PROFIL KESEHATAN SLEMAN TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Manggal Karya Bakti Husuda

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. IV.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN. dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai target K1 100%.

Juknis Operasional SPM

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

RENCANA STRATEGIS CARA MENCAPAI TUJUAN/SASARAN URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM KETERANGAN. 1 Pelayanan Kesehatan 1.

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG


I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

Transkripsi:

PROFIL KESEHATAN SLEMAN TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN Jl. Candi Jonggrang Tridadi Beran Sleman Telp (0274) 868409 Fax (0274) 868409 Website : http ://www.dinkes.slemankab.go.id i

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak- Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2013 selesai disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2013 berisi data tahun 2012 yang merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Sleman yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman. Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman yang disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil di masa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan. Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih, semoga bermanfaat. Sleman, Agustus 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr. MAFILINDATI NURAINI,M.Kes Pembina Utama Muda IV/C NIP 19630828 198903 2 008 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan ii

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak- Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2013 selesai disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2013 berisi data tahun 2012 yang merupakan gambaran kondisi kesehatan di wilayah Kabupaten Sleman yang diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman. Profil kesehatan berisi tentang visi dan misi Dinas Kesehatan, gambaran umum wilayah, gambaran pencapaian program, sarana prasarana kesehatan dan pola penyakit yang didapatkan dari kompilasi laporan seluruh sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Sleman yang disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini masih banyak kekurangan dalam penyajian data, kelengkapan data, akurasi data serta ketepatan waktu penyajian. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil di masa datang kritik dan saran pembaca kami harapkan. Demikian, atas bantuan berbagai pihak dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih, semoga bermanfaat. Sleman, Agustus 2013 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr. MAFILINDATI NURAINI,M.Kes Pembina Utama Muda IV/C NIP 19630828 198903 2 008 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan iii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL i ii iv vii viii BAB I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Manfaat... 3 BAB II Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Sleman... 4 A. Visi... 4 B. Misi... 5 C. Strategi... 5 D. Target yang akan dicapai... 8 BAB III Situasi Keadaan Umum dan Lingkungan 10 A. Gambaran Umum... 10 B. Demografi... 11 BAB IV Pencapaian Pembangunan Kesehatan... 14 A. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Yankesmas)... 14 1. Kesehatan Ibu dan Anak... 14 2. Kesehatan Reproduksi & KB... 19 3. Gizi Masyarakat... 20 4. Promosi Kesehatan & UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)... 25 B. Program Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)... 27 1. Program pemberantasan penyakit Diare... 27 2. Program Pemberantasan penyakit Tuberkulosis.. 28 3. Program Pemberantasan Penyakit Malaria... 30 4. Program Pemberantasan Penyakit DBD 31 5. Program pemberantasan Penyakit Pes.. 32 6. Program pemberantasan Penyakit Antrax.. 33 7. Surveilans PMS/HIV-AIDS. 33 8. Penyakit dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) 34 9. Penanganan Penyakit H5N1 (flu burung).. 35 10. Penanganan Penyakit Lepstospirosis.. 36 11. Program Imunisasi.. 36 C. Program Penyehatan Lingkungan dan tempat-tempat umum... 38 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan iv

1. Kesehatan Lingkungan... 38 2. Kesehatan Tempat Tempat Umum, Tempat Pengelolaan Makanan dan TP2 Pestisida.. 41 D. Program Pelayanan Kesehatan... 43 BAB V Data Sarana dan Peralatan Kesehatan di Kabupaten Sleman... 46 A. Sarana Kesehatan... 46 B. Jumlah Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Pemerintah dan Swasta... 47 BAB VI Pola Sepuluh Besar Penyakit... 48 BAB VII Penutup... 49 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan v

DAFTAR GRAFIK Grafik 1 Distribusi penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Sleman tahun 2012 10 Grafik 2 Jumlah penduduk per Puskesmas Kabupaten Sleman tahun 2012 12 Grafik 3 Piramida penduduk menurut golongan umur Kabupaten Sleman tahun 2012 13 Grafik 4 Kunjungan K1 dan K4 Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 15 Grafik 5 Pencapaian K1 dan K4 per Puskesmas tahun 2012 15 Grafik 6 Jumlah Kematian Bayi menurut Puskesmas di Kabupaten Sleman tahun 2012 Grafik 7 Jumlah Kematian Ibu menurut Puskesmas di Kabupaten Sleman tahun 2012 17 17 Grafik 8 Grafik 9 Grafik 10 Grafik 11 Grafik 12 Angka Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 Prosentase pemakaian alat kontrasepsi PUS di Kabupaten Sleman tahun 2012 Prosentase cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Sleman dari tahun 2004 s/d 2012 Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Tahun 2012 Grafik cakupan Pemberian tablet Fe3 (90 tablet ) bagi ibu hamil Tahun 2012 18 19 20 21 23 Grafik 13 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif bagi umur 0-6 bulan Tahun 2012 24 Grafik 14 Status Gizi Balita di Kabupaten Sleman Tahun 2002 s/d 2012 Grafik 15 Capaian Posyandu di Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 25 26 Grafik 16 Insidens Rate Kasus Diare di Kabupaten Sleman Tahun 2002 s/d 2012 28 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan vi

Grafik 17 Grafik 18 Grafik 19 Grafik 20 Grafik 21 Grafik 22 Grafik 23 Pencapaian Angka Kesembuhan Penderita TB BTA Positif di Kabupaten Sleman Tahun 2002 s/d 2012 Kasus dan Kematian Penyakit Malaria di Kabupaten Sleman Tahun 2001 s/d 2012 Kasus dan Kematian DBD di Kabupaten Sleman Tahun 2002 s/d 2012 Jumlah kasus AFP yang ditemukan di Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 Gambaran kasus penyakit H5N1 di Kabupaten Sleman Tahun 2008 s/d 2012 Gambaran kasus lepstospirosis di Kabupaten Sleman tahun 2007 s/d 2012 Pencapaian Cakupan Immunisasi Campak & Hepatitis B (0-7 hari) Tahun 2005 s/d 2012 30 31 32 35 35 36 37 Grafik 24 Cakupan Air Bersih di Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 Grafik 25 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Bersih yang Memenuhi Syarat Bakteriologis di Kabupaten Sleman tahun 2003 s/d 2012 38 39 Grafik 26 Grafik 27 Grafik 28 Cakupan Rumah Sehat Kabupaten Sleman tahun 2003 s/d 2012 Hasil Angka Bebas Jentik di Kabupaten Sleman Tahun 2001 s/d 2012 Pencapaian Tempat-Tempat Umum (TTU) Sehat di Kabupaten Sleman 2005 s/d 2012 39 40 41 Grafik 29 Cakupan Tempat Pengelola Makanan (TPM) memenuhi syarat Kesehatan Puskesmas Tahun 2008 s/d 2012 42 Grafik 30 Jumlah pemantauan peredaran makanan dan ijin sertifikasi makanan di Kabupaten Sleman tahun 2007 s/d 2012 43 Grafik 31 Pencapaian Kasus Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tahun 2006 s/d 2012 44 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan vii

