MANFAAT LEVERAGE BAGI PERUSAHAAN. Ana Mufidah 1. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Leverage: Struktur Keuangan dan Struktur Modal 1 BAB 6 PENGGUNAAN LEVERAGE : STRUKTUR KEUANGAN DAN STRUKTUR MODAL

ANALISIS LEVERAGE DAN BEP

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan, diperlukan kemampuan untuk membaca, menganalisa, dan menafsirkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Maharani Ritonga, Kertahadi dan Sri Mangesti Rahayu (2014)

Masalah Finansial Leverage

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini. 1. Maharani Ritonga, Kertahadi dan Sri Mangesti Rahayu (2014)

ANALISIS LEVERAGE ROSANNA WULANDARI, SE,MM ANALISIS LEVERAGE. Pengertian dan pentingnya leverage

Bab 10 Analisa Financial Leverage dan Operating Leverage

BAB VII ANALISIS LEVERAGE

Mata Kuliah Keuangan Bisnis I. Analisis Leverage. Nur Imamah. Department of Business Administration

ANALISIS LEVERAGE NURAENI, M.AB

ANALISIS LEVERAGE PADA PERUSAHAAN ROKOK PT. GUDANG GARAM Tbk PERIODE SKRIPSI

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peralatan lainnya yan mempunyai masa manfaat jangka panjang atau lebih dari satu

Analisis Leverage (Bab 9) ANALISIS LEVERAGE

KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA BREAK EVEN POINT

Analisa Leverage. Hand Out Manajemen Keuangan I Disusun oleh Nila Firdausi Nuzula Digunakan untuk melengkapi buku wajib

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan perkembangan ekonomi yang mulai tumbuh dan teknologi yang pesat

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta. PT Jaya merencanakan untuk mendirikan pabrik. Biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Harjito dan Martono (2011:4) menyatakan:

BAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Efek dari berbagai perimbangan pembelanjaan terhadap EPS.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai perusahaan. Menurut IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Struktur Modal (Capital Structure)

BAB II KERANGKA TEORITIK

ANALISIS LEVERAGE LATAR BELAKANG II. RUMUSAN MASALAH III. PEMBAHASAN A. Leverage Operasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ang (1997: 24), Price earning ratio merupakan perbandingan antara harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

Sudarmono Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan kebijakan financial coorporate. Dalam kebijakan ini perusahaan. modal pinjaman atau kombinasi di antaranya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didalam menghasilkan laba. Profitabilitas mencerminkan keuntungan dari

Operating leverage: hubungan sales revenue dengan EBIT

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. pasang surut. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN (BAB 16 LEVERAGE OPERASIONAL DAN LEVERAGE KEUANGAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB II URAIAN TEORITIS. panjang yang digunakan oleh perusahaan, sedangkan struktur keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam analisis ini akan di jabarkan mengenai faktor dalam pembentukan ROCE dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .(Sumber: Theresia 2010)

PT. XYZ LAPORAN RUGI LABA PER 31 DESEMBER

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Manajemen Keuangan. Struktur Modal Perusahaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti membutuhkan dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

PENGOLAHAN MODAL KERJA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kebutuhan perusahaan dalam aktiva lancar adalah untuk membiayai operasi

ANALISIS KINERJA PERBANKAN. /

BAB II URAIAN TEORITIS. Manutu (2004) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada saat ini sedang menuju pada era globalisasi yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. (stakeholder) melalui keputusan atau kebijakan investasi, keputusan pendanaan,

Working Capital Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Saskia Febriani EA01

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya perusahaan membutuhkan

ANALISA FINANCIAL LEVERAGE DAN OPERASIONAL LEVERAGE

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE PADA PT PAKUWON JATI, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

Analisa Rasio Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

ANALISIS LEVERAGE (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA YANG MELAKUKAN AKUISISI)

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

JURNAL. Oleh: LILIK RAHAYU Dibimbing Oleh : 1. Dr. M. Muchson, S.E., M.M 2. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profit dalam kegiatan operasional perusahaan merupakan elemen penting

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

Struktur Pemodalan Yang Baik Bagi Perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian. Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

mengelola modal sendiri untuk menghasilkan laba. BAB II TINJAUAN PUSTAKA adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia ini membutuhkan tempat tinggal. Tanpa bisa di pungkiri berapun harga

Transkripsi:

