakan komponen dan PCB akibat gradien temperatur yang besar, serta menjaga agar tidak terjadi perubahan perilaku bahan akibat kenaikan suhu yang cepat pada pasta solder. 11
8 2. Heating : Suhu saat proses heating berkisar antara 183 C-217 C, dengan kenaikan suhu maksimal 3 C/detik. Lama waktu operasi berkisar antara detik. Bertujuan untuk menguapkan pelarut pasta dan mengaktifkan flux. 3. Soldering : Proses dimana suhu maksimum dicapai. Suhu berkisar antara 225 C- 260 C dengan lama proses berkisar antara detik. Bertujuan untuk membuat pasta solder benar-benar mencair. 4. Cooling : Merupakan proses pemadatan kembali pasta solder. Target suhu yang ingin dicapai ±25 C, dengan penurunan suhu maksimal 6 C/detik. Proses-proses ini juga mendasarkan pada grafik standar pematrian SMD yang harus dipenuhi seperti pada Gambar 2.7. Gambar 2.7 Grafik pematrian SMD Secara garis besar kerja pada sistem ini adalah menggunakan penggerak conveyor yang terhubung dengan pulley dengan motor DC sebagai penggerak utama. Adapun conveyor akan bergerak melewati pemanas untuk melakukan pematrian, untuk cepat lambatnya disesuaikan dengan 12
9 langkah-langkah pematrian yang ada di atas sedangkan untuk langkah pendinginan conveyor 2.3. Komponen Pembentuk Sistem Untuk menunjang cara kerja pematrian yang dijelaskan pada sub bab 2.2 maka dirancang sebuah alat yang bisa memenuhi syarat-syarat pematrian tersebut. Gambaran keseluruhan alat yang akan dirancang secara fisik ada dua bagian yaitu mekanik dan elektronik. Bagian mekanik berupa kerangka keseluruhan yang berfungsi untuk menempatkan konveyor Dari bagian elektronik terdapat modul berupa modul mikrokontroler. Mikrokontroler inilah yang didalamnya terdapat perangkat lunak sebagai bagian ketiga dari perancangan sistem. Perangkat lunak akan digunakan untuk mengendalikan seluruh sistem yang membentuk alat ini. Sistem kendali keseluruhan dalam alat ini digambarkan oleh blok diagram yang ditunjukkan seperti pada gambar
10 14 Gambar 2.8. Blok Diagram
11 Penjelasan Blok Diagram Dari Gambar 2.8 Blok diagram maka dapat dijelaskan perbagian sebagai berikut : Termokopel Termokopel adalah sensor temperatur yang paling banyak digunakan dalam industri karena kesederhanaan dan kehandalannya.sebenarnya ada beberapa jenis sensor suhu yang ada seperti LM 35 atau PT 100, tetapi untuk alat yang dirancang sensor yang paling tepat secara range dan penggunaan adalah termokopel. Termokopel terdiri dari dua buah konduktor (termoelemen) yang berbeda, dihubungkan menjadi satu rangkaian seperti pada Gambar 2.9 Gambar 2.9 Diagram skematik termokopel Termokopel adalah tranduser yang mengubah besaran fisis ke besaran elektrik. Output yang dihasilkan adalah tegangan DC. Output dapat diukur menggunakan voltmeter dan potensiometer, tetapi mengharuskan penggunaan eksternal kompensator untuk cold junction dimana hal ini tidak efisien karena harus menyediakan media isotermal untuk reference junction dan memerlukan penggunaan tabel untuk mengkonversi tegangan menjadi besaran temperatur. 15
12 2.3.2 PemanasKeramik Pemanas yang digunakan adalah jenis Pemanas Keramik. Komponen ini digunakan untuk pematrian komponen SMD, berlaku sebagai pemanas utama. Panas dari modul ini nantinya akan disensing oleh termokopel dan selanjutnya akan dibaca suhunya oleh pin ADC pada mikrokontroler, lalu digunakan sebagai acuan bagi Relay untuk mensaklar pemanas pada kondisi on atau off sesuai dengan keadaan suhu yang dibutuhkan dalam pematrian komponen SMD, sehingga tidak terjadi panas berlebih yang menyebabkan komponen yang dipatri rusak Relay Untuk pemanas agar dapat dikendalikan saat menyala atau pada saat mati maka harus dikendalikan melalui mikrokontroler dan pensaklarannya dipakai relay. Relay berfungsi sebagai pengatur pensaklaran pemanas supaya pemanas tidak terlalu panas dan sesuai dengan range yang diinginkan Motor DC Motor ini akan digunakan untuk menggerakkan konveyor untuk melakukan pematrian yang digunakan sebagai penggerak utama adalah motor DC dikarenakan kebutuhan untuk torsi dan kecepatan yang tidak terlalu besar Mikrokontroler ATMega32 Mikrokontroler ini adalah pengendali utama dari sistem kerja alat. Sebagai pengendali utama fungsi mikrokontroler dalam sistem ini adalah sebagai berikut: Pengendali pemanas dengan cara mengambil data yang diperoleh dari thermokopel yang dipasang pada pemanas dan mengontrol relay untuk mensaklarkan pemanas Memonitor suhu pada nampan konveyor yang membawa PCB untuk dipatri Mengendalikan kipas saat proses pendinginan 16
13 2.3.6 Pengkondisi tegangan AD595 Pengkondisi tegangan ini berfungsi sebagai penguat untuk tegangan keluaran termokopel karena tegangan keluaran termokopel yang terlalu kecil sehingga perubahannya sulit terbaca oleh Pin ADC LCD 16 2 Penampil LCD digunakan untuk menampilkan suhu serta proses dalam pematrian selain itu juga sebagai penampil menu-menu yang terdapat dalam sistem kerja alat adapun suhu yang ditampilkan adalah suhu pada pemanas Driver Motor Untuk mengendalikan cepat lambat serta polaritas gerakan motor maka digunakanlah driver motor sebagai pengimplementasi dari gerakkan motor DC yang diprogram oleh mikrokontroler Kipas Kipas sendiri digunakan dalam tahap pematrian yaitu pada bagian pendinginan dimana PCB yang telah dipatri didinginkan agar sesuai dengan standarisasi langkah pematrian Photo interrupter Photo interrupter adalah sebuah sensor yang memiliki fungsi untuk mengetahui adanya penghalang antara transmitter dan receiver pada sensor. Pada umumnya transmitter pada sensor ini adalah sebuah LED infrared yang bertugas memancarkan cahaya infrared yang dapat di terima oleh receiver. Receiver dari sensor ini sendiri adalah sebuah sensor phototransistor yang berfungsi sebagai penerima cahaya infrared yang dipancarkan oleh transmitter. Keduanya tersusun saling berhadapan, agar cahaya infrared yang dipancarkan dapat diterima dengan baik oleh phototransistor. Photointerrupter ini berfungsi sebagai masukkan untuk mendeteksi batasan gerak yang dilakukan pada conveyor. 17
