ANALISIS KEEKONOMIAN ENHANCED OIL RECOVERY SUMUR MIGAS TIDAK PRODUKTIF INDRAMAYU JAWA BARAT ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

Hasil Studi Dan Analisis

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

VII. RENCANA KEUANGAN

SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK

Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

KOMERSIALITAS. hasil ini, managemennya seluruhnya dipegang oleh BP migas, sedangkan

ANALISA KELAYAKAN BISNIS PT. SUCOFINDO UNIT PELAYANAN DONDANG. Sahdiannor, LCA. Robin Jonathan, Suyatin ABSTRACT

Analisis Ekonomi Pemilihan Electric Submersible Pump Pada Beberapa Vendor

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

OPTIMASI PRODUKSI LAPANGAN GAS UNTUK SUPPLY GAS INJEKSI SUMUR SUMUR GAS LIFT SECARA TERINTEGRASI

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

Simulasi Model Jaringan dan Fasilitas Permukaan Injeksi CO 2 Sistem Terpusat pada Lapisan F Lapangan J

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

KAJIAN PENERAPAN DEPLETION PREMIUM DALAM ANALISIS KEEKONOMIAN PROYEK MINYAK DAN GAS BUMI

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

PERSAMAAN USULAN UNTUK PERAMALAN KINERJA LAJU ALIR MINYAK BERDASARKAN HUBUNGAN WATER OIL RATIO DAN DECLINE EXPONENT

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab IV Hasil dan Diskusi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERUBAHAN PROFIT SHARING MENJADI PRODUCTION SHARING PADA CONTRACT PSC GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI, DAYA TARIK INVESTOR DAN DEBIROKRATISASI OPERASI

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

BAB 4 PERHITUNGAN, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

BAB II LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

Optimasi Laju Injeksi Pada Sumur Kandidat Convert to Injection (CTI) di Area X Lapangan Y. Universitas Islam Riau

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

SIMULASI MODEL JARINGAN DAN FASILITAS PERMUKAAN INJEKSI CO2 DENGAN INJECTION PLANT TERSEBAR

STUDI KELAYAKAN PROYEK PEMBANGUNAN JAMBULUWUK HOTEL, PETITENGET-BALI

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

V. ANALISIS DAN SKENARIO KEBIJAKAN PAJAK EMISI GAS CO 2

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

Studi Kasus. Buku Aplikasi Excel dalam Aspek Finasial Studi

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: town house, pasar, teknis, NPV, BCR, IRR, PBP

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIALUSAHA RUMAH PEMOTONGAN BABI DI KOTA BANDUNG. Sitanggang, Yanshen Manatap

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

DAN ANALISIS TEKNO EKONOMI

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

BAB 2 LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

APLIKASI REGRESI LINIER DALAM METODA DECLINE CURVE UNTUK MEMPREDIKSI POTENSI MINYAK LAPANGAN SRIWIJAYA LAPISAN X PT.PERTAMINA ASET 1 FIELD JAMBI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS FINANSIAL AGROINDUSTRI PENYULINGAN AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Peningkatan produksi unit sepeda motor oleh PT. Astra Honda Motor di tahun

Transkripsi:

