PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Key word: experimental method, science recognition, cognitive ability

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Raehanun 1, Rukayah 2, Ruli Hafidah 1. 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kirigami Pada Anak Kelompok B2 TK ABA Thoyibah Banyuanyar Tahun Ajaran 2015/2016

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS TK PERTIWI KACANGAN, TODANAN, BLORA

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN TEKNIK SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS III

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)


PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI MELUKIS DENGAN MIXED MEDIA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI 02 NGIJO, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MELALUI KERJA KELOMPOK PADA ANAK TK B AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PROJECT BASED LEARNING PADA ANAK KELOMPOK B TK SIWI PENI XI LAWEYAN TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

Penggunaan Alat Peraga Boneka Wayang Untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 56 Baron Tahun Ajaran 2011/2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)


PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.


MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA SISWA KELOMPOK B TK MERPATI POS TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 03/ 04 Mega Nur Diana ), Ruli Hafidah ), Karsono ) ) Program Studi PG PAUD, Universitas Sebelas Maret ) Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret E-mail: mega_nd83@yahoo.co.id, ruli_hafidah@yahoo.com, karsono@fkip.uns.ac.id ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui penerapan kegiatan membentuk benda geometri pada anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri Tahun Pelajaran 03/04. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Subjek penelitian adalah anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri yang berjumlah 8 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan keterampilan motorik halus dengan menerapkan kegiatan membentuk benda geometri dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Persentase ketuntasan klasikal pada prasiklus sebesar 33,33%. Pada siklus I meningkat menjadi 66,67% dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 86,%. Kata kunci: kegiatan membentuk, benda geometri, keterampilan motorik halus ABSTRACT: The purpose of this research is to improve fine motor skills through the implementation of geometry objects forming activity of children at group B KB Aisyiyah Wonogiri in the academic year 03/04. This research was classroom action research. It was conducted in two stages. The subject of the research were children at group B KB Aisyiyah Wonogiri, that consisted of 8 students. The result of the research shows that there is an improvement of the fine motor skills by applying the geometry of objects forming activit from pre-cycle to cycle I and from cycle I to cycle II. The percentage of thoroughness in pre-cycle is 33,33%. It then increases in cycle I by 66,67% and keeps rising again in cycle II by 86,%. Keyword: activities form, geometry of objects, fine motor skills PENDAHULUAN Perkembangan motorik banyak berperan dalam pengembangan keterampilan anak. Jika perkembangan motorik anak terlambat, maka akan menghambat keterampilan anak dalam bermain. Semakin terlambat dalam kemampuan kendali motorik, maka akan semakin lambat dalam memperoleh keterampilan. Sumbangan bermain terhadap perkembangan motorik, baik motorik kasar maupun halus sudah sangat jelas. Dalam hal perkembangan motorik halus, anak- anak dapat dilatih keterampilannya melalui beragam aktivitas. Aktivitas tersebut dapat berupa kegiatan mencoret- coret kertas yang akan berkembang menjadi coretan benang kusut, kemudian menjadi garis lurus, lengkung, dan seterusnya. Kematangan motorik halus anak sangat penting, tetapi tanpa adanya latihan yang dilakukan melalui bermain maka perkembangan motorik halus anak tidak dapat berkembang dengan baik. Pekerti (007: 9.6) menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang melibatkan fungsi jari- jemari saat melakukan kegiatan, seperti menggunting, membentuk,

