TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANING TI029309

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

OTT Over The Top. I Putu Agus Eka Pratama, ST MT Information Network and System (INS) research lab STEI ITB 9 Desember 2014

The Benefit of Android in Information System (2-hbs) Cafe Legian Sulanjana Bandung 15 Maret 2014

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Implementasi ERP di Desa Surabrata, Tabanan untuk Membantu Petani Cengkeh dalam Mengelola dan Memasarkan Hasil Panen

TUGAS MAKALAH DATA WAREHOUSE TI025335

TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING TI

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI024329

Integrasi dan Migrasi Sistemm Teknologi Informasi TI024329

Integrasi Dan Migrasi Sistem Desa Suraberata Tabanan. Berbasis Cloud Computing Di Dalam Mewujudkan. Smart Governance Dan Smart Living

DATA WAREHOUSE TI025335

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

IMPLEMENTASI EYE OS MENGGUNAKAN METODE LOAD BALANCING DAN FAILOVER PADA JARINGAN PRIVATE CLOUD COMPUTING DENGAN LAYANAN IAAS DAN SAAS

Cloud Computing Windows Azure

Definisi Cloud Computing

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi TI024329

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

Integrasi dan Migrasi Sistem Teknologi Informasi

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

2012 Pengantar Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Overhead Server Cloud Infrastructure pada Proxmox VE Hypervisor

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN. Wiwin Hartanto 1

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

2012 Pengantar Cloud Computing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

Analisis dan Desain Sistem Jaringan

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Desain Open University Menggunakan Arsitektur Cloud

BAB I PENDAHULUAN. Media penyimpanan digunakan untuk menyimpan file. File yang disimpan dapat

Komputasi Awan (Cloud Computing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1.2. Latar Belakang

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING DENGAN KEAMANAN SSL (SECURE SOCKET LAYER)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA WEBSITE PEMESANAN KAMAR KOST DENGAN MODEL LAYANAN SOFTWARE AS A SERVICE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi ini akan menjelaskan detil Company Profile di SMA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah menengah atas maupun sekolah kejurusan lainnya di Surakarta. Pesat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembang cepatnya kemajuan IPTEK di era globalisasi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini peran dan pemanfaatan teknologi informasi semakin meningkat dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan layanan software, media pentimpanan (storage), platform

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Source : Strategy Analytics. Gambar 1.1 : Market Share Mobile Phone berdasarkan sistem operasi

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

LAYANAN PENYIMPANAN DATA INTEGRASI BERBASIS OWNCLOUD NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Rizki Mandala Pratama

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

INTRO TO CLOUD COMPUTING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN LAYANAN PRIVATE CLOUD COMPUTING PADA LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI DAN KESIMPULAN

Jurnal Tugas Akhir Fakultas Rekayasa Industri

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

Smart City Manfaat, Implementasi, dan Keamanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing

Implementasi E-Bisnis Infrastruktur E-Bisnis Part-2

PERANCANGAN CLOUD STORAGE DENGAN KONSEP AUTO SYNCING MENGGUNAKAN APLIKASI OWNCLOUD DAN DROPBOX

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM ADMINISTRASI MANAJEMEN JARINGAN WEB SERVER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi juga mengalami. perkembangan yang pesat terutama dalam bidang teknologi informasi dan

Pemrograman Mobile (C) TI APLIKASI KONVERSI TEMPERATUR. Oleh : Rolan Danang Wijaya ( ) I Dewa G Asmara Jaya ( )

Transkripsi:

TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329 Integrasi dan Migrasi Data Pendidikan Antar Instansi Sekolah Berbasis Cloud Computing dengan Menggunakan Smart Learning Guna Menyetarakan Pendidikan di Kabupaten Jembrana Oleh : Ni Luh Putu Novi Ambariani 1304505106 Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST MT JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i

UCAPAN TERIMA KASIH Di dalam penyusunan makalah ini memerlukan waktu, tenaga dan pikiran. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kontribusi banyak pihak baik saran, materi maupun semangat. Melalui satu halaman ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. 2. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam mengerjakan makalah ini. 3. I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T. yang membimbing dalam pengerjaaan makalah ini dari awal hingga akhir. 4. Teman-teman penulis di Jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Udayana ii

