MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I KONSEP PENILAIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENGUASAAN PERALATAN UKUR

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi juga memiliki karakteristik yang bersifat unik, membutuhkan sumber

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG STAKE OUT DAN MONITORING

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

BAB I KONSEP PENILAIAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

BAB IV HASIL PENELITIAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

BAB I KONSEP PENILAIAN

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB III METODE PENELITIAN

PELATIHAN AHLI STRUKTUR BAJA BANGUNAN GEDUNG (STEEL STRUCTURE ENGINEER OF BUILDINGS) SSEB-01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI TUKANG PASANG WATERPROOFING PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

CS-01 = MENERAPKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi. Kesehatan Kerja (K-3) PELATIHAN

PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN JADWAL KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan.oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

BAB I STANDAR KOMPETENSI. Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) PT. ARFAK INDRA

KUESIONER PENELITIAN

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

1. Metoda Penilaian Pengetahuan. a. Tes Tertulis. b. Tes Wawancara BAB I KONSEP PENILAIAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENGUASAAN PERALATAN UKUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALYSIS)/PROSEDUR JSA

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UNIT AIR BAKU

KUISIONER PENELITIAN

PT.AMAN BERKAH SEJAHTERA

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR (SURVEYOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : M

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PELAKSANAAN PEKERJAAN PLAMBING F.45...

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR KUANTITAS BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PELAKSANAAN K3 F.45 TPB I 01 BUKU INFORMASI

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG PEMASANGAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING F.45...

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI TEMPAT KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG ARSITEKTUR LANSEKAP/BANGUNAN GEDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

Transkripsi:

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07 BUKU PENILAIAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1 Metode Penelitian Oleh Struktur... 2 1.2 Tipe Penilaian... 2 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN... 4 2.1 Kunci Jawaban Tugas-Tugas Teori... 4 2.2 Kunci Jawaban Test Unjuk Kerja (Praktek)... 10 2.3 Check List Tugas Teori dan Praktek... 12 2.4 Lembar Penilaian... 13 LEMBAR PENILAIAN Buku-buku Referensi untuk bahan-bahan pelatihan yang telah direkomendasikan : - Data Buku Manual. - Data Pendukung Teori. Halaman: 1 dari 13

BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1 Metode Penelitian Oleh Struktur Dalam sistem Pelatihan Berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja kerja tugastugas Peserta dan sikap Peserta terhadap pekerjaan. Peserta akan dinilai untuk menentukan apakah telah mencapai kompetensi sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja. Pada pelatihan berdasarkan kompetensi, pendekatan yang banyak digunakan untuk penilaian adalah Penilaian berdasarkan Criteria/Criterion-Referenced Assesment. Pendekatan ini mengukur unjuk kerja Peserta terhadap sejumlah standar. Standar yang digunakan dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja. Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan belajar. Tipe penilaian ini adalah formatif dan merupakan proses yang sedang berjalan. Penilaian juga dapat dilaksanakan untuk menentukan apakah Peserta telah mencapai hasil program belajar (contohnya pencapaian kompetensi dalam Unit). Tipe penilaian ini adalah sumatif dan merupakan penilaian akhir. Penilaian dapat dilaksanakan penilaian dilaksanakan di tempat kerja di industri (di tempat kerja) atau di lembaga pelatihan (di luar tempat kerja). Jika memungkinkan, sebaiknya penilaian dilaksanakan di tempat kerja sehingga penilai dapat mengamati melakukan kegiatan normal di tempat kerja. 1.2 Tipe Penilaian 1.2.1 Test Tertulis Test tertulis akan menilai pengetahuan peserta dan pemahaman konsep dan prinsip yang merupakan dasar unjuk kerja tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Test tertulis biasanya berupa seri pertanyaan pilihan ganda atau beberapa bentuk test tertulis objektif lainnya, yaitu tes dimana setiap pertanyaan memiliki satu jawaban benar. Halaman: 2 dari 13

1.2.2 Test Unjuk Kerja Test unjuk kerja akan menilai kompetensi Peserta dalam menampilkan tugas-tugas elemen terhadap standar yang dijelaskan dalam Kriteria Unjuk Kerja. Oleh sebab itu Peserta akan menerapkan pengetahuan dan pemahamannya terhadap unjuk kerja tugas-tugas. Penilai biasanya menggunakan daftar cek analisis elemen sebagai pedoman untuk menentukan kompetensi yang telah dicapai dan akan memberikan umpan balik mengenai unjuk kerja dan jika perlu, merencanakan pelatihan lanjutan jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha/ kesempatan pertama. Halaman: 3 dari 13

