MARKET BRIEF: HS 2701 COAL Atase Perdagangan Tokyo

dokumen-dokumen yang mirip
MARKET BRIEF: STEARIC ACID Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: HS 0902 TEH Atase Perdagangan Tokyo

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo

LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA INDONESIA

MARKET BRIEF: GUM ROSIN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: PRODUK ROTAN Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MEI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

MARKET BRIEF: Ubi Kayu, Ubi Jalar & Talas Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MARKET BRIEF: KOPI Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - OKTOBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

MARKET BRIEF: PRODUK KAKAO Atase Perdagangan Tokyo

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - PEBRUARI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

MARKET BRIEF: SEKTOR JASA Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MARET 2014

MONTHLY REPORT JANUARI 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA

MARKET BRIEF: STATIONERY NON-PAPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

MONTHLY REPORT MARET 2017 KINERJA EKSPOR BATUBARA

MARKET BRIEF: FURNITURE Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

MARKET BRIEF PRODUK BATUBARA DI PASAR HUNGARIA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2015

MARKET BRIEF: UDANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI APRIL 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - SEPTEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan India

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN SELATAN PERIODE : JANUARI OKTOBER 2015

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan

Market Brief. Pasar Produk Organik di Jerman ### ITPC Hamburg ITPC HAMBURG - PELUANG PASAR PRODUK ORGANIK DI JERMAN 2015 I

MARKET BRIEF: E-COMMERCE DI JEPANG Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

IV. GAMBARAN UMUM. panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan (coalification)

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

MARKET BRIEF: HS 3301 ESSENTIAL OIL Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

Market Brief. Cengkeh di Jerman

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI JUNI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-INDIA PERIODE : JANUARI - NOVEMBER 2014

Market Brief. Beras di Jerman

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI NOVEMBER A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. batubara menjadi semakin meningkat. Hal ini terjadi karena batubara merupakan

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI BATUBARA DI INDONESIA

2015 LAPORAN INDUSTRI PELUANG & TANTANGAN INDUSTRI BATUBARA

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI MARET A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI MEI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, APRIL 2017

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - PERANCIS PERIODE : JANUARI - JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR Other Coal (whether or not pulverised but not agglomerated) HS CODE 2017:

Cara Pemesanan: Customer Support: Spesifikasi: Harga : Rp

Market Brief. Peluang Pasar Produk ikan. dan Makanan Laut di Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2016

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

LAPORAN DATA. PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS coal - NON COKING COAL (HS CODE 2017: )

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1%

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - MARET 2013

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI AGUSTUS A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR Tiongkok / RR China

Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013

MARKET BRIEF: COPPER & PRODUK COPPER Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2015

LAPORAN DATA PERUSAHAAN PEMBELI BATUBARA INDONESIA DI PASAR EKSPOR BITUMINOUS COAL - COKING COAL (HS CODE 2017: )

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - RR CHINA PERIODE : JANUARI JULI A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan RR China

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND BULAN : JANUARI 2015

MARKET BRIEF: SEPATU Atase Perdagangan Tokyo. [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA Keadaan Geografis dan Kependudukan Provinsi Papua

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA BULAN : JANUARI 2014

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BADAN PUSAT SATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - AUSTRALIA PERIODE : JANUARI - JUNI 2015

MARKET BRIEF Energi dan Pertambangan. Juni 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2011

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPRI JULI 2009

LAPORAN INDUSTRI PASAR EKSPOR BATUBARA. Bituminous Coal: Coking Coal HS2012:

LAPORAN MARKET BRIEF UDANG DAN KEPITING di KOREA SELATAN

ITPC Osaka, 2014 WIG. HS Code : 6704

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI SEPTEMBER 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013

POTENSI BATUBARA DI SUMATERA SELATAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PERIODE : JANUARI PEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI - JUNI 2013

Transkripsi:

213 4 MARKET BRIEF: HS 271 COAL Atase Perdagangan Tokyo [HS 271 Coal; briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal] [KBRI TOKYO, 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo]

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Daftar Isi Kata Pengantar 2 Peta Jepang 3 I. Pendahuluan 4 1.1 Pemilihan Produk 4 1.2 Profil Jepang 8 II. Potensi Pasar Jepang 1 2.1 Ekspor Impor Produk HS 271 Jepang - Dunia 1 2.2 Potensi Pasar Ekspor Produk HS 271 ke Jepang 17 2.3 Kebijakan Impor Produk HS 271 di Jepang 18 2.4 Saluran Distribusi Produk HS 271 di Jepang 19 2.5 Hambatan Lainnya 2 III. Peluang dan Strategi 22 3.1 Peluang 22 3.2 Strategi 23 IV. Informasi Penting 26 Referensi 29 Lampiran I. Tabel Tarif Bea Masuk dari Indonesia 3 1