Grafik 32 Grafik 33 Grafik 34 Pencapaian Penyuluhan P3 Napza di Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Sleman Tahun 2002 s/d 2012 Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan Puskesmas Semua Golongan, Tahun 2012 44 46 48 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Peta Lokasi Kabupaten Sleman 11 Gambar 2 Hubungan Cakupan Distribusi Vitamin A Dosis Tinggi Terhadap Penimbangan Balita (D/S) Di Posyandu Di Kabupaten Sleman 2012 21 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan ix

DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Jumlah Penduduk, Jumlah KK, Rata-Rata Jiwa/KK dan Kepadatan Penduduk pada Tahun 2000 s/d Tahun 2012 Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Golongan Umur Tahun 2012 12 13 Tabel 3 Pencapaian Cakupan Pemeberian Vitamin A terhadap Cakupan Penimbangan Balita Tahun 2012 22 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan :1) Upaya kesehatan, 2) pembiayaan kesehatan 3) Sumberdaya manusia kesehatan, 4) sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5) manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokrasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Sejak pelaksanaan desentralisasi sampai saat ini Kabupaten Sleman sebagai salah satu Kabupaten di DIY, telah banyak memberikan kontribusi terhadap pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Salah satu indikator pencapaiannya adalah diperolehnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan nilai 78,79 pada tahun 2012 dan menempati peringkat 13 dari 497 Kabupaten/Kota di Indonesia, dan indikator IPKM (Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat) berdasarkan hasil riskesdas tahun 2010 mendapatkan peringkat ke tujuh Kabupaten/Kota secara keseluruhan Nasional. Keberhasilan Pembangunan bidang kesehatan tersebut tidak terlepas peran dari pemerintah, masyarakat dan swasta. Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan dalam melaksanakan kebijakan bidang kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Daerah (SKD) yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Sleman No 114/Kep.KDH/A/2007 telah mempunyai blue print yang jelas. Ada 5 hal yang menjadi fokus Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 1

pengembangan kesehatan di Kabupaten Sleman, yaitu : a) Perubahan paradigma kesehatan, b) Penataan organisasi, c) Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, d) Pembiayaan kesehatan dan e) Sarana dan prasarana kesehatan. Melalui SKD ini akan lebih mempertegas kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman baik yang sudah berjalan maupun kegiatankegiatan yang akan dikembangkan, sehingga semua kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan mengacu pada SKD tersebut. Dalam bidang informasi juga telah mengalami perubahan yang mendasar dimana tuntutan akan terwujudnya sistem informasi yang terpadu sebagai bagian dari sistem kesehatan daerah diharapkan juga membawa dampak yang sangat luas terhadap perkembangan daerah secara umum, lebih-lebih dalam memasuki abad ke-21 banyak perkembangan/informasi yang disajikan tidak hanya komitmen regional maupun komitmen nasional yang dilaksanakan tetapi juga harus mengikuti komitmen global. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 168 bab XIV disebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. Sementara dalam Undang-Undang N0 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik sebagai jaminan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi khususnya di Kabupaten Sleman, disusun buku Profil Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2013 ini. Pada profil kesehatan ini disampaikan gambaran dan situasi kesehatan, gambaran umum tentang derajat kesehatan dan lingkungan, situasi upaya kesehatan, dan situasi sumber daya kesehatan. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2013 (data Tahun 2012) ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka pencapaian Visi Dinas Kesehatan yaitu Terwujudnya Masyarakat Sleman Sehat yang Mandiri, Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 2

Berdaya Saing dan Berkeadilan dan selanjutnya dapat digunakan untuk dasar pembuatan perencanaan kesehatan pada tahun yang akan datang. B. Tujuan 1. Umum Profil Kesehatan Kabupaten Sleman ini bertujuan untuk memberikan gambaran kesehatan yang menyeluruh di Kabupaten Sleman dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen secara berhasil guna dan berdaya guna 2. Khusus a. Diperolehnya data dan informasi pembangunan di lingkungan Kabupaten Sleman yang meliputi : data lingkungan fisik / biologi, perilaku kesehatan masyarakat, data demografi dan sosial ekonomi. b. Diperolehnya data dan informasi tentang upaya kesehatan di Kabupaten Sleman yang meliputi : cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan. c. Diperolehnya data dan informasi status kesehatan masyarakat di Kabupaten Sleman yang meliputi : angka kematian, angka kesakitan dan keadaan gizi masyarakat. d. Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun pelayanan kesehatan lainnya. C. Manfaat Dengan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Sleman diharapkan dapat digunakan oleh pimpinan administrasi kesehatan dan unit-unit lain yang memerlukan. Penggunaan terutama dalam rangka tinjauan/revisi tahunan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Sleman dan sebagai alat evaluasi program tahunan yang telah dilaksanakan, untuk menyusun rencana tahunan kesehatan tahun berikutnya. Manfaat lain adalah memberikan umpan balik/gambaran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas, RSUD dan Rumah Sakit Swasta yang ada di Kabupaten Sleman Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 3

BAB II VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KABUPATEN SLEMAN A. Visi Reformasi di bidang kesehatan telah menetapkan Visi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Sleman Terwujudnya Masyarakat Sleman Sehat yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkeadilan. Perwujudan masyarakat yang maju dan tercukupi kebutuhan lahiriah dan batiniahnya ditandai dengan meningkatnya kualitas hidup dan kehidupan masyarakat. Pencapaian kondisi sejahtera dalam arti masyarakat yang keadaan ekonomi, pendidikan dan kesehatan serta spiritualnya baik adalah dengan upaya peningkatan kreatifitas untuk mencapai keunggulan/prestasi sehingga dapat bertahan dan bersaing dalam berbagai bidang kehidupan, disamping upaya untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender dengan peningkatan akses dan partisipasi perempuan dalam pembangunan. Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat Kabupaten Sleman hidup dalam lingkungan yang sehat dengan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif untuk terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih yang cukup, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya. Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, diharapkan tercapai dengan mudah, karena pelayanan kesehatan diselenggarakan sesuai dengan standart dan etika profesi yang ada. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 4

