MENENTUKAN NILAI DEVIASI DI KAPAL DENGAN BENDA BUMI ( DARAT ) PK. NPL. D. 03. M

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN KOMPAS MAGNIT

BAB II PENENTUAN POSISI KAPAL DIATAS PETA LAUT

Diunduh dari BSE.Mahoni.com

Pelayaran Kapal Niaga. Paket Keahlian : Nautika Kapal Niaga

MENENTUKAN DAN MELUKIS GARIS POSISI Kompetensi : Navigasi Pantai. NPL-Prod/H03 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKMENJUR

NAVIGASI PELAYARAN PANTAI. Jhonny H. Tumiwa dan Yuli Purwanto

melekat. Kemungkinan selalu ads bahwa karena beberapa konstruksi bangunan kapal seperti bang-bang cerobong dan sebagainya. Pandangan keliling sekitar

BAB I ILMU PELAYARAN DATAR

BAB V PEDOMAN MAGNET

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

IDENTIFIKASI UKURAN KAPAL

PANDUAN PRAKTIKUM NAVIGASI DARAT

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

PK.TPL.J.02.M PENGOPERASIAN INSTALASI LISTRIK PADA KAPAL PERIKANAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MEMASANG RANGKA DAN PENUTUP PLAFON

TINJAUAN MATA KULIAH... Modul 1: PENGERTIAN, UNSUR, DAN TAHAPAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN

KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TINJAUAN MATA KULIAH... HAKIKAT BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA.. 1.1

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyaratan. C. Petunjuk Penggunaan Modul

MANAJEMEN AGROEKOSISTEM

TINJAUAN MATA KULIAH...

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

a. Pedoman dikapal b. Menara suar c. Sudut baringan (relatiop)

DAFTAR ISI BAB I PEDOMAN MAGNET

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN PROGRAM

GRA. SUP.010. Mengirimkan Hasil Cetak

PENYUSUN TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Tinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1.

MENGIDENTIFIKASI SISTEM PADA MOTOR PENGGERAK UTAMA KAPAL IKAN

PERHITUNGAN POSISI SEJATI KAPAL DENGAN PENGAMATAN TERHADAP BENDA-BENDA ANGKASA

Kode : PTK.NP MELAKUKAN DINAS JAGA DEPARTEMEN PENGELOLAAN SUMBERDAYA KELAUTAN BAB I PENDAHULUAN

MODUL 5 PROGRAM LINEAR

1.2 Tujuan Makalah Makalah ini dibuat untuk membantu para taruna-taruni dalam hal memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan medan magnet Bumi.

K = Mxa. K = mxa K = moment magnitis m = kekuatan magnetis a = panjang batang magnit

PROSEDUR PENENTUAN POSISI DUGA Kompetensi : Navigasi Pantai. NPL-Prod/H04 BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIKMENJUR

4/FISIKA DASAR/LFD PEMBENTUKAN BAYANGAN OLEH CERMIN

CONTOH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD

PETA LAPANGAN Oleh : Drs, Basuki Soen

MODUL MATEMATIKA. Turunan UNIVERSITAS NEGERI MANADO

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014

KONSEP DASAR PERKAPALAN FLOODABLE LENGTH C ??????? ??????? ???????? KAMAR MESIN

ZIG-ZAG TEST DAN TURNING CIRCLE TEST DALAM OLAH GERAK CIKAR PADA KAPAL TANGKER DRAGON REIGN A B S T R A K

Teknik Pengoperasian CCU (Cardphone Connection Unit)

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

Mengelola Kartu Piutang

Pendalaman Materi IPA Fisika SMP/MTs KEMAGNETAN. Disusun dan disajikan sebagai materi PLPG tahun Oleh : Drs. Sutrisno, M.Pd.

