BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM

RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO TAHUN ANGGARAN 2015 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI TAHUN 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA CIMAHI

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PUSAT STATISTIK

RENCANA KINERJA TAHUNAN

LAKIP. Satuan Kerja BPS Kabupaten Kepahiang TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KATINGAN TAHUN ANGGARAN 2013

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LAMANDAU

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOMBANA TAHUN ANGGARAN 2013

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN ANGGARAN 2013

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK DASAR

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BENGKULU UTARA PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Badan Pusat Statistik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAIMANA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

BADAN PUSAT STATIS STIK KABUPATEN JAYAWIJAYA TAHUN ANGGARAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA TAHUN ANGGARAN 2014

L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BPS Kabupaten Manggarai Timur 2013 KATA PENGANTAR

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PENETAPAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SOLOK

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PULANG PISAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO

Kata Pengantar. Sleman, Februari BPS Kabupaten Sleman Kepala, Ir. Arina Yuliati NIP

RENCANA KERJA TAHUNAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2014 BPS PROVINSI JAWA TIMUR REVIU KEEMPAT

Selamat Pagi. Sri Kadarwati, S.Si., M.T. Kepala BPS Kabupaten Lamongan. E :

PENETAPAN K INERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAMBI TAHUN ANGGARAN 2012

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

RENCANA KINERJA TAHUNAN

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014


LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BUTON UTARA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KUDUS 2014

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BENGKULU TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BIMA TAHUN ANGGARAN 2013

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SIKKA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT )

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

KEPPRES 6/1992, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN WAROPEN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB 2 GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MERANGIN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA PENGANTAR. Bantul, 27 Februari Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kepala, J. Bambang Kristianto

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2000 TENTANG SEKRETARIAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA BANJARBARU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

WALIKOTA TASIKMALAYA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KAIMANA TAHUN ANGGARAN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RKT (RENCANA KERJA TAHUNAN)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN ANGGARAN 2013

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOALEMO

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 25 TAHUN 2001 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SULAWESI UTARA

LAPORAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KATINGAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PENETAPAN KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI TAHUN ANGGARAN 2014

Transkripsi:

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan a. Masa Sebelum Kemerdekaan Pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia BPS di bawah LandBouw Nisver Laiden Handel BPS yang dibentuk pada tahun 1920 yang berfungsi untuk mengumumkan data kebudayaan. Empat tahun kemudian pada tanggal 04 September 1945 aktivis utama BPS dipindahkan dari Bogor ke Jakarta dengan nama baru yaitu Central Kantor Noor DC Statistik (CKS). Selama perang dunia 1942-1945 di bawah pemerintahan militer Jepang (GUNSEIKANBU), CKS telah diubah namanya menjadi CHOSASITSU GUNSEIKANBU (CG) dimana fungsi utamanya diarahkan kepada pengumpulan data untuk militer. b. Masa Sesudah Kemerdekaan Pada masa kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 CG diubah namanya ke dalam Bahasa Indonesia menjadi Kantor Pusat Perangkat Umum Republik Indonesia (KAPPURI) yang dikepalai oleh Tuan Abdul Karim Pringgodigdo. Kemudian di awal tahun 1946 KAPPURI diketahui oleh semua, bersama pemerintah pusat Indonesia pindah ke Yogyakarta, sementara itu di Jakarta pemerintah Belanda mengaktifkan kembali CKS berdasarkan Surat Menteri Kesejahteraan Sosial No. 219/Se tertanggal 12 Juni 1950 KAPPURI dan CKS bergabung menjadi Kantor Pusat Statistik di bawah naungan Menteri Kesejahteraan Sosial. Dekrit Presiden No. 172 Tahun 1957 6

