STUDI ANALISIS TENTANG ANAK HIPERAKTIF DAN UPAYA MENGATASINYA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TENTANG ANAK HIPERAKTIF DAN UPAYA MENGATASINYA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB V PENUTUP A. Simpulan

STUDI ANALISIS TENTANG GANGGUAN PERILAKU ANAK SERTA USAHA-USAHA MENGATASINYA PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN 2015

STUDI ANALISIS TENTANG ANAK DISGRAFIA SERTA UPAYA MENGATASINYA PADA SISWA KELAS I SD MUHAMMADIYAH 6 KAMPUNG SEWU SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016


PEMBELAJARAN RENANG UNTUK ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) DI SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

PERAN PENDIDIK DALAM MEMBIMBING PESERTA DIDIK DYSCALCULIA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

DALAM A DASAR

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

DAMPAK MEDIA SOSIAL TERHADAP POLA KOMUNIKASI ANAK DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SOPAN SANTUN DI SEKOLAH DASAR

Penyuluhan Perkembangan Anak Usia Dini dan Anak Hyperactive Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Chr Argo Widiharto, Suhendri, Venty.

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SENTRA DI KELOMPOK BERMAIN TAMAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (TPP) AL FIRDAUS KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

KEGIATAN TIME OUT DI TK AISIYAH BUSTANUL ATHFAL 47 SURABAYA

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

MANAJEMEN KURIKULUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN BERORIENTASI DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWODADI TESIS

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

STUDI ANALISIS TENTANG ANAK DISGRAFIA SERTA UPAYA MENGATASINYA PADA SISWA KELAS ISD MUHAMMADIYAH 6 KAMPUNG SEWUSURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK ASTA MITRA PURWODADI TESIS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA ANAK KELOMPOK B TK LKMD 1 SALAKAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/ 2014

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ABSTRAK. Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Mengatasi, Tata Tertib, Siswa

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

PENGELOLAAN KOMPETENSI SOSIAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DI KELAS XI SMA NEGERI 3 SALATIGA TESIS

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP TINGKAT HIPERAKTIF IMPULSIF PADA ANAK ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVE DISORDER (ADHD)

JURNAL PENDIDIKAN KHUSUS MEMINIMALKAN PERILAKU MENINGGALKAN TEMPAT DUDUK PADA ANAK HIPERAKTIF DENGAN TERAPI MUSIK MEMAINKAN DRUM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGELOLAAN BIMBINGAN SOSIAL SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 SUKODONO SRAGEN T E S I S

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KESULITAN MATEMATIKA DI SDN BADRAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT CAHAYA

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

PENGELOLAAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER REBANA DI SD NEGERI 1 KARANGRAYUNG GROBOGAN TESIS

ANALISIS KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL SISWA KELAS X SMK HARAPAN KARTASURA

IMPLEMENTASI MODEL PENGELOMPOKAN PESERTA DIDIK DALAM KELAS PARALEL DI SD MUHAMMADIYAH 8 JAGALAN KELAS V TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERMUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELAS BAWAH DI SDII AL ABIDIN SURAKARTA TESIS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

PENANGANAN ANAK HIPERAKTIF MELALUI PERMAINAN EDUKATIF JIGSAW DI TK PGRI JUWIRING TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PENERAPAN READING WORKSHOP

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

JURNAL KORI HARTATI NIM

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI. Oleh: SITI SOLEKHAH K

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

PERAN GURU DAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK HIPERAKTIF SERTA CARA MENANGANI ANAK HIPERAKTIF. Haria Mingkala Guru SDN Pembina Luwuk

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu) TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di

Oleh MIFTAH KHORIRUR ROHMAN NIM

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA) Diajukan Kepada. Program Studi Magister Manajemen

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH, GURU, DAN SISWA TERHADAP SEKOLAH YANG MENYENANGKAN DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT SURAKARTA

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN

ABSTRACT. Keyword: Resilience, Attention Deficit and Hyperactivity Dosorder (ADHD), Training, I Have Factor, I am Factor, and I Can Factor.

