TEKNOLOGI PEMBUATAN ARANG DAN CUKA KAYU ( Wood Venegar) N. JAOJAH, SP Penyuluh Kehutanan Kabupaten Cianjur

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN CUKA KAYU DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN. Oleh : Sri Komarayati

Arang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

BOKASHI (BAHAN ORGANIK KAYA AKAN SUMBER HAYATI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Arang Tempurung Kelapa

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

III.TATA CARA PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

MEMPRODUKSI CUKA (ASAP CAIR) UNTUK KESEHATAN TANAMAN. CORRYANTI dan FRIDA E.ASTANTI

Cara Menanam Cabe di Polybag

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG DENGAN AKTIVATOR KOH DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI LOGAM Fe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KANDUNGAN UNSUR HARA RENDAH MENGGANGU PERTUMBUHAN TANAMAN PADA SAAT PROSES PEMBUSUKAN MENIMBULKAN BAU YANG SANGAT MENYENGAT

Mengapa Air Sangat Penting?

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

Nur Rahmah Fithriyah

RANCANG BANGUN MESIN PENYULING MINYAK ATSIRI DENGAN SISTEM UAP BERTINGKAT DIKENDALIKAN DENGAN MIKROKONTROLLER DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK

STUDI PEMBUATAN ARANG AKTIF DARI TIGA JENIS ARANG PRODUK AGROFORESTRY DESA NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PENDAHULUAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

mencintai, melestarikan dan merawat alam untuk kualitas hidup lebih baik Talaud Lestari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

Metodologi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. nabati yang penting di Indonesia. Kelapa minyak sawit mengandung kurang lebih

V. GAMBARAN UMUM P4S NUSA INDAH

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

III. MATERI DAN METODE

PERANGKAT UJI PUPUK ORGANIK (PUPO) (ORGANICFERTILIZER TEST KIT )

RANCANG BANGUN TUNGKU PIROLISA UNTUK MEMBUAT KARBON AKTIF DENGAN BAHAN BAKU CANGKANG KELAPA SAWIT KAPASITAS 10 KG

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI BRIKET ARANG DAN ASAP CAIR

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU ASAP CAIR (LIQUID SMOKE) Kata Kunci : Asap cair, limbah, kelapa sawit, tandan kosong sawit

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

Teknik Budidaya Tanaman Durian

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

III. METODE PENELITIAN

KELOMPOK TANI DEWI SRI

TEKNIK PEMBUATAN pupuk BOKASHI

Created By Pesan bibit cabe kopay. Hub SEKILAS TENTANG CARA BERTANAM CABE KOPAY

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

OPTIMASI PEMBUATAN ASAP CAIR DARI SEKAM PADI DAN APLIKASINYA SEBAGAI PUPUK TANAMAN HIDROPONIK

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hasil hutan tidak hanya sekadar kayu tetapi juga menghasilkan buahbuahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. asam ataupun enzimatis untuk menghasilkan glukosa, kemudian gula

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

II. TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pengelolaan yang memperhatikan kendala yang ada. Beberapa kendala

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

III. METODE PENELITIAN. beberapa pasar di Kota Bandar Lampung dan di kebun percobaan Universitas

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PERSIAPAN TANAM BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

Pengolahan Tanah Dosis Waktu Aplikasi Sebelum diolah beri pupuk organik dari limbah panen / limbah ternak ataupun sampah kota yang diolah dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

Oleh : Yahumri BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) BENGKULU

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A DATA PENGAMATAN. A. Pemanfaatan Rumput Ilalang Sebagai Bahan Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi.

PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea) DENGAN AKTIVATOR ASAM SULFAT

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh subur di Indonesia. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENGOLAHAN LAHAN

Transkripsi:

1 TEKNOLOGI PEMBUATAN ARANG DAN CUKA KAYU ( Wood Venegar) N. JAOJAH, SP Penyuluh Kehutanan Kabupaten Cianjur 1. Pengertian Arang dan Cuka Arang merupakan hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon yang berbentuk padat dan berpori. Sebagian besar dari pori-porinya masih tertutup dengan hidro-karbon, ter dan senyawa organik lain yang komponennya terdiri dari abu, air, nitrogen dan sulfur. Proses pengarangan akan menentukan dan berpenga-ruh terhadap kualitas arang yang dihasilkan (Sudradjat dan Soleh, 1994). Proses pembuatan arang dilakukan dengan cara memanaskan dalam suatu tempat tertutup (kiln) tanpa kontak dengan udara langsung pada suhu 400-600 0 C. Kiln dapat terbuat dari bata, logam atau tanah liat Cuka kayu adalah hasil destilasi pembakaran kayu yang banyak mengandung berbagai macam unsur hara mikro yang bermanfaat untuk tanaman. Manfaat Cuka kayu antara lain (1) Mempercepat tumbuh tanaman, (2) Mengatasi tumbuh tanaman liar (3) Menghilangkan bau tidak sedap (4) Menghambat pertumbuhan mikro organism (5) Mencegah tumbuh jamur-jamur (6) Menolak kehadiran binatang kecil (7) Sebagai Farmasi (obat-obatan). Pada saat ini hasil peralatan Alat Pendingin Asap dan proses untuk memproduksi cuka kayu dari pembuatan arang telah berhasil untuk mendapatkan Hak Paten dari Pemerintah Indonesia yang diterbitkan oleh Direktorat Paten Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM dengan sertifikat Paten No ID.POO28528 tanggal 13 Juni 2011 dan pada tanggal 26 Nopember 2012 telah diselenggarakan promosi paten kepada pengguna di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta. Cuka kayu/wood vinegar, Cairan distilat, pyrolegneous acid, asap cair, cairan arang, miracle charcoal water (Jepang) berasal dari kondensat asap proses pembuatan

2 arang berupa cairan, warna hitam-kuning, bau menyengat, sifat asam, berbagai macam jenis komponen kimia. Berdasarkan Surat keterangan dari Puslitbang Hasil Hutan Bogor Nomor KT.9/VIII/P3KKPHH-6/2011, dan hasil uji laboratorium tingkat keasaman (ph) sebesar 3,89-3,92, kandungan asam asetat 1,36-1,44%, berat jenis 1,0152 dan phenol sebesar 0,0554-0,0611%. Hasil analis GCMS komponen kimianya terdiri dari asam asetat, phenol, furfril akohol. Kandungan hara Mn = 1,03-1,05 ; Na = 1,37-8,04; Mg = 7,94 13,37; Ca = 9,08-9,85; Fe = 337,40 344,75; K = 540,05 548,90 sesuai dengan surat Kepala Pustekolah Nomor KT.9/VIII/P3KKPHH-6/2011 bahwa Cuka kayu dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida dan bio fertilizer pada tanaman. 2. Proses Pembuatan Arang Dan Cuka Kayu Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan arang dengan metode karbonisasi telah dikenal baik ini dapat dibuktikan dengan data ekspor arang termpurung kelapa ke manca Negara. Hal yang baru dari proses adalah limbah asap proses karbonisasi yang selama ini di buang bebas ke udara, dimanfaatkan menjadi cairan cuka kayu sebagai produk tambahannya. Denngan cara mengatur proses karbonisasi secara terpadu dihasilkan selain arang kayu berkualitas baik dihasilkan juga cuka kayu yang banyak kegunaannya. Selain bahan kayu untuk produksi arang dan cuka kayu, pada tungku drum ini dapat pula digunakan bahan kayu atau potongan limbah kayu diameter kecil dan limbah seleberan dari industri penggergajian kayu. Bahan baku kayu yang berasal dari limbah pembukaan ladang, berupa kayu sisa potongan cabang yang sudah tidak bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, serta