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERSIAPAN UNTUK MENGOLAH GERAK

PENGUJIAN BAHAN LOGAM

MODUL MENGOPERASIKAN JARING INSANG HANYUT (DRIFT GILLNET)

MENGOPERASIKAN WATT METER

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

MENGIDENTIFIKASI PRINSIP KERJA MOTOR PENGGERAK UTAMA KAPAL IKAN

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERAN NEGARA DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL 1.1 Kegiatan Belajar 1: Negara dan Sistem Ekonomi Latihan... 1.

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

BENDA DAN KEGUNAANNYA

Fitri Rahmawati, MP. Staf Pengajar Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri laki-laki ada 17 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Merak Batin Kecamatan Natar,

- Bila kedua penunjukkan adalah sama berarti garis layar telah tepat.

KODE MODUL HDW.MNT.202.(2).A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Bahan Ajar, Buku Ajar, Modul, dan Panduan Praktik

MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

BAB I PERUM PENDAHULUAN

Kata Pengantar. Tondano, Februari 2008 PENULIS

MENGGAMBAR TEKNIK I. Jl. Letjend Suprapto No.73 Kebumen - Jawa Tengah 54311

Melakukan Praktik Perwajahan Co-Card / Stefanus Y. A. D / 2013

DESAIN INSTALASI LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL PERINTIS 2000 GT

TINJAUAN MATA KULIAH...

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. NASKAH SOAL (Terbuka )

2 semestinya memberikan nilai lebih yang bisa digali untuk kesejahteraan masyarakat pesisir. Namun pada kenyataannya kekayaan sumber daya alam tersebu

TINJAUAN MATA KULIAH...

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

2 TINJAUAN PUSTAKA. Unmanned Surface Vehicle (USV) atau Autonomous Surface Vehicle (ASV)

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

MELAKUKAN ENTRY DATA DENGAN MENGGUNAKAN OPTICAL CHARACTER RECOGNITION

DESKRIPSI. kesetimbangan termal, cara. cara kalibrasi thermometer, proses 5 M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan. mengasosiasi.

Teori Dasar GAYA MAGNETIK. Jika dua buah benda atau kutub magnetik terpisah pada jarak r dan muatannya masing-masing m 1. dan m 2

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: KONSEP DASAR DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PERMASALAHAN DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA BERKEMBANG 1.

MENENTUKAN POSISI DENGAN ALAT NAVIGASI ELEKTRONIK Kompetensi : Navigasi Pantai. NPL - Prod/H.06

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TINJAUAN MATA KULIAH... MODUL 1: PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL PADA ANAK USIA TAMAN KANAK-KANAK

SANGAT RAHASIA. 30 o. DOKUMEN ASaFN 2. h = R

Transkripsi:

MENENTUKAN NILAI DEVIASI DI KAPAL DENGAN BENDA BUMI ( DARAT ) PK. NPL. D. 03. M BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : PELAYARAN : NAUTIKA PERIKANAN LAUT DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2004

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi... Peta Kedudukan Modul... Glosarium... i ii iv v BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Deskripsi... 1 B. Prasyarat... 2 C. Petunjuk Penggunaan Modul... 3 D. Tujuan Akhir... 4 BAB II PEMBELAJARAN... 5 A. Rencana Belajar Siswa... 5 B. Kegiatan Belajar... 6 1. Kegiatan belajar 1... 6 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1... 6 b. Uraian Materi 1... 6 c. Rangkuman 1... 9 d. Latihan 1... 10 e. Tes Formatif 1... 11 f. Kunci Jawaban Formatif 1... 12 g. Lembar Kerja 1... 13 2. Kegiatan belajar 2... 14 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2... 14 b. Uraian Materi 2... 14 c. Rangkuman 2... 16 d. Latihan 2... 17 e. Tes Formatif 2... 18 f. Kunci Jawaban Formatif 2... 19 g. Lembar Kerja 2... 20 ii

3. Kegiatan belajar 3... 21 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 3... 21 b. Uraian Materi 3... 21 c. Rangkuman 3... 24 d. Latihan 3... 25 e. Tes Formatif 3... 26 f. Kunci Jawaban Formatif 3... 27 g. Lembar Kerja 3... 28 Daftar Pustaka... 29 iii