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Kata Pengantar Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief HS 271 Coal" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk batubara di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Market Brief" yang telah ditetapkan. Adapun latar belakang dibuatnya laporan ini adalah adanya dinamika perkembangan pasar di negara akreditasi dimana tingkat persaingan menjadi semakin kompetitif diantara negara-negara pemasok. Oleh karena itu, agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing maka diperlukan informasi terkini terkait kondisi di lapangan produk HS 271 yang potensial bagi peningkatan ekspor Indonesia. Semoga laporan market brief produk HS 271 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama para pengusaha/ eksportir yang bergerak di sektor produk batubara dan juga para pemangku kepentingan serta instansi terkait dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait sehingga pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk non migas Indonesia ke pasar luar negeri khususnya Jepang. Tokyo, April 213 2

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] PETA JEPANG 3

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk Produk HS 271, batu bara sangat dibutuhkan oleh negara Jepang untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. Pada tahun 212, Jepang mengkonsumsi lebih dari 18 juta ton batubara dan merupakan negara pengimpor batu bara kedua terbesar di dunia setelah China. Definisi HS 271 dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 212 adalah "Batu bara; briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara." Produk turunan HS 271 berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 212 dapat dilihat dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Komoditi Turunan HS 271 (BTKI 212) HS Code Deskripsi Description - Batu bara, dihancurkan maupun tidak, tetapi tidak diaglomerasi: - Coal, whether or not pulverised, but not agglomerated: 271.11.. - - Antrasit - - Anthracite 271.12 - - Bituminous coal - - Bituminous coal 271.12.1. - - - Batu bara bahan bakar - - - Coking coal 271,12,9. - - - Lain-lain - - - Other 271.19.. - - Batu bara lainnya - - Other coal 271.2.. - Briket, ovoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batu bara - Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal Antrasit merupakan batu bara dengan kadar karbon tertinggi, yaitu di atas 85% dalam keadaan kering dan bebas abu (dry ash-free basis). Antrasit memiliki nilai kalor (heating value) lebih dari 5,7 kcal/kg. Gambar 1.1 menunjukkan contoh gambar Antrasit. 4

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Gambar 1.1 Antrasit Gambar 1.2 menunjukkan contoh gambar Bituminous coal. Jenis batu bara ini memiliki kadar karbon yang lebih rendah dibanding dengan Antrasit. Bituminous coal dapat dibagi menjadi 2, yaitu steaming coal atau thermal coal, dan coking coal atau metallurgical coal. Steaming coal umumnya digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, sementara coking coal yang memiliki kadar karbon yang lebih tinggi dan kadar sulfur dan fosfor yang lebih rendah dibanding steaming coal digunakan untuk proses pembuatan kokas yang dibutuhkan dalam pembuatan besi dan baja. Jenis batu bara yang banyak diekspor dari Indonesia ke Jepang adalah steaming coal. Gambar 1.2 Bituminous 5

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Batu bara jenis lainnya adalah Sub-Bituminous dan Lignite (lihat Gambar 1.3 dan Gambar 1.4). Tabel 1.2 menunjukkan komponen dan nilai kalor dari masing-masing jenis batu bara. Gambar 1.3 Sub-Bituminous Gambar 1.4 Lignite Tabel 1.2 Komponen dan nilai kalor dari berbagai jenis batu bara Antrasit Bituminous Sub-Bituminous Lignite Caloric value (kcal/kg) > 5.7 > 5.7 4.165-5.7 < 4.165 Moisture < 15% 2-15% 1-45% 3-6% Fixed Carbon 85-98% 45-85% 35-45% 25-35% Ash 1-2% 3-12% 1% 1-5% Sulfur.6-.8%.7-4.% < 2%.4-1.% 6

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 1.3 menunjukkan kategorisasi berdasarkan standar yang ditetapkan oleh American Society for Testing and Materials (ASTM). Produk turunan HS 271 yang digunakan dalam data statistik yang dikeluarkan oleh Japan Customs dapat dilihat dalam Tabel 1.4. Tabel 1.3 Kategorisasi batubara (ASTM) HS Code Tabel 1.4 Komoditi Turunan HS 271 (Japan Customs) Description 271.11- Anthracite 271.12-11 271.12-19 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - other 271.12-91 Bituminous coal - other - coking coal, heavy 271,12-92 Bituminous coal - other - other coking coal 271.12-99 Bituminous coal - other - other 271.19-1 Other coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight 271.19-9 Other coal - other 271.2- Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal 7