DAFTAR ISI UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iii ABSRAK... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Solusi... 2 BAB II LANDASAN TEORI DAN DESAIN SOLUSI 2.1 Landasan Teori... 4 2.1.1 Smart City... 4 2.1.2 Smart Learning... 4 2.1.3 Cloud Computing... 5 2.1.3.1 Karakteristik Cloud Computing... 5 2.1.3.2 Model Layanan Cloud Computing... 6 2.1.3.3 Model Deployment Cloud Computing... 8 2.1.4 Cloud IAAS... 8 2.1.5 Cloud SAAS... 9 2.1.6 Community Cloud... 9 2.1.7 OTT... 10 2.2 Desain Solusi... 10 2.2.1 Proses Bisnis... 10 2.2.2 Bagan Alur... 12 2.2.3 Perancangan Sistem... 13 BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN 3.1 Analisa... 14 3.2 Kesimpulan... 16 DAFTAR PUSTAKA... 17 iii

Abstrak Teknologi Informasi berkembang dengan pesat di kota-kota besar di Indonesia. Integrasi dan migrasi data menjadi sebuah kebutuhan bagi instansi-instansi besar baik instansi pemerintah maupun swasta. Namun, seiring dengan perkembangan jaman, instansi kecil pun kini membutuhkan integrasi dan migrasi data untuk mempermudah perpindahan data. Kabupaten Jembrana merupakan salah satu Kabupaten di provinsi Bali yang memerlukan integrasi dan migrasi data khusus nya di instansi dalam bidang pendidikan. Kabupaten Jembrana memiliki beberapa instansi pendidikan atau sekolah sekolah yang tersebar dibeberapa daerah. Pendidikan yang di terima siswa dari masing-masing sekolah berbeda-beda. Maka dari itu dibutuhkan sebuah sistem integrasi dan migrasi data antar instansi pendidikan berbasis cloud computing dengan menggunakan Smart Learning. Dengan Smart Learning pertukaran data akan lebih mudah dan pendidikan yang di terima siswa menjadi sama rata di semua sekolah. Kata Kunci : Smart City, Smart Learning, Cloud Computing, OTT, Kabupaten Jembrana, Sekolah iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Jembrana adalah satu dari sembilan kabupaten yang ada di Propinsi Bali, terletak di belahan barat pulau Bali, membentang dari arah barat ke timur pada 8 09'30" - 8 28'02" LS dan 114 25'53" - 114 56'38" BT. Kabupaten Jembrana masih berupa kota biasa, yang belum banyak mengimplementasikan teknologi informasi di dalamnya. Potensi untuk menerapkan Smart City di kabupaten Jembrana ini tentu ada. Kabupaten Jembrana sudah memulai beberapa proses untuk menjadi kota yang berbasis Smart City, terbukti dengan sudah mulai ada koneksi internet untuk memudahkan masyarakat dalam online, mulai adanya layanan publik yang bersifat online misalnya sebuah website pemerintahan kota dengan sajian informasi di dalamnya seperti http://www.jembranakab.go.id/index.php. Website tersebut berisi informasi mengenai Kabupaten Jembrana. Beberapa informasi yang tersedia contohnya adalah letak geografis Kabupaten Jembrana, informasi beasiswa Kabupaten Jembrana, dll. Beberapa fasilitas memang sudah tersedia, hanya saja belum berjalan dengan baik khususnya fasilitas dalam bidang pendidikan. Kabupaten jembrana memiliki banyak sekolah yang tersebar di dalamnya seperti SD, SMP SMA bahkan SMK. Namun, data maupun informasi dari SD, SMP, SMA, dan SMK tersebut tidak terintegrasi sehingga sulit untuk melakukan pertukaran data baik antar SD, antar SMP, antar SMA maupun antar SMK. Hal itu menyebakan pendidikan antar sekolah yang satu dengan sekolah yang lainnya tidak setara, karena pendidikan yang di dapat dari sekolah yang satu tidak sama dengan sekolah yang lainnya. Pertukaran data antar sekolah belum terjembatani akibat integrasi dan migrasi sistem antar instansi pendidikan masih belum tersedia. Sehingga diperlukan sebuah teknologi yang mampu membenahi dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan 1

