BAB II. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan. Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV. PTPerkebunan Nusantara IV Medan disingkat PTPN IV Medan didirikan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI, Perusahaan

BAB II PROFIL PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT.Pekebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara IV ( Perusahaan) (dahulu PT Perkebunan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit. tahun 1958, saat Pemerintah republik Indonesia

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan terluas dan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia.Secara umum kondisi

BAB I PENDAHULUAN. tanpa badan hukum, yang menggunakan atau mempekerjakan karyawan/pekerja

8 Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. A. Sejarah singkat PT Perkebunan Nusantara IV Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM :

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/ INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. yang memiliki dua komoditi yaitu kelapa sawit dan teh.

BAB II PROFIL PT. PRIMA MEDICAL NUSANTARA (RUMAH SAKIT PABATU PTPN IV) A. Sejarah PT. Prima Medical Nusantara (Rumah Sakit Pabatu PTPN IV)

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV. Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang peleburan kebun-kebun

1.1 Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Belanda. Unit usaha ini diberi nama NV Cultuur Maatschappy Onderneming (NV

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

BAB II. Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) mengusahakan perkebunan dan

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III Medan, berlokasi di Jl. Sei Batanghari No.2

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) didirikan berdasarkan Peraturan

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Group atau Astra International Group dimana perusahaan ini bergerak dalam

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) atau PTPN XI adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan suatu organisasi, diperlukan karyawan yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah PT Perkebunan Nusantara III (Persero) restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

Mungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji

KEADAAN UMUM Sejarah

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. A. Gambaran Umum Sejarah PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha agroindustri. PTPN IV (Persero) Medan mengusahakan perkebunan

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

MATA ACARA 2. Dan dengan demikian, Perseroan membagikan dividen untuk tahun buku 2017.

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

BAB I P E N D A H U L U A N

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

III. METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT TUNAS BARU LAMPUNG Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dikembangkannya tanaman kelapa sawit di Indonesia pada tahun 60-an,

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

disepakati bersama (Rivai dan Basri, 2005:50).

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

TABEL PRODUKSI PTPN IV UNIT/KEBUN PABATU TAHUN 2004

I. PENDAHULUAN. sebagai pihak yang menyewakan lahan atau sebagai buruh kasar. Saat itu,

Transkripsi:

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) disingkat PTPN IV didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan Akta Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Notaris Harun Kamil, SH dan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor: C2-8332 HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.81 tanggal 8 Oktober 1996; Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 8675, Anggaran Dasar telah disesuaikan dengan UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Notaris Sri Ismiyati, SH No. 11 tanggal 04 Agustus 2008 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum an HAM RI melalui Surat Keputusan No. AHU-60615.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 10 September 2008, Anggaran Dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 16 tanggal 8 Oktober 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Ihdina Nida Marbun SH. Bidang Usaha 5

6 PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. PTPN IV memiliki usaha perkebunan dan pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah (DTB) per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Constructio yaitu Pabrik Mesin Tenera (PMT) dan 3 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS. Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan ke dalam 5 (lima) Grup Unit Usaha (GUU). Grup Unit Usaha-I meliputi : 1. Unit Usaha Bah Jambi 2. Unit Usaha Balimbingan 3. Unit Usaha Tonduhan 4. Unit Usaha Pasir Mandoge 5. Unit Usaha Sei Kopas 6. Unit Usaha Dolok Sinumbah

7 7. Unit Usaha Marihat Grup Unit Usaha-II meliputi : 1. Unit Usaha Gunung Bayu 2. Unit Usaha Mayang 3. Unit Usaha Bukit Lima 4. Unit Usaha Dolok Ilir 5. Unit Usaha Laras 6. Unit Usaha Tanah Itam Ulu Grup Unit Usaha-III meliputi : 1. Unit Usaha Pabatu 2. Unit Usaha Adolina 3. Unit Usaha Air Batu 4. Unit Usaha Tinjowan 5. Unit Usaha Padang Matinggi 6. Unit Usaha Aek Nauli 7. Unit Usaha Sawit Langkat Grup Unit Usaha-IV meliputi : 1. Unit Usaha Pulu Raja 2. Unit Usaha Berangir 3. Unit Usaha Ajamu 4. Unit Usaha Meranti Paham 5. Unit Usaha Sosa 6. Unit Usaha Panai Jaya 7. Unit Usaha Batang Laping 8. Unit Usaha Timur 9. Unit Usaha Plasma Madina Unit Usaha-V meliputi : 1. Unit Usaha Marjandi 2. Unit Usaha Bah Butong 3. Unit Usaha Sidamanik 4. Unit Usaha Tobasari dan Unit Usaha Bah Birong Ulu