PETA KEDUDUKAN MODUL iv

GLOSARIUM Derajat Deviasi Derajah Variasi Peta Laut Kompas Magnit Haluan : Degre, bujur, degre of longitude. : Deviation (of), daftar devination table. : Meridian, utama, prime meridian. : Variation (of compas) : Peta yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk berlayar. : Pedoman, alat penentu arah : Magnitisme, daya tarik terhadap logam besi. : Sudut yang dibentuk antara arah utara dengan arah luas kapal. v

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Penentuan nilai deviasi kapal adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang mualim di kapal. Kompetensi yang dimiliki untuk dapat melakukan pekerjaan ini sangat dengan dukungan kompetensi yang lain dan juga pengalaman yang cukup untuk mendukung keberhasilan dan keakuratan nilai deviasi yang diperoleh. Pada modul ini akan disajikan hal-hal yang terkait dengan bagaimana langkah-langkah menentukan nilai deviasi mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan cara membuat tabel deviasi. Diharapkan setelah mempelajari modul ini siswa menguasai kompetensi : - Melakukan 2 (dua) macam baringan untuk menentukan nilai deviasi. - Menghitung hasil baringan - Membuat tabel nilai deviasi dari hasil hitungan. Modul ini pada intinya merupakan materi kurikulum yang berfungsi mengembangkan kemampuan siswa di bidang kenavigasian. Pemelajaran program Nautika Perikanan Laut (NPL) yang merupakan persyarata yang harus di miliki oleh awak kapal yang bekerja di kapal. B. Prasyarat Sebelum untuk mempelajari modul ini siswa diharapkan mempelajari terlebih dahulu : 1. Modul Penggunaan Kompas Magnit 2. Modul Penentuan Posisi Kapal dengan Benda Darat 1

C. Tujuan pemelajaran Tujuan Akhir : Siswa memiliki kemampuan menentukan nilai deviasi dengan membaring benda darat dengan 2 macam cara baringan sesuai prosedur dengan benar. Tujuan Antara : 1. Siswa mampu melakukan baringan benda darat dengan baringan timbal balik untuk menentukan nilai deviasi sesuai prosedur dengan benar. 2. Siswa mampu melakukan baringan benda darat dengan baringan dua benda yang kelihatan menjadi satu untuk menentukan nilai deviasi sesuai prosedur dengan benar. 3. Siswa mampu membuat tabel deviasi sesuai dengan standar pembutanan deviasi dari data-data yang ada sesuai prosedur. D. Petujuk Penggunaan Modul berikut : Dalam pelaksanaannya penggunaan modul ini perlu rambu-rambu seperti 1. Dalam menggunakan modul harus disiapkan alat-alat sebagai berikut : - Peta laut - Kompas magnit - Alat baring pencera celah 2. Peta laut yang digunakan adalah peta laut yang berisikan gambar pulau yang bisa digunakan untuk dibaring sesuai dengan kondisi cara baringan yang dipakai. 3. Dalam pelaksanaan ketelitian hasil yang diperoleh ditentuka oleh : 4. Modul ini dilaksanakan sistem belajar kelompok, dengan per kelompok minimal 4 anak. 2

5. Modul ini sebaiknya dilaksanakan di kapal, kalau tidak guru harus mampu membuat situasi lab. Navigasi sesuai kondisi yang diperuntukan untuk baringan. Untuk memberikan kemudahan pada anda mencapai tujuan, pada masing-masing pemelajaran disajikan uraian materi, rangkuman materi, bahan latihan, tes formatif, dan tugas dalam satu kesatuan yang utuh. Sedangkan untuk penguasaaan materi secara mendalam dan keseluruhan pada pembahasan modul ini disarankan untuk membaca buku rajukan yang sesuai. E. Kompetensi Mengoperasikan dan merawat kompas magnit dan kompas gasing ( gyro compass ). F. CEK KEMAMPUAN No PERTANYAAN YA TIDAK 1. Apakah anda tahu tentang deviasi? 2. Apakah anda mengerti pengaruh deviasi pada kompas magnit? 3. Apakah anda tahu tentang baringan untuk mendapatkan nilai deviasi? 4. Apakah anda tahu cara memperoleh data tabel deviasi? 3