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PEKUNCEN (Ditinjau Dari Tipe Kepribadian David Keirsey)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR. (Studi Situs di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali) TESIS

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 PURWOKERTO DITINJAU DARI MULTIPLE INTELLIGENCES DAN GENDER

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

Konseling Individu Dengan Teknik Trait & Factor untuk Mengatasi Dampak. Overprotektif terhadap Kemandirian Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Nogosari

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

EVALUASI PROGRAM REGROUPING SD NEGERI TUKANG 01 DAN SD NEGERI TUKANG O2 KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TESIS

TESIS. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KREATIFITAS BERCERITA BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA KARTU KATA. Diajukan Oleh: RUKIN A54E131040

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR ANALOGI MATEMATIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BUKATEJA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN MATERI SPLDV dan VOLUME

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS SOSIAL

Transkripsi:

NASKAH PUBLIAKASI STUDI ANALISIS TENTANG ANAK HIPERAKTIF DAN UPAYA MENGATASINYA PADA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Diajukan Oleh: PUTRI PANGESTI RAHAYU A510120048 Kepada: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FEBRUARI, 2016

!ji6npre],sfbmmeguerub ol.

Aniid NbLirsr i c6ijrdljuide,f dirli,4nrjialeu ri ref! 'h, F E! i * 6i r

PERILAKU DAN FAKTOR PENYEBAB ANAK HIPERAKTIF SERTA UPAYA MENGATASINYA Putri Pangesti Rahayu, Suwarno Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta p.pangesti@ymail.com ABSTRACT This study aimed to describe: ( 1 ) the behavior of hyperactive children in class III SD Muhammadiyah 5 Surakarta, ( 2 ) factors that cause child hyperactivity in class III SD Muhammadiyah 5 Surakarta, ( 3 ) countermeasures for hyperactive children in class III SD 5 Muhammadiyah Surakarta. This research is qualitative. Subjects in this study were principals, teachers who teach in class III, hyperactive children in class III, and parents. Data collection techniques used are observation, interview, documentation, and field notes. The analysis technique used is descriptive qualitative with interactive analysis consists of three components of the analysis, namely data reduction, data presentation, and conclusion. This study begins with a preparation phase, the implementation of research, preparation of reports and end with reporting. The results showed that the Radit s behavior as hyperactive children, among others: often interfere with another friend, do not want to be regulated, often leaves seat when learning, and often do not complete the task that has been done. Meanwhile, Leo's behavior as hyperactive children, among others: has a high temperament, often hurt others, often leaves seat when learning, and spoiled. These behaviors are caused by environmental factors or a family home. through interviews with the parents of the child that the parents Radit often provide physical violence or words when guiding children, while parents often indulge Leo and to the wishes of the child. The behavior of hyperactive children caused by these factors can be overcome with some effort, among others: given a warning when they made mistakes, provide appropriate sanctions ability of children, do not have to provide when guiding a hyperactive child abuse. Keywords: hiperakttif children, overcome

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) perilaku anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta, (2) faktor-faktor yang menyebabkan anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta, (3) upaya dalam mengatasi anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru yang mengajar di kelas III, anak hiperaktif di kelas III, dan orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verification. Penelitian ini diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan penelitian, penyusunan laporan dan diakhiri dengan pelaporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku Radit sebagai anak hiperaktif, antara lain: sering mengganggu teman yang lain, tidak mau diatur, sering meninggalkan tempat duduk saat pembelajaran, dan sering tidak menyelesaikan tugas yang telah dikerjakan. Sedangkan perilaku Leo sebagai anak hiperaktif, antara lain: memiliki tempramen yang tinggi, sering menyakiti orang lain, sering meninggalkan tempat duduk saat pembelajaran, dan manja. Perilaku-perilaku tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan rumah atau keluarga. melalui kegiatan wawancara dengan orang tua dari kedua anak tersebut bahwa orang tua Radit sering memberikan kekerasan fisik maupun perkataan saat membimbing anak, sedangkan orang tua Leo sering memanjakan dan menuruti keinginan anak. Perilaku anak hiperaktif yang disebabkan oleh faktor tersebut dapat diatasi dengan beberapa upaya antara lain: diberi teguran saat melakukan kesalahan, memberikan sanksi sesuai kemampuan anak, tidak perlu memberikan kekerasan saat membimbing anak hiperaktif. Kata Kunci: anak hiperakttif, upaya mengatasi A. PENDAHULUAN Begitu banyak permasalahan yang ada di lingkungan sekolah, salah satunya adalah perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa. Salah satu penyimpangan perilaku siswa yang ada di lingkungan sekolah adalah perilaku yang terlalu aktif. Menurut Anantasari (2006: 85) hiperaktif adalah suatu gangguan yang dialami oleh anak yang ditandai oleh perilaku agresif, tidak dapat tenang, impulsif, temper tantrum, sulit memusatkan perhatian, dan senang mencari perhatian dari orang lain. Anak hiperaktif harus ditangani dengan sesegera mungkin agar tidak terjadi permasalahan disekitarnya.

