20 program kegiatan dalam pembangunan ZI*)

dokumen-dokumen yang mirip
DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

BUDAYA KERJA MERUBAH MINDSET APARATUR

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012

BUPATI POLEWALI MANDAR

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

2012, No1294.

PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta untuk meningkatkan

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

MANAJEMEN PERUBAHAN. Johnson K Rajagukguk, SH, MH (Kepala Badan Keahlian DPR RI)

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Kata Pengantar. Kerja Keras Kerja Lebih Keras Kerja Lebih Keras Lagi 1

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

SOSIALISASI PEDOMAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 15 /M.PAN/7/2008 TENTANG PEDOMAN UMUM REFORMASI BIROKRASI

RENCANA TINDAK AGEN PERUBAHAN INSPEKTORAT UTAMA DPR RI

PenguatanPengawasan Pengawasan dan Akuntabilitas. Outline Paparan

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

BAB I PENDAHULUAN. publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

SURAT EDARAN MENPAN & RB NOMOR : 60 TAHUN 2012

WALIKOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR : 7 TAHUN 2016

JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN REFORMASI BIROKRASI. Oleh Opong Sumiati. Dasar Hukum

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

LAPORAN PENGUKURAN BBPP KUPANG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN SEMESTER I TAHUN 2014

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

LAPORAN PENGUKURAN BBPP KUPANG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN SEMESTER II TAHUN 2014

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENPAN & RB NOMOR : 60 TAHUN 2012

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN NOMOR : 70 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENETAPAN ZONA INTEGRITAS KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG LOKET PELAYANAN PERTANAHAN BAB I UMUM

I. PENDAHULUAN. organisasi (Hasibuan, 2011:10). Walaupun suatu organisasi telah memiliki visi,

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

KOMITMEN untuk WEWUJUDKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT BOJONEGORO LAPORAN PELAKSANAAN PELAYANAN BESUK TAHANAN SATTAHTI POLRES BOJONEGORO

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 54

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 121 TAHUN 2011 TENTANG

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

BAB I P E N D A H U L U A N

AGENDA REFORMASI BIROKRASI MELIPUTI (DELAPAN) AREA PERUBAHAN. 1. Manajemen Perubahan 2. Penataan Peraturan PerundangUndangan

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

8. Peraturan.../2 ATE/D.DATA WAHED/2016/PERATURAN/APRIL

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL & KOORDINASI TINDAK LANJUT PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

2017, No Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 142); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Penday

Transkripsi:

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 20 program kegiatan dalam pembangunan ZI*) Pakta Integritas 5 Disiplin PNS*) 5 Gratifikasi Pembinaan Purna Tugas*) 4 Mekanisme Pengaduan Masyarakat LHKPN Kode etik khusus 4 Benturan kepentingan Profil analisis PPATK E-procurement Akuntabilitas kinerja Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik*) Pendidikan dan promosi anti korupsi Promosi jabatan terbuka*) 3 Pengukuran Kinerja individu*) 3 Laporan keuangan 5 Whistle-blower Tipikor Tindak lanjut saran BPK/KPK/ APIP 5 Rekrutmen Pegawai Terbuka 3 Keterbukaan Informasi Publik 3 *) Juga dijadikan indikator proses, yang masing-masing diberi bobot nilai tertentu 1

NILAI BUDAYA KERJA ZONA INTEGRITAS (20 PROGRAM) PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK 2

PERBEDAAN PEDOMAN PENGEMBANGAN BUDAYA KERJA Keputusan Menteri PAN Nomor 25/KEP/M.PAN/4/202 Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 39 Tahun 2012 34 Unsur Nilai atau 17 Pasang Nilai. Perumusan Nilai sendiri. Maksimun 5 (lima) Nilai. 7 (tujuh) Perilaku. 3

Apa itu Budaya Organisasi Yang tampak, bisa dirasakan Perilaku Iklim kerja (pola hubungan, pola komunikasi) Norma (standar-standar, aturan-aturan) Simbol (tindakan simbolik / monumental) Filosofi (pernyataan kebijakan) Yang tak tampak Nilai / values values (prinsip-prinsip) prinsip) Keyakinan / beliefs beliefs (paradigma/cara pandang) Budaya organisasi : sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menjadi acuan bagaimana para pegawai melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan atau cita-cita organisasi. 4

Nilai-nilai organisasi: merupakan dasar acuan dan motor penggerak motivasi, sikap dan tindakan. Dalam konteks organisasi, nilai-nilai organisasi harus dikembangkan atau sejalan dengan visi dan misi organisasi. Budaya Kerja : sikap dan perilaku individu dan kelompok yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari. Etos Kerja : suatu paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang yang diwujudkan secara nyata berupa perilaku khas kerja mereka. Pola Pikir : kerangka mental yang membangun sebuah makna tertentu, yang menentukan pandangan, sikap dan perilaku seseorang. Aktualisasi budaya kerja Pemahaman terhadap makna bekerja; Sikap terhadap pekerjaan atau apa yang dikerjakan; Sikap terhadap lingkungan pekerjaan; Sikap terhadap waktu; Sikap terhadap alat yang digunakan untuk bekerja; Etos kerja; dan Perilaku ketika bekerja atau mengambil keputusan. MANFAAT INDIVIDU INSTANSI 5

Budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya kerja merupakan hasil dari proses internalisasi nilainilai organisasi yang diekspresikan dalam perilaku kerja sehari-hari. Budaya kerja merupakan sikap mental yang dikembangkan untuk selalu mencari perbaikan, penyempurnaan dan/atau peningkatan terhadap apa yang telah dicapai. Budaya kerja dikembangkan antara lain dengan mempertimbangkan ajaran-ajaran agama, konstitusi (peraturan perundang-undangan), kondisi sosial dan budaya setempat. Perubahan budaya kerja harus berjalan secara terencana, terstruktur, komprehensif dan berkelanjutan. Budaya kerja ditanamkan atau diubah melalui perubahan nilai-nilai organisasi. 1. Perumusan nilai-nilai; A. Pimpinan Tertinggi dan pejabat eselon I B. Pimpinan Tertinggi dan pejabat eselon I dengan perwakilan pejabat (eselon II, III, dan eselon IV) dan perwakilan staf C. Pimpinan Tertinggi mengumpulkan seluruh pejabat dan staf TEKNIK WAWANCARA WORKSHOP FGD

1. Perencanaan: membentuk tim 2. Identifikasi Nilai-Nilai: Nilai diturunkan dari Visi, Misi, Tugas Pokok dan Fungsi 3. Mengidentifikasi Area-Area Sensitif: Nilai harus bersifat Netral dan universal 4. Menetapkan Perilaku Utama: Mengandung pemahaman umum/sangat luas, diterjemahkan dalam perilaku 5. Merumuskan Bagaimana Mengukur Perilaku Utama: Seberapa jauh nilai-nilai itu diterapkan 2. Implementasi; A. Mendeklarasian Nilai; B. Sosialisasi. Media komunikasi 1) Menerjemahkannya kedalam spanduk, posting pegawai di ruang pertemuan dan memasukkan di laman (website). 2) Menyampaikan pada pertemuan orientasi pegawai baru, membahas dalam pembukaan rapat rutin, membudayakan dialog, kerjasama tim, keterbukaan berkomunikasi. 3) Saat peluncuran nilai-nilai, pimpinan memberikan PIN kepada pegawai. 4) Mempertandingkan implementasi dari nilai tepat waktu masuk kantor antar unit kerja. Pendekatan Total Quality Management (TQM) Membentuk kelompok-kelompok budaya kerja 1) Mempercepat proses rasa memiliki dan internalisasi; 2) Mempercepat proses pengambilan keputusan; 3) Memperkuat komunikasi antar individu dalam unit kerja dan antar unit kerja; 4) Mempermudah koordinasi; dan Membentuk: 1) Role Model; 2) Agen Perubahan; 3) Kelompok Integritas. 7

3. Monitoring dan Evaluasi; Melihat seberapa besar kemajuan dari proses pengembangan budaya kerja. Gelar Budaya Kerja Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Kepemimpinan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01/M.PAN/01/2007 Tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Budaya Kerja Pada Instansi Pemerintah. 1) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam kepemimpinan dan manajemen. 2) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam pola pikir dan cara kerja. 3) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam perilaku kerja. Komitmen dari Pimpinan tertinggi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Nilai-nilai pembentuk sikap perilaku positif dan produktif yang telah dirumuskan dan akan diterapkan, dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah oleh seluruh Pimpinan dan Pegawai. Pimpinan pada setiap jenjang menjadi panutan/contoh penerapan nilai-nilai di lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Antara Pimpinan dan Pegawai, saling percaya, saling terbuka dan menerima perubahan kebijakan serta metoda kerja yang baru yang lebih efektif. Budaya kerja harus terkait langsung dengan kepentingan pelaksanaan tugas, pekerjaan dan masalah-masalah yang dihadapi bersama oleh instansi/unit organisasinya. Budaya kerja diterapkan secara konsisten, disiplin dan berkelanjutan. 8

Agenda tindak lanjut yang harus dipersiapkan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah: Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah: Membuat Surat Keputusan Tim Pelaksana Pengembangan Budaya Kerja (bila Tim Manajemen Perubahan dalam Reformasi Birokrasi belum dibentuk); Menambahkan tugas mengenai Pengembangan Budaya Kerja pada Tim Manajemen Perubahan (bila Tim Manajemen Perubahan dalam Reformasi Birokrasi telah dibentuk). Pimpinan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,bersama Tim: Mengidentifikasi nilai-nilai yang akan dikembangkan menjadi budaya kerja; Menerjemahkan nilai-nilai ke dalam bentuk perilaku utama; Mengenali kemungkinan-kemungkinan penolakan yang akan muncul dan merumuskan alternatif cara mengatasi; Melakukan sosialisasi untuk mengomunikasikan nilai-nilai yang telah disepakati; Merumuskan kriteria dan cara pengukuran keberhasilan internalisasi budaya kerja; Membentuk kelompok-kelompok budaya kerja, Role Model, Agen Perubahan, dan Kelompok Integritas; dan Melakukan monitoring dan evaluasi serta menindaklanjuti hasil evaluasi sebagai proses penguatan nilai-nilai. Perjalanan jauh selalu dimulai dengan satu langkah awal. Perilaku Utama telah tertanam kuatdi setiappegawai. 9

10