5. Apakah anda tahu cara menggunakan tabel deviasi di kapal? Apabila Anda menjawab TIDAK pada salah satu pertanyaan diatas, Anda harus mempelajari modul Penggunaan Kompas Magnit. Apabila Anda menjawab YA pada seluruh pertanyaan diatas, maka Anda layak menjawab atau mengerjakan evaluasi yang ada pada modul ini. 4

BAB II PEMELAJARAN A. Rencana Pemelajaran Siswa. No. Kegitan Tgl / Bulan Pelaksanaan Jam Tempat Ket. 1. Belajar 1 2. Mengerjakan tugas 1 3. Melaksanakan lembar kerja 1 4. Belajar 2 5. Mengerjakan tugas 2 6. Melaksanakan lembar kerja 2 7. Belajar 3 8. Mengerjakan tugas 3 9. Melaksanakan lembar kerja 3 5

B. Kegiatan belajar 1. Kegiatan belajar 1 a. Tujuan kegiatan pemelajaran 1 Siswa mampu melakukan baringan benda darat dengan baringan dua benda yang kelihatannya jadi satu untuk menentukan nilai deviasi sesuai prosedur yang benar. b. Uraian materi 1 Tiap-tiap kapal yang dilengkapi dengan pedoman magnit harus mempunyai tabel yang menunjukan nilai deviasi pedoman magnit itu. Mengingat bahwa pengaruh magnetik selalu berubah, nilai pedoman kemudi dan pedoman standar harus selalu di observasi pada saat-saat tertentu. Cara-cara menentukannya dapat dilakukan oleh para mualim kapal. Baringan Dua Benda Yang Kelihatan Menjadi Satu Proses baringan ini tentunya diawali dengan observasi benda yang akan dibaring terlebih dahulu. Benda darat yang dibaring ialah dua buah benda darat yang apabila dilihat dari laut benda itu akan dapat kelihatan menjadi satu. Untuk memudahkan gambaran proses membaring perhatikan uraian berikut : Keterangan : P & Q = Benda darat P Q K = Kapal yang akan dicari nilai deviasinya. K Gambar 1. proses membaring dengan menggunakan dua benda darat 6

Urutan Pelaksanaan Baringan. 1. Setelah menentukan dua benda yang akan dibaring, selanjutnya buat garis baringan di peta dari kapal kedua benda sehingga merupakan garis lurus. 2. Dari ukuran garis baringan di peta, akan diperoleh baringan sejati (BS) 3. Dengan rumus BM = BS V Hitung baringan megnetis 4. Buat kolom blangko seperti berikut : H BP BM Dev. Isikan hasil hitungan pada No. 3 pada kolom 5. Lakukan baringan dengan cara : - Kemudikan kapal sesuai dengan haluan yang ditentukan, misal 0 o. Olah gerak kapal sedemikian rupa sehingga pada saat benda (kedua benda) kelihatan menjadi satu haluan pada angka 0 o. - Catat hasil baringan : Hasil baringan yang diperoleh adalah baringan pedoman (BP). Masukan kedalam kolom pada No. 4 - Dengan rumus BM - BP = Deviasi Maka pada haluan 0 o kita peroleh nilai deviasinya. - Lakukan kegiatan membaring seperti diatas dengan menentukan haluan yang digunakan. Contoh : 0 o, 15 o, 30 o, 45 o, dst. Sehingga dari kegiatan ini dapat diperoleh hasil seperti contoh berikut : Tabel 1. hasil baringan DK PS H BP BM D H BP BM D 7