BAB II PELAKSANAN PENILAIAN 2.1 Kunci Jawaban Tugas Teori Tugas : I. Teknik penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 1. Ketersediaan dan kelengkapan kotak P-3K diperiksa termasuk waktu kadaluwarsanya. a. P-3K adalah kependekan dari Pertolongan Pertama Pada kecelakaan. b. Kotak P-3K adalah salah satu peralatan utama yang harus ada pada organisasi P-3K. c. Ya, karena kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan di tempat kerja selalu ada, sehingga untuk tindakan darurat diperlukan adanya kotak P-3K. d. Obat-obatan sederhana seperti obat sakit kepala, obat merah, obat sakit perut, perban rivanol dan sebagainya. e. Ada tiga cara : Dengan melihat masa kadaluwarsa yang ada pada etiket obat. Warna merah yang sudah berubah atau tidak bening lagi (keruh). Bau yang sangat menyengat. 2. Sabuk keselamatan kerja (safety belt) untuk digunakan dilokasi ketinggian diperiksa secara teliti apakah masih berfungsi. a. Untuk mencegah seorang pekerja jatuh dari ketinggian tempat dia bekerja. b. Di tempat ketinggian. c. 1. Apakah sabuk keselamatan kerja tersedia di tempat kerja. 2. Jika tersedia apakah jumlahnya sesuai dengan jumlah tim pengukuran. 3. Jika sabuk keselamatan tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi untuk anggota tim juru ukur segera laporkan kepada pihak yang berkompeten agar segera diadakan atau ditambah jumlahnya. d. 1. Apakah gesper pengait berfungsi dengan baik. 2. Apakah sabuk keselamatan kerja masih kuat. 3. Apakah tali-tali yang ada di sabuk pengaman masih lengkap. 4. Apakah tali-tali yang ada di sabuk keselamatan kerja masih baik dan kuat. 5. Jika kondisi sabuk keselamatan yang tersedia sudah tidak layak dipakai segera laporkan kepada pihak yang berwenang untuk segera diganti. Halaman: 4 dari 13

e. Cara menggunakan sabuk pengaman yang benar : 1. Selalu gunakan sabuk keselamatan kerja jika bkerja di suatu ketinggian. 2. Selalu mengingatkan kepada anggota tim pengukuran untuk juga menggunakan sabuk keselamatan kerja bila bekerja di suatu ketinggian. 3. Kaitkan tali pengait sabuk keselamatan kerja pada tempat yang kuat serta tidak menganggu aktivitas diri sendiri maupun pekerja lainnya. 4. Meskipun sudah menggunakan sabuk keselamatan kerja, tetaplah berhatihati dalam bekerja di ketinggian. 3. Rambu-rambu keselamatan kerja dikenali penempatan dan dimengerti maksudnya. a. Rambu-rambu yang dipasang berguna untuk mengingatkan atau mencegah terjadinya suatu akibat yang mungkin timbul jika rambu-rambu tersebut tidak dipindahkan. b. 1. Dilarang masuk 2. Dilarang merokok 3. Wajib pakai helm c. Rambu keselamatan kerja dipasang pada tempat yang strategis terutama tempat-tempat yang mempunyai potensi ancaman dari yang dimaksud rambu tersebut. d. Semua personil yang terlibat di dalam aktivitas konstruksi tersebut. e. Terjadinya kecelakaan kerja yang menimpa pekerja sesuai dengan rambu yang dilanggar. 4. Ketersediaan dan kelengkapan peralatan pemadam kebakaran diperiksa secara cermat dan teliti apakah masih berfungsi. a. Alat pemadam kebakaran berguna untuk memadamkan kebakaran di tempat kerja pada skala kecil atau darurat. b. 1. Apakah Alat Pemadam Kebakaran tersedia di tempat kerja. 2. Jika tersedia apakah jumlahnya mencukupi untuk areal yang ada. 3. Jika Alat Pemadam Kebakaran tidak tersedia atau jumlahnya tidak mencukupi untuk areal yang ada segera laporkan kepada pihak yang berkompeten agar segera diadakan atau ditambah jumlahnya. c. 1. Batang pengait. Halaman: 5 dari 13