3 berukuran diameter 5-10 cm dengan panjang 10-20 cm. Selain itu, potongan dolog berukuran besar juga dapat digunakan, namun perlu dipotong dan dibelah sesuai dengan ukuran yang dikehendaki serta sesuai dengan kapasitas tungku drum. Selain itu dapat digunakan bahan baku berupa tempurung kelapa, sekam padi, ranting daun, dsb. Proses Pembakaran a. Cara pembakaran Pada bagian dasar tungku drum diberi ganjal dengan bata setinggi ± 5-10 cm, pada 3 lokasi titik. Selanjutnya, di bawah tungku diberi potongan kayu bakar atau serutan kayu kering yang telah diberi sedikit minyak tanah. Setelah api dinyalakan, tunggu sampai nyala bara api merembet ke dalam tungku melalui lubang udara sehingga bahan baku kayu yang terdapat di dalam tungku dapat terbakar dengan sempurna. b. Pendinginan arang Proses pengarangan biasa memerlukan waktu selama ± 7 sampai 9 jam - bila kayu relatif basah. Apabila asap yang keluar sudah terlihat menipis putih atau bening kebiru-biruan, lubang udara di bagian bawah tungku

4 ditutup serapat mungkin dengan diberi pasir atau tanah. Untuk memulai proses pendinginan, di bagian atas penutup tungku diberi tanah atau pasir serta cerobong asap ditutup dengan kain basah atau rumput yang rapat dan kemudian dilapisi tanah, sehingga tidak ada udara yang masuk ataupun keluar. c. Pemanfaatan asap pembakaran untuk cuka Cuka kayu (wood vinegar) Asap hasil pembakaran pada proses pembuatan arang kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan cuka kayu (wood vinegar). Kegiatan ini bisa dilakukan pada saat pembuatan arang dengan menggunakan metode tungku lubang tanah sertadrum. Beberapa manfaat dari cukakayu, antara lain dapat digunakan sebagai insektisida dan herbisida organik. Hal ini berarti pemanfaatan cuka kayu sebagai insektisida akan lebih aman bagi lingkungan. Batang bambu yang sudah dipotong dan dilubangi dipasangkan pada bagian atas cerobong asap, serta diusahakan agar sebagian besar asap masuk melewati batang bambu. Semakin panjang batang bambu yang digunakan, proses pendinginan akan menjadi lebih baik. Hal ini karena luas permukaan pada bambu bagian dalam untuk proses pendinginan semakin besar. Pembentukan Arang Dan Cuka Kayu Pengambilan cairan asap dilakukan dengan lima tahapan, yang pertama cairan asap ditampung mulai dari awal sampai suhu asap mencapai 80 o C, yang kedua cairan asap diambil pada suhu 100 o C, yamg ketiga diambil pada suhu 150 o C, yang ke empat pada suhu 125 o C dan yang terakhir pada suhu 180 0 C. a. Asap Cair/Cuka Kayu Asap cair pada umumnya tercampur dengan taringan yang mengapung dibagian atas cairan dan tar berat yang mengandung bagian bawah cairan. Asap yang baik

5 terbebas dari kedua jenis tar ini dan dapat dipisahkan dengan cara membiarkan 1-3 bulan atau dengan cara mendetilasi. Kualitas asap cair (wood vinegar) yang baik berwarna kuning, bau agak lemah, transparan atau tidak ada gumpalan atau suspensi kadar asap organic berkisar 1-18%, berat jenis lebih 1,001 gr/cm dan derajat keasaman (ph) 1,56-3,7. b. Hasil Arang Arang yang dihasilkan dengan cara tersebut sifat dan karakternya bersifat baik. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian kadar air, abu, zat terbang, karbon tertambat nilai kalor dan derajat kemurnian hasil pengujian arang yang telah dilakukan dari setiap hasil uji coba pembuatan arang. 3. Manfaat dan Aplikasinya Cuka kayu bagi tanaman dapat dimanfaat sebagai Biopestisida dan BioFertilzer Manfaat Cuka kayu, a) bagi tanaman 1) Merangsang pertumbuhan pokok dan sayuran. 2) Menguatkan akar dan daun. 3) Menyuburkan tanah. 4) Menanbah rasa asli kepada hasil pertanian dan juga produk-produk berkaitan 5) Menghalang pembiakan virus dan penyakit dalam tanah. 6) Menghalang virus dan seranggan perusak untuk memperbaiki keadaan tanah 7) Menambah kuantitas mikrob yang berguna. 8) Menghalau serangga perusak.

