Dosen Pembimbing : Diusulkan oleh : M. Busyral Karim ( ) 1. Putu Dana K S.T, M.Eng 2. H. Hari Suprianto Ir, M.SIE

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAK...

Disusun Oleh : Itqan Archia NRP Dosen Pembimbing: Prof.Ir. Moses L.Singgih,M.Sc,PhD. NIP

Penerapan Metode Lean Construction dan Penjadwalan Critical Chain Project Management

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menangani proyek konstruksi di kawasan Daerah Kabupaten Badung, dapat diperoleh

Oleh : RATIH INDRI HAPSARI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

PENDEKATAN LEAN THINKING UNTUK PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK PE

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENGURANGAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN PADA SISTEM DISTRIBUSI DI PT.

Analisis Pemborosan pada Unit Pelayanan Kesehatan Poliklinik dengan Pendekatan Lean Service

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai construction waste yang telah dilakukan melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste

Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN PENERAPAN LEAN SIX SIGMA CONCEPT UNTUK PERBAIKAN LINI PRODUKSI

IMPLEMENTASI LEAN THINKING DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN GANGGUAN SPEEDY DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. (TELKOM) DIVISI REGIONAL-V

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Factors Influencing Contractor Performance in Indonesia: A Study of Non Value-Adding Activities

TINJAUAN PUSTAKA. produk akhir bagi pihak pengguna jasa konstruksi (Formoso et al, 2002).

APLIKASI LEAN THINKING PADA INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK

SIMULASI VALUE STREAM UNTUK PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI PELUMAS (Studi Kasus LOBP PT. PERTAMINA UPMS V)

ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI

PENERAPAN VALUE STREAM MAPPING UNTUK EVALUASI DAN PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI PADA PT. REMAJA PRIMA ENGINEERING (RPE)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXV Program Studi MMT-ITS, Surabaya, 30 Juli 2016

IDENTIFIKASI PROSES PRODUKSI UNTUK MEREDUKSI NON VALUE ADDING ACTIVITY

KAJIAN WASTE PADA PRODUKSI BENANG DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. XYZ SURABAYA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. Toyota production system (TPS) sangat populer di dunia perindustrian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISKANDAR ZULKARNAIN Dosen Pembimbing: H. Hari Supriyanto

Pendekatan Konsep Lean untuk Mengidentifikasi Resiko pada Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung SMUN 1 Giri Banyuwangi

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

ANALISA LEAN SERVICE DALAM MEMINIMALKAN WASTE PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM BANYUWANGI

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

UPAYA PENGURANGAN PEMBOROSAN DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN EFISIENSI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RAWAT JALAN DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DAN TIME BASED PROCESS (STUDY KASUS DI RSU HAJI SURABAYA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING

IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING UNTUK MENGURANGI LEAD TIME SHOULDER Studi Kasus PT.Barata Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk

PENERAPAN LEAN SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR LINGKUNGAN STUDI KASUS : PT LOKA REFRACTORIES WIRA JATIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURE DENGAN METODE VSM UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI KAPAL (Studi Kasus PT. PAL Divisi Kaprang)

5 BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

PROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA DISPENSING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

Alternatif kebijakan membuat SOP baru di bagian gravity dan sortir untuk standar refraksi serta set up mesin gravity secara berkala.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

PERBAIKAN PROSES PRODUKSI BLENDER MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. PMT

IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI

STUDI PUSTAKA : ANALISA PENGARUH DESAIN TERHADAP DIRECT WASTE DAN INDIRECT WASTE YANG TERJADI PADA TAHAP KONSTRUKSI

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata rework dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dicapai maka dibutuhkan data primer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), Lean Six Sigma, Root Cause Analysis (RCA), Value Engineering, Waste

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk

Penerapan Lean Manufacturing untuk Mengidentifikasi dan Meminimasi Waste Pada Pt. Mutiara Dewi Jayanti

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada beberapa ahli yang mendefinisikan kata rework beberapa di antaranya

SIMULASI PROSES BONGKAR MUAT DAN PENGIRIMAN CARGO COAL DI PT.XYZ DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

KATA PENGANTAR. persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Teknik Industri pada Fakultas

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH RESOURCE LEVELING TERHADAP ALOKASI TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

PERBANDINGAN PPC DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA DUA PROYEK APARTEMEN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE LEAN PROJECT MANAGEMENT DALAM PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN GEDUNG MANTOS TAHAP III)