Jurnal ESDM, Volume 5, Nomor 2, Nopember 2013, hal. 80-89 ANALISIS KEEKONOMIAN ENHANCED OIL RECOVERY SUMUR MIGAS TIDAK PRODUKTIF INDRAMAYU JAWA BARAT Idi Amin Akademi Teknik Industri, Jl. Sunu No. 220, Makassar E-mail: idiamin_atimmks@yahoo.co.id ABSTRAK Penggunaan minyak bumi dan gas alam (migas) telah mempengaruhi kehidupan manusia dan diprediksikan terus meningkat setiap tahun. Permasalahan utama adalah berkurangnya cadangan migas dan meningkatnya konsentrasi gas karbon dioksida (CO 2 ) di atmosfer, sehingga mengakibatkan efek gas rumah kaca (GRK) dan pemanasan global di permukaan bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat analisis keekonomian enhanced oil recovery (EOR), dengan studi kasus pengembangan lanjut pada sebuah lapangan migas yang tidak produktif di Indramayu, Jawa Barat. Penelitian ini didasarkan pada hasil survei lapangan dan analisis laboratorium pada komposisi gas ikutan lapangan XT, selanjutnya dirancang proses CO 2 capture dan CO 2 storage di dalam formasi geologi di lapangan XJ. Hasil analisis ekonomi menunjukkan keuntungan EOR pada lapangan XJ, dengan investasi US$ 7.500.000 dan internal rate of return (IRR) > minimum attractive rate of return (MARR) 15%, dihasilkan net present value (NPV) US$ 247.000, internal rate of return (IRR) 17,41%, dan pay back period (PBP) dicapai pada tahun 2015 dengan profitability index (PI) 1,01. Kata kunci: minyak, gas, CO 2, EOR, NPV, IRR. ABSTRACT The utilization of oil and natural gas has influenced human life and tends to increase every year. The main problem is the decreasing of oil and gas reserve and the increasing of CO 2 concentration in the atmosphere that potentially causes greenhouse gases and global warming. The objective of the research is to analyze an EOR economic with case study about the advanced development of unproductive oil and gas field in Indramayu, West Java. This research was based on a field survey and laboratory analysis of the flaring gas composition from XT field, then it the process of CO 2 capture and CO 2 storage in geological formation in XJ Field was designed. The economic analysis shows that XJ field, with an investment of US$ 7,500,000 and IRR > MARR 15%, then the obtained NPV reached US$ 247,000, IRR 17.41%, and PBP reached in 2015 with PI of 1.01. Key words: oil and gas, CO 2, EOR, NPV, IRR. 90

1. PENDAHULUAN Minyak dan gas bumi merupakan sum-ber penghasilan utama dalam proses pem-bangunan dan telah mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia saat ini. Peng-gunaan migas diprediksikan akan terus meningkat setiap tahunnya dan permasalahan utama dalam pemakaian migas adalah sifat-nya yang tidak terbarukan yang berdampak pada semakin berkurangnya cadangan migas dan terlepasnya GRK ke atmosfer akibat proses pembakaran gas ikutan di industri migas. Beberapa GRK yang berpengaruh terhadap atmosfir adalah gas CO 2 dan metan (CH 4 ) yang dapat mengakibatkan efek GRK dan pemanasan global di permukaan bumi. Pencarian lapangan dan sumur migas yang baru terus dilakukan agar ketersediaan migas sebagai salah satu sumber devisa utama Indonesia dapat terus tersedia. Salah satu alternatif adalah memanfaatkan sumur-sumur migas tidak produktif dengan meng-gunakan metode EOR dan CO 2 flooding, yaitu suatu metode penginjeksian CO 2 ke dalam sumur tidak produktif lagi untuk mengangkat kembali sisa-sisa migas, seka-ligus menyimpan gas CO 2 ke dalam formasi geologi. CO 2 flooding adalah metode yang efektif dengan menurunkan jumlah minyak yang tertinggal di reservoir melalui beberapa me-kanisme seperti oil swelling, viscosity re-duction, crude vaporization dan miscible dis-placement 1:1). Metode ini biasanya dikenal dengan teknologi carbon capture and sto-rage (CCS) dan berperan penting dalam upa-ya mencegah dampak negatif gas CO 2 yang dilepaskan dari hasil kegiatan manusia dan memasuki lingkungan atmosfir bumi. Sekuestrasi CO 2 sebagai proses menang-kap emisi CO 2 dan menyimpan CO 2 (CCS) dengan aman ke dalam reservoir yang dinilai lebih baik dibandingkan dengan melepas ke atmosfir bumi, yang berasal dari gas buang industri, pabrik, kendaraan dan lain-lain 2:37). Metode EOR dapat bernilai ekonomi yang sangat besar terhadap industri migas dan sekaligus bernilai positif dalam upaya mitigasi dampak negatif pemanasan global 3:193), sehingga dalam penelitian ini sangat penting untuk membuat perancangan dan analisis keekonomian sebelum memulai investasi dan membangun industri migas ber-basis EOR CO 2 flooding. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat analisis keekonomian EOR, dengan studi kasus pengembangan lebih lanjut pada beberapa sumur minyak bumi dan sumur gas alam yang tidak produktif pada sebuah lapa-ngan minyak bumi dan gas alam di Indra-mayu, Jawa Barat. 2. METODE Penelitian ini didasarkan pada hasil sur-vei lapangan dan analisis laboratorium pada komposisi gas ikutan di lapangan XT Indra-mayu, selanjutnya dirancang proses CO 2 capture dan CO 2 storage di dalam formasi geologi di lapangan XJ Indramayu. Data analisis keekonomian diperoleh dari dua tahap hasil simulasi, yaitu pertama: data komposisi gas ikutan dari lapangan XT disimulasikan dengan program removal CO 2 dalam proses Unit Amine (carbon capture). Selanjutnya, kedua: data karakteristik geo-logi, reservoir dan fluida lapangan dan su-mur migas di lapangan XJ disimulasikan dengan program EOR dalam proses CO 2 flooding (carbon storage). Terakhir, hasil kedua simulasi tersebut di atas selanjutnya diidentifikasi dan dianalisis dengan menggunakan program analisis kelayakan ekonomi, dengan parameter berupa perhitungan investasi awal EOR, IRR, MARR, NPV, PBP dan PI. 3. PEMBAHASAN A. Carbon Capture Berdasarkan hasil identifikasi terhadap potensi gas ikutan yang dapat dimanfaatkan di lapangan XT, diketahui dapat mencapai 4,5 hingga 6,5 MMscfd, 91