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Indonesia adalah negara produsen batu bara yang diperkirakan memiliki cadangan batu bara lebih dari 21 milyar ton. Indonesia tercatat memproduksi 317 juta ton batu bara dalam tahun 211 dengan 79 juta ton untuk konsumsi dalam negeri dan 248 juta ton diekspor ke luar negeri. Volume ini menempatkan Indonesia sebagai negara pengekspor batu bara terbesar kedua di dunia setelah Australia. Konsumsi dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat, namun dengan proyeksi pertambahan produksi 1,5% per tahun, kapasitas ekspor 24 juta ton per tahun tetap dapat dipertahankan. Jepang juga memiliki cadangan batu bara yang tidak sedikit, namun karena tingginya biaya produksi dalam negeri, jumlah produksi batu bara di Jepang tercatat hanya 1,3 juta ton pada tahun 211 sehingga kebutuhan batu bara Jepang sangat bergantung pada ekspor. Dengan adanya desakan dari rakyat Jepang untuk mengurangi penggunaan reaktor nuklir, diperkirakan kebutuhan akan batu bara akan semakin meningkat. Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk meraih pangsa pasar yang lebih besar di Jepang. pada Bab II. Analisa mengenai produk HS 271 di pasar Jepang akan disampaikan 1.2 Profil Jepang Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China. Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan 8

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] perdana menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Menurut Geospatial Information Authority of Japan, luas negara Jepang yang berpenduduk 126 juta (menurut sensus tahun 212) ini adalah sebesar 2 377.959km. Jepang memiliki 6.8 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Jepang memiliki mata uang Yen ( ). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 4%, sehingga Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri. Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun. Pada tahun fiskal 211, jumlah listrik yang diproduksi di Jepang adalah sebesar 857,4 milyar kwh. 11.4% dihasilkan dari reaktor nuklir, sementara lebih dari 2% dihasilkan dari batu bara. 9

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB II POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Ekspor Impor Produk HS 271 Jepang - Dunia Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk HS 271 ke berbagai negara di dunia. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.1, negara tujuan utama ekspor produk HS 271 adalah Indonesia (95,58%), Arab Saudi (1,38%), Malaysia(1,8%), Qatar (,71%), dan Thailand (,67%). Pada Tabel 2.1 ini terlihat bahwa ekspor HS 271 Jepang mengalami peningkatan 4,67% pada tahun 212 dibanding dengan tahun 211. Dibanding dengan nilai ekspor HS 271 Jepang ke dunia, nilai impor Jepang dari dunia jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena jumlah produksi dalam negeri Jepang tidak mencapai 1% dari jumlah yang dikonsumsi di dalam negeri Jepang. Tabel 2.1 Ekspor HS 271 Jepang ke Dunia Periode 28-212 (dalam ribu US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 WORLD 1,68 1,171 1,966 2,29 2,397 1 Indonesia 898 95 1,67 1,781 2,291 2 Arab Saudi 7 15 1 33 3 Malaysia 16 9 2 21 26 4 Qatar 17 5 Thailand 62 11 329 457 16 Pangsa 212 1 95,58 1,38 1,8,71,67 PERUB 12-11 4,67 28,64-23,81 - -96.5 Sumber: ITC 1

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.2 Impor HS 271 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam milyar US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 7 WORLD Australia Indonesia Kanada Rusia Amerika Serikat ASEAN Vietnam Sumber: ITC 29,47 18,64 3,82 2,23 1,59,47,37 22,5 14,72 3,17 1,76 1,11,19,18 23,95 15,55 3,33 1,84 1,34,6,28 3,91 18,94 4,49 2,35 1,92 1,61,31 29,9 18,24 4,4 2,11 1,79 1,48,21 Pangsa 212 1 62,7 15,12 7,25 6,15 5,9,72 PERUB 12-11 -5,89-3,7-2 -1,21-6,77-8,7-32,26 Dari Tabel 2.2, dapat dilihat bahwa total impor HS 271 Jepang pada tahun 212 adalah sebesar US$ 29,9 milyar. Lima negara utama pengekspor HS 271 ke Jepang adalah Australia (62,7%), Indonesia (15,12%), Kanada (7,25%), Rusia (6,15%), dan Amerika Serikat (5,9%). Tabel 2.3 menunjukkan impor HS 271.11- Antrasit Jepang dari dunia. Total impor Antrasit pada tahun 212 adalah sebesar US$ 1,1 milyar. Lima negara pengekspor HS 271.11- adalah Rusia (34,55%), China (25,45%), Australia (2%), Vietnam (19,9%), dan Amerika Serikat (,63%). Indonesia tidak tercatat mengekspor Antrasit pada tahun 212. Tabel 2.4 menunjukkan impor HS 271.12-11 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy. Lima negara pengekspor HS 271.12-11 adalah Australia (47,11%), Amerika Serikat (28,93%), Kanada (14,88%), Indonesia (4,96%), dan Selandia Baru (2,48%). 11