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENDEKATAN LEAN THINKING DALAM MEMINIMASI WASTE PADA SISTEM PEMENUHAN ORDER GUNA MENGURANGI BIAYA DAN WAKTU (Studi Kasus : PT Kasa Husada Wira Jatim)

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

PENENTUAN KEBIJAKAN PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN THINKING

Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum

Maya Anestasia, 2 Pratya Poeri, 3 Mira Rahayu 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

IDENTIFIKASI DAN PENGURANGAN WASTE DAN NON VALUE ADDED ACTIVITY DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING DI PT. SRIWIJAYA AIR DISTRICT SURABAYA

Reduksi Waste pada Proses Produksi Kacang Garing Medium Grade dengan Pendekatan Lean Six Sigma

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI WASTE DAN IMPLEMENTASI LEAN CONSTRUCTION (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA TARUNA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study

Transkripsi:

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT DAN LEAN CONSTRUCTION (Studi kasus : Pembangunan gedung BPPKB tahap 2) Dosen Pembimbing : 1. Putu Dana K S.T, M.Eng 2. H. Hari Suprianto Ir, M.SIE Diusulkan oleh : M. Busyral Karim (2507100044)

Pendahuluan

Latar Belakang Perkembangan Industri Konstruksi di Indonesia Keterkaitan industri konstruksi dengan industri lainnya

Latar Belakang Tingkat keterlambatan penyelesaian proyek yakni sekitar 30% dari total proyek yang dikerjakan oleh PT Kusuma Jaya Anugrah Proyek tepat waktu, 70% Proyek terlambat, 30% GAP Semua Proyek terselesaikan tepat waktu Kondisi Eksisting Kondisi Ideal

Latar Belakang Terdapatnya non-value added activity yang mengindikasikan terjadinya waste Kebutuhan akan Perencanaan dan Pengendalian Proyek

Perumusan masalah Bagaimana mengidentifikasi dan mengeliminasi terjadinya Non-value Added Activity ysng mengindikasikan terjadinya waste Bagaimana menjadwalkan dan mengendalikan proyek untuk mengakomodasi penerapan lean

Ruang Lingkup Batasan : 1. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Gedung BPPKB. 2. Waste yang diidentifikasi adalah waste yang terjadi selama pengerjaan proyek pembangunan gedng kantor BPPKB. 3. Waste yang diamati adalah yang termasuk dalam 9 waste(e-downtime) 4. Risiko yang diidentifikasi hanya berdasarkan waste kritis Asumsi : Tidak terjadi perubahan detail proyek yang telah disepakati dalam surat kontrak

Tujuan Mengidentifikasi dan mengeliminasi waste yang mungkin terjadi selama pengerjaan proyek konstruksi sehingga proses pengerjaan proyek menjadi lebih efisien dan proyek dapat selesai tepat pada waktunya. Perencanaan dan pengendalian proyek dengan penerapan metode Critical Chain Project Management.

Tinjauan Pustaka Konsep Lean Lean Construc tion Waste Big Picture Mapping Tipe Aktivitas Critical Review Critical Chain Project Management Failure Mode and Effect Analysis Root Cause Analysis

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian

Pengumpulan dan Pengolahan Data

Project Scope Owner : Pemprov Jatim Pelaksana : CV. Catur Putra Utama Sumber Dana : APBD 2011 Lokasi Proyek Pembangunan gedung BPPKB tahap 2

Work Breakdown Structure 1.1 Lantai 1 1.Proyek Renovasi Gedung Pemberdayaan Perempuan 1.2 Lantai II 1.3 Pos Jaga 1 1.4 Pagar 1.5 Kawasan 1.1.1 Sipil 1.1.2 Arsitektur 1.1.3 Sanitasi 1.1.4 Mekanikal Elektrikal 1.2.1 Sipil 1.2.2 Arsitektur 1.2.3 Sanitasi 1.2.4 Mekanikal Elektrikal 1.3.1 Sipil 1.3.2 Arsitektur 1.3.3 Sanitasi 1.3.4 Mekanikal Elektrikal 1.4.1 Arsitektur 1.6 Paving 1.7 Paving 1.1.1.1 Persiapan 1.1.1.2 Beton 1.1.2.1 Pasangan 1.1.2.2 Plesteran 1.1.2.3 Plafon 1.1.2.4 Kusen 1.1.2.5 lantai 1.1.2.6 Pengecat an 1.1.2.7 Asesoris 1.1.2.8 dinding partisi 1.2.1.1 Persiapan 1.2.1.2 Beton 1.2.2.1 Pasangan 1.2.2.2 Plesteran 1.2.2.3 Plafon 1.2.2.4 Kusen 1.2.2.5 lantai 1.2.2.6 Pengecat an 1.2.2.7 Asesoris 1.2.2.8 dinding partisi 1.3.1.1 Persiapan 1.3.1.2 Tanah 1.3.1.3 Beton 1.3.1.4 Atap 1.3.2.4 Kusen 1.3.2.1 Pasangan 1.3.2.2 Plesteran 1.3.2.3 Plafond 1.3.2.5 Lantai 1.3.2.6 Pengecatan 1.4.1.1 Plesteran 1.4.1.3 Pengecatan 1.4.1.2 asesoris