c. Rangkuman Materi 1. Setiap kapal besi yang menggunakan kompas magnit harus mempunyai tabel deviasi. Tabel ini di kapal dapat diperoleh dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan baringan benda darat yang dikenal dengan baringan dua buah benda yang kelihatan menjadi satu. Dengan gambaran baringan di peta yang diperoleh yaitu BS dan baringan yang dilakukan di kapal yaitu BP. Dari data itu dihitung dengan : BS = V =... BM = BP =... D. Maka nilai deviasi akan diperoleh. d. Tugas 1 1. Jelaskan mengapa nilai deviasi pada kapal yang menggunakan kompas magnit harus dibuat?. 2. Kapan nilai deviasi harus dibuat?. 3. Menurut anda pada saat mengerjakan / melaksanakan baringan dua benda kelihatan menjadi satu apa kesulitan kesulitannya?. 4. Tuliskan 3 rumus untuk memperoleh nilai deviasi (D)?. 5. Buatlah tabel contoh hasil perolehan baringan?. 8

e. Tes Formatif 1 1. Isilah Hasil Baringan Berikut : H BP BM D 0 o 75 o 76 o 15 o 66 o 64 o 2. Tuliskan 2 macam magnit besi yang mempengaruhi kompas magnit?. 3. Nilai magnitisme bumi (Variasi) bisa diperoleh dimana?. 4. Tuliskan penjelasan tentang pengaruh magnit bumi yang bersifat negatif dan positif. 5. Dikapal kompas magnit yang perlu dicari nilai deviasinya adalah kompas.. 9

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1.. H D 0 o (+) 1 o 15 o (-) 2 o 2. Magnit bumi - Magnet besi kapal 3. Di Peta Laut dan Di Daftar Nilai Deviasi 4. VS VM VM VS Var Var + - 5. Kompas kemudi - Kompas standar 10

g. Tugas Acara Praktek : Tempat : Tanggal : Tujuan Praktikum Setelah melaksanakan praktek ini siswa dapat melaksanakan baringan dua buah benda darat untuk mencari nilai deviasi. Alat dan bahan : - Kapal latih - Kompas magnit - Alat baring - Peta laut Langkah kerja : 1. Siapkan peralatan yang diperuntukan untuk membaring. 2. Siapkan kertas untuk pencatatan hasil dari baringan. 3. Lakukan baringan maximal 15 kali baringan 4. Hitung hasil baringan yang diperoleh 5. Masukan dalam tabel data nilai deviasi. 11

2. Kegiatan belajar 2 a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2 Siswa mampu melakukan baringan benda darat dengan baringan sebelah menyebelah (baringan timbal balik) untuk menentukan nilai deviasi sesuai prosedur yang benar. b. Uraian materi 2 Pada prinsipnya baringan sebelah menyebelah dilakukan dengan cara membaring dari dua tempat. Yaitu dari kapal membaring benda daratan yang diketahui posisinya dan dari darat (posisi si pembaring) berada pada benda darat yang dibaring, membaring kapal yang dicari nilai deviasinya. Saat bersamaan melakukan baringan. Dari kapal diperoleh BP dan dari darat diperoleh BM. Arah baringan di samakan (BM dibalik contoh : 45 o >< 225 o ) jadi nilai deviasi diperoleh dengan mengurangkan BM dengan BP. Untuk memudahkan gambaran proses baringan perhatikan uraian berikut. BM BP K Gambar 2. Proses baringan timbal balik Urutan pelaksanaan baringan : 1. Tentukan benda darat yang akan dibaring, dan tempatkan petugas di darat yang akan membaring. 2. Buat tabel seperti berikut. 12

Tabel 2. Hasil baringan timbal balik H BP BM 180 o D 3. Lakukan baringan dengan cara dari darat membaring kapal dan dari kapal membaring yang didarat dalam waktu bersamaan dengan haluan kapal yang diketahui. 4. Catat data masing-masing yang diperoleh di darat dan di kapal. 5. Lakukan kegiatan 3 dan 4 dengan haluan-haluan yang ditentukan misal dari 0 o, 15 o, 30 o, 45 o, 60 o dst sampai dengan 360 o / 0 o. 6. Contoh tabel hasil baringan pedoman standar. Tabel 3. Hasil baringan pedoman standar No. Haluan BP BM + 180 o Deviasi 0 o 310 o 311 o 1 o 1. 45 o 311 o 311 o 0 o 2. 90 o 295 o 294 o 1 o 3. 135 o 278 o 276 o 2 o 4. 180 o 277 o 274 o 3 o 5. 225 o 275 o 273 o 2 o 6. 270 o 270 o 269 o 1 o 7. 315 o 269 o 269 o 0 o Keterangan : Bp = Baringan pedoman dari kapal BM = Baringan pedoman darat 13