8 B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan RUPS GMS DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA ERWIN RUPS Anak Perusahaan Direktur Produksi Ahmad Haslan Saragih Direktur Keuangan Setia Dharma Sebayang Direktur Perencanaan Pengembangan usaha Memed Wiramiharja Direktur SDM & Umum Andi Wibisono Bagian Sekretaris Moh. Abdul Ghoni Bagian Tanaman Nurmala Dewi Hasibuan Bagian Keuangan Aminuddin Th h Bagian Perencanaan Aida Farida Bagian SDM Taufiqurrahman SPI Saur M Pangabean Bagian Pengolahan Nurmala Dewi Hasibuan Bagian Akuntansi Hatorangan Siahan Bagian Pengembangan Usaha Sigit Karyadi Bagian Umum Muhtadin Harahap Bagian MR & GCG Deriati Bagian Teknik Marulum Angkat Bagian Pemasaran Romeo Bangun Bagian PKBL R. Triawarman Bagian Hukum & Pertanahan A. wahid Rambey Bagian Pembelian Bahan Baku Lidang P b Bagian MSI Indah Triharyani Bagian Pengadaan Abdul Hasyim Lbs yayasan GUU I Hanif Soekasman GUU - II Mhd. Zulahm Audi GUU III Budiono GUU IV M. Deddy Pratopo GUU V Bagindo M.A Pulungan Unit Usaha Sekolah Unit K Sawit: 1. BAJ 2. BAL 3. TON 5. SKO 6. DOS 7. MAT Unit K Sawit: 1.GUB 2.MAY 3.BUL 4.DOI 5.LAR 6.TIU Unit K sawit: 1. PAB 2. ADO 3. ABA 4. TIN 5. PDM 6. AEN 7. SAL Unit K Sawit: 1. PUR 2. BER 3. AJA 4. MEP 5. OSA 6. PKS.OSA 7. PAJ 8. PLM 9. TIM 10. BAP K Sawit TEH: 1. MAR 2. BUT 3. SID 4. TOB 5. ULU Unit R Sakit: 1. RS LAR 2. RS PAB 3. RS BAL Unit Usaha Perbengkela n: PMT DOI Kantor Perwakilan Jakarta ( KPJ ) Gambar 2.1: Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV Medan

9 C. Uraian Pekerjaan Secara garis besar tugas dan fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama Direktur Utama memiliki fungsi umumnya mengarahkan dan memberdayakan, seluruh Sumber Daya perusahaan secara optimal untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. Tugas tugas direktur utama yaitu : a. Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis agri bisnis. b. Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang di semua jajaran. c. Mewujudkan portofolio business perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah. d. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3. e. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi informasi, serta memberdayakan secara maksimal. 2. Direktur Produksi Direktur produksi memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan sumber daya produksi, sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja bidang produksi secara optimal. Tugas tugas direktur produksi yaitu : a. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategi di bidang produksi b. Menetapkan upaya strategi di bidang produksi

10 c. Menetapkan sistem kerja bidang produksi untuk mewujudkan operational excellence d. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksana operational bidang produksi. e. Melaksanakan bidang program sertifikasi ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3 f. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien g. Mensuksekan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000 dan ISO 14000 dan SMK3 h. Menetapkan sistem sarana dan prasara informasi melalui teknik informasi (TI) yang terintegrasikan dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal. 3. Direktur Keuangan Direktur keuangan memiliki fungsi utamanya mengelola, dan memberdayakan Sumber Daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapai cash flow, dan biaya operasional perusahaan yang efektif dan efiesien. Tugas tugas direktur keuangan yaitu : a. Menjaga keseimbangan antara pertambahan dan profitabilitas perusahaan. b. Melaksanakan asset Assessment secara berkesinambungan untuk memberdayakan asset potential. c. Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan activity based costing

