Kerangka Acuan Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
Daftar Undangan Pelatihan Penyegaran Fasilitator Masyarakat (FM) Reguler Lama Program Pamsimas II TA 2014 Provinsi Sumatera Selatan

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

Lampiran: Surat CPMU Nomor : UM ca/Pamsimas/60 Tanggal : 10 April Revisi BAB 3. PROSES PEMILIHAN DESA HID 3.

Kerangka Acuan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas II TA 2013

PAMSIMAS 2013 KATA PENGANTAR

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, Msc. NIP.

Panduan Evaluasi Kinerja Personil ROMS dan Fasilitator PROGRAM PAMSIMAS II

KATA PENGANTAR. Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN DESA SASARAN PROGRAM PAMSIMAS

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

ROMS - 6 SULAWESI TENGAH. GORONTALO, SULAWESI UTARA, MALUKU, MALUKU UTARA

STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, M.Sc. NIP

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

GAMBARAN UMUM PROGRAM PAMSIMAS III I. LATAR BELAKANG

Penggandaan, Pendistribusian, dan Pengelolaan Dana Bahan UN 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

: [i] adanya inginan untuk meningkatkan kondisi air minum

: ~tt /Dt.6.03/07/2014

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2016 DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA. Dr. Ir. Andreas Suhono, M.Sc. NIP

DESKRIPTIF STATISTIK GURU PAIS

Lampiran Surat No : UM Ca/548 Tanggal, 18 Oktober 2012

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

UM Ca/33 Reviu Modul Pelatihan Fasilitator Pamsimas TA Januari 2018

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2012 Tingkat SMA

Proposal. Olimpiade Pasar Modal Nasional Tingkat SMA

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

EVALUASI CAPAIAN PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS DAN PERSIAPAN PROGRAM TAHUN 2015

PEMBINAAN KELEMBAGAAN KOPERASI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TOT/TM UNTUK PELATIHAN FASILITATOR KEBERLANJUTAN (FK) DAN FASILITATOR MASYARAKAT (FM) REGULER PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) MELALUI TOKO TANI INDONESIA (TTI) Konsep dan Implementasi

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

INDONESIA Percentage below / above median

PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) MEKANISME PELAPORAN DATA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PAMSIMAS

Disabilitas. Website:

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016

PROPOSAL. Olimpiade Pasar Modal Nasional 2013 Tingkat SMA/MA

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

KATA PENGANTAR. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Ir. Mochammad Natsir, M.Sc NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Desember Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

PERAN PROVINSI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PPSP OLEH: PIU KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN

MEKANISME PENUGASAN DAN SASARAN AUDIT PENGAWASAN BERSAMA ITJEN KEMENRISTEKDIKTI DENGAN BPKP BOPTN BPPTN-BH BEASISWA MAHASISWA

C UN MURNI Tahun

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

KERANGKA ACUAN KERJA PELA TIHAN PENGISIAN APLIKASI SIM DATA SPAMS PERDESAAN (Jakarta, Maret 2015)

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

RENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014

EVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro)

KESEHATAN ANAK. Website:

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan Periode Maret Wilayah II. (OC 5 s/d OC 9)

Lampiran Surat No : UM ca/Pamsimas/38 Tanggal 11 April 2012

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

Kelompok seperti inilah yang menjadi target grup program Pamsimas

URAIAN KEGIATAN R E N C A N A K E R J A P A M S I M A S T A H U N A N G G A R A N PELAKSANA JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

Provinsi Jawa Tengah. Daftar Lampiran:

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

Laut, Kota Baru, Tanah Bumbu, dan Banjar. Di provinsi Nusa Tenggara Timur tersebar di 11 kabupaten/kota,

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN TRAINING OF TRAINER (TOT) STBM BAGI KOORDINATOR STBM PROVINSI DAN FASILITATOR STBM KABUPATEN/KOTA PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2014 PERSIAPAN PROGRAM TA 2015 PAMSIMAS Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Pemberdayaan

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Historical cakupan lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-07/PJ/2016 TENTANG

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

d--l s4 /Dt.6.3/04/ (satu) lampiran Dukungan Pokja AMPL Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka Pelaksanaan Program Pamsimas II