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.3 Impor HS 271.11- Antrasit Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam milyarus$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 - WORLD Rusia China Australia Vietnam Amerika Serikat ASEAN Indonesia Sumber: ITC 1,1,9,53,11,37,59,8,18,15,18,99,18,32,21,28,,3 1,12,25,34,29,31,4,1 1,1,38,28,22,21,7 Pangsa 212 1 34,55 25,45 2 19,9,63 PERUB 12-11 -1,79 52 17,65-24,14-32,26 75-1 Tabel 2.4 Impor HS 271.12-11 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam milyar US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 WORLD Australia Amerika Serikat Kanada Indonesia Selandia Baru 1,21,81,8,1,6,92,68,4,8,2 1,16,71,15,18,2,2 1,49,78,32,16,8,3 1,21,57,35,18,6,3 Pangsa 212 1 47,11 28,93 14,88 4,96 2,48 PERUB 12-11 -18,79-26,92 9,38 12,5-25 Sumber: ITC Tabel 2.5 menunjukkan impor HS 271.12-19 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - other. Lima negara pengekspor HS 271.12-19 adalah Indonesia (63,4%), Australia (27,38%), Amerika Serikat (2,88%), Kanada (2,3%), dan Rusia (2,2%). 12

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.5 Impor HS 271.12-19 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam milyar US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 WORLD Indonesia Australia Amerika Serikat Kanada Rusia Sumber: ITC 3,42 2,15,85,12,6,7 2,51 1,69,61,2,2,7 2,69 1,86,53,7,9,4 2,89 1,86,64,11,9,5 3,47 2,2,95,1,8,7 Pangsa 212 1 63,4 27,38 2,88 2,3 2,2 PERUB 12-11 2,7 18,28 48,44-9,9-11,11 4 Tabel 2.6 menunjukkan impor HS 271.12-91 Bituminous coal - other - coking coal, heavy. Lima negara pengekspor HS 271.12-91 adalah Australia (51,87%), Kanada (25,13%), Amerika Serikat (15,51%), Rusia (4,99%), dan China (1,25%). Indonesia tidak tercatat mengekspor HS 271.12-91 ke Jepang pada tahun 212. Tabel 2.6 Impor HS 271.12-91 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam milyar US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 - WORLD Australia Kanada Amerika Serikat Rusia China ASEAN Indonesia Sumber: ITC 6,82 4,11 1,79,19,41,3 4,92 3,18 1,37,12,18,4 5,3 3,8 1,35,32,21,3 6,99 3,6 1,72 1,7,38,18,1 5,61 2,91 1,41,87,28,7 Pangsa 212 1 51,87 25,13 15,51 4,99 1,25 PERUB 12-11 -19,74-19,17-18,2-18,69-26,32-61,11-1 13

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.7 menunjukkan impor HS 271.12-92 Bituminous coal - other - other coking coal. Lima negara pengekspor HS 271.12-92 adalah Australia (93,96%), Kanada (3,32%), Amerika Serikat (1,81%), Rusia (,91%), dan China (,9%). Indonesia tidak tercatat mengekspor HS 271.12-92 ke Jepang pada tahun 212. Tabel 2.7 Impor HS 271.12-92 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam milyar US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 - WORLD Australia Kanada Amerika Serikat Rusia China ASEAN Indonesia Sumber: ITC 4,1 3,76,4,4,11,13,1 3,12 3,1,1,2,6,1,1 3,3 3,14,2,3,9,2 4,33 4,1,6,5,8,2,1 3,31 3,11,11,6,3,3 Pangsa 212 1 93,96 3,32 1,81,91,9 PERUB 12-11 -23,56-24,15 83,33 2-62,5-85 -1 Tabel 2.8 menunjukkan impor HS 271.12-99 Bituminous coal - other - other. Lima negara pengekspor HS 271.12-99 adalah Australia (78,85%), Indonesia (1,16%), Rusia (6,6%), Kanada (2,43%), dan China (,99%). Tabel 2.9 menunjukkan impor HS 271.19-1 Other coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight. Lima negara pengekspor HS 271.19-1 adalah Indonesia (94,24%), Amerika Serikat (4,8%), Australia (1,18%), China (,4%), dan Rusia (,1%). 14