14 Tombol Adapun tombol ini akan berfungsi pada bagi pengguna alat untuk memberi masukkan di mana terdapat menu ukuran seperti pada spesifikasi alat. 18
BAB II LANDASAN TEORI. mikrokontroler sebagai pengendali utamanya. dibuat dapat ditempatkan pada kedua sisi dari Printed Circuit Board (PCB).
BAB II LANDASAN TEORI Dalam merancang suatu alat diperlukan teori teori yang menunjang alat yang akan dirancang, sehingga segala sesuatunya dapat diperhitungkan dan dipertanggungjawabkan. Pada bab ini
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir ini Surface Mount Technology (SMT) telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam beberapa tahun terakhir ini Surface Mount Technology (SMT) telah menjadi pilihan dari teknologi manufaktur. Ini dikarenakan SMT lebih murah dibanding
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Gambar 2.1. Diagram skematik termokopel Gambar 2.2. Pengukuran EMF
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari Termokopel,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciIMPLEMENTASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SURFACE MOUNT
IMPLEMENTASI RANGKAIAN ELEKTRONIKA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SURFACE MOUNT Suherman 1) 1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik USU Abstrak Salahsatu perkembangan perangkat elektronika adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro
22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa dari setiap modul yang mendukung alat yang dirancang secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinci2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015
10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciPEMATRIAN KOMPONEN SMD DENGAN MENGGUNAKAN CONVEYOR UNTUK INDUSTRI KECIL. Oleh Krisna Purnomo Saputro NIM:
PEMATRIAN KOMPONEN SMD DENGAN MENGGUNAKAN CONVEYOR UNTUK INDUSTRI KECIL Oleh Krisna Purnomo Saputro NIM: 612011702 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar
Lebih terperinciBAB III. Perencanaan Alat
BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli
36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN
BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras Hasil perancangan alat penetas telur berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ini terbagi atas pabrikasi box rangkaian dan pabrikasi rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN KOMPONEN DAN PERANCANGAN ALAT. perancangan perangkat keras dan perangkat lunak sistem alat penyangrai dan
BAB III PEMILIHA KOMPOE DA PERACAGA ALAT Pada bab ini berisi mengenai komponen apa saja yang digunakan dalam tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. Serta perancangan
Lebih terperinciMIKROKONTROLER. Oleh : Aldo Bona Hasudungan NIM :
RANCANG BANGUN INFRARED REFLOWSOLDERING BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh : Aldo Bona Hasudungan NIM : 612004075 Skripsi ini untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik dalam Konsentrasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan
III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Universitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini dibahas tentang pembuatan dan pengujian komponenkomponen sensor pada konveyor berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. Pembahasan meliputi pembuatan sistem mekanik, pembuatan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: Sensor infrared Mikrokontroler Atmega 8535 Driver UV Driver dryer Lampu UV Dryer Sensor
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ALAT
BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu
37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI MASALAH
BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luasnya suatu wilayah (misalnya gedung atau pabrik) yang peralatan-peralatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pengendalian merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri. Banyaknya peralatan, terutama peralatan elektronik yang harus dikendalikan atau luasnya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan
Lebih terperinciJenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya
Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram Berikut merupakan diagram blok alat yang dirancang untuk mempermudah dalam memahami alur kerja alat. Sensor MPX5700 Tekanan Dari tabung Kode perintah Minimum
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. ALAT DAN BAHAN Dalam perencanaan dan pembuatan mesin penetas telur yang dikendalikan oleh microcontroler ATmega8535 dengan penampil LCD ini dalam pengerjaanya melalui
Lebih terperinciBAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI
1 RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI Oleh Wahyu Adi Nugroho NPM. 0734210306 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciROBOT LINE FOLLOWER ANALOG
ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,
Lebih terperinciBAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control