Menurut Green dan Rabiner (2012)...given that at least 25 % of college students with disabilities are diagnosed with ADHD.... Yang dimaksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa terdapat 25% siswa mengalami Hiperaktif atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Sedangkan Zachor, Hodgens dan Patterson (2009)...studies suggest that approximately 8 12% of children (9.2 in males and 3.0 in girls) meet diagnostic criteria for the clinical disorder of ADHD.... Yang dimaksud dari pernyataan tersebut bahwa sekitar 8-12% dari anak-anak (9,2 pada pria dan 3,0 pada anak perempuan) memenuhi kriteria diagnosis untuk gangguan ADHD. Sesuai pernyataan tersebut, maka pendidikan serta penanganan untuk anak hiperaktif sangatlah penting. Tetapi pada kenyataannya di SD Muhammadiyah 5 Surakarta penanganan dari guru belum efektif untuk mengurangi sikap hiperaktif pada anak. Menurut Zaviera (2007: 15-17) ciri-ciri anak hiperaktif antara lain tidak fokus, menentang, destruktif, tak kenal lelah, tanpa tujuan, tidak sabar dan usil, intelektualitas rendah. Ciri-ciri yang diungkapkan oleh ahli tersebut dapat menjadi acuan dalam mengetahui dan memahami secara mendalam mengenai perilaku anak yang hiperaktif. Selain itu perilaku-perilaku yang sering dilakukan oleh anak hiperaktif disebabkan oleh bebera faktor. Mengenai faktor penyebab anak hiperaktif Azmira (2015: 32-39) menyatakan bahwa hiperaktif disebabkan oleh banyak faktor seperti abnormalitas dopamin, genetik, riwayat kehamilan, persalinan, lingkungan dan makanan. Hal yang diungkapkan oleh ahli tersebut merupakan faktor-faktor yang menyebabkan anak hiperaktif. Setiap individu memilki perilaku yang berbeda sehingga fator yang menyebabkan hiperaktif pun juga berbeda. Selanjutnya perilaku anak hiperaktif harus diatasi dengan sesegera mungkin oleh guru dan orang tua. Menurut Sugiarmin (2005 dalam Baihaqi dan Sugiarmin, 2008: 68-71) beberapa teknik penanganan yang diterapkan oleh para guru untuk anak hiperaktif adalah menghilangkan atau mengurangi tingkah laku yang tidak dikehendaki dan Mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki. Cara untuk mengatasi anak hiperaktif yang dikemukakan oleh ahli tersebut dapat dijadikan acuan untuk mengatasi anak hiperaktif yang ada disekitar. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Lela Susilowati (2014)