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.8 Impor HS 271.12-99 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam milyar US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 WORLD Australia Indonesia Rusia Kanada China Sumber: ITC 1,95 8,17 1,15,72,22,65 8,73 8,64,89,56,27,35 9,49 7,51,82,64,19,27 12,47 9,34 1,57,92,27,2 13,19 1,4 1,34,87,32,13 Pangsa 212 1 78,85 1,16 6,6 2,43,99 PERUB 12-11 5,77 11,35-14,65-5,4 18,52-35 Tabel 2.9 Impor HS 271.19-1 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam juta US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 WORLD Indonesia Amerika Serikat Australia China Rusia Sumber: ITC 64,1 486,14 2,97 132,42 8,38,43 64,24 556,34 4,26 37,81 4,89 677,25 623,27 7,1 38,87 8,9 94,99 929,3 2,67 5,6,3 826,59 778,97 33,7 9,78 3,34,8 Pangsa 212 1 94,24 4,8 1,18,4,1 PERUB 12-11 -12,16-16,18 1162,2 93,28-166,67 Tabel 2.1 menunjukkan impor HS 271.19-9 Other coal - other. Lima negara pengekspor HS 271.19-9 adalah Rusia (46,75%), China (34,53%), Australia (1,75%), Indonesia (4,67%), dan Amerika Serikat (1,34%). Tabel 2.11 menunjukkan impor HS 271.2- Briquettes, ovoids and similar solid fules manufactured from coal. Negara pengekspor HS 271.2- adalah China (97,81%), Australia (1,98%), dan Korea Selatan (,21%). Indonesia 15

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] tidak tercatat mengekspor HS 271.2- ke Jepang pada tahun 212. Tabel 2.1 Impor HS 271.19-9 Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam juta US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 WORLD Rusia China Australia Indonesia Sumber: ITC Amerika Serikat 1.56,2 1,72 366,38 573,54 12,43 1,44 553,89 66,29 144,5 339,93,1 3,2 587,29 12,75 157,18 314,38 4,5 3,69 393,1 111,14 169.52 69,41 9,8 6,98 3,21 14,35 13,66 32,28 14,3 4,1 Pangsa 212 1 46,75 34,53 1,75 4,67 1,34 PERUB 12-11 -23,63 26,28-38,85-53,35 54,51-42,55 Tabel 2.11 Impor HS 271.2- Jepang dari Dunia Periode 28-212 (dalam ribu US$) Rank Importir 28 29 21 211 212 1 2 3 4 5 - WORLD China Australia Korea Selatan Inggris Perancis ASEAN Indonesia Sumber: ITC 7.587 7.587 5.519 5.45 69 9.457 8.771 58 628 24.39 24.222 71 4 6 6 3.98 3.232 611 65 Pangsa 212 1 97,81 1,98,21 PERUB 12-11 27,15 24,81 76,56 1.525-1 -1 2.2 Potensi Pasar Ekspor HS 271 ke Jepang Perbedaan nilai ekspor dan impor produk HS 271 Jepang dengan dunia selama 5 tahun (lihat Tabel 2.1 dan Tabel 2.2) mengindikasikan potensi pasar ekspor produk HS 271 ke Jepang. Dari Tabel 2.2, dapat terlihat bahwa total impor produk HS 271 secara umum mengalami peningkatan, yang memberikan 16

indikasi potensi pasar yang baik untuk produk HS 271 ini. [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Tabel 2.12 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk HS 271. Dengan kapasitas ekspor batu bara Indonesia ke dunia sebesar US$ 24,29 milyar dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 29,9 milyar, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 19,89 milyar untuk mengekspor batu bara ke Jepang. Secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar untuk produk HS 271 di Jepang masih sangat terbuka. Tabel 2.12 Potensi Ekspor HS 271Indonesia ke Jepang tahun 212 HS code 271 Impor Jpn dr Ina Sumber: ITC (Satuan: juta US$) Ekspor Ina ke Dunia Impor Jpn dr Dunia Potensi Perdagangan Ina 4.43,19 24.293,18 29.94,11 19.889,99 2.3 Kebijakan Impor HS 271 di Jepang Untuk impor produk HS 271, regulasi yang berlaku di Jepang adalah Custom Law, Petroleum and Coal Tax Act, Fire Services Act, Ship Safety Act/Act on Port Regulations. Berdasarkan Custom Law, produk HS 271 yang masuk ke Jepang harus mendapatkan izin impor dari bea cukai Jepang. Izin impor dapat diperoleh dengan menyerahkan formulir permohonan izin impor yang dilampiri dengan B/L, surat asuransi, bukti ongkos kirim dan sebagainya. Untuk impor HS 271 dari Indonesia, seluruhnya bebas tarif bea masuk. Berdasarkan Petroleum and Coal Tax Act, setiap ton produk batu bara 17