11 d. Memelihara cash reserve requirement minimum 2 bulan kebutuhan dana operasional. e. Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAP/RKO dan RJP. f. Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan. g. Menbuat laporan manajemen intern dan laporan keuangan konsolidasi. h. Menjalin hubungan yang harmoni dengan stake holders. i. Membangun sarana dan prasarana informasi manajemen keuangan melalui teknologi informasi yang terintegrasikan dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal. j. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, dan SMK3 k. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui teknologi Informasi yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayakan secara maksimal. 4. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan perencanaan dan pengembangan usaha secara optimal, sehingga tercapai kepuasan pelanggan dan pemasok. Tugas tugas Direktur perencanaan dan pengembangan usaha yaitu : a. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategi dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.

12 b. Mencari dan mebina hubungan dengan mitra bisnis serta mitra aliansi c. Menetapkan sistem pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap. d. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa. e. Menetapkan kebijakan dalam menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing. f. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur Produksi. g. Merancang proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan bidang pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operating excellence. h. Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien, nilai penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan. i. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efesien, serta mewujudkan pembinaan pemasok. j. Mengendalikan biaya penjualan dan biaya pengadaan pada tingkat yang efisien. k. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3 5. Direktur SDM / Umum Direktur sumber daya manusia dan umum memiliki fungsi umumnya mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung lain, sehingga

13 tercapai kinerja sumber daya manusia dan umum yang optimal. Tugas tugas direktur sumber daya manusia dan umum yaitu : a. Menetapkan kebutuhan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan perusahaan. b. Menetapkan sistem kerja bidang sumber daya umum untuk mewujudkan operational excellen. c. Melaksanakan mapping personil secara produksi d. Menetapkan dan melaksanakan sistem pendidikan dan pelatihan e. Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya. f. Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi. g. Menetapkan sistem rekrutmen karyawan h. Menetapkan program peningkatan kesejahteraan i. Menetapkan sistem survey kepuasan karyawan j, Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holders k. Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan l. Mengendalikan biaya pembinaan sumber daya manusia dan umum secara efisien m. Mensukseskan pelaksanaan sistem manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3

14 D. Kinerja Usaha Terkini Kinerja usaha pada dasarnya merupakan tolak ukur dalam menilai suatu perusahaan baik atau tidak. Kinerja usaha dapat dilihat dari banyak faktor dan tergantung dari sudut pandang pihak yang melakukan penilaian. Adapun kinerja usaha terkini yang akan maupun yang telah dicapai oleh PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, antara lain ; 1. PTPN IV Medan berusaha melampaui kinerja induk usaha BUMN (PTPN III Medan) karena produktivitas tandan buah segar (TBS) sudah di atas standar yang ditetapkan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. 2. Sebanyak 60.000 tanaman kelapa sawit di Mandailing Natal (Madina) Sumut sudah menghasilkan. 3. Produktivitas perkebunan kelapa sawit PTPN IV mencapai 23,5 ton per tahun, sedangkan standar PPKS hanya 22 ton per ha. Pada areal tertentu seperti kebun Bah Jambi, produktivitas TBS PTPN IV sudah mencapai 35 ton per ha. 4. Melakukan Program Bina Lingkungan. Program Bina Lingkungan ini dilakukan perusahaan untuk meningkatkan dan mempercepat program transmigrasi penduduk. 5. Program pengolahan limbah kelapa sawit atau by product. Produk ini adalah pengolahan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi pupuk kompos. Pemanfaatan tandan sawit kosong bagi kompos bermanfaat dalam mengatasi masalah sampah dan limbah di perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) serta menjadi sumber daya bagi pembuatan pupuk.

15 6. Dalam hal ini PTPN IV yang merupakan perusahaan penghasil kelapa sawit dan teh ini memiliki fasilitas produksi sebagai berikut : Alat Produksi Pabrik Kelapa Sawit : 15 Unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 1 Unit Pabrik Teh : 2 Unit Pabrik Perakitan Mesin : 1 Unit Kapasitas Terpasang Pabrik Kelapa Sawit : 560 ton TBS/Jam Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 400 ton IS/hari Pabrik Teh : 266 ton DTB/hari Kapasitas Terpakai Pabrik Kelapa Sawit : 474 ton TBS/Jam Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 350 ton IS/hari Pabrik Teh : 254 ton DTB/hari