dengan judul Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Mengatasi Anak Hiperaktif Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015, didapatkan hasil penelitian bahwa terdapat beberapa faktor penyebab dan upaya mengatasi anak hiperaktif di SD 9 Purwodadi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui serta mendeskripsikan: (1) perilaku anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta, (2) faktorfaktor yang menyebabkan anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta, dan (3) upaya guru dalam mengatasi anak hiperaktif di kelas III SD muhammadiyah 5 Surakarta. Dengan melakukan penelitian mengenai anak hiperaktif ini peneliti dapat mengetahui serta mampu mendeskripsikan bagaimana perilaku anak hiperaktif di kelas III, faktor-faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif, dan upaya guru serta orang tua dalam mengatasi anakhiperaktif tersebut. Informasi mengenai anak hiperaktif tersebut didapatkan melalui kegiatan observasi dan wawancara secara mendalam dengan guru dan orang tua. Sebelum melakukan penelitian mengenai anak hiperaktif ini, peneliti belum memahami secara mendalam bagaimana ciri-ciri anak yang hiperaktif, faktor yang menyebabkan, dan upaya untuk mengatasinya. Peneliti hanya memahami bahwa anak hiperaktif adalah anak yang selalu bergerak, padahal ciri-ciri perilaku anak hiperaktif tidak hanya sebatas memiliki sikap yang terlalu banyak gerak. Sehingga dengan melakukan penelitian mengenai anak hiperaktif pada siswa kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta, peneliti dapat mengetahui serta mendeskripsikan perilaku, faktor, dan upaya mengatasi anak hiperaktif melalui kegiatan observasi dan wawancara secara mendalam. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan mendeskrisikan mengenai anak hiperaktif dan upaya mengatasinya pada siswa kelas III di SD Muhammadiyah 5 Surakarta. Pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang akan diteliti dengan menggunakakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif. menurut Moleong (2007: 6) Penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Penelitian diskriptif kualitatif ini menitik beratkan narasumber pada kepala sekolah, guru, orang tua dan siswa hiperaktif kelas III di SD Muhammadiyah 5 Surakarta. Selain itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verification. Pada penelitian ini keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yang dibagi menjadi dua yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Perilaku anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Data hasil penelitian yang di dapat menunjukkan bahwa adanya beberapa perilaku anak hiperaktif di kelas III yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap dirinya sendiri maupun siswa yang lain. Hasil penelitian tersebut anatara lain: 1) Perilaku Radit yang hiperaktif terlihat dari seringnya mengganggu teman yang lain saat pembelajaran berlangsung, seperti: menyobek kertas, merusak penggaris, berlari mengelilingi kelas, sering meninggalkan tempat duduk, dan sering tidak menyelesaikan tugas yang telah dikerjakan. Sedangkan Leo sebagai anak hiperaktif cenderung sering menyakiti teman yang lain karena dia memiliki tempramen yang tinggi dan memiliki postur tubuh yang besar sehingga teman yang lain merasa minder dan takut. 2) Dalam hal intelegensi Leo lebih baik dari pada Radit, terlihat dari kemampuan Leo dalam memahami sebuah materi sedangkan Radit belum mampu memahami sebuah bacaan atau materi. 3) Radit menampakkan perilaku hiperaktif hampir pada semua guru yang mengajar di kelas III, dikarenakan dia masih memiliki pemikiran seperti siswa kelas I dan belum mengetahui tanggung jawabnya

sebagai siswa kelas III pada umumnya sehingga kegaduhan di kelas pun terjadi. Sedangkan Leo menampakkan perilaku hiperaktif hanya pada pembelajaran yang tidak ia sukai, jadi tidak semua pembelajaran dia menampakkan perilaku hiperaktif. b. Faktor-faktor yang menyebabkan anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh temuan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Radit dan Leo berperilaku hiperaktif, faktor tersebut adalah dari lingkungan rumah atau keluarga. Orang tua Radit sering menggunakan cara kekerasan dalam mendidik anak dengan alasan anak tersebut bandel sehingga kemungkinan menyebabkan Radit menjadi anak yang hiperaktif, selain itu pola makan yang tidak teratur juga menjadi penyebab Radit berperilaku hiperaktif. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh orang tua Radit bahwa harus dengan memaksa terlebih dahulu baru Radit mau makan. Sedangkan Leo memiliki tempramen yang tinggi dan terkadang hiperaktif dikarenakan faktor orang tua yang sudah bercerai atau broken home, selain itu Leo adalah anak tunggal dan merasa bahwa hanya ibunya yang memberikan kasih sayang sehingga menyebabkan Leo cenderung manja dan hiperaktif saat di rumah. c. Upaya dalam mengatasi anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh temuantemuan bahwa untuk mengatasi Radit perlu adanya beberapa penanganan yang dilakukan guru dan orang tua, antara lain: (1) Sering melakukan pendekatan saat pembelajaran, (2) Memberi tugas khusus saat anak melakukan kesalahan, (3) dengan cara dipilih menjadi ketua kelas III agar mengurangi bahkan menghilangkan sikap hiperaktif pada anak, (4) Dengan kegiatan pembelajaran secara face to face. Sedangkan untuk