B. Misi Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Masyarakat Sleman Sehat yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkeadilan, ditetapkan lima misi pembangunan kesehatan sebagai berikut. 1. Meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dan UPTnya melalui peningkatan kualitas sistem manajemen mutu dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat dan meningkatkan kemandirian puskesmas dalam mengelola pelayanan kesehatan 3. Penanggulangan kemiskinan dengan menjamin pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat 4. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana kesehatan termasuk sistem informasi kesehatan 5. Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan C. STRATEGI Strategi yang dipergunakan dalam rangka menyelenggarakan misi tersebut untuk mencapai Sleman Sehat adalah sebagai berikut : 1. Strategi mewujudkan misi 1 Dalam upaya mewujudkan misi 1, yaitu Meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan dan UPTnya melalui peningkatan kualitas sistem manajemen mutu dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat, strategi pembangunan yang ditempuh adalah: a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatkan kapasitas sumberdaya Dinas Kesehatan dengan penerapan good governance b. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di bidang kesehatan untuk meningkatkan daya saing. c. Meningkatkan pemanfataan potensi sumberdaya bidang kesehatan untuk menarik kunjungan puskesmas d. Regulasi retribusi pelayanan kesehatan pemerintah Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 5

e. Mewujudkan sumberdaya manusia yang profesional f. Penerapan anggaran berbasis kinerja 2. Strategi mewujudkan misi 2 Dalam upaya mewujudkan misi 2, yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat dan meningkatkan kemandirian puskesmas dalam mengelola pelayanan kesehatan, strategi pembangunan yang ditempuh adalah: a. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas b. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan c. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta d. Meningkatkan jejaring pelayanan kesehatan dasar dan rujukan e. Penerapan obat rasional di semua pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta f. Optimalisasi pelayanan oleh sektor swasta dalam rangka pemerataan pelayanan g. Penerapan standar sistem manajemen mutu h. Kemandirian Puskesmas 3. Strategi mewujudkan misi 3 Dalam upaya mewujudkan misi 3, yaitu Penanggulangan kemiskinan dengan menjamin pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat, strategi pembangunan yang ditempuh adalah: a. Meningkatkan kualitas sistem penjaminan kesehatan bagi masyarakat b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin c. Adanya jaminan perlindungan bagi masyarakat miskin di Kabupaten Sleman d. Masyarakat miskin dijamin oleh pemerintah melalui sistem asuransi e. Meningkatkan promosi pembiayaan kesehatan melalui sistem asuransi Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 6

4. Strategi mewujudkan misi 4 Dalam upaya mewujudkan misi 4, yaitu Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana kesehatan termasuk sistem informasi kesehatan, strategi pembangunan yang ditempuh adalah: a. Meningkatkan kualitas data dan informasi melalui pemanfataan ilmu pengetahuan dan teknologi b. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan melalui optimalisasi sumber-sumber pembiayaan pemerintah, swasta dan masyarakat. c. Meningkatkan sistem pengelolaan sarana kesehatan lingkungan d. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan obat, vaksin dan reagensia untuk sarana pelayanan kesehatan e. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan 5. Strategi mewujudkan misi 5 Dalam upaya mewujudkan misi 5, yaitu Meningkatkan pemberdayaan dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan, strategi pembangunan yang ditempuh adalah: a. Meningkatkan peranserta/partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana di bidang kesehatan. b. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat c. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perlindungan dan pemberdayaan serta keterpaduan program pemerintah, swasta dan masyarakat d. Meningkatkan revitalisasi posyandu dengan bertitik berat pada pemanfaatan posyandu secara terpadu e. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat, melalui Desa Siaga sampai Kabupaten Sehat Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 7

D. TARGET YANG AKAN DICAPAI Target target yang telah dicapai dibanding dengan target akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan dengan mengacu Visi Indonesia Sehat 2015 adalah sebagai berikut: INDIKATOR HASIL TH 2008 HASIL TH 2009 HASIL TH 2010 HASIL TH 2012 HASIL 2012 TARGET TH 2015 MORTALITAS: 1. Angka kematian Bayi per-0 Kelahiran Hidup 2. Angka Kematian Balita per-0 Kelahiran hidup 3. Angka Kematian Ibu Melahirkan per-.000 Kelahiran Hidup 4. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir 7,67 0,48 88,82 74,63 4,58 0 75,99 74,76 5,8 0,43 13 per 11.591 KH 74,76 5,2 0,3 122 75,76 5.04 0.36 87,61 76.08 40 58 150 67,9 MORBIDITAS: 5. Angka Kesakitan Malaria per-1.000 penduduk 6. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ 7. Prevalensi HIV (persentase Kasus Terhadap penduduk Beresiko) 8. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) Pada Anak Usia <15 Tahun per.000 Anak. 9. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-.000 Penduduk. 0,01 82,11 0,001 5,48 66 0,01 82,88 0,001 4,26 57,81 0,01 79,3 0,001 3,04 55,1 0,001 81,6 0,001 2,78 16,5 0,00 87,6 0.04 3.68 23,46 5 85 0,9 0,9 20 STATUS GIZI 10. Persentase Balita dengan Gizi Buruk 11. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi 0,60 88,24 0,53 88,24 0,66 88,24 0,51 88,25 0,45 15 80 KEADAAN LINGKUNGAN: 12. Persentase Rumah Sehat 13. Persentase Tempat-tempat Umum Sehat 77,4 85,3 80,7 84,2 83 84,2 83,05 81 83,06 82,76 80 80 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT: 14. Persentase Rumah tangga Berperilaku Hidup bersih dan sehat 15. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 99,21 72,29 98,43 73,23 94,96 74,50 32,49*** 78 32,5 73,15 65 40 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN: 16. Persentase penduduk yang Memanfaatkan Puskesmas 17. Persentase penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit 18. Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan 19. Persentase Rumah Sakit yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan kesehatan Spesialis Dasar. 20 Persentase obat Generik Berlogo dalam Persediaan obat 32,68-34,05 13,98 34,05 13,98 32,61 15,00 33 15.5 95,2 15 1,5 PELAYANAN KESEHATAN 21. Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 22. Persentase Desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) 23. Persentase Desa Terkena Kejadian Luar biasa (KLB) yang ditangani <24 jam 24. Persentase Ibu hamil yang mendapat Tablet Fe 25. Persentase Bayi yang mendapat ASI Eksklusif 26. Persentase Murid sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut. 27. Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja. 97,21 91,73 63,07 97,36 58,18 89,34 91,73 63,07 93,72 58,18 93,01 93,36 66,36 97,32 58,18 93,01 85,42 64,41 97,50 60 99,9 92,18 70,39 55,22 60 90 80 80 80 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 8