menggambar, mewarnai, melipat, menganyam, menulis dan lain- lain. Oleh karena itu, koordinasi mata dengan tangan menjadi sangat penting dikuasai oleh anak agar anak menjadi lebih terampil. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal dan 3 Januari 04 oleh peneliti di KB Aisyiyah Wonogiri ditemukan fakta bahwa pada pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus anak cenderung memperlihatkan perkembangan yang belum optimal. Hal ini terlihat saat kegiatan menggunting dan mewarnai. Dalam kegiatan menggunting anak masih kesulitan dalam menggunakan gunting dan masih meminta bantuan guru, orang tua, atau pengasuh karena mereka kurang percaya diri. Dalam kegiatan mewarnai anak masih terlihat kurang fokus yang terlihat dari hasil goresannya yang masih kurang jelas. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik untuk memperbaiki kegiatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan yang menarik. Dalam melakukan gerakan motorik halus, anak memerlukan dukungan keterampilan fisik lain serta kematangan mental, seperti keterampilan dalam kegiatan membentuk. Dalam pembelajaran perlu adanya kegiatan dan media yang lebih menarik agar keterampilan motorik halusnya dapat berkembang secara baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan motorik halusnya adalah melalui kegiatan membentuk benda geometri. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu: apakah kegiatan membentuk benda geometri dapat meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri tahun pelajaran 03/ 04 dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik halus melalui kegiatan membentuk benda geometri pada anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri tahun pelajaran 03/ 04. KAJIAN PUSTAKA Einon (005: 94) berpendapat bahwa membentuk adalah proses membuat sesuatu terjadi. Dalam membuat sebuah bentuk akan mengajarkan anak-anak bahwa mereka dapat membuat sesuatu terjadi sekaligus meningkatkan pengendalian jari-tangan dan koordinasi tangan-mata mereka. Kegiatan ini juga membuat anak-anak mampu mengekspresikan diri melalui kesenian dan menciptakan rasa bangga atas keberhasilan yang dicapai. Ismail (006: 33) berpendapat, Kegiatan membentuk dapat menggunakan berbagai media, seperti; tanah liat, plastisin, bubur koran, dan lain- lain. Bahan yang sering digunakan untuk kegiatan membentuk adalah bahan-bahan lunak. Selain bahan-bahan lunak dapat juga menggunakan bahan lain seperti kertas, karton atau bahan-bahan lembaran yang sekiranya dapat dibentuk. Einon (00: 58-59) juga menyatakan bahwa material untuk membuat model adalah dapat berupa tanah liat, adonan untuk bermain (play dough), bubur kertas (papier mache), dan adonan garam (salt dough). Tria (0: 6) menyatakan keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, cepat, dan tepat. Keterampilan akan dapat dicapai atau ditingkatkan dengan latihan tindakan secara berkesinambungan. Santrock (007: 6) menyatakan, Keterampilan motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus. Aktivitas

tersebut seperti menggenggam mainan, mengancingkan baju, atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan. Berdasarkan penjelasan di atas diharapkan dengan penerapan kegiatan membentuk benda geometri dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Fransiska (03) dengan judul Pemanfaatan Media Playdough untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A di TK Plus Al-Kautsar Malang. Skripsi. Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil belajar dan ketuntasan anak yang meningkat. Pada siklus I sebanyak 0 anak (40%) mencapai nilai tuntas. Pada siklus II sebanyak 4 anak (96%) mencapai nilai tuntas. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri yang berjumlah 8 anak. Penelitian ini dilaksanakan di KB Aisyiyah yang beralamat di jalan Pelem III no.0 Kedungringin, Wonogiri. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 03/ 04 selama 8 bulan mulai bulan Januari sampai bulan Agustus 04. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes unjuk kerja dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi teknik. Analisis data menggunakan model analisis interaktif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil tindakan pada penilitian ini dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dengan penerapan kegiatan membentuk benda geometri dapat dilihat berdasarkan hasil tes unjuk kerja kegiatan membentuk benda geometri yang dilaksanakan.hasil penilaian terhadap hasil belajar secara keseluruhan keterampilan motorik halus anak dari sebelum dan sesudah tindakan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Perbandingan Frekuensi Ketuntasan Klasikal dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II Kondisi Anak yang mendapat ( ) Anak yang mendapat ( ) Anak yang mendapat (ο) Persentase Ketuntasan ( ) Keadaan Awal 6 5 7 33,33% Siklus I 4 3 6,% pertemuan Siklus I 3 3 7,% pertemuan Siklus II 5 83,33% pertemuan Siklus II pertemuan 6 88,88% 3