agar dapat tercipta kesetaraan pendidikan antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya. Selain itu, sumber daya manusia pada Kabupaten Jembrana ini belum banyak yang memahami penggunaan teknologi. Penggunaan Teknologi Informasi harus diimbangi dengan pengelolaan yang baik dan benar. Penggunaan Teknologi Informasi tidak dapat berfungsi optimal jika sumber daya manusianya belum siap untuk menggunakan teknologi tersebut, sehingga diperlukan pengadaan pelatihan sumber daya manusia untuk membekali user pengguna Teknologi Informasi tersebut. Teknologi pendukung yang dapat digunakan adalah dalam kasus ini yaitu OTT, Cloud Computing dan Smart Learning. Cloud Computing merupakan salah satu komponen yang mendukung adanya implementasi Smart City. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada sub bab 1.1 di atas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Pemanfaatan IT di Kabupaten Jembrana sudah bagus, namun pertukaran data antar sekolah atau antar instansi pendidikan masih belum ada 2. Sumber daya manusia belum memadai. Diperlukan pelatihan agar SDM mampu mengelola dan mengunakan sistem sehingga sistem dapat berjalan optimal. 3. Bagaimana Smart Learning mampu menyetarakan pendidikan antar sekolah berbasis cloud computing dengan smart learning? 1.3. Solusi Solusi yang dapat diberikan adalah optimalisasi penggunaan Teknologi Informasi dalam proses penyetaraan pendidikan antar sekolah dengan menggunakan Teknologi OTT, Cloud Computing dan Smart Learning. Tentunya teknologi tersebut dapat berfungsi optimal bila sumber daya manusianya telah mendapat pelatihan dalam pengelolaan sistem, sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. 2

OTT merupakan teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan untuk video dan audio streaming, messaging dan jejaring sosial memanfaatkan koneksi internet dari provider dan berbasis mobile. Cloud Computing berfungsi sebagai teknologi pendukung dalam mengimplementasikan Smart Learning. Cloud Computing merupakan salah satu komponen yang mendukung adanya implementasi Smart City. Cloud Computing dalam Smart City juga turut mempengaruhi teknologi lainnya ke dalam sebuah kesatuan sistem, sehingga dapat dihasilkan layanan yang lebih baik. Smart Learning diterapkan agar siswa di sekolah yang berbeda mendapat pendidikan yang sama, sehinga tidak terjadi kecemburuan sosial karena perbedaan sekolah maupun perbedaan guru pengajar. 3

BAB II LANDASAN TEORI DAN DESAIN SOLUSI 2.1 Landasan Teori Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada Bab I di atas, maka di dapat landasan teori yang dapat dijadikan acuan atau pedoman dalam pembuatan Bab II ini. 2.1.1 Smart City Kota pintar atau yang sering disebut Smart City merupakan suatu konsep pengembangan yang diterapkan serta diimplementasikan pada suatu wilayah atau kota sebagai sebuah interaksi yang kompleks diantara berbagi sistem di dalamnya. Smart City merupakan sebuah performansi yang sangat baik untuk sebuah kota yang didukung oleh kombinasi pintar dari seluruh aktifitas masyarakat kota tersebut. Smart City mampu membeikan dampak positif baik dalam pemerintahan transportasi, kualitas hidup, persaingan yang sehat dalam segala bidang dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Smart City awalnya bertujuan untuk menciptakan kemandirian daerah dan layanan publik. Konsep Smart City ini pertama kali diterapkan di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Implementasi konsep ini semakin berkembang. Smart City dapat dikatakan menjadi konsep masa depan suatu daerah untuk kualitas hidup yang lebih baik. 2.1.2 Smart Learning Smart learning merupakan suatu bentuk implementasi dari Smart City, dimana di dalamnya ditekankan pada bidang pendidikan yang lebih pintar dengan memaanfaatkan sejumlah teknologi informasi. Smart Learning merupakan metode pembelajaran di sekolah yang dilakukan untuk pembelajaran yang lebih baik. Dengan Smart Learning, maka pendidikan dimasing-masing sekolah akan sama rata. Smart Learning mempermudah siswa dan guru untuk saling berinteraksi dalam membahas pelajaran baik pelajaran di sekolah maupun pelajar yang di dapat dari SI Smart 4