28. Persentase keluarga Miskin yang mendapat pelayanan kesehatan - 85,55 85,55 64,41 50,73 SUMBERDAYA KESEHATAN 29. Rasio Dokter per-.000 Penduduk 30. Rasio Dokter spesialis per-.000 penduduk 31. Rasio Dokter keluarga 1.000 penduduk 32. Rasio dokter gigi per-.000 penduduk 33. Rasio Apoteker per-.000 penduduk 34. Rasio Bidan per-.000 penduduk 35. Rasio Perawat per-.000 penduduk 36. Rasio Ahli gizi per-.000 penduduk 37. Rasio Ahli Sanitasi per-.000 penduduk 38. Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per-.000 penduduk 39. Persentase penduduk yang menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 40. Rata-rata persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota 41. Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah Per-Kapita per tahun (ribuan rupiah) 125 10,76 0,07 4,75 0,79 71,92 79,57 3,39 5,65 1,56 21,6 8-9 53,680 125 10,26 0,08 4,80 0,79 71,95 79,90 3,45 5,75 1,60 22,5 11 65,000 125 10,26 0,08 4,80 0,79 71,95 79,90 3,45 5,75 1,60 22,5 11 65,000 125 10,27 0,08 4.80 0.79 71,95 79,90 3,45 5,75 1,60 54,55 16 75.000 21,33 22,22 0.08 6,3 16 37,31 84 7 4 11 30,23 10,37 156.228 40 6 2 11 10 117,5 22 40 40 80 15 MANAJEMEN KESEHATAN 42. Persentase Kabupaten/Kota yang Mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan. 43. Persentase Kabupaten/kota yang memiliki contingency Plan untuk masalah kesehatan akibat Bencana 44. Persentase Kabupaten/Kota yang membuat profil kesehatan 45. Persentase provinsi yang melaksanakan surkesda 46. Persentase provinsi yang mempunyai provincial health account - - - - - - - - KONTIBUSI SEKTOR TERKAIT 47. Persentase keluarga yang memiliki Akses terhadap air bersih 48. Persentase pasangan usia subur yang menjadi Akseptor keluarga Berencana. 49. Angka Kecelakaan lalu-lintas per-.000 penduduk 50 Persentase penduduk yang melek huruf. ket: *** ada perubahan indikator penilian 96,91 79,99-96,1 79,83 29,04-94,9 79,83 29,04-78,63 30-99,88 80,2 0.00 85 70 10 95 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 9

BAB III SITUASI KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN A. GAMBARAN UMUM Kabupaten Sleman terletak diantara 107 o 15 03 dan 29 30 lintang selatan. Wilayah Kabupaten Sleman berketinggian antara 2500m dari permukaan laut. Jarak terjauh utara selatan 32 km, timur barat 35 km. Luas wilayah Kabupaten Sleman seluas 18 % dari luas wilayah Pemda DIY atau seluas 574,82 ha. Dari luas wilayah tersebut termanfaatkan untuk tanah sawah seluas 23.426 ha (40,75%), tanah tegalan seluas 6.429 ha (11,18%), tanah pekarangan seluas 18.704 ha (32,69%), hutan rakyat seluas 1.592 ha (2,77%), hutan negara seluas 1.335 ha (2,32%) kolam seluas 370 ha (0,64%) dan lain-lain seluas 5.536 ha (9,63%). Secara administratif Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan dengan 86 desa dan 1212 dusun, dengan jumlah 2.890 RW dan 6.961 RT dari 86 desa dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2012 sebesar 1.120.417 jiwa, terdiri laki-laki 560.835 jiwa dan perempuan 559.582 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk 1.949 jiwa/km 2, rasio jenis kelamin laki-laki per wanita sebesar,22 dengan laju pertumbuhan penduduknya 0,9%, rasio beban tanggungan kelompok produktif per kelompok tidak produktif 52,91% artinya setiap orang produktif menanggung sebanyak 52 orang tidak produktif, dan rata-rata jumlah jiwa per KK (family size) 3-4 jiwa/kk. Grafik 1 Distribusi penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Sleman tahun 2012 2 0 0, 0 0 0 18 0, 0 0 0 16 0, 0 0 0 14 0, 0 0 0 12 0, 0 0 0 10 0, 0 0 0 8 0, 0 0 0 6 0, 0 0 0 4 0, 0 0 0 2 0, 0 0 0 0 3 1, 0 8 8 2 9, 3 3 8 4 5, 6 17 6 7, 5 7 4 10 4, 5 0 4 10 0, 0 6 18 3, 7 10 5 2, 9 7 4 4 7, 3 2 1 J U M LA H 7 9, 0 2 6 6 0, 8 6 8 10 6, 9 0 6 6 4, 15 6 4 9, 6 6 3 3 3, 4 4 3 3 5, 6 3 6 2 8, 5 2 9 M oy uda n M i nggi r S e y e ga n Gode a n Ga mpi ng M l a t i D e pok B e r ba h P r a mba na n K a l a sa n N ge mpl a k N ga gl i k S l e ma n Te mpe l Tur i P a k e m C a ngk r i nga n Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 10

Berdasarkan batas wilayah Kabupaten Sleman meliputi bagian utara berbatasan dengan kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah dengan gunung merapi sebagai puncaknya, bagian Timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Bantul dan kota Yogyakarta, Propinsi DIY dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Secara umum lokasi Kabupaten Sleman dapat di lihat dalam gambar sebagai berikut: Gambar 1. Peta Lokasi Kabupaten Sleman B. DEMOGRAFI Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Depok (183.710 jiwa) atau 12,5 % dari jumlah penduduk kabupaten, kemudian disusul Kecamatan Ngaglik, Kecamatan Mlati, Kecamatan Gamping, Kecamatan Kalasan, Kecamatan Godean, dan Kecamatan Sleman. Sedangkan kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya dibawah 30.000 jiwa yaitu Kecamatan Cangkringan sebanyak 29.338 jiwa dan Kecamatan Minggir sebanyak 28.529 jiwa. Adapun jumlah penduduk per Puskesmas di Kabupaten Sleman tahun 2012 adalah sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 11

Grafik 2 Jumlah penduduk per Puskesmas Kabupaten Sleman tahun 2012 Dengan melihat grafik 2 maka jumlah penduduk tertinggi terletak di Puskesmas Depok III, kemudian disusul Puskesmas Kalasan selanjutnya Puskesmas Sleman. Sedangkan jumlah penduduk terendah berada di wilayah Puskesmas Tempel II dan Ngemplak I. Tabel 1: Jumlah Penduduk, Jumlah KK, Rata-Rata Jiwa/KK dan Kepadatan Penduduk Pada Tahun 2000 s/d Tahun 2012 Tahun Jumlah Penduduk Jumlah KK Kepadatan penduduk Rata-rata jiwa/kk 2000 844.076 204.914 1.468 4,12 2001 855.558 214.730 1.496 4,05 2002 874.795 222.387 1.522 3,93 2003 884.727 222.913 1.568 4,16 2004 889.629 232.519 1.556 3.90 2005 900.443 240.356 1.575 3,75 2006 910.586 240.356 1.592 3,79 2007 922.753 255.290 1.198 3,67 2008 938.694 275.643 1.633 3,41 2009 953.172 285.416 1,657 3,33 2010 1.093.110 295.181 1,902 3,70 2011 1.005.797 305.543 1.750 3,29 2012 1.120.417 305.543 1.949 3,67 Kenaikan 12/11 0,9% 0% 0,89 0,89 Sumber Data : BPS Kabupaten Sleman tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 12

