KOTA TEGAL Kramat. Dukuhturi. Talang. Tarub. Adiwerna. Pangkah Kedung Banteng. Dukuhwaru. Slawi. Lebaksiu Jatinegara. Balapulang. Bojong.

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL SANITASI SAAT INI

Tabel 2.2. Tingkat Produksi Pertanian di Kabupaten Tegal

BAB I GEOGRAFI. Kabupaten Tegal Dalam Angka

MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

BAB VI INDUSTRI, LISTRIK DAN AIR MINUM

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

7.6 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kawasan

Tabel 2.6. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Tegal Pada Tahun 2013

SEKTOR BANGUNAN PDRB KABUPATEN TEGAL

SEKTOR PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

SEKTOR ANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

SEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAHAN

SEKTOR KEUANGAN. 8.1 LEMBAGA KEUANGAN (Bank dan bukan bank)

BAB V PERTANIAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

Sapusapuan 1% Furniture Rotaan 0% Wooden Cable 4% Komponen 13% Benang Tenun. Perabot Kayu. Furniture. Kayu 51% 17% BAB VII PERDAGANGAN A.

SEKTOR PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN

BAB IX KEUANGAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

KABUPATEN TEGAL. Data Agregat per Kecamatan KABUPATEN TEGAL

BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK

Banyaknya Perkara yang Diterima Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal Tahun Kantor Pengadilan Negeri Kabupaten Tegal. Perkara Yang Diterima

BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB IV SOSIAL BUDAYA A. PENDIDIKAN

BAB IV SOSIAL BUDAYA A. PENDIDIKAN

Grafik 3.34 Produksi Hortikultura Unggulan Kabupaten Temanggung

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Tegal Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB III PROFIL PEREKONOMIAN KECAMATAN ADIWERNA TAHUN 2006

ALTERNATIF POLA HUBUNGAN KOTA TEGAL DALAM KONTEKS KAWASAN BREGAS TUGAS AKHIR

Lampiran 1. Perhitungan nilai IR (incident rate per kecamatan) = x = 61, karena nilai IR Kecamatan Adiwerna > 55 per 100.

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

Perkembangan Ekonomi Makro

I. PENDAHULUAN. dibutuhkan secara berkesinambungan, karena merupakan bahan pangan yang

BAB II PEMERINTAHAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

DAFTAR ISI. Abstrak... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... xii

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL PERATURAN DAERAH RTRW KABUPATEN TEGAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

POTENSI DAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK MENGEMBANGKAN TANAMAN BUAH-BUAHAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN PERBAIKAN KALI BABON KOTA SEMARANG

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

INTEGRASI WILAYAH DALAM PROSES URBANISASI WILAYAH DI KABUPATEN TEGAL

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

Kata Kunci: Rencana Induk, Sistem Penyediaan Air minum, Kabupaten Tegal

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

UPAYA MEMPERTAHANKAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN TEGAL

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Perkembangan Potensi Lahan Kering Masam

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak, masih dianggap belum dapat menjadi primadona. Jika diperhatikan. dialihfungsikan menjadi lahan non-pertanian.

IV. KEADAAN UMUM 4.1. Regulasi Penataan Ruang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

I. PENDAHULUAN. Pertanian di Indonesia memiliki 2 jenis lahan yaitu lahan kering dan lahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 POLA PEMANFAATAN RUANG

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB III RANCANGAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN

Economics Development Analysis Journal

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

Bidang Tanaman Pangan

STUDI EVALUASI PEMBANGUNAN EKONOMI KABUPATEN TEGAL PERIODE Oleh: Oke Setiarso 2)

S. Andy Cahyono dan Purwanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

SEBARAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN SAWAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKSI PADI DI PROPINSI JAWA TENGAH

Kajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa tengah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempertahankan eksistensinya. Penggunaan lahan yang semakin meningkat

ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

Kajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS: Tinjauan Aspek Kesesuaian Lahan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

Lampiran Keputusan Menteri Pertanian No. 01/Kpts/SR.130/I/2006 Tgl. 3 Jan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton)

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

lainnya Lahan yang sebagian besar ditutupi oleh tumbuhan atau bentuk alami lainnya

Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan

No Kawasan Andalan Sektor Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan suatu proses produksi untuk menghasilkan barang