6 9) Mengelakkan penyakit yang disebabkan oleh bakteria. 10) Menambah baik kualits buah dan menambah kandungan gula dalam buah. 11) Sebagai pemangkin tumbesaran biji benih. 12) Sebagai bahan tambahan kepada baja kompos. Membantu hewan ternak lebih sehat dan melindungi dari penyakit. Menjadikan daging hewan dan susu lebih berkualitas b) Bagi Kesehatan, Cuka kayu bagi kesehatan dapat digunakan untuk mengurangi bau busuk, sebagai obat jerawat kudis dan Deodoran, aroma ikan, keperluan mandi, farmasi, laundry, pengusir rayap/binatang kecil dll. Aplikasi Cuka kayu telah diterapkan di Kawasan Wisata Terpadu Dewi Sri Bojongpicung, Kab. Cianjur Cuka Kayu ini sudah diaplikasikan pada tanam padi oleh KWT Dewi Sri Bojongpicung pada luasan 1400 M 2 ( 100 tumbak ) dan menghasilkan gabah kering panen sebanyak 1.200 Kg ( 12 kwt), juga telah di coba oleh Penyuluh Kehutanan dengan luasan 700 M 2 (50 tumbak) dan menghasilkan gabah kering panen sebanyak 550 Kg. Dosis untuk tanaman padi yaitu 1 ltr Cuka Kayu dengan 50 ltr air, waktu pemberian bisa 4 5 kali penyemprotan yaitu pada umur :30 hari setelah tanam. Penyemprotan cuka kayu dilakukan 4--5 kali pada konsentrasi 0,25% selang tujuh hari. Waktu penyemprotan antara pukul 7-10 pagi. Selain itu, cuka kayu berfungsi sebagai pupuk dan pestisida dapat diterapkan pada tanaman sayuran seperti buncis, kacang panjang, kubis, ketimun Tanaman sayuran yang dipupuk pada takaran yang biasa digunakan oleh penyuluh/petani sayur disemprot dengan cuka kayu konsentrasi 2% dilakukan pada umur sayuran satu bulan setelah tanam dengan selang tujuh hari sampai masa panen. Tanaman sayuran yang disemprot dengan cuka kayu tidak perlu disemprot dengan pestisida

7 Pemanfaatan cuka kayu pada tanaman stek pucuk dengan cara penambahan pada media hingga basah pada konsentrasi cuka kayu 0,5% dilakukan sebelum stek pucuk ditanam. Setelah satu bulan tanam disemprot pada tanah/media sebanyak 1 ml/polibag pada konsentrasi cuka kayu 1% dengan selang tujuh hari sampai mencapai tinggi yang diinginkan. Untuk tanaman bibit, penyemprotan cuka kayu dilakukan pada konsentrasi 1,5--2% dengan selang 7--10 hari. Sudah diaplikasikan pada bibit jati dan pinus di Persemaian Pongdok Landak Haurwangi KPH Cianjur. Aplikasi Cuka Kayu pada Jerawat & Bau Badan 1) Oleskan pada ketiak untuk menghilang bau tidak menyenangkan sebelum menggunakan pewangi biasa. 2) Oleskan pada muka berjerawat, biarkan 5 menit dan bilas dengan air bersih setiap hari Aplikasi Cuka Kayu pada Penyakit Kulit 1) Oleskan pada kaki yang bermasalah atau rendam kaki pada larutan 10% gred kosmetik. 2) Untuk masalah yang kritikal, basahkan kapas dengan cuka kayu asli gred kosmetik dan kepitkan di celah-celah jari kaki. 3) Oleskan pada kulit yang menghadapi masalah alahan, bilas selepas 5 menit atau bancuh 2 sendok teh cuka kayu asli ke tab mandi. Ini akan menghilangkan gatalgatal, alahan dan memulihkan penyakit kulit. 4) Sapu cuka kayu asli menggunakan putik kapas pada kutil/ketiak akan melembut dan mematikan sel-sel seterusnya menghaluskan kulit. 5) Kaedah mandian juga akan mematikan sel-sel ketiak secara jangka panjang. Aplikasi cuka kayu pada pembibitan Albazia dilaksanakan di Kecamatan Pegelaran dengan cara disemprotkan pada tanaman setiap seminggu sekali.