1. Distribusi penduduk Struktur penduduk di Kabupaten Sleman tahun 2012 tergolong produktif, artinya proporsi penduduk usia 15-64 tahun mempunyai proporsi terbesar (70%) hal ini juga terlihat dari angka beban ketergantungan yakni ratio jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 th dan > 65 tahun lebih) sekitar 30%. Dengan melihat data diatas berarti penduduk usia produktif menanggung 53 orang penduduk usia tidak produktif. Distribusi penduduk di Kabupaten Sleman tahun 2012 menurut golongan umur sebagai berikut: Tabel 2: Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Golongan Umur Tahun 2012 Jumlah Penduduk Golongan Umur Laki laki Perempuan Absolut % Absolut % 0 4 tahun 44.000 8 41.570 8 5 14 tahun 81.660 15 77.279 14 15 44 tahun 296.313 52 286.614 51 45 64 tahun.673 18 107.334 19 > 65 tahun 38.189 7 46.785 8 Jumlah 560.835 559.582 Sumber Data : Kantor Statistik Kabupaten Sleman Grafik 3: Piramida penduduk menurut golongan umur Kabupaten Sleman Tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 13

BAB IV PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Data yang menyangkut derajat kesehatan untuk tahun 2012 yang dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar. Gambaran derajat kesehatan di Kabupaten Sleman tahun 2012 sebagai berikut : A. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT (YANKESMAS) 1. Program Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2012, jumlah sasaran Ibu Hamil ada 14.654 jiwa, Ibu Bersalin ada 13.738 jiwa, dan Ibu Nifas 13.736 jiwa. Kunjungan Ibu hamil untuk yang pertama kali atau yang disebut dengan K-1 mencapai 14.654 jiwa (%). Hal ini berarti bahwa tingkat kesadaran Ibu Hamil dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan sudah baik, sedangkan untuk kunjungan K-4, mencapai 14.055 jiwa (95,91%). Pencapaian tahun 2012 dibanding tahun 2012 mengalami peningkatan dari 88,04% pada tahun 2010 menjadi 95,91% pada tahun 2012. Kondisi ini disebabkan karena tingkat kesadaran untuk memeriksakan kehamilannya di fasilitas pelayanan kesehatan dan juga sistem pencatatan dan pelaporan ibu hamil yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan sudah baik. Pencapaian K4 terendah di Puskesmas Tempel 2 sebesar 90,2%, kemudian Puskesmas Gamping 1 sebesar 90,6%, dan Puskesmas Ngemplak 1 sebesar 76,5%. Secara umum hasil pencapaian K1 dan K4 dapat dilihat dari grafik sebagai berikut: Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 14

Moyudan Minggir Seyegan Godean I Godean II Gamping I Gamping II Mlati I Mlati II Depok I Depok II Depok III Berbah Prambanan Kalasan Ngenplak I Ngemplak II Ngaglik I Ngaglik II Sleman Tempel I Tempel II Turi Pakem Cangkringan % Grafik 4. Kunjungan K1 dan K4 Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 140 120 116.43 80 % 60 94.03 95.4 80.14 79.85 99.66 106.92 110.26 113.09 98 101.16 93.24 96.06 97.36 91.49 95.22 95.91 88.04 40 20 0 K1 K4 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Tahun Grafik 5 Pencapaian K1 dan K4 per Puskesmas tahun 2012 105 95 90 85 99,9 99,7 98,6 97,7 98,4 99,297,7 96,6 95 95,2 94,9 95,6 95,5 94,8 92,7 92,4 92,8 93,6 92,6 92,6 90,6 90,7 90,2 grafik :5 Pencapaian per Puskesmas tahun 2012 Puskesmas K1 K4 Dari grafik pencapaian per Puskesmas untuk K1 sudah mencapai % disemua Puskesmas, sedangkan K4 sudah mencapai diatas 90%. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 15

Untuk persalinan Ibu Hamil di Kabupaten Sleman tahun 2012 sebanyak 13.738. Ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 13.722 (99,99%), ditolong oleh tenaga kesehatan professional, yaitu Dokter dan Bidan yang memiliki kompetensi untuk menolong persalinan. Sedangkan yang mendapatkan pelayanan nifas mencapai 12.354 jiwa (89,9%). Jumlah sasaran bayi adalah 13.697 bayi, yang terdata berkunjung ke pelayanan kesehatan pada usia neonatus atau kunjungan Neonatus (KN) usia 0-28 hari mencapai 12. 557 bayi (91,7%), Kunjungan bayi di pelayanan kesehatan tahun 2012, terdata sebanyak 13.697 bayi. Dari bayi yang ditimbang sebanyak 12.750 bayi (93,1%) dan ditemukan bayi dengan BBLR sebanyak 498 bayi (3,9%). Pencapaian penimbangan yang rendah tersebut, disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah masih lemahnya metode dokumentasi di dalam pencatatan dan pelaporan di Puskesmas, standard kunjungan bayi yang belum tersosialisasi dengan baik. Kematian bayi (0-11 bulan) tahun 2012 di Kabupaten Sleman sebanyak 69 bayi terdiri dari kematian bayi laki-laki sebanyak 42 bayi, kematian bayi perempuan sebanyak 27 bayi. Kematian tertinggi di Puskesmas Sleman sebanyak 10 bayi, kemudian Puskesmas Minggir sebanyak 6 bayi, Puskesmas Mlati 2 sebanyak 7 bayi, dan Puskesmas Prambanan sebanyak 6 bayi, Puskesmas Gamping 1 sebanyak 6 bayi dan Puskesmas Mlati 1 sebanyak 6 bayi. Dari data persalinan Ibu Hamil yang ada, sebanyak 13.697 lahir hidup tersebut menunjukkan bahwa kematian bayi baru lahir (neonatal) di Kabupaten Sleman masih sangat tinggi, meskipun secara Nasional kematian bayi di Kabupaten Sleman sebesar 5,04 per 0 Kelahiran hidup pada tahun 2012. Beberapa hal yang menjadi penyebab terkait dengan pelayanan kesehatan pada kehamilan, persalinan dan perawatan bayi baru lahir. Penyebab kematian bayi adalah karena asfiksia, hipotermia, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Informasi ini diperoleh dari hasil Audit Maternal & Perinatal (AMP) untuk kasus kematian yang dilakukan oleh Tim AMP tingkat Kabupaten Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 16