dan upaya tersebut masih dapat ditingkatkan hingga mencapai 11 MMscfd, jika dilakukan penambahan fasilitas pengolahan gas ikutan 4:94). Hasil simulasi penangkapan gas CO 2 menunjukkan bahwa jumlah gas ikutan dari lapangan XT yang dapat dialirkan masuk ke dalam kolom absorber pada Unit Amine adalah sebesar 85.000 kmol/jam. Rancangan proses simulasi ini sangat efisien dalam menangkap gas CO 2 yang berasal dari gas ikutan, yaitu dari konsentrasi awal sebesar 39,73% dengan laju alir sebesar 33.762 kmol/jam pada input absorber, hingga kon-sentrasinya dapat dikurangi menjadi 17,49% dengan laju alir sebesar 5.906 kmol/jam pada output stripper 3:190). Berdasarkan hasil perhitungan density gas 22,4 liter atau 22,4 Nm 3 /kmol terhadap berat molekul gas CO 2, maka dapat diketahui bahwa jumlah gas CO 2 yang bisa diproses dalam Unit Amine adalah sebesar 66.277 kg CO 2 /jam atau 1.590 ton CO 2 /hari atau 580.585 ton CO 2 /tahun dari gas ikutan. Jumlah CO 2 yang bisa dimanfaatkan adalah sebesar 11.594 kg CO 2 /jam atau 278 ton CO 2 /hari, atau 101.565 ton CO 2 /tahun dari proses removal CO 2 pada Unit Amine 3:191). Gas CO 2 tersebut selanjutnya dapat diguna-kan dalam proses injeksi ke dalam formasi geologi pada sumur EOR di lapangan XJ. B. Carbon Storage Berdasarkan data hasil pengujian terhadap nilai tekanan tercampur minimum (TTM) dengan menggunakan slim-tube terhadap minyak lapangan XJ, maka dapat diketahui bahwa batasan nilai TTM yang dapat digunakan dalam proses injeksi minimum gas CO 2 ke dalam sumur injeksi adalah se-besar 2.589,7 psi 3:191). Hasil rancangan proses penyimpanan CO 2 dengan menggunakan program simulasi reservoir, dengan 8 sumur injeksi, yaitu yaitu XJ-48, XJ-49, XJ-52, XJ-78, XJ-133, XJ-169, XJ-182 dan XJ-206, dan 2 sumur produksi, yaitu XJ-140, dan XJ- 50, diketahui dapat memberikan kumulatif produksi mi-nyak bumi hasil EOR dari sumur produksi sebesar 5,075 MMstb selama 20 tahun EOR berlangsung, dari tahun 2011 hingga 2030 dengan recovery factor sebesar 9,53%. Per-olehan minyak sebesar 5,075 MMstb diper-oleh dengan menginjeksikan total volume CO 2 sebesar 38,1 MMscfd ke dalam formasi geologi sehingga total CO 2 yang dapat di-simpan secara permanen ke dalam reservoir sebesar 2,055 Mton 3:192). Hasil estimasi dengan metode rule of thumb menunjukkan prakiraan pertambahan perolehan minyak dari lapangan XJ adalah antara 4,26-8,52 MMstb, yaitu rata-rata sebesar 6,39 MMstb. Hasil estimasi tersebut juga menunjukkan bahwa kisaran volume CO 2 yang dapat dinjeksikan ke dalam reser-voir adalah antara 1,15-4,6 Mton, yaitu rata-rata sebesar 2,59 Mton 3:192). C. Peramalan Produksi Peramalan produksi migas lapangan XJ dapat diestimasi secara statistik mengguna-kan metode decline curve analysis terhadap sejarah produksi migas lapangan XJ dari tahun 1990 hingga 2005. Hal ini sesuai dengan hasil identifikasi DPE-LPPM, yang menunjukkan bahwa potensi cadangan mi-nyak bumi dan gas alam di lapangan XJ sam-pai tahun 2004 mengalami penurunan volu-me produksi dan cadangan 5:3-29), seperti di-tunjukkan pada Gambar 1. Gambar 1. Profil Decline Curve Produksi Lapangan XJ. 92