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

No Nama Wilayah Dampingan PMAC. Sumbar 2 2) Kab. Lima Puluh Kota 3 Ahmad Budiman 1) Kab. Indragiri Hulu

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

Transkripsi:

Kerangka Acuan Kerja Pemandu Pelatihan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Program Pamsimas II TRAINING DEVELOPMENT AND PROJECT MANAGEMENT SERVICES TO CENTRAL PROJECT MANAGEMENT UNIT [CPMU] 1. Latar Belakang Program WSLIC-3 AF/Pamsimas II merupakan salah satu program nasional yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target Millennium Development Goals sektor Air Minum dan Sanitasi, yaitu menurunkan separuh dari proporsi penduduk yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar pada Tahun 2015. Kurun waktu pelaksanaan program ini adalah tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. Ruang lingkup program Pamsimas II mencakup 5 (lima) komponen program: pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan daerah; peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi; penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum; insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota (dukungan keberlanjutan); dan dukungan manajemen pelaksanaan program. Program Pamsimas II dilaksanakan dengan pendekatan berbasis masyarakat melalui pelibatan masyarakat dan pendekatan yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat. Kedua pendekatan tersebut dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, serta mengoperasikan dan memelihara sarana yang telah dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di masyarakat termasuk di lingkungan sekolah. Dalam program ini, peran pelaksana program (aparat pemerintah dan konsultan) sangat penting artinya sebagai salah satu kunci keberhasilan program. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan proses pengembangan kapasitas yang antara lain dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan yang dilakukan secara berkesinambungan. Saat ini baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, jasa konsultan yang menjalankan peran tersebut pada Pamsimas I telah berakhir pada bulan Maret dan April 2013. Sementara itu jasa konsultan untuk program Pamsimas II diperkirakan baru dapat dimobilisasi pada bulan Juli 2013, sehingga terjadi kekosongan dukungan dalam hal fasilitasi pengembangan kapasitas bagi pelaksana program di daerah dari bulan Mei sampai dengan Juli 2013. Program Pamsimas memiliki Konsultan Pengembangan Pelatihan (Training Development Consultant/TDC) yang berkedudukan di pusat dan bertanggungjawab dalam pengembangan strategi pengembangan kapasitas dalam lingkup program. Konsultan ini bekerjasama dengan CMAC dan Advisory CPMU dalam merumuskan 1

kebutuhan pelatihan dan pengembangan kapasitas lainnya bagi pelaksana program. Kerangka acuan kerja ini akan memberikan penjelasan terkait dengan pengadaan pemandu pelatihan tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan yang diharapkan dapat mendukung proses pengembangan kapasitas pelaksana program dalam rangka persiapan implementasi program Pamsimas II. 2. Tujuan Tujuan pengadaan pemandu pelatihan tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan (TDC) adalah: 1. Mengembangkan kapasitas pelaksana program di tingkat provinsi (Pokja AMPL Provinsi, PPMU, Satker PKPAM, dll) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II. 2. Mengembangkan kapasitas pelaksana program di tingkat kabupaten/kota (Pokja AMPL Kab/Kota, Pakem, DPMU, Satker Kab/Kota, Fasilitator Keberlanjutan dan Fasilitator Masyarakat) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II. 3. Mendukung pengembangan kapasitas pelaksana program di masyarakat (Pemerintah Desa, Kader AMPL, dll) terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II. 4. Mendukung proses persiapan dan pelaksanaan program, seperti seleksi desa sasaran program Pamsimas II di 96 kab/kota, penyelesaian desa-desa Pamsimas I, dan tugas lain menjadi tanggungjawabnya. 3. Indikator Kinerja 1. Meningkatnya pemahaman pelaku program di tingkat provinsi, kab/kota, dan masyarakat terkait dengan persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan program Pamsimas II selama masa penugasan. 2. Tersusunnya proposal desa yang disusun masyarakat dan diajukan kepada Pakem sebagai dasar penentuan desa sasaran tahun 2013 dalam masa penugasan. 3. Terpilihnya desa-desa sasaran program di 96 kab/kota yang seusai dengan kriteria desa seperti dipersyaratkan dalam Juknis Pemilihan Desa Program Pamsimas II yang siap untuk ditetapkan dalam SK Dirjen Cipta Karya, Kemen. PU pada bulan Juni 2013. 4. Terlaksananya kegiatan program sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan Program Pamsimas II Tahun 2013. 5. Terselesaikannya desa-desa Pamsimas I yang belum diserahterimakan. 2