mengatasi Leo dilakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Diberi tugas khusus saat melakukan kesalahaan, (2) Dengan dipilih menjadi wakil ketua kelas III agar mengurangi bahkan menghilangkan sikap hiperaktif pada anak, (3) Memberikan tugas untuk memimpin siswa lainnya saat kegiatan olahraga, (4) memberi teguran saat anak melakukan kesalahan. 2. Pembahasan a. Perilaku anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Menurut Anantasari (2006: 85) hiperaktif adalah suatu gangguan yang dialami oleh anak yang ditandai oleh perilaku agresif, tidak dapat tenang, impulsif, temper tantrum, sulit memusatkan perhatian, dan senang mencari perhatian dari orang lain. Sedangkan menurut Zaviera (2007: 15-17) ciri-ciri anak hiperaktif antara lain tidak fokus, menentang, destruktif, tak kenal lelah, tanpa tujuan, tidak sabar dan usil, intelektualitas rendah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah 5 Surakarta bahwa, perilaku anak hiperaktif di kelas III ditandai oleh banyaknya gerak (hiperaktifitas), mengganggu teman yang lain saat pembelajaran berlangsung (agresif), sering meninggalkan tempat duduk dan berpindah-pindah, merusak barang orang lain, tidak mau diatur, memiliki tempramen yang tinggi, sering mencari perhatian orang lain, dan sering tidak menyelesaikan tugas. b. Faktor-faktor yang menyebabkan anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lela Susilowati (2014) dengan judul Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Mengatasi Anak Hiperaktif Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015 mengungkapkan bahwa sebabsebab anak hiperaktif antara lain: (a) saat ibu hamil suka merokok, (b) kurangnya perhatian dari orang tua, (c) orang tua yang selalu memanjakan

anak, (d) adanya kasih sayang yang berlebihan, (e) kebiasaan anak bermain di luar rumah tanpa pantauan dari orang tua, dan (f) kemampuan yang rendah dalam belajar. Hasil penelitian tersebut senada atau sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah 5 Surakarta mengenai faktor yang menyebabkan anak hiperaktif, terbukti dari beberapa faktor antara lain: (a) orang tua dari Radit yang kurang memberikan perhatian pada anak, (b) orang tua Radit yang sering memberikan kekerasan saat membimbing, (c) orang tua dari Leo yang sering memanjakan anaknya, (d) kemampuan anak yang rendah dalam belajar, (e) Leo adalah anak yang memiliki tempramen tinggi. c. Upaya dalam mengatasi anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Penelitian yang dilakukan oleh Tri Utami dan Elis Hartati (2012) dengan judul Pengalaman Ibu Mengasuh Anak dengan Resiko GPPH Dalam melakukan pengasuhan anak dengan resiko ADHD, ibu biasanya menggunakan imbalan dan hukuman. Sistem dukungan untuk ibu menunjukkan pada emosional, dukungan instrumental dan apresiasi. Pelaksanaan pengasuhan anak dengan resiko ADHD oleh ibu menunjukkan dengan cara ibu menentukan aturan secara konsisten, dengan menggunakan imbalan dan hukuman yang dipengaruhi oleh sistem pendukung. Hal tersebut serupa dan hampir sama dengan hasil penelitian mengenai upaya untuk mengatasi anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta. Dari hasil wawancara dengan Ibu Endang Lestari selaku orang tua Radit dapat dijelaskan bahwa beliau mengatasi anaknya terkadang dengan menggunakan hukuman dan kekerasan dengan alasan anaknya sangat bandel, selain itu beliau juga sering memaksa Radit dalam hal belajar dan makan karena jika tidak dipaksa anak tersebut tidak akan melakukan kedua hal tersebut. Sedangkan hasil wawancara dengan Ibu Murniati selaku orang tua Leo