Keterangan: (ο) : Tidak Tuntas ( ) : Setengah Tuntas ( ) : Tuntas Berdasarkan tabel nilai tes keterampilan motorik halus anak di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.8 berikut ini: 6 4 0 8 6 4 0 7 Prasiklus Siklus I/ Siklus I/ Siklus II/ Siklus II/ Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Ketuntasan Kelas Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Dari grafik di atas, dapat disajikan grafik perbandingan nilai ketuntasan tiap siklus adalah sebagai berikut: 0 5 0 5 0 5 6 3 4 33.33% 6.% 3 3 Prasiklus Siklus I/ Siklus I/ Siklus II/ Siklus II/ 7.% 5 83,33% 6 88,88% ο Prasiklus Siklus I/ Siklus I/ Siklus II/ Siklus II/ Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Ketuntasan Kelas Prasiklus, Siklus I dan Siklus II 4

Secara garis besar perbandingan persentase yang mencapai ketuntasan belajar keterampilan motorik halus dari prasiklus, siklus I, dan siklus II ditunjukkan pada tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Persentase Ketuntasan Balajar Anak dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II dari prasiklus, siklus I, dan siklus II No Tindakan Pertemuan Jumlah Rata- Rata Persentase (%) Prasiklus Pertemuan 6 6 33,33% Siklus I Pertemuan 66,67% Pertemuan 3 3 Siklus II Pertemuan Pertemuan 5 6 5,5 86,% Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di KB Aisyiyah Wonogiri dengan subjek penelitian anak kelompok B tahun pelajaran 03/04 sudah terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang ada dapat dinyatakan bahwa penerapan kegiatan membentuk benda geometri dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri tahun 03/04. Peningkatan tersebut terlihat dari hasil yang diperoleh anak didik pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan II. Pada setiap siklus telah menunjukkan peningkatan keterampilan motorik halus anak yang baik yaitu kondisi awal 33,33% meningkat menjadi 66,67% pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 86,% pada siklus II. Hal tersebut sesuai dengan teori Hildayani (008: 4.9) yang menyatakan bahwa anak- anak dapat dilatih keterampilan motorik halusnya melalui berbagai aktivitas yang menunjang dan salah satunya adalah kegiatan membentuk. Dalam keterampilan motorik halus perlu adanya latihan agar lebih terampil. Tanpa adanya latihan yang dilakukan terus menerus, maka keterampilan motorik halusnya tidak dapat berkembang dengan baik. Einon (005: 94) berpendapat bahwa membentuk adalah proses membuat sesuatu terjadi. Dalam membuat sebuah bentuk akan mengajarkan anak-anak bahwa mereka dapat membuat sesuatu terjadi sekaligus meningkatkan pengendalian jari-tangan dan koordinasi tangan-mata mereka. Kegiatan ini juga membuat anak-anak mampu mengekspresikan diri melalui kesenian dan menciptakan rasa bangga atas keberhasilan yang dicapai. Teori ini juga di dukung dengan penelitian dari Fransiska (03) dengan judul Pemanfaatan Media Playdough untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A di TK Plus Al-Kautsar Malang. Skripsi. Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil belajar dan ketuntasan anak yang meningkat. Pada siklus I sebanyak 0 anak (40%) mencapai nilai tuntas. Pada siklus II sebanyak 4 anak (96%) mencapai nilai tuntas. Selanjunya adalah penelitian Ningtyas (0) dengan judul Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kolase berbahan alam pada anak kelompok B di TK 5