Learning. Siswa dapat berdiskusi dengan siswa lain maupun berdiskusi secara berkelompok dengan guru dari mata pelajaran yang bersangkutan. Guru dapat mengiput bahan pelajaran dan siswa dapat mengakses bahan ajar tersebut. 2.1.3 Cloud Computing Cloud computing berdasarkan The NIST (National Institute of Standard and Technology) oleh Peter Meel dan Timothy Grance yaitu sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumberdaya (resource) secara bersama-sama dan mudah, menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi dan layanan yang digunakan sesuai keperluan (on demand). NIST juga menjelaskan tiga model layanan cloud computing serta empat jenis deployment cloud computing. 2.1.3.1 Karakteristik Cloud Computing Cloud computing adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik. Karakteristik dari cloud computing adalah berikut ini : 1. On-Demand Self-Services Layanan ini dapat digunakan sesuai dengan keperluan pengguna. Pengguna layanan cloud computing dapat menyediakan keperluan dan kapabilitas network storage, server time dan yang lainnya secara mandiri dengan meminimalkan interaksi dengan penyedia layanan. 2. Broad Network Access Layanan cloud membutuhkan akses jaringan yang baik karena kapabilitas pada jaringan komputer dan layanan akses jaringan dapat mempermudah penyediaan layanan ke pengguna dengan menggunakan berbagai platform dan media akses. 3. Resource Pooling Sumber daya komputasi dapa diberdayakan pada lokasi fisik yang berbedabeda secara bersamaan.dengan lokasi yag tidak terbatas itu, para pengguna tidak perlu mengetahui dari server mana layanan tersebut berasal. 5

4. Rapid Elasticity Jumlah layanan dapat naik atau turun sesuai dengan layanan yang diberikan ke pengguna dalam waktu yang cepat dan menentukan elastisitas layanan cloud itu sendiri. 5. Measured Service Layanan cloud dapat di ukur melalui QoS dan QoE. QoS adalah pengukuran kualitas layanan dilihat dari sisi peyedia layanan cloud computing, sedangkan QoE adalah pengukuran yang dilihat dari pengguna layanan tersebut. 2.1.3.2 Model Layanan Cloud Computing Model layanan cloud computing di bagi menjadi 3, yaitu : IAAS, PAAS dan SAAS. Ketiga model layanan pada cloud computing tersebut dapat dipilih sesuai kebutuhan sehingga pengguna dapat terbantu. 1. IAAS (Infrastructure as a Service) Layanan ini menekan pada penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Fitur-fitur IAAS : a. Pilihan virtual machine yang sangat beragam. Virtualisasi merupakan kunci kekuatan dari cloud computing b. Penyediaaan pre OS installed, sehingga sangat membantu pengguna yang tidak terlalu mengetahui teknis dan lebih praktis c. Penyedian storage pada beberapa buah server mirror, sehingga lebih aman bagi pengguna dan kelangsungan data di dalamnya d. Tersedia fitur untuk melakukan proses optimisasi e. Menyediakan beragam aplikasi untuk sejumlah tujuan, seperti : pemrosesan multidata, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi, serta perhitungan-perhitungan rumit. 6

2. PASS (Platform as a Service) Layanan ini menekan pada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan software dengan cepat dan mudah. Cloud PAAS melalui layanan platformnya menyajikan kemudahan integrasi yang baik dengan preangkat lunak lainnya yang berada dalam satu platform serta menyediakan konektor untuk sistem di luar jaringan Cloud Computing. Cloud PASS dapat dikategorikan menjadi empat bagian berdasarkan produk atau layanan platform yang diberikannya. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut: a. Social Application Platform Social Application Platform merupakan cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi jejaring sosial. Contohya adalah Facebook. b. Raw Compute Platform Raw Compute Platform merupakan platform cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis komputasi row. Contohnya adalah Amazone. c. Web Application Platform Web Application Platform merupakan cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi berbasis web. Contohnya adalah Google. d. Business Application Platform Business Application Platform merupakan cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi bisnis. Contonya adalah aplikasi bisnis berbasis cloud. 3. SAAS (Software as a Service) Layanan ini disediakan dalam bentuk interface berbasis web. SAAS merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi cloud computing kepada penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak. Layanan ini merupakan layanan yang paling banyak digunakan dan mudah digunakan oleh pengguna komputer. 7