c. Rangkuman Baringan kedua yang dapat dilakukan untuk mencari nilai deviasi adalah dengan baringan sebelah menyebelah. Hasil baringan yang diperoleh adalah HM dan HP, sehingga untuk memperoleh nilai deviasi tinggal mengurangkan HM dengan HP Hasil yang diperoleh dituliskan dalam tabel dan dihitung. 14

d. Latihan 1. Buatlah tabel isian untuk mencari nilai deviasi dengan baringan sebelah menyebelah. 2. Gambarkan sketsa tentang baringan sebelah menyebelah. 3. Berapakah arah kebalikan dari : 130 o, 260 o, 36 o, 79 o, 10 o, 320 o, 211 o dan 53 o. 4. Jika hasil baringan sebagai berikut, berapakah nilai deviasinya. BP BM D 73 o 254 o 75 o 255 o 105 o 287 o 108 o 288 o 15

e. Tes Formatif 2 1. Perlengkapan apa yang diperlukan dalam melakukan baringan sebelah menyebelah 2. Berapakah arah kebalikan dari : - 75 o - 240 o - 132 o - 315 o 3. Berapakah nilai deviasi? H BP BM D 0 o 52 o 53 o.. 15 o 75 o 74 o.. 30 o 112 o 155 o.. 4. Arah baringan dari kapal ke sebuah pulau k adalah 53 o Var = I o 30 T pada saat haluan standar 315 o bersamaan dengan itu dari pulau K dibaring kearah kapal diperoleh 231 o ditanyakan berapa nilai deviasi? 16

f. Kunci Jawaban Formatif 2 1. - Kompas magnit - Peta - Abit Baring - Kertas lembar blangko 2. 75 o >< 255 o 75 o >< 255 o 132 o >< 312 o 315 o >< 35 o 3.. D (+) 3 o (-) 5 o (+) 3 o 4. BM = 231 >< 51 o 132 = 53 o D = (-) 2 o 17

g. Tugas 2 Acara Praktek : Tempat : Tanggal : Tujuan Praktikum Setelah melaksanakan praktek ini siswa dapat melaksanakan baringan timbal balik untuk mendapatkan nilai deviasi. Alat dan bahan : - Kapal latih - Kompas magnit - Alat baring - Peta laut Langkah kerja : 1. Siapkan peralatan yang diperuntukan untuk membaring. 2. Siapkan kertas untuk pencatatan hasil dari baringan. 3. Lakukan baringan maximal 15 kali baringan 4. Hitung hasil baringan yang diperoleh 5. Masukan dalam tabel data nilai deviasi. 18

3. Kegiatan belajar 3 a. Tujuan kegiatan pemelajaran 3 Siswa mampu membuat tabel deviasi sesuai dengan standar pembuatan deviasi dari data-data yang ada dengan benar. b. Uraian materi 3 Pada uraian ini akan dijelaskan secara garis besar cara pembuatan daftar defiasi yang umum dilakukan di kapal. Daftar deviasi ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari baringan-baringan pada uraian materi 1 dan 2, adapun tujuan dibuat daftar deviasi adalah untuk memudahkan bagi para pengguna dalam pembacaan nilai deviasi. Daftar deviasi dibuat pada saat kapal selesai mendapat perbaikan besar / kecil (naik dok). Pembuatan nilai deviasi ini disebabkan adanya perubahan nilai-nilai magnitisme besi kapal, magnit besi disekitar kapal yang mengalami perubahan sehingga mempengaruhi kompas magnit. Pengaruh-pengaruh magnit dapat diperkecil dengan cara penimbalan pedoman, yaitu dengan cara menggeser geserkan batang-batang para meter yang ada pada rumah pedoman hingga posisinya tepat. Kegiatan-kegiatan pembuatan daftar deviasi dapat dirinci seperti uraian berikut : 1. Kegiatan baringan seperti uraian pemelajaran 1 dan 2. 2. Pencatatan hasil baringan pada tabel 3. Proses perhitungan nilai deviasi pada tabel 4. Pembuatan tabel (contoh berikut) 19