Fhatoni, Kajian Pola Suplai BBM... Salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan analisis dan evaluasi ki-nerja sumur migas adalah mengukur tingkat kapasitas produksi dan melakukan peramalan kinerja sumur di waktu yang akan datang. Analisis dilakukan data laju alir produksi sumur terhadap waktu. Interpretasi data ter-hadap gejala penurunan laju produksi ini di-kenal sebagai decline curve analysis 6:2). Berdasarkan metode dari decline curve analysis tersebut di atas, maka hasil diagnostik plot dari data produksi lapangan XJ dapat menghasilkan trendline garis lurus yang sudah sesuai (plot match) dengan trend data produksi lapangan XJ yang ada. Ber-dasarkan dari data produksi yang ada maka analisis rate decline dapat dilakukan dengan menggunakan diagnostik plot berupa log (qi/qt) terhadap t4 (empat tahun), seperti ditunjukkan pada Gambar 2 dan 3. menghasilkan persamaan garis linear pada persamaan 1. (1) y = -0,015x 0,564... Koefisien regresi yang dihasilkan dari diagnostik plot tersebut di atas adalah (R 2 ) = 0,959, yang berarti trendline yang dihasilkan mendekati trend plot data produksi. Diag-nostik plot untuk forecast produksi gas alam yang diperoleh menghasilkan persamaan garis linear pada persamaan 2. (2) y = -0,038x 0,507... Koefisien regresi yang dihasilkan dari diagnostik plot tersebut di atas adalah (R 2 ) = 0,968, yang berarti trendline yang dihasilkan mendekati trend plot data produksi. Tipe pe-nurunan produksi lapangan XJ merupakan tipe exponential decline rate. Persamaan ter-sebut di atas digunakan dalam penurunan profil dan peramalan produksi lapangan XJ. Gambar 2. Diagnostik Plot Rate Decline pada Forecast Minyak. Gambar 3. Diagnostik Plot Rate Decline pada Forecast Gas. Diagnostik plot untuk forecast produksi minyak bumi yang diperoleh Gambar 4. Peramalan Produksi Lapangan XJ dengan Decline Curve Analysis. Berdasarkan hasil peramalan tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa produksi migas hasil EOR dari lapangan XJ dapat diramalkan produksinya selama 20 tahun, dari tahun 2011 hingga 2030, dengan total produksi minyak bumi sebesar 5 MMstb dan gas alam sebesar 329 MMscf. Data pera-malan produksi ini dapat digunakan untuk membuat estimasi cash flow investasi EOR jika lapangan XJ 93

