PATOLOGI BAHASA DAN PRAGMATIK. untuk memenuhi tugas matakuliah Pragmatik yang dibina oleh Prof. Dr. Abdul Syukur Ibrahim dan Dr. Sunoto, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Debby Yuwanita Anggraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal

II. LANDASAN TEORI. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang. Cabang-cabang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

TINDAK BAHASA TERAPIS DALAM INTERVENSI KLINIS PADA ANAK AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM MENGUNGKAPKAN PERINTAH

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

2015 KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PERCAKAPAN GURU DAN SISWA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMAN I KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

KAJIAN PSIKOLINGUISTIK PADA PENDERITA AFASIA BROCA PASCASTROKE: PEMANGGILAN LEKSIKON, KEKELIRUAN BERBAHASA, DAN SIASAT KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

KESANTUNAN BERBAHASA SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH: KAJIAN BERDASARKAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk ujaran atau tuturan. Tuturan-tuturan yang digunakan tersebut biasanya

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik Dalam Teks penerjemahan)

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempermudah kita untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan. terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

PEMILIHAN KATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI SARANA PENGUASAAN BAHAN AJAR

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

Bab 5. Ringkasan. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

I I I I I I I I I I I I I. ' U{ ran IDR!s. UNIVERSITI PENDIDIKAN SULTAN loris SEMESTER 2 SESI2015/2016 PEPERIKSAAN AKHIR ARAHAN

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

PRODUKSI KALIMAT PADA PENYANDANG GAGAP. Praba Prayascitta, Widodo, dan Karkono Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

ANALISIS PRAGMATIK DALAM PENELITIAN PENGGUNAAN BAHASA

KAJIAN PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM WACANA HUMOR ON LINE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dapat dipastikan dalam kehidupan ini, bahwa setiap pasangan yang

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini berisi latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erlin Herliana, 2014 Strategi Berbahasa Pada Anak Autis Di SLB Abcde Lob

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Kemampuan Berkomunikasi Verbal dan Nonverbal pada Anak Penderita Autis (Tinjauan psikolinguistik)

SILABUS PRAGMATIK (DR 417) Dr. Hj. Nunuy Nurjanah, M.Pd. Retty Isnendes, S.Pd., M.Hum.

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM PROSES PERKULIAHAN DI POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

OLEH: SURAHMAT NPM:

ANALISIS TUTURAN KERNET BUS SUGENG RAHAYU Aditya Wicaksono 14/365239/SA/17467

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

PRODUKSI FONOLOGIS ANAK DOWN SYNDROME USIA TAHUN BERDASARKAN TINGKAT KECERDASAN DAN MASA TERAPI

Transkripsi:

PATOLOGI BAHASA DAN PRAGMATIK untuk memenuhi tugas matakuliah Pragmatik yang dibina oleh Prof. Dr. Abdul Syukur Ibrahim dan Dr. Sunoto, M.Pd. oleh Kelompok 9 Siti Robiah 130211810262 Ruli Andayani 130211810282 UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA Maret 2014

BAB 9 Louise Cummings. Perspective Pragmatics, A Multidisiplinary dalam Abdul Syukur Ibarahim (ed) Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 360 451. I Dewa Putu Wujana. Dasar-Dasar Pragmatik, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1996), hlm. 17 22. Louise Cumming. Clinical Pragmatics dalam Abdul Syukur Ibarahim (ed) Pragmatik Klinis: Kajian tentang Penggunaan dan Gangguan Bahasa Secara Klinis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm.1 68. Justifikasi