MANFAAT LEVERAGE BAGI PERUSAHAAN Ana Mufidah 1 Abstrak Keputusan pembelanjaan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasikan laba ( profitabilitas) bagi pemegang saham. Pada kondisi ekonomi baik, perusahaan yang porsi penggunaan utangnya lebih besar dari pada modal sendiri mampu menghasilkan laba yang lebih besar bagi pemegang saham dibandingkan dengan perusahaan yang porsi penggunaan utangnya lebih kecil dari pada modal sendiri. Sebaliknya pada kondidi ekonomi buruk, perusahaan yang porsi penggunaan utangnya lebih besar dari pada modal sendiri akan menghasilkan laba yang kecil bagi pemegang saham dibandingkan dengan perusahaan yang porsi penggunaan utangnya lebih kecil dari pada modal sendiri. Leverage timbul karena perusahaan dalam operasinya menggunakan aktiva dan sumber dana yang menimblkan beban tetap bagi perusahaan. Penggunaan aktiva yang menimbulkan beban tetap disebut dengan operating leverage, sedangkan penggunaan dana dengan beban tetap disebut dengan financial leverage. Kata kunci: leverage, financial leverage, dan operating leverage, profitabilitas. 1. PENDAHULUAN Pengertian dan Jenis Leverage Leverage digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap ( fixed cost assets or funds) untuk memperbesar tingkat penghasilan ( return) bagi pemilik perusahaan. Leverage merupakan penggunaan aktiva tetap atau sumber dana dimana atas penggunaan dana tersebut, perusahaan harus menanggung biaya tetap atau membayar beban tetap. Penggunaan aktiva yang menimbulkan beban tetap disebut dengan operating leverage, sedangkan penggunaan dana dengan beban tetap disebut dengan financial leverage (Sudana, 2011:157). Financial Leverage Financial leverage timbul karena perusahaan dibelanjai dengan dana yang menimbulkan beban tetap, yaitu berupa utang, dengan beban tetapnya berupa bunga. Financial leverage dibedakan menjadi financial structure (struktur keuangan), capital structure (struktur modal) dan leverage factor (faktor leverage ) (Sudana, 2011: 157). 1. Financial Structure, menunjukkan bagaimana perusahaan membelanjai aktivanya. Financial structure nampak pada neraca sebelah kredit, yang terdiri atas utang lancar, utang jangka panjang dan modal. 1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember 53

2. Capital Structure, merupakan bagian dari struktur keuangan yang hanya menyangkut pembelanjaan yang sifatnya permanen atau jangka panjang. Struktur modal ditunjukkan oleh komposisi utang jangka panjang, saham istimewa, saham biasa dan laba ditahan. 3. Leverage Factor, merupakan perbandingan antara nilai buku total utang (D), dan total aktiva (TA) atau perbandingan antara total utang dan modal (E). Keputusan perusahaan dalam memilih sumber dana selain memperhatikan dampaknya terhadap profitabilitas, juga perlu mempertimbangkan faktor lain sebagai berikut (Sudana, 2011:162) : 1. Tingkat pertumbuhan penjualan. Perusahaan dengan tingkat penjualannya relatif tinggi dimungkinkan untuk dibelanjai dengan menggunakan utang yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhan penjualannya rendah. 2. Satbilitas penjualan. Perusahaan yang penjualannya relatif stabil dimungkinkan untuk dibelanjai dengan utang yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya berfluktuasi. 3. Karakteristik industri. Karakteristik industri dapat dilihat dari berbagai aspek, misalnya apakah perusahaan termasuk dalam industri yang padat karya atau padat modal. 4. Struktur aktiva. Perusahaan dengan komposisi aktiva lancar yang lebih besar dibandingkan komposisi aktiva tetap nya terhadap total aktivadapat menggunakan utang yang lebih besar untuk mendanai investasinya dibandingkan dengan perusahaan yang komposisi aktiva tetapnya lebih besar dibandingkan dengan aktiva lancar. 5. Sikap manajemen perusahaan. Manajer perusahaan yang agresif cenderung mendanai investasi perusahaannya dengan utang lebih banyak dibanding dengan manajer perusahaan yang konservatif. 6. Sikap pemberi pinjaman. Bank lebih bersifat berhati hati dalam penyaluran kredit, akan berdampak lebih selektif dalam memberikan pinjaman pada nasabah. Sehigga akan mengurangi kesempatan perusahaan dalam memperoleh pinjaman dari bank. Financial leverage dapat mempengaruhi EAT (Earning After Tax) atau NI (Net Income), ROE ( Return on Equity) dan EPS ( Earning per Share). Besar kecilnya financial leverage diukur dengan degree of financial leverage (DFL) yang diukur dengan rumus sebagai berikut. DFL = % atau % DFL pada operasi Y rupiah = (Husnan, 1997: 620) Semakin besar DFL menunjukkan semakin besar dampak perubahan laba operasi pada laba setelah pajak.hal ini terjadi pada saat perusahaan membayar bunga yang semakin besarr (yang berarti utang nya juga makin besar). Dengan kata lain, semakin besar utang yang digunakan oleh perusahaan, semakin tinggi tingkat financial leverage nya. 54