Muslimat NU Khadiyah Nganjuk. Skripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil belajar dan ketuntasan anak yang meningkat. Pada siklus I sebanyak 0 anak (43,5%) mencapai nilai tuntas. Pada siklus II sebanyak 9 anak (8,6%) mencapai nilai tuntas. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan kualitas proses pembelajaran keterampilan motorik halus melalui kegiatan membentuk benda geometri pada anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri dinyatakan berhasil. Keberhasilan pembelajaran tersebut karena telah melampaui indikator kinerja yang ditentukan oleh peneliti yaitu 80% dari jumlah anak, maka penelitian dihentikan. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam siklus dengan penerapan kegiatan membentuk benda geometri untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri tahun pelajaran 03/04 dapat disimpulkan bahwa penerapan kegiatan membentuk benda geometri dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri tahun pelajaran 03/04. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar dan ketuntasan anak yang terus meningkat, dengan adanya peningkatan persentase hasil belajar yang diperoleh anak kelompok B KB Aisyiyah Wonogiri dari saat keadaan awal sampai kondisi akhir. Pada kondisi awal ketuntasan klasikal sebesar 33,33%, pada siklus I ketuntasan klasikal meningkat sebesar 66,67%, dan pada siklus II ketuntasan klasikal meningkat sebesar 86,%. Hal ini menunjukkan ketercapaian indikator yang ditargetkan oleh peneliti yaitu ketuntasan kelas sebesar 80%. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran yaitu dengan guru menerapkan kegiatan membentuk benda geometri dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak. Selain itu, dengan pembelajaran yang dilakukan guru menjadikan aktivitas anak semakin bersemangat dalam kegiatan membentuk benda geometri. Guru hendaknya memilih dan menggunakan kegiatan yang tepat dengan berbagai media yang menarik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, seperti menggunakan kegiatan membentuk benda geometri. Pelaksanaan kegiatan membentuk benda geometri harus memperhatikan aspek suasana yang menyenangkan bagi anak sehingga lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu, guru harus memiliki hubungan yang baik dengan anak dalam kegiatan membentuk benda geometri agar anak tidak merasa takut dan canggung. Pihak sekolah hendaknya sering mengadakan pembinaan bagi guru-gurunya agar lebih mengetahui variasi media pada kegiatan membentuk benda geometri, sehingga akan memperkaya pengetahuan guru dan berakibat pada kelancaran pembelajaran di sekolah terutama peningkatan keterampilan motorik halus. Selain itu, pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan dalam pengadaan sarana pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan motorik halus agar lebih memudahkan anak dalam kegiatan membentuk benda geometri. Peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah dilaksanakan ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, bagi penelitilain yang ingin mengkaji lebih jauh tentang permasalahan yang sama dengan penelitian ini, hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran yang 6

menerapkan kegiatan membentuk benda geometri guna melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan keterampilan motorik halus yang belum tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik khususnya mempertimbangkan pemecahan masalah untuk anak yang belum tuntas. DAFTAR PUSTAKA Einon, D. (00). Anak Kreatif. Alih bahasa. Alexander Sindoro. Batam: Karisma Publising Group. Einon, D. (005). Permainan Cerdas Untuk Anak. Alih Bahasa. Fita Fitria Angriningrum. Jakarta: Erlangga. Fransiska. (03). Pemanfaatan Media Playdough untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok A di TK Plus Al-Kautsar Malang. Skripsi Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Diperoleh Agustus 03 dari www.karyailmiah.um.ac.id/index.php/ksdp/article/view/5996. Hildayani, R. (008). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka. Ismail, A. (006). Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan Edukatif. Yogyakarta: Nuansa Aksara. Ningtyas, M. D. (0). Upaya meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kolase berbahan alam pada anak kelompok B di TK Muslimat NU Khadiyah Nganjuk. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Diperoleh 0 Februari 04 dari http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod= detail&id=545. Pekerti, W. (007). Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka. Santrock, J. W. (007). Perkembangan Anak Jilid. Alih Bahasa. Mila Rachmawati & Anna Kuswanti. Jakarta: Erlangga. Tria, R. (0). Keterampilan Menari.Diperoleh 0 Februari 04 dari http://eprints.uny.ac.id/953/3/bab%0-08094004.pdf Riwayat Hidup Penulis Mega Nur Diana lahir tanggal 8 Maret 99 di Wonogiri. Pendidikan TK Aisyiyah Wonogiri, SD Muhammadiyah Wonogiri, SMP N 3 Wonogiri, SMA N Wonogiri, dan saat ini menempuh skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana pendidik di UNS FKIP PG PAUD angkatan Tahun 00. 7