Patologi Bahasa dan Pragmatik Patologi bahasa atau gangguan kebahasaan terjadi akibat fungsi pragmatik tidak berjalan secara optimal. Fungsi utama pragmatik adalah untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi. Apabila tujuan ini tidak tercapai, muncullah berbagai masalah berkaitan dengan patologi (gangguan) bahasa. Secara umum gangguan ini terjadi pada kondisi-kondisi medis, misalnya aphasia pada orang dewasa yang mengalami stroke atau seperti gangguan semantik pragmatik pada anak-anak. Pada gangguan-gangguan tertentu pragmatik terpengaruh di sepanjang tingkatan-tingkatan struktural bahasa (fonologi, sintaksis, dan semantik). Perlu diketahui bahwa ada sebagian masalah komunikasi yang hampir tidak, jika ada, memiliki implikasi merugikan bagi pragmatik bahasa. Misalnya, klien yang bicaranya gagap atau orang dewasa yang mengalami gangguan suara tentu saja akan mengalami masalah dalam komunikasi. Akan tetapi, masalah-masalah tersebut tidak berhubungan dengan defisit apapun dalam kompetensi pragmatik. Klien yang mengalami gangguan pragmatik memiliki situasi yang sangat berbeda dibandingkan dengan orang dewasa yang mangalami gangguan suara. Dia tidak akan mampu menggunakan bahasa untuk mencapai berbagai tujuan komunikatif. Tujuan-tujuan komunikatif tersebut bisa meliputi cara membangun hubungan dengan seorang teman, memesan makanan di restoran, menanyakan waktu ketika berada di stasiun kereta api atau membuat janji untuk pulang ke rumah lebih awal. 1 Diperlukan sejumlah keterampilan kognitif dan linguistik agar bisa melaksanakan aktivitas-aktivitas komunikatif yang tampaknya biasa saja tersebut. Umpama saja, agar bisa menghubungkan sebuah cerita dengan seorang teman, penutur harus mampu memberikan perhatian kepada pendengar, mengingat kembali peristiwa-peristiwa yang ada dalam cerita itu, menghubungkan peristiwa-peristiwa tersebut dengan cara yang runtut dan memonitor kondisi pemahaman pendengar. Keterampilan-keterampilan individu tersebut mengandalkan proses kognitif seperti memori dan perhatian, kapasitas kognitif agar memiliki suatu teori tentang pikiran orang lain dan kemampuan linguistik yang sangat penting agar bisa mengonstruksi ujaran yang gramatikal dan bermakna. Gangguan pada satu atau lebih proses dan kemampuan tersebut akan menyebabkan timbulnya kegagalan dalam berkomunikasi sehingga penutur itu tidak atau tidak akan mampu secara efektif menghubungkan suatu cerita dengan temannya tersebut. Adapun konsep-konsep pragmatik yang berkaitan dengan patologi bahasa adalah tindak tutur, konteks, pengetahuan pendengar, maksim-maksim dan implikatur percakapan, inferensi, pengetahuan, makna nonharfiah, deiksis, dan analisis percakapan dan wacana. Tindak tutur merupakan fenomena pragmatik yang menonjol. Secara pragmatis setidaktidaknya ada tiga jenis tindakan yang dapat diwujudkan oleh seorang penutur, yakni tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi. 2 Tindak tutur yang berisi kata kerja performatif hampir tidak memberikan tantangan interpretatif kepada pendengar, karena maksud komunikatif penutur dalam menghasilkan ujaran itu disampaikan dengan jelas. Tugas yang jauh lebih sulit ditimbulkan oleh ujaran yang memiliki bentuk deklaratif namun berfungsi memberi peringatan bukan sekadar informasi kepada pendengar. Tentu saja, pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan pragmatik skenario normal ini tidak sesuai. 3 Penggunaan dan pemahaman linguistik pragmatik diselidiki dalam kondisi-kondisi klinis dengan cara sama beragamnya seperti autisme, ketidakmampuan belajar, penyakit Alzheimer, cedera kepala tertutup, dan kerusakah 1 Louise Cumming. Clinical Pragmatics dalam Abdul Syukur Ibarahim (ed) Pragmatik Klinis: Kajian tentang Penggunaan dan Gangguan Bahasa Secara Klinis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 7-8. 2 I Dewa Putu Wujana. Dasar-Dasar Pragmatik, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1996), hlm. 17 22. 3 Louise Cumming. Clinical Pragmatics dalam Abdul Syukur Ibarahim (ed) Pragmatik Klinis: Kajian tentang Penggunaan dan Gangguan Bahasa Secara Klinis, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 27-28.