6. Data SIM dapat termutakhirkan sesuai dengan siklus program. 4. Keluaran 1. Jadwal pelaksanaan pengembangan kapasitas bagi pelaksana program di tingkat provinsi, kab/kota, dan masyarakat melalui coaching dan pendampingan. 2. Kegiatan sosialiasi program Pamsimas II di tingkat kabupaten/kota yang dilakukan oleh Pokja AMPL. 3. Proposal desa sebagai usulan untuk mengikuti Pamsimas II. 4. Data SIM terupdate di website Pamsimas. 5. Laporan pekerjaan selama durasi kontrak. 5. Hasil yang diharapkan Hasil dari pekerjaan ini adalah: 1. Meningkatnya kapasitas pelaksana program di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa/kelurahan terkait dengan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II melalui pendampingan dan pelatihan. 2. Terpilihnya desa-desa sasaran program Pamsimas II yang sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan dan melalui proses yang transparan. 3. Terlaksananya kegiatan program sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan Program Pamsimas II Tahun 2013. 6. Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup kegiatan pemandu pelatihan tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan akan dilaksanakan di 14 Provinsi dan 96 Kabupaten/Kota sasaran Pamsimas II yang meliputi: 1. Provinsi Sumatera Barat (13 Kabupaten) 2. Provinsi Riau (6 Kabupaten) 3. Provinsi Sumatera Selatan (8 Kabupaten) 4. Provinsi Banten (2 Kabupaten) 5. Provinsi Jawa Barat (5 Kabupaten) 6. Provinsi Jawa Tengah (28 Kabupaten) 7. Provinsi Kalimantan Selatan (8 Kabupaten) 8. Provinsi Nusa Tenggara Timur (10 Kabupaten) 9. Provinsi Sulawesi Barat (1 Kabupaten) 3

10. Provinsi Sulawesi Tengah (7 Kabupaten) 11. Provinsi Sulawesi Selatan (4 Kabupaten) 12. Provinsi Gorontalo (2 Kabupaten) 13. Provinsi Maluku (1 Kabupaten) 14. Provinsi Papua Barat (1 kabupaten) 7. Jangka Waktu Penugasan Pemandu Pelatihan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bagian dari Tim Konsultan Pengembangan Pelatihan akan bekerja selama 2 bulan, yaitu dari bulan Juni 2013 sampai dengan Juli 2013. 8. Kebutuhan Tenaga Pemandu Untuk pelaksanaan pengembangan kapasitas pelaksana program di tingkat provinsi dan kabupaten, maka personil yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Posisi Lokasi Jumlah Tenaga Periode Penugasan [bulan] 1 Koordinator Pemandu Prov Sumbar Padang 1 2 2 Koordinator Pemandu Prov Riau Pekanbaru 1 2 3 Koordinator Pemandu Prov Sumsel Palembang 1 2 4 Koordinator Pemandu Prov Jabar Bandung 1 2 5 Koordinator Pemandu Prov Banten 1 2 6 Koordinator Pemandu Prov Kalsel Banjarmasin 1 2 7 Koordinator Pemandu Prov Sulsel Makassar 1 2 8 Koordinator Pemandu Prov Sulbar Mamuju 1 2 9 Koordinator Pemandu Prov Sulteng Palu 1 2 10 Koordinator Pemandu Prov Gorontalo Gorontalo 1 2 11 Koordinator Pemandu Prov Papua Barat Manokwari 1 2 12 Koordinator Pemandu Prov Maluku Ambon 1 2 13 Koordinator Pemandu Provinsi NTT Kupang 1 2 14 Koordinator Pemandu Prov Jateng Semarang 1 2 TOTAL 14 1 Pemandu Provinsi Sumbar Sumbar 1 2 2 Pemandu Provinsi Riau Riau 1 2 3 Pemandu Provinsi Sumsel Sumsel 1 2 4 Pemandu Provinsi Jabar Jabar 1 2 5 Pemandu Provinsi Banten Banten 1 2 6 Pemandu Provinsi Kalsel Kalsel 1 2 7 Pemandu Provinsi Sulsel Sulsel 1 2 8 Pemandu Provinsi Sulbar Sulbar 1 2 9 Pemandu Provinsi Sulteng Sulteng 1 2 10 Pemandu Provinsi Gorontalo Gorontalo 1 2 4