8 Lain-lain Aplikasi 1. Persiapan a) Alat - alat yang diperlukan : 1. Golok 2. Gergaji 3. Drum pembakaran lengkap dengan pendingin 4. Botol kemasan 5. Label b) Bahan-bahan yang diperlukan dalam keadaan basah : 1. Kayu limbah 2. Batok Kepala 3. Bambu 2. Langkah Kerja 1. Bahan-bahan dari kayu atau bambu di potong-potong ±20 cm ( Kayu atau bambu dalam keadaan basah) 2. Dimasukan kedalam drum sampai penuh 3. Pemetikan api dilakukan dari lubang yang sudah tersedia. 4. Api merambat ke atas maka terjadi pembakaran kayu di dalam drum. 5. Lalu tutup bagian atas drum 6. Hubungkan dengan alat destilasi /pendingin 7. Amati dan biarkan selama 9 jam (selama proses pembakaran cuka kayu keluar melalui alat destilasi 8. Setelah selesai pembakaran lalu tutup lubang api, biarkan 12 jam untuk proses pendinginan arang. 9. Setelah arang dingin lalu dibuka, kemudian diklasifikasikan yaitu arang yang utuh dan arang yang bubuk kemudian dimasukan ke dalam karung, arang yang bubuk bisa dijadikan briket arang.

9 10. Cuka kayu di saring dengan kain ata busa supaya hasilnya lebih bening kemudian di kemas dalam botol yang berukuran 1000 ml, 500 ml, dan 250 ml. 3. Kegunaan arang dan cuka kayu : a) Arang digunakan sebagai sumber bahan bakar untuk menggantikan fosil b) Cuka kayu dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dalam bidang pertanian maupun industri, antara lain sebagai bahan pengawet, penggumpal getah karet, pembasmi hama dan penyubur tanaman, karbol, serta pengusir serangga. 4. Prospek Pasar a) Arang dijual kepada pengrajin pandai besi, tukang sate b) Cuka kayu dijual kepada masyarakat sekitar, para petani, koperasi rimbawan Hutbun, dan keluar daerah Cianjur, seperti Bogor dan Jakarta 5. Analisa Usaha Arang dan Cuka Kayu Biaya untuk 4 kali produksi yaitu : 1. Tenaga Kerja sebanyak 8 HOK x Rp. 40.000 = Rp. 240.000 2. Bahan Baku sebanyak 240 Kg x Rp. 300 = Rp. 72.000 3. Lisrtik = Rp. 20.00 4. Kemasan, Label @ 500x 600 = Rp. 300.000 Jumlah Biaya Produksi = Rp. 632.000 Biaya Penyusutan Alat jangka usia ekonomis 5 tahun, bunga Bank 2,5% per tahun, harga alat Rp. 10.000.000, jadi penyusutan alat per tahun Rp.1.250.000 dan per bulan Rp. 104.170,- Jadi biaya total pembuatan arang cuka kayu dan Rp. 632.000 + 104.170 = Rp. 736.170,- Penerimaan rata-rata satu kali produksi dapat menghasilkan arang 12 kg x Rp.2500 =Rp 30.000 kg arang, dan cuka mampu menghasilkan sebanyak 15

10 liter x Rp. 30.000 = Rp. 450.000. kalau dalam satu bulan melakukan pembakaran rata-rata 4 kali pembakaran maka diperoleh penghasilan sebagai berikut : 1. Arang 12 Kg x 4 kali Rp. 2500 = Rp. 120.000 2. Cuka 15 liter x 4 kali Rp 30.000 = Rp 1.800.000 Jumlah = Rp 1.920.000 Jadi penghasilan bersih dalam satu Bulan Rp. 1.920.000 Rp.736.170 = Rp. 1.183.830 6. Rekomendasi a. Kalau dikembangan di seluruh Indonesia sangat cocok sekali karena tersedianya limbah kehutanan dalam jumlah yang banyak b. Pestisida yang ramah lingkungan c. Membuka lapangan pekerjaan.