7 mengubah nama dari KPS menjadi Biro Pusat Statistik (BPS) dan disahkan statusnya di bawah tanggung jawab perdana menteri. Pada tanggal 06 Desember 1960 disahkan secara hukum menjadi sebuah lembaga untuk melakukan sensus. BPS juga sebagai lembaga utama untuk mengeluarkan data statistik secara hukum yang berlaku dan disahkan pada tanggal 07 September 1965. Pada bulan Oktober 1961 setelah kemerdekaan, BPS mulai melaksanakan sesnsus pertama di Indonesia, setiap provinsi, daerah dan bentuk unit baru di bawah hukum pemerintah setempat. Sejak mengadakan sensus pertama pada tahun 1945 berdasarkan Dekrit Presiden No. Ac/C19, status unit tersebut ditingkatkan dalam bentuk kantor tersendiri yang terpisah dari pemerintahan setempat yaitu Kantor Sensus dan Statistik. Pada masa era baru peraturan pemerintah No. 16 Tahun 1986 menggambarkan dalam bentuk garis-garis besar dari organisasi dan tugatugas tertentu dari BPS. Peraturan Pemerintah No. 02 Tahun 1992 menggantikan Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 1980 yang dilakukan oleh Dekrit Presiden No. 06 Tahun 1992 untuk menentukan garis dan fungsi dari struktur organisasi BPS. Pada tahun 1998 BPS diubah kembali namanya menjadi Badan Pusat Statistik (BPS), dalam hal ini Badan Pusat Statistik (BPS) sudah instansi pemerintah yang berfungsi sebagai pendata (sensus) yang berhubungan dengan ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Badan Pusat Statistik memiliki simbol tersendiri untuk menunjukkan ciri khasnya. Simbol yang dimiliki oleh instansi ini berupa logo yang

8 menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh instansi ini untuk menjalankan fungsinya sebagai intansi pemerintahan. Gambar 2.1 Logo Badan Pusat Statistik Kota Medan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014) Logo BPS terdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna. Adapun makna yang dimaksud adalah : 1. Biru Memiliki makna tentang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 0) yang mencakup index pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanan sosial, konsumsi dan pengeluaran, perumahan, sosial budaya, tenaga kerja. 2. Hijau Memiliki makna tentang Sensus Pertanian yang dilakukan setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 3) yang mencakup index tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, perkebunan, perikanan dan peternakan.

9 3. Oranye Memiliki makna tentang Sensus Ekonomi yang dilakukan setiap 10 tahun sekali (tahun berakhir angka 6) yang mencakup index kegiatan eksporimpor, insustri, inflasi, harga produsen, harga perdagangan, keuangan, komunikasi, konstruksi, neraca arus dana, nilai tukar petani, pariwisata, produk domestik bruto, produk domestik regional bruto, transportasi, upah buruh, dan usaha mikro kecil. Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS) Visi : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua Misi : 1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. 2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikaan Indonesia. 3. Meningkatakan penerapan standar klasifikasi, konsep dan defenisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bermanfaat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik. 4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak. 5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam Kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

10 B. Jaringan Usaha/Kegiatan Badan Pusat Statistik Kota Medan adalah instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang jasa berupa angka-angka statistik daerah Medan untuk keperluan masyarakat pengguna data maupun instansi lainnya. Data-data keseluruhan diambil secara langsung dari masyarakat oleh koordinator per kecamatan, kemudian diperiksa kelogisan datanya, selanjutnya data tersebut diolah menjadi data statistik yang mampu menggambarkan keadaan suatu daerah dari masing-masing sudut pandang yang ditetapkan. Tingkat ketelitian yang tinggi, teknologi, pengetahuan akan mengolah data statistik sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan ini, dan juga nilai sosial yang tinggi untuk dapat menjangkau masyarakat dengan mudah. Instansi pemerintahan dan satu-satunya perusahaan yang bergerak dalam bidang statistik ini tentunya memiliki keinginan untuk menghasilkan data yang sangat akurat. Oleh karena itu, kegiatan yang dilakukan memiliki divisi masing-masing dan kecamatan yang dicakup pun menggunakan tim tertentu agar penyebaran pengambilan data merata di wilayah Medan agar tercapainya keakuratan data. Namun, keakuratan itu sendiri didukung oleh masyarakat yang memberikan data secara benar dan tepat. C. Struktur Organisasi Struktur organisasi disusun untuk membantu mencapai tujuan organisasi agar lebih efektif. Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya yaitu dengan menentukan seluruh pekerjaan, hubungan antar tugas, batas wewenang dan tanggung jawab masing-masing tugas tersebut.