Grafik 6. Jumlah Kematian bayi menurut Puskesmas di Kabupaten Sleman Tahun 2012 Jumlah kematian maternal (Ibu hamil, bersalin dan nifas) pada tahun 2012, tercatat 12 ibu yang meninggal terdiri dari kematian ibu hamil 3 orang, kematian ibu nifas sebanyak 7 orang kematian ibu bersalin 2 orang. Penyebab kematiannya adalah kehamilan ektopik terganggu 1 orang, perdarahan pasca pesalinan 1 orang, eklamsi 1 orang, pre eklamsi berat 2 orang, emboli air ketuban 2 orang, penyakit jantung 2 orang, sepsis 2 orang dan karena asma 1 orang. Grafik 7. Jumlah Kematian Ibu menurut Puskesmas di Kabupaten Sleman Tahun 2012 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Moyudan Gamping II Depok I Berbah ngaglik 1 Tempel II 0 0 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 17

Berdasarkan grafik diatas wilayah Puskesmas Mlati 2 terdapat 2 kematian, kemudian 10 Puskesmas lainnya 1 kematian. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan selalu memberikan promosi kepada ibu-ibu hamil, yaitu dengan mengenali bahaya dan mengambil keputusan, mencapai fasilitas yankes, dan mendapat pelayanan adekuat di RS. Selain itu juga cegah (3T) terlalu muda untuk menikah, terlalu tua untuk hamil, terlalu sering untuk hamil, dan terlalu banyak untuk melahirkan. Kasus kasus kematian terjadi karena kebanyakan ibu-ibu hamil terlambat memeriksakan di tempat pelayanan primer dan terlambat merujuk di tingkat pelayanan sekunder dengan keterlambatan menangani kasus tersebut. Kegiatan yang dilakukan bila terjadi kematian ibu di Kabupaten Sleman dilakukan AMP di tingkat kabupaten. Pada tahun 2012 Angka Kematian Ibu hamil, bersalin dan nifas per.000 kelahiran menunjukkan angka yang lebih baik dibanding dengan tahun 2011, hal ini dapat terlihat dalam grafik sebagai berikut: Grafik 8. Angka Kematian Ibu Maternal di Kabupaten Sleman Tahun 2003 s/d 2012 Angka Kematian Ibu di Kabupaten Sleman Tahun 2003-2012 per.000 penduduk 150 50 76,19 75,12 69,31 69,31 91,34 88,82 75,99 112,2 122,6 87,6 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 AKI Angka Kematian Ibu sebesar 87,6 per.000 kelahiran hidup tersebut adalah jumlah ibu maternal yang meninggal sebanyak 12 orang dari 13.697 kelahiran hidup pada tahun 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 18

2. KESEHATAN REPRODUKSI dan KB Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana telah dilaksanakan oleh 25 Puskesmas. Adapun bentuk kegiatannya terintegrasi dengan kegiatan Puskesmas Ramah Remaja di Kabupaten Sleman, kegiatan yang dilakukan antara lain pembentukan kader sebaya, konseling remaja oleh psikolog, penyuluhan dan pembinaan langsung. Dinas kesehatan telah melaksanakan pelatihan teknis medis tenaga kesehatan yaitu 25 orang tenaga Bidan agar dapat mengelola masalah kesehatan remaja di masyarakat lebih baik. Untuk program Keluarga Berencana dari sasaran 153.703 PUS (Pasangan Usia Subur) di Kabupaten Sleman, 16.347 PUS (10,6%) adalah peserta KB aktif baru. Jumlah KB aktif sebanyak 123.264 PUS (80,2%) terdiri dari 42.865 orang (34,8%) sebagai akseptor KB dengan MPKJ (metode kontrasepsi Jangka Panjang) meliputi: IUD, sebanyak 31.778 (25,8%), Implant 4.765 (3,9%), MOP sebanyak 729 orang (0,6%), MOW sebanyak 5.593 orang (4,5 %). Sedangkan akseptor Non MPKJ (Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) meliputi: suntik, 59.770 PUS (48,5%), PIL sebanyak 12.394 (10,1%), dan Kondom sebanyak 8.235 (6,7%). Grafik 9 Prosentase pemakaian alat kontrasepsi PUS di Kabupaten Sleman tahun 2012 PROSENTASE PEMAKAIAN ALKON TH 2012 KAB SLEMAN 50 49,7 40 30 20 10 0 22,5 5,8 7,1 9,2 5,8 IUD MOP/MOW INPLANT SUNTIK PIL KONDOM Pencapaian cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Sleman tahun 2004 s/d tahun 2012 cenderung mengalami peningkatan, meskipun sejak tahun Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 19

2005 peningkatan tersebut tidak terlalu tinggi. Namun demikian ini menunjukkan bahwa secara Standar Pelayanan Minimal (SPM) telah diatas pencapaian Indonesia sehat 2012 sebesar 70%. Pencapaian terendah di 17 kecamatan adalah Pakem 63,2%, dan tertinggi di kecamatan Ngaglik 88,6%. Secara lebih jelas dapat dilihat dari grafik berikut ini: Grafik 10. Prosentase cakupan peserta aktif KB di Kabupaten Sleman Tahun 2004 s/d 2012 82 80 78 76 74 72 70 68 66 TH 2004 70,83 TH 2005 78,02 TH 2006 78,54 TH 2007 79,7 79,99 79,83 80,17 78,6 80,2 TH 2008 TH 2009 TH 2010 TH 2011 TH 2012 3. GIZI MASYARAKAT a. Kunjungan Peninmbangan Balita di Posyandu (D/S) Cakupan Penimbangan balita di Posyandu (D/S)merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar serta prevalensi gizi kurang. Semakin tinggi cakupan D/S, semakin tinggi cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan kesehatan dasar dan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Hasil surveylance gizi di Kabupaten Sleman Tahun 2012 cakupan penimbangan balita (balita pernah ditimbang sekurang kurangnya satu kali selama sebulan terakhir) di posyandu sebesar 80,7 %. Puskesmas dengan cakupan penimbangan tertinggi adalah Ngaglik 2 (91,4%), Tempel 2 (88,3%) dan Cangkringan ( 87%), sedangkan Puskesmas yang cakupanya rendah adalah Gamping 1 (69,7%), Minggir (72,28%) dan Ngaglik 1 (75%). Berikut adalah grafik cakupan D/S Tahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 20