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

2.1.1.5. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Tegal didominasi oleh area non terbangun. Lahan sawah dapat ditemui di daerah Utara kabupaten yang relatif datar; sementara daerah Selatan yang relatif berbukit didominasi oleh hutan. Dua jalur regional utama (pantura pulau Jawa dan jalur Tegal-Purwokerto) menjadi generator utama pertumbuhan wilayah. Kawasan terbangun tumbuh seturut kedua jaringan jalan tersebut, sebagaimana Gambar 2.2 berikut ini. KOTA TEGAL Kramat KAB. BREBES Dukuhturi Adiwerna Talang Tarub Suradadi Warureja Dukuhwaru Slawi Pangkah Kedung Banteng Pagerbarang Lebaksiu Jatinegara Margasari Balapulang Bumijawa Bojong HUTAN/KEBUN SAWAH TEGALAN TUBUH AIR (SUNGAI/WADUK) PEMUKIMAN BELUKAR/SEMAK LAIN - LAIN Gambar 2.2. Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Tegal Sumber: RTRW Kabupaten Tegal 2012-2032 Luasan lahan sawah terus mengalami penurunan, sedangkan luasan permukiman mengalami kenaikan. Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat kecenderungan yang terjadi adalah maraknya konversi dari lahan pertanian subur beririgasi teknis menjadi lahan permukiman. Jika hal ini terjadi pada daerah hulu dan menutup saluran irigasi, maka sawah pada daerah hilir akan otomatis mati. Dengan adanya kebijakan lahan sawah berkelanjutan dan prioritas untuk menguatkan ketahanan II-1

pangan, isu konversi lahan ini sepatutnya menjadi hal yang diprioritaskan penanganannya. Sebagaimana Gambar 2.3 berikut ini. KOTA TEGAL Kramat KAB. BREBES Dukuhturi Adiwerna Talang Tarub Suradadi Warureja Dukuhwaru Slawi Pangkah Kedung Banteng Pagerbarang Lebaksiu Jatinegara Margasari Balapulang Bojong LAHAN BASAH Bumijawa LAHAN KERING Gambar 2.3 Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Sumber:RTRW Kabupaten Tegal Luas Lahan Pertanian Yang ditetapkan menjadi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan berdasarkan Perda No. 10 Tahun 2012 Tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tahun 2012 2032 yaitu : a. Kawasan Pertanian Lahan Basah : 35.946 Hektar b. Kawasan Pertanian Lahan Kering : 6.630 Hektar 2.1.1.6. Konstelasi dengan Wilayah Sekitarnya Kabupaten Tegal memiliki posisi yang unik pada kawasan Provinsi Jawa Tengah, karena memiliki 3 karakteristik fisik wilayah: kawasan pantai, kawasan dataran rendah, dan kawasan dataran tinggi. Berdasarkan Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Jawa-Bali, posisi Kabupaten Tegal (secara hirarki perkotaan) merupakan Pusat Kegiatan Lokal, sedangkan kawasan waduk Cacaban ditetapkan sebagai kawasan perlindungan setempat. Dalam konstelasinya dengan Kabupaten Brebes dan Kota II-2

Tegal, maka kawasan Bregas ditetapkan sebagai kawasan andalan dalam wilayah pulau Jawa-Bali sebagaimana Gambar 2.4 di bawah ini. IN D R AM A YU CIR EBO N JEPAR A M A JALEN G K A CIREBON (KOTA ) TEGAL (KOTA) PEKALONGAN (KOTA) D EM AK KU D U S PATI REM B AN G KU N IN G A N BR EBES TEG AL PEM ALA N G PEKA LO N G A N BA TAN G KEN D AL SEMARANG (KOTA ) TU B AN G RO B O G AN BLO R A TEM AN G G U N G SEM AR AN G BO JO N EG O RO TASIKMALAYA (KOTA ) BANJAR (KOTA) CILA CAP BA N YU M AS BA N JA RN EG AR A W O N O SO BO PU R BA LIN G G A SALATIGA (KOTA ) BO YO LA LI SRA G EN N G A W I C IR E BO N C IR E BO N (K O TA) CIA M IS KEB U M EN M AG ELA N G PU R W O R EJO SLEM AN KLA TEN KULON PROGO YOGYAKARTA (KOTA) BA N TU L GUNUNG KIDUL SURAKARTA (KOTA) KA RA N G A N YA R SU K O HA RJO W O N O G IR I M AG ETA N PO N O R O G O M AD IU N N G A N JU K KEDIRI (KOTA ) N G K A TEG A L (K O TA ) PACITAN TU LU N G A G U N G TREN G G ALEK PEKALO N G AN (KO TA) KU N IN G A N BR EBES TEG A L PE M A LA N G BATAN G PEKALO N G AN A (KO TA) C ILA C AP T PU R BALIN G G A BANJA R N E G A R A BANYU M A S W O N O S Gambar 2.4 Peta Konstelasi Kabupaten Tegal dengan Wilayah Sekitarnya Sumber: RTRW Kabupaten Tegal 2012-2032 Posisi Kabupaten Tegal pada RTRW Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai kawasan pendukung Kota Tegal, khususnya koridor Adiwerna-Slawi yang ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal. Kawasan pada jalur Tegal-Slawi merupakan kawasan ekonomi yang tidak dapat dipisahkan entitasnya, dan bersama dengan Brebes membentuk kawasan strategis perbatasan Bregas. Sebagai satu koridor ekonomi, titik jual produk yang utama berada di Kota Tegal, sedangkan Kabupaten Tegal dan Brebes menjadi pendukungnya. Kabupaten Tegal terletak pada sabuk pembangunan Jawa Tengah, kawasan yang paling cepat perkembangannya dalam provinsi Jawa Tengah. Lokasinya dilewati oleh 2 jalur jalan utama yaitu jalur pantura pulau Jawa dan jalur Tegal-Purwokerto. II-3