11 Atas dasar kegiatan ini selanjutnya akan disusun pola tetap hubunganhubungan bidang-bidang keputusan, maupun para pelaksana yang mempunyai kedudukan, wewenang dan tanggung jawab tertentu dan semua ini menghasilkan kerangka organisasi. Bentuk struktur yang diterapkan di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Madya Medan adalah Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf. Bentuk dan Struktur Organisasi Garis (Line) dan staf adalah kekuasaan, wewenang mengenai tugas dan tanggung jawab perusahaan dipegang sepenuhnya oleh pejabat staf (Kepala Bagian) yang memberikan bahan masukkan kepada pimpinan dalm pengambilan keputusan dan tidak berwenang memberikan perintah kepada pegawai termasuk ke dalam satuan organisasi yang dipimpin oleh seorang pejabat lain.

Kepala Drs.Misfaruddin, M.Si NIP. 19630505 199102 1 001 Subbagian Tata Usaha MartuaPonidiSamosir, S.Si NIP. 19771114 200003 1 001 Seksi StatistikSosial Seksi StatistikProduksi Seksi StatistikDistribusi Seksi Neraca Wilayah dananalisisstatistik SeksiIntegrasi Pengolahan Dan DiseminasiStatistik Cut Mahani, SE NIP. 19681225 199401 2 001 Suharwanto, SE NIP. 19720527 199203 1 004 Mariyanto,S.ST NIP. 19710131 199203 1 002 Diana Aulia Adnan, SE NIP. 19671228 199401 2 001 Wagiono,S.ST NIP.19780628 200012 1 003 003 TenagaFungsional Gambar 2.2 Struktur Organisasi BPS Kota Medan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan (2014) 13

14 D. JOB DESCRIPTION Tugas, fungsi, dan kewenangan BPS telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI (Keppres) Nomor 103 Tahun 2001. Dalam menjalankan tugas, fungsi, dan kewenangannya seperti tercantum di bawah ini, BPS juga dibatasi oleh 10 prinsip etika perstatistikaan yang tercantum dalam United Nations Fundamental Principles of Official Statistics. 1. Tugas Badan Pusat Statistik (BPS) Tugas BPS Kota Medan adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Fungsi Badan Pusat Statistik 1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang statistik; 2. Penyelenggaraan statistik dasar; 3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS; 4. Fasilitasi pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang kegiatan statistik; dan 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi, tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perumusan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga. Fungsi Kewenangan : 1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya; 2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;

15 3. Penetapan sistem informasi di bidangnya; 4. Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional; 5. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu; 1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan statistik; 2. Penyusunan pedoman penyelenggaraan survei statistik sektoral. Berikut ini adalah job description dan job spesification pada bagianbagian yang terdapat pada Badan Pusat Statistik Kota Medan. I. Kepala Kantor Badan Pusat Statistik 1. Memimpin BPS Kota Medan dalam kegiatan statistik dasar. 2. Memimpin kegiatan dalam penyusunan program kerja tahunan yang direncanakan oleh masing-masing seksi / sub bagian. 3. Mengatur pelaksanaan program kerja BPS Kota Medan. 4. Mengusulkan pegawai, pendidikan dan pelatihan, pensiun, dan mutasi pegawai lainnya. 5. Membina aparatur Badan Pusat Statistik Kota Medan agar berdaya guna. 6. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan kepada bawahan dalam melaksanaka tugasnya. II. Sub Bagian Tata Usaha 1. Mengurus administrasi kepegawaian. 2. Mengadministrasikan keuangan kantor.