11 Pemandu Provinsi Papua Barat Papua Barat 1 2 12 Pemandu Provinsi Maluku Maluku 1 2 13 Pemandu Provinsi NTT NTT 1 2 14 Pemandu Provinsi Jateng Jateng 1 2 TOTAL 14 1 Tim Pemandu Kabupaten di Sumbar Sumbar 13 2 2 Tim Pemandu Kabupaten di Riau Riau 6 2 3 Tim Pemnadu Kabupaten di Sumsel Sumsel 8 2 4 Tim Pemandu Kabupaten di Jabar Jabar 5 2 5 Tim Pemandu Kabupaten di Banten Banten 2 2 6 Tim Pemandu Kabupaten di Kalsel Kalsel 8 2 7 Tim Pemandu Kabupaten di Sulsel Sulsel 4 2 8 Tim Pemandu Kabupaten di Sulbar Sulbar 1 2 9 Tim Pemandu Kabupaten di Sulteng Sulteng 7 2 10 Tim Pemandu Kabupaten di Gorontalo Gorontalo 2 2 11 Tim Pemandu Kabupaten di Papua Barat Papua Barat 1 2 12 Tim Pemandu Kabupaten di Maluku Maluku 1 2 13 Tim Pemandu Kabupaten di NTT NTT 10 2 14 Tim Pemandu Kabupaten di Jateng Jateng 28 2 TOTAL 96 Adapun kualifikasi dan tugas khusus untuk setiap tenaga pemandu dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Koordinator Pemandu Provinsi Latar belakang pendidikan S1 semua jurusan dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam bidang pelatihan dan program pemberdayaan masyarakat, serta minimal 3 tahun bekerja dalam program Pamsimas I. Koordinator Pemandu Provinsi harus memegang kualifikasi sebagai Pemandu Nasional. Tugas utama: Koordinator Pemandu akan berperan sebagai koordinator dari tim pemandu provinsi dan kabupaten untuk memastikan output tim dapat dihasilkan secara tepat waktu dan mutu. Secara khusus, Koordinator Pemandu Provinsi akan bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sebagai berikut: Menyusun rencana kerja Tim Pemandu di wilayah kerjanya Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pengembangan kapasitas di wilayah kerjanya Menjadi pemandu dalam kegiatan pengembangan kapasitas Bekerjasama dengan Master of Training dari pusat (TDS/CMAC) dalam melakukan pelatihan di wilayah kerjanya Melakukan pemantauan kualitas pelaksanaan persiapan program Pamsimas II di wilayah kerjanya 5