2.1.1. Potensi Pengembangan Wilayah Perbedaankondisi geografiswilayah mengakibatkanperbedaansumber dayaalamyangdimiliki, sehingaberdampakpadaperbedaankomoditas unggulanyangdiusahakandisetiapwilayah.olehkarena itukabupatentegalmemiliki banyak komoditas unggulanyangdihasilkanoleh masing-masingwilayah, baik darisektor petanian maupun dari sektorindustri pengolahan yangmemanfaatkan bahan baku hasil pertanian.diantarakomoditas-komoditas unggulan yangdimiliki masing-masingwilayah di Kabupaten Tegal,terdapat beberapakomoditasyangmenjadi unggulantidak hanyaditingkat kabupaten,tetapi sampai ke tingkat provinsi dan nasional. Komoditaskomoditastersebut dapat dikategorikan sebagai komoditaskhaskabupatentegal.khasnyakomoditas unggulan tersebut dapat dilihat dari jenis komoditasnyayanghanyadihasilkanatausebagianbesarproduksinya terpusat di KabupatenTegal,dan jugadapatdilihatdaricitarasayang dimilikiberbedadengankomoditasyangsamayangdihasilkandaerah lain. Komoditas-komoditaskhasyangmenjadiunggulandi KabupatenTegaldiantaranyadari sektorpertanianyaitu padi,jagung, sayuran antara lain bawang merah, cabai, kentang dan kubis, dari sektor peternakan yaitusapiperah, sapi potong, domba, ayam ras pedaging dan itik sertaprodukturunannya.sementaradarisektorindustri diantaranya kelompokindustri kimia dan kertas, kelompok logam mesin dan elektronik, dan kelompok industri agro dan hasil hutan.komoditaskomoditastersebut menjadi unggulanbaikuntuk tingkatprovinsi maupuntingkat nasional,bahkanbeberapakomoditastelah dapat bersaingdi pasarinternasional. 2.1.2.1. Pertanian Pertanian telah mempengaruhi kehidupan masyarakat di wilayah ini,baiksecaraekonomi maupun sosial budaya.berdasarkanpadabesarnyapotensiyangdimiliki,pemerinta hkabupatentegaltelah menetapkansektor pertaniansebagai salah satucorebusinessdanleadingsectordisamping industrimanufaktur dan pariwisata, serta merupakan andalan pada pembangunan bidangekonomi.kabupatentegalmemilikikondisiiklim,lahandansu mberdayahayatiyangsangat mendukung pengembanganusaha anekajeniskomoditas pertanian,mulaidaritanamanpangan,hortikultura, perkebunandankehutanan.kawasanini jugatelah memiliki aksespasaryangcukup baik ke Kota Tegaldan kabupaten/kota seeks Karisidenan Pekalongandengan penduduk berdaya beli cukup baik, sehingga sangat berpeluanguntuk memposisikan II-4

dirisebagai pemasok utamaproduk agribisnisbagi masyarakat di wilayah tersebut. Secaraumum,KabupatenTegalsampaisaat ini masih merupakan daerah sentraproduksi sayuran terbesar di Jawa Tengah. Budidaya hortikultura Kabupaten Tegal dipusatkan pengembangannya di kawasan Bojong dan Bumijwadengan komoditas unggulan II-5