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] yang diimpor dikenakan pajak sebesar 7 JPY. Namun untuk batu bara yang digunakan untuk pembuatan besi/baja, semen, kokas, atau untuk pembangkit listrik di daerah Okinawa tidak dikenakan pajak tersebut. Berdasarkan Fire Services Act, untuk 1 ton lebih batu bara yang disimpan di gudang, importir harus melapor ke dinas pemadam kebakaran dengan menyertakan peta lokasi sekitar gudang. Kapal yang digunakan mengangkut batu bara harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Ship Safety Act. Penyimpanan batu bara di pelabuhan harus memenuhi aturan yang ditetapkan dalam Act on Port Regulations. 2.4 Saluran Distribusi Produk HS 271 di Jepang Gambar 2.2 mendeskripsikan alur distribusi produk HS 271 dari penambang, lalu diekspor dan sampai kepada konsumen. Transaksi produk HS 271 antara Indonesia dan Jepang umumnya berlangsung antara perusahaan Jepang yang dikenal dengan sebutan "Sogo Shosha" seperti Mitsubishi Corp., Mitsui & Co, dsb sebagai importir dan perusahaan batu bara besar di Indonesia sebagai eksportir. Dengan besarnya dana yang diperlukan untuk transaksi produk HS 271 ini, sulit untuk perusahaan-perusahaan di luar "Sogo Shosha" untuk ikut dalam bisnis ini. Di sisi lain, pihak "Sogo Shosha" bertransaksi dengan volume besar sehingga suilt untuk perusahaan batu bara kecil/menengah Indonesia untuk dapat langsung bertransaksi dengan mereka. Pihak "Sogo Shosha" menjual batu bara impor ke perusahaan listrik dan sebagainya. Transaksi dengan volume kecil dapat dilakukan bila perusahaan batu bara di Indonesia dapat memiliki jalur langsung ke konsumer. 18

Mine Owners/Mining Companies [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Local Brokers Exporter Importer Consumers: Electric Power Industries, Ceramic Material Manufacturers, Steel Industries, Pulp Industries, etc. Gambar 2.2 Saluran distribusi produk HS 714 dari luar negeri 2.5 Hambatan Lainnya Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor HS 271 ke Jepang adalah sebagai berikut. (a) Perubahan peraturan dalam negeri Indonesia. Pelaksanaan larangan ekspor bahan mentah tambang batu bara yang akan berlaku sejak tahun 214 merupakan hambatan yang besar bagi pengusaha batu bara skala kecil di Indonesia. Pembangunan pabrik pengolahan (smelter) memerlukan investasi yang besar dan dapat menghilangkan kemungkinan pengusaha batu bara kecil di Indonesia untuk dapat mengekspor batu bara ke Jepang. (b) Pajak ekspor batu bara. Penetapan pajak ekspor batu bara akan menaikkan harga batu bara di Indonesia yang dapat memberi dampak berkurangnya daya saing batu bara Indonesia dengan harga dari negara eksportir lainnya. (c) Kontrol kualitas. Pengiriman batu bara yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disetujui akan menyebabkan hilangnya kepercayaan dari pihak pembeli. Praktek "nakal" dari pengusaha kecil/menengah seperti ini akan memberi 19

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] dampak negatif pada pengusaha batu bara kecil/menengah Indonesia lainnya. (d) Keengganan untuk menjual stok ketika harga di pasaran melemah. Perusahaan-perusahaan besar terkadang mengambil kebijakan menahan stok batu bara yang ada ketika harga di pasaran dunia melemah. Hal ini akan memberi kesempatan kepada negara pesaing lain untuk merebut pangsa pasar yang ada. (e) Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk HS 271 di Indonesia dengan konsumer di Jepang karena keterbatasan pihak Jepang dalam penggunaan bahasa Inggris, dan hal ini dapat menghambat proses transaksi. (f) Pemasaran dan promosi. Masih sangat sedikit promosi produk HS 271 ini kepada masyarakat Jepang. Perusahaan kecil/menengah produk HS 271 perlu ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberaaan mereka dapat dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang. Keberhasilan transaksi produk HS 271 sangatlah memerlukan komunikasi yang baik antar pelaku transaksi. Kehadiran pengusaha batu bara kecil/menengah pada acara pameran dagang di Jepang akan mempermudah pembinaan hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan di Jepang. 2

