BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia
|
|
- Utami Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari bahaya kecelakaan kerja. Kondisi-kondisi K3 yang tercipta. juga ditunjang oleh kesadaran dari setiap pekerja. Berikut ini merupakan gambaran dari hasil penelitian mengenai K Kondisi/Statistik K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia, dapat digolongkan berada di tingkat ringan. Berdasarkan data kecelakaan pada tahun 2013, tercatat kecelakaan-kecelakaan kerja yang pernah terjadi PT.Coca-Cola Bottling Indonesia. 15
2 Formulir Pelaporan Investigasi Kejadian Tahun 2013 Tanggal Kecelakaan Jenis Kecelakaan 19 Februari 2013 Tergores Pecahan Botol 1 April 2013 Bersentuhan Dengan Plate Pemanas 25 April 2013 Tergores Karena Bersentuhan Dengan Mesin 17 Desember 2013 Menginjak Paku Bekas Gambaran di atas bersifat sangat terbatas untuk menjelaskan keseluruhan kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia. Peneliti pun mengalami keterbatasan dalam mendapatkan akses dokumen yang lebih lengkap. Oleh karena itu untuk memperkaya data, peneliti mengumpulkan dari setiap informan. Wawancara kepada 10 (sepuluh) informan diperoleh keterangan behwa kecelakaan kerja yang terjadi merupakan kecelakaan ringan. Peneliti mengambil beberapa pernyataan dari informan. Misalnya dari CCA1 yang menyatakan: Kecelakaan yang terjadi hanyalah kecelakaan ringan seperti tergores pecahan botol maupun kejepit pintu dan selama ini disinipun jarang sekali terjadi kecelakaan. 16
3 demikian: Begitu juga dengan hasil wawancara kepada CCA3 yang menyatakan selama saya bekerja di perusahaan coca-cola ini, tidak pernah terjadi kecelakaan kerja, yang sering terjadi kecelakaan itu di jalan depan perusahaan biasanya kecelakaan tabrakan Pernyataan mengenai kecelakaan kerja juga diperoleh dari pernyataan CCA6 demikian: seingat saya, disini belum pernah terjadi kecelakaan, namun kalau karyawan yang sakit karena penyakit itu pernah ada, dan dibawa ke klinik kesehatan Dari pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa memang benar kecelakaan-kecelakaan yang pernah terjadi merupakan kecelakaan ringan, dan jumlahnya memang sedikit sama dengan hasil yang ditemukan didalam laporan investigasi kecelakaan. 4.3 Perilaku kerja dan kesadaran K3 pekerja Bagan sebelumnya telah menunjukkan kejadian kondisi K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia. Kondisi yang demikian hendak dipahami sebagai hasil dari sikap-sikap perilaku kerja yang dipengaruhi oleh kesadaran mereka. Kondisi K3 yang baik juga disebabkan karena perilaku. Dari hasil wawancara terhadap informan CCA2 menyatakan demikian: 17
4 Bagi saya dengan adanya K3 di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, maka perilaku saya akan semakin berhati-hati pada saat bekerja. Sehingga buat saya sendiri dapat meminimalisasi setiap resiko kecelakaan. Perilaku tersebut menggambarkan bahwa karyawan memiliki kesadaran yang baik akan K3. Kesadaran karyawan terhadap penerapan K3 juga diperoleh dari hasil wawancara kepada CCA1 yang menyatakan: Dalam bekerja karyawan membuat kelompok-kelompok kecil yang bertujuan untuk saling membantu khususnya mengingatkan apabila terdapat bahayabahaya dalam bekerja. Pernyataan tersebut didukung oleh CCA6 dan CCA7 yang menyatakan: Kami sadar bahwa K3 itu penting, sebab K3 dapat melindungi kami dari berbagai resiko kecelakaan kerja seperti tergores pecahan botol, kejepit, bersentuhan dengan mesin-mesin yang panas dan menunjang terhadap karyawan yang sakit agar tetap terus bekerja. Dalam bekerja kami selalu memakai topi, masker, sepatu boot, baju kimia, kacamata, sarung tangan. Pihak perusahaanpun menyadari bahwa penerapan K3 menjadi penting. Berikut ini merupakan pernyataan dari CCA5 tentang pentingnya penerapan K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia: Pentingnya K3 untuk perusahaan itu sendiri sebagai tanggung jawab terhadap karyawannya dan kepada pemerintah. 18
