Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 20 program kegiatan dalam pembangunan ZI*) Pakta Integritas 5 Disiplin PNS*) 5 Gratifikasi Pembinaan Purna Tugas*) 4 Mekanisme Pengaduan Masyarakat LHKPN Kode etik khusus 4 Benturan kepentingan Profil analisis PPATK E-procurement Akuntabilitas kinerja Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik*) Pendidikan dan promosi anti korupsi Promosi jabatan terbuka*) 3 Pengukuran Kinerja individu*) 3 Laporan keuangan 5 Whistle-blower Tipikor Tindak lanjut saran BPK/KPK/ APIP 5 Rekrutmen Pegawai Terbuka 3 Keterbukaan Informasi Publik 3 *) Juga dijadikan indikator proses, yang masing-masing diberi bobot nilai tertentu 1
NILAI BUDAYA KERJA ZONA INTEGRITAS (20 PROGRAM) PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK 2
PERBEDAAN PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA Keputusan Menteri PAN Nomor 25/KEP/M.PAN/4/202 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 39 Tahun 2012 34 Unsur Nilai atau 17 Pasang Nilai. Perumusan Nilai sendiri. Maksimun 5 (lima) Nilai. 7 (tujuh) Perilaku. 3
Apa itu Budaya Organisasi Yang tampak, bisa dirasakan Perilaku Iklim kerja (pola hubungan, pola komunikasi) Norma (standar-standar, aturan-aturan) Simbol (tindakan simbolik / monumental) Filosofi (pernyataan kebijakan) Yang tak tampak Nilai / values values (prinsip-prinsip) prinsip) Keyakinan / beliefs beliefs (paradigma/cara pandang) Budaya organisasi : sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menjadi acuan bagaimana para pegawai melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan atau cita-cita organisasi. 4
Nilai-nilai organisasi: merupakan dasar acuan dan motor penggerak motivasi, sikap dan tindakan. Dalam konteks organisasi, nilai-nilai organisasi harus dikembangkan atau sejalan dengan visi dan misi organisasi. Budaya Kerja : sikap dan perilaku individu dan kelompok yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari. Etos Kerja : suatu paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang yang diwujudkan secara nyata berupa perilaku khas kerja mereka. Pola Pikir : kerangka mental yang membangun sebuah makna tertentu, yang menentukan pandangan, sikap dan perilaku seseorang. Aktualisasi budaya kerja Pemahaman terhadap makna bekerja; Sikap terhadap pekerjaan atau apa yang dikerjakan; Sikap terhadap lingkungan pekerjaan; Sikap terhadap waktu; Sikap terhadap alat yang digunakan untuk bekerja; Etos kerja; dan Perilaku ketika bekerja atau mengambil keputusan. MANFAAT INDIVIDU INSTANSI 5
Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya kerja merupakan hasil dari proses internalisasi nilainilai organisasi yang diekspresikan dalam perilaku kerja sehari-hari. Budaya kerja merupakan sikap mental yang dikembangkan untuk selalu mencari perbaikan, penyempurnaan dan/atau peningkatan terhadap apa yang telah dicapai. Budaya kerja dikembangkan antara lain dengan mempertimbangkan ajaran-ajaran agama, konstitusi (peraturan perundang-undangan), kondisi sosial dan budaya setempat. Perubahan budaya kerja harus berjalan secara terencana, terstruktur, komprehensif dan berkelanjutan. Budaya kerja ditanamkan atau diubah melalui perubahan nilai-nilai organisasi. 1. Perumusan nilai-nilai; A. Pimpinan Tertinggi dan pejabat eselon I B. Pimpinan Tertinggi dan pejabat eselon I dengan perwakilan pejabat (eselon II, III, dan eselon IV) dan perwakilan staf C. Pimpinan Tertinggi mengumpulkan seluruh pejabat dan staf TEKNIK WAWANCARA WORKSHOP FGD