Aliran Fisik Supplier KEBUTUHAN BAHAN BAKU PROJECT MANAGEMENT PROJECT DELIVERY Customer PROJECT SCHEDULE Material receipt Persiapan sipil lantai 1,2 dan pos satpam arsitektur Mekanikal Elektrikal lantai 1 Mekanikal Elektrikal lantai 2 Mekanikal elektrikal pos jaga Sanitasi Paving 17 hari 7 Hari hari 14 Hari 21 Hari hari 14 hari 42 Hari 28 hari 7 Hari 28 hari 14 Hari 48 hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari 14 Hari FIFO

Aliran Informasi Kepala Proyek Owner Mengkoordinir tim proyek dalam perencanaaan dan evaluasi Mediator kepentingan customer &konsultan perencana Konsultan pengawas Admin dan keuangan Pencatat tagihan Pendistribusian dana Audit keuangan proyek : kesesuaian antara perencanaan dan realisasi Pengadaan Pengadaan sumber daya proyek Record procurement Transaksi Site manager Penyusunan project plan Evaluasi dan pengendalian selama pengerjaan Laporan prestasi fisik proyek Supervisor Mengkoordinir sumber daya dalam pelaksanaan di lapangan Pelaporan kendala teknis dan membantu perencanaan alternatif yang lebih efektif dan efisien di lapangan

Tipe Aktivitas No. Nama VA NNVA NVA A Perencanaan awal B Pengadaan sumber daya C Material Receipt D persiapan tanah D.1 Pembersihan lapangan D.2 Pengangkutan tanah D.3 Pengurugan pasir D.4 Pengurugan Sirtu E sipil E.1 beton E.2 atap F arsitektur F.1 pasangan F.2 plesteran F.3 plafond F.4 kusen F.5 asesoris F.6 dinding partisi F.7 pengecatan G mekanikal elektrikal H sanitasi I kawasan Value adding activity 63% Necessary Non Value adding activity 37%

Identifikasi Waste (E-DOWNTIME) Environmental, h ealth and safety Defect Over production Waiting Not utilized employee knowledge and Skill Transport ation Excess inventory Motion Excess Processing

Pengukuran Waste yang paling berpengaruh No. Jenis Waste Peringkat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Rangking Bobot 1 Environmental health and safety 0 0 0 0 0 1 0 2 2 5 0.027778 2 Defect 0 1 2 2 0 0 0 0 0 29 0.161111 3 Overproduction 0 1 2 2 0 0 0 0 0 29 0.161111 4 waiting 2 1 1 1 0 0 0 0 0 34 0.188889 5 not utilizing employee knowledge and skill 0 0 0 0 2 2 1 0 0 16 0.088889 6 transportation 0 0 0 0 1 2 1 1 0 13 0.072222 7 Inventory 0 0 0 0 1 0 1 1 2 7 0.038889 8 motion 0 0 0 0 1 0 2 1 1 9 0.05 9 excess processing 3 2 0 0 0 0 0 0 0 38 0.211111 Bobot 8 7 6 5 4 3 2 1 0 180 No. Waste Bobot 1 excess processing 0.21111 2 waiting 0.18889 3 Defect 0.16111 4 Overproduction 0.16111 5 not utilizing employee knowledge and skill 0.08889 6 transportation 0.07222 7 motion 0.05 8 Inventory 0.03889 9 Environmental health and safety 0.02778 Responden : 1. Bapak Devin Nuruddin, ST sebagai manajer proyek 2. Bapak Isnaini Aji Waluyo, ST sebagai site manager. 3. Bapak Miftachul Maqna sebagai ketua pelaksana lapangan. 4. Bapak Faroji sebagai supervisor proyek 5. Bapak Eko Cahyono sebagai supervisor proyek