2.1.3.3 Model Deployment Cloud Computing Menurut NIST, model deployment cloud computing dibagi menjadi 4, yakni : Private Cloud, Public Coud, Community Cloud dan Hybrid Cloud. 1. Private Cloud Private Cloud merupakan layanan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal sebuah perusahaan. Private cloud ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja. 2. Public Cloud Public Cloud merupakan model deployment Cloud Computing dimana layanan cloud computing diletakkan di lokasi public sehingga layanan, data dan informasi di dalamnya dapat diakses oleh seluruh pengguna. 3. Community Cloud Community Cloud merupakan layanan yang dibangun eksklusif untuk sebuah atau beberapa komunitas tertentu. Komunitas yang tergabung tersebut biasanya memiliki tujuan, visi dan misi yang sama. Cloud computing dapat dikatakan mirip dengan private cloud dimana penggunaannya terbatas untuk suatu komunitas yang bersangkutan. 4. Hybrid Cloud Hybrid Cloud merupakan gabungan dari model deployment Public Cloud dan Private Cloud. Pada Hybrid cloud digunakan aturan atau SLA yang merajuk pada data mana saja yang akan diletakkan di storage public cloud dan data mana saja yang diletakkan di storage private cloud. 2.1.4 Cloud IAAS Layanan ini menekan pada penyediaan sarana jaringan komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan, processor, beserta dengan proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Penggunaan cloud IAAS sebagai teknologi pendukung dalam Smart Learning merupakan pilihan yang tepat dalam menggunakan langsung infrastruktur jaringan seperti: server, host, router, gateway, infrastruktur aplikasi dll. Dengan menggunakan IAAS maka tidak perlu 8

membangun server sendiri sekaligus dapat menghemat biaya yang diperlukan untuk membangun server serta perawatan server itu sendiri. IAAS menyediakan pre OS installed, sehingga sangat membantu pengguna yang tidak terlalu paham mengenai teknis serta akan lebih praktis. IAAS menyediakan beragam aplikasi untuk melakukan pemrosesan data, manjemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi, sehingga dapat lebih mudah dalam membangun SI Smart Learning, memperkecil biaya perawatan dan penggunaannya tidak memerlukan data store yang besar karena seluruh data akan disimpan dalam cloud. 2.1.5 Cloud SAAS Layanan ini disediakan dalam bentuk interface berbasis web. SAAS merupakan jenis layanan yang diberikan oleh teknologi cloud computing kepada penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama perangkat lunak. Layanan ini tentu sangat membantu dalam menjembatani user dengan SI Smart Learning ini. Dengan cloud SAAS, user dapat mengelola data maupun menerima informasi dengan lebih mudah karena sistem akan lebih friendly sehingga dalam memberikan pengarahan atau pelatihan SDM dapat lebih mudah dan cepat dalam mempelajari SI Smart Learning ini. 2.1.6 Community Cloud Cloud computing dapat dikatakan mirip dengan private cloud dimana penggunaannya terbatas untuk suatu komunitas yang bersangkutan. Komunitas yang tergabung tersebut biasanya memiliki tujuan, visi dan misi yang sama. Dengan menggunakan Community Cloud, setiap sekolah di Kabupaten Jembrana akan terintegrasi sehingga mempermudah pertukaran pelajaran yang didapat di masingmasing sekolah. Dengan demikian, pendidikan di seluruh sekolah se-kabupaten Jembrana akan setara. 9

2.1.7 OTT (Over The Top) OTT merupakan teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan untuk video dan audio streaming, messaging dan jejaring sosial memanfaatkan koneksi internet dari provider dan berbasis mobile. OTT berjalan di Application Layer, layer teratas pada pemodelan layer TCP/IP maupun OSI. Umumnya aplikasi OTT berjalan pada platform mobile misalnya handphone, smartphone, dan PDA. Namun banyak juga yang berjalan di komputer desktop. Tatap muka aplikasi umumnya menggunakan web maupun aplikasi mobile. 2.2 Desain Solusi Berdasarkan penjelasan pada sub bagian latar belakang, rumusan masalah, solusi dan landasan teori yang telah dipaparkan sebelumnya maka pada sub bagian ini akan dijelaskan desain solusi untuk Smart Learning pada Kabupaten Jembrana. 2.2.1 Proses Bisnis Berdasarkan solusi yang sudah di jelaskan, berikut ini merupakan gambar desain solusi proses bisnis : 10

