BAB I PENDAHULUAN. Elpiji sebagai sumber energi yang merupakan salah satu produk dari kilang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usaha dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin maju yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai. mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dalam bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan industri,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin kompleks operasi

KUESIONER Peranan Controller dalam Pengendalian Penjualan Guna Menunjang Efektivitas Penjualan A. PERTANYAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen perusahaan berkewajiban untuk mengendalikan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian Indonesia sampai saat ini masih belum stabil. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan. Manajemen tersebut disusun dari manajemen tingkat atas sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. pesat di berbagai bidang, baik di sektor perdagangan maupun sektor perindustrian.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia ini semakin banyak pesaing produksi barang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi permasalahan yang semakin kompleks. Salah satunya adalah kesulitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

AFLY YESSIE, SE, Msi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai maksud dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

Bab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi saat ini pada perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

DAFTAR TABEL. Variable Dependen dan Skala Pengukuran. yang memadai dalam akuntansi. dan pengetahuan yang memadai dalam akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Industri kain interior kini sedang mengalami penurunan penjualan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi yang demikian pesat, membuat orang-orang mulai beranggapan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada situasi perekonomian yang sedang diwarnai oleh persaingan yang

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Soemarso S.R

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. inilah setiap perusahaan harus berhati-hati dalam membuat dan mengambil suatu. komersial yaitu tujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di segala bidang sampai saat ini masih terus dijalankan dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pelayanan profesionalisme sesuai dengan bidangnya masingmasing.

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalannya suatu perusahaan. Karena setiap perusahaan didirikan untuk mencapai

BAB I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB I PENDAHULUAN. Akibat dari krisis ekonomi yang menimpa Indonesia, tak sedikit pula

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran merupakan salah satu faktor yang memegang. peranan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Konversi energi dari minyak tanah ke gas adalah program nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang dialami oleh Bangsa Indonesia beberapa tahun silam,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi perusahaan didirikan untuk menyediakan barang atau jasa

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

yang ada dalam perusahaan. Perubahan tersebut bersifat global dan hanya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan industri baru bermunculan dengan berbagai macam bentuk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya, perbedaan yang begitu mendasar mengenai pengertian audit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa, dagang ataupun industri. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Jiwa Manulife merupakan salah satu pilihan yang tepat. Asuransi. dikembangkan melalui perencanaan pembangunan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah membawa perubahan mendasar baik dalam hubungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kotller (2003;20)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain yang memiliki produk, layanan dan segmentasi pasar sama, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Batam, Bali, serta Pontianak. Hotelhotel

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Elpiji sebagai sumber energi yang merupakan salah satu produk dari kilang minyak maupun produk gas plant, makin banyak dikenal dan diminati masyarakat baik untuk industri maupun kebutuhan rumah tangga. Usaha untuk memasarkan elpiji kepada masyarakat ternyata mendapat tanggapan yang positif sejalan dengan kesadaran masyarakat akan manfaat elpiji sebagai sumber energi serta perkembangan teknologi yang menuntut penggunaan bahan bakar yang sesuai dari segi ekonomis. Konsumsi elpiji di dalam negeri sebagian besar diperuntukkan bagi kebutuhan rumah tangga dan industri dimana dari tahun ke tahun kebutuhannya semakin meningkat. Meningkatnya konsumsi elpiji di dalam negeri juga diikuti dengan meningkatnya kebutuhan tabung elpiji sebagai sarana kemasan untuk pemasaran. Manusia sebagai pemakai sumber energi mencari sifat-sifat ekonomis seperti kebutuhan energi sekecil mungkin, kinerja, keamanan, keandalan, serta kemudahan dan kecocokan penggunaan. Kecelakaan seseorang, kerusakan, ketidakpuasan, dan pencemaran yang ditimbulkan oleh produk-produk yang cacat, dahulu tidak menjadi masalah penting, tetapi sekarang hal ini menjadi perhatian utama dan pemanufakturlah yang dianggap bertanggung jawab. Dengan demikian, kualitas tabung elpiji dari suatu perusahaan pembuat tabung tidak dapat diabaikan lagi.

2 Kualitas merupakan dimensi persaingan yang penting sejak tahun 1980-an dan tetap penting sampai saat ini. Tetapi pada pertengahan tahun 1990-an, dalam arena persaingan bisnis, kualitas telah bergeser dari suatu keunggulan strategis menjadi suatu kebutuhan. Banyak perusahaan yang tidak dapat diandalkan dalam menghasilkan produk yang bebas kecacatan telah berhenti dari persaingan yang serius karena banyaknya perhatian yang telah dicurahkan oleh sebagian besar perusahaan untuk meningkatkan mutu selama lima belas tahun terakhir ini. Di sisi pelanggan, mereka merasa sudah selayaknya perusahaan menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang mereka harapkan. Perusahaan yang berproduksi tanpa memperhatikan kualitas produknya, sama saja dengan menghilangkan masa depan perusahaan tersebut. Dalam jangka pendek, seakan-akan perusahaan akan dapat menekan biaya produksi karena perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya pengendalian kualitas. Situasi tersebut menuntut pihak manajemen perusahaan bersikap lebih aktif dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaan sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat terjaga dan perusahaan mampu mengembangkan diri dalam lingkungan bisnisnya. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pengendalian yang efektif dalam seluruh aktivitas perusahaan. Namun, dengan semakin berkembangnya suatu perusahaan, maka aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut juga semakin luas yang mengakibatkan pimpinan tidak dapat mengawasi secara langsung seluruh aktivitas perusahaan. Untuk itu manajemen perusahaan membutuhkan bantuan seorang controller untuk mengarahkan agar seluruh aktivitas dapat dilaksanakan dengan