4.1 Garis Besar Perancangan Sistem BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Perlu diketahui bahwa system yang penulis buat ini menggunakan komponen elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah
Lebih terperinciCOOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328
COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328 Latar Belakang Saat ini hampir semua perangkat mobile computing membutuhkan pendingin untuk menurunkan suhu panas yang dikeluarkan oleh komponen elektronika yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN
BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan
Lebih terperinciKOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X
KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA Prakarya X Ukuran Komponen Elektronika Komponen Elektronika? Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,
BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk membangun mesin pengelasan dan pemotongan kantong plastik berbasis pneumatik dengan mikrokontroler yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ruangan yang tertutup dengan pengunjung yang padat memerlukan sistem pendingin ruangan yang mampu menstabilkan suhu ruangan dengan kepadatan pengunjung yang datang.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan dan pembuatan alat merupakan bagian yang terpenting dari seluruh pembuatan tugas akhir. Pada prinsipnya perancangan dan sistematik yang baik akan memberikan kemudahan-kemudahan
Lebih terperinciDELTA LOW COST LINE FOLLOWER
DELTA LOW COST LINE FOLLOWER SPESIFIKASI: - Rasio Gigi: 1:22 - Dua motor DC - Battery Pack A3 4 pcs (Battery tidak termasuk) - Part A Line Follower (Sungut penjejak garis) - Infrared dengan lapisan pelindung
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan
Lebih terperinciPertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen
Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen Elektronik 2. Kompetensi Dasar : Memahami komponen dasar elektronika B. Pokok Bahasan : Komponen Dasar Elektronika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Konstruksi Fisik Line Follower Robot Konstruksi fisik suatu robot menjadi dasar tumpuan dari rangkaian eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sistem Pengukuran Ketinggian Air Dengan Metode Sensor Kapasitif Sistem pengukuran ketinggian air pada tugas akhir ini memiliki cara kerja yang sama dengan sensor pengukuran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. Perancangan, pembuatan serta pengujian alat dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus 2009, dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Elektrik dan Laboratorium Sistem
Lebih terperinciBAB III. RANCANG BANGUN ALAT
BAB III. RANCANG BANGUN ALAT 3.1 Perancangan Sistim Mekanik Alat Komponen penggerak utama dari alat ini adalah dengan menggunakan Motor DC 12 Volt. Empat buah Motor DC yang terpasang pada alat pemisah
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI SUHU PADA PERANGKAT RADIO TRANSCEIVER LAPORAN TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI SUHU PADA PERANGKAT RADIO TRANSCEIVER LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma 3 oleh : FITRIANI NIM : 1005062069
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor yang berupa
21 BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Blok Gambar 3.1. Blok Diagram. Pada gambar 3.1. power supply berfungsi untuk member tegangan pada semua rangkaian, kemudian ketika sensor mendeteksi objek output sensor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,
Lebih terperinciPengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN
Pengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN Abdul Hakim dan Wisnu Pratama Teknik Komputer, STMIK Jakarta STI&K Jl. BRI Radio Dalam, Jakarta 12140 hakim@jak-stik.ac.id,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi jari animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya terdapat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Susunan Tahapan Rancangan Sistem Kontrol suhu Dalam pembuatan sistem kontrol suhu pada alat penetasan telur disusunlah beberapa tahapan rancangan guna mempermudah penyelesaian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juni 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Blok diagram dibuat untuk memetakan dari proses suatu kerja. Blok diagram berfungsi untuk memudahkan seseorang dalam memhami cara kerja itu sendiri. Gambar 3.1
Lebih terperinciSISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING
SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING Latar Belakang Masalah Fungsi bendungan dalam kehidupan sehari-hari Cara pengoperasian bendungan secara manual Cara pengoperasian bendungan secara otomatisasi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah
Lebih terperinciPengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor
- 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambar blok diagram :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Berikut adalah gambar blok diagram : Push Button Call dan stop LCD ATMega8 ATMega8 LED Buzzer RXD Modul bluetooth HM-10 TXD Modul bluetooth HM-10 Gambar 3.1
Lebih terperinci3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram alur penelitian Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram alur penelitian 23 24 3.1.1. Penjelasan blok diagram 1. Perancangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III MEODOLOGI PENELIIAN 3.1 Blok Diagram Sistem 3.1.1 Blok Diagram Heart Rate dan Suhu ubuh Rencana teknis pertama untuk metode penelitian ini adalah membuat diagram blok. Fungsi dari diagram blok
Lebih terperinci