5 dengan adanya K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia sangat menolong karyawan dan pihak perusahaan itu sendiri dalam aktivitas kerja setiap hari. Oleh karena itu semua hal yang berkaitan dengan K3 harus menjadi tanggung jawab dari semua elemen yang ada didalam perusahaan. Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti dapat menyimpulkan kesadaran terhadap K3 dapat membawa pengaruh positif kepada karyawan. 4.4 Kebijakan, Peraturan, dan Program K3 Dalam rangka tanggung jawab kepada pemerintah, pengusaha, tenaga kerja, dan masyarakat. PT.Coca-Cola Bottling Indonesia berkomitmen untuk membuat berbagai kebijakan yang berkaitan dengan K3, diantara membuat peraturan dan berbagai program K3. Dari hasil penelitian, menunjukkan terdapat berbagai peraturan mengenai K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia. Dimana CCA5, CCA7, CCA9, dan CCA10 menyatakan demikian: Dalam bekerja, aturannya semua karyawan harus memakai peralatan K3 yang lengkap seperti kaca mata yang melindungi pekerja dari serpihan pecahan botol, Helm melindungi dari benda yang sekiranya dapat jatuh dari tempat yang tinggi, sepatu both melindungi dari pecahan botol dan sarung tangan. Karyawan yang tidak memakai peralatan K3 maka tidak di izinkan untuk bekerja. Sanksi-sanksi yang diberikan untuk karyawan yang tidak 19
6 mematuhi aturan K3 atau yang melanggar maka akan ada teguran dahulu, apabila tetap tidak menjalankan K3 di perusahaan akan di beri SP 1 sampai SP 3. Berdasarkan hasil penelitian, maka peraturan mengenai K3 sudah sangat baik. Disamping kebijakan mengenai peraturan K3, terdapat upaya perusahaan dalam memajukan K3, yang salah satunya melalui program K3. Program K3 yang dilakukan oleh perusahaan meliputi pelatihan-pelatihan dan sosialisasi. Pernyataan mengenai program K3 tersebut dapat dilihat dari CCA4,CCA5, CCA9: Pelatihan-pelatihan yang diberikan berupa materi mengenai K3 yang terdiri atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan K3 dan pemberian materi pengantar mengenai K3. Disamping itu ada juga praktik-praktik yang diberikan kepada kami untuk mencoba mengidentifikasi setiap bahaya yang ada di lingkungan kerja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD). Terus karyawan diberikan pelatihan tentang simulasi apabila terjadi kecelakaan pada saat bekerja. Dalam pelatihan ini, PT.Coca-Cola Bottling Indonesia mendatangkan pengajar khususnya yang ahli di dalam bidang K3 atau dari pihak perusahaan sendiri. Pelatihan dapat dilakukan 3 (tiga) kali dalam setahun bahkan lebih dan lokasinya dapat berada didalam perusahaan maupun diluar perusahaan, serta setiap karyawan yang mengikuti pelatihanpelatihan mengenai K3 akan mendapatkan sertifikat. 20
7 Selain pelatihan, terdapat juga upaya lainnya yang berkaitan dengan program K3 ialah dengan sosialisasi. Dari hasil wawancara kepada CCA3 dan CCA9, mereka mengatakan perusahaan melakukan sosialisasi. Sosialisasi tersebut berupa: Sosialisasi yang diberikan oleh perusahaan berupa spanduk yang berisi tentang pentingnya K3. Bukan hanya spanduk tetapi juga terdapat posterposter dan tulisan mengenai peringatan K3, misalnya poster larangan merokok dan area merokok, pemakaian alat pelindung diri, cara untuk mengatasi potensi bahaya dan bahaya-bahaya yang ada ditempat kerja. Dari kondisi-kondisi K3 yang telah dijelaskan, maka hal-hal tersebut berkaitan dengan pembentukan kesadaran karyawan akan penerapan K3 di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia. 4.5 Pembahasan Dari temuan penelitian ini, menunjukkan pembentukkan kesadaran karyawan akan K3 tidak terjadi dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat. Terbentuknya kesadaran akan K3 karena adanya berbagai kebijakan, peraturan dan program K3 dari pihak perusahaan. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan CCBI dalam membentuk kesadaran akan K3 berupa memberikan pelatihan-pelatihan serta sosialisasi kepada karyawan khususnya 21