dapat dijelaskan bahwa beliau mengatasi anaknya dengan menuruti segala keinginan Leo (memberikan imbalan). D. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab IV, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perilaku anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Perilaku Radit yang hiperaktif terlihat dari seringnya mengganggu teman yang lain saat pembelajaran berlangsung, seperti: menyobek kertas, merusak penggaris, berlari mengelilingi kelas, sering meninggalkan tempat duduk, dan sering tidak menyelesaikan tugas yang telah dikerjakan. Sedangkan Leo sebagai anak hiperaktif cenderung sering menyakiti teman yang lain karena dia memiliki tempramen yang tinggi dan memiliki postur tubuh yang besar sehingga teman yang lain merasa minder dan takut. 2. Faktor-faktor yang menyebabkan anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan Radit dan Leo berperilaku hiperaktif, faktor tersebut adalah dari lingkungan rumah atau keluarga. Orang tua Radit sering menggunakan cara kekerasan dalam mendidik anak dengan alasan anak tersebut bandel sehingga kemungkinan menyebabkan Radit menjadi anak yang hiperaktif, selain itu pola makan yang tidak teratur juga menjadi penyebab Radit berperilaku hiperaktif. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh orang tua Radit bahwa harus dengan memaksa terlebih dahulu baru Radit mau makan. Sedangkan Leo memiliki tempramen yang tinggi dan hiperaktif dikarenakan faktor orang tua yang sudah bercerai atau broken home, selain itu Leo adalah anak tunggal dan merasa bahwa hanya ibunya yang memberikan kasih sayang sehingga menyebabkan Leo cenderung manja dan hiperaktif saat di rumah. 3. Upaya dalam mengatasi anak hiperaktif di kelas III SD Muhammadiyah 5 Surakarta Terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi anak hiperaktif di kelasiii. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi perilaku

Radit, antara lain: (1) Sering melakukan pendekatan saat pembelajaran, (2) Memberi tugas khusus saat anak melakukan kesalahan, (3) dengan cara dipilih menjadi ketua kelas III agar mengurangi bahkan menghilangkan sikap hiperaktif pada anak, (4) Dengan kegiatan pembelajaran secara face to face. Sedangkan untuk mengatasi Leo dilakukan beberapa upaya, antara lain: (1) Diberi tugas khusus saat melakukan kesalahaan, (2) Dengan dipilih menjadi wakil ketua kelas III agar mengurangi bahkan menghilangkan sikap hiperaktif pada anak, (3) Memberikan tugas untuk memimpin siswa lainnya saat kegiatan olahraga, (4) memberi teguran saat anak melakukan kesalahan. E. Persantunan Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung atas terlaksananya penelitian ini: 1. Drs. Suwarno, SH., M. Pd, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan kesabarannya, memberikan ilmu, saran, pengarahan serta bimbingannya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 2. Kepala sekolah, guru, dan orang tua yang telah bersedia bekerja sama dan memberikan bantuan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA Anantasari. 2006. Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius. Azmira, Via. 2015. A Gift: Anak Hiperaktif-Memahami, Mendeteksi, Terapi, dan Pola Asuh yang Tepat Bila Memiliki Anak Hiperaktif. Yogyakarta: Rapha Publishing. Baihaqi, MIF dan M. Sugiarmin. 2008. Memahami dan Membantu Anak ADHD. Bandung: PT Refika Aditama. Green, Andrea L. and Rabiner, David L. 2012. What Do We Really Know About ADHD In College Students?. Journal of Neurotherapeutics, Juli 2012, Vol. 9, Issue 3, pp.559-568. Moleong, Lexi J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susilowati, Lela. 2015. Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Mengatasi Anak Hiperaktif Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 9 Purwodadi Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 04 Mei 2015. Utami, Tri dan Elis Hartati. 2012. Pengalaman Ibu Mengasuh Anak Dengan Resiko GPPH. Jurnal Keperawatan Diponegoro. Vol. 1, No.1. Di akses pada 01 Desember 2015. Zachor, Hodgens and Patterson. 2009. Treatment of Attention Deficit/ Hyperactivity Disorder (ADHD). Journal of Behavioral Sciences, pp. 139-181. Zaviera, Ferdinand. 2007. Anak Hiperaktif-Cara Cerdas Menghadapi Anak Hiperaktif dan Gangguan Konsentrasi. Yogyakarta: Katahati.