Mendukung PPMU dan Pokja AMPL Provinsi dalam mensosialisasikan program Mendukung PPMU dalam pengelolaan program, perencanaan dan penyusunan jadwal implementasi program Mendukung PPMU dalam penyusunan laporan program Mengkoordinir penyusunan laporan tim pemandu propinsi melalui konsolidasi laporan individual pemandu provinsi dan kabupaten 2. Pemandu Provinsi Latar belakang pendidikan S1 semua jurusan dengan pengalaman minimal 5 tahun dalam program pemberdayaan masyarakat, serta minimal 3 tahun bekerja dalam program Pamsimas I. Pemandu Provinsi harus minimal memegang kualifikasi sebagai Pemandu Provinsi. Tugas utama: Pemandu Provinsi akan berperan sebagai pemandu dalam kegiatan pengembangan kapasitas di tingkat provinsi dan melakukan pemantauan kualitas di tingkat kabupaten untuk memastikan output tim dapat dihasilkan secara tepat waktu dan mutu. Secara khusus, Pemandu Provinsi akan bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sebagai berikut: Membantu Koordinator Pemandu dalam menyusun rencana kerja Tim Pemandu Membantu Koordinator Pemandu dalam mendukung PPMU dan Pokja AMPL Provinsi dalam mensosialisasikan program Membantu Koordinator Pemandu dalam mendukung PPMU dalam pengelolaan program, perencanaan dan penyusunan jadwal implementasi program Melakukan dukungan terhadap pelaksanaan pengembangan kapasitas yang dilakukan Pemandu Kabupaten di wilayah kabupaten/kota berdasarkan laporan pelaksanaan program di tingkat masyarakat Melakukan pemantauan dan dukungan terhadap proses pemilihan desa yang dilakukan oleh Pakem di kab/kota, antara lain dengan cara melakukan kunjungan lapangan untuk memastikan kualitas pelaksanaan seleksi desa Melakukan pemantauan dan evaluasi kualitas pelaksanaan program di tingkat masyarakat dan pengisian data SIM Memverifikasi dan mensertifikasi laporan dari kabupaten terkait progres pelaksanaan program di kabupaten/kota Menyusun laporan individual pemandu provinsi 3. Pemandu Kabupaten Latar belakang pendidikan S1 semua jurusan dengan pengalaman minimal 4 tahun dalam program pemberdayaan masyarakat, serta minimal 2 tahun 6

bekerja dalam program Pamsimas I. Pemandu Kabupaten harus memegang kualifikasi sebagai minimal sebagai Pemandu Provinsi. Tugas utama: Pemandu Kabupaten akan berperan sebagai pemandu dalam kegiatan pengembangan kapasitas di tingkat kabupaten untuk memastikan pelaksanaan persiapan dan pelaksanaan program Pamsimas II yang difasilitasi oleh TFM dapat diberjalan secara tepat waktu dan mutu. Secara khusus, Pemandu Kabupaten akan bertanggungjawab terhadap tugas-tugas sebagai berikut: Memberikan input dalam menyusun rencana kerja Tim Pemandu Membantu kegiatan pelatihan dan pengembangan kapasitas lain di wilayah kerjanya Mendukung Pokja AMPL Provinsi dalam mensosialisasikan program Mendukung DPMU dalam pengelolaan program, perencanaan dan penyusunan jadwal implementasi program Mendukung DPMU dalam penyusunan laporan program tingkat kabupaten terkait progress pelaksanaan program di kabupaten/kota Membantu Pakem dalam memverifikasi proposal desa untuk penyusunan rangking desa dalam proses seleksi desa Melakukan pemantauan dan dukungan terhadap proses pemilihan desa yang dilakukan oleh Pakem di kab/kota, antara lain dengan cara melakukan kunjungan lapangan Melakukan pemantauan dan evaluasi kualitas pelaksanaan program di tingkat masyarakat dan pengisian data SIM Melakukan dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh TFM di wilayahnya sehingga output program dapat tercapai Menyusun laporan individual pemandu kabupaten 9. Sistematika Pelaporan Sistematika pelaporan dalam pekerjaan ini adalah: 1. Laporan Bulanan Laporan Bulanan berisi laporan pelaksanaan kegiatan dalam setiap bulan pekerjaan, meliputi progres pelaksanaan kegiatan pelatihan. Laporan Bulanan dibuat dalam 15 (lima belas) eksemplar dan disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 bulan berikutnya. Laporan disusun secara individual maupun tim yang dikoordinir oleh Koordinator Pemandu. 2. Laporan Final Laporan final berisi laporan seluruh hasil pelaksanaan pekerjaan yang disusun oleh Koordinator TDC, yang meliputi seluruh rangkaian proses kegiatan, kesimpulan dan rekomendasi sebagai masukan kepada pemberi tugas. Laporan 7

final dibuat dalam 15 (lima belas) eksemplar. Laporan final diserahkan paling lambat tanggal 7 bulan berikutnya setelah berakhirnya penugasan. 3. Laporan Khusus Laporan khusus adalah laporan yang diminta oleh pihak pemberi pekerjaan untuk disusun oleh tim pemandu, seperti laporan prosiding pelaksanaan kegiatan pelatihan dan lain-lain. Format laporan ini akan mengikuti standar dari pemberi kerja. 8