8 mengenai K3. Berdasarkan hasil penelitian, menjelaskan bahwa pelatihanpelatihan seperti materi-materi mengenai K3, adanya praktik-praktik mengenai penggunaan peralatan K3 dan cara mengatasi bahaya apabila terjadi kecelakaan pada saat bekerja. Jumlah dilaksanakan pelatihan-pelatihan tersebut biasanya 3 (tiga) kali dalam setahun, dan dilatih oleh orang yang berkompoten dibidang K3. Dari pelatihan-pelatihan tersebut, karyawan akan memiliki kesadaran yang baik mengenai K3. Disamping pelatihan tersebut, terdapat juga sosialisasi mengenai K3 yang dilakukan oleh perusahaan. Sosialisasi tersebut meliputi ketersediannya spanduk yang bertuliskan tentang pentingnya K3, terdapatnya poster-poster yang bertuliskan peringatan mengenai K3. Berdasarkan upaya pelatihan dan sosialisasi tersebut, karyawan akan semakin mengerti akan K3. Kebijakan CCBI untuk membentuk kesadaran karyawannya akan K3, dapat juga dilihat dari segi peraturan. Aturan dan sanksi akan membuat karyawan semakin berhati-hati dalam bekerja khususnya dalam menggunakan peralatan K3. aturan mengenai K3 berupa pemakaian alat pelindung diri yang lengkap seperti sepatu boot, kacamata, topi, masker, baju kimia, dan sarung tangan. Aturan yang ada dibuat oleh perusahaan, juga diiringi dengan sanksisanksi yang diberikan. Sanksi-sanksi tersebut berupa pemberian surat peringatan sampai pemecatan. Dapat dikatakan CCBI begitu sangat ketat dalam 22
9 menjalakan peraturan mengenai K3. Dengan peraturan yang ketat seperti itu, kesadaran karyawan akan K3 juga akan semakin lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, menghasilkan model penelitian sebagai berikut. Pelatihan Sosialisasi Aturan dan Sanksi Kesadaran K3 Perilaku Kerja Kondisi K3 di PT. Coca- Cola Bottling Indonesia Gambar I model hasil penelitian Penelitian-penelitian mengenai kesadaran akan K3, selama ini menemukan terdapat pengaruh antara kesadaran dengan dimensi dari K3. 23
10 Misalnya penelitian dari Asnawi & Bachroni (1999) yang menemukan adanya hubungan antara kesadaran dan peraturan K3, serta Mallapiang & Nurfadihillah (2013) yang menemukan dalam penelitian mereka terdapat hubungan antara kesadaran dengan penggunaan peralatan K3. Pembentukkan kesadaran dapat dilihat dari berbagai aktivitas manusia (Ponty, 2004). Beberapa penelitian mengenai kesadaran K3 juga dilihat dari berbagai aktivitas yang berkaitan dengan dimensi K3 itu sendiri, seperti peralatan kerja, peraturan dalam perusahaan, dan undang-undang K3 (Asnawi & Bachroni, 1999; Mallaping & Nurfadhillah, 2013; Silaban et al, 2009). Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini melihat bahwa pembentukkan kesadaran terjadi karena fenomena yang ada di sekitar individu baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga individu memperoleh pengalaman, nilai-nilai, pendidikan (formal dan tidak formal), sejarah, yang akhirnya membentuk kesadaran dari individu dalam rangka aktivitas hidup setiap hari (Moran, 2000; Miller, 2002). Hal ini berarti adanya kebijakan peraturan dan program K3 merupakan salah satu upaya dalam membentuk kesadaran, khususnya kesadaran akan K3. Kebijakan tersebut berupa pelatihan-pelatihan, sosialisasi, dan peraturan. 24
11 Pada akhirnya terbentuknya kesadaran dalam penelitian dapat dimulai dari kondisi K3 yang meliputi kecelakaan kerja yang jarang terjadi di perusahaan, perilaku dari karyawan, serta adanya peraturan dan program K3. Kesadaran akan K3 akan diwujudkan dari perilaku karyawan dalam bekerja. pekerja yang pernah mengalami suatu kecelakaan pada saat bekerja maka mereka akan cenderung berhati-hati dalam bekerja dan memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan dirinya saat bekerja. Namun sebaliknya pekerja yang tidak pernah mengalami kecelakaan pada saat bekerja maka mereka akan kurang memperhatikan/tidak sadar akan hal-hal yang beresiko kecelakaan dalam bekerja, dan perilakunya tidak akan berhati-hati dalam bekerja seperti mereka yang pernah mengalami kecelakaan (Simanjuntak, 2003: King, 2010: Akpan, 2011: Rockers et al, 2012). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan karyawan berperilaku baik sesuai kesadaran mereka terhadap K3. Teori mengenai pembentukkan kesadaran juga menguatkan pernyataan mengenai pelatihan-pelatihan, sosialisasi, dan peraturan sebagai faktor yang membentuk kesadaran karyawan akan K3. Pembentukan kesadaran didasarkan atas berbagai fenomena yang terjadi di sekitar individu baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga individu memperoleh pengalaman, nilai-nilai, 25