Operating Leverage Operating leverage timbul bila perusahaan dalam operasinya menggunakan aktiva tetap. Penggunaan aktiva tetap akan menimbulkan beban tetap berupa penyusutan. Perusahaan yang mempunya operating leverage tinggi, break event point (BEP) akan tercapai pada tingkat penjualan yang relatif tinggi, dan dampak perubahan tingkat penjualan terhadap laba akan semakin besar jika operating leverage nya semakin tinggi. Besar kecilnya operating leverage diukur dengan degree of operating leverage (DOL), yang diukur dengan rumus : DOL = % % Kunci penting dalam analisis ini adalah pengakuan bahwa biaya-biaya yang ditanggung oleh perusahaan dapat dipisahkan menjadi dua jenis biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel, biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah dalam kisar produksi tertentu.diluar kisar tersebut, biaya tersebut dapat berubah. Contoh, biaya gaji para pimpinan, penyusutan, asuransi, dan lain lain. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah apabila unit yang dihasilkan berubah (Husnan, 1997: 612). Apabila unit yang dihasilkan bertambah maka jumlah biaya variabel akan meningkat, dan sebaliknya. Bila diasumsikan bahwa biaya variabel per unit konstan, maka penambahan jumlah biaya variabel total akan berbanding lurus dengan unit yang dihasilkan. Sedangkan apabila biaya variabel perunit menjadi makin kecil apabila unit yang dihasilkan bertambah, maka biaya variabel total tersebut akan meningkat dengan tingkat yang makin berkurang. Sedangkan keadaan ang sebaliknya akan terjadi apabila biaya variabel per unit justru meningkat dengan semakin besarnya unit yang dihasilkan. Biaya (rupiah) Gambar 1 Perilaku biaya tetap Biaya Tetap Unit yg dihasilkan Kisar yang relevan 55

Gambar 2. Perilaku biaya variabel Biaya (rupiah) Meningkat dengan tingkat yg makin berkurang Meningkat secara proporsional Meningkat dengan tingkat yg makin meningkat Unit yg dihasilkan Gambar 3. Perilaku biaya total Biaya (rupiah) Biaya total Biaya tetap Unit yang dihasilkan Biaya variabel per unit seringkali diasumsikan konstan untuk keperluan analisis, sehingga peningkatannya akan proporsional sesuai dengan unit yang dihasilkan. Dengan dmikian, apabila perilaku biaya variabel total adalah proporsional dengan unit yang dihasilkan, maka perilaku biaya total akan nampak seperti gambar 3 di atas. 56

Combination Leverage Combination leverage merupakan gabungan dari financial leverage danoperating leverage. Combination leverage ini mengukur pengaruh perubahan penjualan terhadap perubahan EAT dan NI. Besar kecilnya Combination leverage diukur dengan rumus sebagai degree of combination leverage (DCL). DCL = % atau DCL = DOL X DFL % Dengan kata lain, degree of combination ditentukan oleh besarnya degree of operating leverage dan dgree of financial leverage. Pengaruh secara bersama sama penggunaan aktiva dan dana yang menimbulkan beban tetap terhadap laba bersih perusahaan disebut combination leverage. 2. MANFAAT LEVERAGE Pengaruh penggunaan financial leverage terhadap profitabilitas ( return on equity / ROE), sangat tergantung pada kondisi ekonomi. Pada kondisi ekonomi baik, penggunaan utang yang semakin besar akan meningkatkan ROE. Pada kondisi ekonomi normal, penggunaan utang yang semakin besar pada mulanya akan meningkatkan ROE,dalam hal ini penggunaan utang akan akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham, karena suku bunga masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, tetapi melampaui titik tertentu penggunaan utang yang semakin besar akan menurunkan ROE. Pada kondisi normal, semula peningkatan penggunaan utang akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham,karena suku bunga masih relatif rendah dibandingkan dengan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Namun demikian jika perusahaan terus menambah utang akan berakibat meningkatnya suku bunga, karena risiko yang dihadapi kreditor juga naik. Sementara itu peningkatan penjualan pada kondisi ekonomi normal relatif lebih kecil dibandingkan dengan kondisi ekonomi baik, sehingga kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi pemegang saham juga relatif lebih kecil jika dibandingkan pada kondisi ekonomi baik. Ketika utang yang digunakan perusahaan melampaui jumlah tertentu, kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba lebih kecil jika dibandingkan dengan suku bunga yang dibayar oleh perusahaan.sedangkan Pada kondisi ekonomi yang buruk penggunaan utang yang semakin besar akan menurunkan ROE.Pada kondisi ini pada umumnya suku bunga pinjaman sangat tinggi, sementara penjualan dan laba perusahaan menurun.hal ini mengakibatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan utang lebih kecil dari pada tingkat bunga yang harus dibayar oleh perusahaan. 57