diproduksikan kembali, seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Profil Produksi Lapangan XJ setelah Peramalan Produksi. Tahun Produksi Minyak (Bbl) Produksi Gas (MMscf) 2011 345,44 33,372 2012 333,71 30,577 2013 322,38 28,015 2014 311,44 25,668 2015 300,86 23,517 2016 290,65 21,547 2017 280,78 19,742 2018 271,25 18,088 2019 262,04 16,573 2020 253,14 15,184 2021 244,55 13,912 2022 236,25 12,688 2023 228,23 11,679 2024 220,48 10,700 2025 212,99 9,804 2026 205,76 9,009 2027 198,78 8,229 2028 192,03 7,540 2029 185,51 6,909 2030 179,21 6,329 Total 5.076 329,1 Berdasarkan peramalan produksi tersebut di atas, maka dapat diketahui jumlah kumulatif produksi minyak bumi dan gas alam dari lapangan XJ. Hal ini dibutuhkan dalam perhitungan umur investasi EOR dan kesepakatan kontrak kerjasama. D. Estimasi Cash Flow Cash flow yang digunakan adalah cash flow investasi yang bersifat estimasi atau prediktif. Hal ini disebabkan karena kegiatan evaluasi investasi pada umumnya dilakukan sebelum kegiatan investasi tersebut dilaksa-nakan, sehingga perlu dilakukan estimasi atau perkiraan terhadap cash flow yang dapat terjadi apabila rencana investasi tersebut dilaksanakan 7:13), pada Tabel 2. Tabel 2. Asumsi Perhitungan. Jumlah tahun produksi : 20 Tahun Harga crude oil : Harga gas : Model kerjasama : Sifat Biaya : Fee untuk minyak : Fee untuk gas : Operation cost minyak : Operation cost gas : Sifat Biaya : Depresiasi: decline balance : 92,00 US $/bbl 3,28 US $/MSCF Kontrak Kerja Cost Recovery 1,00 US $/bbl 0,10 US $/MSCF 5,00 US $/bbl 0,25 US $/MSCF MARR : 15,00 % Pajak Pendapatan : 48,00 % Cost recovery ceiling/tahun : 80,00 % Sumber dana : Tidak Diekskalasi 5,00 Tahun Modal Sendiri E. Perhitungan Investasi EOR Biaya investasi adalah biaya yang ditanamkan dalam rangka menyiapkan kebutuhan usaha untuk siap beroperasi dengan baik. Biaya operasional, yaitu biaya yang di-keluarkan dalam rangka menjalankan akti-vitas usaha yang sesuai dengan tujuan. Biaya perawatan, yaitu biaya yang diperuntukkan dalam rangka menjaga atau menjamin per-formance kerja fasilitas atau peralatan agar selalu prima dan siap untuk dioperasikan 7:18). Hasil analisis kelayakan ekonomi, menunjukkan bahwa investasi awal yang dibu-tuhkan adalah sebesar US$7.500.000 atau Rp. 67.462.500.000, dengan nilai kurs US$1 = Rp. 8.995. Investasi awal dalam proyek EOR tersebut terdiri dari investasi sub surface facilities, berupa well oil services ter-hadap sumur injeksi sebanyak 8 buah dan sumur produksi sebanyak 2 buah dengan total biaya sebesar US$ 1.500.000 atau Rp. 13.492.500.000. Investasi surface facilities berupa penyediaan peralatanperalatan flow-line dan separator test sebesar US$150.000 atau sebesar Rp.2.698.500.000, termasuk biaya investasi field processing facilities sebesar US$6.000.000.000 atau sebesar Rp.53.970.000.000, seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Jenis Peralatan Proses. No. Sub Surface Facilities : Jenis 1. Well EOR Services 1 (2 unit) 2. Well EOR Services 2 (2 unit) 94