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB III PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang a. Bentuk Kerjasama Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produksi HS 271 di Indonesia. b. Kebutuhan dalam negeri Jepang Dengan adanya desakan dari rakyat Jepang untuk mengurangi ketergantungan produksi listrik dengan reaktor nuklir, kebutuhan batu bara dalam negeri Jepang akan semakin meningkat. c. Jarak Dibanding dengan pesaing utama, yaitu Australia, Indonesia mempunyai keuntungan jarak lebih dekat. d. Prestasi transaksi yang sudah ada Indonesia merupakan negara pengekspor batu bara terbesar kedua, baik khusus untuk ekspor ke Jepang, maupun ke dunia secara umum. Khusus untuk steam coal, Indonesia merupakan eksportir terbesar di dunia. Sementara itu, khusus untuk ekspor ke Jepang, dari 9 turunan HS 271 berdasarkan Japan Customs, Indonesia memegang pangsa pasar terbesar untuk produk HS 271.12-19 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on 21

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] the dry weight - other dengan nilai US$ 2,2 milyar, pangsa 63,4%, dengan volume 17,57 juta metric ton, dan untuk produk HS 271.19-1 Other coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight dengan nilai US$ 778,97 juta, pangsa 94,24%, dan volume 7,46 juta metric ton. Indonesia memegang pangsa kedua terbesar di bawah Australia untuk produk HS 271.12-99 Bituminous coal - other - other dengan nilai US$ 1,34 milyar, pangsa 1,16% dan volume 1,69 juta metric ton. Dengan prestasi transaksi yang sudah ada ini, peluang Indonesia untuk meningkatkan pangsa cukup besar. 3.2 Strategi Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan atau kembali mendapatkan pangsa pasar untuk HS 271 di Jepang. a. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran yang terkait produk HS 271 dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha kecil/menengah produk HS 271 di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahan mereka dapat dikenal di Jepang.. b. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk HS 271 di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk HS 271 ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak Jepang. 22

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] c. Peningkatan pangsa pasar untuk coking coal. Dari Tabel 2.4 terlihat bahwa ekspor produk HS 271.12-11 Bituminous coal - containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight - coking coal, heavy Indonesia ke Jepang pada tahun 212 menurun 25% dibanding tahun sebelumnya. Dari Tabel 2.6 dan Tabel 2.7 terlihat bahwa ekspor produk HS 271.12-91 Bituminous coal - other - coking coal, heavy dan produk HS 271.12-92 Bituminous coal - other - other coking coal Indonesia ke Jepang masing-masing senilai US$,1 milyar pada tahun 211, namun tidak tercatat adanya impor dari Indonesia untuk kedua produk turunan ini pada tahun 212. Indonesia pernah tercatat sebagai pengekspor coking coal ke Jepang kedua terbesar dalam 1 bulan pada bulan Juni tahun 211. Indonesia perlu meningkat kembali pangsa pasar di Jepang untuk coking coal ini. d. Membuka diri terhadap investor Jepang. Sehubungan dengan pelaksanaan peraturan larangan ekspor batu bara mentah, pengusaha kecil/menengah perlu membangun pabrik pengolahan (smelter) yang memerlukan investasi yang besar. Pengusaha batu bara kecil/menengah di Indonesia perlu berani membuka diri terhadap investor Jepang terutama untuk pembangunan smelter ini. Keberadaan investor Jepang akan memberi peluang bagi pengusaha kecil/menengah untuk mendapatkan teknologi pengolahan yang baik, serta membuka peluang bagi pengusaha batu bara kecil/menengah Indonesia untuk mendapatkan pasar di Jepang. Kerja sama ini pun dapat dilaksanakan dalam pengolahan tambang. 23

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] e. Membina terus hubungan yang baik dengan pembeli dari Jepang. Secara konkret hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kualitas produk yang diekspor dan tetap memenuhi perjanjian kontrak yang ada. f. Dukungan pemerintah daerah kepada pengusaha kecil/menengah. Pemerintah daerah perlu mendukung pengolahan tambang batu bara pengusaha kecil/menengah dengan menyediakan infrastruktur yang baik seperti jalanan, rel kereta dan pelabuhan. 24