12 pendidikan (formal dan tidak formal), sejarah, yang akhirnya membentuk kesadaran dari individu dalam rangka aktivitas hidup setiap hari (Moran, 2000; Miller, 2002). Dapat dikatakan bahwa pelatihan dan sosialisasi merupakan sebuah pendidikan, dan peraturan sebagai nilai-nilai. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran karyawan akan K3 di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia sudah baik. Akan tetapi dari kondisi statistik kecelakaan kerja yang terjadi masih terdapat kecelakaan-kecelakaan. Berdasarkan penelitian-penelitian yang ada, kecelakaan seperti tergores pecahan botol, bersentuhan dengan plate pemanas, dan menginjak paku bekas, dapat juga disebabkan oleh kurang pengetahuan dari pekerja dan kemampuan fisik dari pekerja (Takala, 2000; Irwanto 2002). Hal ini tidak berkaitan dengan kesadaran. 26
BAB 2 TELAAH PUSTAKA
BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Kesadaran Kesadaran adalah sebuah konsep yang mengandung beberapa dimensi pengertian. Pertama, kesadaran merupakan suatu proses internalisasi terhadap informasi yang didapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan perekonomian mereka masing-masing, sedangkan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan produktivitas mengandung pengertian berkenaan dengan konsep ekonomi, filosofis, produktivitas berkenaan
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP APD
A. Data Responden 1. Umur :... tahun 2. Pendidikan : D1 D3 S1 3. Lama Bekerja : < 1 thn 1 5 thn > 5 thn 4. Status Kerja : Karyawan Tetap Karyawan Kontrak B. Pernyataan Untuk Aspek pengetahuan Petunjuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1. Penerapan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Proyek Penerapan Program K3 di proyek ini di anggap penting karena pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tingginya tingkat kecelakaan kerja dan rendahnya tingkat derajat kesehatan kerja di indonesia disebabkan minimnya kesadaran pengusaha untuk menerapkan Kesehatan
Lebih terperinciMEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PRODUK FRESTEA RGB DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA, CIBITUNG-BEKASI
MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PRODUK FRESTEA RGB DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA, CIBITUNG-BEKASI Nama : Dede Agus Maulana NPM : 31412769 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciMEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA. Disusun Oleh :
MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. COCA-COLA BOTLING INDONESIA Disusun Oleh : Nama : Delia Eka Sekar Sari NPM : 31412810 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,
Lebih terperinciPENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH
PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH Mutiara Dwi Putri, Sutarni, Marlinda Apriyani 1 Mahasiswa, 2 Dosen Politeknik Negeri Lampung 1, 3 Dosen Politeknik Negeri Lampung 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Keselamatan dan kesehatan kerja tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hak asasi karyawan dan salah satu syarat untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pemaparan sebelumnya, dapat diambil simpulan bahwa terdapat perilaku kerja yang tidak aman yang tinggi yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai wadah pembentukan sumber daya manusia yang terampil harus berusaha untuk menghasilkan tenaga kerja yang berkemampuan sesuai kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang krusial dan merupakan fenomena yang banyak terjadi pada saat ini dalam pemanfaatan lahan. Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembangunan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 F.45 TPB I 01 BUKU PENILAIAN
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Pelaksanaan K3 BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I KONSEP PENILAIAN... 2 1.1. Metode Penilaian oleh