1. Perencanaan: membentuk tim 2. Identifikasi Nilai-Nilai: Nilai diturunkan dari Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi 3. Mengidentifikasi Area-Area Sensitif: Nilai harus bersifat Netral dan universal 4. Menetapkan Perilaku Utama: Mengandung pemahaman umum/sangat luas, diterjemahkan dalam perilaku 5. Merumuskan Bagaimana Mengukur Perilaku Utama: Seberapa jauh nilai-nilai itu diterapkan 2. Implementasi; A. Mendeklarasian Nilai; B. Sosialisasi. Media komunikasi 1) Menerjemahkannya kedalam spanduk, posting pegawai di ruang pertemuan dan memasukkan di laman (website). 2) Menyampaikan pada pertemuan orientasi pegawai baru, membahas dalam pembukaan rapat rutin, membudayakan dialog, kerjasama tim, keterbukaan berkomunikasi. 3) Saat peluncuran nilai-nilai, pimpinan memberikan PIN kepada pegawai. 4) Mempertandingkan implementasi dari nilai tepat waktu masuk kantor antar unit kerja. Pendekatan Total Quality Management (TQM) Membentuk kelompok-kelompok budaya kerja 1) Mempercepat proses rasa memiliki dan internalisasi; 2) Mempercepat proses pengambilan keputusan; 3) Memperkuat komunikasi antar individu dalam unit kerja dan antar unit kerja; 4) Mempermudah koordinasi; dan Membentuk: 1) Role Model; 2) Agen Perubahan; 3) Kelompok Integritas. 7
3. Monitoring dan Evaluasi; Melihat seberapa besar kemajuan dari proses pengembangan budaya kerja. Gelar Budaya Kerja Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Kepemimpinan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01/M.PAN/01/2007 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Budaya Kerja Pada Instansi Pemerintah. 1) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam kepemimpinan dan manajemen. 2) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam pola pikir dan cara kerja. 3) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam perilaku kerja. Komitmen dari Pimpinan tertinggi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Nilai-nilai pembentuk sikap perilaku positif dan produktif yang telah dirumuskan dan akan diterapkan, dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh seluruh Pimpinan dan Pegawai. Pimpinan pada setiap jenjang menjadi panutan/contoh penerapan nilai-nilai di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Antara Pimpinan dan Pegawai, saling percaya, saling terbuka dan menerima perubahan kebijakan serta metoda kerja yang baru yang lebih efektif. Budaya kerja harus terkait langsung dengan kepentingan pelaksanaan tugas, pekerjaan dan masalah-masalah yang dihadapi bersama oleh instansi/unit organisasinya. Budaya kerja diterapkan secara konsisten, disiplin dan berkelanjutan. 8
Agenda tindak lanjut yang harus dipersiapkan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah: Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah: Membuat Surat Keputusan Tim Pelaksana Pengembangan Budaya Kerja (bila Tim Manajemen Perubahan dalam Reformasi Birokrasi belum dibentuk); Menambahkan tugas mengenai Pengembangan Budaya Kerja pada Tim Manajemen Perubahan (bila Tim Manajemen Perubahan dalam Reformasi Birokrasi telah dibentuk). Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,bersama Tim: Mengidentifikasi nilai-nilai yang akan dikembangkan menjadi budaya kerja; Menerjemahkan nilai-nilai ke dalam bentuk perilaku utama; Mengenali kemungkinan-kemungkinan penolakan yang akan muncul dan merumuskan alternatif cara mengatasi; Melakukan sosialisasi untuk mengomunikasikan nilai-nilai yang telah disepakati; Merumuskan kriteria dan cara pengukuran keberhasilan internalisasi budaya kerja; Membentuk kelompok-kelompok budaya kerja, Role Model, Agen Perubahan, dan Kelompok Integritas; dan Melakukan monitoring dan evaluasi serta menindaklanjuti hasil evaluasi sebagai proses penguatan nilai-nilai. Perjalanan jauh selalu dimulai dengan satu langkah awal. Perilaku Utama telah tertanam kuatdi setiappegawai. 9
10