3 sebaik-baiknya. Controller diharapkan dapat menyediakan laporan, analisis, rekomendasi, serta mekanisme dan pengendalian mengenai aktivitas operasi yang ada di perusahaan secara akurat yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan, serta dapat melakukan tindakan yang efektif dan efisien dalam semua aktivitas perusahaan termasuk didalamnya adalah aktivitas pengendalian kualitas. Seperti telah diuraikan di atas, bahwa kualitas produk merupakan salah satu elemen penting bagi perusahaan, maka pengendalian terhadap kualitas produk pun merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan. Di sinilah seorang controller diharapkan perannya dalam membantu pihak manajemen untuk melakukan pengendalian terhadap kualitas produk perusahaan tersebut. Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian guna memenuhi syarat untuk menempuh ujian sidang pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dengan judul: Peranan Controller dalam Pengendalian Kualitas Guna Meminimalkan Produk Cacat (Studi Kasus pada PT. PERTAMINA Gas Domestik Region II, Jakarta). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Apakah pengendalian kualitas pada perusahaan telah memadai?

4 2. Bagaimana peranan controller dalam pengendalian kualitas guna meminimalkan produk cacat? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kememadaian pengendalian kualitas pada perusahaan. 2. Untuk mengetahui peranan controller dalam pengendalian kualitas guna meminimalkan produk cacat. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Penulis a. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi. b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peranan controller dalam pengendalian kualitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan. c. Untuk membandingkan antara teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dengan kenyataan yang terdapat dilapangan, serta dapat memperoleh pengalaman tentang bagaimana situasi dalam lingkungan kerja.

5 2. Lingkungan Perguruan Tinggi Untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta referensi bagi para pembaca, khususnya mengenai peranan controller dalam pengendalian kualitas guna meminimalkan produk cacat. 3. Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang dapat berguna bagi perusahaan terutama sebagai dasar untuk mengetahui seberapa jauh pengendalian kualitas telah dilakukan dalam perusahaan. 1.5 Rerangka Penelitian Meningkatnya konsumsi elpiji di dalam negeri juga diikuti dengan meningkatnya kebutuhan tabung elpiji sebagai sarana kemasan untuk pemasaran. Sebagai sarana kemasan, keamanan penggunaan tabung elpiji juga harus dipertimbangkan, karena hal ini langsung berkaitan dengan keselamatan pengguna tabung. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan pembuat tabung elpiji hendaknya lebih memperhatikan kualitas tabung produksinya, karena merekalah yang sangat bertanggung jawab terhadap keselamatan para pengguna. Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Pada perusahaan yang demikian, tingkat keuntungan merupakan tujuan yang penting. Namun demikian, laba bukan merupakan tujuan satu-satunya, karena masih ada tujuan lain yang hendak dicapai, misalnya kepuasan

6 pelanggan melalui produk berkualitas, produktivitas yang dihasilkan, pangsa pasar yang hendak diraih, efektif dan efisiensi penggunaan sumber daya yang dimiliki, kemakmuran karyawan, dan lain-lain. Sistem pengendalian manajemen yang baik dan tepat dapat menjadi salah satu cara untuk mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan di atas. Prinsip-prinsip manajemen yang sehat mencakup banyak faktor yang berhubungan dengan semua kegiatan kepemimpinan, mulai dari perencanaan awal sampai pada pencapaian tujuan. Tujuan yang pasti harus ditetapkan dengan tepat, dan metode pencapaiannya harus direncanakan serta dilaksanakan sebagaimana mestinya. Di samping itu, tugas tersebut bersifat berkesinambungan. Kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan berubah terus-menerus; produk-produk dan jasa-jasa baru yang akan meningkatkan kesejahteraan dan kesenangan para pelanggan harus dikembangkan dan disempurnakan tanpa hentinya; penelitian, produksi, dan distribusi baru harus dikembangkan untuk mencapai hasil yang dikehendaki seefisien mungkin, sehingga terhindar dari kemungkinan terjadinya defisiensi atau kegagalan produk. Dengan demikian, kiranya tidak berlebihan apabila suatu perusahaan, khususnya dalam upaya pengendalian kualitas produk, akan mengutamakan terdapatnya pengendalian kualitas yang baik dalam perusahaan yang bersangkutan. Mizuno yang dialihbahasakan oleh Hermaya (1994,17) mengemukakan bahwa pengendalian kualitas adalah keseluruhan cara yang kita gunakan untuk menetapkan dan mencapai standar kualitas. Dengan demikian, pengendalian kualitas mencakup