Identifikasi Waste 1. Excess Processing : Pembelian ulang material dikarenakan terjadi perubahan detail proyek. Redesain detail pekerjaan karena permintaan customer. Proses pengerjaan ulang (rework) 2. Waiting : Menunggu kedatangan material Menunggu instruksi dari pihak customer dan konsultan perencana bersama dengan project manager Menunggu ketersediaan sumber daya manusia Menunggu proses pengerjaan ulang

Penjadwalan Awal Proyek

Penjadwalan menggunakan Critical Chain Project Management (CCPM) Menghilangkan konflik sumberdaya (Resource Leveling) Pemotongan durasi menggunakan probabilitas 50%

Identifikasi Rantai kritis Critical Chain : persiapan beton Lt. 1 Pasangan Lantai satu Plesteran lantai 1 Pengecatan lantai 2 Nama pekerjaan optimistic (A) Most likely (S) (S-A)/2 ((S-A)/2)^2 persiapan 3.5 7 1.75 3 beton lt 2 10.5 21 5.25 28 pasangan lt 2 21 42 10.5 110 pekerjaan plesteran lt 2 33.5 35 0.75 1 kusen 14 28 7 49 Jumlah 190 akar jumlah 14 Project buffer 28 Nama pekerjaan optimistic (A) Most likely (S) (S-A)/2 ((S-A)/2)^2 beton 10.5 21 5.25 28 dinding partisi 17.5 35 8.75 77 Jumlah 104 akar jumlah 10 feeding buffer 20

Penyisipan Project Buffer dan Feeding Buffer

Analisa Data dan Pembahasan RCA Sub-Waste excessive processing Waste Sub waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5 kesalahan pekerja Tidak ada jadwal briefing secara pasti Proses pengerjaan ulang (rework) Hasil pengerjaan tidak sesuai spesifikasi Terjadi kesalahan pengerjaan Metode pengerjaan salah Konsultan perencana salah memperkirakan standard/metode pengerjaan Manajer proyek tidak menyusun jadwal briefing Penyelarasan detail pekerjaan antara konsultan perencana, kontraktor dan Excess processing Pembelian ulang material Kebutuhan akan material yang tidak sesuai penambahan detail pekerjaan karena permintaan owner desain ulang detail pekerjaan Perubahan detail pekerjaan detail pengerjaan tidak dapat direalisasikan Penyesuaian dengan perkembangan kondisi proyek Kesalahan dalam perancangan awal Perubahan keinginan customer

RCA Sub-Waste Waiting Waste Sub waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Waiting Menunggu kedatangan material Menunggu instruksi detail proyek Menunggu ketersediaan sumber daya manusia pengiriman material mengalami keterlambatan Perubahan detail pekerjaan setelah proyek berjalan Shortage tenaga kerja pada aktivitasaktivitas tertentu ketidaktepatan jadwal kedatangan material metode pengerjaan tidak sesuai dengan realisasi Penyesuaian dengan perkembangan kondisi proyek Kurangnya relasi dengan sumber tenaga kerja replacement material Kesalahan dalam memperkirakan jadwal pemesanan Kesalahan dalam perancangan awal Perubahan keinginan customer material awal tidak sesuai spesifikasi Kurangnya keterlibatan kontraktor dalam perancangan awal Menunggu proses pengerjaan ulang Pengerjaan sebelumnya masih dalam proses penyelesaian Terjadi pengerjaan ulang pada aktivitas sebelumnya Terjadi kesalahan pengerjaan

Identifikasi Risiko berdasarkan Waste No. Risk event Risk factor Risk effect 1 2 Kesalahan pengerjaan Perubahan pada detail pekerjaan Kesalahan pekerja Penyelarasan detail pekerjaan antara konsultan perencana, kontraktor dan konsumen kurang Permintaan customer Detail pekerjaan eksisting tidak dapat di realisasikan desain dan pengerjaan ulang, delay pada aktivitas, penambahan jam kerja dan biaya Pembelian ulang material, penambahan jam lembur Desain ulang detail pekerjaan, penundaan pekerjaan, pengerjaan ulang 3 Keterlambatan kedatangan material replacement material Kesalahan dalam memperkirakan jadwal pemesanan Delay dalam proses pengerjaan, penambahan jam kerja 4 ketidaktersediaan sumber daya Kurangnya relasi dengan sumber tenaga kerja Durasi pengerjaan menjadi lebih dari yang diperkirakan