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] BAB IV INFORMASI PENTING 1 Perwakilan Jepang di Indonesia Kedutaan Besar Jepang di Jakarta Duta Besar: Mr. Yoshinori Katori Jl. M.H. Thamrin Kav.24, Jakarta Pusat 135, Indonesia Phone: (21) 3192-438 Fax: (21) 3192-546 Website: www.id.emb-japan.go.jp Kantor Konsuler Jepang di Makassar Kepala Kantor Konsuler: Mr. Shingo Higashimoto Jl. Jenderal Sudirman No.31, Makassar, Indonesia Phone: (411) 871-3, 872-323 Fax: (411) 853-946 Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya Konsul Jenderal: Mr. Noboru Nomura Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Indonesia Phone : (31) 53-8 Fax : (31) 53-37, 52-37 Website : www.surabaya.id.emb-japan.go.jp Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar Konsul Jenderal: Mr. Kazuo Shibata Jl. Raya Puputan No.17, Renon, Denpasar, Bali, Indonesia Phone : (361) 227-628 Fax : (361) 265-66 Website : www.denpasar.id.emb-japan.go.jp Konsulat Jenderal Jepang di Medan Konsul Jenderal: Mr. Yūji Hamada Wisma BII, 5th floor Jl. Pangeran Diponegoro No. 18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia Phone : (61) 457-5193 Fax : (61) 457-456 Website : www.medan.id.emb-japan.go.jp 25

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] 2 Kamar Dagang Jepang The Tokyo Chamber of Commerce & Industry Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 1-5, Japan Phone: +81-3-3283-7523 Fax: +81-3-3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp 3 Asosiasi Terkait Produk HS 271 di Jepang Japan Coal Energy Center Daiwa Nishi Shinbashi Bld. 3 Floor 3-2-1, Nishi Shinbashi, Minato-ku, Tokyo 15-3, Japan Phone: +81-3-642-61 Fax: +81-3-642-611 Website: www.jcoal.or.jp 4 Daftar Pameran Terkait Produk HS 271 di Jepang Energy & Environment Exhibition Website: www.low-cf.jp Phone: +81-3-3219-3569 5 Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo Duta Besar: Bpk. Muhammad Lutfi Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi 5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-22, Japan Phone: +81-3-3441-421 Fax: +81-3-3447-1697 E-mail: info@kbritokyo.com Website: kbritokyo.jp KJRI Osaka Konsul Jenderal: Bpk. Ibnu Hadi Resona Senba Building 6 th Floor 4-4-21, Minami Senba, Chuo-ku, Osaka 542-81, Japan 26

Phone: +81-6-6252-9826 Fax: +81-6-6252-9872 E-mail: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: www.indonesia-osaka.org [Market Brief Atdag Tokyo 4/213] ITPC Osaka Kepala: Ibu Rosiana Christina Frederick Wakil Kepala: Bpk. Eko Priyantoro ITM 4-J-8, Asia and Pacific Trade Center 2-1-1, Nanko Kita, Suminoe-ku, Osaka 559-34, Japan Phone: +81-6-6615-535 Fax: +81-6-6615-5351 Website: www.itpc.or.jp 27

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] REFERENSI Agency for Natural Resources and Energy, METI. http://www.enecho.meti.go.jp/info/coal/index.htm Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Buku Tarif Kepabeanan Indonesia Tahun 212. International Trade Center. http://www.trademap.org Japan Customs, April 213, http://www.customs.go.jp JCOAL Journal, Vol. 23, 212.9. http://www.jcoal.or.jp/publication/jcoaljournal/dlfiles/jcoaljournal_23.pdf JETRO. http://www.jetro.go.jp/world/japan/qa/importproduct_2/4m-1933 Trade Statistics of Japan, Ministry of Finance, January 213, http://www.customs.go.jp/toukei/info/index_e.htm World Tariff. http://worldtariff.com 28

[Market Brief Atdag Tokyo 4/213] Lampiran I. Tarif Bea Masuk Komoditi HS 271 Coal dari Indonesia HS Number Description Tariff Note 271 COAL; BRIQUETTES, OVOIDS AND SIMILAR SOLID FUELS MANUFACTURED FROM COAL: - Coal, whether or not pulverized, but not agglomerated: 271.11..5 - -Anthracite free - -Bituminous coal: - - - Containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight: 271.12.11.1 - - - - Coking coal, heavy free 271.12.19.2 - - - - Other free - - - Other: 271.12.91.4 - - - - Coking coal, heavy free 271.12.92.5 - - - - Other coking coal free 271.12.99.5 - - - - Other free - - Other coal: 271.19.1. - - - Containing not more than 8% of ash calculated on the dry weight free 271.19.9.3 - - - Other free 271.2..3 - Briquettes, ovoids and similar solid fuels manufactured from coal free 29