7 semua langkah yang diperlukan dalam perumusan dan pelaksanaan kualitas. Dalam hal ini, manajemen dibebankan tugas dalam memajukan pengendalian kualitas untuk: (1) menetapkan dan menyebarkan kebijakan kualitas perusahaan, (2) menentukan prioritas masalah kualitas dan berupaya agar masalah tadi diselesaikan, (3) menciptakan sebuah rencana organisasi untuk menerapkan pengendalian kualitas, dan (4) memeriksa dan memperbaiki kegiatan pemastian kualitas seperlunya. Pada perusahaan yang relatif masih kecil dan dikelola secara sederhana, fungsi pengendalian masih dapat secara langsung dilakukan oleh pemiliknya. Tetapi sejalan dengan perkembangan perusahaan, maka aktivitas, ruang lingkup, serta permasalahan yang dihadapi perusahaan akan semakin kompleks. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan jangkauan pengendalian (span of control) dari manajemen sehingga diperlukan suatu cara pengendalian yang dapat digunakan dalam mengelola perusahaan secara efektif. Untuk itu manajemen perusahaan membutuhkan bantuan tenaga-tenaga yang kompeten dan berpengalaman, yaitu seorang controller, untuk mengarahkan, mengendalikan, dan melindungi perusahaan, agar seluruh aktivitas dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pada perusahaan besar, peran controller sangat dibutuhkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh masing-masing departemen dalam perusahaan tersebut mematuhi dan menjalankan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini jelas memerlukan penanganan yang sungguh-sungguh dan memadai karena menyangkut masalah yang sangat kompleks yang melibatkan bagian manajemen dan akuntansi.

8 Menurut Willson & Campbell yang dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendra (1997,14), salah satu fungsi dasar controllership adalah pengendalian. Fungsi pengendalian manajemen adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan sehingga tujuan dan rencana perusahaan dapat dicapai. Pengendalian manajemen mencoba agar pelaksanaan sesuai dan cocok dengan rencana dan standar. Sama halnya dengan perencanaan, pengendalian yang terbaik adalah melihat ke depan. Seorang controller yang berpartisipasi dalam fungsi pengendalian, dapat memberikan pemikiran yang terus-menerus terhadap langkah-langkah yang mungkin perlu diambil sebelum memulai tindakan operasi untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan norma atau yang diinginkan, yang disebut sebagai preventive control (pengendalian preventif). Adapun pengertian controller menurut Hongren (2003,16) yaitu: The controller (also called the chief accounting officer) is the financial executive primarily responsible for management accounting and financial accounting. Jadi, menurut Hongren, controller adalah pejabat yang bertanggung jawab terhadap akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Controller adalah pejabat yang menempati posisi sebagai manajer departemen akuntansi dan merupakan bagian dari anggota direksi yang bertindak aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Controller juga bertanggung jawab untuk mengamati metode perencanaan dan pengendalian yang digunakan di seluruh bagian perusahaan dan mengusulkan perbaikan-perbaikan dalam perencanaan dan pengendalian.

9 Controller harus dapat memberikan pandangan dalam bentuk bantuan untuk mengukur prestasi pelaksanaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi controller tidak hanya terbatas pada akuntansi saja, tetapi juga diharapkan untuk mampu mengendalikan kualitas produk, walaupun pengambilan keputusan dan tanggung jawab akhir terletak pada pimpinan. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis bahwa: Controller berperan dalam pengendalian kualitas guna meminimalkan produk cacat. 1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang bertujuan melukiskan, memaparkan, mencatat, serta melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa berdasarkan data yang diperoleh. Kemudian data tersebut dianalisis yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu perusahaan, serta menginterpretasikan dan menarik kesimpulan berdasarkan penemuan yang diperoleh dari pengumpulan data. Teknik dan cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah: 1. Penelitian Lapangan Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau secara langsung sumber data yang akan dianalisis. Cara ini dilakukan dengan:

10 a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para responden yang berkaitan melalui penyebaran kuesioner atau daftar pertanyaan. b. Melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap masalah yang akan diteliti. c. Melakukan observasi, yaitu pengamatan atau peninjauan secara langsung ke sumber data yang akan dianalisis mengenai aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan penelitian. 2. Studi Kepustakaan Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan literatur, referensi yang berhubungan dengan penelitian, yang bertujuan untuk memperoleh informasi tertulis yang dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, maka penelitian dilakukan pada PT. PERTAMINA (PERSERO) Gas Domestik Region II-Pabrik Tabung Elpiji, yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso Plumpang, Jakarta Utara. Waktu penelitian dimulai sejak bulan Januari 2009 sampai dengan selesai.