Fhatoni, Kajian Pola Suplai BBM... Surface Facilities : 3. Flowline 4' carbon steel & inconnel 4. Well Pad (2 unit) 5. Separator Test Field Processing Facilities 6. Separator 7. Dehydrator 8. Condensate Stabilization 9. Oil Tank 10. Gas Plant Area 11. Water Handling Facilities 12. Monitoring and Controlling System 13. Fuel System 14. Scada System 15. Gathering Line 8' Inconnel (15 km) 16. CO 2 Removal Unit 17. Compressor 6 HP 18. Pompa 2HP 19. Gas Pipeline 12' carbon steel (15 km) 20. Condensate Pipeline 4' (10 km) F. Perhitungan Cash Flow EOR Perhitungan cash flow yang menggunakan model kontrak bagi hasil, data produksi yang digunakan berdasarkan hasil pe-ramalan produksi. Perhitungan menggunakan data hipotetis yang dapat digunakan sebagai basecase dalam perhitungan cash flow. Hasil estimasi cash flow EOR pada kondisi base case seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 5. Contractor Cash Flow EOR. Gambar 5 memperlihatkan bahwa pada tahun kelima EOR telah menghasilkan ke-untungan. Hal ini menunjukkan bahwa pro-duksi sisa minyak masih sangat meng-untungkan meskipun jumlah produksi mi-nyak dilapangan XJ telah mengalami penu-runan. Tabel 4. Tingkat Keekonomian EOR No. Tingkat Keekonomian Nilai 1. Pay Back Period (PBP) 4,45 Tahun 2. Net Present Value (NPV) 307 US $ 3. Internal Rate of Return (IRR) 17,83% 4. Benefit to Cost Ratio (BCR) 1,01 G. Uji Sensitivitas NPV dan IRR Hasil perhitungan cash flow pada Tabel 4 tersebut di atas menunjukkan bahwa NPV dan IRR merupakan parameter penting da-lam investasi EOR di lapangan XJ. Ber-dasarkan hal itu maka perlu dilakukan uji sensitivitas terhadap kedua parameter ter-sebut. Ketidakpastian berarti makin banyak kemungkinan yang akan terjadi. Berdasarkan kondisi tersebut, apabila dihadapkan pada masalah ketidakpastian dalam penaksiran cash flow, maka uji sensitivitas perlu dicoba untuk mengetahui apa yang akan terjadi 8:272). Data yang digunakan dalam analisis ekonomi sebagian besar diperoleh berdasarkan perkiraan, sehingga ketelitiannya per-lu dipertimbangkan pengaruhnya terhadap keputusan yang diambil. Keputusan tersebut dipengaruhi oleh variasi dari beberapa data, sehingga perlu dilakukan evaluasi yang di-sebut sebagai analisis sensitivitas. Pilihan alternatif ternyata apabila berubah akibat perubahan data tertentu, maka dikatakan keputusan tersebut sensitif terhadap per-kiraan data, dan sebaliknya jika suatu pilihan alternatif tidak berubah terhadap berbagai perubahan data, maka dikatakan bahwa ke-putusan tersebut tidak sensitif 9:147). Hasil uji sensitivitas perhitungan cash flow investasi EOR terhadap indikator keekonomian, yaitu parameter NPV, dapat di-lakukan dengan asumsi bahwa perubahan yang digunakan adalah 20% lebih rendah pada kondisi base case dan 20% lebih tinggi (discount factor 20%) 95