Penilaian Risiko No. Risk event Risk factor Risk effect Likelihood Impact Nilai risiko 1 2 Kesalahan pengerjaan Perubahan pada detail pekerjaan Kesalahan pekerja Penyelarasan detail pekerjaan antara konsultan perencana, kontraktor dan konsumen kurang Permintaan customer Detail pekerjaan eksisting tidak dapat di realisasikan desain dan pengerjaan ulang, delay pada aktivitas, penambahan jam kerja dan biaya Pembelian ulang material, penambahan jam lembur Desain ulang detail pekerjaan, penundaan pekerjaan, pengerjaan ulang 4 2 4 5 16 10 Kemungkinan 5 4 1 3 4 2 3 2 1 1 2 3 4 5 Dampak 3 replacement material Keterlambatan kedatangan material Kesalahan dalam memperkirakan jadwal pemesanan Delay dalam proses pengerjaan, penambahan jam kerja 2 3 6 4 ketidaktersediaan sumber daya Kurangnya relasi dengan sumber tenaga kerja Durasi pengerjaan menjadi lebih dari yang diperkirakan 3 4 12

Rencana kontingensi No. Risk event Risk factor Rencana kontingensi Kesalahan pekerja Daily Huddle Meeting 1 Kesalahan pengerjaan Penyelarasan detail pekerjaan antara konsultan perencana, kontraktor dan konsumen kurang Penggunaan software Building Information management 2 3 Perubahan pada detail pekerjaan Keterlambatan kedatangan material Permintaan customer Detail pekerjaan eksisting tidak dapat di realisasikan Replacement material karena perubahan detail peerjaan Kesalahan dalam memperkirakan jadwal pemesanan Penekanan kontrak dan penjelasan konsekuensi perubahan desain Penggunaan software Building Information management Penekanan kontrak dan penjelasan konsekuensi perubahan desain Penggunaan software Building Information management Membangun long term relationship dengan supplier Penereapan SOP baru dalam penyiapan material 4 ketidaktersediaan sumber daya Kurangnya relasi dengan sumber tenaga kerja Pengembangan relasi sumber tenaga kerja

Analisa Penjadwalan menggunakan CCPM Pekerja Rata-rata kebutuhan per minggu Gaji per hari Gaji per minggu Rata-rata biaya tenaga kerja per minggu Tukang Batu 5 Rp50,000.00 Rp350,000.00 Rp1,750,000.00 Tukang Kayu 4 Rp37,500.00 Rp262,500.00 Rp1,050,000.00 Tukang Besi 3 Rp35,000.00 Rp245,000.00 Rp735,000.00 Tukang Cat 1 Rp50,000.00 Rp350,000.00 Rp350,000.00 Tukang Listrik 1 Rp37,500.00 Rp262,500.00 Rp262,500.00 Tukang Pipa 0.8 Rp35,000.00 Rp245,000.00 Rp196,000.00 Tukang Las 1 Rp35,000.00 Rp245,000.00 Rp245,000.00 Pekerja Terampil 12 Rp40,000.00 Rp280,000.00 Rp3,360,000.00 Mandor 5 Rp60,000.00 Rp420,000.00 Rp2,100,000.00 Kepala tukang kayu 1 Rp39,500.00 Rp276,500.00 Rp276,500.00 Kepala tukang batu 1 Rp55,000.00 Rp385,000.00 Rp385,000.00 kepala tukang besi 0.6 Rp37,000.00 Rp259,000.00 Rp155,400.00 kepala tukang cat 0.25 Rp55,000.00 Rp385,000.00 Rp96,250.00 kepala tukang listrik 1 Rp38,500.00 Rp269,500.00 Rp269,500.00 kepala tukang pipa 0.6 Rp37,000.00 Rp259,000.00 Rp155,400.00 kepala tukang las 0.8 Rp37,000.00 Rp259,000.00 Rp198,058.82 Pekerja tak terampil 14 Rp37,200.00 Rp260,400.00 Rp3,645,600.00 Biaya tenaga kerja per minggu Rp15,230,208.82 Durasi yang dapat dikurangi dengan penerapan metode penjadwalan CCPM adalah sebesar 46 hari atau 6 minggu tanpa konsumsi waktu penyangga