Gambar 2.1 Proses Bisnis SI Smart Learning Gambar 2.1 di atas menggambarkan bagaimana SI Smart Learning digunakan. User dapat melakukan pendaftaran yang akan menghasilkan username dan password. Username dan password tersebut digunakan untuk melakukan login, dimana 11

username dan password tersebut akan dicocokan kebenaranya oleh sistem. Setelah login, sistem akan mengarahkan user ke halaman menu. Menu tersebut terhubung langsung dengan database yang ada pada sistem, dimana data mata pelajaran diinput-kan oleh admin dan disimpan ke dalam database tersebut. User akan menerima informasi berdasarkan data yang diminta user ke sistem. 2.2.2 Bagan Alur Berdasarkan proses bisnis yang telah dipaparkan berikut ini merupakan bagan alur pada SI Smart Learning: Gambar 2.2 Bagan Alur SI Smart Learning Gambar 2.2 di atas menggambarkan bagan alur dari SI Smart Learning. SI Smart Learning memiliki 3 bagian utama, yaitu: Mata Pelajaran, Data Sekolah dan Data Guru. Mata Pelajaran terdiri dari mata pelajaran umum, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Agama, Bahasa Daerah dan PJOK. Data Sekolah terdiri dari tiga tingkat, yaitu SD, SMP dan SMA. Dari Data Sekolah, terdapat Data Siswa. Data Siswa terdiri dari data yang dimiliki masing-masing siswa, yaitu: NIS, Nama, Alamat, Agama dan Tempat/Tanggal Lahir. SI Smart Learning 12

juga terdiri dari Data guru. Data Guru berisi data diri dari guru pengajar yang ada di masing-masing sekolah, yaitu: NIP, Nama, Alamat, Agama dan Tempat/Tanggal Lahir. 2.2.3 Perancangan Sistem Perancangan sistem yang digunakan dalam SI Smart Learning terdiri dari teknologi-teknologi yang digunakan di dalamnya. Berikut ini merupakan perancangan sistem SI Smart Learning: Gambar 2.3 Perancangan Sistem SI Smart Learning Gambar 2.3 di atas merupakan Perancangan sistem Smart Learning. Teknologi pendukung pada Cloud Computing ini yaitu: IAAS Cloud, OTT, SAAS Cloud dan Community Cloud. Teknologi tersebut akan membentuk SI Smart Learning yang terdiri dari Desain atau layout, database dan operating system yang akan diterima oleh User. 13

BAB III ANALISA DAN KESIMPULAN 3.1 Analisa Analisa yang di dapatkan berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan pada Bab I dan Bab II adalah pertukaran data antar sekolah belum terjembatani akibat integrasi dan migrasi sistem antar instansi pendidikan masih belum tersedia. Sehingga diperlukan sebuah teknologi yang mampu membenahi dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan agar dapat tercipta kesetaraan pendidikan antara satu sekolah dengan sekolah yang lainnya. Dalam teknologi yang semakin berkembang, keberadaan OTT tidak dapat terlepas dari peranan salah satu teknologi di dalam jaringan komputer yang sedang banyak digunakan dan dikembangkan saat ini yaitu cloud computing. OTT merupakan teknologi informasi di bidang pendekatan dan pemodelan untuk video dan audio streaming, messaging dan jejaring sosial memanfaatkan koneksi internet dari provider dan berbasis mobile. Umumnya, OTT berada di application layer sama seperti cloud computing, kecuali pada jenis layanan IAAS. Model layanan cloud computing yang digunakan adalah IAAS dan SAAS. Layanan cloud computing dalam IAAS sangat banyak digunakan dalam OTT. Baik pengembang aplikasi dan layanan berbasis OTT maupun para penyedia layanan berbasis OTT akan terbantu dengan adanya layanan infrastruktur berbasiskan teknologi cloud computing di jaringan komputer. Selain IAAS, diperlukan SAAS untuk pengguna layanan dan aplikasi berbasis OTT. Orientasi penggunaan jenis layanan SAAS Cloud pada aplikasi dan layanan berbasis OTT adalah pada penyediaan bentuk aplikasi dan layanan berbasis web. Pengguna dapat dengan mudah menggunakan apikasi dan layanan berbasis OTT tanpa harus terkendala untuk menginstal aplikasi ke dalam sistem operasi di komputer. Pengguna cukup mengakses melalui aplikasi web browser dengan memanfaatkan koneksi internet. Model deployment cloud computing yang digunakan adalah community cloud. Community Cloud merupakan layanan yang dibangun eksklusif untuk sebuah atau 14