pada kondisi base case, seperti ditunjukkan pada Gambar 6. Gambar 7. Uji Sensitivitas terhadap IRR. Gambar 6. Uji Sensitivitas terhadap NPV. Berdasarkan hasil uji sensitivitas terhadap parameter NPV tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa perubahan pada nilai capital investation dan extraction cost ber-pengaruh sangat nyata terhadap kelang-sungan investasi EOR. Perubahan kecil ter-lihat pada parameter pay back of period yang merupakan target utama penilaian dalam ber-investasi EOR. Hasil uji sensitivitas (discount factor) parameter perhitungan cash flow investasi EOR terhadap indikator keekonomian, yaitu IRR, dapat dilakukan dengan asumsi bahwa perubahan yang digunakan adalah 20% lebih rendah pada kondisi base case dan 20% lebih tinggi (discount factor 20%) pada kondisi base case, seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Berdasarkan hasil uji sensitivitas terha-dap parameter IRR tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa perubahan pada nilai capital investation dan extraction cost sangat berpengaruh nyata terhadap kelangsungan investasi EOR. Perubahan terlihat jelas pada parameter pay back of period, yang meru-pakan target utama penilaian dalam investasi EOR. Berdasarkan hasil uji sensitivitas tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa EOR tersebut layak untuk dilakukan, walau-pun terjadi penurunan estimasi produksi mi-nyak dan kenaikan biaya investasi sampai 20%. Strategi-strategi yang dapat dilakukan agar biaya investasi dapat ditekan, diantara-nya adalah menekan pembelian peralatan yang tidak perlu, disain peralatan yang efi-sien dengan memakai teknologi yang efektif, penggunaan peralatan produksi buatan dari dalam negeri, dan lain sebagainya. 4. SIMPULAN Simpulan Khusus: Analisis keekonomian menunjukkan bahwa pemanfaatan dan pengolahan migas hasil EOR dapat mengha-silkan keuntungan dalam investasi 96

Fhatoni, Kajian Pola Suplai BBM... EOR di lapangan XJ, dengan investasi awal sebesar US$ 7.500.000 dan internal rate of return (IRR) > minimum attractive rate of return (MARR) 15%, dihasilkan net present value (NPV) sebesar US$ 247.000, internal rate of return (IRR) 17,41%, dan pay back period (PBP) dicapai pada tahun 2015 dengan profitability index (PI) 1,01. Simpulan Umum: CO 2 yang berada di dalam gas ikutan dapat ditangkap dan diken-dalikan dengan menggunakan beberapa cara penangkapan, salah satunya dengan metode CO 2 capture yaitu suatu cara penangkapan dalam proses Unit Amine di industri minyak dan gas. Rancangan proses penangkapan CO 2 dapat menurunkan konsentrasi gas CO 2 di dalam gas ikutan, yaitu dari konsentrasi 39,73% dengan laju alir 33.762 kmol/jam pada input absorber menjadi 17,49% dengan laju alir 5.906 kmol/jam pada output stripper, dengan tingkat efisiensi removal gas CO 2 99,54%. Gas CO 2 yang diproses dalam Unit Amin 580.585 ton CO 2 /tahun, dan gas CO 2 yang ditangkap dan dimanfaatkan 101.565 ton CO 2 /tahun. CO 2 tersebut selanjutnya dapat dimanfaatkan dengan menggunakan metode enhanced oil recovery (EOR), yaitu suatu cara penyimpanan dengan cara penginjeksian (injection) CO 2 ke dalam formasi geologi, sekaligus dapat mengeluarkan sisa cadangan migas (recovery) yang ada dalam reservoir. Rancangan proses penyimpanan CO 2 dengan sumur XJ-140 sebagai sumur enhanced oil recovery (EOR) merupakan ran-cangan proses yang paling efektif dalam recovery minyak bumi dari lapangan XJ, menghasilkan produksi kumulatif minyak 5,075 MMstb dengan faktor recovery 9,53% selama 20 tahun, dari tahun 2011-2030. Per-olehan minyak 5,075 MMstb didapat dengan menginjeksikan total volume CO 2 38,1 MM scfd selama 20 tahun, dan total CO 2 yang dapat disimpan secara permanen ke dalam reservoir di lapangan XJ 2,055 Mton. Hasil prakiraan dengan metode rule of thumb me-nunjukkan potensi pertambahan perolehan minyak 6,39 MMstb, dan faktor recovery 12%. Khusus untuk gas CO 2 yang dapat disimpan ke dalam reservoir lapangan XJ adalah sebesar 2,59 Mton. Pada tahap awal dilakukan analisis dan evaluasi kinerja sumur migas yang tidak pro-duktif, dengan tujuan untuk mengukur tingkat kapasitas produksi dan melakukan per-amalan kinerja sumur di waktu yang akan datang. Interpretasi data terhadap laju pro-duksi dari tahun 1990-2004 menunjukkan adanya gejala penurunan decline curve analysis dan data hasil produksi yang ada. Analisis rate decline dapat dilakukan dengan menggunakan diagnostik plot berupa perhitungan data log (qi/qt) terhadap t4. Ber-dasarkan hasil perhitungan tersebut di atas, maka produksi minyak hasil EOR dari la-pangan XJ dapat diramalkan produksinya selama 20 tahun, dari tahun 2011 sampai 2030, dengan total kumulatif produksi mi-nyak 5,08 MMstb dan gas 329,08 MMscf. Hasil identifikasi terhadap karakteristik reservoir dan kelayakan teknologi pengo-lahan migas hasil EOR, menunjukkan bahwa investasi proyek EOR di lapangan XJ sudah layak untuk dilakukan. Hasil analisis ke-layakan ekonomi, menunjukkan bahwa in-vestasi awal yang dibutuhkan adalah US$ 7.500.000 atau Rp. 67.462.500.000, dengan kurs US$1 = Rp. 8.995. Investasi awal kontraktor dalam proyek EOR tersebut terdiri dari beberapa investasi, yaitu investasi sub surface facilities, berupa well oil services terhadap sumur injeksi se-banyak 8 buah dan sumur produksi sebanyak 2 buah dengan total biaya sebesar US$ 1.500.000 atau Rp. 13.492.500.000. Investasi surface facilities berupa penyediaan pera-latan flowline dan separator test sebesar US$150.000 atau Rp.2.698.500.000, ter-masuk investasi field processing facilities sebesar US$6.000.000.000 atau sebesar Rp. 53.970.000.000. 97