Lebih terperinciORIENTASI K3 UNTUK PEKERJA BARU
ORIENTASI K3 UNTUK PEKERJA BARU 1 a. Tujuan Pelatihan Keselamatan dan kesehatan di tempat kerja Kesadaran tentang keselamatan dan kesehatan di tempat kerja Pemahaman tentang kesehatan dan keselamatan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan di setiap tempat kerja sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, merupakan kewajiban
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN Saya Mahasiswi: Nama : Kristina Magdaria NIM : 201131072 Fakultas : Kesehatan Masyarakat (Universitas Esa Unggul) Jurusan : Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Jenjang : S1 Bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industrialisasi dan modernisasi yang semakin pesat mengakibatkan intensitas kerja operasional semakin meningkat, sehingga muncul berbagai dampak seperti
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN BENAR NO. KODE : INA.5230.223.23.01.07
Lebih terperincidiakses pada tanggal 6 Agustus 2009
www.okleqs.worpress.com/2008/01/01/tanggap-darurat-kecelakaan-industri/, diakses pada tanggal 6 Agustus 2009 www.okleqs.wordpress.com/2008/01/03/emergensi-respons, diakses pada tanggal 6 Agustus 2009 www.okleqs.wordpress.com/2008/01/03/was-dal-tanggap-darurat/,
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA
MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA Nama : Fidhini Nurfidiah Firanti NPM : 33413439 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Asep Mohamad Noor, MT. PENDAHULUAN
Lebih terperinciPT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016
PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Slogan Safety First.KARAWANG: 15 JUNI 2016 MOTTO SAFETY FIRST PT. MEIWA KOGYO INDONESIA ( MADING KORIDOR DAN MADING KANTIN. 14 06 2016 ). PT MEIWA KOGYO INDONESIA.Motto Safety
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Maraknya pembangunan di bidang offshore yang membutuhkan berbagai jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan membuat perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan teknologi dan peradaban manusia, kegiatan dan lapangan kerja manusia makin beraneka ragam. Selain sumber daya alam, sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja di kawasan industri yang. membawa dampak terhadap keadaan sosial masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak terjadinya revolusi industri di Inggris pada akhir abad ke - 18 dan awal abad ke-19, industri mulai berkembang ke seluruh Eropa Barat dan Amerika Utara kemudian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun dari hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Dari data perbandingan lima proyek konstruksi gedung yang terbaik dalam melakukan
Lebih terperinciPRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K) FORMULIR PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI PT. PUALAM BANGUN CIPTA Paket an Lanjutan Pembangunan Bendung dan Jaringan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian yang hanya satu kali yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v vii viii x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
146 KUISIONER PENELITIAN ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) OHSAS 18001 TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. COCA COLA AMATIL MEDAN Petunjuk Pengisian:
Lebih terperinciBAB VI HASIL PENELITIAN
BAB VI HASIL PENELITIAN 6.. Karakteristik Responden Distribusi responden yang berpendidikan SMP yaitu 55.6% lebih besar dibandingkan dengan SMA yaitu 38.0%. Umur responden antara 20-35 tahun sebesar 46.30%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesusilaan dan perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nilainilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang undang RI No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 menyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya perlindungan kerja agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