Tabel 4. Contoh Bentuk Daftar Deviasi Haluan -3-2 -1 0 o +1 +2 +3 U TL T TG S BD B BL U Daftar deviasi di atas adalah hasil pemindahan data dari hasil baringan sebagai berikut : Haluan HP HM D U 25 o 25 o 0 o TL 22 o 21 o -1 o T 45 o 43 o -2 o TG 72 o 71 o -1 o S 85 o 85 o 0 o BD 102 o 103 o +1 o B 68 o 70 o +2 o BL 32 o 33 o +1 o U 96 o 96 o 0 o 20

c. Rangkuman Pembuatan daftar deviasi adalah kegiatan merubah dari data-data hasil baringan ke dalam daftar. Hasil dari daftar yang diperoleh adalah memudahkan dalam pembacaan nilai deviasi di kapal. Kegiatan ini dilakukan pada saat kapal habis Doling / memasuki perairan daerah baru, atau melakukan bongkar / muat barang yang banyak mengandung magnit. 21

d. Latihan Buatlah daftar deviasi dari data berikut : Pedoman Kemudi Pedoman Standar (Tolak) H BP BM Deviasi H BM BP Deviasi 0 64 65. 0 65 55. 45 o 65 65. 45 o 65 56. 90 o 66 65. 90 o 65 67. 135 o 65 65. 135 o 65 66. 180 o 64 65. 180 o 65 65. 225 o 63 65. 225 o 65 64. 22

e. Tes Formatif 3 1. Mengapa daftar deviasi harus dibuat sewaktu-waktu? 2. Pengaruh magnetisme apa saja yang menyebabkan perubahan nilai deviasi? 3. Tuliskan 3, saat membuat deviasi? 4. Buatlah daftar deviasi dari data berikut : H HP HM D 15 o 75 o 74 o. 30 o 60 o 60 o. 45 o 80 o 81 o. 60 o 102 o 104 o. 23

f. Kunci Jawaban Tes Formatif 3 1. Karena pengaruh magnitisme besi kapal / besi-besi disekitar kapal selalu berubah. 2. a. Magnet besi Kapal b. Magnit besi-besi muatan di kapal 3. 1. Saat Doling (setelah) 2. muat / bongkar muatan yang mengandung magnit 3. memasuki daerah yang jauh (menjauhi / mendekati Kutub). 4.. Haluan -3-2 -1 0 o +1 +2 +3 15 o 30 o 45 o 60 o 24

g. Lembar kerja 3 Acara Praktek : Tempat : Tanggal : Tujuan Praktikum Setelah melaksanakan praktek ini siswa dapat membuat tabel deviasi dengan data yang disediakan. Alat dan bahan : - Kertas Folio Bergaris - Kertas Grafik / Strimin - Pinsil dengan Penghapus Langkah kerja : 1. Buatlah data hasil baringan manual 5 contoh. 2. Dari deata No. 1 buatlah daftar deviasi sesuai dengan petunjuk pada pemelajaran 3. 3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan 1 dan 2. 25

DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun PIP.2004. Peralatan Navigasi. Politeknik Ilmu Pelayaran.Semarang. Hal 1 s.d 25. Trias RS.1998.Ilmu Pelayaran.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta. Hal 21. Usman Salim, MN. Capten. 1979. Ilmu Pelayaran Jilid 1, Kesatuan Pelaut Indonesia. Hal 5. 26