Lookahead

Buffer Management Jenis waste Menunggu kedatangan material Menunggu ketersediaan tenaga kerja Menunggu pengerjaan ulang Menunggu instruksi waktu yang dibutuhkan 1-2 hari 2-3 hari 4-6 hari 1 hari Zona pemakaian buffer Project Buffer Durasi yang telah terpakai (hari) 0%-33% 36 0-12 34%-66% 36 13-24 67%-100% 36 25-36

Kesimpulan 1. Waste yang sering terjadi (waste kritis) pada proyek pembangunan gedung BPPKB adalah menunggu kedatangan material, menunggu instruksi, menunggu ketersediaan tenaga kerja, menunggu proses pengerjaan ulang, Redesain detail pekerjaan, pembelian ulang material dan pengerjaan ulang. 2. Dalam pengaplikasian metode penjadwalan Critical Chain Project Management didapatkan percepatan durasi proyek menjadi 110 hari termasuk project buffer dan 76 hari apabila project buffer tidak digunakan. Dan penghematan biaya tenaga kerja dengan mempertimbangkan pemakaian tenaga kerja per hari adalah sebesar Rp 91.381.252,94 3. Berdasarkan perhitungan nilai risiko terhadap waste, didapatkan kejadian risiko yang termasuk kategori High Risk adalah perubahan detail pekerjaandan kesalahan pengerjaan. Risiko tersebut diprioritaskan untuk dilakukan mitigasi. 4. Rekomendasi solusi mitigasi yang dapat direkomendasikan untuk memitigasi masing-masing potensi risiko adalah penggunaan Building Information Modelling (BIM), penerapa daily huddle time, perubahan SOP perencanaan, pengembangan relasi sumber tenaga kerja dan membangun hubungan jangka panjang dengan supplier

Saran 1 Perusahaan diharapkan menerapkan filosofi Lean dalam setiap pengerjaan proyek dan metode penjadwalan Critical Chain Project Management. 2 Pada penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan studi kasus yang mempertimbangkan konstrain multi-project, sumber daya manusia per harinya dan identifikasi risiko secara keseluruhan.

Daftar Pustaka Alves, T. dan Tsao, C. (2007), Lean Construction 2000 to 2006, Lean Construction Journal, Vol. 3, No. 1, hal. 46-70 Anggraeni, Nyoman. 2009. Penerapan metode penjadwalan Critical Chain dan Lean Construction Dalam Perencanaan dan Pengendalian Proyek Konstruksi (Studi Kasus : PT.. Adhi Karya (Persero), Tbk, Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri ITS, Surabaya. Ballard, G dan Pollat,G. (2004) Waste in Turkish construction, Lean construction Journal, Vol 3, no.1, ha l. 3-5 Ballard, G. (1999). The Last Planner System of Production Control, Dessertation, University of Birmingham, Birmingham. Bossink, B.A.G dan Brouwers, H.J.H., (1996). Construction Waste : Quantification and Source Evaluation. Journal of Construction Engineering and Management. March, 55-60 Carbone, A.T and Tippet, E. (2004), Project Risk Management Using Project Risk FMEA. Engineering Management Journal. Gasperz, V. (2007), Lean six sigma for Manufacturing and Services Industries. PT..Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Gray, C. and Larson, E. 2006. The Managerial Process 3th Edition. McGraw-Hill Company, New York. Hines, P. dan Taylor, D. (2000), Going Lean. Lean Enterprise research Center Cardiff Business School, USA. S, Alwi dan K, Hampson dan S, Mohamed.(2002) Waste In the Indonesian construction projects proceeding journal, 1 st International Conference of CIB W107 Creating sustainable Construction Industry in Developing Countries, South Africa Saiful. 2008. Implementasi Lean Construction Pada Proyek Untuk Mereduksi Non Value Added Activity (studi kasus proyek rusunawa ITS), Thesis Master, Jurusan Teknik Industri ITS. Surabaya. Sacks, R. Radosavljevic, M. Barak, R. (2010). Requirements for Building Information Modeling Based Lean Production Management System for Construction. Journal of Automation in Construction. Salem, O. Solomon, J. Genaidy, A. Luegring, M. 2005. Site Implementation and Assesment of Lean Construction Techniques, Lean Construction Journal, Vol 4, no. 1.