37 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran umum Laboratorium Klinik di Cilegon Pelayanan laboratorium klinik merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan
Lebih terperinciPELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS)
SIR 01 = KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PELATIHAN INSPEKTOR LAPANGAN PEKERJAAN JALAN (SITE INSPECTOR OF ROADS) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN
Lebih terperinciPromotif, Vol.1 No.1, Okt 2011 Hal PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PETUGAS PENANGANAN SAMPAH DI RUMAH SAKIT KOTA PALU
PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PADA PETUGAS PENANGANAN SAMPAH DI RUMAH SAKIT KOTA PALU Andi Bungawati Bagian Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Palu ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk
Lebih terperinciMENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakulyas Kedokteran dan
Lebih terperinciadalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri dan produknya baik formal maupun informal mempunyai dampak positif dan negatif kepada manusia, di satu pihak akan memberikan keuntungan, tetapi di pihak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi biasanya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.selain itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari sumber-sumber potensi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Ditempat kerja, tenaga kerja kemungkinan
Lebih terperinciBAB I KONSEP PENILAIAN
BAB I KONSEP PENILAIAN 1.1. Bagaimana Instruktur akan Menilai Dalam sistem berdasarkan Kompetensi, penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja
Lebih terperinciInformed Consent. Pesetujuan menjadi Responden
Informed Consent Pesetujuan menjadi Responden Selamat Pagi/Siang/Sore Perkenalkan nama saya Rian Krisna Pratiwi mahasiswi S1 Kesehatan Masyarakat, Jurusan K3, Universitas Esa Unggul, saya bermaksud melakukan
Lebih terperinciHEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR
HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT STRUKTUR ORGANISASI HSE PROJECT MANAGER Ir. P Tanudjaja HSE OFFICER Suharso HSE SUPERVISOR Widianto HSE SUPERVISOR Deni Santoso HSE STAFF Jauhari J HSE STAFF
Lebih terperinciMODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 01 : KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER
Lebih terperinciMempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia
Mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia Nama : Valderama NPM : 37411238 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Program keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan pada dasarnya merupakan upaya perusahaan untuk memberikan jaminan kepada karyawan sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR
Lebih terperinciLampiran 1. Pedoman observasi. Kisi-kisi pertanyaan penelitian
Lampiran 1 Pedoman observasi Kisi-kisi pertanyaan penelitian 90 Pedoman Observasi No Aspek Indikator Deskripsi 1. Lingkungan yang mendukung K3 a. Penerangan yang baik b. Sirkulasi udara c. Ruangan yang
Lebih terperinciMENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
BAHAN AJAR PELATIHAN JURU SEMBELIH HALAL KODE UNIT KOMPETENSI : A. 016200.003.01 MENERAPKAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015
Lebih terperinciTONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER,
PEDOMAN OPERASIONAL LABORATORIUM KIMIA Dr. ADI TONGGIROH, ST. MT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN SEPTEMBER, 2014 Tujuan 1. Memberikan acuan bagi mahasiswa, dosen, asisten
Lebih terperinciPERSEPSI KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. RICHTEX GARMINDO SEMARANG
PERSEPSI KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. RICHTEX GARMINDO SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan S-1 Di
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3
LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3 DISUSUN OLEH : 1. DENA SHOUM MELLIAN (021500426) 2. KHOLISA ROHMATUN NIKMAH (021500438) 3. RAFA RUMAISHA RUBAWAN A (021500450) PRODI JURUSAN
Lebih terperinciMEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART
MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART Disusun oleh: Diki Alnastain 32411082 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI
Lebih terperinciSecara sederhana yang dimaksud dengan APD adalah :
Dalam setiap aktifitas diproyek tentunya kita akan dihadapkan dengan bermacam-macam resiko dan bahaya yang tidak seorangpun tahu kapan dan dimana bahaya, hampir kejadian, accident (kecelakaan) itu akan
Lebih terperinciMODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K
MODUL 1 ALAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (ALAT PELI NDUNG DI RI / APD) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 1 A. Badan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag
BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program
Lebih terperinciBAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN. merupakan hasil kerja sama antara PT. Rodamas Co. Ltd. dengan PT. Asahi
1.1 Latar Belakang Perusahaan BAB II PROFIL UMUM PERUSAHAAN mulai berdiri pada tanggal 7 Oktober 1971. Pada mulanya pabrik ini berstatus sebagai PMA (Penanaman Modal Asing) yang merupakan hasil kerja sama
Lebih terperinciDefinisi dan Tujuan keselamatan kerja
Definisi dan Tujuan keselamatan kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja & lingkungannya serta cara-cara
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di PDKB TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh gambaran mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat, mengharuskan setiap perusahaan untuk lebih adaptif dan responsif dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi persaingan di era globalisasi yang semakin cepat, mengharuskan setiap perusahaan untuk lebih adaptif dan responsif dalam menghadapi perubahan-perubahan
Lebih terperinciSL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah
No. Responden : KUESIONER PENELITIAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD, PENGETAHUAN TENTANG RISIKO PEKERJAAN KONSTRUKSI PEKERJA KONSTRUKSI DAN SIKAP TERHADAP PENGGUNAAN APD DI PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE
Lebih terperinciKUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG.
Lampiran - 1 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG. IDENTITAS Nama : Jenis Kelamin : L / P ( lingkari )
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SEBELUM PELATIHAN 5S PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV DOLOK ILIR TAHUN 2016-2017 Nama : Jenis Kelamin : Departemen/ Bagian : Usia : Masa Kerja
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN RESIKO DAN K3 DI DEPARTEMEN BAG MAKING MENGGUNAKAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING
ANALISIS PENGENDALIAN RESIKO DAN K3 DI DEPARTEMEN BAG MAKING MENGGUNAKAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING Disusun Oleh: Andy Permana/30411836 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selamat sehingga tidak terjadi kecelakaan. Untuk itu harus diketahui risiko-risiko
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan keberhasilan baik berupa hasil produksinya maupun hasil layanannya. Untuk menunjang keberhasilan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pesat dunia industri konstruksi bangunan di Indonesia ditandai dengan adanya bermunculan proyek yang dibangun baik oleh pemerintah maupun oleh swasta.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akal sehingga dapat merencanakan sesuatu, menganalisa yang terjadi serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Manusia sebagai sumber daya dan salah satu aset perusahaan yang dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan diri, juga diharapkan mewaspadai pemanfaatan
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Banyak berbagai macam
Lebih terperinciPERALATAN PERLINDUNGAN DIRI
PAKAIAN KERJA 1. Pemilihan pakaian harus diperhitungkan kerja kemungkinan bahaya yang akan dialami pekerja. 2. Pakaian harus sesuai dengan ukuran dan tidak menghalangi kerja 3. Pakaian yang longgar/dasi
Lebih terperinciPetunjuk : Pilih salah satu jawaban dengan memberikan checklist ( ) pada kolom yang sesuai dengan jawaban responden.
