TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

METODE PENELITIAN. (time series),berupa data tahunan dalam kurun waktu periode Data

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Umum Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kota Metro

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

BUKU SAKU PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG KATA PENGANTAR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 ( DUA BELAS ) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

KEBIJAKAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI PADANG TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

ISU-ISU STRATEGIS. 3.1 Analisis Situasi Strategis

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau ( ) 1

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang memiliki budi pekerti luhur,

Transkripsi:

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Visi adalah gambaran atau pandangan tentang masa depan yang diinginkan. Dalam konteks perencanaan, visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sebuah visi diperlukan untuk menjadi pegangan dalam menghadapi masa depan. Dengan visi, gerak antisifatif dan inovatif organisasi diarahkan agar tetap fokus dan konsisten menuju rumusan harapan yang diinginkan di masa depan. Pembangunan Kabupaten Lamandau ke depan mengacu pada visi: Terwujudnya KesejahteraanMasyarakat, Terlaksananya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik bebas dari Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN) yang dilandasi Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Visi disusun dengan mempertimbangkan sintesa antara potensi dan kekuatan realistik yang dimiliki dengan permasalahan, tantangan, serta keterbatasan yang dihadapi dan memperhatikan kesesuaiannya dengan kecenderungan pertumbuhan daerah.visi tersebut juga disusun dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan fungsi dan peran daerah dalam kerangka pembangunan wilayah.di dalam fungsinya kegiatan-kegiatan yang dibangun untuk mewujudkan visi sehingga dapat menggerakkan dinamika internal daerah secara efektif dan pada gilirannya memberikan pengaruh yang positif dalam mendukung kemajuan daerah dalam bingkai wilayah yang lebih luas.selain itu secara praktis visi haruslah mencerminkan kondisi realistis, dapat dicapai, dan terukur. Berdasarkan pendekatan di atas, Visi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau dalam pembangunan bidang pendidikan di wilayah Kabupaten Lamandau dituangkan ke dalam rumusan sebagai berikut; TERWUJUDNYA LAYANAN PENDIDIKAN YANG PRIMA, UNTUK MEMBENTUK INSAN LAMANDAU CERDAS KOMPREHENSIF, MANDIRI, BERIMANDAN BERTAQWA SERTA BERBUDAYA Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 48

Yang dimaksud dengan Layanan Pendidikan yang Prima adalah layanan pendidikan yang diprioritaskan secara cepat, tepat dan akurat serta melayani dengan ikhlas; Insan yang cerdas Komprehensif adalah insanyang cerdas secara menyeluruh baikintelektual,spiritual, emosional, dan sosial. Unggul dan gandrung akan keunggulan,sedangkan Mandirimenunjukkan suatu kedewasaan sehingga tidak bergantung kepada orang lain, merupakan agen perubahan,inovatif dan produktif, disiplin tinggi serta mampu bersaing, Beriman adalah mempunyai iman atau ketetapan hati, mempunyai keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bertaqwa merupakan ketergantungan kepada Tuhan Yang Maha Esa, melaksanakan segala perintahnya, menjauhi segala larangannya dan ikhlas menerima hukum-hukum serta ketentuannya, sedangkan Berbudaya bermakna bahwa dalam menjalankan tugas tetap ramah, sopan, santun, simpati, empati, mengedepankan musyawarah mufakat, menunjukkan budaya yang tetap dijaga dan dilestarikan. Misi Misi adalah tindakan yang seharusnya ditempuh atau dilakukan untuk mewujudkan atau merealisasikan visi. Dengan demikian, berdasarkan visi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau yang juga sejalan dengan misi Kemdiknas 5 K, maka misi Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau adalah sebagai berikut : Misi Dinas Pendidikan dan Pengajaran KabupatenLamandau 1. Meningkatkan KETERSEDIAAN layanan pendidikan. Sebagai upaya menyediakan saranaprasarana dan infra struktur satuan pendidikan (sekolah)dan penunjanglainnya. 2. Memperluas KETERJANGAUAN layanan pendidikan. Mengupayakan kebutuhan biaya pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat. 3. Meningkatkan KUALITAS/MUTU dan relevansi layanan pendidikan. Sebagai upaya mencapai kualitas pendidikan yang berstandar nasional dalam rangka meningkatkan mutu dan daya saing. 4. Mewujudkan KESETARAAN dalam memperoleh layanan pendidikan. Tanpa membedakan layanan pendidikan, suku, agama, status sosial, negeri dan swasta, serta gender. 5. Menjamin KEPASTIAN memperoleh layanan pendidikan. Adanya jaminan bagi lulusan sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya atau mendapatkan lapangan kerja sesuai kompetensi. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 49