Cakupan Penimbangan Balita (D/S) di Posyandul Rendahi Tinggi Grafik 11 Cakupan penimbangan Balita di Posyandu Tahun 2012 Sumber: Surveilans Gizi 2012 b. Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Terhadap penimbangan Balita D/S di Posyandu Kabupaten Sleman Tahun 2012. Program pemberian kapsul vitamin A untuk balita berjalan baik, untuk anak balita (usia 1-4 th) yang mendapat 2 x vitamin A dosis 200.000 IU dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus, dari jumlah balita yang ada sebanyak 53.885 sasaran mendapat Vitamin A 2 kali sebanyak 53.288 anak (98,9 %). Berikut ini disajikan tabel pencapaian cakupan Pemberian Vitamin A terhadap cakupan Penimbangan Balita. Gambar 2 HUBUNGAN CAKUPAN DISTRIBUSI VITAMIN A DOSIS TINGGI TERHADAP PENIMBANGAN BALITA (D/S) DI POSYANDU DI KABUPATEN SLEMAN TH 2012 Cakupan distribusi Vitamin A Dosis Tinggi Tinggi Rendah Moyudan,Godean II, Gamping II, Depok II, Berbah, Prambanan, Ngemplak I, Ngaglik II, Tempel I, Tempel II, Pakem Cangkringan Minggir, Seyegan, Godean I, Gamping I,Mlati I, Mlati II, Depok I, Depok III, Kalasan, Ngemplak II, Sleman, Ngaglik I, Turi Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 21

Puskesmas dengan cakupan D/S tinggi (>82,5 %) dan Cakupan Vitamin A Tinggi ( > 95 %),Terdapat 12 Puskesmas di Kwadran I, yang menunjukan adanya keterpaduan penimbangan balita dengn pemberian kapsul Vitamin A di Posyandu adapun Puskesmas terlihat pada tabel diatas. Puskesmas dengan cakupan Vitamin A Tinggi (> 95 %) tetapi Cakupan D/S rendah (< 82,5%), terdapat 13 Puskesmas di Kwadran II yang menunjukan kemungkinan aktivitas swiping lebih tinggi dan kurang memanfaatkan kegiatan pemberiaan Vitamin A di Posyandu data Puskesmas terlihat pada tabel diatas Puskesmas dengan cakupan Vitamin A rendah tetapi cakupan D/S tinggi (Kwadran III) tidak ada satupun puskesmas, ini menunjukkan bahwa ketersediaan Kapsul Vitamin A untuk Balita di Kabupaten Sleman tercukupi. Begitu pula Puskesmas dengan cakupan Vitamin A rendah dan D/S juga rendah (Kwadran IV) tidak ada satu Puskesmas, ini menunjukkan kegiatan distribusi Vitamin A terhadap Penimbangan di posyandu telah terbina dengan baik. Tabel 3 Pencapaian cakupan pemberian Vitamin A terhadap Cakupan penimbangan Balita Tahun 2012 Puskesmas D/S Target 82,5% Vit A 2X Target 95 % Moyudan 86,1 Tinggi Tinggi I Minggir 72,3 Rendah 99,97 Tinggi II Seyegan 76,5 Rendah 95,73 Tinggi II Godean I 79,3 Rendah 98,19 Tinggi II Godean II 83,8 Tinggi Tinggi I Gamping I 69,7 Rendah Tinggi II Gamping II 84,5 Tinggi Tinggi I Mlati I 82,0 Rendah 99,64 Tinggi II Mlati II 80,7 Rendah Tinggi II Depok I 79,1 Rendah 99,48 Tinggi II Depok II 85,1 Tinggi Tinggi I Depok III 76,9 Rendah Tinggi II Berbah 86,0 Tinggi Tinggi I Ket Kwadran Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 22

Prambanan 83,9 Tinggi Tinggi I Kalasan 76,2 Rendah Tinggi II Ngemplak I 84,3 Tinggi Tinggi I Ngemplak II 80,1 Rendah 98,44 Tinggi II Ngaglik I 74,2 Rendah Tinggi II Ngaglik II 91,4 Tinggi 99,95 Tinggi I Sleman 76,2 Rendah 97,44 Tinggi II Tempel I 82,2 Tinggi Tinggi I Tempel II 88,1 Tinggi Tinggi I Turi 74,7 Rendah Tinggi II Pakem 82,9 Tingi Tinggi I Cangkringan 87,0 Tinggi Tinggi I Sumber: Surveylance Gizi 2012 c. Cakupan Pemberian TTD (Fe3) Ibu Hamil Jumlah Ibu Hamil yang mendapat tablet besi (Fe) selama kehamilannya, dari 14.654 ibu hamil yang ada, 14.654 ibu hamil dapat Fe 1 ( %) sedangkan yang mendapatklan Fe 3 atau 90 tablet ada 13.508 ibu hamil ( 92,18 %). Berikut ini disajikan Grafik cakupan Pemberian tablet Fe 3 (90 tablet ) Grafik 12 Grafik cakupan Pemberian tablet Fe3 (90 tablet ) bagi ibu hamiltahun 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 23

d. Cakupan Bayi Umur 0 6 Bulan Mendapatkan ASI Eksklusif Untuk kegiatan pemantaun ASI eksklusif yang dilakukan pada sasaran yang berusia 0 6 bln yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, dan mineral, berdasarkan recall 24 jam, dari 8.505 bayi yang ada sebanyak 5.987 bayi (70,4%), pada tahun 2012, masih dibawah target KW SPM yang harus dicapai sebesar 80% Grafik 13 Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Bayi umur 0-6 bulan Di Kabupaten Sleman Tahun 2008-2012 Sumber: Surveilans Gizi 2012 e. Status Gizi Balita Dari hasil PSG (Pemantauan Status Gizi) yang dilaksanakan pada bulan Februari 2012, menurut penilaian status gizi balita BB/U terdapat balita gizi buruk sebanyak 276 (0,45%); gizi kurang mencapai sebanyak 5.127 balita (8,27%), gizi baik mencapai 54.889 (88,52%), dan gizi lebih sebanyak 1.685 balita (2,72%) Seluruh balita gizi buruk, dilakukan pelacakan epidemiologi dan hasilnya ditemukan 87 Balita sangat kurus atau kasus gizi buruk (0,14 %) dari seluruh balita yang ada, dan sebagai penyebab kasus gizi buruk tersebut adalah adanya penyakit penyerta, kelainan bawaan sejak lahir dan karena pola asuh yang salah. Di Kabupaten Sleman dari seluruh balita dengan kasus gizi buruk atau sangat kurus sudah mendapat pelayanan kesehatan sesuai yang dibutuhkan, diantaranya adalah mendapatkan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berupa MP ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) dan penanganan kasus gizi buruk di Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 24