16 3. Menyusun program tahunan kantor BPS Kota Medan. 4. Mengadministrasikan barang milik negara. III. Seksi Statistik Sosial 1. Menyusun program kerja tahunan seksi statistik sosial. 2. Membantu pelaksanaan dan mengatur pembagian dokumen statistik sosial yang diperlukan untuk pelaksanaan di lapangan. 3. Melakukan pencacahan di lapangan. 4. Mengatur dan menetapkan dokumen statistik kependudukan yang akan dikirim ke BPS pusat/provinsi, sesuai dengan jadwal waktu yang sudah ditentukan. 5. Menyusun laporan kegiatan seksi statistik sosial secara berkala dan sewaktu-waktu. IV. Seksi Statistik Produksi 1. Menyusun program kegiatan pada seksi statistik produksi, antara lain: a. Statistik Pertanian b. Statistik Industri Pengolahan c. Statistik Konstruksi dan Pertambangan Energi. 2. Membuat surat tugas kepada petugas/pencacah. 3. Membuat surat teguran kepada perusahaan. 4. Melaksanakan editing/coding dokumen hasil pencacahan. 5. Melakukan entri data (input data) dokumen hasil pencacahan. 6. Membuat tabulasi data hasil entri. 7. Melakukan koordinasi dengan seksi lain.

17 8. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait. V. Seksi Statistik Distribusi 1. Menyusun laporan tahunan. 2. Mengatur melaksanakan pembagian tugas dan dokumen yang diperlukan di lapangan. 3. Melakukan penelitian kelengkapan, pemasukkan dokumen dari hasil pencacahan. 4. Melakukan pengiriman dokumen yang telah selesai diperiksa ke BPS Pusat/Provinsi dengan jadwal yang telah ditentukan. 5. Melakukan kerjasama dengan instansi lain dalam rangka koordinasi. VI. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik 1. Menyusun program kerja tahunan. 2. Melakukan pembagian tugas pencacah survei bidang neraca. 3. Melakukan pembagian tugas pengawasan. 4. Melakukan penelitian kelengkapan pemasukan dokumen dari hasil pencacah survei bidang neraca. 5. Membuat naskah publikasi PDRB dan publikasi untuk sektoral lainnya. 6. Membuat tabulasi data untuk publikasi. VII. Seksi IPDS 1. Menyusun program kerja tahunan seksi IPDS. 2. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan. 3. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam melaksanakan kegiatan rujukan statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus.

18 4. Membantu kepala BPS Kota Medan dalam mengatur dan melaksanakan pemantauan dan mengevaluasi publikasi yang diterbitkan. 5. Melakukan pengolahan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai dengan pedoman yang ditentukan. VII. Koordinator Statistik Kecamatan 1. Menyusun laporan tahunan. 2. Menghimpun bahan dan melakukan penyusunan usaha program kerja tahunan. 3. Membantu Kepala Badan Pusat Statistik Kota Medan. E. Kinerja Usaha Terkini Setiap instansi maupun perusahaan mempunyai rancangan kinerja yang dilakukan setiap periodenya. Setiap kinerja yang dilakukan tentunya memiliki tujuan masing-masing. Adapun kinerja usaha terkini Badan Pusat Statistik Kota Medan berdasarkan tujuannya adalah: 1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas a) Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. b) Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. c) Meningkatkan manajemen survei. d) Meningkatkan metodologi sensus dan survei. 2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efisien

19 a) Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik. b) Meningkatkan hubungan dengan pengguna data. c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistik. 3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana kerja a) Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik. 4. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan penataan kelembagaan a) Memperbaiki sumber daya manusia. F. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan yang dirancang oleh Badan Pusat Statistik Kota Medan tidak jauh berbeda dengan rencana terkininya, namun terdapat peningkatan mutu dan kualitas yang ditargetkan. Adapun rencana kegiatan tersebut adalah : 1. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang berkualitas a) Tersedianya data dan informasi statistik ekonomi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. b) Tersedianya data dan informasi statistik sosial dan kesejahteraan rakyat yang lengkap, akurat, dan tepat waktu. c) Meningkatkan manajemen survei. 2. Meningkatkan pelayanan prima dalam rangka mewujudkan sistem statistik nasional yang andal, efektif, dan efisien a) Meningkatkan dan mengembangkan analisis statistik. b) Meningkatkan hubungan dengan penggunaan data.

20 c) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi diseminasi data dan informasi statistic. 3. Penguatan teknologi informasi dan komunikasi a) Meningkatnya kualitas pengolahan data dan informasi statistik. 4. Peningkatan kapasitas SDM dan penataan kelembagaan a) Memperbaiki sumber daya manusia. b) Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas kinerja aparatur