Gambar 4 hubungan leverage keuangan dengan ROE pada kondisi ekonomi baik normal dan buruk. Kondisi ekonomi baik Kondisi ekonomi normal Kondisi ekonomi buruk Sumber: (sudana, 2011: 159) Degree of financial leverage (DFL) mengukur sensitivitas perubahan EAT sebagai akibat dari terjadinya perubahan EBIT. Semakin besar DFL menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan yang kecil saja pada EBIT akan mengakibatkan perubahan yang besar pada EAT. Hal ini menunjukkan perusahaan memiliki rasio keuangan yang besar. Penggunaan finansial leverage pada suatu perusahaan dikatakan menguntungkan apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana melalui hutang tersebut mengalami peningkatan dari beban tetap penggunaan hutang tersebut.dengan demikian finansial leverage menunjukan perubahan laba perlembar saham akibat perubahan EBIT (http://makalahdanskripsi.blogspot.com). Analisis operating leverage dumaksudkan untuk mengetahui seberapa peka laba operasi terhadap prubahan hasil penjualan, dan berapa penjualan minimal yang harus diperoleh agar perusahaan minimal tidak menderita rugi. Degree of operating leverage (DOL) mengukur sensitivitas perubahan EBIT sebagai akibat dari perubahan penjualan. Semakin besar DOL, menunjukkan bahwa jika terjadi perubahan yang kecil saja pada penjualan akan mengakibatkan perubahan yang besar pada EBIT perusahaan. Hal ini menunjukkan perusahaan terebut memiliki risiko bisnis yang besar. Jumlah produksi yang membuat penghasilan penjualan sama dengan biaya adalah sama dengan jumlah biaya tetap dibagi dengan selisih antara harga jual per unit dengan biaya variabel per unit. Perusahaan yang mempunyai operating leverage yang tinggi, break event point (BEP) akan tercapai pada tingkat penjualan yang relatif tinggi dan dampak peubahan tingkat penjualan terhadap laba akan semakin besar jika operating leverage nya semakin tinggi. Analisi operating leverage dimaksudkan untuk mengetahui seberapa peka laba operasi terhadap perubahan hasil penjualan, dan berapa hasil penjualan minimal yang harus diperoleh agar perusahaan minimal tidak mederita rugi. 58

Biaya (rupiah) Gambar 5. Analisis break even Titik break even Penjualan Biaya total Biaya tetap Unit yg dihasilkan Berikut ini gambar analisis BEP dari perusahaan A yang bersifat padat karya, dan aktiva tetapnya sedikit atau DOL nya rendah, dengan perusahaan B yang bersifat padat modal (perusahaan yang menggunakan tenaga kerja sedikit dan aktiva tetap yang banyak serta canggih) atau DOL nya tinggi. Gambar 6. Perbandingan analisis BEP perusahaan A dan B Perusahaan A Rp sales Q 1 VC FC 59

Perusahaan B Rp Sales VC FC Q 2 Berdasarkan analisis BEP pada gambar 6 di atas, tampak bahwa untuk mencapai BEP pada perusahaan yang padat karya membutuhkan volume penjualan (Q 1 ) yang lebih kecil dibandingkan dengan volume penjualan (Q 2 ) bagi perusahaan yang padat modal. Disamping itu daerah laba dan rugi pada perusahaan yang padat karya juga lebih sempit dibandingkan dengan perusahaan yang padat modal.hal ini menunjukkan perusahaan yang padat modal lebih sensitif terhadap perubahan penjualan dibandingkan perusahaan yang padat karya. Jika volume penjualan menjadi lebih kecil dibandingkan volume penjualan BEP akibat krisis ekonomi, maka perusahaan yang padat modal akan mengalami kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang padat karya, dan sebaliknya, jika volume penjualan lebih besar dari volume penjualan BEP karena kondisi ekonomi membaik, maka perusahaan yang padat modal akan memperoleh laba yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang padat karya. DAFTAR PUSTAKA Ekonomi, makalah. 2010. Analisis Finansial Leverage Pada PT. Sepatu Bata. Tersedia: http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2010/08/analisis-financialleverage-pada-pt.html (15 April 2014). Husnan, Suad. 1997. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Pendek).Edisi 4.BPFE. Yogyakarta Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Surabaya: Erlangga. (Teori dan Praktek). 60