5. DAFTAR PUSTAKA 1. Gunadi B, Suarsana IP, Marhaendrajana T. Gas Injection Programs in Pertamina West Java To Obtain Better Recovery Field Screening, Laboratory and A Simulation Study. 2005; SPE 97507. 2. Syahrial E, Bioletty L. Kajian Potensi Sekuestrasi CO 2 dan EOR dalam Menciptakan Mekanisme Pembangunan Bersih di Indonesia. Scientific Contribu-tions to Petroleum Science and Technology Journal 2007; 5(3):33-55. 3. Amin I. Rancangan Proses Pengendalian dan Pemanfaatan Gas Karbon Dioksida pada Sumur Minyak dan Gas Bumi dengan Teknologi Carbon Capture and Storage. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2011. 4. Rangkuti Z. Model Pemanfaatan Gas Ikutan di Perusahaan Migas dalam Rangka Mendukung Mekanisme Pembangunan Bersih. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2009. 5. [DPE-LPPM] Dinas Pertambangan dan Energi Propinsi Jawa Barat dan Lem-baga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Teknologi Bandung. Pemanfaatan Sumur-Sumur Migas Non Ekonomis di Indramayu dan Maja-lengka. Bandung: Institut Teknologi Bandung; 2003. 6. Permadi AS, Rawati H. Studi Penerapan Solusi Semianalitik Satu- Fasa Radial Pada Kasus Injeksi Air Pola Lima-Titik. Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indo-nesia (IATMI) Bulletin 2009; 9(17):2. 7. Giatman M. Ekonomi Teknik. Jakarta: Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT. Rajagrafindo Persada; 2007. 8. Husnan S, Muhammad S. Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN; 2008. 9. Ristono A, Puryani. Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011. 98