2. Karung-karung yang dibasahi. 3. Tabung Pemadam Kebakaran. d. Setiap personil yang terlibat dalam kegiatan kerja. e. Di tempat-tempat strategis, mudah dilihat dan mudah pencapaiannya. II. Memakai Peralatan Perlindungan Diri (APD) 1. Pakaian kerja dipakai sesuai aturan. a. Alat Pelindung Diri adalah perlengkapan standar yang wajib digunakan oleh pekerja yang ter;ibat di dalam suatu kegiatan konstruksi semisal : pakaian kerja, helm pengaman, sabuk keselamatan, sepatu kerja dan sebagainya. b. Pakaian kerja yang ideal adalah pakaian kerja yang kuat, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar serta dapat untuk membawa perlengkapan kecil praktis yang diperlukan. c. Sejak seorang pekerja memasuki area kerja. d. Semua personil yang terlibat di dalam pekerjaan tersebut. e. Pakaian kerja yang terlalu ketat akan menyulitkan pekerja pada saat memanjat. 2. Safety shoes dipakai sesuai aturan. a. Untuk melindungi kaki dari luka akibat terjepit, terlindas, menginjak bendabenda tajam dan sejenisnya. b. Tidak. c. 1. Safety shoes harus dipakai di kaki sesuai standar dan ikatkan tali sepatu secara kuat namun mudah untuk dilepas. 2. Untuk karakteristik bidang injak gunakan jenis safety shoes yang sesuai. 3. Gunakan selalu kaos kaki agar kulit kaki tidak mengalami kontrak langsung dengan bagian dalam safety shoes. 4. Safety shoes harus digunakan oleh juru ukur beserta timnya. 5. Safety shoes harus sudah digunakan semenjak mulai masuk ke area pekerjaan d. Semua personil yang terlibat di dalam kegiatan tersebut. e. Secara persuasif mengingatkan agar rekan kerja tersebut segera menggunakan safety shoes. 3. Safety helmet, masker dan kacamata dipakai sesuai aturan. a. Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda-benda yang mungkin jatuh. Halaman: 6 dari 13

b. Penutup hidung (masker) digunakan pada saat bekerja pada daerah yang berdebu atau yang mengandung unsur kimia seperti debu semen yang dapat menimbulkan gangguan pada pernafasan. c. 1. Gunakan safety helmet di kepala setiap saat selama Juru ukur berada di areal pekerjaan. 2. Segera ikatkan tali safety helmet sesuai prosedur. 3. Safety helmet harus digunakan oleh Juru ukur beserta timnya. d. 1. Gunakan masker sesaat sebelum memasuki area yang mewajibkan penggunaan masker. 2. Segera ikatkan tali masker sesuai prosedur. 3. Akan lebih baik masker tersebut selalu dibawa oleh seorang Juru ukur sebagai perlengkapan standar. e. Semua personil yang terlibat di dalam pekerjaan. 4. Safety belt dipakai sesuai aturan. a. Pada saat pekerja beraktivitas di tempatkan ketinggian. b. Selalu diikatkan pada badan, agar setiap diperlukan tinggal mengaitkan pada tempat yang cocok dan kuat. c. Kuat dan aman. d. Tidak, sebab tali pengikat yang terlalu panjang akan mengganggu aktivitas orang lain maupun aktivitas diri sendiri. e. Ya, karena aktivitas Juru ukur pada saat mengoperasikan peralatan ukur lebih sering melakukan manuver mengelilingi peralatan ukur, sehingga jika tali pengikat terlalu panjang akan dapat menganggu aktivitasnya sendiri. III. Penggunaan perlengkapan sesuai dengan prosedur standar K3. 1. Peralatan pemadam kebakaran diperiksa apakah masih berfungsi. a. Ya. Sebab selain untuk mengenal tempat penyimpanan alat pemadam kebakaran, juga berguna untuk mengetahui kondisi dan kelengkapan alat pemadam kebakaran. b. Pasir digunakan untuk memadamkan api yang relatif masih kecil, yakni dengan cara menuangkannya pada sumber api/bagian yang terbakar. c. Digunakan untuk merobohkan bagian-bagian bangunan yang dekat dengan api tetapi belum terbakar, dengan tujuan agar api tidak menjalar lebih luas lagi ke bagian lain. Halaman: 7 dari 13