belahan otak kiri. Produksi tindak tutur merupakan indikator terjadi gangguan fungsi pragmatik. Konteks. Indikator yang lain dapat berupa konteks, terkait penggunaan konteks oleh penderita gangguan bahasa. Pengetahuan. Pengetahuan pendengar terkait banyaknya gangguan pragmatik dan bahasa yang membawa pengaruh pada pendengaran. Maksim dan implikatur percakapan terakit dengan kemampuan subjek penuhi kebutuhan dan juga bergantung maksim cara. Selanjutnya adalah inferensi. Inferensi yang sama beragamnya dengan fenomena pragmatik lain karena berbasis bahasa dan pengetahuan dunia. Patologi bahasa juga berkaitan dengan makna nonharfiah. Makna ini dapat digunakan sebagai tes interpretasikan idiom untuk kerusakan otak kiri/kanan. Deiksis, termasuk konsep pragmatik, deiksis masuk dalam tes formal komunikasi fungsional. Analisis percakapan dan wacana, untuk melihat kemampuan percakapan pada penderita aphasia Telah dikemukakan di atas bahwa kendala gangguan bahasa dapat berupa proses-proses pragmatik yang mengalami gangguan atau pengetahuan pragmatik tidak diperoleh secara normal. Gangguan pragmatik dapat berupa gangguan perkembangan bahasa, autisme, ketidakmampuan belajar, kerusakan otak belahan kiri, kerusakan otak belahan kanan, cedera kepala tertutup, penyakit alzheimer, dan schizofrenia. Gangguan-gangguan ini sangat beragam dan tidak dapat dikatakan dengan satu penyebab. 1. Gangguan perkembangan bahasa dapat terjadi terjadi pada anak, misalnya gangguan semantik pragmatik. Rapin dan Allen (dalam Cummings, 2009) 4 menegaskan bahwa subkelompok anak yang terhambat bahasanya yang memperlihatkan defisit yang besar di bidang pragmatik diberi label sebagai anak yang memiliki sindrom semantik-pragmatik. 2. Autisme; merupakan gangguan paling heboh dalam linguistik klinis, gangguan ini terkait dengan perkembangan bahasa yang terlambat dan menyimpang. 3. Ketidakmampuan belajar; dalam hal ini dapat digolongkan kategori kelompok keterlambatan mental, mengalami kesulitan belajar, dan alami sindrom down. 4. Kerusakan otak belahan kiri; disebut afasia/disafasia, penyebabnya antara lain stroke, tumor otak, infeksi, luka otak traumatik, dimentia (alzheimer). Dardjowidjojo (2010) 5 menegaskan bahwa kerusakan pada otak belahan kiri mengakibatkan munculnya gangguan wicara. Selain itu, Cummings (2009) 6 mengemukakan bahwa klasifikasi afasia mengkategorisasikan ke dalam dua bentuk, yaitu tipe fasih dan tipe tidak fasih. Dalam afasia fasih, pemahaman bahasa sering kali mengalami pelemahan yang parah dengan adanya tuturan yang fasih tanpa mengerahkan usaha. Selain itu juga sering melakukan ekolalia. Sementara dalam afasia tidak fasih, penderita harus berusaha keras untuk menghasilkan ujaran. Biasanya struktur kalimat menjadi berkurang dan tidak lengkap. 5. Kerusakan otak belahan kanan; merupakan gangguan bahasa pada otak kiri dan menyebabkan defisit pengetahuan di otak kanan, memengaruhi perhatian, memori, organisasi, penalaran, dll. 6. Cedera kepala tertutup; merupakan tipe luka otak traumatik, dapat terjadi karena benturan, dapat menyebabkan defisit komunikasi. 7. Penyakit alzheimer; penyebab penyakit ini belum bisa ditetapkan, namun ada kecenderungan penyebab faktor genetik. Akibat pragmatik; kurangnya koherensi, respon kabur, tidak relevan, dll. 8. Schizofrenia; mengalami kerusakan bahasa, gangguan pada otak sebelah kiri, kerusakan sifat morfemik sintaktis. 4 Cummings, Louise. 2009. Clinical Pragmatics. Cambridge University Press. Terjemahan. Ibrahim, Abdul Syukur (editor). 2010. Pragmatik Klinis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 84. 5 Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik; Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 214. 6 Cummings, Louise. 2009. Clinical Pragmatics. Cambridge University Press. Terjemahan. Ibrahim, Abdul Syukur (editor). 2010. Pragmatik Klinis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 180-182.

Berbicara tentang perbedaan pragmatik, dapat digarisbawahi bahwa kerusakan otak dapat menyebabkan gangguan bahasa. Namun sayangnya, kalangan ahli pragmatik masih merasa enggan mengkaji linguistik klinis ini (Cumming, 1999) 7. Cummings mengemukakan bahwa ada hubungan bahasa dan kognisi dan juga adanya hubungan bahasa struktural dan pragmatik. 7 Cummings, Louise. 1999. Pragmatics, A Mutidiciplinary Perspective. New York: Oxford University Press. Terjemahan. Ibrahim, Abdul Syukur (editor). 2007. Pragmatik: Sebuah Prespektif Multidispliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 437.