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSISI, PENDUKUNG, DAN PENGUAT DALAM PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN PENCEGAHAN PNEUMOKONIOSIS PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, sepeda motor yang tidak memenuhi persyaratan teknis merupakan sebuah pelangaran lalu
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1. Unit Kompetensi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Masa kerja Pengetahuan Sikap kerja Variabel Terikat Kecelakaan kerja Perilaku berbahaya Lingkungan berbahaya Penggunaan APD Gambar 3.1 Kerangka
Lebih terperinciMODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3)
MODUL 3 KESELAMATAN KERJA (Kebijakan dan Prosedur K3) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO LEMBAR KERJA SISWA 3 A. PERSPEKTIF Pekerjaan jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman berkembang semakin pesat seiring dengan kemajuan di sektor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman berkembang semakin pesat seiring dengan kemajuan di sektor industri. Demikian juga kemajuan industri di Indonesia. Setiap industri banyak melakukan perubahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN th > 49 th 2 9. Tidak Tamat SD - - Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/PT - -
28 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Karakteristik Responden Tabel 4.1 Tabel Karakteristik Responden Petugas Kebersihan Jalan Kabupaten Madiun Tahun 2017 Variabel Frekuensi Persentase Umur 17 48
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja sekaligus melindungi asset perusahaan. Hal ini tercermin dalam pokok-pokok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat akan dapat merugikan manusia itu sendiri. Penggunaan Teknologi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, namun tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan dapat merugikan manusia
Lebih terperinciPENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI
PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen Bisnis Oleh :
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1) Tata letak tempat kerja saat ini : Tata letak tempat kerja keseluruhan PT Kecap Salem pada saat ini masih kurang baik. Gang yang terdapat dalam pabrik hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik, tenaga kerja di Indonesia per bulan Februari tahun 2013 mencapai 114,1 juta orang dengan jumlah pekerja di sektor konstruksi sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan dalam melakukan aktivitas kontruksi harus memenuhi unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam kegiatan konstruksi kecelakaan dapat terjadi
Lebih terperinciBAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 4.1 Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Terjadinya kecelakaan kerja merupakan suatu kerugian baik itu bagi korban kecelakaan kerja maupun terhadap perusahaan (Organisasi),
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging.
LAMPIRAN Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line BOTTLING OFFICE Roller Conv Crate Spare Pintu masuk area Packaging Alat Transpot NR Sisa Roller Conv Crate Spare Ink jet Coding Bottle Conveyoor Carton Closing
Lebih terperinciSIDANG TUGAS AKHIR Your logo here
SIDANG TUGAS AKHIR Your logo here Perancangan Sistem Pendeteksi Alat Pelindung Diri Menggunakan Teknologi Image Processing RUCITRA DANNY ANINDITA 2508100082 DOSEN PEMBIMBING : ARIEF RAHMAN, S.T., M.SC.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Kepuasan Kepuasan memiliki bermacam-macam arti, masing-masing bidang pengetahuan memiliki pengertian yang berlainan tentang kepuasan, adapun berbagai macam pengertian
Lebih terperinciJURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM
RUANG LINGKUP LABORATORIUM Fungsi Pengertian Tugas dan Tanggung Jawab Wadah untuk melakukan praktik atau penerapan atas teori, penelitian dan pengembangan keilmuan di lingkungan Jurusan Teknologi Hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Memasuki perkembangan era industrialisasi yang bersifat global seperti sekarang ini, persaingan industri untuk memperebutkan pasar baik pasar tingkat regional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan atau diproduksi. Dalam hal ini, perlu dikembangkan pemikiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, peningkatan kemampuan untuk menghasilkan barang terlihat dari semakin banyaknya jumlah dan variasi dari barang yang diperjualbelikan dan dikonsumsi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dari proses produksi terkadang mengandung potensi bahaya yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi dapat mendorong kemajuan di bidang industri. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya mesin dan bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi, mewujudkan misi dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia memiliki peran untuk menjalankan fungsi organisasi, mewujudkan misi dan tujuan yang hendak dicapai oleh suatu organisasi. Semua organisasi
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS
ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS Disusun Oleh: Okky Oksta Bera (35411444) Pembimbing : Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.
Lebih terperinci