d. Hydran berfungsi sebagai sumber air yang disuplai dari PDAM setempat atau dari sumber lainnya dan air dari hydran ini digunakan sebagai sumber air untuk pemadam kebakaran. e. 1. Melepas kunci pengaman pada bagian atas tabung. 2. Memegang alat dalam keadaan tegak. 3. Melepas pipa dari penjepitnya (clip). 4. Menekan pengatup (pembuka katup). 5. Mengarahkan moncong pipa ke sumber api dan menyemburkannya secara merata. 2. Obat-obatan dan kelengkapan kotak P-3K digunakan ketika terjadi kecelakaan. a. Di tempat yang strategis dan mudah pencapaiannya. b. Memberikan pertolongan kepada si penderita sambil menunggu kedatangan dokter atau ambulans untuk membawa penderita ke rumah sakit. Gunakan peralatan atau obat-obatan yang ada pada kotak P-3K sesuai dengan kasus yang terjadi. c. Cara menolongnya adalah : 1. Bawa korban ke tempat yang aman. 2. Bersihkan luka yang ada dengan cairan pembersih atau rivanol. 3. Berikan obat merah secukupnya. 4. Bungkus dengan kain kasa/perban, kemudian ikat. 5. Laporkan kepada pihak yang lebih berwenang. d. Untuk membungkus luka. e. Segera melaporkan kepada pihak yang lebih berwenang seperti dokter jaga ataupun petugas kesehatan lainnya. 3. Rambu-rambu keselamatan kerja harus dipatuhi. a. Semua personil yang terlibat dalam kegiatan kerja tersebut. b. Akan terjadi kecelakaan kerja sesuai dengan rambu yang dilanggar. c. 1. Tidak menyalakan api. 2. Tidak merokok 3. Tidak melakukan aktivitas yang menimbulkan api. d. Di beberapa lokasi strategis pada seluruh areal kerja, seperti pintu masuk, setiap lantai dan sebagainya. e. Secara persuasif mengingatkan agar rekan kerja tersebut tidak melanggar rambu keselamatan kerja. 4. Alat Pengaman Kerja (APK). Halaman: 8 dari 13

a. Alat pengaman Kerja adalah alat yang dipasang pada lokasi kerja/proyek untuk melindungi para pekerja dari bahaya-bahaya akibat kecelakaan/kelalaian kerja. b. Alat Pemadam Api Ringan adalah alat pemadam kebakaran ringan (kecil) yang terjadi pada lokasi terbatas (sempit/kecil). c. Jaring pengaman adalah salah satu alat pelindung kerja untuk melindungi pekerja dari material-material yang jatuh dari ketinggian bangunan gedung. d. Jaring pengaman dipasang pada sisi-sisi bangunan gedung tingkat tinggi dipasang dari bawah sampai tingkat tertinggi. e. Pagar pengaman tangga adalah pagar yang dipasang pada tangga untuk pelindung dan terjatuhnya pekerja dari tangga. 5. Potensi bahaya kecelakaan pada proyek bangunan tinggi adalah : 6. Bekerja dengan hati-hati agar terhindar dari kecelakaan kerja. 7. C 8. A 9. Pemeriksaan kelayakan alat/perlengkapan K3 sebelum digunakan. 10. C 11. Melaporkan kepada atasan langsung dan dapat memulai kegiatan bila resiko tersebut dapat di atasi. 12. D 13. Tidak benar, harus yakin bahwa APD layak digunakan untuk keselamatan kerja. 14. Benar, untuk melindungi kepala bila terjadi benturan atau kejatuhan material dari atas. Halaman: 9 dari 13