erapeutic Feeding Centre (TFC) maupun Rumah Sakit, di Kabupaten Sleman telah terbentuk tempat perawatan gizi buruk (TFC) di empat Puskesmas Perawatan yang timnya terdiri dari Dokter, Ahli gizi Perawat, Psikolog yang telah dilatih penaganan gizi buruk dan didampingi dokter spesialis anak. Grafik 14 Status Gizi Balita Di Kabupaten Sleman Dari Tahun 2002 2012 90 80 Sumber: Lap.PSG 2012 70 60 50 40 30 20 10 0 TH 2002 TH 2003 TH 2004 TH 2005 TH 2006 TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010 TH 2011 TH 2012 GIZI BURUK 0,74 0,74 0,54 0,43 0,49 0,64 0,54 0,53 0,66 0,5 0,45 GIZI KURANG 12,85 10,47 10,38 11,39 10,62 14,32 11,12 10,32 9,53 8,27 6,89 GIZI BAIK 84,79 87,55 87,33 85,19 86,47 82 85,97 86,63 86,58 88,52 89,57 GIZI LEBIH 1,61 1,24 1,24 1,99 2,22 3,02 2,36 2,13 3,23 2,72 3,09 4. PROMOSI KESEHATAN dan UKBM (UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT) Kegiatan Promosi Kesehatan dilakukan dalam bentuk kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk tatanan Rumah Tangga, Institusi Pendidikan, Institusi Kesehatan, dan tatanan Tempat Kerja. Jumlah rumah tangga tahun 2012 sebanyak 305.543 rumah tangga, Untuk PHBS tahun 2012 tatanan Rumah Tangga berhasil dipantau sebanyak 20,371 rumah tangga dan telah melaksanakan PHBS sebanyak 6.614 (32,5%). Jumlah Posyandu di Kabupaten Sleman ada 1.516 yang tersebar di 1.212 pedukuhan, dengan kriteria Posyandu pratama ada 67 atau 4,42%, Posyandu Madya 340 (22,43%), Posyandu Purnama 660 (43,54%) dan Posyandu Mandiri 449 (29,62%). Sedangkan jumlah keseluruhan Posyandu yang aktif sebanyak 1.109 posyandu (73,15%). Rasio Posyandu per balita sebanyak 56,4 balita. rata-rata tiap posyandu memiliki lebih dari 5 orang kader Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 25

Grafik 15 Capaian Posyandu di Kabupaten Sleman tahun 2003 s/d 2012 80 70 60 50 40 30 20 10 0 40 TH 2003 % POSYANDU PURNAMA DAN MANDIRI 51 53,46 TH 2004 TH 2005 41,33 TH 2006 66,71 72,29 73,23 77,91 74,59 73,16 TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010 TH 2011 TH 2012 Pada tahun 2012 jumlah desa siaga Kabupaten Sleman sebanyak 86 desa (%) sudah dikembangkan menjadi Desa Siaga, sejak tahun 2008, sedangkan menurut kriteria desa siaga aktif di Kabupaten Sleman sebesar 61 Desa (70,93%). Dari 25 Puskesmas ada 16 puskesmas yang menjadi desa siaga aktif yaitu Gamping 1, Gamping 2, Godean 2, Moyudan, Mlati 1, Depok 1, Depok 2, Depok 3, Berbah, Prambanan, Ngemplak 1, Ngemplak 2, Ngaglik 1, Sleman, Tempel 1, dan Turi. Sedangkan yang belum ada sama sekali desa siaga aktif ada 3 wilayah Puskesmas yaitu Puskesmas Cangkringan, Tempel 2 dan Minggir. Masing-masing desa memiliki minimal 1 Poskesdes dengan Bidan sebagai koordinator dibawah tanggungjawab Kepala Desa. Kegiatan di Poskesdes adalah mengakomodasikan kegiatan-kegiatan UKBM (Posyandu, Poksila/Kelompok Usia Lanjut, GSI/Gerakan Sayang Ibu, surveilens penyakit menular, pendataan risiko tinggi, PHBS, Kesehatan Lingkungan, dll), sedang untuk masalah kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif dilakukan dengan kerjasama atau sistem rujukan ke pelayanan kesehatan yang ada di wilayah tersebut (Puskesmas Pembantu, Puskesmas, Balai Pengobatan, Klinik Ibu & Anak, Rumah Sakit, dll) Salah satu UKBM yang dikelola Dinas Kesehatan adalah Pengobat Tradisional (Battra), yang sampai saat ini baru dilakukan pendaftaran/registrasi bagi Battra yang mendaftar, belum dilakukan pemantauan/monitoring terhadap kegiatan Battra tersebut. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 26

Terkait dengan kegiatan UKBM di Kabupaten Sleman tahun 2012 terdiri dari: jumlah Posyandu sebanyak 1.516 unit, Posyandu Usila sebanyak 719 unit, Polindes berfungsi 7 unit, UKGMD sebanyak 266 unit, Poskestren sebanyak 56 unit, Poskesdes 66 unit, Pos UKK sebanyak 18 unit, Dana sehat 139 unit, TOGA 104 unit, dan SBH sebanyak 13 unit. Pembinaan UKS dengan Sekolah Sehat pada tahun 2012, dilaksanakan upaya penyegaran pada guru UKS, pengadaan perlengkapan sarana UKS, pelatihan dokter kecil untuk menunjang kegiatan UKS di sekolah. Hasil penjaringan kesehatan untuk siswa tingkat SD/MI dari jumlah siswa yang ada sebanyak 15.189 siswa, berhasil diperiksa kesehatannya sebanyak 15.189 jiwa (%), sedangkan untuk tingkat SMP/SMU dari jumlah siswa sebanyak 5.340 siswa, yang diperiksa ada 4.770 siswa (93,09%). Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan penjaringan kesehatan siswa klas I yang bertujuan untuk deteksi dini kelainan pada usia anak sekolah sudah berjalan dengan baik. B. PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN (P2PL) 1. Program pemberantasan Penyakit Diare Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum upaya penanggulangannya telah semakin baik dengan terbukti angka kesakitan yang makin menurun. Pada tahun 2001 Incidens Rate (IR) diare mencapai 21,9 per 0 penduduk, kemudian makin menurun hingga IR pada tahun 2006 mencapai 16,69 per 0 penduduk. Pada tahun 2008 diketemukan sejumlah 12.724 kasus diare (IR =13,55 per 0 penduduk) dengan 5.419 (36,74%) diantaranya kasus diare pada balita, dan % diare pada Balita tersebut telah ditangani sehingga kematian Balita karena diare dilaporkan nihil. Pada tahun 2009 diketemukan sejumlah 12.448 kasus diare (IR =13,05 per 0 penduduk) dengan 4.117 (33,07%) diantaranya kasus diare pada balita, pada tahun 2010 diketemukan kasus sebanyak 14.664 kasus diare (IR=13,44) pada tahun 2012 ditemukan sebanyak 42.545 Profil Kesehatan Kabupaten Sleman By @ dinas kesehatan 27