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Berdasarkan visi dan misi Dinas pendidikan Kabupaten Lamandau, maka dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan bidang pendidikan dalam kurun waktu 2013-2018 sebagai berikut: Tujuan : 1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan sebagai upaya menyediakan sarana prasarana dan infra struktur satuan pendidikan (sekolah) dan penunjang lainnya. 2. Meningkatkan pelayanan mutu yang mencakup : penyempurnaan program pendidikan (kurikulum), penataan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan, peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan. 3. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan formal berkualitas yang merata di kecamatan dan desa. 4. Tersedianya sistem tata kelola yang andal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional. Sasaran : 1. Pembangunan dan pemeliharaan gedung sekolah. 2. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik secara berkesinambungan dan terarah. 3. Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan sarana laboratorium sekolah. 4. Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan sarana ruang belajar. 5. Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan sarana olah raga sekolah 6. Terlaksananya pembangunan dan penyempurnaan gedung perpustakaan sekolah. 7. Meningkatkan pemerataan program wajib belajar sembilan tahun. 8. Bantuan kepada masyarakat untuk menempuh pendidikan formal non formal. 9. Meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan yang mencakup : peningkatan efisiensi manajemen pendidikan yang berlandaskan kepada sistem informasi yang akurat, tepat waktu dan tepat guna sesuai dengan perkembangan teknologi. 10. Meningkatnya anak usia sekolah, warga belajar dan masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan. 11. 70 % Lulusan SMK bekerja pada tahun kelulusan. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 50

4.3 Strategi dan Kebijakan Berdasarkan strategi pembangunan pendidikan Kabupaten Lamandau dalam kurung waktu lima tahun (2013-2018), maka arah kebijakan pembangunan pendidikan di Kabupaten Lamandau meliputi: 1. Meningkatkan angka partisipasi pada pendidikan dasar dan menengah. Perluasan TK Binaan diharapkan dapat menjangkau setiap desa di kecamatan Kabupaten Lamandau. Untuk SD, SMP SATU ATAP, dan SMK, perluasan pendidikan diarahkan bagi kecamatan-kecamatan yang yang layak sesuai kriteria. Peningkatan angka partisipasi pendidikan dasar 12 tahun dengan mempertahankanpendidikan dasar 12 tahun yang bebas biaya bagi masyarakat Kabupaten Lamandau. 2. Muatan kurikulum yang bersifat nasional dan lokal yang berlandaskan pada konsep Broad Base Education dalam upaya mewujudkan konsep life skills, yang dapat memberikan bekal berupa kemampuan belajar sepanjang hayat (Learning Capacity) kepada peserta didik untuk masa depannya, yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Karena itu, prioritas ke depan, pendekatan pembelajaran yang inovatif, seperti pembelajaran yang berbasis model portofolio, perlu diterapkan di SMP dan Sekolah Menengah. 3. Pendidikan akhlak, budi pekerti dan kewarganegaraan, pengembangan kemampuan belajar melalui membaca dan menulis, serta kemampuan matematika dan logika angka dan ruang perlu mendapat prioritas dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran. Untuk itu pembelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris perlu menitikberatkan pada penanaman kemampuan ekspresif dalam membaca, berbicara, dan menulis sebagai bahasa ilmu pengetahuan serta sarana untuk dapat belajar berkelanjutan. 4. Peningkatan kualitas setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan juga perlu mendapat prioritas dengan menitikberatkan pada pengembangan akreditasi, serta penilaian yang berbasis kompetensi pada setiap satuan pendidikan yang mampu menanamkan sikap, perilaku dan prestasi unggul bagi peserta didik untuk memacu daya saing bangsa. 5. Pengembangan kurikulum dan program pendidikan menengah kejuruan yang berbasis luas (broad base education), khususnya di kejuruan pertanian, perkebunan, otomotif dan informatikadiharpkan mendapat prioritas dalam menghasilkan lulusan yang mampu memiliki kemampuan usaha tani (agribisnis), perikanan, dan perkebunan, serta informatikabukan menghasilkan lulusan yang hanya mampu dalam persoalan teknik pertanian, perkebunan, otomotif dan informatika;disamping itu, kemampuan seluruh lembaga pendidikan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 51

mengelola dan memanfaatkan kegiatan unit produksi sebagai salah satu wahana pelatihan keahlian, produksi dan kewirausahaan. 6. Meningkatkan status, profesionalisme dan kesejahteraan guru serta tenaga kependidikan lain, peningkatan penghasilan guru secara bertahap melalui penghasilan pada golongan tertentu; pengembangan sistem pembinaan karier guru dan tenaga kependidikan lainnya dengan menyempurnakan sistem jabatan fungsional guru, tenaga akademik, dan peneliti secara lebih obyektif dan mendidik; pembinaan dan pemberdayaan organisasi profesi yang memiliki kewenangan profesional tenaga pengajar dan tenaga kependidikan lain melalui strategi pengembangan ketenagaan dengan sistem akuntabilitas yang relevan, bermutu, terarah, dan terstandar. 7. Mewujudan Manajemen Berbasis Sekolah dengan meningkatkan otonomi dan kemandirian kepada setiap satuan pendidikan dan masyarakat dalam pengelolaan satuan pendidikan. 8. Pengembangan pendidikan luar sekolah yang mengarah kepada pendidikan yang berkelanjutan perlu mendapat prioritas. Hal ini sesuai dengan kebutuhan daerah Lamandau yang mengarah kepada sektor agribisnis, perkebunan, dan pariwisata. 9. Pembinaan olahraga sejak dini dan berkelanjutan. 10. Secara khusus kebijakan pendikan terdiri dari 3 pilar utama, yaitu: (1) Pemerataan dan Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan; (2) Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan; (3) Tata Kelola,Akuntabilitas, dan Citra Publik Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Lamandau (2013-2018) 52