2.2 Kunci Jawaban Test Unjuk Kerja (Praktek) Tugas 1 : Tugas 1 tidak memerlukan peragaan dari Elemen Memeriksa Perlengkapan keselamatan kerja sesuai standar K3. Tugas 2. Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 2.1, 2.2, 2.3, 2.4 dari Elemen Kompetensi : Memakai Peralatan Pelindung Diri (APD). a. Daftar peralatan. APD : - Pakaian kerja. - Safety shoes. - Safety helmet, masker dan kacamata. - Safety belt. b. Langkah Kerja Kriteria Unjuk Kerja 2.1. Pakaian kerja dipakai sesuai aturan 2.2. Safety shoes dipakai sesuai aturan 2.3. Safety helmet, masker dan kacamata dipakai sesuai aturan Langkah Kerja - Memeriksa pakaian kerja. - Pakaian kerja tidak sempit dan tidak terlalu longgar, bebas bergerak selama beraktivitas. - Menunjukan cara memakai pakaian kerja. - Merawat dan menyimpan kalau tidak digunakan. - Memeriksa safety shoes apakah masih layak pakai, tidak sempit dan tidak longgar, tidak rusak. - Menunjukan cara memakai safety shoes. - Safety shoes dipakai sesuai dengan jenis pekerjaan dan dipakai sejak dimulai pekerjaan. - Memeriksa safety helmet, masker dan kacamata. - Menunjukan cara memakai safety helmet, masker dan kacamata sesuai dengan aturan. 2.4. Safety belt dipakai sesuai aturan - Memeriksa safety belt apakah masih layak pakai, sabuk pengaman, tali pengait nmasih baik. - Selalu ikatkan sabuk pengaman pada badan setiap bekerja di ketinggian. - Tali pengait selalu disiapkan. Halaman: 10 dari 13

Kriteria Unjuk Kerja Langkah Kerja - Kaitkan tali pengait pada bagian konstruksi yang kokoh. - Menunjukan cara memakai safety belt. Tugas 3. Memperagakan atau melakukan simulasi KUK 3.1, 3.2, 3.3, 3.4 dari Elemen Kompetensi : Menggunakan peralatan sesuai prosedur standar K3. a. Daftar Peralatan. - Alat Pemadam Kebakaran Ringan (AKPAR). - P-3K. - Rambu-rambu. b. Langkah Kerja Kriteria Unjuk Kerja 3.1. Peralatan pemadam kebakaran diperiksa apakah masih berfungsi. 3.2. obat-obatan dan perlengkapan kotak P-3K digunakan ketika terjadi kecelakaan. Langkah Kerja - Memeriksa peralatan pemadam kebakaran. - Memeriksa ketersediaan batang pengait untuk merubah bagian-bagian yang terdekat dengan api. - Kesiapan tangga, karung yang sudah dibasahi, pasir, hydran dan tabung pemadam kebakaran. - Menunjukan pemakaian alat pemadam kebakaran. - Memeriksa isi kotak P-3K termasuk tangal kadaluwarsanya. - Memeriksa jenis-jenis isi kotak P-3K meliputi obat-obatan yang diperlukan untuk luka bakar, luka gores, luka akibat zat kimia, sakit kepala dan sakit perut. - Perlengkapan dan peralatan untuk pertolongan pertama pada penderita patah tulang. 3.3. Rambu-rambu keselamatan kerja harus dipatuhi. - Memeriksa rambu-rambu keselamatan kerja. - Mematuhi rambu-rambu keselamatan kerja. Halaman: 11 dari 13

2.3 Check List Teori Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. Uraian Materi Check List 1. Apakah semua petunjuk kerja diikuti? 2. Apakah peserta pelatihan mampu memilih dan menggunakan peralatan uji yang sesuai? 3. Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan memperagakan pemeriksaan dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)? 4. Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan menggunakan perlengkapan keselamatan kerja? 5. Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan mengidentifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko? 6. Apakah peserta pelatihan mampu menjelaskan dan mengidentifikasi aspek lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan? 7. Apakah peserta pelatihan sudah memberikan ide dan informasi yang tepat sesuai dengan standar yang dibutuhkan? 8. Apakah peserta pelatihan sudah merencanakan dan menyusun kegiatankegiatan yang tujuannya telah diperiksa oleh pelatih? 9. Apakah peserta pelatihan menggunakan sumber-sumber yang tepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan? Ya Halaman: 12 dari 13

2.4 Lembar Penilaian Unit Kompetensi : Kode Unit : Nama Peserta Pelatihan : Nama Instruktur : Peserta Dinilai Kompeten Kompetensi yang dicapai Umpan balik untuk peserta : Tanda Tangan : Peserta sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan-alasan mengambil keputusan. Tanda Tangan Penilai : Tanggal : Saya sudah diberitahu tentang hasil penilaian dan alasan mengambil keputusan tersebut. Tanda Tangan Peserta Pelatihan : Tanggal : Halaman: 13 dari 13