beberapa komunitas tertentu. Komunitas yang tergabung tersebut biasanya memiliki tujuan, visi dan misi yang sama. Community cloud dapat dikatakan mirip dengan private cloud dimana penggunaannya terbatas untuk suatu komunitas yang bersangkutan. Model deployment community cloud dibangun dengan beberapa tujuan, yaitu: 1. Untuk memudahkan komunitas didalam berbagi data antar anggota 2. Menyatukan komunitas yang memiliki tujuan, visi dan misi yang sama ke dalam bentuk layanan cloud computing 3. Sebagai upaya dari komunitas untuk bersama menyediakan layanan cloud baik untuk komunitas maupun public. Berdasarkan point di atas, tentu berhubungan dengan Smart Learning karena dengan Smart Learning akan terbentuk komunitas dengan tujuan, visi dan misi yang sama yang merupakan upaya dari komunikasi untuk menyediakan layanan cloud. Smart Learning merupakan suatu bentuk implementasi dari Smart City, dimana di dalamnya ditekankan pada bidang pendidikan yang lebih pintar dengan memaanfaatkan sejumlah teknologi informasi. Smart Learning merupakan metode pembelajaran di sekolah yang dilakukan untuk pembelajaran yang lebih baik. Point utama penerapan Smart Learning adalah seagai berikut: 1. Adanya program pembelajaran yang adaptif dan pembelajaran potopolio bagi siswa. 2. Tersedia teknologi-teknologi yang dikombinasikan dan sumber daya pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa dan guru.untuk mewujudkan ha tersebut maka diperluan komputer server dimana di dalamnya tersedia konten pembelajaran berupa e-book, paper, jurnal, aplikasi dan system informasi open source yang mudah digunakan dan disebar luaskan. 3. Proses administrasi, proses pemantauan dan reporting sudah terkomputerisasi. 4. Tersedianya informasi yang lengkap akurat dan lebih rinci dari yang dijelaskan di sekolah 15

5. Sumber daya pembelajaran secara online tersedia dengan baik di dalam sekolah dan dapat diakses dengan mudah. 6. Sumber daya manusia mampu menggunakan dan mengelola teknologi berdasarkan sosialisasi dan pelatihan yang diberikan sebelumnya. Point-point di atas adalah point utama dari penerapan Smart Learning yang ditujukan demi pemerataan dan kesetaraan pendidikan antar sekolah sehingga tidak ada lagi kecemburuan sosial terhadap perbedaan ilmu yang diterima di masingmasing sekolah. 3.2 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan pada Bab I, II dan III di atas maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Smart Learning merupakan metode pembelajaran di sekolah yang dilakukan untuk pembelajaran yang lebih baik. Setiap siswa di sekolah yang berbeda mendapat pendidikan yang sama sehingga tercipta kesetaraan pendidikan. 2. Model layanan cloud computing yang digunakan adalah IAAS dan SAAS. Model deployment yang digunakan adalah Community Cloud. Teknologi tersebut mendukung SI Smart Learning sehingga sistem lebih mudah digunakan. 3. OTT merupakan teknologi informasi untuk video dan audio streaming dan messaging dengan memanfaatkan koneksi internet dari provider dan berbasis web sehingga siswa dapat berinteraksi dengan guru maupun siswa lain.. 16

DAFTAR PUSTAKA [1] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika. [2] Agus Eka Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung: Informatika. 17